TENTANG
Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 96 ayat (4), Pasal 97 ayat (3) dan
Pasal 99 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang- Undang Nomor 6 Tahun 2014 sebagaimana
telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 11
Tahun 2019 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43
Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun
2014 tentang Desa, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Tata Cara
Pengalokasian dan Penyaluran Alokasi Dana Desa dan Bagian Dari Hasil
Pajak dan Retribusi Daerah;
MEMUTUSKAN :
BAB I
KETENTUAN UMUM
Bagian Kesatu
Pengertian
Pasal 1
Bagian Kedua
Maksud dan Tujuan
Pasal 2
Pasal 3
Bagian Ketiga
Ruang Lingkup
Pasal 4
Bagian Kesatu
Pengalokasian ADD
Pasal 5
Pasal 6
(1) Informasi Alokasi besaran ADD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2) dihitung
oleh perangkat daerah yang menangani Perencanaan Daerah dan disampaikan kepada
perangkat daerah yang menangani bidang pemerintahan desa.
(2) Atas dasar informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) perangkat daerah yang menangani bidang
pemerintahan desa menghitung besaran ADD per Desa sesuai dengan rumusan perhitungan ADD.
Bagian Kedua
Rumusan Penetapan ADD
Pasal 7
(1) Penetapan besaran ADD sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 ayat (2) berdasarkan asas
merata dan adil atau proporsional.
a. asas merata adalah besarnya bagian ADD yang sama untuk setiap Desa dengan
persentase sebesar 60% dari jumlah total ADD ; dan
b. asas adil adalah besarnya bagian ADD yang dibagikan secara proporsional untuk setiap
Desa berdasarkan Nilai Bobot Desa dan prestasi Desa yang dihitung berdasarkan variabel
tertentu dengan persentase sebesar 40% dari jumlah total ADD.
(2) Besarnya bagian ADD yang dibagikan secara merata untuk setiap Desa sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf a selanjutnya disebut ADD Minimal (ADDM).
(3) Besaran ADD yang dibagikan secara proporsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
b selanjutnya disebut Alokasi Dana Desa Proporsional (ADDP) berdasarkan nilai bobot Desa
dihitung dengan memperhatikan variabel tertentu, yaitu :
a. jumlah penduduk;
b. jumlah penduduk miskin;
c. luas wilayah; dan
d. indeks kesulitan geografis (IKG).
(4) Jumlah penduduk Desa, jumlah penduduk miskin Desa, luas wilayah Desa, dan indeks
kesulitan geografis (IKG) Desa sebagaimana dimaksud pada ayat
(3) dihitung dengan bobot :
a. 25 % ( Dua puluh lima persen) untuk jumlah penduduk ;
b. 35 % ( Tiga puluh lima persen) untuk jumlah penduduk miskin;
c. 10 % (sepuluh persen) untuk luas wilayah; dan
d. 30 % (tiga puluh persen) untuk indeks kesulitan geografis.
Pasal 8
Bagian Ketiga
Penyaluran dan Pencairan ADD
Pasal 9
(1) Penyaluran ADD setiap desa dilaksanakan dengan cara pemindahbukuan dari RKUD ke RKD.
(2) Penyaluran ADD setiap desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui 2 (dua)
tahapan yaitu :
a. tahap I (pertama) sebesar 60%; dan
b. tahap II (kedua) sebesar 40%.
(3) Dikecualikan dari penyaluran ADD sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan setiap
bulan untuk belanja kegiatan antara lain:
a. Penghasilan Tetap Kepala Desa dan Perangkat Desa;
b. Tunjangan;
c. Operasional penyelenggaraan Pemerintahan Desa; dan
d. Insentif.
(4) Tahapan dan mekanisme penyaluran sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan
Bupati ini.
BAB III
PENGALOKASIAN DAN PENYALURAN BDHPRD
Bagian Kesatu
Pengalokasian dan Rumusan BDHPRD
Pasal 10
Pasal 11
Pengalokasian BDHPRD setiap Desa sebagaimana dimaksud dalam pasal 10 ayat (3) dilakukan
berdasarkan ketentuan :
a. 60% (enam puluh persen) dibagi secara merata kepada seluruh Desa; dan
b. 40% (empat puluh persen) dibagi secara proporsional berdasarkan realisasi penerimaan
pajak bumi dan bangunan per Desa dari masing-masing Desa.
Bagian Kedua
Penyaluran BDHPRD
Pasal 12
(1) Penyaluran BDHPRD setiap desa dilakukan dengan cara pemindahbukuan dari RKUD ke RKD.
(2) Penyaluran BDHPRD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan per triwulan atau setelah
dilakukan penghitungan realisasi pajak dan retribusi masing-masing Desa oleh BAPENDA
sebagai dasar penetapan Alokasi BDHPRD masing-masing Desa
(3) Tahapan dan mekanisme penyaluran sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tercantum dalam
lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.
BAB IV
PENGGUNAAN ADD DAN BDHPRD
Bagian Kesatu
Penggunaan ADD
Pasal 13
Pasal 14
Pasal 15
(1) Kepala Desa wajib menyampaikan laporan realisasi penggunaan ADD dan BDHPRD
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 dan Pasal 14 setiap semester kepada Bupati melalui
Camat dan ditembuskan ke Inspektorat dan Dinas yang membidangi Desa.
(2) Laporan realisasi penggunaan ADD dan BDHPRD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri
atas :
a. Laporan realisasi penggunaan ADD dan BDHPRD tahun anggaran sebelumnya; dan
b. Laporan realisasi penggunaan ADD dan BDHPRD semester pertama.
(3) Laporan realisasi penggunaan ADD dan BDHPRD tahun anggaran sebelumnya sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) huruf a disampaikan paling lambat akhir bulan Januari tahun anggaran
berjalan.
(4) Laporan realisasi penggunaan ADD dan BDHPRD semester pertama sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) huruf b disampaikan paling lambat akhir bulan Juli tahun anggaran berjalan.
BAB V
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 16
(1) Penghasilan tetap diberikan kepada kepala Desa, sekretaris Desa, dan perangkat Desa yang
dianggarkan dalam APBDesa yang bersumber dari ADD.
(2) Ketentuan yang mengatur mengenai besaran penghasilan tetap kepala Desa, sekretaris Desa,
dan perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Bupati
tersendiri.
BAB VI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 17
Dengan berlakunya Peraturan Bupati ini, maka Peraturan Bupati Lombok Utara Nomor 37 Tahun
2019 tentang Tata Cara Pengalokasian dan Penyaluran Alokasi Dana Desa dan Bagian Dari Hasil
Pajak dan Retribusi Daerah Kabupaten Lombok Utara (Berita Daerah Kabupaten Lombok Utara
Tahun 2019 Nomor 37) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bupati Lombok Utara Nomor
16 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Lombok Utara Nomor 37 Tahun 2019
tentang Tata Cara Pengalokasian dan Penyaluran Alokasi Dana Desa dan Bagian Dari Hasil Pajak
dan Retribusi Daerah Kabupaten Lombok Utara (Berita Daerah Kabupaten Lombok Utara Tahun
2020 Nomor 16), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 18
Ditetapkan di Tanjung
pada tanggal 29 Desember 2020
BUPATI LOMBOK UTARA,
H. NAJMUL AKHYAR
H. RADEN NURJATI
d. Insentif pelayan masyarakat terdiri dari : Rukun Tetangga paling banyak Rp 250.000,- (Dua
Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah) perbulan per-orang, Pekasih dialokasikan perbulan per-
orang paling banyak Rp. 700.000,- (Tujuh Ratus Ribu Rupiah) dan Penghulu Desa atau
nama lain sesuai kondisi Desa dialokasikan perbulan per-orang paling banyak Rp. 700.000,-
(Tujuh Ratus Ribu Rupiah).
e. Tunjangan Penjabat Kepala Desa paling banyak Rp. 2.000.000,- (Dua Juta Rupiah).
f. Tunjangan purna tugas diberikan kepada Kepala Desa, Sekretaris Desa dan Perangkat Desa
lainnya yang diberhentikan karena berakhir masa jabatannya. tunjangan purna tugas paling
banyak 4 (empat) kali penghasilan tetap setiap bulan dan diberikan sekaligus.
g. Operasional Pemerintah Desa Persiapan.
1) Biaya Operasional Pemerintah Desa persiapan digunakan dengan rincian sebagai berikut:
a) Tunjangan Penjabat Kepala Desa persiapan paling banyak Rp. 1.000.000,- (satu juta
rupiah);
b) Tunjangan Perangkat Desa persiapan;
c) Insentif bendahara pembantu Desa persiapan;
d) ATK;
e) Biaya listrik dan air kantor Desa;
f) Biaya Rapat; dan
g) Biaya konsultasi dan koordinasi.
2) Seluruh pertanggungjawaban penggunaan keuangan Desa persiapan tetap oleh
Pemerintah Desa induk.
h. Penetapan dan penegasan batas Desa (pembiayaan bersama dari Desa- Desa yang
melaksanakan penetapan dan penegasan batas Desa);
i. Program legislasi Desa paling banyak Rp. 15.000.000,- (Lima Belas Juta) untuk setiap
pembentukan Peraturan Desa;
j. Dukungan penganggaran BPJS kesehatan dan ketenagakerjaan bagi Kepala Desa dan
Perangkat Desa serta keluarga sesuai peraturan yg berlaku;
k. Pembuatan/ Penerbitan sertifikat tanah kas/ milik Desa paling banyak Rp. 5.000.000,- (Lima
Juta Rupiah)/persil);
l. penyusunan tata ruang Desa;
m. Penyelenggaraan musyawarah perencanaan desa/pembahasan APB Desa (Musdes,
musrenbang Desa/ pra-musrenbang desa, bersifat regular);
n. Penyelenggaraan musyawarah desa lainnya (musdus, rembug warga, yang bersifat non –
regular sesuai kebutuhan desa);
o. Penyusunan dokumen perencanaan desa (RPJM Desa/ RKP Desa);
p. Penyusunan dokumen keuangan desa (APB Desa/ APB Desa perubahan/LPJ APB Desa dan
seluruh dokumen terkait);
q. Penyusunan kebijakan desa (perdes/ perkades, diluar dokumen rencana pembangunan/
keuangan);
r. Penyusunan laporan Kepala Desa/ penyelenggaraan pemerintahan desa (laporan akhir tahun
anggaran, laporan akhir masa jabatan, laporan keterangan akhir tahun anggaran, informasi
kepada masyarakat);
s. penyelenggaraan evaluasi tingkat perkembangan pemerintahan Desa;
t. Penyusunan/ pendaftaran/ pemutakhiran profil desa (profil kependudukan dan potensi desa);
u. penyelenggaraan kerjasama antar Desa;
v. Pembangunan/ Rehabilitasi/ Peningkatan Gedung/ prasarana kantor Desa paling banyak Rp.
300.000.000,- (Tiga Ratus Juta Rupiah);
w. Pengadaan sarana (asset tetap) dan prasarana kantor Desa paling banyak Rp. 100.000.000,-
(Seratus Juta Rupiah);
x. Pemeliharaan gedung/ prasarana kantor Desa;
y. Dukungan kegiatan Sistem Informasi Desa (SID);
z. Pemetaan dan analisis kemiskinan Desa secara partisipatif (Validasi data BDT) atau DTKS;
aa. Biaya pengisian Perangkat Desa;
bb. Biaya pemilihan BPD Tahun 2021;
cc. Pembayaran honorarium bagi staf Desa yang besarannya paling banyak Rp. 1.000.000,-
(Satu Juta Rupiah)/orang/bulan untuk 1 orang staf di masing-masing Kaur dan Kasi;
dd. Honorarium supir ambulance Desa paling banyak Rp. 1.000.000,- (Satu Juta
upiah)/orang/bulan; dan
ee. Kegiatan lainnya sesuai kondisi Desa.
2) Penyaluran semester kedua atau bulan juli sampai dengan Desember dengan persyaratan
meliputi:
a) surat permohonan pencairan dana yang ditandatangani oleh Kepala Desa mengetahui
Camat yang ditujukan kepada Bupati Lombok Utara Cq. Kepala BPKAD Kabupaten
Lombok Utara yang diajukan setiap bulan atau sesuai permohonan;
b) dokumen laporan pertanggungjawaban penggunaan ADD setiap bulan sampai
dengan semester pertama dilampirkan di permohonan bulan Juli;
c) Foto copy Peraturan Desa tentang APB Desa Perubahan dan penjabarannya (apabila
ada).
d. Belanja Desa dalam APB Desa selain untuk kegiatan sebagaimana tersebut pada huruf c,
yang digunakan untuk kebutuhan kegiatan Bidang penyelenggaraan Pemerintahan Desa,
Bidang Pembangunan Desa, Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Bidang Pembinaan
Kemasyarakatan disalurkan dua tahap dengan persyaratan antara lain:
1) Penyaluran tahap Pertama paling cepat bulan maret dengan melampirkan persyaratan
sebagai berikut:
a) Surat permohonan pencairan dana yang ditandatangani oleh Kepala Desa
mengetahui Camat yang ditujukan kepada Bupati Lombok Utara Cq. Kepala
BPKAD Kabupaten Lombok Utara;
b) Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) yang memuat Rencana Kegiatan dan
Anggaran/ Rencana Penarikan Anggaran dan Rencana Anggaran Biaya Kegiatan.
2) Penyaluran tahap kedua paling cepat bulan Juli dengan melampirkan persyaratan
meliputi:
a) Surat permohonan pencairan dana yang ditandatangani oleh Kepala Desa
mengetahui Camat yang ditujukan kepada Bupati Lombok Utara Cq. Kepala
BPKAD Kabupaten Lombok Utara;
b) Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) yang memuat Rencana Kegiatan dan
Anggaran/ Rencana Penarikan Anggaran dan Rencana Anggaran Biaya Kegiatan;
c) Dokumen laporan pertanggungjawaban penggunaan Dana Tahap pertama.
a. Permohonan pengajuan penyaluran keuangan Desa oleh Pemerintah Desa mengacu pada
besaran yang tertuang dalam DPA yang memuat Rencana Kegiatan dan Anggaran Desa/
Rencana Penarikan Keuangan Desa;
b. Keputusan Bupati Tentang Penetapan Definitif jumlah Bagi Hasil Pajak dan Retribusi
Daerah (BDHPRD) masing-masing Desa yang ditetapkan berdasarkan realisasi pajak dan
retribusi per triwulan atau sesuai kondisi realisasi;
c. Belanja Desa dalam APB Desa yang bersumber dari BDHPRD diajukan selama 4 (Empat)
tahap penyaluran dengan rincian sebagai berikut:
a) Penyaluran Tahap Pertama/ Triwulan pertama pada awal bulan April yang diajukan
berdasarkan penetapan definitive BDHPRD berdasarkan realisasi pajak dan retribusi
daerah dari bulan januari sampai dengan bulan maret serta memperhitungkan selisih
lebih atau kurang salur tahun anggaran sebelumnya;
b) Penyaluran Tahap Kedua/ Triwulan kedua pada awal bulan Juli yang diajukan
berdasarkan penetapan definitive BDHPRD berdasarkan realisasi pajak dan retribusi
daerah dari bulan April sampai dengan bulan Juni;
c) Penyaluran Tahap Ketiga/ Triwulan ketiga pada awal bulan Oktober yang diajukan
berdasarkan penetapan definitive BDHPRD berdasarkan realisasi pajak dan retribusi
daerah dari bulan Juli sampai dengan bulan September;
d) Penyaluran Tahap Keempat pada awal bulan desember yang diajukan berdasarkan
penetapan definitive BDHPRD berdasarkan realisasi pajak dan retribusi daerah dari
bulan Oktober sampai dengan bulan November;
d. Belanja Desa dalam APB Desa yang bersumber dari BDHPRD diajukan dengan
persyaratan meliputi:
1) Penyaluran tahap pertama dengan melampirkan
a) surat permohonan pencairan dana yang ditandatangani oleh Kepala Desa mengetahui
Camat yang ditujukan kepada Bupati Lombok Utara Cq. Kepala BPKAD Kabupaten
Lombok Utara;
b) Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) yang memuat Rencana Kegiatan dan
Anggaran/ Rencana Penarikan Anggaran dan Rencana Anggaran Biaya Kegiatan
yang bersumber dari BDHPRD;
c) Fotocopy Laporan pertanggungjawaban penggunaan BDHPRD Tahun Anggaran
sebelumnya.
2) Penyaluran tahap kedua dengan melampirkan
a) surat permohonan pencairan dana yang ditandatangani oleh Kepala Desa mengetahui
Camat yang ditujukan kepada Bupati Lombok Utara Cq. Kepala BPKAD Kabupaten
Lombok Utara;
b) Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) yang memuat Rencana Kegiatan dan
Anggaran/ Rencana Penarikan Anggaran dan Rencana Anggaran Biaya Kegiatan
yang bersumber dari BDHPRD.
3) Penyaluran tahap ketiga dengan melampirkan
a) surat permohonan pencairan dana yang ditandatangani oleh Kepala Desa mengetahui
Camat yang ditujukan kepada Bupati Lombok Utara Cq. Kepala BPKAD Kabupaten
Lombok Utara;
b) Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) yang memuat Rencana Kegiatan dan
Anggaran/ Rencana Penarikan Anggaran dan Rencana Anggaran Biaya Kegiatan
yang bersumber dari BDHPRD
4) Penyaluran tahap keempat dengan melampirkan:
a) Surat permohonan pencairan dana yang ditandatangani oleh Kepala Desa mengetahui
Camat yang ditujukan kepada Bupati Lombok Utara Cq. Kepala BPKAD Kabupaten
Lombok Utara;
b) Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) yang memuat Rencana Kegiatan dan
Anggaran/ Rencana Penarikan Anggaran dan Rencana Anggaran Biaya Kegiatan;
c) Fotocopy laporan pertanggungjawaban penggunaan BDHPRD sampai dengan
triwulan kedua.
H. NAJMUL AKHYAR