Anda di halaman 1dari 2

Nama : Arisca Dian Rahmadhani

NIM : 21020119130086

Manusia, Arsitektur dan Lingkungan


Arsitektur adalah hasil dari hubungan manusia terhadap lingkungan sehingga
dalam perkembangan arsitektur dipengaruhi oleh pola hubungan antara manusia (sebagai
social system), lingkungan hidup (sebagai ecosystem), dan arsitektur itu sendiri. Arsitektur
sebagai salah satu cara manusia dalam memenuhi kebutuhannya memiliki peran besar
dalam menghubungkan antara kebutuhan manusia dan apa yang disediakan oleh
lingkungan. Arsitektur merupakan respon dari apa yang ada sehingga dapat memenuhi
kebutuhan manusia.
Maka dalam proses perancangan suatu bangunan, perlu diperhatikan mengenai
kebutuhan apa saja yang diperlukan, kondisi lingkungan sehingga desain yang dihasilkan
bukan hanya enak dipandang namun dapat memenuhi aspek tujuan awal dirancangnya
bangunan tersebut. Selain itu juga produk yang dihasilkan juga hendaknya tidak merusak
lingkungan yang telah ada.

Kebutuhan Ruang dalam Rumah Tinggal :


Rumah ini akan dihuni oleh empat orang anggota keluarga. Ayah yang bekerja di
bidang bangunan dan sering membuat furniture dari kayu dirumah. Ibu sebagai ibu rumah
tangga yang suka menjahit dan juga berkebun. Anak pertama yang seorang karyawan dan
tidak memiliki hobi khusus. Anak kedua yang merupakan mahasiswa Arsitektur dan
memiliki hobi yang berhubungan dengan seni.
Maka berdasarkan data ini kebutuhan ruang untuk keluarga ini dapat digolongkan
menjadi beberapa hal dibawah ini.
1. Kamar tidur utama dengan kamar mandi dalam untuk menjaga privasi orang tua.
Ruangan ini lebih baik berada di lantai satu sehingga orang tua tidak perlu naik-
turun tangga yang bisa cukup melelahkan.
2. Dua kamar tidur anak dengan meja belajar atau meja kerja pada masing-masing
kamar. Diantara dua kamar ini bisa digunakan untuk kamar mandi yang dapat
digunakan secara bergantian.
3. Ruang keluarga, berada ditengah rumah dengan ukuran yang cukup luas dan jarak
plafon yang cukup tinggi sehingga menambah kesan lega saat berada di ruang
keluarga. Ruang keluarga juga harus bisa mengakomodasi segala aktifitas anggota
keluarga.
4. Dapur dan ruang makan, berada dalam satu ruang tanpa sekat dinding dan berada
di dekat ruang keluarga supaya interaksi dari seluruh anggota keluarga dapat terjadi
dengan baik.
5. Ruang kerja ayah, yang terpisah dari bangunan utama karena digunakan untuk
membuat furniture dari kayu. Dibuat terpisah supaya tidak mengganggu penghuni
rumah lainnya dengan suara dan kotoran yang mungkin akan dihasilkan.
6. Ruang jahit dengan bukaan yang cukup besar untuk sumber pencahayaan ruangan
sehingga bisa lebih hemat energi.
7. Perpustakaan mini untuk menyimpan koleksi buku-buku penghuni rumah yang
cukup banyak.
8. Ruang tamu, karena jumlah tamu yang bersifat formal tidak terlalu banyak dan
juga intensitasnya juga rendah maka keberadaan ruangan ini bisa berada di teras
rumah.
9. Ruang cuci jemur, ruangan ini bisa dilengkapi tempat untuk menyetrika pakaian
yang sudah kering sehingga tidak membuat ruang lain menjadi berantakan oleh
pakaian yang belum disetrika.
10. Garasi, untuk tempat parkir kendaraan para penghuni rumah.
Kebutuhan Lingkungan :
Berdasarkan aktifitas anggota keluarga yang cukup beragam maka dibutuhkan
pembagian ruang yang efektif dan efisien sehingga kebutuhan ruang masing-masing
anggota keluarga dapat terakomodasi dengan cukup baik. Selain itu dibutuhkan beberapa
vegetasi pohon tinggi sebagai sumber udara yang dibutuhkan untuk sirkulasi dan penyaring
polusi dari luar rumah. Selain vegetasi, bisa ditambahkan kolam ikan untuk menambah
kesan menyatu dengan alam dan suasana damai dari suara air yang dihasilkan. Dan juga
memiliki kolam ikan di sekitar rumah dapat membawa banyak keuntungan bagi
penghuninya.
Pemberian jendela pada sisi samping rumah akan menambah kualitas udara dan
juga pencahayaan rumah karena tidak langsung mengarah ke arah sinar matahari.

Nilai Budaya :
Setiap anggota keluarga sangat menginginkan privasi mereka tidak diganggu antar
satu sama lain sehingga, ruang kerja masing-masing penghuni harus memenuhi kebutuhan
tersebut. Namun, pada saat weekend atau hari libur lain, ruang keluarga yang menyatu
dengan ruang makan dapat mengakomodasi kegiatan yang sering dilakukan secara
bersamaan seperti menonton film atau kegiatan lain sehingga komunikasi antar anggota
keluarga juga tetap dapat terjalin dengan baik.
Konsep rumah yang cocok dengan keluarga ini adalah “Industrial Minimalism”.
Selain karna ketertarikan penghuni rumah dengan konsep rumah industrial, hal ini akan
cocok jika dikombinasikan dengan fasad rumah yang menghadap ke arah barat. Tampilan
dinding masive cukup efektif dalam mengurangi jumlah cahaya yang masuk ke rumah saat
siang hingga sore hari yang dapat membuat panas suhu di dalam rumah. Konsep rumah
minimalis dipilih untuk mengimbangi karakter yang ditimbulkan dari konsep industrial
yang sangat menonjol sehingga rumah akan menyatu dengan lingkungan sekitar. Selain itu
konsep minimalis akan menjaga rumah agar tidak teralu penuh dengan barang yang kurang
bermanfaat dan lebih memaksimalkan barang yang sudah ada.

Anda mungkin juga menyukai