Anda di halaman 1dari 37

REAKSI PASAR MODAL INDONESIA TERHADAP PERISTIWA

PENERAPAN PSBB DARURAT PANDEMI COVID-19, 10 APRIL 2020

LAPORAN TUGAS AKHIR

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai

Derajat Sarjana Manajemen

Oleh :
Riza Farid
201810160311691

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas rahmat, barokah, dan
Ridho Nya penulis dapat menyelesaikan laporan tugas akhir ini sesuai dengan
waktu yang telah direncanakan.

Penusunan Tugas Akhir ini merupakan salah satu persyaratan yang harus
dipenuhi untuk menyelesaikan pendidikan Tingkat Sarjana Fakultas Ekonomi dan
Bisnis jurusan Manajemen Universitas Muhammadiyah Malang untuk menambah
kemampuan dalam mengelola manajemen keuangan yang ada agar kelak dapat
menjadi individu yang berilmu dan berwawasan luas. Pada kesempatan ini
izinkan penulis mengucapkan terimakasih dan rasa hormat atas segala bantuan
yang telah diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Laporan
Tugas Akhir ini.

Dalam penyusunan Laporan ini tentunya masih terdapat banyak kekurangan,


kesalahan, dan kekhilafan karena keterbatasan kemampuan oleh penulis, untuk
itu sebelumnya penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya. Penulis berharap dari
semua pihak untuk memberikan kritik dan saran yang sifatnya membangun agar
nantinya bias diperbaiiki menjadi lebih baik lagi.

Penulis dengan segala kerendahan hati mengucapkan terimah kasih dan semoga
laoran ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.


LEMBAR PERSETUJUAN

REAKSI PASAR MODAL INDONESIA TERHADAP PERISTIWA


PENERAPAN PSBB DARURAT PANDEMI COVID-19, 10 APRIL 2020

USULAN PENELITIAN

Oleh

Riza Farid

201810160311691

Diterima dan disahkan pada

Tanggal ……………...2022 Pembimbing:

Pembimbing I, Pembimbing II,

Drs. Warsono, M.M. Widhiyo Sudiyono, ST., M.BA.

Mengetahui:

Dekan FEB,
Kaprodi Manajemen,

Dr. Idah Zuhroh, M.M. Dr. Nurul Asfiyah, M.M.


DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.............................................................................................................................................4
BAB 1.....................................................................................................................................................5
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................5
A. Latar Belakang..................................................................................................................5
B. Rumusan Masalah..........................................................................................................10
C. Batasan Penelitian..........................................................................................................11
D. Tujuan Penelitian............................................................................................................11
E. Manfaat Penelitian.........................................................................................................11
BAB II...................................................................................................................................................13
LANDASAN TEORI................................................................................................................................13
A. Tinjauan Penelitian Terdahulu........................................................................................13
B. Kajian Teori.....................................................................................................................17
C. Kerangka Berpikir...........................................................................................................23
D. Hipotesis Penelitian........................................................................................................25
BAB III..................................................................................................................................................27
METODE PENELITIAN...........................................................................................................................27
A. Jenis Penelitian...............................................................................................................27
B. Sifat Penelitian................................................................................................................27
C. Populasi dan Sampel......................................................................................................28
D. Definisi Operasional Variabel.........................................................................................30
E. Jenis dan Sumber Data...................................................................................................32
F. Teknik Pengumpulan Data..............................................................................................33
G. Teknik Analisis Data........................................................................................................33
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................35
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan globaliasi yang semakin cepat, disertai keadaan


perekonomian sebuah negara yang tidak menentu, pasar modal merupakan salah
satu bagian yang ikut serta membantu perkembangan ekonomi di Indonesia.
Untuk meminimalkan kerugian dalam berinvestasi dapat melakukan suatu
analisis sebelum memutuskan untuk melakukan invetasi di pasar modal (Subrata
& Werastuti, 2020). Meskipun tidak terkait langsung dengan dinamika yang
terjadi dalam pasar modal, namun bukan berarti bahwa pengaruh lingkungan
non ekonomi juga tidak memberikan dampak pada aktivitas di dunia pasar
modal. Berbagai peristiwa bencana alam, peperangan, kerusuhan serta isu-isu
politik dan hukum seringkali menjadi faktor utama pemicu fluktuasi harga
saham pada bursa efek seluruh dunia (Bara Alrhafynza & Siswanto, 2017).

Kekhawatiran yang dialami oleh investor disaat berinvestasi pada suatu


perusahaan yaitu keamanan dana modal investasi disaat situasi sedang
memburuk. Dampak yang paling sering dialami oleh investor terutama investor
pemula yaitu dampak psikologi terhadap keamanan dana modal investasi pada
perusahaan. Tindakan preventif yang dilakukan para investor yaitu menarik dana
modal pada perusahaan sebelum kondisi pandemi semakin buruk. Pada pasar
yang efisien ini para investor dituntut untuk memperhatikan suatu peristiwa-
peristiwa ekonomi maupun non-ekonomi yang meliputi peristiwa politik, sosial,
budaya, dan yang dapat mengganggu stabilitas nasional negara (Fanni, 2013).

Awal tahun 2020 dunia dikejutkan dengan wabah penyakit baru yang
dikenal dengan Virus Corona. World Health Organization (WHO) memberi
nama dengan Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) ini yang awal mula
munculnya di Provinsi Hubei, Kota Wuhan, China, Desember 2019. Virus
Corona dinyatakan telah masuk ke Indonesia setelah Presiden Joko Widodo
mengonfimasi bahwa dua orang warga Indonesia dinyatakan positif tertular virus
corona. Pengumuman yang dikeluarkan oleh Presiden Joko Widodo pada 2
Maret 2020 ini membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah
sehingga mayoritas investor menarik dana dan menjual sahamnya demi
keamanan dari sisi financial (Ghibran et al., 2021).

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memutuskan untuk menerapkan


Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada Jumat,10 April 2020 selama dua
minggu, namun dengan kata lain membutuhkan satu bulan untuk menekan
penyebaran Covid-19. Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan
masa berlaku PSBB selama 14 hari ini bisa diperpanjang sesuai kebutuhan.
Jakarta adalah provinsi pertama yang menerima izin dari Kementerian
Kesehatan untuk melakukan PSBB karena penyebaran Covid-19 yang signifikan
di daerah itu dengan kasus lebih dari 1.300 orang terinfeksi Covid-19 di Jakarta
yang mengakibatkan 133 orang meninggal dunia. (BBC News Indonesia, 2020).

Gambar 1.1 Grafik Presentase Kasus Terkonfirmasi Harian

Sumber : Kompas.com, 2020


Presiden Joko Widodo telah menetapkan kebijakan penerapan PSBB dengan
menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor Peraturan Pemerintah Nomor 21
Tahun 2020 tentang PSBB dalam Rangka Percepatan Penanganan Covid-19.
Penerapan PSBB diajukan oleh kepala daerah, baik gubernur, bupati, maupun
wali kota dan harus mendapat persetujuan dari menteri kesehatan. Selain itu,
penerapan PSBB juga bisa berasal dari permintaan tim gugus tugas. Kemudian
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menerbitkan ketentuan tentang
PSBB melalui Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2020. Dalam aturan
pedoman PSBB, pemerintah akan membatasi sekolah dan tempat kerja, kegiatan
keagamaan, kegiatan di tempat atau fasilitas umum. Kemudian, kegiatan sosial
dan budaya serta moda transportasi. (CNN Indonesia, 2020)

Gambar 1.2 Grafik IHSG Pada Tahun 2020


Sumber : Big Alpha, 2020

Berdasarkan grafik diatas, IHSG mengalami penurunan diawali dengan


kasus pertama corona di Indonesia pada 2 Maret 2020 sehingga IHSG merosot
hingga ke level terendah yaitu 3.937 pada 24 Maret 2020. Pada akhirnya
Pemerintah mengumumkan akan kembali menerapkan PSBB pada 10 September
2020 yang akan dimulai pada 14 September 2020 hingga 27 September 2020.
Setelah kejadian tersebut, IHSG mengalami rebound dari bulan Oktober hingga
menuju akhir tahun 2020.

IHSG sempat mengalami penurunan yang sangat signifikan yakni ketika


anjlok sangat dalam sepanjang tahun lalu, tepatnya pada Maret 2020, seiring
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan virus corona sebagai
pandemi. IHSG yang mengawali 2020 di level 6.300, akhirnya meninggalkan
level 6.000 pada akhir Januari hingga akhirnya menurun hingga ke 3.937,63
pada 24 Maret 2020. Angka tersebut menjadi yang terendah sejak 4 Juni 2012
ketika IHSG ditutup di 3.654,58. Perlambatan ekonomi global karena adanya
virus corona saat itu yang pada akhirnya membuat para pelaku pasar melakukan
aksi jual di bursa saham dan lebih memilih masuk ke aset-aset yang bisa
dikatakan aman seperti Obligasi, SBN dan Emas. (CNBC Indonesia, 2021).

Gambar 1.3 Grafik Presentasi Indeks Pasar Modal Indonesia


Sumber : idx, 2021

Berdasarkan grafik diatas tersebut bahwa Indeks LQ45 turun lebih


rendah dibandingkan IDX30 pada tahun 2020 tepatnya disaat wabah virus
corona masuk ke Indonesia. Data tersebut menunjukkan bahwa pengumuman
penerapan PSBB 10 April 2020 menyebabkan Indeks LQ45 mengalami
penurunan yang paling tinggi dibandingkan IDX30. Adanya peristiwa penerapan
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada 10 April 2020 juga
menyebabkan adanya reaksi yang memberikan dampak negatif pada Pasar
Modal Indonesia. Efek peristiwa penerapan PSBB pada 10 April 2020 juga
memberikan reaksi pada Indeks yang berada di Bursa Efek Indonesia. Sebagian
besar Indeks mengalami penurunan setelah peristiwa penerapan PSBB 10 April
2020.

Untuk itu peneliti ingin membuktikkan dampak terhadap pasar modal


indonesia maka akan dilakukan pengujian terkait dengan kandungan informasi
peristiwa tersebut yang menggunakan event study. Event Study dapat digunakan
untuk menguji kandungan suatu informasi dari suatu peristiwa. Jika peristiwa
tersebut mengandung informasi, maka kemungkinan pasar akan bereaksi ketika
investor mendapat informasi tersebut. (Pratama et al., 2015).

Event study merupakan penelitian dengan mempelajari reaksi pasar terhadap


suatu peristiwa yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu pengumuman
dengan mengambil sampel berupa penutupan harga saham (Sambuari et al.,
2020). Indikator yang digunakan untuk mengukur adanya reaksi pasar pada
penelitian ini adalah abnormal return dan trading volume activity (Ghibran et
al., 2021). Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengukur relasi antara suatu
peristiwa yang mempengaruhi abnormal return dan trading volume activity pada
pasar modal indonesia.

Menurut penelitian dari (Subrata & Werastuti, 2020) dengan judul Analisis
Reaksi Pasar Pada Penetapan Status Darurat Global Ke Level Tertinggi Terkait
Virus Corona Oleh WHO (World Health Organization) Pada Bursa Efek
Indonesia, menyatakan bahwa adanya reaksi pasar dari perbedaan rata-rata
abnormal return dan trading volume activity sebelum dan sesudah peristiwa
tersebut. Adapun penelitian lain dari (Mailangkay et al., 2021) dengan judul
Reaksi Pasar Modal Terhadap Penerapan Kebijakan PSBB Akibat Pada Industri
Perhotelan Yang Terdaftar di BEI, justru menyatakan bahwa tidak ditemukan
adanya reaksi pasar dari perbedaan rata-rata abnormal return dan trading
volume activity yang signifikan sebelum dan sesudah peristiwa berlangsung.

Penelitian ini menggunakan Indeks LQ45 yang tercatat di BEI pada tahun
Agustus 2021-Januari 2021. Alasan saya memilih Indeks LQ45 yaitu Indeks
tersebut merupakan daftar 45 saham yang unggul terpilih dengan likuiditas
tinggi dan paling aktif dalam perdagangan penjualan sahamnya di Bursa Efek
Indonesia, Saham perusahaan yang tercatat pada indeks ini merupakan saham
terbaik yang terseleksi dengan beberapa kriteria tertentu dalam beberapa
periode. Kedudukan perusahaan setiap periode akan berbeda-beda, akan ada
yang tetap bertahan namun ada juga yang masuk dan keluar dari list LQ45
(Amanda & Pratomo, 2013)

Periode tersebut setiap bulan Februari hingga bulan Agustus setiap


tahunnya, Bursa Efek Indonesia mengeluarkan list LQ45 yang terbaru. Saham-
saham yang terpilih tersebut terdiri dari berbagai jenis sektor yang ada di
Indonesia seperti industri manufaktur, pertambangan, makanan- minuman,
perbankan, jasa dan lainnya (Amanda & Pratomo, 2013). Berdasarkan uraian
tersebut, peneliti akan mengangkat judul: “Reaksi Pasar Modal Indonesia
Terhadap Peristiwa Penerapan PSBB Darurat Pandemi Covid-19, 10 April
2020”

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan oleh


peneliti yaitu :
1. Apakah terdapat reaksi pasar dari perbedaan rata-rata Abnormal Return
saham sebelum dan sesudah peristiwa penerapan PSBB Darurat selama
Pandemi Covid-19 ?
2. Apakah terdapat reaksi pasar dari perbedaan rata-rata Trading Volume
Activity sebelum dan sesudah peristiwa penerapan PSBB Darurat selama
Pandemi Covid-19 ?
C. Batasan Penelitian

Batasan penelitian ini yaitu perusahaan atau emiten yang terdaftar pada
Indeks LQ45 tahun periode Agustus 2021-Januari 2022 di Bursa Efek Indonesia
dengan menggunakan indikator pengujian Abnormal Return dan Trading
Volume Activity.

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian tersebut adalah


1. Untuk mengetahui reaksi pasar dari perbedaan rata-rata Abnormal Return
saham sebelum dan sesudah peristiwa penerapan PSBB Darurat selama
Pandemi Covid-19.
2. Untuk mengetahui reaksi pasar dari perbedaan rata-rata Trading Volume
Activity sebelum dan sesudah peristiwa penerapan PSBB Darurat selama
Pandemi Covid-19.

E. Manfaat Penelitian

a. Teoritis
- Hasil penelitian ini diharapakan mampu dimanfaatkan dan digunakan
sebagai referensi bagi peneliti lain yang ingin mengetahui tentang Reaksi
Pasar Modal Indonesia terhadap PSBB Darurat selama pandemi Covid-19.
b. Praktis
- Manfaat praktis bagi Emiten, yaitu untuk mengetahui dan menampilkan
informasi penting untuk emiten tersebut terkait dengan kegiatan penawaran
saham.
- Manfaat praktis bagi investor dan calon investor, yaitu bisa dijadikan
referensi atau wawasan terkait dengan pengambilan keputusan berinvestasi
yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal.
- Manfaat praktis bagi pemerintah, yaitu bisa dijadikan sebagai saran atau
masukan untuk menjaga pasar modal indonesia tetap stabil terhadap
kebijakan-kebijakan yang ada.
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu digunakan sebagai bahan acuan mengenai variabel yang


terkait dengan. Berikut merupakan penelitian-penelitian terdahulu :

No. Penulis & Judul Variabel Penelitian Hasil Penelitian


1. Fima Bara Alrhafynza, Pasar Modal - Kondisi abnormal return pada
Ely Siswanto. Indonesia, Peristiwa periode sesudah peristiwa
Politik Nasional, menunjukkan hasil tren negatif
Reaksi Pasar Modal Saham LQ45 di BEI jika dibandingkan dengan periode
Indonesia Terhadap sebelum peristiwa
Peristiwa Politik - Kondisi trading volume activity
Nasional (Studi Pada pada periode sesudah peristiwa
Saham LQ45 atas menunjukkan kenaikan volume
Putusan Sidang Kasus perdagangan jika dibandingkan
Penistaan Agama oleh dengan periode sebelum peristiwa
Gubernur DKI Jakarta, - Hasil tersebut menunjukkan
Basuki Tjahaja bahwa peristiwa politik putusan
Purnama Tahun 2017) sidang kasus penistaan agama oleh
Gubernur DKI Jakarta (Basuki
Tjahaja Purnama) tidak memiliki
sinyal informasi yang dapat
diterima oleh pasar sehingga tidak
berdampak pada kondisi pasar
khususnya terhadap return yang
diterima

2. Kadek Subrata, Desan Reaksi Pasar, -Berdasarkan hasil di atas,


Nyoman Sri Penetapan Status peristiwa Penetapan Status Darurat
Werastuti. Darurat Global Global ke Level Tertinggi terkait
Virus Corona, Bursa Virus Corona Oleh WHO
Analisis Reaksi Pasar Efek Indonesia, memberikan adanya perbedaaan
Pada Penetapan Status Saham LQ45 di BEI rata – rata abnormal return dan
Darurat Global ke trading volume activity sebelum
Level Tertinggi dan sesudah Penetapan Status
Terkait Virus Corona Darurat Global ke Level Tertinggi
oleh WHO (World terkait Virus Corona Oleh WHO.
Health Organization) - Hasil pengujian paired sample t-
Pada Bursa Efek test, dengan nilai signifikansi
Indonesia 0,034 yang lebih kecil dari 0,05
yang artinya terdapat perbedaan
yang signifikan pada rata – rata
abnormal return sebelum dan
sesudah Penetapan Status Darurat
Global ke Level Tertinggi terkait
Virus Corona oleh WHO
- Hasil pengujian hipotesis kedua,
yang mendapatkan hasil dengan
nilai signifikansi 0,028. Nilai
signifikansi lebih kecil dari 0,05
dapat disimpukan bahwa hipotesis
kedua diterima artinya terdapat
perbedaan rata – rata trading
volume activity sebelum dan
sesudah Penetapan Status Darurat
Global Ke Level Tertinggi terkait
Virus Corona oleh WHO

3. Ferdinand A. Reaksi Pasar Modal -Berdasarkan hasil perhitungan


Mailangkay, Indonesia, abnormal return dari total 11
Kebijakan PSBB, perusahaan industri perhotelan
Marjam Mangantar, Industri Perhotelan yang terdaftar di Bursa Efek
Joy E. Tulung. di BEI Indonesia, tidak ditemukan adanya
perbedaan rata-rata abnormal
Reaksi Pasar Modal return yang signifikan antara 5
Terhadap Penerapan hari sebelum dan 5 hari sesudah
Kebijakan PSBB Pada sesudah peristiwa penerapan
Industri Perhotelan kebijakan PSBB
Yang Terdaftar Di - Berdasarkan hasil perhitungan
Bursa Efek Indonesia trading volume activity dari total
11 perusahaan industri perhotelan
yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia, juga tidak ditemukan
adanya perbedaan rata-rata trading
volume activity yang signifikan
antara 5 hari sebelum dan 5 hari
sesudah peristiwa penerapan
kebijakan PSBB.
4. Inri B. Sambuari, Reaksi Pasar Modal, -Peristiwa pengumuman kasus
Ivonne S. Saerang, Peristiwa COVID- pertama Virus Corona (COVID-
Joubert B. Maramis 19, Perusahaan 19) di Indonesia pada perusahaan
Makanan dan makanan dan minuman yang
Reaksi Pasar Modal Minuman di BEI terdaftar di Bursa Efek Indonesia,
Terhadap Peristiwa tidak memiliki kandungan
Virus Coronoa informasi yang menyebabkan
(COVID-19) Pada pasar modal bereaksi terhadap
Perusahaan Makanan abnormal return dilihat dari segi
dan Minuman Yang tingkat pengembalian investasi.
Terdaftar Di Bursa - Peristiwa pengumuman kasus
Efek Indonesia. pertama Virus Corona (COVID-
19) di Indonesia pada perusahaan
makanan dan minuman yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia,
memiliki kandungan informasi
yang menyebabkan pasar modal
bereaksi terhadap frekuensi
perdagangan dilihat dari segi
aktivitas transaksi perdagangan
- Peristiwa pengumuman kasus
pertama Virus Corona (COVID-
19) di Indonesia pada perusahaan
makanan dan minuman yang
terdaftar di Bursa Efek, tidak
memiliki kandungan informasi
yang menyebabkan pasar modal
bereaksi terhadap market
capitalization dilihat dari segi nilai
pasar.
5. Chalimatuz Sa’diyah, Rekasi Pasar Modal1. - Abnormal return disaat sebelum
Prof. Bambang Indonesia, Peristiwa pengumuman pemilu mengalami
Widagdo Politik Pemilu, penurunan, sedangkan disaat
Saham LQ45 di BEI sesudah pengumuman hasil pemilu
Indonesia’s Capital Abnormal Return meningkat.
Market Reaction - Aktivitas Volume Perdagangan
Election Events Saham sebelum sampai dengan
saat pengumuman Pemilihan
Presiden Aktivitas Volume
Perdagangan Saham meningkat
sedangkan saat pengumuman
kegiatan Volume Perdagangan
Saham pemilihan presiden
menurun.
2. - Pengumuman hasil pemilu tidak
memberikan pengaruh yang kuat
terhadap pergerakan aktivitas pasar
modal di bursa efek Indonesia

B. Kajian Teori

1. Pasar Modal
Pasar modal merupakan salah satu tempat dimana berbagai
perusahaan atau lembaga yang memiliki dana berlebih dan dalam hal ini
berperan sebagai investor akan bertemu dengan perusahaan yang
memerlukan dana, dan nantinya akan terjadi kegiatan investasi yang
menguntungkan kedua belah pihak tersebut (Rori et al., 2021). Pasar modal
memberikan jasanya yaitu menjembatani hubungan antar pemilik modal
yang disebut pemodal (investor) dengan peminjam dana yang disebut emiten
(perusahaan yang go public) (Sambuari et al., 2020).

2. Pasar Modal Efisien


Pasar efisien adalah pasar tempat harga sekuritas sama dengan nilai
investasi sepanjang waktu yang berarti bahwa setiap sekuritas dijual pada
harga yang wajar setiap waktu. Pasar modal dikatakan efisien apabila pasar
mampu bereaksi dengan cepat dan akurat untuk mencapai harga
keseimbangan baru yang sepenuhnya mencerminkan seluruh informasi yang
tersedia (Suganda, 2018). Konsep efisiensi pasar ini adalah hubungan antara
harga atau nilai sekuritas dengan informasi yang efisien, apakah informasi
yang diterima dapat mempengaruhi pergerakan atau perubahan harga saham
baru (Rori et al., 2021)

Hipotesis pasar efisien menjadi tiga bentuk yakni pasar efisien


lemah (weak form), pasar efisiensi setengah kuat (semi strong form), dan
pasar efisiensi sangat kuat (strong form) (Fama, 1970). Ada 3 bentuk pasar
efisien, yakni :

- Pasar efisien bentuk lemah (weak form), yaitu pasar dikatakan efisien jika
harga-harga dari sekuritas mencerminkan secara penuh (fully reflect)
informasi masa lalu (seperti harga dan voluma perdagangan, serta peristiwa
di masa lalu.
- Pasar efisien bentuk setengah kuat (semi strong form), yaitu pasar dikatakan
efisien jika harga-harga sekuritas mencerminkan secara penuh semua
informasi historis dan informasi yang dipublikasikan termasuk informasi
yang berada di laporan keuangan. Informasi tersebut dapat berupa informasi
yang berasal dari emiten yang hanya memengaruhi harga saham dari emiten
tersebut, informasi yang memengaruhi harga saham beberapa sekuritas.
- Pasar efisien bentuk kuat (strong form), yaitu pasar dikatakan efisien jika
harga-harga sekuritas secara penuh mencerminkan semua informasi yang
tersedia termasuk informasi yang private.

3. PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar)


PSBB diatur dalam Permenkes Nomor 9 Tahun 2020 tentang
Pedoman Pembatasan Sosial Berskala Besar dalam Rangka Percepatan
Penanganan Covid-19. Penetapan wilayah yang dapat diusulkan untuk PSBB
adalah wilayah di mana terjadi jumlah kasus atau jumlah kematian akibat
Covid-19, menyebar signifikan dan cepat ke beberapa wilayah. Pembatasan
dilaksanakan dalam bentuk pelarangan kerumunan orang dalam kegiatan
sosial dan budaya serta berpedoman pada pandangan lembaga adat resmi
yang diakui pemerintah dan peraturan perundang-undangan (beritasatu.com,
2021). Hal ini juga termasuk semua perkumpulan atau pertemuan politik,
olah raga, hiburan, akademik, dan budaya.

4. Pandemi Covid-19
WHO (World Health Organization atau Badan Kesehatan Dunia)
secara resmi menyatakan virus corona (COVID-19) sebagai pandemi pada
tanggal 9 Maret 2020. Artinya, virus corona telah menyebar secara luas di
dunia. Istilah pandemi ini disebutkan karena sesuatu penyakit/virus yang
penyebarannya sangat meluas dan tidak ada hubungannya dengan keganasan
dari suatu penyakit/virus tersebut. Pada umumnya virus corona
menyebabkan gejala yang ringan atau sedang, seperti demam dan batuk, dan
kebanyakan bisa sembuh dalam beberapa minggu (covid19.go.id, 2021).

Sebagian orang yang memiliki risiko tinggi (kelompok lanjut usia


dan orang dengan mempunyai masalah kesehatan, seperti penyakit jantung,
tekanan darah tinggi, atau diabetes), virus corona dapat menyebabkan
masalah kesehatan yang serius. Kebanyakan korban berasal dari kelompok
berisiko itu, karena itulah penting bagi kita semua untuk memahami cara
mengurangi risiko, mengikuti perkembangan informasi dan tahu apa yang
dilakukan bila mengalami gejala (covid19.go.id, 2021)

5. Indeks LQ45
Indeks LQ45 adalah merupakan kumpulan 45 saham unggulan
terpilih yang likuiditas nya tinggi dan paling aktif dalam penjualan
sahamnya di Bursa Efek. Saham perusahaan yang tercatat pada indeks ini
merupakan saham terbaik yang telah diseleksi dengan beberapa kriteria
tertentu dalam beberapa periode (Amanda & Pratomo, 2013). Berikut adalah
Saham-Saham LQ45 Periode Agustus 2021-Januari 2022 :
(investasi.kontan.co.id, 2021)

No. Kode Nama Saham


1. ACES Ace Hardware Indonesia Tbk.
2. ADRO Adaro Energy Tbk.
3. AKRA Akr Corporindo Tbk.
4. ANTM Aneka Tambang Tbk.
5. ASII Astra International Tbk.
6. BBCA Bank Central Asia Tbk.
7. BBNI Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
8. BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
9. BBTN Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
10. BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk.
11. BRPT Barito Pacific Tbk.
12. BSDE Bumi Serpong Damai Tbk
13. CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk..
14. ERAA Erajaya Swasembada Tbk.
15. EXCL XL Axiata Tbk.
16. GGRM Gudang Garam Tbk.
17. HMSP H.M Sampoerna Tbk.
18. ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
19. INCO Vale Indonesia Tbk.
20. INDF Indofood Sukses Makmur Tbk.
21. INKP Indah Kiat Puip & Paper Tbk.
22. INTP Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.
23. ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk.
24. JPFA Japfa Comfeed Indonesia Tbk.
25. JSMR Jasa Marga (Persero) Tbk.
I
26. KLBF Kalbe Farma Tbk.
27. MDKA Merdeka Copper Gold Tbk.
28. MEDC Medco Energi Internasional Tbk.
29. MIKA Mitra Keluarga Karyasehat Tbk.
30. MNCN Media Nusantara Citra Tbk.
31. PGAS Perusahaan Gas Negara Tbk.
32. PTBA Bukit Asam Tbk.
33. PTPP PP (Persero) Tbk.
34. PWON Pakuwon Jati Tbk.
35. SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk.
36. SMRA Summarecon Agung Tbk.
37. TBIG Tower Bersama Infrastructure Tbk.
38. TINS Timah Tbk.
39. TKIM Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
40. TLKM Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.
41. TOWR Sarana Media Nusantara Tbk.
42. TPIA Chandra Asri Petrochemical Tbk.
43. UNTR United Tractors Tbk.
44. UNVR Unilever Indonesia Tbk.
45. WIKA Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Sumber : idx, 2021

6. Metode Event Study


Event study (studi peristiwa) merupakan studi yang mempelajari
reaksi pasar terhadap suatu peristiwa (event) yang informasinya
dipublikasikan sebagai suatu pengumuman (Jogiyanto, 2017). Event study
dapat digunakan untuk menguji kandungan informasi dari suatu
pengumuman dan dapat juga digunakan untuk menguji efisiensi pasar bentuk
setengah kuat. Event study dapat digunakan untuk menguji kandungan
informasi (information content) dari suatu pengumuman dan dapat juga
digunakan untuk menguji efisiensi pasar bentuk setengah kuat. (Jogiyanto,
2017)

Secara lebih spesifik studi peristiwa menyelidiki respon pasar


terhadap kandungan informasi dari suatu pengumuman atau publikasi
peristiwa tertentu. Kandungan informasi dapat berupa berita baik atau berita
buruk (Tandelilin, 2010). Peneliti menggunakan tolak ukur dalam penitian
ini yaitu Abnormal Return dan Trading Volume Activity.

7. Abnormal Return
Abnormal Return merupakan kelebihan dari return yang
sesungguhnya terjadi (realisasi) terhadap return normal (Jogiyanto, 2017).
Return normal merupakan return ekspektasian atau return yang diharapkan
oleh investor (Suganda, 2018). Dengan demikian return tidak normal adalah
selisih antara return sesungguhnya yang terjadi dengan return ekspektasian.
Return realisasi (actual return) dapat dikatakan juga sebagai return yang
telah terjadi dan dihitung berdasarkan data historis. Return ekspektasian
(expected return) merupakan return yang diharapkan akan diperoleh oleh
investor di masa mendatang. Berbeda dengan return realisasi, return
ekspektasi merupakan return yang belum terjadi. (Suganda, 2018)

Mengestimasi return ekspektasian dapat mengguanakan model


estimasi mean-adjusted model, market model dan markeT-adjusted model
(Brown & Warner, 1985).

1) Model disesuaikan rata–rata (mean-adjusted model) menyatakan


bahwa return ekspektasi bernilai konstan, yang nilainya sama dengan rata–
rata return realisasi sebelumnya selama periode estimasi (estimation period).
Reakasi pasar terhadap peristiwa Kandungan informasi Hasil Ada abnormal
return Pengumuman peristiwa Tidak ada abnormal return Cepat Iama dan
berkepanja ngan Tidak Efisien Efisien Tidak Terjawab.
2) Model pasar (market model) atau model indeks tunggal (single
index model) merupakan model yang didasarkan pada hasil pengamatan
bahwa harga dari suatu sekuritas berfluktuasi searah dengan indeks pasar.
3) Model model disesuaikan pasar (markeT-adjusted model)
menyatakan bahwa penduga yang terbaik untuk mengestimasi return suatu
sekuritas adalah return dari indeks pasar pada saat tersebut. Dengan
menggunakan model ini, maka tidak perlu menggunakan periode estimasi
untuk membentuk model estimasi, karena return sekuritas yang diestimasi
adalah sama dengan return indeks pasar

8. Trading Volume Activity


Trading Volume Activity (TVA) merupakan indikator yang
digunakan untuk mengamati serta mengukur reaksi pasar modal terhadap
informasi atau peristiwa yang terjadi di pasar modal (Suganda, 2018).
Informasi atau peristiwa tertentu dapat memicu pergerakan saham di pasar
modal yang akan mempengaruhi penawaran dan permintaan saham
(Suganda, 2018) Trading volume activity (TVA) adalah rasio antara jumlah
lembar saham yang diperdagangkan pada waktu tertentu terhadap jumlah
saham yang beredar pada waktu tertentu (Bara Alrhafynza & Siswanto,
2017)

Trading Volume Activity (TVA) atau volume aktivitas perdagangan


saham adalah perbandingan saham yang diperdagangkan pada waktu tertentu
dengan jumlah saham yang beredar di pasar. Volume aktivitas perdagangan
adalah metode untuk menguji reaksi pasar terhadap informasi. Pengujian
reaksi pasar modal dengan menggunakan pendekatan volume terhadap
aktivitas perdagangan telah dilakukan oleh (Bates, 1968)

C. Kerangka Berpikir

Suatu peristiwa yang terjadi pada situasi tertentu bisa mempengaruhi


beberapa harga saham yang diperdagangkan di Pasar Modal atau IHSG
apabila peristiwa tersebut memiliki kandungan informasi yang sangat
penting bagi para investor domestik ataupun investor asing. Peristiwa
Penerapan PSBB Darurat, 10 April 10 akan menimbulkan reaksi pasar jika
memiliki kandungan informasi yang mempengaruhi pasar modal. Reaksi
tersebut akan dicerminkan dengan perubahan harga pada pasar modal dari
saham LQ45 yang akan menjadi sampel penelitian. Peristiwa tersebut dapat
diuji dengan menggunakan metode abnormal return. Jika peristiwa
Penerapan PSBB Darurat,10 April 2020 mempunyai kandungan informasi
maka akan memberikan abnormal return kepada pasar, begitu juga dengan
sebaliknya.

Pasar bisa dikatakan efisien dalam bentuk setengah kuat jika para
investor bereaksi dengan cepat (quickly) untuk menyerap abnormal return
demi memperoleh keuntungan, tetapi jika investor menyerap abnormal
return dengan reaksi yang lambat maka pasar bisa dikatakan tidak efisien
bentuk setengah kuat secara adanya kandungan informasi (Jogiyanto, 2017).
Reaksi pasar tersebut tidak hanya dicerminkan berupa perubahan harga
saham dari abnormal return, tetapi juga diperlihatkan dari perubahan
aktivitas yaitu Trading Volume Activity. Peristiwa Penerapan PSBB Darurat,
10 April 2020 bisa dijadikan suatu informasi dalam penelitian analisis
teknikal event study, sebagai suatu peristiwa yang menimbulkan Reaksi
Pasar Modal dari 5 hari sebelum adanya peristiwa penerapan PSBB Darurat,
10 April 2020 dan 5 hari setelah peristiwa penerapan PSBB Darurat, 10
April 2020.

Peneliti akan menggunakan kerangka konsep penelitian yang akan


menguji berkaitan dengan suatu peristiwa dalam analisis teknikal event study
yaitu peristiwa tentang penerapan PSBB Darurat, 10 April 2020.

Gambar 2.1 Kerangka Pikir

H-5 sebelum Penerapan PSBB H+5 sesusah penerapan


penerapan PSBB Darurat, 10 April PSBB Darurat, 10 April
Darurat, 10 April 2020 2020 2020

Abnormal Return

Trading Volume Activity

Rata-rata Abnormal Return

Rata-rata Trading Volume


Activity

Sumber : (Muzakir & Rahmawati, 2017)


Dalam gambar tersebut 2.3 menjelaskan akan dilakukan pengujian
dengan menggunakan indikator yaitu Abnormal Return (AR) dan Trading
Volume Activity (TVA). Kemudian akan menguji dari rata – rata abnormal
return sebelum dan sesudah peristiwa penerapan PSBB Darurat,10 April
2020 dan rata – rata trading volume activity sebelum dan sesudah peristiwa
penerapan PSBB Darurat, 10 April 2020.

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis dapat didefinisikan sebagai pernyataan sementara yang


dapat diuji dengan memprediksi hasil temuan dalam data empiris. Hipotesis
dibuat dari teori yang menjadi dasar dari model konseptual yang dapat
didefinisikan sebagai hubungan yang diperkirakan secara logis antara dua
variabel atau lebih yang ditunjukkan dalam bentuk pernyataan yang dapat
diuji. Hipotesis juga dapat menguji apakah terdapat perbedaan antara dua
kelompok (atau antara beberapa kelompok) yang terkait dengan variabel atau
variabel-variabel untuk menguji apakah hubungan atau perbedaan yang
diperkirakan tersebut ada atau tidak (Sekaran & Bougie, 2017)

Apabila terkandung informasi dari peristiwa penerapan PSBB, 10


April 2020 maka akan menimbulkan abnormal return. Sedangkan apabila
pasar tidak bereaksi maka peristiwa penerapan PSBB, 10 April 2020 tidak
mengandung informasi. Penelitian event study mengenai abnormal return
yang dilakukan oleh (Bara Alrhafynza & Siswanto, 2017) (Putri &
Nurwulandari, 2020) (Rori et al., 2021) menunjukkan hasil penelitian bahwa
terdapat perbedaan rata-rata yang cukup Signifikan pada abnormal return
disekitaran peristiwa. Berdasarkan uraian di atas hipotesis yang diajukan
adalah:

H1 : Terdapat perbedaan rata-rata abnormal return sebelum dan


sesudah peristiwa penerapan PSBB, 10 April 2020
Apabila peristiwa penerapan PSBB, 10 April 2020 memberikan
sinyal yang posistif maka volume perdagangan saham akan meningkat,
begitupun sebaliknya jika peristiwa memberikan sinyal yang negatif maka
minimbulkan volume perdagangan saham yang menurun. Penelitian event
study tentang volume perdagangan saham (trading volume activity) yang
dilakukan oleh (Ghoni, 2020) (Sambuari et al., 2020) (Subrata & Werastuti,
2020) mendapatkan hasil penelitian bahwa terdapat perbedaan rata- rata
volume perdagangan saham yang cukup Signifikan pada sekitaran peristiwa.
Berdasarkan uraian di atas hipotesis yang diajukan adalah:

H2 : Terdapat perbedaan rata-rata trading volume activity sebelum dan


sesusah peristiwa penerapan PSBB, 10 April 2020
BAB III

METODE PENELITIAN

9. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian yaitu Event Study. Event


study (Studi Peristiwa) merupakan sebuah penelitian untuk menganalisis
suatu reaksi pasar terhadap sebuah peristiwa yang mempunyai kandungan
informasi. Event study tersebut digunakan untuk menguji suatu kandungan
informasi yang sedang terjadi terhadap pasar modal dan menguji efisiensi
dari suatu pasar dengan bentuk setengah kuat (semi-strong form) (Tandelilin,
2010).

10. Sifat Penelitian

Penelitian ini memberikan suatu gambaran umum terkait dengan


fenomena yang akan dianalisa dengan mengetahui harga saham pada akhir
sesi perdagangan, volume transaksi perdagangan serta mengetahui reaksi
suatu pasar terhadap peristiwa yang terjadi untuk dibuktikan apakah masih
bisa dikatakan sebagai pasar yang efisien yaitu dengan menggunakan
analisis abnormal return dan perubahan volume perdagangan (Trading
Volime Activity) pada pasar modal tersebut, khususnya saham yang termasuk
dalam Indeks.

Sifat penelitian ini adalah komparatif yaitu model yang disajikan


untuk menggambarkan suatu perbedaan karena adanya sebuah peristiwa
tertentu dan pada akhirnya menggambarkan sebuah perbedaan. Komparatif
yaitu penelitian yang sifatnya membandingkan suatu keadaan variabel dari
sebelum dan sesudah peristiwa yang terjadi (Bara Alrhafynza & Siswanto,
2017).
11. Populasi dan Sampel

Populasi penelitian ini yaitu saham perusahaan yang tergabung dalam


Indeks LQ45 pada di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode Agustus
2021 sd Januari 2022. Indeks LQ45 dipilih dengan alasan karena saham
LQ45 merupakan 45 saham yang liquiditas nya tinggi dan paling aktif
transaksasinya saat diperdagangkan di bursa sehingga bisa menjadi
gambaran pada Bursa Efek Indonesia secara keseluruhan (Amanda &
Pratomo, 2013). Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode purposive sampling yaitu seperti judgmental
sampling yang digunakan dengan menentukan suatu kriteria-kriteria tertentu
terhadap sampel (Dr. Priyono, 2008). Adapun pertimbangan dari kriteria
yang akan digunakan sebagai sampel yaitu :

Tabel 3.1 Kriteria Sampel


No. Kriteria Jumlah
1. Perusahaan yang tergabung dalam indeks LQ45 pada 45
sektor perbankan di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama
periode perdagangan Agustus 2021 s.d. Januari 2022
2. Perusahaan atau emiten yang keluar dari perhitungan 2
Indeks LQ45 untuk periode perdagangan Agustus 2021 s.d.
Januari 2022
Jumlah 43
Sumber : idx, 2021

Berdasarkan kriteria sampel yang dipilih maka bisa ditentukan pada


jumlah sampel penelitian yaitu sebanyak 43 saham indeks LQ45 pada periode
perdagangan Agustus 2021 s.d Januari 2022 berdasarkan pengumuman BEI
No. Peng-00210/BEI.POP/07-2021 pada evaluasi mayor terhadap indeks
LQ45. Berikut ini uraian secara ringkas tentang gambaran umum dari setiap
perusahaan yang akan menjadi sampel penelitian yang disajikan pada tabel
3.2
Tabel 3.2 Daftar Nama Perusahaan Pada Indeks LQ45 Periode Agustus
2021 s.d. Januari 2022
No. Kode Nama Saham
1. ACES Ace Hardware Indonesia Tbk.
2. ADRO Adaro Energy Tbk.
3. AKRA Akr Corporindo Tbk.
4. ANTM Aneka Tambang Tbk.
5. ASII Astra International Tbk.
6. BBCA Bank Central Asia Tbk.
7. BBNI Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
8. BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
9. BBTN Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
10. BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk.
11. BSDE Bumi Serpong Damai Tbk
12. CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk..
13. ERAA Erajaya Swasembada Tbk.
14. EXCL XL Axiata Tbk.
15. GGRM Gudang Garam Tbk.
16. HMSP H.M Sampoerna Tbk.
17. ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
18. INCO Vale Indonesia Tbk.
19. INDF Indofood Sukses Makmur Tbk.
20. INKP Indah Kiat Puip & Paper Tbk.
21. INTP Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.
22. ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk.
23. JPFA Japfa Comfeed Indonesia Tbk.
24. JSMR Jasa Marga (Persero) Tbk.
25. KLBF Kalbe Farma Tbk.
26. MDKA Merdeka Copper Gold Tbk.
27. MEDC Medco Energi Internasional Tbk.
28. MIKA Mitra Keluarga Karyasehat Tbk.
29. MNCN Media Nusantara Citra Tbk.
30. PGAS Perusahaan Gas Negara Tbk.
31. PTBA Bukit Asam Tbk.
32. PTPP PP (Persero) Tbk.
33. PWON Pakuwon Jati Tbk.
34. SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk.
35. SMRA Summarecon Agung Tbk.
36. TBIG Tower Bersama Infrastructure Tbk.
37. TKIM Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
38. TLKM Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.
39. TOWR Sarana Media Nusantara Tbk.
40. TPIA Chandra Asri Petrochemical Tbk.
41. UNTR United Tractors Tbk.
42. UNVR Unilever Indonesia Tbk.
43. WIKA Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Sumber : idx, 2021

12. Definisi Operasional Variabel

A. Abnormal Return (AR)


Abnormal Return atau Excess Return yaitu kelebihan dari return
yang sesungguhnya terjadi pada return normal (Suganda, 2018).
𝑅𝑇𝑁𝑖,𝑡 = 𝑅𝑖,𝑡 − 𝐸 [𝑅𝑖,𝑡 ]
Keterangan:
𝑅𝑇𝑁𝑖, : return tidak normal saham i pada hari ke-t.
𝑅𝑖, : return sesungguhnya untuk saham i pada hari ke-t.
𝐸 [𝑅𝑖, ] : return ekspektasian untuk saham i pada hari ke-t.
B. Actuan Return (Return Sesungguhnya)
Return sesungguhnya (actual return) atau return realisasian
(realized return) adalah return yang terjadi pada waktu ke-t yang
merupakan selisih dari harga sekarang relatif terhadap harga sebelumnya.
Return realisasi (actual return) dapat dikatakan juga sebagai return yang
telah terjadi dan dihitung berdasarkan data historis (Suganda, 2018)
𝑅𝑖, = (𝑃𝑖,𝑡 − 𝑃𝑖,𝑡 − 1) 𝑃𝑖,𝑡 − 1
Keterangan:
𝑅𝑖, : actual return/return realisasian saham i pada waktu t.
𝑃𝑖, : harga saham periode pengamatan
𝑃𝑖, − 1 : harga saham periode sebelum pengamatan

C. Expected Return (Return Ekspetasi)


Expected Return atau Return Ekspetasi adalah return yang
diharapkan dari investor untuk didapatkan dimasa yang akan datang.
Pada penelitian ini menggunakan model disesuaikan pasar yaitu markeT-
adjusted model (Jogiyanto, 2017)
𝐸[𝑅𝑖,𝑡 ] = 𝑅𝑚,𝑡
Keterangan :
[𝑅𝑖,𝑡 ] : return ekspektasian untuk saham i pada hari ke-t.
𝑅𝑚, : return pasar pada hari ke t.

D. MarkeT-Adjusted Model (Return Pasar Model Disesuaikan)


Return pasar model disesuasikan merupakan tingkat keuntungan
pasar yang pada penelitian ini menggunakan Indeks LQ45. (Jogiyanto,
2017)
Rmt = (Indeks lq45t − Indeks lq45t−1) Indeks lq45t−1
Rmt : return market pada hari ke t.
Indeks LQ45t : closing price Indeks LQ45 pada hari ke t.
Indeks LQ45t−1 : closing price Indeks LQ45 pada hari sebelumnya
E. Average Abnormal Return/AAR (Rata-Rata Abnormal Return)
Menghitung average Abnormal Return untuk seluruh saham pada
Indeks LQ45 dalam hitungan per hari selama periode peristiwa
berlangsung (Jogiyanto, 2017)
𝑅𝑅𝑇𝑁𝑡 = ∑ 𝑅𝑇𝑁𝑖, 𝑘 𝑖=1 �
Keterangan:
𝑅𝑅𝑇𝑁 : rata-rata return tak normal pada hari ke-t.
𝑅𝑇𝑁𝑖, : return tak normal untuk sekuritas ke-i pada hari ke-t.
K : jumlah sekuritas yang terpengaruhi oleh pengumuman peristiwa

F. Trading Volume Activity (Aktivitas Volume Perdagangan Saham)


Perhitungan TVA dilakukan untuk membandingkan jumlah
saham perusahaan yang diperdagangkan di BEI dengan jumlah
keseluruhan saham yang beredar di periode yang sama (Foster, 1986).
𝑇𝑉𝐴 = ∑ 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑝𝑒𝑟𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎𝑎𝑛 𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑟𝑎𝑛𝑠𝑎𝑘𝑠𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑑𝑎 ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑘𝑒 𝑡
∑ 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑝𝑒𝑟𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎𝑎𝑛 𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑒𝑑𝑎𝑟 𝑝𝑎𝑑𝑎 ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑘𝑒 𝑡

G. Average Trading Volume Activity/ATVA (Rata-rata Aktivitas Volume


Perdagangan Saham)
Menghitung Average Trading Volume Activity (ATVA) seluruh
saham dalam hitungan per hari selama periode peristiwa (Foster, 1986).
𝐴𝑇𝑉𝐴𝑡 = ∑ 𝑇𝑉𝐴𝑖𝑡 𝑘 𝑖=1 𝑛
Keterangan:
𝐴𝑇𝑉𝐴 : rata-rata trading volume activity.
𝑇𝑉𝐴𝑖 : trading volume activity pada hari ke t.
N : jumlah perusahaan.

13. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan jenis data


kuantitatif berupa data harga saham dan volume perdagangan dalam harian
dari emiten yang masuk ke dalam Indeks LQ45. Penelitian ini menggunakan
periode pendek selama 5 hari sebelum penerapan dan 5 hari sesudah
penerapan PSBB Darurat, 10 April 2020. Periode jendela melibatkan hari
sebelum tanggal peristiwa untuk mengetahui pengaruh dalam kebocoran
informasi, yaitu apakah pasar sudah mendapatkan atau merespon
informasinya sebelum informasi tersebut diumumkan secara resmi
(Jogiyanto, 2017).

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data


sekunder, data yang mengacu pada informasi yang dikumpulkan dari
sumber-sumber yang sudah ada (Sekaran & Bougie, 2017). Data-data ini
berupa dokumen dan informasi yang berhubungan dengan objek penelitian
yaitu data harga dan volume perdagangan. Data dan informasi saham seperti
data harga dan volume perdagangan yang dibutuhkan dalam penelitian ini
bisa dapat diakses dalam situs resmi dari bursa efek indonesia yaitu
www.idx.co.id

14. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode


dokumentasi. Metode dokumentasi yang dilakukan adalah pengarsipan atau
pengumpulan data harian harga saham, dan volume perdagangan saham
selama masa pengamatan atau penelitian yang diambil dari situs remis Bursa
Efek Indonesia yaitu www.idx.co.id (Azisanabely, 2018).

15. Teknik Analisis Data

A. Analisis Statistik Deskriptif


Statistik deskriptif memberikan gambaran suatu data yang dilihat
dari rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum,
sum, range, kurtosis, dan skewness (Ghozali, 2018). Statistik ini juga
digunakan untuk menggambarkan deskripsi empiris atas data yang
dikumpulkan dalam penelitian untuk menjelaskan karakteristik
responden yang digunakan dalam pengujian (Ferdinand & Augusty,
2014).

B. Uji Normalitas
Pengujian normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah
variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdistribusi
dengan normal atau tidak. Uji normalitas pada penelitian ini
menggunakan program SPSS 24 yaitu dengan uji statistik Non-
parametrik kolmogorov-Smirnov dengan tingkat Signifikan sebesar 5%.
(Ghozali, 2018).

1) Jika Sig > 0,05, maka data berdistribusi normal.


2) jika Sig ≤ 0,05, maka data berdistribusi tidak normal.

C. Uji Beda rata-rata


Uji beda rata-rata digunakan untuk menjelaskan ada atau tidaknya
perbedaan Signifikan antara rata-rata abnormal return dan trading
volume activity. Jika data terdistribusi normal maka digunakan uji paired
sampie Ttest jika tidak terdistribusi normal digunakan uji Wilcoxon
Signed rank test (Ghozali, 2018). Hasil yang digunakan untuk menerima
dan menolak hipotesis adalah dengan ketentuan sebagai berikut dimana α
= 0,05:
1) Jika Sig (pada uji paired sample T-test) < α, maka hipotesis
diterima. Dapat disimpulkan rata-rata abnormal return / trading volume
activity sebelum penerapan PSBB Darurat berbeda dengan sesudah
penerapan PSBB Darurat, 10 April 2020.
2) Jika Sig (pada uji paired sample T-test) > α, maka hipotesis
ditolak. Dapat disimpulkan rata-rata abnormal return / trading volume
activity sebelum penerapan PSBB tidak berbeda dengan sesudah
penerapan PSBB Darurat, 10 April 2020.
DAFTAR PUSTAKA

Amanda, & Pratomo, W. (2013). Analisis Fundamental Dan Resiko Sistematik Terhadap
Harga Saham Perbankan Yang Terdaftar Pada Indeks Lq 45. Jurnal Ekonomi Dan
Keuangan, 1(3), 14728.
Azisanabely, M. N. (2018). REAKSI PASAR MODAL TERHADAP PENYELENGGARAAN
ASIAN GAMES 2018 DI INDONESIA ( Event Study pada Saham LQ-45 di Bursa
Efek Indonesia ). 1–17.
Bara Alrhafynza, F., & Siswanto, E. (2017). Seminar Nasional Manajemen dan Bisnis ke-
3 Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jember
REAKSI PASAR MODAL INDONESIA TERHADAP PERISTIWA POLITIK
NASIONAL (Studi Pada Saham LQ45 atas Putusan Sidang Kasus Penistaan Agama
oleh Gubern.
Bates, R. J. (1968). Discussion of The Information Content of Annual Earnings
Announcements. Journal of Accounting Research, 6, 93.
https://doi.org/10.2307/2490071
BBC News Indonesia. (2020). PSBB Jakarta mulai 10 April selama dua minggu, namun
pakar menyebut hasil efektif satu bulan untuk tekan Covid-19. Callistasia Wijaya.
https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-52194441
Brown, S. J., & Warner, J. B. (1985). Using daily stock returns. The case of event studies.
Journal of Financial Economics, 14(1), 3–31. https://doi.org/10.1016/0304-
405X(85)90042-X
CNBC Indonesia. (2021). Penantian 4 Tahun, IHSG Rekor ATH dan Sempat Ambruk Saat
Covid. Aldo Fernando. https://www.cnbcindonesia.com/market/20211111100220-
17-290649/penantian-4-tahun-ihsg-rekor-ath-sempat-ambruk-saat-covid
CNN Indonesia. (2020). Menkes Terawan Putuskan PSBB Jakarta Selama 14 Hari.
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200407113808-20-491128/menkes-
terawan-putuskan-psbb-jakarta-selama-14-hari
covid19.go.id. (2021). Apa Yang Dimaksud Dengan Pandemi. Satuan Tugas Penanganan
COVID-19. https://covid19.go.id/tanya-jawab?search=Apa yang dimaksud dengan
pandemi
Dr. Priyono, M. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif (T. Chandra (ed.)). Zifatama
Publishing.
Fama, E. F. (1970). Session Topic: Stock Market Price Behavior Session Chairman:
Burton G. Malkiel Efficient Capital Markets: A Review Of Theory And Empirical
Work. The Journal of Finance, 25(2), 383–417.
Fanni, C. M. (2013). Reaksi pasar modal terhadap bencana banjir Jakarta tahun 2013
(event study pada saham perusahaan asuransi yang listing di BEI). Jurnal Ilmiah
Mahasiswa FEB, 1(2), 19.
Ferdinand, & Augusty. (2014). Metode Penelitian Manajemen Pedoman Penelitian Untuk
Penulisan Skripsi, Tesis, Dan Disertasi. Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Foster, G. (1986). Financial Statement Analysist, Second Edition. Prentice-Hall
Internasional.
Ghibran, N., Effendy, L., & Lenap, I. P. (2021). Reaksi Pasar Atas Pandemi Virus Corona
Pada Perusahaan Lq45 Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Bisnis Terapan, 5(1), 125–
138. https://doi.org/10.24123/jbt.v5i1.4029
Ghoni, M. A. (2020). Reaksi Pasar Modal Terhadap Pemilihan Umum Presiden Untuk
Meramalkan Reaksi Terhadap Pilpres Selanjutnya (Studi Peristiwa Pada Saham
Kelompok Indeks LQ45). Jurnal Aghinya Stiesnu Bengkulu, 3(1), 70–88.
Ghozali, I. (2018). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 25 Edisi 9.
Universitas Diponegoro.
investasi.kontan.co.id. (2021). Ini daftar lengkap saham-saham LQ45 periode Agustus
2021-Januari 2022. Wahyu Tri Rahmawati. https://investasi.kontan.co.id/news/ini-
daftar-lengkap-saham-saham-lq45-periode-agustus-2021-januari-2022-1
Jogiyanto, H. (2017). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta. Bpfe,
Yogyakarta.
Mailangkay, F., Mangantar, M., & Tulung, J. (2021). Reaksi Pasar Modal Terhadap
Penerapan Kebijakan PSBB Pada Industri Perhotelan Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia. Jurnal EMBA, 9(3), 640–647.
Muzakir, N., & Rahmawati, S. (2017). Reaksi Pasar Modal Indonesia Terhadap Peristiwa
Pengumuman Kebijakan Ekonomi Jilid II. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi
Manajemen, 2(1), 20–34.
Pratama, I. G. B., Sinarwati, N. K., & Dharmawan, N. A. S. (2015). Reaksi Pasar Modal
Indonesia Terhadap Peristiwa Politik (Event study Pada Peristiwa Pelantikan Joko
Widodo Sebagai Presiden Republik Indonesia ke-7). Jurnal Akuntansi Universitas
Pendidikan Ganesha, 3(13), 1–11.
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/S1ak/article/view/4754
Putri, E., & Nurwulandari, A. (2020). Analisis Reaksi Pasar Modal Bagi Perusahaan
Dalam Indeks Idx30 Terhadap Kemenangan Donald Trump Pada Pemilihan Presiden
Amerika Serikat. Oikonomia: Jurnal Manajemen, 15(2), 18–32.
https://doi.org/10.47313/oikonomia.v15i2.752
Rori, A., Mangantar, M., & Maramis, J. B. (2021). Reaksi Pasar Modal Terhadap
Pengumuman Pembatasan Sosial Berskala Besar (Psbb) Akibat Covid-19 Pada
Industri Telekomunikasi Di Bei. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen,
Bisnis Dan Akuntansi, 9(1), 851–858. https://doi.org/10.35794/emba.v9i1.32620
Sambuari, I. B., Saerang, I. S., & Maramis, J. B. (2020). Reaksi Pasar Modal Terhadap
Peristiwa Virus Corona (Covid-19) Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. JMBI UNSRAT (Jurnal Ilmiah Manajemen Bisnis
Dan Inovasi Universitas Sam Ratulangi)., 7(2), 407–415.
https://doi.org/10.35794/jmbi.v7i3.30668
Sekaran, U., & Bougie, R. (2017). Metode Penelitian Untuk Bisnis, Edisi 6 Buku 1.
Salemba Empat.
Subrata, K., & Werastuti, D. N. S. (2020). Analisis Reaksi Pasar Pada Penetapan Status
Darurat Global Ke Level Tertinggi Terkait Virus Corona Oleh WHO ( World Health
Organization ) Pada Bursa Efek Indonesia I Kadek Subrata Desak Nyoman Sri
Werastuti. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi, 11(2), 169–177.
Suganda, T. R. (2018). Event Study, Teori dan Pembahasan Reaksi Pasar Modal
Indonesia. https://doi.org/10.31227/osf.io/zbqm7
Tandelilin, E. (2010). Portofolio dan Investasi Teori dan Aplikasi. Bpfe, Yogyakarta.
www.beritasatu.com. (2021). Ini Bedanya PPKM Darurat dengan PSBB. Hendro D
Situmorang. https://www.beritasatu.com/kesehatan/794617/ini-bedanya-ppkm-
darurat-dengan-psbb

Anda mungkin juga menyukai