Anda di halaman 1dari 32

Rumah tumbuh

Nama : Bassya saquf Turmudzi

Nim: 10419004

Literature :

Rumah tumbuh adalah

Rumah Tumbuh, Solusi Membangun Rumah Impian dengan Bujet Minim


Artikel ini dibuat oleh tim konten Dekoruma. Setiap hari, kami menerbitkan cerita mengenai rumah, ikuti di sini.
Sumber : https://www.dekoruma.com/artikel/77272/cara-membangun-rumah-tumbuh#:~:text=Rumah%20tumbuh%20adalah%20hunian%20yang,dengan
%20pertambahan%20jumlah%20anggota%20keluarga.

Kania Dekoruma
Stylist & Interior Designer @ Dekoruma. Lover of food, games, words, and whale.
26 Desember 2018

Lihat ke www.dekoruma.com
Rumah tumbuh adalah hunian yang dirancang secara bertahap. Pembangunan rumah secara bertahap biasanya diterapkan karena keterbatasan lahan dan minimnya biaya pembangunan. Konsep rumah
tumbuh juga diaplikasikan seiring dengan pertambahan jumlah anggota keluarga.
ADVERTISEMENT

Perluasan lahan pada rumah tumbuh sendiri dapat berupa penambahan massa bangunan secara horizontal maupun rumah vertikal.

shutterstock.com

Meskipun memerlukan waktu yang lama, dari segi pembiayaan konsep rumah tumbuh terbukti sangat efektif untuk mewujudkan rumah impian karena pembangunan rumah mengikuti jumlah anggaran
yang tersedia.

Namun dalam membangun rumah tumbuh, diperlukan perencanaan biaya dan tahapan pembangunan yang matang guna memperlancar proses pengerjaannya. Langkah dan aspek apa saja yang perlu
kamu ketahui dalam pembangunan rumah tumbuh?
1. Tentukan skala pioritas pembangunan untuk setiap tahapan

home-designing.com

Pada tahap pertama pembangunan rumah tumbuh, pioritaskan membangun ruang-ruang yang paling dibutuhkan. Kebutuhan akan ruangan bisa disesuaikan dengan jumlah anggota keluarga.

Pemilik yang baru menikah dan tidak memiliki anak bisa mengawali pembangunan rumah tumbuh dengan komposisi ruangan yang terdiri dari 1 kamar tidur, 1 kamar mandi,  1 ruang terbuka yang dapat
dimanfaatkan sebagai ruang tamu, ruang makan, dapur; dan  lahan terbuka hijau.
pinterest.com

Keberadaan ruang terbuka dapat menjadi tabungan lahan untuk pembangunan rumah tumbuh di tahap selanjutnya. Sambil menunggu perbaikan kondisi finansial, ruang terbuka ini dapat difungsikan
sebagai teras atau taman kecil.

Pembangunan rumah tumbuh tahap selanjutnya dapat dilakukan dengan menambah ruangan, meningkatkan lantai, atau melengkapi komponen arsitektur tertentu, seperti memasang pagar di depan
rumah. Pioritaskan juga area-area terbuka sebagai rongga bangunan di rumah tumbuh.

2. Tentukan arah perluasan bangunan


shutterstock.com

Penambahan massa bangunan pada rumah tumbuh memang dapat dilakukan baik secara horizontal maupun vertikal. Namun, sebaiknya dua jenis perluasan tersebut tidak dilakukan dalam satu tahapan
langsung.

Jika memang merumuskan pembangunan rumah tumbuh jangka panjang, tentukan perluasan apa saja yang dilakukan di setiap tahapan. Hindari juga kemungkinan terjadinya perubahan letak ruangan dan
pembongkaran besar sehingga tidak merusak bangunan di tahap sebelumnya.
shutterstock.com

Dalam tahapan lanjut pembangunan rumah tumbuh, kondisi eksisting bangunan sangat mempengaruhi pembangunan ruangan lainnya. Misalnya, jika ingin menambah lantai bangunan sedapat mungkin
bangunan tahap awal telah menyediakan fondasi untuk lantai di atasnya.

Desain atap mendatar dapat menjadi solusi untuk pembangunan rumah tumbuh secara vertikal sehingga tidak memerlukan pembongkaran atap secara menyeluruh.

3. Gunakan material yang mudah ditemukan di pasaran


shutterstock.com

Pastikan juga kamu menggunakan material bangunan yang seragam pada tiap tahap pembangunan rumah tumbuh. Jangan sampai bahan bangunan yang kamu gunakan di tahapan awal tidak lagi
diproduksi saat kamu memulai tahapan pembangunan berikutnya.

Karena pilihan material turut berpengaruh terhadap lamanya proses dan biaya pembangunan, pemakaian material ringan dan instan dapat mempercepat proses pembangunan rumah tumbuh.
shutterstock.com

Baja ringan dapat digunakan untuk konstruksi bangunan dan atap. Untuk dinding, bata ringan dan gipsum bisa mempersingkat perancangan.Vinyl juga dapat menjadi pilihan untuk desain lantai cantik
dengan pemasangan praktis.

4. Buat kalender kerja tahapan pembangunan


shutterstock.com

Molornya waktu pengerjaan rumah tumbuh dapat berakibat pada pengeluaran dana ekstra. Maka dari itu, setiap tahapan pembangunan rumah tumbuh perlu dilaksanakan dalam jangka waktu yang pasti.

Namun, hindari pengerjaan yang terburu-buru. Alih-alih rumah impian cepat diwujudkan, pembangunan rumah tumbuh malah terhenti akibat kelalaian pemasangan. Dalam menentukan lama pengerjaan
tiap tahapan, pertimbangkan juga masalah teknis yang mungkin terjadi.
shutterstock.com

Pembangunan rumah tumbuh dapat dilakukan menjelang akhir musim hujan. Pada periode ini intensitas hujan kecil sehingga kondisi udara cenderung lembap. Hal ini menguntungkan proses konstruksi.
Susunan bata untuk dinding lebih cepat merekat, proses finishing setelahnya juga jadi tidak terhambat.

5. Lakukan perhitungan biaya secara mendetail


shutterstock.com

Perhitungan biaya pembangunan rumah tumbuh harus mencakup pengeluaraan untuk material, upah tenaga ahli dan pekerja konstruksi,  serta biaya perombakan bangunan. Namun faktor yang paling
mempengaruhi besaran biaya adalah seberapa efesien material yang digunakan sehingga bisa menghemat waktu dan tenaga pekerja.

Karena pembangunan rumah tumbuh dilakukan dalam jangka waktu yang panjang, perhitungkan juga kenaikan biaya akibat inflasi yang terjadi di tahapan selanjutnya.
shutterstock.com

Selain penggunaan material efisen dan pembangunan yang tepat waktu, beberapa siasat memang bisa dilakukan untuk lebih meminimalisir biaya dalam pembangunan rumah tumbuh. Salah satunya
dengan mengurangi sekat antar ruangan. Selain itu, trik ini pun efektif mempermudah proses perluasan lahan di tahap selanjutnya.

6. Percayakan perencanaan dan pembangunan pada tenaga profesional

shutterstock.com
Agar rancangan rumah tumbuh sesuai dengan kaidah arsitektur yang benar, perancanaan setiap tahapan sebaiknya dilakukan bersama dengan arsitek dan desainer profesional.

Begitupun pada tahapan eksekusi pembangunan rumah tumbuh, percayakan pada kontraktor dan tenaga konstruksi yang telah ahli menangani proyek rumah tumbuh. Meskipun dibutuhkan biaya
tambahan saat memakai tenaga profesional, namun hasil akhir rumah tumbuh dijamin akan sebanding dengan biaya yang dikeluarkan.

shutterstock.com

Mewujudkan rumah impian dapat dilakukan dengan menerapkan konsep rumah tumbuh. Dengan melakukan langkah-langkah di atas, risiko yang menghambat pembangunan rumah tumbuh pun dapat
dihindari.

Sedang mencari furnitur baru dengan model kekinian untuk hunianmu? Dekoruma jual furniture minimalis, mulai dari sofa, lemari anak, rak dinding, hingga meja tv. Untuk kualitasnya pun tidak perlu
diragukan lagi karena Dekoruma selalu mengutamakan yang terbaik.

Selain furnitur, ada juga aneka jenis kasur dari berbagai merek ternama. Dekoruma jual Serta, King Koil, Guhdo, dan The Luxe. Tunggu apa lagi? Yuk, langsung saja kunjungi laman Dekrouma dan
temukan semua kebutuhan rumahmu

Literatur kedua
Bagaimana Cara Membangun Rumah Tumbuh

Cover:  Inset House  karya  Delution Architect tahun 2016 (Sumber: arsitag.com)

Keinginan untuk membangun rumah  idaman seringkali terbentur biaya mahalnya lahan, material, dan ongkos pengerjaan. Apalagi untuk pasangan muda, terburu waktu untuk menempatinya juga menjadi kendala tambahan. Solusi arsitektural
untuk mengatasinya adalah dengan rumah tumbuh.

Rumah tumbuh dapat diartikan sebagai rumah yang bisa dibangun bertahap sesuai kebutuhan dan biaya pemiliknya; bisa berupa penambahan massa bangunan ke samping bila lahan cukup luas, ataupun peningkatan lantai bangunan terutama untuk
bangunan di lahan sempit.
Tetapi…., apakah tidak repot membangun rumah secara bertahap? Bukanlah lebih mudah membangun rumah sekaligus?   Bertahap? Apakah berarti rumahnya belum selesai dan tidak nyaman? Nah, artikel ini akan membukakan jalan bagaimana
cara membangun rumah tumbuh yang benar tanpa harus merasa terbebani atau merasa tidak nyaman.
Rumah Gandeng  karya  studioindoNEOsia tahun 2015 (Sumber: arsitag.com)

Rumah Gandeng  seluas 144 m2sengaja mempersatukan dua keluarga kakak beradik, sambil tetap mempertahankan privasi masing-masing keluarga. Setiap rumah juga bisa tumbuh sesuai pertumbuhan keluarga ini.

Baca juga: Membangun Rumah Tahap 3: Pembicaraan Proyek Pertama ‘Project Kickoff Meeting’

1. Rencanakan Sejak Awal


Sebaiknya, sejak awal perencanaan membangun rumah, apalagi di lahan kosong, konsep rumah tumbuh sudah digagas. Matangnya perencanaan sejak awal sangat mempengaruhi kekuatan struktur bangunan yang akan dikembangkan pada tahap
selanjutnya.

Sebagai contoh, struktur untuk rumah satu lantai akan sangat berbeda dengan struktur untuk rumah tingkat. Jika sejak awal sudah ada rencana untuk membangun dua atau tiga lantai, tetapi baru memiliki dana untuk membangun satu lantai, paling
tidak struktur bangunan sudah disiapkan untuk kekuatan bangunan dua atau tiga lantai. Jadi, walaupun pembangunan berjalan tahap demi tahap, namun struktur bangunan sudah disiapkan dengan baik.

Taman Tengah House at Kranggan karya AKANOMA YU SING tahun 2012 (Sumber: arsitag.com)

Yu Sing dan rekan-rekan di Akanoma tetap memperhatikan kualitas pencahayaan dan sirkulasi udara di rumah kecil tipe 60/97 ini. Jika rumah ini akan ditingkat, hanya menambah lantai di atasnya saja karena strukturnya sudah siap. Tidak perlu
mengubah ukuran kebun dan merusak sistem pencahayaan dan ventilasi silang yang sudah dirancang dengan baik. Selain itu, penggunaan material alami pada bangunan membuat penampilannya menjadi berkarakter serta mudah dan murah
perawatannya.
Rumah at Sakura Regency Bekasi  bergaya modernkarya   faiz tahun 2013 (Sumber: arsitag.com)

Jika ingin merenovasi rumah dari pengembang untuk penambahan ruang dan lantai, tidak   perlu dibongkar total. Siasati kondisi yang ada dan manfaatkan seoptimal mungkin.

2. Berorientasi Masa Depan


Keinginan untuk memiliki rumah tumbuh bukan sekedar ingin memiliki rumah yang lebih besar. Hal penting yang harus dipikirkan adalah kemungkinan penambahan anggota keluarga dan peningkatan kebutuhan ruang.
Rumah Magelang  karya  duatitik architecture tahun 2017 (Sumber: arsitag.com)

Walau dengan budget yang cukup minim, Rumah Magelang   seluas 140 m2 ini tetap didesain dengan apik. Gaya Asian Minimalis Industrial sengaja dipilih agar rumah terlihat beda dan  fresh dibanding bangunan sekitarnya yang masih bernuansa
pedesaan, dan sebagai antisipasi bentuk bangunan di masa depan. Selain itu, material  finishing bergaya industrial  selain berkarakter juga minim perawatan. Kemungkinan pengembangan bangunan telah diantisipasi di beberapa massa bangunan
dan struktur peningkatannya juga sudah disiapkan.  
Eksterior Rumah Toko  karya  mojo - sketsarumah.com(Sumber: arsitag.com)

Adanya kebutuhan sebagai rumah toko menginspirasi mojo - sketsarumah.com  untuk mendesain rumah ini dengan unik untuk menarik pengunjung sambil tetap memperhatikan kenyamanan dan privasi penghuninya.
Rumah Toko  karya  mojo - sketsarumah.com tahun 2014 (Sumber: arsitag.com)

Ide cemerlang untuk memanfaatkan botol-botol bekas dalam sistem pencahayaan menjadikan rumah ini unik dalam kesederhanaannya.

3. Perhatikan Peraturan Pemerintah


Memang sepertinya istilah rumah tumbuh hanya berarti penambahan jumlah lantai. Namun, batasan jumlah lantai dan ketinggian bangunan dari  peraturan pemerintah  bisa menjadi permasalahan. Splow House  menjadi salah satu jawaban sebagai
hasil kecerdikan arsitek dalam mengatasinya.
Splow House  karyaDelution Architect tahun 2016 (Sumber: arsitag.com)
Splow House, rumah tumbuh bergaya modern kontemporer scandinavian karyaDelution Architect(Sumber: arsitag.com)

Delution Architect  merancang rumah ini sebagai solusi dari keterbatasan dana di tengah banyaknya kebutuhan di lahan sempit berukuran 6x15. Konsep Split-Grow House dipilih untuk mengatasi kebutuhan ruang setara 3 lantai.  Skyline dengan
desain rumah 2 lantai di sekitarnya tetap terjaga karena arsitek menerapkan konsep split untuk memanipulasi ketinggian bangunan.  

4. Cerdik Menyiasati Tampak Bangunan


Walau rumah tumbuh seolah-olah rumah yang belum selesai, namun tidak berarti tampilannya berantakan. Setiap tahapan harus selesai dengan baik dan menampilkan karya arsitektural yang lengkap dan estetis.
Inset House  karya  Delution Architect tahun 2016 (Sumber: arsitag.com)

Secara tampilan eksterior, Inset House  sudah cantik total, padahal rumah ini masih berpotensi menjadi rumah tumbuh. Secara  fasade-nya, kayu bergaris yang sengaja dimiringkan bukan hanya sebagai elemen estetika semata, namun berfungsi
utama sebagai penghalau panas matahari sore. “Taman Melayang” di lantai dua menjadi mahkota rumah,   fasade utama bangunan, view untuk 3 ruangan di lantai 2, dan menambah kesejukan serta keasrian.

5. Tahapan Pembangunan Tidak Mengganggu Bangunan yang Sudah Ada


Proses membangun rumah cukup melelahkan dan menyita waktu, apalagi pada rumah tumbuh. Pembangunan akan terus dilakukan sampai rumah benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan harapan. Namun, jangan sampai setiap tahapan
mengganggu bangunan yang sudah ada dan bahkan mengganggu kegiatan penghuni di dalamnya. Jadi, perlu kejelian dalam memikirkan cara pembangunan tahapan selanjutnya.

Pintu ‘ke mana saja’ di Rumah Kecil at Ozone Residence  karya  AKANOMA YU SING tahun 2015 (Sumber: arsitag.com)

Sekilas keberadaan pintu di dinding atas tampak aneh, karena pintu itu tidak menuju ke suatu ruang. Namun, ternyata pintu itu sengaja disiapkan untuk pembangunan rumah tumbuh. Jadi, saat pembangunan tahap selanjutnya tidak perlu lagi
membongkar dinding, apalagi membuang biaya dan waktu.

6. Tumbuh Tidak Hanya Ke Atas


Apa yang harus diperbuat jika batasan ketinggian dan jumlah lantai sudah maksimal padahal kebutuhan ruang sangat diperlukan? Cerdiklah dalam menyiasati ruang yang sudah ada. Rancanglah furnitur multi-fungsi ataupun penggabungan ruang
yang bisa digabungkan fungsinya.
Inset House  bergaya kontemporer modern karya  Delution Architect (Sumber: arsitag.com)

Rumah tumbuh di area di bawah tangga Inset House   dengan rancangan furnitur multifungsi yang bisa menjadi tempat tidur dan sofa.
Splow House, rumah tumbuh bergaya modern kontemporer scandinavian karyaDelution Architect(Sumber: arsitag.com)

Rumah tumbuh menjadi solusi peningkatan kebutuhan di tengah keterbatasan dana dan lahan. Berbagai ide cemerlang bisa dituangkan dalam membangun rumah tumbuh. Cerdiklah dan bebaskan kreativitas sambil tetap berorientasi masa depan.
Raihlah rumah idaman tanpa pusing biaya dengan perencanaan matang yang membuat Anda sekeluarga nyaman saat pembangunannya.

Anda mungkin juga menyukai