Merujuk :
Anggaran Dasar Bab VI Pasal 15, Pasal 16, Pasal 17, Pasal 18, Pasal 19, Pasal 21 dan Anggaran Rumah Tangga
Bab IV Pasal 10, Pasal 11, Pasal 14, Pasal 15 tentang Kepengurusan, dan Bab VIII tentang Aturan Tambahan
Menimbang :
1. Bahwa untuk memperjelas tata cara pembentukan kepengurusan di daerah dan cabang, maka diperlukan
aturan tambahan dari Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga tentang Kepengurusan.
2. Bahwa untuk tujuan memperkuat legitimasi kepengurusan di daerah dan cabang, maka diperlukan aturan
tambahan yang memperjelas Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga tentang Kepengurusan.
Maka Dewan Pengurus Pusat menerbitkan Peraturan Organisasi ini, yaitu sebagai berikut :
1. PERSYARATAN PENGURUS :
a. Persyaratan umum untuk menjadi pengurus, baik di DPP, DPD maupun di DPC adalah sama seperti
persyaratan menjadi anggota (Lihat AD & ART terkait dan PO nomor : 02/PO/DPP-IVENDO/2018).
b. Persyaratan Khusus untuk posisi KSB (Ketua, Sekretaris, Bendahara) ada persyaratan tambahan, yaitu :
Profil perusahaan bila yang bersangkutan adalah Event Organizer, Vendor, Talent Management,
Venue. Atau Personal Profile, bila yang bersangkutan adalah Profesional perorangan/ pekerja event.
c. Calon Ketua DPD/DPC yang baru wajib telah menjadi anggota IVENDO sekurang-kurangnya 6 (enam)
bulan.
2. MEKANISME PEMILIHAN
2.1. DPD/DPC yang akan berakhir masa kepengurusannya dibantu oleh DPP membentuk tim kecil
sebagai komite penyelenggara Musyawarah Daerah. Daftar tim di dalam komite wajib dilaporkan
kepada DPP.
2.2. Komite penyelenggara musyawarah mengundang para anggota IVENDO di daerahnya, surat
undangan diinformasikan kepada DPP.
2.3. Wajib ada daftar absensi peserta musyawarah, yang berisi nama peserta, nomor telpon, alamat
email, nama perusahaan (untuk EO/Vendor/Venue/Konsultan) atau profesi pekerjaannya (untuk
profesional perorangan), jabatan di dalam perusahaan (direktur, atau mewakili direktur-nya,
dilampirkan Surat Kuasa), tandatangan peserta.
2.4. Jumlah peserta musyawarah daerah sekurang-kurangnya dihadiri oleh 50% + 1 dari jumlah suara
anggota (anggota yang memiliki hak suara).
2.5. Anggota yang berhalangan hadir dapat mewakilkan kepada orang lain dengan melampirkan Surat
Kuasa yang sah.
2.6. Anggota yang berhalangan hadir namun tidak memberikan Surat Kuasa dapat memberikan Surat
Pernyataan Abstain, maka suaranya tetap dihitung untuk quorum.
2.7. Calon Ketua DPD/DPC diperbolehkan 1 (satu) calon, 2 (dua) calon, atau lebih dari 2 (dua).
2.8. Setiap Calon Ketua DPD/DPC wajib telah membaca dan memahami Anggaran Dasar, Anggaran
Rumah Tangga, dan Peraturan Organisasi lainnya. Kemudian setiap calon Ketua menandatangai
Surat Kesediaan dicalonkan dan menandatangani Pakta Integritas. Dengan surat Pakta Integritas
tersebut maka para calon Ketua dianggap telah memahami dan bersedia menaati Anggaran Dasar,
Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan Organisasi lainnya.
2.9. Setiap Calon Ketua DPD/DPC wajib memberikan paparan singkat rencana kerjanya bila yang
bersangkutan terpilih.
2.10. Dalam pemungutan suara, anggota berbadan usaha memiliki 2 (dua) suara, dan anggota profesional
perorangan memiliki 1 (satu) suara. Hasil musyawarah wajib dituangkan dalam sebuah Berita Acara
Pemungutan Suara, yang berisi poin-poin : Nama-nama calon Ketua yang dicalonkan, Jumlah total