Diskusi 1 Sistem Politik Indonesia
Diskusi 1 Sistem Politik Indonesia
menjadikan Ilmu Politik sebagai sebuah ilmu yang ilmiah. Ada 2 (dua) pendekatan besar yaitu
Analisis Sistem Politik David Easton dan Analisis Struktural Fungsional Gabriel Almond.
Easton mengakategorikan analisis sistem politik menjadi empat, yaitu sebagai berikut:
Lingkungan dalam pengertian ini adalah semua sistem, baik sosial maupun fisik yang bukan
termasuk dalam sistem politik, dibagi menjadi dua, yaitu intrasocietal dan extrasocietal.
Teori Easton ini mendapat dua kritik, yaitu adanya anggapan bahwa pemikiran Easton
terlalu teoritis sehingga sulit diaplikasikan, kritik lainnya menyebutkan bahwa pemikiran
Easton ini dianggap tidak netral karena hanya mengedepankan nilai-nilai liberal barat tanpa
memperhatikan kondisi pada masyarakat negara berkembang.
Almond menyatakan bahwa sebuah sistem politik setidaknya memiliki enam struktur atau
lembaga politik, yaitu: kelompok kepentingan, partai politik, badan legislatif, badan eksekutif,
birokrasi dan badan peradilan. Pengklasifikasian enam struktur ini memiliki kelemahan karena
tidak membantu kita dakam membandingkan suatu sistem politik dengan sistem yang lain secara
baik dan mendalam.
Menurut saya, teori Almond lebih matang perencanaan karena strukturnya yang lebih
kompleks daripada teori Easton yang lebih singkat. Sedangkan Teori Easton lebih baik dalam
menghasilkan output, karena input akan di konversi sehingga menghasilkan output lalu output
tersebut akan mendapat feedback yang mana akan menjadi perbaikan dalam output selanjutnya.
Contoh kasus Easton, yaitu isu kekerasan seksual di Indonesia yang telah menjadi
keresahan masyarakat, selanjutnya diajukan menjadi UU dengan nama RUU PKS (input). RUU
ini ditelaah dan dipertimbangkan oleh lembaga yang dibebani tanggung jawab tersebut
(konversi). Setelah ditinjau dan ditelaah, maka RUU PKS sah menjadi UU PKS (output)
Contoh kasus Almond, yaitu komunikasi politik antara lembaga legislatif dan perwakilan
masyarakat tentang revisi UU KPK yang dianggap melemahkan KPK.