Anda di halaman 1dari 24
LAPORAN PRAKTIKUM PESAWAT ATWOOD AL Version ‘py DISUSUN OLEH NAMA. 1. DEWISRI WAHYUNI (09120200066) 2. WAHYU ILHAM. (09120200067) 3, M.RIAS RAHMAN (09120200068) 4, RAHMAT ANTO (09120200069) 5. AM.FAUZIHAMID (09120200070) KELOMPOK/FREK 2B/2 FAKULTAS/PRODI TEKNOLOGI INDUSRI/TEKNIK INDUSTRI LABORATORIUM FISIKA DASAR FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA MAKASSAR 2021 PRAKTIKUM FISIKA DASAR LABORATORIUM FISIKA DASAR 4 FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA. BABI PENDAHULUAN J Latar Belakang Fisika merupakan pelajaran yang mempelajari banyak hal termasuk pesawat atwood. Pesawat atwood dapat bekerja dengan memanfaatkan hukum 2 newton yaitu, “pereobaan sebuah benda berbanding lurus dengan gaya total yang bekerja padanya dan berbanding terbalik dengan massanya, arah percepatan sama dengan arah gaya total yang bekerja padanya”. Dimana pada pesawat atwood digunakan 2 pemberat yang dihubungkan dengan tali pada sebuah katrol. Benda yang massanya lebih berat akan jatuh dan benda yang massanya lebih ringan akan tertarik naik, karena adanya tali katrol yang menghubungkan. Penggunaan media dalam pembelajaran sangat berpengaruh pada keefektifan pembelajaran karna itu pemilihan dan penggunaan alat dan metode dalam eksperimen perlu dikaji dan dikembangkan supaya menghasilkan data yang tepat dan akurat. Contoh percobaan yang umum dilakukan di sekolah ialah percobaan untuk membuktikan karakteristik gerak lurusberubah beraturan (GLBB) dan karakteristikk gerak lurus beraturan (GLB) dengan menggunakan alat salah satunya adalah pesawat atwood. Pesawat anwood ini dipengaruhi oleh gaya-gaya yang konstan. Jika dilihat dari gerak partikel yang terkendala pada suatu permukaan bidang, maka diperlukan gaya tertentuyakni gaya Konstrain yang berperan mempertahankan kontak antara partikel dengan permukaan bidang. Namun, tak selamanya gaya konstrain yang beraksi tethadap partikel dapat diketahui. Pendekatan Newton memerlukan informasi gaya total yang beraksi pada partikel. Oleh karena itu, jika dalam kondisi khusus terdapat gaya yang tak dapat diketahui, maka pendekatan Newton sulit diterapkan. Oleh sebab itu, ada cara lain untuk merumuskan gerak mekanik dengan meninjau sistem tersebut dari energinya. Jika gaya pada sistem gerak sulit untuk diketahui maka dapat ditinjau pesawat anvood dengan persamaan lagrange agar kita mengetahui sistem geraknya (Melly Ariska, 2019), PesawatAtwood PRAKTIKUM FISIKA DASAR LABORATORIUM FISIKA DASAR FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA. 12 Tujuan Percobaan 1.2. 1 Tujuan Instruksi Umum (TU) Kami dapat memahami Penggunaan Pesawat Atwood dalam penentuan tetapan grafitasi 1.2. 2 Tujuan Instruksi Khusus(TIK) 1. Kami dapat menjelaskan peristiwa Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) dan Gerak Lurus Beraturan (GLB). Kami dapat menentukan percepatan. v Kami dapat menentukan nilai grafitasi PesawatAtwood PRAKTIKUM FISIKA DASAR LABORATORIUM FISIKA DASAR 4 FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI 4 UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA. BABIT TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pesawat Atwood Pesawat Atwood merupakan alat eksperimen yang digunakan untuk adalah alat yang digunakan untuk menjelaskan hubungan antara tegangan, energi potensial dan energi kinetik dengan menggunakan 2 pemberat (massa berbeda) dihubungkan dengan tali pada sebuah katrol. Pada pengoperasian alat ini, yang dihitung adalah waktu yang dibutubkan oleh suatu beban yang bergerak dengan kecepatan awalnya sama dengan nol sampai beban tersebut berhenti bergerak. Penggunaan suatu alat secara manual dinilai sudah umum, sangat sederhana, dan hasil yang diperoleh kurang akurat, dengan demikian pada pengoperasian pesawat Anwood data yang diperoleh secara manual mempunyai perbedaan persentase yang tinggi tethadap teori Alat ini mulai dikembangkan sekitar abad ke delapan belas untuk mengukur percepatan gravitasi. Sedethananya alat ini tersusun atas seutas tali yang dihubungkan dengan sebuah katrol, dimana pada ujung talidikaitkan massa beban midan m2. Jika massa benda mldan (m2) sama (m1 = (m2), maka keduanya akan diam. Akan tetapijika massa benda (m2) lebih besar dari pada massa benda m1 (m2 > m1), maka massa mlakan tertarik oleh benda 2. Pesawat Anvood merupakan seperangkat alat yang diciptakan oleh George Atwood untuk mengilustrasikan Hukum Newton tentang gerak. Di Laboratorium Fisika Universitas Komputer Indonesia, pesawat Anvood diaplikasikan oleh praktikan untuk mempelajari bagaimana gerak lurus bekerja sedangkan yang masih digunakan secara manual sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk mengolah data. Hal tersebut menyebabkan pembelajaran kurang efektif sehingga dirancanglah Pesawat Anvood dengan sistem komputasi supaya dapat mempermudah proses pengolahan data, Sistem Komputasi Pesawat Anvood dirancang untuk mengukur gerak lurus beraturan menggunakan sensor optocoupler sehingga dapat mendeteksi putaran dati kantrol pada Pesawat Atwood yang dikirimkan melalui mikrokontroler untuk ditampilkan pada komputer. PesawatAtwood PRAKTIKUM FISIKA DASAR LABORATORIUM FISIKA DASAR 4 FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI 4 UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA. Kecepatan yang dihasilakan dari rumusan metode least square yang di dari sistem komputasi yaitu 38. 2.2 Hukum Newton Benda di alam bergerak, diam dan sebagainya tidak terjadi secara tiba-tiba. Ada penyebab sehingga gerak tersebut terjadi dan proses gerakpun tidak terjadi secara bebas. Benda selalu bergerak mengikuti aturan yang sudah pasti, Benda yang dilepas dari ketinggian tertentu pasti bergerak jatuh kalau tidak ada dorongan Jain yang membelokkan arah gerak. Benda yang dilempar dalam arah horizontal selalu berberak melengkung ke bawah. Paku yang didekatkan ke magnet akan ditarik ke arah magnet. Bumi selalu bergerak mengelilingi matahari pada orbit yang sudah tertentu. Dengan kata lain gerak benda umumnya bersifat determinsitik, artinya dapat diramalkan di mana lintasan yang akan diambil, ke mana arah kecepatan pada tiap titik di lintasan tersebut, dan berapa percepatan tiap saat. Jika saat ini sebuah benda didorong dengan kekuatan tertentu ke arah tertentu maka benda akan bergerak dalam satu lintasan, Jika besok benda yang sama didorong dengan kekuatan yang sama dan dalam arah yang sama maka benda menempuh lintasan yang persis sama dengan lintsan yang kemarin, kecuali ada pengganggu lain yang berpengaruh. Dengan sifat yang deterministik tersebut tentu ada hukum yang menjelaskan sifat-sifat gerak benda tersebut. Dengan ke mana benda akan bergerak jika hukum tersebut kita dapat memperdil diberikan dorongan tertentu (Ridho Enandi,2012). Newton merumuskan hukum-hukum gerak yang sangat luar biasa, Newton menemukan bahwa semua persoalah gerak di alam semesta dapat diterangkan dengan hanya tiga hukum yang sederhana. Karya besar Newton termuat dalam bukunya yang sangat termashyur, Philosophiae Naturalis Principia Mathematica. Dinamika merupakan cabang mekanika yang mempelajari tentang gerak beda. Persoalan-persoalan mekanika diantaranya mencakup tentang perhitungan Jintasan peluruh dan gerak pesawat ruang angkasa yang dikirim ke luar bumi. Jika kita menggambarkan gerak suatu benda dengan menghubungkan gaya-gaya penyebabnya dan juga sifat atau karakteristik benda tersebut, maka kita PesawatAtwood PRAKTIKUM FISIKA DASAR LABORATORIUM FISIKA DASAR 4 FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI 4 UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA. memghadapi permasalahan dinamika, Dinamika adalah penggambaran_gerak benda mengaitkannya dengan gay: gaya penyebabnya. Pada dasamya setiap benda mengalami gaya-gaya luar karena setiap benda pasti berinteraksi dengan benda lain dan sesungguhnya tidak ada satupun benda di alam yang diam secara mutlak. Akan tetapi kita menyaksikan ada benda yang diam (relative) dan ada pula benda yang bergerak terus-menerus tanpa berhenti. Kita juga kadang menyaksikan ada benda lain yang makin lama makin cepat atau makin lama makin lambat gerakannya. Benda tampak diam atau bergerak berdasarkan pengamatan dari suatu tempat atau kerangka acuan tertentu, bergantung pada resultan gaya yang bekerja padanya. Konsep tentang gerak dan gaya telah dirangkum oleh Newton dalam suatu hukum yang disebut Hukum Newton, dan di peajari dalam suatu cabang mekanika yang disebuat Dinamik. Hukum newton adalah tiga rumusan dasar dalam fisika yang menjelaskan dan memberikan gambaran tentang kaitan gaya yang bekerja dengan gerak yang terjadi pada suatu benda. Kata Newton berasal dari ilmuan yang menemukan dan memperkenalkannya yaitu Sir Isaac Newton, ketiga hukum tersebut dirangkum dalam karyanya Philosophiae Naturalis Principia Mathematica, hukum newton dijelaskan untuk meneliti dan mengamati gerak dalam berbagai_ mekanisme maupun sistem. Hukum juga dapat membuat kita paham mengenai hukum gaya yang bekerja dengan gerakan yang terjadi pada benda yang berkaitan mengenai suatu gaya dan gerak pada permukaan benda. 2.2.1 Hukum Newton I Newton mengatakan bahwa “Jika resultan gaya pada suatu benda sama dengan nol, maka benda yang diam akan tetap diam dan benda yang bergerak akan tetap bergerak dengan kecepatan tetap”. Jika suatu sistem sudah mendapat gaya luar, Sistem akan tetap dalam keadaan semula diam atau bergerak lurus beraturan dengan kecepatan Konstan. Dapat dirumuskan sebagai berikut: sr-o | a cvsecntes ese 221) Dimana: ; F -Resultan gaya (N) PesawatAtwood PRAKTIKUM FISIKA DASAR LABORATORIUM FISIKA DASAR FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA. Hukum diatas menyatakan bahwa jika suatu benda yang mula-mula diam, maka benda selamanya akan diam. Sebaliknya apabila benda bergerak maka akan selamanya pula akan bergerak. Kecuali bila ada yang menghentikannya. Konsep gaya dan masa yang dijelaskan dengan hokum newton yaitu hukum I newton yang mengungkapkan sifat benda yang cenderung mempertahankan suatu keadaan atau dengan kata lain sifat kemalasan benda untuk mengubah keadaannya, sifat ini kita sebut kelambaman atau inersia, oleh karena itu, Hukum I newton disebut juga hukum kelembaman (Mikrajuddin Abdullah, 2016). 2.2.2 Hukum Newton IL Hukum Newton Il ini dengan menjelaskan bahwa “Percepatan yang dihasilkan oleh resultan yang bekerja pada suatu benda berbanding lurus dengan resultan gaya, dan berbanding terbalik dengan massa benda”. Atau biasa juga diartikan resultan gaya yang bekerja pada benda sama dengan turunan dari momentum linear benda tersebut terhadap waktu. Kesimpulan Newton tersebut dikenal sebagai hukum Il Newton. Secara matematis dapat dituliskan dengan sebagai berikut, yF=ma (2.2.2) Dimana:SF = Gaya (N), m= Massa Benda (Kg) ,a = Percepatan (m/s?) Setiap benda yang dikenai gaya, maka akan mengalami percepatan yang berbanding lurus dengan gaya dan berbanding terbalik dengan besarnya massa benda.Kesimpulan dari persamaan diatas yaitu arah percepatan benda sama dengan arah gaya yang bekerja pada benda tersebut. Besarnya percepatan sebanding dengan gayanya, jadi apabila gayanya konstan maka percepatan yang timbul itu juga akan Konstan. Bila pada benda bekerja gaya, maka benda-benda akan mengalami percepatan, sebaliknya bila kenyataan dari pengamatan benda mengalami percepatan jika sebuah benda dapat bergerak melingkar melalui porosnya, maka pada gerak melingkar ini akan berlaku persamaan gerak yang ekivalen dengan persamaan gerak liner. Momen inersia (1) suatu benda pada poros tertentu harganya sebanding dengan massa benda terhadap porosnya. Satuan PesawatAtwood PRAKTIKUM FISIKA DASAR LABORATORIUM FISIKA DASAR 4 FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI 4 UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA. gaya menurut (SI) adalah Newton dengan demikian 1 newton adalah gaya yang diperlukan untuk memberikan kecepatan sebesar 1 m/s”. 2.2.3 Hukum Newton III Hukum III newton menyatakan bahwa “Apabila benda _pertama mengerjakan gaya pada benda kedua (disebut aksi) maka benda kedua akan mengerjakan gaya pada benda pertama sama dengan besar dan berlawanan arah dengan gaya pada benda pertama (reaksi).. Jika suatu benda memberikan gaya pada benda yang lain maka benda yang terkena gaya akan memberikan gaya yang besamya sama dengan gaya yang diterima dari benda pertama,tetapi arahnya berlawanan.Hukum Newton III memberikan pengertian bahwa yaitu: a) Arah percepatan benda sama dengan arah yang pada benda, maka benda itu akan mengalami percepatan dan sebaliknya, jika benda tersebut mengalami percepatan tentu ada gaya b) —_ Beratnya kecepatan berbanding lurus dengan gaya ©) Bila gaya bekerja pada benda, maka benda sama dengan arah yang ada pada benda. Penyebab persamaan gerak itu seperti yang di rumuskan adalah: V? = Vo +2a (xt-xa) (2.2.3) Dimana : V = kecepatan (m/s), Vo= kecepatan awal (m/s)a = percepatan (nv/s*), xt = jarak terakhir (m) x@ = jarak awal (m) Sebenarnya kedua tipe gerak benda yang dibahas di atas bukanlah jenis gerak yang banyak kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Gerak yang banyak kita jumpai pada umumnya jauh lebih kompleks dan rumit. Tetapi dalam ilmu Fisika khususnya bahwa dalam menjelaskan fenomena alam selalu dimulai dengan model yang paling sederhana. 2.3 Gerak Translasi Gerak merupakan perubahan posisi atau kedudukan suatu titik atau benda terhadap titik acuan tertentu, Berdasarkan bentuk lintasannya gerak dapat dibedakan menjadi dua yaitu gerak translasi (pergeseran) dan gerak PesawatAtwood PRAKTIKUM FISIKA DASAR LABORATORIUM FISIKA DASAR 4 FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI 4 UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA. melingkar.Sehingga gerak translasi dapat didefinisikan sebagai gerak pergeseran suatu benda dengan bentuk dan lintasan yang sama di setiap titiknya. Jadi sebuah benda dapat dikatakan melakukan gerak translasi apabila setiap titik pada benda itu menempuh lintasan yang bentuk dan panjangnya sama (Krista, 2012). 2.3.1 Gerak Lurus Beraturan (GLB) Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak lurus suatu obyek, dimana dalam gerak ini kecepatannya,sehingga jarak yang ditempuh dalam gerak lurus beraturan adalah kelajuan kali waktu ke titik acuan,yang dimaksud adalah didefinisikan sebagai titik awal objek atau benda tersebut ataupun titik tempat pengamat objek. S=Vt (2.2.4) Dimana: S = jarak tempuh (m), V = kecepatan (mm/s), t = waktu (s) K +, Gambar 2.2.1 Grafik kedudukan terhadap waktu dari gerak lurus beraturan, (Sumber:Mikrajuddin Abdullah, 2016) Hubungan dari antara jarak tempuh (/) terhadap waktu tempuh (t) dari sebuah benda yang akan melakukan gerak Iurus beraturan tersebut grafik linear atau berupa garis Iurus dengan tangan (tan) sudut kemiringan grafik dan menunjukkan nilai kecepatan benda serta semakin curam kemiringan grafik, semakin besar pula nilai kecepatannya 2.3.2 Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) Gerak Jurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak lurus suatu objek, dimana kecepatannya berubah terhadap waktu akibat adanya percepatan. yang tetap. Akibat adanya percepatan rumus jarak yang ditempuh tidak lagi linier melainkan kuadratik. Dengan kata lain benda yang melakukan gerak dari keadaan diam atau mulai dengan kecepatan awal akan berubah kecepatannya karena ada PesawatAtwood PRAKTIKUM FISIKA DASAR LABORATORIUM FISIKA DASAR 4 FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI 4 UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA. percepatan (a = +) atau perlambatan (a = -). Pada umumnya GLBB didasari oleh Hukum II newton. Gerak Lurus berubah beraturan adalah gerak benda pada lintasan lurus dengan dan percepatan dan kecepatan yang berubah secara teratur. Adapun contoh dati percepatan GLBB dalam kehidupan sehari-hari adalah gerak pada buah yang jatuh dari pohonnya dan kertas dilempar keatas Pada umumnya GLBB did: i oleh Hukum Newton If (Serway,2014) Dan kecepatan yang berubah secara teratur contoh dari percepatan GLBB dalam kehidupan sehari-hari adalah gerak pada buah yang jatuh dari pohonnya dan kertas dilempar keatas pada umumnya. Pada lintasan lurus dengan dan percepatan dan kecepatan yang berubah secara teratur contoh dari percepatan GLBB dalam kehidupan sehari-hari adalah gerak pada buah yang jatuh dari pohonnya dan kertas dilempar keatas dan akan jatuh kebawah, Atau mobil tersebut harus menambah kelajuannya ketika akan mendahului mobil lain di depannya. Dengan demikian, kelajuan mobil tidak selamanya akan tetap, tetapi akan berubah-ubah. Namun demikian, untuk selang waktu tertentu kelajuan mobil itu. EF=m.a 225) Dimana: m= massa (kg) dan a= percepatan (m/s) Vi=Vo+at Ve? = Vo*+ 2as. .| secsssssseeuuesee . + (2.2.6) S=Vot+4 ge Dimana :Vo = kecepatan awal (m/s), Vt = kecepatan akhir (m/s), t= waktu (s) a= percepatan (m/D”), S = jarak yang ditempuh (m). GLBB dibagi menjadi 2 macam : 1. GLBB dipercepat GLBB dipercepat adalah yang kecepatannya GLBB yang kecepatannya akan semakin lama makin cepat PesawatAtwood PRAKTIKUM FISIKA DASAR LABORATORIUM FISIKA DASAR FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA. LD. Gambar 2.2.2 Grafik Kedudukan terhadap waktu dari gerak lurus (Sumber:Mikrajuddin Abdullah, 2016) 2. GLBB diperlambat GLBB diperlambat adalah GLBB yang kecepatannya akan makin lama makin kecil (Jambat). Contoh GLBB diperlambat adalah melempar benda keatas. Untuk menentukan kecepatan akhir Vt=Votat... . esensenetneneneesee we: (2.2.7) Dimana: Vt= Kecapatan Akhir, Vo= Kecepatan mula mula at Percepatan akhir Untuk menentukan jarak yang ditempuh setelah t detik adalah sebagai berikut : (2.2.8) Dimana: Vt= Kecapatan Akhir, Vo= Kecepatan mula mula at = Percepatan akhir Yang perlu diperhatikan dalam menggunakan persamaan yang diatas adalah saat GLBB diperlambat tanda yang digunakan adalah (-). Catatan penting disini adalah nilai_ percepatan (a) yang akan dimasukkan pada GLBB diperlambat bernilai (+) karena rumusnya telah menggunakan tanda negatif. 2.3.3 Gerak Melingkar Beraturan Gerak Melingkar adalah jika senuah benda dapat bergerak dengan cara melingkar dilakukan pada benda maka akan berlaku persamaan gerak lingkar sehingga dalam hal ini ada visis momen inersia (momen lembap) yang ekuivalenpada besaran visis massa (m) pada gerak momen inersia (i) suatu benda pada pokok harganya sama dengan sesuai porosnya arah dari kecepatan sudut pada GMB searah dengan arah dari kecepatan linearnya,kecepatan sudut dari gerak melingkar beraturan memang tetap, tetapi arah kecepatan sudutnya berbeda PesawatAtwood PRAKTIKUM FISIKA DASAR LABORATORIUM FISIKA DASAR FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA. karena gerak benda dipengaruhi oleh gaya yang membelokkan benda tersebut, gaya ini disebut dengan gaya sentripetal Gerak rotasi atau gerak melingkar merupakan gerak suatu benda pada porosnya pada suatu lintasan melingkar bila sebuah benda mengalami gerak rotasi melalui porosnya temyata pada gerak ini akan berlaku persamaan gerak yang ekivalen yang sama dengan jarak linear,momen inersia merupakan representasi dari suatu tingkat kelembapan lambat dia berputar dari suatu ke keadaan diam dan semakin lambat juga ia untuk benda yang bergerak rotasi Semakin besar momen inersia pada suatu benda semakin mengubah kecepatan sudut ketika sedang berputar sebagai contoh dalam ukuran yang sama dengan sebuah silinder yang lebih besar dari pada silinder kayu hal ini bisa diperkirakan karena terasa lebih berat lagi bagi kita untuk memutar silinder besi di bandingkan dengan silinder kayu. Momen inersia pada gerak rotasi bisa dianalogikan dengan massa ditranslasi. Sedangkan pada gerak translasi dengan momennya gerak pada gerak translasi jika gaya menyebabkan timbulnya percepatan pada gerak translasi maka momen itulah yang akan menyebabkan timbulnya percepatan sudut pada gerak rotasi dengan menganalogikan gaya dengan momen gaya massa dengan momen inersia (Khirurrija,2009). Momen inersia merupakan representasi dari tingkat kelembaman_benda yang bergerak rotasi. Semakin besar momen inersia suatu benda, semakin malas dia berputar dari keadaan diam, dan semakin malas pula ia untuk mengubah kecepatan sudutnya ketika sedang berputar. Sebagai contoh, dalam ukuran yang sama sebuah silinder yang terbuat dari sebuah besi memiliki momen inersia yang ikan karena terasa lebih lebih besar daripada silinder kayu. Hal ini bisa diper berat lagi bagi kita untuk memutar silinder besi dari memutar silinder kayu. Momen inersia pada gerak rotasi bisa dianalogikan dengan massa pada gerak translasi. Sedangkan gaya pada gerak translasi dapat dianalogikan dengan momen gaya pada gerak translasi. Jika gaya menyebabkan timbulnya percepatan pada gerak translasi maka momen gaya itulah yang menyebabkan timbulnya percepatan sudut pada gerak rotasi. Saat kita memutar sebuah roda atau. membuka PesawatAtwood PRAKTIKUM FISIKA DASAR LABORATORIUM FISIKA DASAR 4 FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI 4 UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA. daun pintu, saat itu kita sedang memberikan momen gaya pada benda-benda tersebut. Dengan memanfaatkan pengertian momen gaya, kita dapat mengadaptasi Hukum IT Newton untuk diterapkan pada gerak rotasi, yaitu “Percepatan sebuah benda berbanding lurus dengan gaya total yang bekerja padanya akan berbangding dengan massa. Arah percepatan sama dengan arah gaya total yang bekerja padanya”, Maka dapat disimpulkan bahwa gaya total yang diberikan pada benda dapat menyebabkan percepatan. 2.4 Hukum Newton tentang Gravitasi Contoh yang dikemukakan oleh Sir Isaac Newton dalam bidang mekanika Klasik bahwa benda apapun di atas atmosfer akan ditarik oleh bumi, yang kemudian banyak dikenal sebagai fenomena benda jatuh. Besar gaya grafitasi ini sesuai dengan Hukum Newton tentang grafitasi yang berbunyi “Setiap benda dialam akan narik benda lain dengan gaya yang besarnya sebanding dengan hasil kali suatu massa atau suatu partikel tersebut dan sebanding atau berbanding terbalik dengan suatu kuadrat jaraknya, Kesimpulan Newton bahwa gaya tarik gravitasi yang bekerja antara dua benda sebanding dengan massa masing-masing benda dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak kedua benda. Gravitasi bumi merupakan salah satu citi bumi, yaitu benda-benda ditarik ke arah pusat bumi. Gaya tarik bumi terhadap benda-benda ini dinamakan gaya gravitasi bumi Besar gaya grafitasi ini sesuai dengan Hukum Newton tentang grafitasi tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut: Mm FOR (2.2.9) Dimana :F a Grafitasi (W), Mam = Massa kedua benda (kg) R = Jarak antara benda (M), G = Konstanta Grafitasi (6,67.10-4 N/m?) PesawatAtwood PRAKTIKUM FISIKA DASAR LABORATORIUM FISIKA DASAR FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA. 2.5 Percepatan Grafitasi Percepatan grafitasi disebut juga kuat medan grafitasi yang menyatakan besamya gaya grafitasi yang dirasakan benda persatuan massa. Dari pengertian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: M 9=G6 Rr (22.10) Dimana: g = Percepatan grafitasi (n/s?), M = Massa Benda (kg) R = Jarak antara benda (M), G = Konstanta Grafitasi(6,67.10-4 Nm2kg), Sumbangan newton yang kedua dan mungkin yang terbesar untuk perkembangan mekanika adalah pnemuan hukum interaksi gravitasi:yakni interaksi antara dua benda baik planet-planet maupun partikel-partikel kecil, yang menhasilkan suatu gerakan yang bias di gambarkan oleh hukum-hukum kepler untuk menetukan ketergantungan gaya F pada jarak r yang dinyatakan dengan f(r)o merupakan persoalan yang lebih sulit,ketergantungan ini dapat ditentukan seeara eksprimen dengan mengukur gaya antara massa m dan m pada beberapa jarak dan menyimpulkan hubugan antara f dan r dari pengamatan itu.metode ini telah di paki membutukan suatu perangkat percobaan yang sangat peka sebab imteraksi gravitasi teramat lemah dan gaya gravitasi sangatlah kecil kecuali bila kedua massa sangat besar atau bila jarak r sangat kecil hasil percobaan menyimpulkan bahwa interaksi gravitasi merupakan tarikan dan berubah dengan kebalikan kuadrat jarak antara kedua benda yakni: f(r) «0 1/r? d. 2.6 Kelajuan dan Kecepatan 2.6.1. Kelajuan rata-rata (v ) dan kecepatan rata ( v ) Istilah “kelajuan” atau “laju” menyatakan seberapa jauh sebuah benda bergerak dalam selang waktu tertentu.Secara umum, laju rata rata sebuah benda didefinisikan sebagai jarak total yang ditempuh sepanjang lintasannya dibagi waktu yang diperlukan untuk menempuh jarak tersebut secara_matematis dituliskan: PesawatAtwood PRAKTIKUM FISIKA DASAR LABORATORIUM FISIKA DASAR FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA. (2.2.11) Dimana: y = laju rata-rata (m/s) s = jarak total yang ditempuh (m) ‘waktu tempuh yang diperlukan (s) Istilah kecepatan dan laju sering dipertukarkan dalam bahasa schati hari, Tetapi dalam fisika kita membuat perbedaan di antara keduanya. Laju adalah sebuah bilangan positif dengan satuan m/s,yang menyatakan perbandingan jarak yang ditempuh oleh benda terhadap waktu yang dibutuhkannya.Kecepatan digunakan untuk menyatakan baik besar (nilai numerik) mengenai mengenai seberapa cepat sebuah benda bergerak maupun arah geraknya.denga demikian, kecepatan meruapakan besaran vektor ada perbedaan kedua antara laju dan kecepatan, yaitu kecepatan rata-rata didefinisikan dalam hubungannya dengan perpindahan, dan bukan dalam jarak total yang ditempuh (Joko Sumarsono,2011), (2.2.12) Dimana? v=Kecepatan rata-rata(ni/s), As = S2— Si =perpindahan benda (m) Ars to interval waktu yang diperlukan 2.6.2, Percepatan rata-rata Percepatan rata-rata didefinisikan sebagai perubahan kecepatan dibagi waktu yang diperlukan untuk perubahan tersebut. Percepatan rata-rata =nercenatan kecenatan wakeu yang dipertuken svereee(2.213) soa Dimana : @ = percepatan rata-rata(m/s”), Av = v2-vi = perubahan kecepatan(m/s), At=to-ts =interval waktu yang diperlukan (8) 2.7 Gravitasi 2.7.1 Hukum Gravitasi Hukum Newton tentang grafitasi tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut “Setiap benda dialam akan narik benda lain dengan gaya yang besarnya PesawatAtwood PRAKTIKUM FISIKA DASAR LABORATORIUM FISIKA DASAR FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA. sebanding dengan hasil kali suatu massa atau suatu partikel tersebut dan sebanding atau berbanding terbalik dengan suatu kuadrat jaraknya”. Gaya gravitasi ini dinyatakan oleh Isaac Newton dengan rumus: mum2 = (2.2.14) f=6 2 Dimana:F =besarnya gaya gravitasi antara dua massa tersebut, G =gravitasi, my=massa dari benda pertama, m2 =massa dari benda kedua, dan ‘r=jarak antara dua massa tersebut. Maka rumus yang digunakan pada pesawat anwood yang terjadi akibat gaya tarik bumi yang menetukan hukum Newton I akan mengalami_ percepatan sehingga dapat dirumuskan : (ME=Mg. SE ORF IZ ee(2.2.15) Dimana a : percepatan(m/s),t : jari-jari control (m), g : gaya gravitasi bumi (mn/s2), se:kerugian gaya gesek(m/s2) M! : massa benda I (kg), ME: massa benda II (kg). 2.8 Fungsi gra 2.8.1. Gravitasi Matahari Gaya gravitasi_ matahari yaitu 274 m/s?, Sementara itu fungsi dari gravitasi matahari bisa mengakibatkan bumi dan berbagai macam benda langit Jain berputar pada porosnya. Atau yang yang disebut sebagai rotasi. 2.8.2. Gravitasi Bulan Bulan memiliki gaya gravitasi 1,62 m/s®. Fungsi dari terjadinya gravitasi bulan adalah saat bulan bergerak mengelilingi bumi dan berada dalam posisi terdekat dengan bumi maka air laut akan mengalami pasang. 2.8.3. Grafitasi bumi Bumi memiliki gaya gravitasi 9,807 m/s®. Fungsi dari gravitasi bumi sendiri adalah untuk menjaga kestabilan kehidupan yang ada di bumi dan sebagai sumber pengembangan ilmu pengetahuan pada prinsip dasar dalam ilmu penerbangan. PesawatAtwood PRAKTIKUM FISIKA DASAR LABORATORIUM FISIKA DASAR FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA BAB III PROSEDUR PERCOBAAN 31 Alatdan Bahan ‘Gambar 3.1 Peralatan Praktikum Pesawat Atwood (a) Peraga Pesawat Anvood, (b) Roll Meter, (c) Neraca Analitik, (@) Beban Pemberat, (e) Stopwatch 32 Prosedur Kerja Pertama-tama kami menyiapkan alat pesawat atwood dan stopwatch kemudian kami mengatur posisi lintasan A, B dan C. Kemudian kami memasang silinder Mi dan M2 yang dihubungkan dengan sebuah tali melalui katrol pada pesawat atwood. Lalu kami meletakkan pemberat pada silinder Mz tepat pada titik A, sementara di sisi yang lain silinder M; tetap kami pertahankan pada posisi paling bawah. Kemudian biarkan bergerak melintasi C-B-A. Setelah itu, kami menghitung dan mengamati waktu tempuh dari X‘AB dan X°BC serta mengukur pola X"AB dan X‘BC. Pengamatan dilakukan hingga data terkumpul. Dan yang terakhir, kami menimbang massa beban menggunakan Neraca Analytic Digital. PesawatAtwood PRAKTIKUM FISIKA DASAR LABORATORIUM FISIKA DASAR FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA. BABIV TABEL PENGAMATAN Waktu (s) No. Jarak (m) TBC TBA Keterangan xBC XBA 1 2 3 I 2. 3 1 07 03° 020 021 022 0,90 092 094 Ms-0.01 2kg Ms=0,15 203 07 O18 019 0.20 1,56 157 158 gy Hari/Tanggal Praktikum ——: Ahad 14 Maret 2021 Frekuensi :2 Anggota Kelompok : 1, DEWISRI WAHYUNI (09120200066) 2. WAHYU ILHAM (09120200067) 3.M. RIAS RAHMAN (09120200068) 4, RAHMAT ANTO (09120200069) 5. AM.FAUZI HAMID (09120200070) Makassar, 14 Maret 2021 ASISTEN (Sulfian) PesawatAtwood PRAKTIKUM FISIKA DASAR LABORATORIUM FISIKA DASAR FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA. BABV PENGOLAHAN DATA The 5.1 Menentukan Toe =¥ TaeaTeT2s7s 120+0,2140,22 Tbe 1=¥ 639.24 3 The2=¥ Thz = 01820194020 0579.19 5.2Menentukan ¥ Tha =¥ Tas TH TTS Thal =S Thu = 99009084 = 276 0,925 a 3 Thag—Y Thea 15615759 4721 575 , 3a 3" 5, 3Persamaan benda dan percepatan gravitasi 2(Xbe + Xba) "= (Ther4 2. The. Thay 2(0,7 +03) 2 O° OFZ 20.090) = oa = 5m/s? 2(03+0,7) 7 gs 842 m/s? (0,18?+2.0,18.1,57) 0,0324 n= (msi mb = (0.158+0.012)5 _— 2 gr= @useeool2 70,83 m/s g2 = Misaennies2— 119,27 m/s? 0,012 PesawatAtwood PRAKTIKUM FISIKA DASAR LABORATORIUM FISIKA DASAR FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA. BAB VI ANALISA PENGOLAHAN DATA 61 — Tabel Hasil Pengolahan Data Pesawat Atwood Berdasarkan perhitungan percobaanpesawat atwood pada bab sebelumnya didapatkan data hasil perhitungan sebagaimana terlihat pada tabel di bawah ini, Tabel 2.6.2 Data Hasil Perhitungan No. XBC TBC XBA TBA A G Keterangan 1 07) 020 03 = 0,90 5 083 say -o012 kg 2 03 018 07 157 842 119.27 yo issay 62 Pembahasan Hasil Pengamatan Pesawat Atwood Dari tabel yang dipaparkan di atas membuktikan bahwa semakin —besar jarak, maka waktu tempuh yang dibutubkan semakin besar. Sedangkan semakin kecil jarak, maka waktu tempuh yang dibutuhkan semakin kecil. Hal ini sesuai dengan hasil yang kami dapatkan pada percobaan dimana XBC dengan jarak 0,7 m dan 0,3 m membutuhkan waktu selama 0.20 s dan 0,18 s. Dimana XBA dengan jarak 0,3 m dan 0,7 m membutuhkan waktu selama 0,90 s dan 1,57 s. Pada percepatan benda diperoleh nilai Sm/s? dan 8,42m/s?. Serta pada percepatan gravitasi diperoleh nilai 70,83m/s? dan 119,27nv/s?. PesawatAtwood PRAKTIKUM FISIKA DASAR LABORATORIUM FISIKA DASAR 4 FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI 4 UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA. BAB VIL PENUTUP 74 Kesimpulan ‘Ada pun kesimpulan dari praktikum pesawat atwood adalah: 1. Semakin berat beban yang digantung di salah satu tali maka, semakin cepat pula gerakan tali turun, dan sebaliknya jika kedua ujung tali tersebut diberi beban yang sama atau sedikit berbeda maka gerakannya tidak akan dipercepat. 2. Adanya hasil perhitungan dalam bentuk negatif maka membuktikan bahwa terjadinya kesalahan saat mengukur jarak benda yang dapat disebabkan oleh beberapa hal misalkan kesalahan pada pengamat dalam menentukan waktu dan adanya pengaruh gaya lain, 3. Pesawat atwood dapat dijadikan sebagai alat atau aplikasi yang dapat dijadikan untuk membantu dan membuktikan hukum newton dan gejala-~ gejala lainnya 72 Saran 7.2.1 Saran Untuk Asisten Mohon dipertahankan konsistennya dalam memeriksa hasil laporan kami. 7.2.2 Saran untuk praktikum Sebagai praktikan yang baik kerjakan apa yang menjadi pekerjaanmu, bantulah sebisa mungkin. Melakukan praktikum adalah kerja kelompok begitupun membuat laporan jadi kerja sama baik akan menghasilkan hasil yang baik pula. 73 Ayatyang Berhubungan (QS.Ar Rahman: 60) Artinya““Tidak ada balasan kebaikan kecuali dengan kebaikan pula," Hubungan ayat diatas dengan pesawat anwood adalah dalam materi pesawat anwood dijelaskan penggunaan pesawat anvood dan juga kegunaan pesawat anvood dalam kehidupan schari-hari, pesawat atwood sangat berguna dalam menentukan PesawatAtwood PRAKTIKUM FISIKA DASAR LABORATORIUM FISIKA DASAR 4 FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI 4 UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA. hubungan antara tegangan, energi potensial dan energi potensialdan energi kinetik dari hubungan ini kami menyimpulakn bahwa alat yang kami jelaskan merupakan suatu kebaikan dan dari alat ini menghasilkan kebaikan pula tanpa alat ini mungkin kita tidak dapat mengetahui hubungan antara tegangan, energi potensial dan energi kinetik, PesawatAtwood PRAKTIKUM FISIKA DASAR LABORATORIUM FISIKA DASAR 4 FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI 4 UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA. DAFTAR PUSTAKA Joko Sumarsono,201 1 ,“Fisika untuk Sains dan Teknik”, Salemba Teknika. Jakarta. Khairurrija 2009. Kurikulum 2006 KTSP : Fisika untuk SMA kelas XI. Cimahi, Erlangga Krista.2012."Gaya dan Gerak Dikaitkan Dengan Pengalaman Belajar” FMIPA. Universitas Negeri Malang. Melly Ariska.2019. Fi ika edisi kelima jilid 2. Jakarta: erlangga Mikrajuddin Abdullah, 2016. Pengembangan Instrumen Asesmen Higher Order Thinking Skills ( Hots ) Dalam Pembelajaran Fisika pada Materi Hukum Newton Kelas X SMA/MA. Natural Science, 5. Ridho Enandi,2012."Fisika SMA Kelas XI Jilid2 ”.Phibeta Jakarta Serway. 2014, “Diktat Fisika Dasar I", Unikom, Jogjakarta. PesawatAtwood PRAKTIKUM FISIKA DASAR LABORATORIUM FISIKA DASAR FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA. PesawatAtwood

Anda mungkin juga menyukai