AKADEMIS 2019/2020
JUDUL
Disusun Oleh:
Pembimbing:
FAKULTAS TEKNIK
2020
i
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah peserta Tugas Akhir Program Studi
Teknik Sipil.
NIM : 1534290006
1. Menjamin keaslian karya Tugas Akhir yang saya susun tanpa menjiplak karya orang
lain.
2. Menyelesaikan seluruh karya Tugas Akhir sendiri (tidak dikerjakan oleh orang lain)
ii
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah peserta Tugas Akhir Program Studi
Teknik Sipil.
NIM : 1534290006
Kesanggupan untuk memenuhi semua peraturan dan tata tertib penyelenggaraan Tugas
Akhir Program Studi Teknik Sipil.
iii
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
NIM : 1534290006
Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar strata satu (S-1)
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Persada Indonesia YAI, Jakarta.
Menyetujui
Dosen Pembimbing
iv
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
NIM : 1534290006
Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar strata satu (S-1)
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Persada Indonesia YAI, Jakarta.
v
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
LEMBAR PENGESAHAN
NIM : 1534290006
Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar strata satu (S-1)
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Persada Indonesia YAI, Jakarta.
Disahkan Oleh:
FAKULTAS TEKNIK
JAKARTA
vi
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
LEMBAR PENGESAHAN
NIM : 1534290006
Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar strata satu (S-1)
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Persada Indonesia YAI, Jakarta.
Disahkan Oleh:
FAKULTAS TEKNIK
JAKARTA
DEKAN
vii
PERENCANAAN SISTEM DRAINASE PERUMNAS GRIYA PERMAI
PULAU BURU - NAMLEA
ABSTRAK
Perumnas Namlea bersama dengan PT. FIRAJILAH KASIH UTAMA
GROUP mendirikan kawasan perumahan Griya Permai yang terletak di jalan
Pasar Baru komp. Mangga dua Besar Namlea, kabupaten Buru- Maluku. Dimana
Perumahan Griya Permai didirikan di atas lahan kosong yang masih berupa
pepohonan minyak kayu putih. Dengan adanya perubahan alih fungsi lahan
menjadi pemukiman, maka daya resap air hujan pada lahan tersebut juga akan
berubah. Tentunya hal ini akan berdampak pada besarnya limpasan air yang
menuju saluran drainase.
Oleh karena itu diperlukan perencanaan sistem drainase Perumnas Griya
Permai yang berfungsi untuk mengorganisasi sistem instalasi air dan untuk
mengendalikan erosi yang dapat menyebabkan kerusakan pada bangunan. Dengan
adanya drainase pada Perumahan diharapkan untuk dapat meminimalisir
terjadinya genangan yang terjadi akibat air hujan, serta didukung juga dari
kondisi setempat seperti kemiringan lahan, kemiringan saluran dan material yang
dipakai. Hal itu dapat mempengaruhi waktu pengaliran dan besarnya debit
limpasan yang akan dibuang menuju saluran di luar kawasan. Hingga diketahui
seberapa besarkah debit limpasan yang ada setelah terbangunnya kawasan
perumahan?Untuk dapat menentukan fasilitas drainase yang akan digunakan
seperti saluran dan kolam tampung.
Kata kunci : Sistem drainase Perumnas Griya Permai, saluran, kolam tampung
viii
DRAINAGE SYSTEM PLANNING AT RESIDENTAL AREA OF GRIYA
PERMAI RESIDENCE, BURU ISLAND - NAMLEA
ABSTRACT
Perumnas Namlea together with PT. FIRAJILAH KASIH UTAMA GROUP
established the Griya Permai residential area which located on the Pasar Baru road, Mangga
dua Besar Namlea sub district, Buru-Maluku district. Griya Permai Housing is established on an
empty land which still in the form of eucalyptus oil trees. With the change of land usage into a
settlement, the absorption capacity of rainwater on the land will also change. Of course this will
have an impact on the amount of water runoff that goes to the drainage channel.
Therefore it is necessary to plan the drainage system of the Griya Permai Residence
which functions to organize the water installation system and to control erosion that can cause
damage to buildings. With the drainage on the housing it is expected to be able to minimize the
occurrence of a puddle that occurs due to rain water, and also supported from local conditions
such as the slope of the land, the slope of the channel and the material used. This can affect the
time of drainage and the amount of runoff that will be discharged into the channel outside the
area. So how much runoff is available after the construction of a residential area? For being
able determine the drainage facilities that will be used such as drains and ponds.
Keywords: Griya Permai Residence drainage system, water channel, accommodating ponds
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmatNya kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas akhir saya
Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat akademik yang harus
ditempuh mahasiswa untuk mencapai gelar sarjana teknik pada Fakultas Teknik
skripsi ini penulis telah banyak menerima bantua dari berbagai pihak, baik berupa
bimbingan, arahan, dan saran sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
dapat terselesaikan.
2. Ibu Dr. Ir. Fitri Suryani, M.T ., selaku Dekan Fakultas Teknik UPI YAI.
3. Ibu Ir. Halimah Tunafiah, M.T ., selaku Ketua Program Studi Teknik
4. Bapak dan Ibu dosen atas segala ilmu pengetahuan dan didikan yang telah
diberikan selama ini, serta seluruh staf karyawan Fakultas Teknik UPI
YAI Jakarta.
x
5. Bapak Zulfikram Mukadar, S.H. Selaku owner PT. FIRAJILAH KASIH
UTAMA GROUP.
Namlea.
7. Orang tuaku Ali Hasan Al amudi dan Nur Amir Alkatiri, Sahid Alkatiri,
kekurangan, oleh karena itu diharapkan kritik dan saran yang membangun.
xi
DAFTAR ISI
xii
4.3 Perhitungan Distribusi .........................................................................29
4.3.1 Distribusi E.J Gumbel .................................................................29
4.3.2 Uji Kecocokan Sebaran ...............................................................33
4.3.3 Uji Chi kuadrat ............................................................................33
4.3.4 Mencari Waktu Konsentrasi ........................................................39
4.3.5 Pembahasan .................................................................................48
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
xiv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.5 Koefisien Pengaliran Jenis Permukaan Tata Guna Tanah .............. 20
Tabel 4.1 Data hujan harian tahun 2008 – 2017 (10 Tahun)........................... 26
Tabel 4.3 Data hujan harian rata-rata tahun 2008 – 2017 ............................... 29
Tabel 4.4 Curah Hujan Rencana Periode Ulang T tahun dengan Metode
Distribusi E.J Gumbel .................................................................... 31
Tabel 4.5 Data pengamatan Uji Chi Kuadrat E.J Gumbel .............................. 35
Tabel 4.8 Data pengamatan dari kecil ke besar Uji Chi Kuadrat
Log Person Tipe III ......................................................................... 37
Tabel 4.16 Hasil Perhitungan Intensitas Hujan pada Kawasan Drainase A1.. 43
Tabel 4.17 Hasil Perhitungan Debit Hujan Pada Kawasan Drainase A1 ........ 43
xv
Tabel 4.18 Hasil Perhitungan Intensitas Hujan pada Kawasan Drainase B1 .. 44
Tabel 4.21 Hasil Perhitungan Debit Hujan Pada Kawasan Drainase D1 ........ 46
Tabel 4.23 Hasil Perhitungan Debit Hujan Pada Kawasan Drainase E1 ......... 48
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
menampung limpasan permukaan dan limbah rumah tangga. Dengan adanya sistem
perencanaaan saluran drainase yang baik, ekonomis dan sesuai kebutuhan dari pada
perumahan, maka aliran air yang lewat diharapkan dapat mengalir dengan lancar sesuai
perhatian berbagai pihak. Oleh sebab itu masalah tersebut sangat mempengaruhi
saluran yang sesuai perhitungan akan menunjang lingkungan sekitar area kompleks
Permai, maka bertambah pula sarana dan prasaarana pendukung,salah satunya adalah
pelayanan dalam wilayah perumahan darinase sangat di butuhkan untuk membuang air
hujan serta mencegah terjadinya genangan air yang mengganggu aktifitas masyrakat dan
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 1
membuat lingkungan sekitar kawasan menjadi tidak sehat dan terjadinya banjir atau
genagan air.
Laporan Akhir ini bertujuan untuk mengetahui dimensi saluran drainase yang
sesuai dengan perhitungan sehingga air yang lewat dapat tertampung dengan baik pada
saluran tersebut. Dalam perencanaan jaringan drainase Perumnas Griya Permai Kota
Namlea ini digunakan data curah hujan harian dan gambar lay out dari darinase tersebut
pengembangan kawasan Perumnas Griya Permai terarah dan terpadu guna mewujudkan
cita-cita Masyarakat dalam terciptanya lingkungan yang bersih, serta usaha mencegah
terjadinya peluapan air yang menimbulkan kerusakan, dan tidak sehat serta mengganggu
Dengan adanya pengembangan kawasan Perumnas Griya Permai maka laju pertumbuhan
penduduk semakin meningkat dan juga kebutuhan masyarakat Lala Namlea, semakin
meningkat. Hal ini menyababkan daerah resapan air hujan menjadi lebih kecil sehingga
Dalam penyusunan laporan tugas akhir ini perumusan masalahnya sebagai berikut :
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 2
1.4 Batasan Masalah
pembahasan dalam skripsi ini hanya pada masalah drainase. Batasan kali ini bertujuan
agar pembahasan tidak keluar dari pokok bahasan studi. Adapun yang menjadi batasan
1. Kawasan studi adalah Perumnas Griya Permai yang berada Kota Namlea.
3. Perencanaan saluran menggunakan debit rancangan dengan kala ulang 5 tahun, dengan
4. Limpasan dianggap hanya berasal dari debit air hujan serta limpasan dari daerah sekitar
daerah studi dianggap tidak mempengaruhi besarnya debit limpasan pada daerah studi.
5. Studi ini hanya membahas perencanaan saluran dan kapasitas saluran dan tidak
2. Membahas kapasitas saluran pada sistim drainase pada Perumnas Griya Permai.
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 3
1.6 Sistematika Penulisan
Bab I, Pendahuluan,
Menguraikan latar belakang masalah, maksud dan tujuan penelitian, ruang lingkup
atau batasan pembahasan, metodologi penulisan serta sistematika penulisan tugas akhir
ini.
dalamnya termasuk paparan tentang infiltrasi, tanah, permeabilitas, analisis hidrologi serta
membahas semua tahapan secara umum yang dilakukan dari awal penelitian sampai
Berisi tentang analisis data yang digunakan dalam penelitian yaitu mencakup data
tanah, data curah hujan, data perumahan, dan data-data lingkungan lainnya yang
mendukung.
sehubungan dengan masalah yang telah ditentukan pada bab sebelumnya. Selain itu bab
ini berisi beberapa saran untuk penelitian selanjutnya yang terkait dengan tugas akhir ini.
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Cara rata rata Aritmatik, (b) Cara rata rata thiesen dan (c) Cara Isyohiet. Dari ketiga
cara tersebut hanya dua cara pertama yang paling sering digunakan di Indonesia karena
kesederhanaannya, selain itu cara ketiga membutuhkan kerapatan stasiun yang sesuai
dengan jaring jaring kagan padahal untuk mendapatkan hal tersebut masih sulit
dilakukan.
Metode rata-rata aritmatik ini, digunakan dengan cara menghitung rata-rata curah hujan
dari stasiun yang terdekat. Rumus yang digunakan untuk cara ini adalah sebagai
berikut :
𝑅𝑥 = × ∑ 𝑅𝑖
Keterangan :
Rx = curah hujan rata-rata daerah pematusan (mm)
Cara ini lebih teliti dibandingkan dengan cara sebelumnya terutama untuk daerah
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 5
daerah pengaruh dari masing masing stasiun maka diharapkan hasilnya lebih
(𝐴 . 𝑅 + 𝐴 . 𝑅 + ⋯ + 𝐴 . 𝑅 )
𝑅=
𝐴 + 𝐴 + ⋯+ 𝐴
Dengan:
R = curah hujan rata-rata
Curah hujan rencana untuk periode ulang tertentu secara statistik dapat diperkirakan
berdasarkan seri data curah hujan harian maksimum tahunan (maximum annual series)
jangka panjang dengan analisis distribusi frekuensi. Curah hujan rancangan/desain ini
biasanya dihitung untuk periode ulang 2, 5, 10, 20 atau 25 tahun. Untuk mencari
distribusi yang cocok dengan data yang tersedia dari pos-pos penakar hujan yang ada di
sekitar lokasi pekerjaan perlu dilakukan Analisis Frekuensi. Analisis frekuensi dapat
dilakukan dengan seri data hujan maupun data debit. Jenis distribusi frekuensi yang
banyak digunakan dalam hidrologi adalah distribusi Gumbel, Log Pearson type III, Log
adalah datang dari persoalan banjir. Gumbel menggunakan teoi-teori ekstrim X1, X2,
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 6
X3,…, Xn, dimana sampel-sampelnya sama besar dan X merupakan variabel
( )
𝑃(𝑋 ) = 𝑒
Dengan:
P (X) = Probabilitas
𝑇𝑟(𝑋 ) =
( )
Dengan:
Tr(X) = waktu balik
P (X) = Peluang
( )
𝑋 = 𝑏 − 𝐼𝑛 𝐼𝑛 ( )
𝑎𝑡𝑎𝑢
( )
𝑌 = −𝐼𝑛 −𝐼𝑛
( )
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 7
Dengan:
𝑋 = variate X
A, b = Konstanta
𝑇 (𝑋) = waktu baik
𝑌 = recuced variate
Chow dalam Soemarto (1986) menyarankan agar variate X yang menggambarkan deret
𝑋 = 𝑋 + 𝐾. 𝑆
Dengan:
𝐾=
dengan :
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 8
Dengan mensubstitusi kedua persamaan di atas diperoleh :
𝑋 =𝑋+ 𝑆
Distribusi Log Pearson Tipe III banyak digunakan dalam analisa hidrologi, terutama
dalam analisis data maksimum (banjir) dan minimum (debit minimum) dengan nilai
ekstrim. Bentuk distribusi Log Pearson Tipe III merupakan hasil transformasi dari
distribusi Pearson Tipe III dengan menggantikan variat menjadi nilai logaritmik.
𝑃 (𝑋 ) = 𝑒
( ) ( )
Keterangan:
P(X) = Fungsi kerapatan peluang Person Tipe III
X = Variabel acak kontinyu
A,b,c = Parameter
𝜏 = Fungsi gamma
Bentuk kumulatif dari distribusi Log Pearson Tipe III dengan nilai variatnya X apabila
merupakan model matematik persamaan garis lurus. Persamaan garis lurusnya adalah :
𝑌 = 𝑌 − 𝐾. 𝑆
Keterangan :
Y = Nilai logaritmik dari X
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 9
S = Deviasi standar dari Y
∑
𝑙𝑜𝑔𝑋 =
𝑛 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑎𝑡𝑎
∑( )
𝑆𝑙𝑜𝑔𝑋 =
∑( )
𝐶𝑠 =
( )( )( )
5) Tentukan anti log dari log X, untuk mendapatkan nilai X yang diharapkan terjadi
pada tingkat peluang atau periode tertentu sesuai dengan nilai Cs nya. Nilai Cs
Apabila nilai Cs = 0, maka distribusi Log Pearson Tipe III identik dengan distribusi
Log Normal, sehingga distribusi kumulatifnya akan tergambar sebagai garis lurus
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 10
Tabel 2.1 Nilai k Distribusi Person Tipe III
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 11
2.1.2.3 Metode Distribusi Log Normal
Distribusi Log Normal memiliki sifat yang khas yaitu nilai asimetrisnya (skewness)
hampir sama dengan 3 dan bertanda positif. Atau nilai Cs kira-kira sama dengan tiga
Persamaan distribusi Log Normal sama dengan persaman distribusi Log Pearson tipe
III yang telah diuraikan di atas, dengan nilai koefisien asimetris g log x = 0.
data terhadap fungsi distribusi peluang yang diperkirakan dapat menggambarkan atau
yang telah dipilih dapat mewakili dari distribusi statistik sampel data analisis.
Pengambilan keputusan uji ini menggunakan parameter X² , oleh karena itu disebut
(𝑂𝑖 − 𝐸𝑖)²
𝑋 ²=
𝐸𝑖
keterangan :
𝑋 ² = Parameter uji chie kuadrat
G = Jumlah sub kelompok (minimal 4 data pengamatan)
𝑂𝑖 = Jumlah nilai teoritis pada sub kelompok ke-1
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 12
Parameter 𝑋 ² merupakan variable acak. Peluang untuk mencapai nilai 𝑋 ² sama atau
lebih besar dari pada nilai Chi-Kuadrat yang sebenarnya (X²) dapat dilihat pada tabel
2.2.
pengamatan
(𝑂𝑖 − 𝐸𝑖)²
(𝑂𝑖 − 𝐸𝑖) 𝑑𝑎𝑛
𝐸𝑖
5) Jumlah seluruh G subgroup nilai untuk menentukan nilai Chie kuadrat
1. Apabila peluang lebih besar dri 5% maka persamaan distribusi teoritis yang
2. Apabila peluang lebih kecil dari 5% maka persamaan distribusi teoritis yang
3. Apabila peluang lebih kecil dari (1 – 5)% maka tidak dapat diambil
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 13
Tabel 2.2 Nilai Kritis Do Untuk Uji Chi-Square
(Sumber :, Soewarno,1995:194-195)
Smirnov Kolmogorov dan Kai Kuadrat), dimana metode terpilih adalah yang
Dengan mengacu pada hasil perhitungan sebagaimana disajikan pada laporan hidrologi
berikut disajikan rekapitulasi curah hujan rencana yang terpilih berdasarkan simpangan
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 14
2.1.5. Analisis Debit Rencana
Distribusi curah hujan adalah berbeda-beda sesuai dengan jangka waktu yang ditinjau
yakni curah hujan tahunan (jumlah curah hujan dalam setahun), curah hujan bulanan
(jumlah curah hujan dalam sebulan), curah hujan harian (jumlah curah hujan dalam 24
jam). Harga-harga yang diperoleh ini dapat digunakan untuk menentukan prospek
dikemudian hari dan akhirnya digunakan untuk perencanaan sesuai dengan tujuan yang
dimaksud.
Dalam pembahasan data hujan ada 5 buah unsur yang harus ditinjau, yaitu :
b) Lama waktu (duration) t, adalah lamanya curah hujan (durasi) dalam menit atau
jam.
c) Tinggi hujan d, adalah jumlah atau banyaknya hujan yang dinyatakan dalam
ketebalan air di atas permukaan datar, dalam mm
𝑅 24
𝐼=
24 𝑡
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 15
Dimana :
Jika data yang tersedia adalah data hujan jangka pendek dapat dihitung
dengan menggunakan rumus Talbot:
𝐼=
dengan:
I = Intensitas hujan (mm/jam)
T = Lamanya hujan (jam)
a dan b = konstanta yang tergantung pada lamanya hujan yang terjadi di DAS
memperkirakan waktu konsentrasi, dimana dalam hal ini durasi hujan diasumsikan
sama dengan waktu konsentrasi. Rumus waktu konsentrasi tersebut dapat dituls
sebagai berikut:
,
0,87 × 𝐿
𝑡 =
1000 × 𝑆
dengan:
tc = waktu konsentrasi (jam)
L = panjang saluran utama dari hulu sampai penguras (km)
So = kemiringan rata-rata saluran
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 16
yang diperlukan air hujan yang jatuh dititik terjauh dari suatu daerah aliran untuk
Lama waktu konsentrasi sangat tergantung pada ciri-ciri daerah aliran, terutama jarak
yang harus ditempuh oleh air hujan yang jatuh ditempat terjauh dari titik tinjau. Lama
waktu konsentrasi bisa didapatkan melalui hasil pengamatan ataupun dengan suatu
pendekatan rumus. Pendekatan rumus yang ada pada umumnya mengacu pada jarak
(L) dan selisih ketinggian antara titik terjauh tersebut dengan titik tinjau (H),
ataupun juga kemiringan lahan yang ada.
di suatu daerah akibat turunnya hujan, dengan jumlah hujan yang turun di daerah
pengaliran dan dinyatakan dengan angka antara 0 – 1 yaitu bergantung pada banyak
faktor. Disamping faktor – faktor meteorologis, faktor daerah aliran, faktor penting
yang juga mempengaruhi besarnya koefisien pengaliran ini adalah campur tangan
Tata guna lahan adalah usaha manusia untuk melakukan pemanfaatan lahan
secara optimal dan bijaksana. Secara optimal berarti dapat menyediakan kebutuhan
manusia baik secara ekonomi dan sosial, seperti penyediaan lahan perumahan, lahan
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 17
Koefisien pengaliran pada suatu daerah dipengaruhi oleh kondisi karakteristik
a) Kondisi hujan
e) Kebebasan tanah
pengaliran daerah dapat dipakai pendekatan besarnya angka pengaliran (C) ditetapkan
Debit banjir rencana adalah debit banjir yang digunakan sebagai dasar untuk
secara teoritis hanya berlaku pada satu penampang / lokasi ( penampang kontrol ) di
suatu ruas sungai, sehingga pada sepanjang ruas sungai akan terdapat besaran banjir
Salah satu metode untuk menghitung debit banjir rancangan adalah dengan
metode Rasional (Imam Subarkah, 1980). Cara ini digunakan pertama kali oleh
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 18
sederhana dan memasukkan parameter DAS sebagai unsur pokok, selain sifat-sifat
hujan sebagai masukan. Jenis dan sifat parameter DAS tidak diperinci satu persatu,
akan tetapi pengaruh secara keseluruhan ditampilkan sebagai koefisien limpasan (Sri
Harto,1993).
dan disebabkan waktu konsentrasi yang pendek maka debit keseimbangan seringkali
dicapai. Dari alasan inilah rumus rasional masih digunakan untuk menaksir banjir
dalam daerah perkotaan. Untuk penaksiran besarnya debit banjir dalam daerah aliran
sungai yang besar rumus ini sudah kurang baik untuk digunakan (Soemarto, 1987).
Sampai saat ini cara Rasional masih dapat diaplikasikan secara baik dan memberikan
hasil yang layak dipergunakan untuk perencanaan banjir perkotaan dengan batasan-
batasan tertentu (Lanny dan Joyce, 1996). Meskipun demikian penggunaan persamaan
Rational ini memiliki keterbatasan dalam hal luas daerah Tangkapan saluran sehingga
metode ini umumnya hanya digunakan untuk perhitungan pada saluran drainase
perkotaan saja.
a) Terjadi hujan dengan intensitas yang sama seluruh wilayah untuk disain banjirnya.
b) Debit puncak akibat intensitas terjadi dititik tinjau paling hilir daerah pematusan
ada waktu daerah hulu menyumbang aliran / waktu konsentrasi.
c) Asumsi diatas dijelaskan oleh Subarkah (1980) yang mengatakan bahwa pemikiran
secara rasional ini didasari oleh anggapan bahwa laju pengaliran maksimum di
saluran akan terjadi kalau lama waktu hujan sama dengan lama waktu konsentrasi.
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 19
Tabel 2.5. - Koefisien Pengaliran Berdasarkan Jenis Permukaan Tata Guna Tanah
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 20
Limpasan yang dihitung dengan rumus Rasional tersebut mempunyai variabel I
(intensitas hujan) yang merupakan besaran air limpasan dan koefisien C (koefisien
limpasan permukaan) yang juga faktor penentu dari besar limpasan, bisa dikendalikan
sesuai fungsi penggunaan lahan yaitu berupa refleksi kegiatan manusia (Sabirin, 1997).
Persamaan Rasional ini dapat digambarkan dalam persamaan aljabar sebagai berikut ;
Q = Kc. C. I . A,
(𝑚 ⁄det)
𝑘𝑐 = = 0,27778 ≈ 0,278
10
𝑚⁄𝑑𝑒𝑡 (10 𝑚 )
3600
Q = 0,278 . C . I . A
Dengan ;
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 21
BAB III
METODOLOGI
Permai pada dasarnya adalah tidak membebani saluran eksisting dengan pengaliran secara
gravitasi, dan sedapat mungkin mengalirkan sesuai kondisi sebelum adanya kawasan
perumahan. Dan hasil yang diharapkan dari penulisan tugas akhir ini yaitu mendapatkan
tinggi lahan kawasan perumahan dan sistem drainase pada kawasan Perumahan yang
saluran.
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 22
3.1.2 Analisa Data
1. Analisa Hidrologi :
a) Data curah hujan yang digunakan adalah data curah hujan harian maksimum
b) Perhitungan curah hujan rata-rata daerah pematusan dengan metode (a) Cara rata
Square).
2. Analisa Hidrolika :
tabel 2.4.
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 23
3.2 Kesimpulan
Kesimpulan dari tugas akhir mengenai perencanaan sistem drainase dari kawasan
c) Mengetahui elevasi lahan yang dibutuhkan untuk kawasan Perumnas Griya Permai
agar sistem drainase dapat berjalan lancar menuju saluran luar kawasan yang
diteruskan ke laut.
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 24
3.3 Diagram Alir Pengerjaan Tugas Akhir
Persiapan, Orientasi
lapangan
Perencanaan saluran
Rekomendasi Akhir
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 25
BAB IV
Curah hujan yang diperlukan untuk penyusunan tugas akhir perencanaan sistem
drainase kawasan Perumnas Griya Permai merupakan curah hujan rata-rata dari titik
Karena Perumnas Griya Permai hanya memiliki 1 (satu) titik pengamatan atau
stasiun hujan saja yaitu stasiun hujan Namlea maka tidak diperlukan adanya pengujian.
untuk meramalkan atau menentukan periode ulang berserta nilai probabilitasnya. Berikut
ini merupakan data hujan harian tahun 2008 - 2017 stasiun hujan Namlea yang diurutkan
1 2017 608,25
2 2008 562,8
3 2011 549,925
4 2012 493,525
5 2015 479
6 2016 419,5
7 2009 401,6
8 2010 392,525
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 26
9 2013 352,521
10 2014 301,34
(sumber: Perhitungan)
perhitungan analisa terlebih dahulu terhadap data yang ada. Dalam hal ini perhitungan
2 3 4
Tabel.4.2. Perhitungan X Xrt , X Xrt , X Xrt , dan X Xrt
∑𝑋 4560,99
𝑋= = = 456,099
𝑛 10
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 27
• Standar deviasi :
• Koefisien variasi :
𝑆 99,047
𝐶𝑣 = = = 0,217
𝑋 456,099
• Koefisien kemencengan :
• Koefisien ketajaman :
∑( ) )
×(
𝐶𝑘 = − ( )( )( )
= )
= 3,011
× × ×( ,
koefisien kemencengan (Cs) = 0,0489 dan harga koefisien ketajaman (Ck ) = 3,011.
Maka persamaan distribusi yang dipilih untuk diuji sebagai perbandingan adalah :
2. Distribusi Log Person Tipe III karena mempunyai harga Cs yang berada pada
kisaran nilai 0.
4. Distribusi Log Person Tipe III, karena nilai Cs berada diantara 0 s/d 0,9 (0 < Cs <
0,9).
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 28
4.3. Perhitungan Distribusi
(sumber: Perhitungan)
n = 10 Sn = 0.9496
YT = 2 Tahun : 0.36651
= 5 Tahun : 1.49994
= 10 Tahun : 2.2503
= 20 Tahun : 2.97020
= 50 Tahun : 3.90194
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 29
- Standard Deviasi (S)
∑( )
S =
,
=
S = 99,047
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 30
- Periode ulang T tahun
𝑋 = 𝑋𝑟𝑡 + 𝐾 × 𝑆
Periode ulang 2 tahun
𝑋 = 456,1 + (−0,0976 × 99,047)
𝑋 = 446,431
Periode Ulang
Curah Hujan Rencana
(Tahun)
2 446,431
5 564,652
10 642,925
20 718,007
50 815,191
(sumber: Perhitungan)
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 31
4.3.1 Distribusi Log Pearson Tipe III
Parameter statistik dari Distribusi Log Pearson Tipe III yang dimiliki data pada Tabel
4.5. adalah :
- Standar deviasi :
∑(𝐿𝑜𝑔𝑋 − 𝐿𝑜𝑔𝑋)²
SLogX =
(𝑛 − 1)
0,08482
=
9
= 0,097
- Koefisien variasi :
𝑆𝐿𝑜𝑔𝑋 0,097
𝐶𝑣 = = = 0,0329
𝐿𝑜𝑔𝑋 2,94
- Koefisien kemencengan :
𝑛 ∑(𝐿𝑜𝑔𝑋 − 𝐿𝑜𝑔𝑋 )
𝐶𝑠 =
(𝑛 − 1)(𝑛 − 2)𝑆𝑙𝑜𝑔𝑋
10 × (−0,0019843914)
=
9 × 8 × (0,097)³
= −0,3019
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 32
- Koefisien ketajaman :
⁴)
𝑛 ∑(
𝐶𝑘 =
(𝑛 − 1)(𝑛 − 2)(𝑛 − 3)𝑆𝑙𝑜𝑔𝑋
10 × (0,0014721020)
=
9 × 8 × 7 × (0,097)
= 0,3299
Berikut ini prosedur uji chi-kuadrat distribusi gumbel dan Log person Tipe III:
K = 1 + 3,322 log n
Dimana: K = jumlah kelas
n = jumlah data
3. Hitung Derajat kebebasan (Dk)
Dk = K – (R+1)
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 33
Dimana:
Dk = Derajat kebebasan
K = Jumlah kelas
R = Banyaknya keterikatan
4. Mencari harga X2Cr dilihat dari derajat kebebasan (Dk) dan signifikasi (X)
n
EF =
K
Dimana :
EF = Nilai yang diharapkan
n = Jumlah data
K = Jumlah kelas
6. Hitung X2Cr
(EF - OF) 2
X 2 Cr =
EF
Dimana: Cr = Koefisien skewne
X = Taraf signifikasi
EF = Nilai yang diharapkan
OF = Nilai yang diamati
7. Bandingkan C2Cr hasil Tabel dengan X2Cr hasil hitungan
n. (X - X)3
Cs =
(n -1)(n - 2)S3
Dimana:
Cs = Koefisien skewness
X = Curah hujan rata-rata
X = Harga rata-rata
S = Standard deviasi
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 34
9. Hitung Koefisien variasi (Cv)
S
Cv =
X
10. Hitung KoefisienKwitosis (Ck)
n 2 . (X - X) 4
Ck =
(n -1)(n - 2)(n - 3)S4
Tabel.4.5. Data pengamatan dari kecil ke besar Uji Chi Kuadrat E.J Gumbel
(Sumber Perhitungan)
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 35
𝑋𝑎𝑤𝑎𝑙 = 𝑋𝑚𝑖𝑛 − 1 2 ∆𝑥
= 262,976
(Sumber Perhitungan)
X² Cr tabel = 5,991
X² Cr hasil hitungan =2
Syarat :
2 < 5,991
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 36
- Hitung Koefisien Skewness (Cs)
𝑛 (∑ 𝑋 − 𝑋𝑟𝑡)³ 10 (342009,87)
𝐶𝑠 = = = 0,4889
(𝑛 − 1)(𝑛 − 2)𝑆³ (10 − 1)(10 − 2) × 99,047³
Kesimpulan :
Tabel.4.8. Data pengamatan dari kecil ke besar Uji Chi Kuadrat Log Person Tipe III
(Sumber Perhitungan)
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 37
2. Menentukan batas kelas untuk distribusi log person III
𝑋𝑎𝑤𝑎𝑙 = 𝑋𝑚𝑖𝑛 − 1 2 ∆𝑥
= 2,44
(sumber: Perhitungan)
Untuk menentukan curah hujan yang akan dipakai, maka hasil perhitungan curah hujan
rencana periode T tahun pada dua metode tersebut harus dinamis dengan syarat-syarat jenis
(sumber: Perhitungan)
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 38
Dari hasil perhitungan di atas yang memenuhi persyaratan adalah jenis sebaran Distribusi
Gumbel.
(Sumber Perhitungan)
Kesimpulan :
Untuk perhitungan curah hujan rencana yang dipakai yaitu metode Distribusi Gumbel.
1. Saluran Utama 1
, × , ,
Waktu Konsentrasi (tc) = ( ) = 0,297 jam
× ,
Data hujan yang merupakan data hujan maksimum harian rata-rata, sehingga dalam
perhitungan intensitas hujan menggunakan rumus dari Monobe yang mana lamanya hujan
diasumsikan sama dengan nilai waktu konsentrasi telah didapat pada perhitungan
sebelumnya. Perhitungan intensitas hujan untuk periode ulang 2 tahun dapat dilihat di
bawah ini:
𝑅 24 446,4306 24
Intensitas hujan (I) = .( ) = .( ) = 348,0671 𝑚𝑚⁄𝑗𝑎𝑚
24 𝑡𝑐 24 0,296
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 39
Hasil perhitungan pada periode ulang yang lainnya dapat dilihat pada Tabel sebagai
berikut:
Tabel 4.12 Hasil Perhitungan Intensitas Hujan pada Kawasan Drainase Utama 1
I
Periode Ulang R (mm) tc (jam) (mm/jam)
I2 446,431 0,297 348,067
I5 564,652 0,297 440,241
I10 642,925 0,297 501,268
I20 718,007 0,297 559,806
𝑄𝐻 = 𝐶 × 𝐼 × 𝐴
Perhitungan debit hujan dengan menggunakan periode ulang yang lainnya sebagai berikut:
Tabel 4.13 Hasil Perhitungan Debit Hujan Pada Kawasan Drainase Utama 1
Sesuai dengan Tabel 4.13 periode ulang yang dipakai dengan luas kawasan perumnas Griya
Permai seluas ± 179.078 m² adalah 2 tahun, sehingga nilai debit hujan (𝑄 ) adalah 6,25
m³/dt.
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 40
2. Saluran Utama 2
, × , ,
Waktu Konsentrasi (tc) = ( ) = 0,294 jam
× ,
Data hujan yang merupakan data hujan maksimum harian rata-rata, sehingga
dalam perhitungan intensitas hujan menggunakan rumus dari Monobe yang mana lamanya
hujan diasumsikan sama dengan nilai waktu konsentrasi telah didapat pada perhitungan
sebelumnya. Perhitungan intensitas hujan untuk periode ulang 2 tahun dapat dilihat di
bawah ini:
𝑅 24 446,4306 24
Intensitas hujan (I) = .( ) = .( ) = 350,0409 𝑚𝑚⁄𝑗𝑎𝑚
24 𝑡𝑐 24 0,294
Hasil perhitungan pada periode ulang yang lainnya dapat dilihat pada Tabel sebagai
berikut:
Tabel 4.14 Hasil Perhitungan Intensitas Hujan pada Kawasan Drainase Utama 2
Periode Ulang R (mm) tc (jam) I (mm/jam)
I2 446,431 0,294 350,041
I5 564,652 0,294 442,737
I10 642,925 0,294 504,110
I20 718,007 0,294 562,981
I50 815,191 0,294 639,182
𝑄𝐻 = 𝐶 × 𝐼 × 𝐴
Perhitungan debit hujan dengan menggunakan periode ulang yang lainnya sebagai berikut:
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 41
Tabel 4.15 Hasil Perhitungan Debit Hujan Pada Kawasan Drainase Utama 2
Sesuai dengan Tabel 4.15 periode ulang yang dipakai dengan luas kawasan perumnas Griya
Permai seluas ± 179.078 m² adalah 2 tahun, sehingga nilai debit hujan (𝑄 ) adalah 6,79
m³/dt.
3. Saluran A1
, × , ,
Waktu Konsentrasi (tc) = ( ) = 0,223 jam
× ,
Data hujan yang merupakan data hujan maksimum harian rata-rata, sehingga
dalam perhitungan intensitas hujan menggunakan rumus dari Monobe yang mana lamanya
hujan diasumsikan sama dengan nilai waktu konsentrasi telah didapat pada perhitungan
sebelumnya. Perhitungan intensitas hujan untuk periode ulang 2 tahun dapat dilihat di
bawah ini:
𝑅 24 446,4306 24
Intensitas hujan (I) = .( ) = .( ) = 421,0567 𝑚𝑚⁄𝑗𝑎𝑚
24 𝑡𝑐 24 0,223
Hasil perhitungan pada periode ulang yang lainnya dapat dilihat pada Tabel sebagai
berikut:
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 42
Tabel 4.16 Hasil Perhitungan Intensitas Hujan pada Kawasan Drainase A1
Periode
R (mm) tc (jam) I (mm/jam)
Ulang
I2 446,431 0,223 421,057
I5 564,652 0,223 532,559
I10 642,925 0,223 606,383
I20 718,007 0,223 677,197
I50 815,191 0,223 768,858
𝑄𝐻 = 𝐶 × 𝐼 × 𝐴
Perhitungan debit hujan dengan menggunakan periode ulang yang lainnya sebagai berikut:
Periode
Ulang I (mm/jam) C A QH
I2 348,067 0,75 0,0861 2,40
I5 440,241 0,75 0,0861 3,04
I10 501,268 0,75 0,0861 3,46
I20 559,806 0,75 0,0861 3,86
I50 635,578 0,75 0,0861 4,39
Sesuai dengan Tabel 4.17 periode ulang yang dipakai dengan luas kawasan perumnas Griya
Permai seluas ± 179.078 m² adalah 2 tahun, sehingga nilai debit hujan (𝑄 ) adalah 2,40
m³/dt.
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 43
4. Saluran B1
, × , ,
Waktu Konsentrasi (tc) = ( ) = 0,225 jam
× ,
Data hujan yang merupakan data hujan maksimum harian rata-rata, sehingga
dalam perhitungan intensitas hujan menggunakan rumus dari Monobe yang mana lamanya
hujan diasumsikan sama dengan nilai waktu konsentrasi telah didapat pada perhitungan
sebelumnya. Perhitungan intensitas hujan untuk periode ulang 2 tahun dapat dilihat di
bawah ini:
𝑅 24 446,4306 24
Intensitas hujan (I) = .( ) = .( ) = 418,7916 𝑚𝑚⁄𝑗𝑎𝑚
24 𝑡𝑐 24 0,225
Hasil perhitungan pada periode ulang yang lainnya dapat dilihat pada Tabel sebagai
berikut:
𝑄𝐻 = 𝐶 × 𝐼 × 𝐴
Perhitungan debit hujan dengan menggunakan periode ulang yang lainnya sebagai berikut:
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 44
Tabel 4.19 Hasil Perhitungan Debit Hujan Pada Kawasan Drainase B1
Sesuai dengan Tabel 4.19 periode ulang yang dipakai dengan luas kawasan perumnas Griya
Permai seluas ± 179.078 m² adalah 2 tahun, sehingga nilai debit hujan (𝑄 ) adalah 5,13
m³/dt.
5. Saluran D1
, × , ,
Waktu Konsentrasi (tc) = ( × ,
) = 0,818 jam
Data hujan yang merupakan data hujan maksimum harian rata-rata, sehingga dalam
perhitungan intensitas hujan menggunakan rumus dari Monobe yang mana lamanya hujan
diasumsikan sama dengan nilai waktu konsentrasi telah didapat pada perhitungan
sebelumnya. Perhitungan intensitas hujan untuk periode ulang 2 tahun dapat dilihat di
bawah ini:
𝑅 24 446,4306 24
Intensitas hujan (I) = .( ) = .( ) = 484,0171 𝑚𝑚⁄𝑗𝑎𝑚
24 𝑡𝑐 24 0,818
Hasil perhitungan pada periode ulang yang lainnya dapat dilihat pada Tabel sebagai
berikut:
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 45
Tabel 4.20 Hasil Perhitungan Intensitas Hujan pada Kawasan Drainase D1
Periode Ulang R (mm) tc (jam) I (mm/jam)
I2 446,431 0,181 484,017
I5 564,652 0,181 612,192
I10 642,925 0,181 697,055
I20 718,007 0,181 778,458
I50 815,191 0,181 883,825
𝑄𝐻 = 𝐶 × 𝐼 × 𝐴
Perhitungan debit hujan dengan menggunakan periode ulang yang lainnya sebagai berikut:
Sesuai dengan Tabel 4.21 periode ulang yang dipakai dengan luas kawasan perumnas Griya
Permai seluas ± 179.078 m² adalah 2 tahun, sehingga nilai debit hujan (𝑄 ) adalah 4,55
m³/dt.
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 46
6. Saluran E1
, × , ,
Waktu Konsentrasi (tc) = ( ) = 0,177 jam
× ,
Data hujan yang merupakan data hujan maksimum harian rata-rata, sehingga
dalam perhitungan intensitas hujan menggunakan rumus dari Monobe yang mana lamanya
hujan diasumsikan sama dengan nilai waktu konsentrasi telah didapat pada perhitungan
sebelumnya. Perhitungan intensitas hujan untuk periode ulang 2 tahun dapat dilihat di
bawah ini:
𝑅 24 446,4306 24
Intensitas hujan (I) = .( ) = .( ) = 491,0284 𝑚𝑚⁄𝑗𝑎𝑚
24 𝑡𝑐 24 0,177
Hasil perhitungan pada periode ulang yang lainnya dapat dilihat pada Tabel sebagai
berikut:
𝑄𝐻 = 𝐶 × 𝐼 × 𝐴
Perhitungan debit hujan dengan menggunakan periode ulang yang lainnya sebagai berikut:
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 47
Tabel 4.23 Hasil Perhitungan Debit Hujan Pada Kawasan Drainase E1
Sesuai dengan Tabel 4.23 periode ulang yang dipakai dengan luas kawasan perumnas Griya
Permai seluas ± 179.078 m² adalah 2 tahun, sehingga nilai debit hujan (𝑄 ) adalah 4,91
m³/dt.
4.3.5 Pembahasan
Dengan mengetahui debit aliran pada tiap potongan saluran drainase ( Utama I, II, A1, B1,
D1,E1 ) maka dapat direncanakan dimensi saluran yang ekonomis sebagai berikut (dengan
𝐴 = 𝐵 × 𝐻 (𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑏 = 1 2 𝐻)
3 3
= 𝐻×𝐻 = ×𝐻
4 4
3 3
𝑃 = 2𝐻 + 𝐵 = 2𝐻 + 𝐻 = 2 𝐻
4 4
𝐴 3 4𝐻 3
𝑅 = = = 𝐻
𝑃 2 3 𝐻 11
4
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 48
Penyelesaian:
Q =𝐴×𝑉
, ,
=𝐵×𝐻× ×𝑅 ×𝑆
, ,
= 𝐻 × ×𝑅 ×𝑆
6,245877 = 0,7917 𝐻
,
𝐻 = ,
= 7,8894
ℎ = 7,8894 = 2
𝑏 = 𝐻
= × 2 = 1,5
𝑎 =3
𝐴 =𝐵 ×𝐻
= 1,5 × 2
= 3𝑚
b) Menghitung keliling basah saluran (P)
𝑃 = (2 × ℎ) + 𝐵
= 2 × 2 + 1,5
= 5,5 𝑚
c) Perhitungan jari-jari Hidrolis ( R )
𝑅 = 𝐴 ⁄𝑃
= 3/5,5
= 0,5455
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 49
d) Perhitungan kecepatan aliran ( V )
1
𝑉= ×𝑅 ×𝑆
𝑛
= × 0,545 × 0,0034
,
= 2,6099
e) Debit saluran rencana
𝑄 =𝑉 ×𝐴
= 2,6099 × 3
= 7,8298
Jadi,dimensi saluran ekonomis untuk saluran drainase utama 1 adalah dengan lebar dasar B
A = Luas Penampang
B = Lebar Dasar Saluran
P = Keliling Basah
h = Tinggi Air
w = Tinggi Jagaan
𝐴 = 𝐵 × 𝐻 (𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑏 = 4 4 𝐻)
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 50
3 3
= 𝐻×𝐻 = ×𝐻
4 4
3 3
𝑃 = 2𝐻 + 𝐵 = 2𝐻 + 𝐻 = 2 𝐻
4 4
𝐴 3 4𝐻 3
𝑅 = = = 𝐻
𝑃 2 3 𝐻 11
4
Penyelesaian:
Q =𝐴×𝑉
, ,
=𝐵×𝐻× ×𝑅 ×𝑆
, ,
= 𝐻 × ×𝑅 ×𝑆
6,788449 = 0,7946 𝐻
,
𝐻 = = 8,5433
,
ℎ = 8,5433 = 2
𝑏 = 𝐻
= × 2 = 1,5
𝑎 =3
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 51
𝑃 = (2 × ℎ) + 𝐵
= 2 × 2 + 1,5 = 5,5 𝑚
c) Perhitungan jari-jari Hidrolis ( R )
𝑅 = 𝐴 ⁄𝑃
= 3/5,5
= 0,5455
d) Perhitungan kecepatan aliran ( V )
1
𝑉= ×𝑅 ×𝑆
𝑛
= × 0,545 × 0,0035
,
= 2,69551
e) Debit saluran rencana
𝑄 =𝑉 ×𝐴
= 2,9551 × 3
= 7,8587
Jadi,dimensi saluran ekonomis untuk saluran drainase utama 1 adalah dengan lebar dasar B
B = 1,5m
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 52
Untuk Saluran A1
𝐴 = 𝐵 × 𝐻 (𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑏 = 3 4 𝐻)
3 3
= 𝐻×𝐻 = ×𝐻
4 4
3 3
𝑃 = 2𝐻 + 𝐵 = 2𝐻 + 𝐻 = 2 𝐻
4 4
𝐴 3 4𝐻 3
𝑅 = = = 𝐻
𝑃 2 3 𝐻 11
4
Penyelesaian:
Q =𝐴×𝑉
, ,
=𝐵×𝐻× ×𝑅 ×𝑆
, ,
= 𝐻 × ×𝑅 ×𝑆
1
2,402009 = 0,75 𝐻 × × 0,27 𝐻 × 0,003
0,015
2,402009 = 0,7946 𝐻
,
𝐻 = = 3,0229
,
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 53
ℎ = 3,0229 = 1,5
𝑏 = 𝐻
= × 1,5 = 1,1
𝑎 =1,6875
= 2,1623
e) Debit saluran rencana
𝑄 =𝑉 ×𝐴
= 2,162 × 1,7
= 3,65
Jadi,dimensi saluran ekonomis untuk saluran drainase utama 1 adalah dengan lebar dasar B
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 54
A = Luas Penampang
w= 0,85m B = Lebar Dasar Saluran
P = Keliling Basah
h = Tinggi Air
w = Tinggi Jagaan
h= 1,5m
B = 1,1m
Untuk Saluran B1
𝐴 = 𝐵 × 𝐻 (𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑏 = 3 4 𝐻)
3 3
= 𝐻×𝐻 = ×𝐻
4 4
3 3
𝑃 = 2𝐻 + 𝐵 = 2𝐻 + 𝐻 = 2 𝐻
4 4
𝐴 3 4𝐻 3
𝑅 = = = 𝐻
𝑃 2 3 𝐻 11
4
Penyelesaian:
Q =𝐴×𝑉
, ,
=𝐵×𝐻× ×𝑅 ×𝑆
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 55
, ,
= 𝐻 × ×𝑅 ×𝑆
1
5,125903 = 0,75 𝐻 × × 0,27 𝐻 × 0,003
0,015
5,125903 = 0,7946 𝐻
,
𝐻 = = 6,451
,
ℎ = 6,451 = 1,8
𝑏 = 𝐻
= × 1,8 = 1,4
𝑎 = 2,43
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 56
= 2,442
e) Debit saluran rencana
𝑄 =𝑉 ×𝐴
= 2,442 × 2,4
= 5,934
Jadi,dimensi saluran ekonomis untuk saluran drainase utama 1 adalah dengan lebar dasar B
B = 1,4m
Untuk Saluran D1
𝐴 = 𝐵 × 𝐻 (𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑏 = 3 4 𝐻)
3 3
= 𝐻×𝐻 = ×𝐻
4 4
3 3
𝑃 = 2𝐻 + 𝐵 = 2𝐻 + 𝐻 = 2 𝐻
4 4
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 57
𝐴 3 4𝐻 3
𝑅 = = = 𝐻
𝑃 2 3 𝐻 11
4
Penyelesaian:
Q =𝐴×𝑉
, ,
=𝐵×𝐻× ×𝑅 ×𝑆
, ,
= 𝐻 × ×𝑅 ×𝑆
1
4,548714 = 0,75 𝐻 × × 0,27 𝐻 × 0,004
0,015
4,548714 = 0,8153 𝐻
,
𝐻 = = 5,5795
,
ℎ = 4,548714 = 1,8
𝑏 = 𝐻
= × 1,8 = 1,4
𝑎 = 2,43
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 58
c) Perhitungan jari-jari Hidrolis ( R )
𝑅 = 𝐴⁄𝑃
= 2,4/4,95
= 0,491
d) Perhitungan kecepatan aliran ( V )
1
𝑉= ×𝑅 ×𝑆
𝑛
= × 0,491 × 0,0036
,
= 2,5053
e) Debit saluran rencana
𝑄 =𝑉 ×𝐴
= 2,5053 × 2,4
= 6,0879
Jadi,dimensi saluran ekonomis untuk saluran drainase utama 1 adalah dengan lebar dasar B
A = Luas Penampang
w= 0,95m B = Lebar Dasar Saluran
P = Keliling Basah
h = Tinggi Air
w = Tinggi Jagaan
h= 1,8m
B = 1,4m
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 59
Untuk Saluran E1
𝐴 = 𝐵 × 𝐻 (𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑏 = 3 4 𝐻)
3 3
= 𝐻×𝐻 = ×𝐻
4 4
3 3
𝑃 = 2𝐻 + 𝐵 = 2𝐻 + 𝐻 = 2 𝐻
4 4
𝐴 3 4𝐻 3
𝑅 = = = 𝐻
𝑃 2 3 𝐻 11
4
Penyelesaian:
Q =𝐴×𝑉
, ,
=𝐵×𝐻× ×𝑅 ×𝑆
, ,
= 𝐻 × ×𝑅 ×𝑆
1
4,908056 = 0,75 𝐻 × × 0,27 𝐻 × 0,004
0,015
4,908056 = 0,8229 𝐻
,
𝐻 = = 5,9643
,
ℎ = 5,9643 = 1,8
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 60
𝑏 = 𝐻
= × 1,8 = 1,4
𝑎 = 2,43
= 2,528854
e) Debit saluran rencana
𝑄 =𝑉 ×𝐴
= 2,528854 × 2,43 = 6,145
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 61
Jadi,dimensi saluran ekonomis untuk saluran drainase utama 1 adalah dengan lebar dasar B
A = Luas Penampang
w= 0,95m B = Lebar Dasar Saluran
P = Keliling Basah
h = Tinggi Air
w = Tinggi Jagaan
h= 1,8m
B = 1,4m
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 62
BAB V
5.1. Kesimpulan
- Periode yang dipakai pada kawasan perumnas Griya Permai Namlea adalah 2
tahun.
- Dimensi saluran untuk Saluran Utama 1 adalah dengan lebar dasar b = 1,5 m dan
tinggi air h = 2 m
- Dimensi saluran untuk Saluran Utama 2 adalah dengan lebar dasar b = 1,5 m dan
tinggi air h = 2 m
- Dimensi saluran untuk Saluran A1 adalah dengan lebar dasar b = 1,1 m dan tinggi
air h = 1,5 m
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 63
- Dimensi saluran ekonomis untuk Saluran B1 adalah dengan lebar dasar b = 1,5 m
- Dimensi saluran ekonomis untuk Saluran D1 adalah dengan lebar dasar b = 1,4 m
- Dimensi saluran ekonomis untuk Saluran E1 adalah dengan lebar dasar b = 1,4 m
5.2. Saran
1. Untuk saluran penerima agar lebih teliti bisa dilakukan analisis masing – masing
bagian saluaran.
2. Perlu adanya pemeliharaan terhadap saluran drainase tersebut agar nantinya saluran
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 64
Daftar Pustaka
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 65
LAMPIRAN
Jumlah Curah Hujan dan Hari Hujan di Kabupaten Buru tahun 2008
Jumlah Curah Hujan dan Hari Hujan di Kabupaten Buru tahun 2009
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 1
Rata - rata 102,17 10,92
Jumlah Curah Hujan dan Hari Hujan di Kabupaten Buru tahun 2010
Jumlah Curah Hujan dan hari Hujan di Kabupaten Buru tahun 2011
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 2
Jumlah Curah Hujan dan Hari Hujan di Kabupaten Buru tahun 2012
Jumlah Cura Hujan dan Hari Hujan di Kabupaten Buru tahun 2013
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 3
Jumlah Curah Hujan dan Hari Hujan di Kabupaten Buru tahun 2014
Jumlah Curah Hujan dan Hari Hujan di Kabupaten Buru tahun 2015
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 4
Jumlah Curah Hujan dan Hari Hujan di Kabupaten Buru tahun 2016
Jumlah Curah Hujan dan Hari Hujan di Kabupaten Buru tahun 2017
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 5
Jumlah Curah Hujan dan Hari Hujan di Kota Ambon tahun 2008
Jumlah Curah Hujan dan Hari Hujan di Kota Ambon tahun 2009
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 6
Jumlah Curah Hujan dan Hari Hujan di Kota Ambon tahun 2010
Jumlah Curah Hujan dan Hari Hujan di Kota Ambon tahun 2011
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 7
Jumlah Curah Hujan dan Hari Hujan di Kota Ambon tahun 2012
Jumlah Curah Hujan dan Hari Hujan di Kota Ambon tahun 2013
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 8
Jumlah Curah Hujan dan Hari Hujan di Kota Ambon tahun 2014
Jumlah Curah Hujan dan Hari Hujan di Kota Ambon tahun 2015
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 9
Jumlah Curah Hujan dan Hari Hujan di Kota Ambon tahun 2016
Jumlah Curah Hujan dan Hari Hujan di Kota Ambon tahun 2017
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 10
Lampiran 2. Peta Kontur Lokasi Penelitian
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 11
Lampiran 3. Site Plan Lokasi Penelitian
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 12
Lampiran 4. Aliran Saluran Perumnas Griya Permai
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 13
Lampiran 5. Foto Lokasi Perumnas Griya Permai
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 14