Anda di halaman 1dari 4
PERAMI vokat PERHIMPUNAN _ADVOKAT INDONESIA Advokat INDONESIAN ADVOCATES ASSUCIATION SIARAN PERS Indonesia PERHIMPUNAN ADVOKAT INDONESIA. SUARA ADVOKAT INDONESIA (PERADI SAl) Jakarta, 9 Mei 2022 Dewan Pengurus Nasional Perhimpunan Advokat Indonesia Suara Advokat Indonesia ("PERADI SAI”) menyampaikan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1443 Hijriah, mohon maaf lahir dan batin. PERADI SAI merasa perlu menyampaikan sikap terkait pernyataan dari Prof. (HC) Dr. Otto Hasibuan, S.H., M.M. atas klaim sepihak bahwa “PERADI SOHO” adalah satu-satunya PERADI yang sah. Klaim tersebut dinyatakan melalui Surat Terbuka yang telah dimuat pada harian Kompas berjudul “Surat Terbuka Ketua Umum Peradi” tanggal 3 Mei 2022. Atas pernyataan Prof. (HC) Dr. Otto Hasibuan tersebut, PERADI SAI dengan ini menegaskan: - TIDAK ADA SATU PUTUSAN PENGADILAN PUN yang menyatakan PERAD! SAI tidak sah; - TIDAK ADA SATU PUTUSAN PENGADILAN PUN yang melarang PERADI SAI melaksanakan tugas dan wewenangnya sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No. 18 tahun 2003 tentang Advokat. ‘Tanggapan Dewan Pimpinan Nasional PERAD! SAI sebagai berikut: 1. PERADI SAI selalu berupaya untuk tidak mengeluarkan pernyataan yang dapat memperkeruh gonjang-ganjing organisasi advokat di Indonesia. Namun, karena timbul keresahan di tengah masyarakat, khususnya para Advokat dan calon Advokat di seluruh Indonesia, PERADI SAI perlu meluruskan pernyataan Prof. (HC) Dr. Otto Hasibuan, khususnya tentang keabsahan kepengurusan organisasi advokat yang dipimpinnya, PERADI SOHO pernah mengajukan serangkaian gugatan ke PERADI Rumah Bersama Advokat di bawah kepemimpinan Dr. Luhut Pangaribuan, S.H., M.H. (“PERADI RBA”) maupun PERADI SAI di bawah kepemimpinan Dr. Juniver Girsang, S.H., M.H. agar Pengadilan menyatakan kepengurusan PERAD! RBA dan PERADI SAI tidak sah serta dilarang melakukan kegiatan Pendidikan Khusus Profesi Advokat (PKPA), pengusulan Penyumpahan Advokat, pengangkatan Advokat dan kerjasama dengan pihak lain. Namun, semua gugatan PERAD! SOHO tersebut ditolak sampai ke tingkat Mahkamah ‘Agung RI. TIDAK ADA SATU PUTUSAN PUN yang menyatakan PERADI RBA dan PERAD! SAI tidak sah. TIDAK ADA SATU PUTUSAN PUN yang melarang PERADI RBA dan PERAD! SAI melakukan Pendidikan Khusus Profesi Advokat (PKPA), pengusulan penyumpahan ‘Advokat, pengangkatan Advokat ataupun kerjasama dengan pihak lain. 3. Putusan atas gugatan PERAD! SOHO terhadap PERAD! SAI telah berkekuatan hukum tetap di tingkat Mahkamah Agung RI, yaitu Putusan Mahkamah Agung RI No. 1395 k/PDT/2020 tanggal 9 Juni 2020. Dalam putusan yang tidak menerima (Niet Golden Centrum, JI. Majapahit No. 26 Blok H, Jakarta 10160 T. +62.21 986 1464 F, +62 21 350 1076 E. info@peradi.org wwwperadi.org Ontvankelijke Verklaard) gugatan PERADI SOHO ini, antara lain, dipertimbangan bahwa persoalan kepengurusan PERADI merupakan permasalahan internal PERADI yang seharusnya diselesaikan melalui organ dan mekanisme organisasi. Dalam pertimbangan itu, juga disebutkan bahwa sebagai organisasi independen (independent state organ), sebagaimana diinginkan oleh PERADI sendiri, PERADI seharusnya mampu menyelesaikan sendiri secara bebas dan mandiri Khusus tentang gugatan PERADI SOHO terhadap PERADI RBA, yang juga telah berkekuatan hukum tetap, Pengadilan menolak tuntutan PERADI SOHO agar: (i) Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal PERADI RBA dinyatakan tidak sah; serta (ii) perbuatan Tergugat | dan Il (Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal PERADI RBA) yang melakukan PKPA, Pengangkatan Advokat, pengusulan Penyumpahan Advokat merupakan perbuatan melawan hukum. Dalam pertimbangan Putusan Pengadilan Tinggi OK! Jakarta No. 203/PDT/2020/PT.DKI.JKT. yang dikuatkan Mahkamah Agung Rl, Pengadilan dengan merujuk pada Surat Ketua Mahkamah Agung RI Nomor 073/KMA/HK.01/1x/2015 tanggal 25 September 2015 yang mengakui adanya BEBERAPA Organisasi Advokat yang —mengatasnamakan PERADI, pada _pokoknya mempertimbangkan bahwa karena PERAD! SOHO dan PERADI RBA telah melakukan kegiatan PKPA, pengusulan penyumpahan Advokat, pengangkatan Advokat dan kerjasama dengan pihak lain, akan lebih banyak mudaratnya daripada manfaatnya jika kepengurusan PERADI yang ada dinyatakan tidak sah beserta segala perbuatan hukum yang telah dilakukan. Prof. (HC) Dr. Otto Hasibuan menyatakan kepengurusan Peradi SOHO adalah yang paling sah didasarkan pada asas LEGALITAS bahwa tidak mungkin ada beberapa kepengurusan PERADI yang sah. Rupanya Prof. (HC) Dr. Otto Hasibuan lupa atau gagal paham dalam memahami pertimbangan putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta yang telah dikuatkan oleh Mahkamah Agung Rl, di mana Pengadilan Tinggi DKI Jakarta sama sekali tidak menggunakan asas LEGALITAS, melainkan asas MANFAAT dan Surat Ketua Mahkamah Agung RI Nomor 073/KMA/HK.01/1X/2015 yang telah mengakui BEBERAPA Organisasi Advokat yang mengatasnamakan PERADI. Berdasarkan uraian-uraian di atas, nyata bahwa pernyataan Prof. (HC) Dr. Otto Hasibuan yang menyatakan bahwa kepengurusan PERADI SOHO yang paling sah adalah pernyataan yang menyesatkan dan harus diluruskan. PERADI SAI mengt bau agar Prof. (HC) Dr. Otto Hasibuan tidak lagi mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang dapat meresahkan dunia advokat di Indonesia Sebaliknya, Prof. (HC) Dr. Otto Hasibuan sebaiknya menfokuskan diri untuk membereskan carut marut organisasinya sendiri (PERADI SOHO) dengan segera melakukan tindakan-tindakan yang diperlukan untuk menindaklanjuti Putusan Mahkamah Agung RI No.997 K/PDT/2022 tentang ketidak-absahan perubahan Anggaran Dasar PERADI SOHO, dengan merenungkan beberapa hal berikut: - Apabila Surat Keputusan leno Pengurus DPN PERADI SOHO KEP.104/PERADI/DPN/IX/2019 yang membuka kesempatan untuk jabatan 3 periode (“SK Pleno PERADI SOHO Tahun 2019”) telah dinyatakan batal dan/atau tidak berkekuatan hukum dengan segala akibat hukumnya, apakah tidak batal juga Keputusan Munas PERADI SOHO Tahun 2020 yang meratifisir SK Pleno PERADI SOHO Tahun 2019 tersebut? Sebagai catatan Munas PERADI SOHO tahun 2020 hanya meratifisir SK Pleno PERADI SOHO Tahun 2019. - Apabila Prof. (HC) Dr. Otto Hasibuan berpendapat bahwa pemilihan dirinya sebagai Ketua Umum dilakukan berdasarkan perubahan Anggaran Dasar PERADI SOHO oleh Munas PERADI SOHO tahun 2020 dan bukan berdasarkan SK Pleno PERADI SOHO Tahun 2019, dengan dasar apa DPC-DPC PERADI SOHO menggelar Rapat Anggota Cabang di tahun 2019 untuk mencalonkan Prof. (HC) Dr. Otto Hasibuan sebagai calon Ketua Umum PERAD! SOHO? Bukankah pencalonan Prof. (HC) Dr. Otto Hasibuan oleh DPC-DPC pada tahun 2019 menggunakan SK Pleno PERADI SOHO Tahun 2019 dan tidak mungkin menggunakan hasil Keputusan Munas PERADI SOHO Tahun 2020 yang baru ada di tahun 2020? Apabila pencalonan Prof. (HC) Dr. Otto Hasibuan sebagai calon Ketua Umum berdasarkan Sk Pleno PERADI SOHO Tahun 2019 di mana Sk tersebut sudah dinyatakan batal oleh Mahkamah Agung RI, bagaimana keabsahan pencalonan dan pemilihan Prof. (HC) Dr. Otto Hasibuan sebagai Ketua Umum DPN PERADI SOHO masa bakti 2020 s.d. 2025? - Apabila Prof. (HC) Dr. Otto Hasibuan berpendapat bahwa Keputusan Munas PERADI SOHO Tahun 2020 adalah produk yang berbeda dari SK Pleno PERADI SOHO Tahun 2019 yang sudah dibatalkan Mahkamah Agung Rl, bukankah Keputusan Munas PERADI SOHO Tahun 2020 tersebut baru dapat diberlakukan setelah ditutupnya Munas Tahun 2020, atau dengan kata lain hasil Munas Tahun 2020 tersebut baru dapat efektif diberlakukan dalam pemilihan Ketua Umum PERADI SOHO di tahun 2025 yang akan dimulai dengan pencalonan oleh DPC-DPC di tahun 2024? Apa mungkin Keputusan Munas Tahun 2020 tersebut dapat diberlakukan surut di tahun 2019 untuk mencalonkan Prof. (HC) Dr. Otto Hasibuan sebagai calon Ketua Umum di tahun 2019 untuk dibawa dalam pemilihan Ketua Umum di Munas tahun 2020? Bahwa untuk mengakhiri polemik dan klaim yang menyesatkan dari beberapa pihak yang dapat menimbulkan keresahan lebih lanjut di masyarakat khususnya bagi advokat dan calon advokat, PERADI SAI mendorong untuk segera melaksanakan/mewujudkan, Munas Bersama. Bukankah Munas Bersama sesuai dengan komitmen dari ketiga PERADI saat Prof. Dr. Mahfud MD, S.H., S.U., M.LP. (Menkopolhukam Rl) dan Prof. Yasonna H. Laoly, S.H., M.Sc, Ph.D (Menkum HAM Rl) tanggal 25 Februari 2020 atas inisiatif PERADI SAI mengundang ketiga PERAD! duduk bersama dan menandatangani suatu Kesepakatan Bersama untuk dimulainya proses penyatuan PERADI. Mari tanggalkan egoisme demi mewujudkan officium nobile Advokat. Demikianlah Pernyataan ini kami sampaikan untuk diketahui oleh masyarakat luas, khususnya para Advokat agar tidak terkecoh dan dapat terus menjalankan aktivitasnya. Salam Hormat, Dewan Pimpinan Nasional Perhimpunan Advokat Indonesia Oa Dr. Juniver Girsang, S.H., M.H.) Dr. A. Patra M. Zen, S.H., LLM. Ketua Umum Sekretaris Jenderal

Anda mungkin juga menyukai