Anda di halaman 1dari 96

TUGAS AKHIR TAHUN

AKADEMIS 2019/2020

JUDUL

Perencanaan Sistem Drainase Prumnas Griya Permai


Pulau Buru-Namlea.

Disusun Oleh:

Sitti Safia Barcha Alkatiri (153429006)

Pembimbing:

Ir. Hary Agus R.,MBA.,MSc.,Phd

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS PERSADA INDONESIA YAI

2020

i
SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah peserta Tugas Akhir Program Studi
Teknik Sipil.

Nama : Sitti Safia Barcha Alkatiri

NIM : 1534290006

Judul : Perencanaan Sistem Drainase Perumnas Griya Permai Pulau


Buru - Namlea

Pembimbing : Ir. Hary Agus R., MBA.,MSc.,PhD

Dengan ini menyatakan bahwa:

1. Menjamin keaslian karya Tugas Akhir yang saya susun tanpa menjiplak karya orang
lain.
2. Menyelesaikan seluruh karya Tugas Akhir sendiri (tidak dikerjakan oleh orang lain)

Jakarta, Februari 2020

Yang Membuat Pernyataan

Sitti Safia Barcha Alkatiri

ii
SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah peserta Tugas Akhir Program Studi
Teknik Sipil.

Nama : Sitti Safia Barcha Alkatiri

NIM : 1534290006

Judul : Perencanaan Sistem Drainase Perumnas Griya Permai Pulau


Buru - Namlea

Pembimbing : Ir. Hary Agus R.,MBA.,MSc.,PhD

Dengan ini menyatakan bahwa:

Kesanggupan untuk memenuhi semua peraturan dan tata tertib penyelenggaraan Tugas
Akhir Program Studi Teknik Sipil.

Jakarta, Februari 2020

Yang Membuat Pernyataan

Sitti Safia Barcha Alkatiri

iii
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS PERSADA INDONESIA YAI

TAHUN AKADEMIK 2019/2020

TANDA PERSETUJUAN DOKUMEN TUGAS AKHIR

Nama : Sitti Safia Barcha Alkatiri

NIM : 1534290006

Judul : Perencanaan Sistem Drainase Perumnas Griya Permai Pulau


Buru - Namlea

Pembimbing : Ir. Hary Agus R.,MBA.,MSc.,PhD

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar strata satu (S-1)
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Persada Indonesia YAI, Jakarta.

Jakarta, Februari 2020

Menyetujui

Dosen Pembimbing

Ir. Hary Agus R.,MBA.,MSc.,PhD

iv
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS PERSADA INDONESIA YAI

TAHUN AKADEMIK 2019/2020

TIM PENGUJI STRATA SATU (S-1)

Nama : Sitti Safia Barcha Alkatiri

NIM : 1534290006

Judul : Perencanaan Sistem Drainase Perumnas Griya Permai Pulau


Buru - Namlea

Pembimbing : Ir. Hary Agus R.,MBA.,MSc.,PhD

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar strata satu (S-1)
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Persada Indonesia YAI, Jakarta.

Jakarta, Februari 2020

No Nama Penguji Jabatan Tanda Tangan

1 Ir. Hary Agus R.,MBA.,MSc.,PhD Pembimbing

2 Dr. Ir. Fitri Suryani, M.T Penguji

3 Ir. Halimah Tunafiah, M.T Penguji

4 Ir. Prijasambada, MM, M.T Penguji

v
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS PERSADA INDONESIA YAI

TAHUN AKADEMIK 2019/2020

LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Sitti Safia Barcha Alkatiri

NIM : 1534290006

Judul : Perencanaan Sistem Drainase Perumnas Griya Permai Pulau


Buru - Namlea

Pembimbing : Ir. Hary Agus R.,MBA.,MSc.,PhD

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar strata satu (S-1)
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Persada Indonesia YAI, Jakarta.

Disahkan Oleh:

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS PERSADA INDONESIA YAI

JAKARTA

KETUA PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

(Ir. Halimah Tunafiah, M.T)

vi
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS PERSADA INDONESIA YAI

TAHUN AKADEMIK 2019/2020

LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Sitti Safia Barcha Alkatiri

NIM : 1534290006

Judul : Perencanaan Sistem Drainase Perumnas Griya Permai Pulau


Buru - Namlea

Pembimbing : Ir. Hary Agus R.,MBA.,MSc.,PhD

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar strata satu (S-1)
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Persada Indonesia YAI, Jakarta.

Disahkan Oleh:

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS PERSADA INDONESIA YAI

JAKARTA

DEKAN

(Dr. Ir. Fitri Suryani, M.T)

vii
PERENCANAAN SISTEM DRAINASE PERUMNAS GRIYA PERMAI
PULAU BURU - NAMLEA

Nama Mahasiswa : Sitti Safia Barcha Alkatiri


Nim : 1534290006
Jurusan : Teknik Sipil S-1
Dosen Pembimbing : Ir. Hary Agus R.,MBA.,MSc.,PhD

ABSTRAK
Perumnas Namlea bersama dengan PT. FIRAJILAH KASIH UTAMA
GROUP mendirikan kawasan perumahan Griya Permai yang terletak di jalan
Pasar Baru komp. Mangga dua Besar Namlea, kabupaten Buru- Maluku. Dimana
Perumahan Griya Permai didirikan di atas lahan kosong yang masih berupa
pepohonan minyak kayu putih. Dengan adanya perubahan alih fungsi lahan
menjadi pemukiman, maka daya resap air hujan pada lahan tersebut juga akan
berubah. Tentunya hal ini akan berdampak pada besarnya limpasan air yang
menuju saluran drainase.
Oleh karena itu diperlukan perencanaan sistem drainase Perumnas Griya
Permai yang berfungsi untuk mengorganisasi sistem instalasi air dan untuk
mengendalikan erosi yang dapat menyebabkan kerusakan pada bangunan. Dengan
adanya drainase pada Perumahan diharapkan untuk dapat meminimalisir
terjadinya genangan yang terjadi akibat air hujan, serta didukung juga dari
kondisi setempat seperti kemiringan lahan, kemiringan saluran dan material yang
dipakai. Hal itu dapat mempengaruhi waktu pengaliran dan besarnya debit
limpasan yang akan dibuang menuju saluran di luar kawasan. Hingga diketahui
seberapa besarkah debit limpasan yang ada setelah terbangunnya kawasan
perumahan?Untuk dapat menentukan fasilitas drainase yang akan digunakan
seperti saluran dan kolam tampung.

Kata kunci : Sistem drainase Perumnas Griya Permai, saluran, kolam tampung

viii
DRAINAGE SYSTEM PLANNING AT RESIDENTAL AREA OF GRIYA
PERMAI RESIDENCE, BURU ISLAND - NAMLEA

Student Name : Sitti Safia Barcha Alkatiri


Nim : 1534290006
Department : Civil Engineering S-1
Consultant Lecturer : Ir. Hary Agus R.,MBA.,MSc.,PhD

ABSTRACT
Perumnas Namlea together with PT. FIRAJILAH KASIH UTAMA GROUP
established the Griya Permai residential area which located on the Pasar Baru road, Mangga
dua Besar Namlea sub district, Buru-Maluku district. Griya Permai Housing is established on an
empty land which still in the form of eucalyptus oil trees. With the change of land usage into a
settlement, the absorption capacity of rainwater on the land will also change. Of course this will
have an impact on the amount of water runoff that goes to the drainage channel.

Therefore it is necessary to plan the drainage system of the Griya Permai Residence
which functions to organize the water installation system and to control erosion that can cause
damage to buildings. With the drainage on the housing it is expected to be able to minimize the
occurrence of a puddle that occurs due to rain water, and also supported from local conditions
such as the slope of the land, the slope of the channel and the material used. This can affect the
time of drainage and the amount of runoff that will be discharged into the channel outside the
area. So how much runoff is available after the construction of a residential area? For being
able determine the drainage facilities that will be used such as drains and ponds.

Keywords: Griya Permai Residence drainage system, water channel, accommodating ponds

ix
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan

rahmatNya kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas akhir saya

yang berjudul “PERENCANAAN SISTEM DRAINASE PERUMNAS

GRIYA PERMAI PULAU BURU – NAMLEA”

Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat akademik yang harus

ditempuh mahasiswa untuk mencapai gelar sarjana teknik pada Fakultas Teknik

dan Universitas Persada Indonesia Y.A.I. Dalam penelitian dan penyusunan

skripsi ini penulis telah banyak menerima bantua dari berbagai pihak, baik berupa

bimbingan, arahan, dan saran sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati, penulis ingin

menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Ir. Hary Agus R.,MBA.,MSc.,PhD., selaku Pembimbing yang

telah banyak membantu dan mengarahkan penulis sehingga skripsi ini

dapat terselesaikan.

2. Ibu Dr. Ir. Fitri Suryani, M.T ., selaku Dekan Fakultas Teknik UPI YAI.

3. Ibu Ir. Halimah Tunafiah, M.T ., selaku Ketua Program Studi Teknik

Sipil Fakultas Teknik UPI YAI.

4. Bapak dan Ibu dosen atas segala ilmu pengetahuan dan didikan yang telah

diberikan selama ini, serta seluruh staf karyawan Fakultas Teknik UPI

YAI Jakarta.

x
5. Bapak Zulfikram Mukadar, S.H. Selaku owner PT. FIRAJILAH KASIH

UTAMA GROUP.

6. Bapak Fritje Engko selaku kepala Perumnas cabang Pulau buru –

Namlea.

7. Orang tuaku Ali Hasan Al amudi dan Nur Amir Alkatiri, Sahid Alkatiri,

Saidah Ternate, serta adik-adikku tercinta Mochtar Alkatiri dan Ahmad

Alkatiri yang selalu memberikan Do’a serta dukungannya.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari sepenuhnya masih banyak

kekurangan, oleh karena itu diharapkan kritik dan saran yang membangun.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Jakarta, 16 Februari 2020

Sitti Safia Barcha Alkatiri

xi
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................................................xi


DAFTAR ISI .............................................................................................xiii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................xiv
DAFTAR TABEL ....................................................................................xv
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................xvii

BAB I PENDAHULUAN .........................................................................1


1.1 Latar Belakang ....................................................................................1
1.2 Identifikasi Masalah ............................................................................2
1.3 Rumusan Masalah ...............................................................................2
1.4 Batasan Masalah .................................................................................3
1.5 Tujuan Penelitian ................................................................................3
1.6 Sistematika Penulisan..........................................................................4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..............................................................5


2.1 Analisa Hidrologi ...............................................................................5
2.1.1 Perhitungan Hujan rerata Daerah Pemutusan .............................4
2.1.2 Perhitungan Hujan Rencana dengan Distribusi Frekuensi .........6
2.3.3 Uji Distribusi Data ......................................................................12
2.1.4 Pemilihan Distribusi Frekuensi ...................................................14
2.1.5 Analisa Debit Rencana ................................................................15

BAB III METODE PENELITIAN ..........................................................22


3.1 Penyusunan Konsep dan Analisa Perencanaan ................................22
3.1.1 Penyusunan Konsep.....................................................................22
3.1.2 Analisa Data ...............................................................................23
3.2 Kesimpulan ........................................................................................24
3.3 Diagram Alir Pengerjaan Tugas Akhir ..............................................25

BAB IV HASIL & PEMBAHASAN .......................................................26


4.1 Distribusi Curah Hujan Wilayah .........................................................26
4.2 Analisa Frekuensi ................................................................................26

xii
4.3 Perhitungan Distribusi .........................................................................29
4.3.1 Distribusi E.J Gumbel .................................................................29
4.3.2 Uji Kecocokan Sebaran ...............................................................33
4.3.3 Uji Chi kuadrat ............................................................................33
4.3.4 Mencari Waktu Konsentrasi ........................................................39
4.3.5 Pembahasan .................................................................................48

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................63


5.1 KESIMPULAN ..................................................................................63
5.2 SARAN ..............................................................................................64
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................65
LAMPIRAN ..............................................................................................66

xiii
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 4.1 Desain Saluran Utama 1 .............................................................. 50

Gambar 4.2 Desain Saluran Utama 2 .............................................................. 52

Gambar 4.3 Desain Saluran A1 ....................................................................... 55

Gambar 4.4 Desain Saluran B1 ....................................................................... 57

Gambar 4.5 Desain Saluran D1 ....................................................................... 59

Gambar 4.6 Desain Saluran E1 ....................................................................... 62

xiv
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Nilai k Distrinusi Person Tipe III .................................................... 11

Tabel 2.2 Nilai Kritis Do Untuk Uji Chi-Square ............................................ 14

Tabel 2.5 Koefisien Pengaliran Jenis Permukaan Tata Guna Tanah .............. 20

Tabel 4.1 Data hujan harian tahun 2008 – 2017 (10 Tahun)........................... 26

Tabel 4.2 Perhitungan Distribusi ..................................................................... 27

Tabel 4.3 Data hujan harian rata-rata tahun 2008 – 2017 ............................... 29

Tabel 4.4 Curah Hujan Rencana Periode Ulang T tahun dengan Metode
Distribusi E.J Gumbel .................................................................... 31

Tabel 4.5 Data pengamatan Uji Chi Kuadrat E.J Gumbel .............................. 35

Tabel 4.6 Batas kelas E.J Gumbel ................................................................... 36

Tabel 4.7 Nilai Kritis Distribusi CHI- SQUARE ............................................ 36

Tabel 4.8 Data pengamatan dari kecil ke besar Uji Chi Kuadrat
Log Person Tipe III ......................................................................... 37

Tabel 4.9 Batas kelas Log Person Tipe III ...................................................... 38

Tabel 4.10 Pemilihan Jenis Sebaran ................................................................ 38

Tabel 4.11 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Hujan Rencana ........................... 39

Tabel 4.12 Hasil Perhitungan Intensitas Hujan pada Kawasan


Drainase Utama 1 ........................................................................... 40

Tabel 4.13 Hasil Perhitungan Debit Hujan Pada Kawasan


Drainase Utama 1 Periode .............................................................. 40

Tabel 4.14 Hasil Perhitungan Intensitas Hujan pada Kawasan


Drainase Utama 2 .......................................................................... 41

Tabel 4.15 Hasil Perhitungan Intensitas Hujan pada Kawasan


Drainase Utama 2 .......................................................................... 42

Tabel 4.16 Hasil Perhitungan Intensitas Hujan pada Kawasan Drainase A1.. 43

Tabel 4.17 Hasil Perhitungan Debit Hujan Pada Kawasan Drainase A1 ........ 43

xv
Tabel 4.18 Hasil Perhitungan Intensitas Hujan pada Kawasan Drainase B1 .. 44

Tabel 4.19 Hasil Perhitungan Debit Hujan Pada Kawasan Drainase B1


umlah Tulangan Balok berdasarkan Output Etabs ........................ 45

Tabel 4.20 Hasil Perhitungan Intensitas Hujan pada Kawasan Drainase D1 . 46

Tabel 4.21 Hasil Perhitungan Debit Hujan Pada Kawasan Drainase D1 ........ 46

Tabel 4.22 Hasil Perhitungan Intensitas Hujan pada Kawasan Drainase E1 .. 47

Tabel 4.23 Hasil Perhitungan Debit Hujan Pada Kawasan Drainase E1 ......... 48

xvi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran.1 Data Curah Hujan Tahun 2008 – 2017

Lampiran.2 Peta Kontur Lokasi Penelitian

Lampiran.3 Site Plan Lokasi Penelitian

Lampiran.4 Aliran Saluran Perumnas Griya Permai

Lampiran.5 Foto Lokasi Perumnas Griya Permai

xvii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan drainase Perumnas Griya Permai merupakan suatu jaringan untuk

menampung limpasan permukaan dan limbah rumah tangga. Dengan adanya sistem

perencanaaan saluran drainase yang baik, ekonomis dan sesuai kebutuhan dari pada

perumahan, maka aliran air yang lewat diharapkan dapat mengalir dengan lancar sesuai

dimensi yang telah diperhitungkan.

Masalah saluran drainase pada Perumnas Griya Permai menjadi pemikiran

perhatian berbagai pihak. Oleh sebab itu masalah tersebut sangat mempengaruhi

kehidupan masyrakat baik dari segi keindahan, ekonomi maupun sosial

budaya,permasalahan tersebut perlu di rencanakan dengan sebaik-baiknya, mengingat

akan ada dampak yang dapat di timbulkan.

Saluran drainase merupakan aspek penting dalam suatu perumahan. Perencanaan

saluran yang sesuai perhitungan akan menunjang lingkungan sekitar area kompleks

perumahan terutama untuk menghindari terjadinya banjir, dan juga menumbuh

kembangkan kawasan sekitarnya sebagai kawasan pemukiman baru.

Dengan adanya pengembangan perencanaan sistim drainase pada Perumnas Griya

Permai, maka bertambah pula sarana dan prasaarana pendukung,salah satunya adalah

sistim pembuangan dan penanggulangan drainase. Dengan perkembangan sarana

pelayanan dalam wilayah perumahan darinase sangat di butuhkan untuk membuang air

hujan serta mencegah terjadinya genangan air yang mengganggu aktifitas masyrakat dan

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 1
membuat lingkungan sekitar kawasan menjadi tidak sehat dan terjadinya banjir atau

genagan air.

Laporan Akhir ini bertujuan untuk mengetahui dimensi saluran drainase yang

sesuai dengan perhitungan sehingga air yang lewat dapat tertampung dengan baik pada

saluran tersebut. Dalam perencanaan jaringan drainase Perumnas Griya Permai Kota

Namlea ini digunakan data curah hujan harian dan gambar lay out dari darinase tersebut

sebagai pedoman perencanaan. Dengan Studi penelitian ini di harapkan konsep

pengembangan kawasan Perumnas Griya Permai terarah dan terpadu guna mewujudkan

cita-cita Masyarakat dalam terciptanya lingkungan yang bersih, serta usaha mencegah

terjadinya peluapan air yang menimbulkan kerusakan, dan tidak sehat serta mengganggu

aktifitas kehidupan Masyrakat sehari-hari.

1.2 Identifikasi Masalah

Dengan adanya pengembangan kawasan Perumnas Griya Permai maka laju pertumbuhan

penduduk semakin meningkat dan juga kebutuhan masyarakat Lala Namlea, semakin

meningkat. Hal ini menyababkan daerah resapan air hujan menjadi lebih kecil sehingga

limpasan air lebih besar menyebabkan luapan dan genangan sesaat.

1.3 Rumusan Masalah

Dalam penyusunan laporan tugas akhir ini perumusan masalahnya sebagai berikut :

1. Bagaimanakah kondisi sistem pembuangan drainase di Perumnas Griya Permai?

2. Bagaimanakah sistem jaringan drainase yang di rencanakan?

3. Bagaimanakah kapasitas saluran pada sistem drainase di Perumnas Griya Permai.

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 2
1.4 Batasan Masalah

Mengacu pada latar baelakang dan identifikasi masalah di depan, maka

pembahasan dalam skripsi ini hanya pada masalah drainase. Batasan kali ini bertujuan

agar pembahasan tidak keluar dari pokok bahasan studi. Adapun yang menjadi batasan

pada studi ini adalah sebagai berikut:

1. Kawasan studi adalah Perumnas Griya Permai yang berada Kota Namlea.

2. Perencanaan saluran pada Perumnas Griya Permai.

3. Perencanaan saluran menggunakan debit rancangan dengan kala ulang 5 tahun, dengan

anggapan besarnya banjir rancangan sudah memenuhi perencanaan saluran drainase.

4. Limpasan dianggap hanya berasal dari debit air hujan serta limpasan dari daerah sekitar

daerah studi dianggap tidak mempengaruhi besarnya debit limpasan pada daerah studi.

5. Studi ini hanya membahas perencanaan saluran dan kapasitas saluran dan tidak

membahas masalah sistem peresapan.

6. Tidak membahas analisa biaya.

1.5 Tujuan penelitian

Tujuan penelitian Tugas akhir ini adalah :

1. Merencanakan sistim jaringan saluran drainase yang tepat fungsinya.

2. Membahas kapasitas saluran pada sistim drainase pada Perumnas Griya Permai.

3. Merencanakan Desain penampang saluran drainase pada Perumnas Griya Permai.

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 3
1.6 Sistematika Penulisan
Bab I, Pendahuluan,

Menguraikan latar belakang masalah, maksud dan tujuan penelitian, ruang lingkup

atau batasan pembahasan, metodologi penulisan serta sistematika penulisan tugas akhir

ini.

Bab II, Tinjauan Pustaka,

Menjabarkan berbagai literatur yang berkaitan dengan penelitian/pembahasan. Di

dalamnya termasuk paparan tentang infiltrasi, tanah, permeabilitas, analisis hidrologi serta

rumus-rumus yang berkaitan dengan judul tugas akhir ini.

Bab III, Metodologi Penelitian,

Menjelaskan mengenai metodologi yang digunakan penulis, yang akan

menampilkan bagaimana kerangka pemikiran dari keseluruhan penelitian ini dengan

membahas semua tahapan secara umum yang dilakukan dari awal penelitian sampai

dengan penarikan kesimpulan.

Bab IV, Analisis Data dan Pembahasan,

Berisi tentang analisis data yang digunakan dalam penelitian yaitu mencakup data

tanah, data curah hujan, data perumahan, dan data-data lingkungan lainnya yang

mendukung.

Bab V, Kesimpulan dan Saran,

Mengungkapkan kesimpulan yang dapat ditarik setelah dilakukan penelitian

sehubungan dengan masalah yang telah ditentukan pada bab sebelumnya. Selain itu bab

ini berisi beberapa saran untuk penelitian selanjutnya yang terkait dengan tugas akhir ini.

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Analisa Hidrologi

2.1.1. Perhitungan hujan rerata Daerah Pematusan


Ada tiga cara untuk melakukan perjhitungan hujan rata rata daerah pematusan yaitu (a)

Cara rata rata Aritmatik, (b) Cara rata rata thiesen dan (c) Cara Isyohiet. Dari ketiga

cara tersebut hanya dua cara pertama yang paling sering digunakan di Indonesia karena

kesederhanaannya, selain itu cara ketiga membutuhkan kerapatan stasiun yang sesuai

dengan jaring jaring kagan padahal untuk mendapatkan hal tersebut masih sulit

dilakukan.

2.1.1.1 Rata-rata aritmatik

Metode rata-rata aritmatik ini, digunakan dengan cara menghitung rata-rata curah hujan

dari stasiun yang terdekat. Rumus yang digunakan untuk cara ini adalah sebagai

berikut :

𝑅𝑥 = × ∑ 𝑅𝑖

Keterangan :
Rx = curah hujan rata-rata daerah pematusan (mm)

N = jumlah stasiun hujan

Ri = curah hujan di stasiun hujan ke-1 (mm)

2.1.1.2 Rata-rata Poligon Thiesen

Cara ini lebih teliti dibandingkan dengan cara sebelumnya terutama untuk daerah

pematusan yang penyebaran stasiunnya tidak merata. Dengan memperhitungkan

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 5
daerah pengaruh dari masing masing stasiun maka diharapkan hasilnya lebih

mendekati dari kenyataan. Rumusan Poligon Thiesen adalah sebagai berikut:

(𝐴 . 𝑅 + 𝐴 . 𝑅 + ⋯ + 𝐴 . 𝑅 )
𝑅=
𝐴 + 𝐴 + ⋯+ 𝐴

Dengan:
R = curah hujan rata-rata

𝑅 ,𝑅 ,𝑅 = curah hujan ditiap titik pengamatan

𝐴 ,𝐴 ,𝐴 = bagian luas yang mewakili tiap titik pengamatan

n = jumlah titik pengamatan

2.1.2. Perhitungan Hujan rencana dengan Distribusi Frekuensi

Curah hujan rencana untuk periode ulang tertentu secara statistik dapat diperkirakan

berdasarkan seri data curah hujan harian maksimum tahunan (maximum annual series)

jangka panjang dengan analisis distribusi frekuensi. Curah hujan rancangan/desain ini

biasanya dihitung untuk periode ulang 2, 5, 10, 20 atau 25 tahun. Untuk mencari

distribusi yang cocok dengan data yang tersedia dari pos-pos penakar hujan yang ada di

sekitar lokasi pekerjaan perlu dilakukan Analisis Frekuensi. Analisis frekuensi dapat

dilakukan dengan seri data hujan maupun data debit. Jenis distribusi frekuensi yang

banyak digunakan dalam hidrologi adalah distribusi Gumbel, Log Pearson type III, Log

Normal, dan Normal.

2.1.2.1 Metode Distribusi E.J. Gumbel Type I

Menurut Gumbel (1941) persoalan yang berhubungan dengan harga-harga ekstrim

adalah datang dari persoalan banjir. Gumbel menggunakan teoi-teori ekstrim X1, X2,

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 6
X3,…, Xn, dimana sampel-sampelnya sama besar dan X merupakan variabel

berdistribusi ekspoinensial maka probabilitas kumulatipnya adalah :

( )
𝑃(𝑋 ) = 𝑒

Dengan:
P (X) = Probabilitas

X = variable berdistribusi eksponensial


E = bilangan alam = 2,7182818
A = Konstanta
Waktu balik antara dua buah pengamatan konstan yaitu :

𝑇𝑟(𝑋 ) =
( )

Dengan:
Tr(X) = waktu balik

P (X) = Peluang

Menurut Soemarto (1986) ahli-ahli teknik sangat berkepentingan dengan persoalan-

persoalan pengendalian banjir sehingga lebih mementingkan waktu balik Tr (X)

daripada probabilitas P (X), untuk itu maka :

( )
𝑋 = 𝑏 − 𝐼𝑛 𝐼𝑛 ( )
𝑎𝑡𝑎𝑢

( )
𝑌 = −𝐼𝑛 −𝐼𝑛
( )

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 7
Dengan:

𝑋 = variate X

A, b = Konstanta
𝑇 (𝑋) = waktu baik
𝑌 = recuced variate
Chow dalam Soemarto (1986) menyarankan agar variate X yang menggambarkan deret

hidrologi acak dapat dinyatakan dengan rumus berikut ini :

𝑋 = 𝑋 + 𝐾. 𝑆

Dengan:

𝑋 = variate yang di ekstrapolasikan, yaitu besarnya curah hujan rancangan


untuk periode ulang pada T tahun (mm)

𝑋 = harga rerata dari harga (mm)


𝑠 = standar deviasi

𝐾 = faktor frekuensi yang merupakan fungsi dari periode ulang (return


periode) dan tipe distribusi frekuensi.
Faktor frekuensi K untuk harga-harga ekstrim Gumbel ditulis dengan rumus berikut :

𝐾=

dengan :

𝑌 = Reduced variete sebagai fungsi periode ulang


T

𝑌 = Reduce mean sebagai fungsi dari banyaknya data n


data n

𝑆 = Reduce standart deviation sebagai fungsi dari banyaknya data n

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 8
Dengan mensubstitusi kedua persamaan di atas diperoleh :

𝑋 =𝑋+ 𝑆

2.1.2.2 Metode Distribusi Log Pearson Tipe III

Distribusi Log Pearson Tipe III banyak digunakan dalam analisa hidrologi, terutama

dalam analisis data maksimum (banjir) dan minimum (debit minimum) dengan nilai

ekstrim. Bentuk distribusi Log Pearson Tipe III merupakan hasil transformasi dari

distribusi Pearson Tipe III dengan menggantikan variat menjadi nilai logaritmik.

Persamaan fungsi kerapatan peluangnya adalah:

𝑃 (𝑋 ) = 𝑒
( ) ( )

Keterangan:
P(X) = Fungsi kerapatan peluang Person Tipe III
X = Variabel acak kontinyu
A,b,c = Parameter
𝜏 = Fungsi gamma
Bentuk kumulatif dari distribusi Log Pearson Tipe III dengan nilai variatnya X apabila

digambarkan pada kertas peluang logaritmik (logarithmic probability paper) akan

merupakan model matematik persamaan garis lurus. Persamaan garis lurusnya adalah :

𝑌 = 𝑌 − 𝐾. 𝑆

Keterangan :
Y = Nilai logaritmik dari X

𝑌 = Nilai rata-rata dari Y

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 9
S = Deviasi standar dari Y

k = Karateristik dari distribusi log person tipe III


Prosedur untuk menentukan kurva distribusi Log Pearson Tipe III, adalah :

1) Tentukan logaritma dari semua nilai X.

2) Hitung nilai rata-ratanya :


𝑙𝑜𝑔𝑋 =

𝑛 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑎𝑡𝑎

3) Hitung nilai deviasi standarnya dari log X :

∑( )
𝑆𝑙𝑜𝑔𝑋 =

4) Hitung nilai koefisien kemencengan

∑( )
𝐶𝑠 =
( )( )( )

Sehingga persamaan diatas dapat ditulis :

𝑙𝑜𝑔𝑋 = 𝑙𝑜𝑔𝑋 + 𝑘(𝑆𝑙𝑜𝑔𝑋 )

5) Tentukan anti log dari log X, untuk mendapatkan nilai X yang diharapkan terjadi

pada tingkat peluang atau periode tertentu sesuai dengan nilai Cs nya. Nilai Cs

dapat dilihat pada tabel 2.1.

Apabila nilai Cs = 0, maka distribusi Log Pearson Tipe III identik dengan distribusi

Log Normal, sehingga distribusi kumulatifnya akan tergambar sebagai garis lurus

pada kertas grafik Log Normal.

(Sumber : Soewarno, 1995:141-143)

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 10
Tabel 2.1 Nilai k Distribusi Person Tipe III

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 11
2.1.2.3 Metode Distribusi Log Normal

Distribusi Log Normal memiliki sifat yang khas yaitu nilai asimetrisnya (skewness)

hampir sama dengan 3 dan bertanda positif. Atau nilai Cs kira-kira sama dengan tiga

kali nilai koefisien variasi (Cv).

Persamaan distribusi Log Normal sama dengan persaman distribusi Log Pearson tipe

III yang telah diuraikan di atas, dengan nilai koefisien asimetris g log x = 0.

2.1.3. Uji Distribusi Data


Untuk menentukan kecocokan (the goodness of fit test) distribusi frekuensi dari sampel

data terhadap fungsi distribusi peluang yang diperkirakan dapat menggambarkan atau

mewakili distribusi frekuensi tersebut diperlukan pengujian parameter.

Pengujian parameter yang akan di sajikan dalam masalah ini menggunakan:


1. Chi-Kuadrat (Chi-Square)
2. Smirnov – Kolmogorov.

2.1.2.4 Uji Chi-Kuadrat


Uji Chi-Kuadrat dimaksudkan untuk menentukan apakah persamaan distribusi peluang

yang telah dipilih dapat mewakili dari distribusi statistik sampel data analisis.

Pengambilan keputusan uji ini menggunakan parameter X² , oleh karena itu disebut

Chi-Kuadrat. Parameter X² dapat dihitung dengan rumus :

(𝑂𝑖 − 𝐸𝑖)²
𝑋 ²=
𝐸𝑖

keterangan :
𝑋 ² = Parameter uji chie kuadrat
G = Jumlah sub kelompok (minimal 4 data pengamatan)
𝑂𝑖 = Jumlah nilai teoritis pada sub kelompok ke-1

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 12
Parameter 𝑋 ² merupakan variable acak. Peluang untuk mencapai nilai 𝑋 ² sama atau

lebih besar dari pada nilai Chi-Kuadrat yang sebenarnya (X²) dapat dilihat pada tabel

2.2.

Prosedur uji Chi-Kuadrat adalah :

1) Urutkan data pengamatan (dari besar ke kecil atau sebaliknya)

2) Kelompokkan data menjadi G subgroup, tiap-tiap subgroup minimal 4 data

pengamatan

3) Jumlahkan data pengamatan sebesar Oi tiap-tiap subgroup;

4) Tiap-tiap subgroup hitung nilai :

(𝑂𝑖 − 𝐸𝑖)²
(𝑂𝑖 − 𝐸𝑖) 𝑑𝑎𝑛
𝐸𝑖
5) Jumlah seluruh G subgroup nilai untuk menentukan nilai Chie kuadrat

6) Tentukan derajat kebebasan dk = G – R – 1 (nilai R = 2), untuk distribusi

Normal dan Binomial, dan nilai R = 1, untuk distribusi Poisson)

Interprestasi hasilnya adalah :

1. Apabila peluang lebih besar dri 5% maka persamaan distribusi teoritis yang

digunakan dapat diterima,

2. Apabila peluang lebih kecil dari 5% maka persamaan distribusi teoritis yang

digunakan tidak dapat diterima,

3. Apabila peluang lebih kecil dari (1 – 5)% maka tidak dapat diambil

kesimpulan,dengan kata lain perlu tambahan data.

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 13
Tabel 2.2 Nilai Kritis Do Untuk Uji Chi-Square

(Sumber :, Soewarno,1995:194-195)

2.1.4. Pemilihan Distribusi Frekuensi


Distribusi frekuensi yang akan dipakai dalam perhitungan selanjutnya (debit banjir

rancangan) ditentukan berdasarkan hasil perhitungan uji kesesuaian distribusi (Uji

Smirnov Kolmogorov dan Kai Kuadrat), dimana metode terpilih adalah yang

mempunyai simpangan minimum.

Dengan mengacu pada hasil perhitungan sebagaimana disajikan pada laporan hidrologi

berikut disajikan rekapitulasi curah hujan rencana yang terpilih berdasarkan simpangan

terkecil, sehingga akan dipakai pada perhitungan selanjutnya.

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 14
2.1.5. Analisis Debit Rencana

2.1.2.5 Perhitungan Intensitas Hujan


Hal terpenting dalam pembuatan rancangan dan rencana adalah distribusi curah hujan.

Distribusi curah hujan adalah berbeda-beda sesuai dengan jangka waktu yang ditinjau

yakni curah hujan tahunan (jumlah curah hujan dalam setahun), curah hujan bulanan

(jumlah curah hujan dalam sebulan), curah hujan harian (jumlah curah hujan dalam 24

jam). Harga-harga yang diperoleh ini dapat digunakan untuk menentukan prospek

dikemudian hari dan akhirnya digunakan untuk perencanaan sesuai dengan tujuan yang

dimaksud.

Dalam pembahasan data hujan ada 5 buah unsur yang harus ditinjau, yaitu :

a) Intensitas i, adalah laju hujan = tinggi air persatuan waktu misalnya,mm/menit,


mm/jam, mm/hari.

b) Lama waktu (duration) t, adalah lamanya curah hujan (durasi) dalam menit atau
jam.

c) Tinggi hujan d, adalah jumlah atau banyaknya hujan yang dinyatakan dalam
ketebalan air di atas permukaan datar, dalam mm

d) Frekuensi, adalah frekuensi kejadian, biasanya dinyatakan dengan waktu ulang


(return periode) T, misalnya sekali dalam T (tahun)

e) Luas, adalah luas geografis curah hujan

f) Untuk menghitung intensitas hujan digunakan rumus Dr. Isiguro (1953).

𝑅 24
𝐼=
24 𝑡

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 15
Dimana :

𝑅 = Curah hujan harian (24 jam)


t = Waktu konsentrasi hujan (jam)
m = Sesuai dengan angka Van Breen diambil m = 2/3

Jika data yang tersedia adalah data hujan jangka pendek dapat dihitung
dengan menggunakan rumus Talbot:

𝐼=
dengan:
I = Intensitas hujan (mm/jam)
T = Lamanya hujan (jam)
a dan b = konstanta yang tergantung pada lamanya hujan yang terjadi di DAS

Kirpich (1940) dalam Suripin (2004) mengembangkan rumus dalam

memperkirakan waktu konsentrasi, dimana dalam hal ini durasi hujan diasumsikan

sama dengan waktu konsentrasi. Rumus waktu konsentrasi tersebut dapat dituls

sebagai berikut:
,
0,87 × 𝐿
𝑡 =
1000 × 𝑆

dengan:
tc = waktu konsentrasi (jam)
L = panjang saluran utama dari hulu sampai penguras (km)
So = kemiringan rata-rata saluran

2.1.2.6 Waktu Konsentrasi


Asumsi bahwa banjir maksimum akan terjadi jika hujan berlangsung selama waktu

konsentrasi atau melebihi waktu konsentrasi menyebabkan parameter waktu

konsentrasi menjadi penting dikaji. Waktu konsentrasi didefinisikan sebagai waktu

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 16
yang diperlukan air hujan yang jatuh dititik terjauh dari suatu daerah aliran untuk

mencapai titik tinjau (outlet).

Lama waktu konsentrasi sangat tergantung pada ciri-ciri daerah aliran, terutama jarak

yang harus ditempuh oleh air hujan yang jatuh ditempat terjauh dari titik tinjau. Lama

waktu konsentrasi bisa didapatkan melalui hasil pengamatan ataupun dengan suatu

pendekatan rumus. Pendekatan rumus yang ada pada umumnya mengacu pada jarak

dari tempat terjauh jatuhnya hujan sampai titik tinjau

(L) dan selisih ketinggian antara titik terjauh tersebut dengan titik tinjau (H),
ataupun juga kemiringan lahan yang ada.

2.1.2.7 Koefisien Pengaliran


Koefisien pengaliran merupakan perbandingan antara jumlah air yang mengalir

di suatu daerah akibat turunnya hujan, dengan jumlah hujan yang turun di daerah

tersebut (Subarkah, 1980).

Koefisien pengaliran ini merupakan cerminan dari karakteristik daerah

pengaliran dan dinyatakan dengan angka antara 0 – 1 yaitu bergantung pada banyak

faktor. Disamping faktor – faktor meteorologis, faktor daerah aliran, faktor penting

yang juga mempengaruhi besarnya koefisien pengaliran ini adalah campur tangan

manusia dalam merencanakan tata guna lahan.

Tata guna lahan adalah usaha manusia untuk melakukan pemanfaatan lahan

secara optimal dan bijaksana. Secara optimal berarti dapat menyediakan kebutuhan

manusia baik secara ekonomi dan sosial, seperti penyediaan lahan perumahan, lahan

perkantoran, lahan untuk pendidikan dan lain – lain.

Secara bijaksana berarti pengaturan lahan yang masih mempertimbangkan

keseimbangan lingkungan seperti penyediaan daerah terbuka atau daerah hijau.

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 17
Koefisien pengaliran pada suatu daerah dipengaruhi oleh kondisi karakteristik

(Sosrodarsono dan Takeda, 1976), sebagai berikut :

a) Kondisi hujan

b) Luas dan bentuk daerah pengaliran

c) Kemiringan daerah aliran dan kemiringan dasar sungai

d) Daya infiltrasi dan perkolasi tanah

e) Kebebasan tanah

f) Suhu udara, angin dan evaporasi

g) Tata guna lahan


Dalam perencanaan sistem drainase kota, jika tidak ditentukan harga koefisien

pengaliran daerah dapat dipakai pendekatan besarnya angka pengaliran (C) ditetapkan

(Subarkah 1980) seperti Tabel 2.5.

2.1.2.8 Perhitungan Debit Banjir Rencana

Debit banjir rencana adalah debit banjir yang digunakan sebagai dasar untuk

merencanakan tingkat pengamanan bahaya banjir pada suatu kawasan dengan

penerapan angka-angka kemungkinan terjadinya banjir terbesar. Banjir rencana ini

secara teoritis hanya berlaku pada satu penampang / lokasi ( penampang kontrol ) di

suatu ruas sungai, sehingga pada sepanjang ruas sungai akan terdapat besaran banjir

rencana yang berbeda.

Salah satu metode untuk menghitung debit banjir rancangan adalah dengan

metode Rasional (Imam Subarkah, 1980). Cara ini digunakan pertama kali oleh

Mulvaney tahun 1847 di Irlandia. Persamaan Rasional yang dikembangkan sangat

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 18
sederhana dan memasukkan parameter DAS sebagai unsur pokok, selain sifat-sifat

hujan sebagai masukan. Jenis dan sifat parameter DAS tidak diperinci satu persatu,

akan tetapi pengaruh secara keseluruhan ditampilkan sebagai koefisien limpasan (Sri

Harto,1993).

Dalam daerah perkotaan, kehilangan–kehilangan air boleh dikatakan sedikit

dan disebabkan waktu konsentrasi yang pendek maka debit keseimbangan seringkali

dicapai. Dari alasan inilah rumus rasional masih digunakan untuk menaksir banjir

dalam daerah perkotaan. Untuk penaksiran besarnya debit banjir dalam daerah aliran

sungai yang besar rumus ini sudah kurang baik untuk digunakan (Soemarto, 1987).

Sampai saat ini cara Rasional masih dapat diaplikasikan secara baik dan memberikan

hasil yang layak dipergunakan untuk perencanaan banjir perkotaan dengan batasan-

batasan tertentu (Lanny dan Joyce, 1996). Meskipun demikian penggunaan persamaan

Rational ini memiliki keterbatasan dalam hal luas daerah Tangkapan saluran sehingga

metode ini umumnya hanya digunakan untuk perhitungan pada saluran drainase

perkotaan saja.

Perhitungan debit puncak banjir dengan metode ini berdasarkan asumsi :

a) Terjadi hujan dengan intensitas yang sama seluruh wilayah untuk disain banjirnya.

b) Debit puncak akibat intensitas terjadi dititik tinjau paling hilir daerah pematusan
ada waktu daerah hulu menyumbang aliran / waktu konsentrasi.

c) Asumsi diatas dijelaskan oleh Subarkah (1980) yang mengatakan bahwa pemikiran
secara rasional ini didasari oleh anggapan bahwa laju pengaliran maksimum di
saluran akan terjadi kalau lama waktu hujan sama dengan lama waktu konsentrasi.

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 19
Tabel 2.5. - Koefisien Pengaliran Berdasarkan Jenis Permukaan Tata Guna Tanah

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 20
Limpasan yang dihitung dengan rumus Rasional tersebut mempunyai variabel I

(intensitas hujan) yang merupakan besaran air limpasan dan koefisien C (koefisien

limpasan permukaan) yang juga faktor penentu dari besar limpasan, bisa dikendalikan

sesuai fungsi penggunaan lahan yaitu berupa refleksi kegiatan manusia (Sabirin, 1997).

Persamaan Rasional ini dapat digambarkan dalam persamaan aljabar sebagai berikut ;

Q = Kc. C. I . A,

bila Q (m3/det), I (mm/jam) A (Km2)


Dimana ;
C = koefisien pengaliran (tanpa satuan)
Kc = faktor konversi satuan unit
Sehingga;
𝑚 10
= 𝑘𝑐. 𝑚⁄𝑑𝑒𝑡 . 10 . 𝑚
𝑑𝑒𝑡 3600

(𝑚 ⁄det)
𝑘𝑐 = = 0,27778 ≈ 0,278
10
𝑚⁄𝑑𝑒𝑡 (10 𝑚 )
3600

Rumus metode rasional dalam satuan metrik adalah sebagai berikut ;

Q = 0,278 . C . I . A

Dengan ;

Q = debit banjir maksimum (m3/det)


C = koefisien pengaliran
I = intensitas hujan rerata selama waktu tiba banjir (mm/jam)
A = luas daerah pengaliran (Km2)

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 21
BAB III

METODOLOGI

3.1 Penyusunan Konsep dan Analisa Perencanaan

Yaitu menyusun langkah-langkah pengerjaan dan kriteria-kriteria yang dipakai

dalam menganalisa permasalahan dan perencanaan sistem drainase di kawasan studi.

Dalam hal ini meliputi:

3.1.1 Penyusunan Konsep

Konsep penyelesaian pada perencanaan sistem drainase kawasan Perumnas Griya

Permai pada dasarnya adalah tidak membebani saluran eksisting dengan pengaliran secara

gravitasi, dan sedapat mungkin mengalirkan sesuai kondisi sebelum adanya kawasan

perumahan. Dan hasil yang diharapkan dari penulisan tugas akhir ini yaitu mendapatkan

tinggi lahan kawasan perumahan dan sistem drainase pada kawasan Perumahan yang

mengacu pada elevasi muka air banjir di hilir saluran pembuang.

Urutan konsep penyelesaian yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Menentukan arah aliran di dalam kawasan Perumnas Griya Permai..

2. Menghitung besarnya debit yang masuk pada masing-masing saluran.

3. Merencanakan dimensi saluran dari debit yang masuk pada masing-masing

saluran.

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 22
3.1.2 Analisa Data

Analisa data meliputi :

1. Analisa Hidrologi :

a) Data curah hujan yang digunakan adalah data curah hujan harian maksimum

minimal 10 tahun terakhir dari 3 stasiun hujan terdekat.

b) Perhitungan curah hujan rata-rata daerah pematusan dengan metode (a) Cara rata

rata Aritmatik, (b) Cara rata rata thiesen.

c) Perhitungan curah hujan rencana dengan analisis distribusi frekuensi.

d) Pengujian distribusi data dengan menggunakan metode Chi-Kuadrat (Chi-

Square).

e) Pemilihan distribusi frekuensi yang akan dipakai selanjutnya menggunakan

metode terpilih yang mempunyai simpangan minimum.

f) Analisi debit rencana dengan menghitung intensitas hujan, waktu konsentrasi

dan koefisien pengaliran.

g) Perhitungan debit rencana dengan menggunakan metode rasional.

2. Analisa Hidrolika :

a) Perhitungan kapasitas saluran menggunakan rumus 2.28.

b) Penentuan koefisien kekasaran saluran menggunakan Manning ditunjukan pada

tabel 2.4.

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 23
3.2 Kesimpulan

Kesimpulan dari tugas akhir mengenai perencanaan sistem drainase dari kawasan

Perumnas Griya Permai adalah :

a) Mendapat desain jaringan drainase dari kawasan Perumnas Griya Permai.

b) Mengetahui besarnya debit air hujan yang masuk ke saluran.

c) Mengetahui elevasi lahan yang dibutuhkan untuk kawasan Perumnas Griya Permai

agar sistem drainase dapat berjalan lancar menuju saluran luar kawasan yang

diteruskan ke laut.

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 24
3.3 Diagram Alir Pengerjaan Tugas Akhir

Persiapan, Orientasi
lapangan

Identifikasi Pengumpulan data dan


permasalahan laporan terdahulu

Analisa hidrologi dan


hidrolika

Perencanaan saluran

Rekomendasi Akhir

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 25
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Distribusi Curah Hujan Wilayah

Curah hujan yang diperlukan untuk penyusunan tugas akhir perencanaan sistem

drainase kawasan Perumnas Griya Permai merupakan curah hujan rata-rata dari titik

pengamatan dalam hal ini adalah stasiun hujan Namlea.

Karena Perumnas Griya Permai hanya memiliki 1 (satu) titik pengamatan atau

stasiun hujan saja yaitu stasiun hujan Namlea maka tidak diperlukan adanya pengujian.

4.2. Analisa Frekuensi

Analisa frekuensi merupakan analisa mengenai pengulangan suatu kejadian

untuk meramalkan atau menentukan periode ulang berserta nilai probabilitasnya. Berikut

ini merupakan data hujan harian tahun 2008 - 2017 stasiun hujan Namlea yang diurutkan

dari nilai terbesar ke nilai terkecil.

Tabel.4.1. Data hujan harian tahun 2008 – 2017 (10 Tahun)


diurutkan dari besar ke kecil

NO. TAHUN Curah Hujan (x) mm

1 2017 608,25
2 2008 562,8
3 2011 549,925
4 2012 493,525
5 2015 479
6 2016 419,5
7 2009 401,6
8 2010 392,525

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 26
9 2013 352,521
10 2014 301,34

(sumber: Perhitungan)

Sebelum memilih distribusi probabilitas yang akan dipakai, dilakukan

perhitungan analisa terlebih dahulu terhadap data yang ada. Dalam hal ini perhitungan

distribusinya adalah sebagai berikut :

2 3 4
Tabel.4.2. Perhitungan X  Xrt  , X  Xrt  , X  Xrt  , dan X  Xrt 

Curah Hujan (x)


NO TAHUN ( X - Xrt) ( X- Xrt)² ( X - Xrt)³ ( X - Xrt)⁴
mm
1 2017 608,25 152,15 23150,05 3522312,29 535924747
2 2008 562,80 106,70 11385,19 1214815,58 129622523
3 2011 549,93 93,83 8803,39 825990,70 77499734
4 2012 493,53 37,43 1400,74 52424,48 1962060
5 2015 479,00 22,90 524,47 12011,19 275073
6 2016 419,50 -36,60 1339,46 -49022,27 1794146
7 2009 401,60 -54,50 2970,10 -161866,15 8821479
8 2010 392,53 -63,57 4041,60 -256939,23 16334552
9 2013 352,52 -103,58 10728,32 -1111213,56 115096833
10 2014 301,34 -154,76 23950,22 -3706503,18 573613243
∑ 4560,99 - 88293,54 342009,87 1460944390
Xrt 456,10 - - - -
(sumber: Perhitungan)

Parameter-parameter statistik yang dimiliki data diatas adalah :

• Nilai rata-rata (mean) :

∑𝑋 4560,99
𝑋= = = 456,099
𝑛 10

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 27
• Standar deviasi :

∑(𝑋 − 𝑋)² 88293,54


𝑆= = = 99,047
(𝑛 − 1) 9

• Koefisien variasi :

𝑆 99,047
𝐶𝑣 = = = 0,217
𝑋 456,099

• Koefisien kemencengan :

𝑛 ∑(𝑋 − 𝑋)³ 10 × (342009,87)


𝐶𝑠 = = = 0,0489
(𝑛 − 1)(𝑛 − 2)𝑆³ 9 × 8 × (99,047)³

• Koefisien ketajaman :

∑( ) )
×(
𝐶𝑘 = − ( )( )( )
= )
= 3,011
× × ×( ,

Berdasarkan hasil perhitungan parameter statistik tersebut, didapatkan harga

koefisien kemencengan (Cs) = 0,0489 dan harga koefisien ketajaman (Ck ) = 3,011.

Maka persamaan distribusi yang dipilih untuk diuji sebagai perbandingan adalah :

1. Distribusi Gumbel karena mempunyai harga Cs dan Ck yang fleksibel.

2. Distribusi Log Person Tipe III karena mempunyai harga Cs yang berada pada

kisaran nilai 0.

3. Distribusi Gumbel, karena mempunyai harga Cs ≤ 1,1396 dan Ck ≤ 5,4002.

4. Distribusi Log Person Tipe III, karena nilai Cs berada diantara 0 s/d 0,9 (0 < Cs <

0,9).

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 28
4.3. Perhitungan Distribusi

4.3.1 Distribusi E.J Gumbel

Perhitungan Distribusi E.J Gumbel dihitung dengan menggunakan persaman

pada Tabel 4.3. berikut ini :

Tabel.4.3.Data hujan harian rata-rata tahun 2008 – 2017


(10 Tahun) diurutkan dari besar ke kecil

Curah Hujan (x)


NO TAHUN ( X - Xrt) ( X- Xrt)²
mm
1 2017 608,25 152,151 23150,04852
2 2008 562,8 106,701 11385,18876
3 2011 549,93 93,826 8803,393337
4 2012 493,53 37,426 1400,735417
5 2015 479 22,901 524,474122
6 2016 419,5 -36,599 1339,457522
7 2009 401,6 -54,499 2970,097402
8 2010 392,53 -63,574 4041,602617
9 2013 352,52 -103,578 10728,31922
10 2014 301,34 -154,759 23950,22427
∑ 4560,99 - 88293,5412
Xrt 456,1 - -

(sumber: Perhitungan)

Xrt = 456,1 Yn = 0.4592

n = 10 Sn = 0.9496

YT = 2 Tahun : 0.36651

= 5 Tahun : 1.49994

= 10 Tahun : 2.2503

= 20 Tahun : 2.97020

= 50 Tahun : 3.90194

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 29
- Standard Deviasi (S)

∑( )
S =

,
=

S = 99,047

 Nilai faktor frekuensi ( K )


𝑌 − 𝑌
𝐾=
𝑆
• Nilai faktor frekuensi 2 tahun :
𝑌 − 𝑌 0,36651 − 0,4592
𝐾2 = =
𝑆 0,9496
= −0,0976

• Nilai Faktor frekuensi 5 tahun


Y Y 1.49994 − 0.4592
K5 = =
S 0.9496
K5 = 1.09597

• Nilai Faktor frekuensi 10 tahun


Y Y 2.25037 − 0.4592
K10 = =
S 0.9496
K10 = 1.88623

• Nilai Faktor frekuensi 20 tahun


Y Y 2.97020 − 0.4592
K20 = =
S 0.9496
K20 = 2.64427

• Nilai Faktor frekuensi 50 tahun


Y Y 3.90194 − 0.4592
K50 = =
S 0.9496
K50 = 3.62546

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 30
- Periode ulang T tahun
𝑋 = 𝑋𝑟𝑡 + 𝐾 × 𝑆
 Periode ulang 2 tahun
𝑋 = 456,1 + (−0,0976 × 99,047)
𝑋 = 446,431

 Periode ulang 5 t ahun


𝑋 = 456,1 + (1,09597 × 99,047)
𝑋 = 564,652

 Periode ulang 10 tahun


𝑋 = 456,1 + (1,88623 × 99,047)
𝑋 = 642,925

 Periode ulang 20 tahun


𝑋 = 456,1 + (2,64427 × 99,047)
𝑋 = 718,007

 Periode ulang 50 tahun


𝑋 = 456,1 + (3,62546 × 99,047)
𝑋 = 815,191
Maka besarnya curah hujan rencana periode ulang T tahun dengan metode

Distribusi E.J Gumbel dapat di tabelkan sebagai berikut :

Tabel.4.4. Curah Hujan Rencana Periode Ulang T tahun dengan


Metode Distribusi E.J Gumbel

Periode Ulang
Curah Hujan Rencana
(Tahun)
2 446,431
5 564,652
10 642,925
20 718,007
50 815,191

(sumber: Perhitungan)

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 31
4.3.1 Distribusi Log Pearson Tipe III

Perhitungan Distribusi Log Pearson Tipe III dihitung dengan menggunakan

persaman pada Tabel 4.5.

Parameter statistik dari Distribusi Log Pearson Tipe III yang dimiliki data pada Tabel

4.5. adalah :

- Nilai rata-rata (mean) :


∑ 𝐿𝑜𝑔𝑋 26,50
𝐿𝑜𝑔𝑋 = = = 2,94
(𝑛 − 1) 9

- Standar deviasi :

∑(𝐿𝑜𝑔𝑋 − 𝐿𝑜𝑔𝑋)²
SLogX =
(𝑛 − 1)

0,08482
=
9

= 0,097

- Koefisien variasi :
𝑆𝐿𝑜𝑔𝑋 0,097
𝐶𝑣 = = = 0,0329
𝐿𝑜𝑔𝑋 2,94

- Koefisien kemencengan :

𝑛 ∑(𝐿𝑜𝑔𝑋 − 𝐿𝑜𝑔𝑋 )
𝐶𝑠 =
(𝑛 − 1)(𝑛 − 2)𝑆𝑙𝑜𝑔𝑋

10 × (−0,0019843914)
=
9 × 8 × (0,097)³

= −0,3019

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 32
- Koefisien ketajaman :
⁴)
𝑛 ∑(
𝐶𝑘 =
(𝑛 − 1)(𝑛 − 2)(𝑛 − 3)𝑆𝑙𝑜𝑔𝑋

10 × (0,0014721020)
=
9 × 8 × 7 × (0,097)

= 0,3299

4.3.2 Uji Kecocokan Sebaran

Untuk menentukan kecocokan distribusi frekuensi dari sampel data terhadap

fungsi distribusi peluang yang diperkirakan dapat menggambarkan atau mewakili

distribusi frekuensi tersebut diperlukan pengujian parameter.

4.3.3 Uji Chi kuadrat

4.3.3.1 Distribusi E.J Gumbel

Untuk menentukan kecocokan distribusi frekuensi dari sampel data terhadap

fungsi distribusi peluang yang diperkirakan dapat menggambarkan atau mewakili

distribusi frekuensi tersebut diperlukan pengujian parameter.

Berikut ini prosedur uji chi-kuadrat distribusi gumbel dan Log person Tipe III:

1. Urutkan data pengamatan dari besar ke kecil atau sebaliknya

2. Hitung jumlah kelas (K)

K = 1 + 3,322 log n
Dimana: K = jumlah kelas
n = jumlah data
3. Hitung Derajat kebebasan (Dk)

Dk = K – (R+1)

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 33
Dimana:
Dk = Derajat kebebasan
K = Jumlah kelas
R = Banyaknya keterikatan
4. Mencari harga X2Cr dilihat dari derajat kebebasan (Dk) dan signifikasi (X)

5. Hitung nilai yang di harapkan (EF)

n
EF =
K
Dimana :
EF = Nilai yang diharapkan
n = Jumlah data
K = Jumlah kelas
6. Hitung X2Cr

(EF - OF) 2
X 2 Cr = 
EF
Dimana: Cr = Koefisien skewne
X = Taraf signifikasi
EF = Nilai yang diharapkan
OF = Nilai yang diamati
7. Bandingkan C2Cr hasil Tabel dengan X2Cr hasil hitungan

Syarat: X2Cr hitungan < X2Cr Tabel


8. Hitung Koefisien skewness (Cs)

n. (X - X)3
Cs =
(n -1)(n - 2)S3
Dimana:
Cs = Koefisien skewness
X = Curah hujan rata-rata

X = Harga rata-rata
S = Standard deviasi

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 34
9. Hitung Koefisien variasi (Cv)

S
Cv =
X
10. Hitung KoefisienKwitosis (Ck)
n 2 . (X - X) 4
Ck =
(n -1)(n - 2)(n - 3)S4

Maka perhitungannya adalah sebagai berikut:

1. Urutkan data pengamatan dari kecil ke besar atau sebaliknya.

Tabel.4.5. Data pengamatan dari kecil ke besar Uji Chi Kuadrat E.J Gumbel

Curah Hujan (x)


NO TAHUN ( X - Xrt) ( X- Xrt)² ( X - Xrt)³ ( X - Xrt)⁴
mm

1 2017 608,25 152,15 23150,05 3522312,29 535924747


2 2008 562,80 106,70 11385,19 1214815,58 129622523
3 2011 549,93 93,83 8803,39 825990,70 77499734
4 2012 493,53 37,43 1400,74 52424,48 1962060
5 2015 479,00 22,90 524,47 12011,19 275073
6 2016 419,50 -36,60 1339,46 -49022,27 1794146
7 2009 401,60 -54,50 2970,10 -161866,15 8821479
8 2010 392,53 -63,57 4041,60 -256939,23 16334552
9 2013 352,52 -103,58 10728,32 -1111213,56 115096833
10 2014 301,34 -154,76 23950,22 -3706503,18 573613243
∑ 4560,99 - 88293,54 342009,87 1460944390
Xrt 456,10

(Sumber Perhitungan)

2. Menentukan batas kelas untuk distribusi Gumbel

(𝑋𝑚𝑎𝑥 − 𝑋𝑚𝑖𝑛) (608,25 − 301,34)


∆𝑥 = = = 76,728
𝐾−1 5−1

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 35
𝑋𝑎𝑤𝑎𝑙 = 𝑋𝑚𝑖𝑛 − 1 2 ∆𝑥

= 301,34 − 0,5 × 76,728

= 262,976

Tabel.4.6. Batas kelas E.J Gumbel

Nilai Batas Tiap Kelas EF OF (EF-OF)² (EF-OF)²/EF


262,976 <X< 339,704 2 1 1 0,5
339,704 <X< 416,431 2 3 1 0,5
416,431 <X< 493,159 2 2 0 0
493,159 <X< 569,886 2 3 1 0,5
569,886 <X< 646,614 2 1 1 0,5
∑ 10 10 - 2

(Sumber Perhitungan)

3. Bandingkan X2 Cr hasil Tabel dengan X2 Cr hasil hitungan

X² Cr tabel = 5,991

X² Cr hasil hitungan =2

Syarat :

X² Cr hitungan < X² Cr tabel

2 < 5,991

Tabel.4.7. Nilai Kritis Distribusi CHI- SQUARE

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 36
- Hitung Koefisien Skewness (Cs)
𝑛 (∑ 𝑋 − 𝑋𝑟𝑡)³ 10 (342009,87)
𝐶𝑠 = = = 0,4889
(𝑛 − 1)(𝑛 − 2)𝑆³ (10 − 1)(10 − 2) × 99,047³

- Hitung KoefisienKwitosis (Ck)


𝑛 . ∑(𝑋 − 𝑋𝑟𝑡) 10 . (1460944390)
𝐶𝑘 = = = 3,3883
(𝑛 − 1)(𝑛 − 2)(𝑛 − 3)𝑆 (10 − 1)(10 − 2)(10 − 3) × 99,047

Kesimpulan :

Maka distribusi E.J Gumbel diterima

4.4.1.1 Distribusi Log Pearson Tipe III

1. Urutkan data pengamatan dari kecil ke besar atau sebaliknya

Tabel.4.8. Data pengamatan dari kecil ke besar Uji Chi Kuadrat Log Person Tipe III

Curah Hujan (x)


Log X (Log X - Log Xrt) (Log X - Log Xrt)² (Log X - Log Xrt)³
mm

608,25 2,78 0,13458 0,018112 0,0024375

562,80 2,75 0,10085 0,010171 0,0010258

549,93 2,74 0,09080 0,008245 0,0007487


493,53 2,69 0,04381 0,001919 0,0000841
479,00 2,68 0,03083 0,000951 0,0000293
419,50 2,62 -0,02677 0,000717 -0,0000192
401,60 2,60 -0,04571 0,002089 -0,0000955
392,53 2,59 -0,05563 0,003095 -0,0001722
352,52 2,55 -0,10232 0,010469 -0,0010711
301,34 2,48 -0,17045 0,029052 -0,0049517
Jumlah 26,50 - 0,084819 -0,0019844
Rata-rata logX 2,65 - - -

(Sumber Perhitungan)

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 37
2. Menentukan batas kelas untuk distribusi log person III

(𝑋𝑚𝑎𝑥 − 𝑋𝑚𝑖𝑛) (2,78 − 2,48)


∆𝑥 = = = 0,075
𝐾−1 5−1

𝑋𝑎𝑤𝑎𝑙 = 𝑋𝑚𝑖𝑛 − 1 2 ∆𝑥

= 2,48 − 0,5 × 0,075

= 2,44

Tabel.4.9. Batas kelas Log Person Tipe III

Nilai Batas Tiap Kelas EF OF (EF - OF )² (EF - OF)²/EF


2,44 <X< 2,52 2 1 1 0,5
2,52 <X< 2,59 2 2 0 0
2,59 <X< 2,67 2 2 0 0
2,67 <X< 2,75 2 4 4 2
2,75 <X< 2,82 2 1 1 0,5
∑ 10 10 3

(sumber: Perhitungan)

Untuk menentukan curah hujan yang akan dipakai, maka hasil perhitungan curah hujan

rencana periode T tahun pada dua metode tersebut harus dinamis dengan syarat-syarat jenis

sebaran di bawah ini :

Tabel.4.10. Pemilihan Jenis Sebaran

No. Jenis Distribusi Syarat Hasil Hitungan Kesimpulan


Cs ≤ 1,1396 0,4889 ≤ 1,1396
1 Gumbel Memenuhi
Ck ≤ 5,4002 3,3883 ≤ 5,4002
2 Log Person III Cs ≠ 0 Cs = -0,30198 Tidak Memenuhi

(sumber: Perhitungan)

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 38
Dari hasil perhitungan di atas yang memenuhi persyaratan adalah jenis sebaran Distribusi

Gumbel.

Tabel.4.11. Rekapitulasi Hasil Perhitungan Hujan Rencana

Periode Ulang Curah Hujan Rencana


(Tahun) Gumbel
2 446,4306
5 564,6523
10 642,9255
20 718,0069
50 815,1914

(Sumber Perhitungan)

Kesimpulan :

Untuk perhitungan curah hujan rencana yang dipakai yaitu metode Distribusi Gumbel.

4.3.4 Mencari Waktu Konsentrasi

1. Saluran Utama 1
, × , ,
Waktu Konsentrasi (tc) = ( ) = 0,297 jam
× ,

Data hujan yang merupakan data hujan maksimum harian rata-rata, sehingga dalam

perhitungan intensitas hujan menggunakan rumus dari Monobe yang mana lamanya hujan

diasumsikan sama dengan nilai waktu konsentrasi telah didapat pada perhitungan

sebelumnya. Perhitungan intensitas hujan untuk periode ulang 2 tahun dapat dilihat di

bawah ini:

𝑅 24 446,4306 24
Intensitas hujan (I) = .( ) = .( ) = 348,0671 𝑚𝑚⁄𝑗𝑎𝑚
24 𝑡𝑐 24 0,296

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 39
Hasil perhitungan pada periode ulang yang lainnya dapat dilihat pada Tabel sebagai

berikut:

Tabel 4.12 Hasil Perhitungan Intensitas Hujan pada Kawasan Drainase Utama 1
I
Periode Ulang R (mm) tc (jam) (mm/jam)
I2 446,431 0,297 348,067
I5 564,652 0,297 440,241
I10 642,925 0,297 501,268
I20 718,007 0,297 559,806

I50 815,191 0,297 635,578

Berikut perhitungan debit hujan dengan periode ulang 2 tahun :

𝑄𝐻 = 𝐶 × 𝐼 × 𝐴

𝑄𝐻 = 0,278 × 0,75 × 348,067 × 0,086065 = 6,245877 𝑚 ⁄𝑑𝑒𝑡

Perhitungan debit hujan dengan menggunakan periode ulang yang lainnya sebagai berikut:

Tabel 4.13 Hasil Perhitungan Debit Hujan Pada Kawasan Drainase Utama 1

Periode Ulang I (mm/jam) C A QH


I2 348,067 0,75 0,0861 6,25
I5 440,241 0,75 0,0861 7,90
I10 501,268 0,75 0,0861 8,99
I20 559,806 0,75 0,0861 10,05
I50 635,578 0,75 0,0861 11,41

Sesuai dengan Tabel 4.13 periode ulang yang dipakai dengan luas kawasan perumnas Griya

Permai seluas ± 179.078 m² adalah 2 tahun, sehingga nilai debit hujan (𝑄 ) adalah 6,25

m³/dt.

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 40
2. Saluran Utama 2
, × , ,
Waktu Konsentrasi (tc) = ( ) = 0,294 jam
× ,

Data hujan yang merupakan data hujan maksimum harian rata-rata, sehingga

dalam perhitungan intensitas hujan menggunakan rumus dari Monobe yang mana lamanya

hujan diasumsikan sama dengan nilai waktu konsentrasi telah didapat pada perhitungan

sebelumnya. Perhitungan intensitas hujan untuk periode ulang 2 tahun dapat dilihat di

bawah ini:

𝑅 24 446,4306 24
Intensitas hujan (I) = .( ) = .( ) = 350,0409 𝑚𝑚⁄𝑗𝑎𝑚
24 𝑡𝑐 24 0,294

Hasil perhitungan pada periode ulang yang lainnya dapat dilihat pada Tabel sebagai

berikut:

Tabel 4.14 Hasil Perhitungan Intensitas Hujan pada Kawasan Drainase Utama 2
Periode Ulang R (mm) tc (jam) I (mm/jam)
I2 446,431 0,294 350,041
I5 564,652 0,294 442,737
I10 642,925 0,294 504,110
I20 718,007 0,294 562,981
I50 815,191 0,294 639,182

Berikut perhitungan debit hujan dengan periode ulang 2 tahun :

𝑄𝐻 = 𝐶 × 𝐼 × 𝐴

𝑄𝐻 = 0,278 × 0,75 × 350,041 × 0,093013 = 6,78845 𝑚 ⁄𝑑𝑒𝑡

Perhitungan debit hujan dengan menggunakan periode ulang yang lainnya sebagai berikut:

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 41
Tabel 4.15 Hasil Perhitungan Debit Hujan Pada Kawasan Drainase Utama 2

Periode Ulang I (mm/jam) C A QH


I2 348,067 0,75 0,0861 6,79
I5 440,241 0,75 0,0861 8,59
I10 501,268 0,75 0,0861 9,78
I20 559,806 0,75 0,0861 10,92
I50 635,578 0,75 0,0861 12,40

Sesuai dengan Tabel 4.15 periode ulang yang dipakai dengan luas kawasan perumnas Griya

Permai seluas ± 179.078 m² adalah 2 tahun, sehingga nilai debit hujan (𝑄 ) adalah 6,79

m³/dt.

3. Saluran A1

, × , ,
Waktu Konsentrasi (tc) = ( ) = 0,223 jam
× ,

Data hujan yang merupakan data hujan maksimum harian rata-rata, sehingga

dalam perhitungan intensitas hujan menggunakan rumus dari Monobe yang mana lamanya

hujan diasumsikan sama dengan nilai waktu konsentrasi telah didapat pada perhitungan

sebelumnya. Perhitungan intensitas hujan untuk periode ulang 2 tahun dapat dilihat di

bawah ini:

𝑅 24 446,4306 24
Intensitas hujan (I) = .( ) = .( ) = 421,0567 𝑚𝑚⁄𝑗𝑎𝑚
24 𝑡𝑐 24 0,223

Hasil perhitungan pada periode ulang yang lainnya dapat dilihat pada Tabel sebagai

berikut:

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 42
Tabel 4.16 Hasil Perhitungan Intensitas Hujan pada Kawasan Drainase A1
Periode
R (mm) tc (jam) I (mm/jam)
Ulang
I2 446,431 0,223 421,057
I5 564,652 0,223 532,559
I10 642,925 0,223 606,383
I20 718,007 0,223 677,197
I50 815,191 0,223 768,858

Berikut perhitungan debit hujan dengan periode ulang 2 tahun :

𝑄𝐻 = 𝐶 × 𝐼 × 𝐴

𝑄𝐻 = 0,278 × 0,75 × 421,057 × 0,027361 = 2,402009 𝑚 ⁄𝑑𝑒𝑡

Perhitungan debit hujan dengan menggunakan periode ulang yang lainnya sebagai berikut:

Tabel 4.17 Hasil Perhitungan Debit Hujan Pada Kawasan Drainase A1

Periode
Ulang I (mm/jam) C A QH
I2 348,067 0,75 0,0861 2,40
I5 440,241 0,75 0,0861 3,04
I10 501,268 0,75 0,0861 3,46
I20 559,806 0,75 0,0861 3,86
I50 635,578 0,75 0,0861 4,39

Sesuai dengan Tabel 4.17 periode ulang yang dipakai dengan luas kawasan perumnas Griya

Permai seluas ± 179.078 m² adalah 2 tahun, sehingga nilai debit hujan (𝑄 ) adalah 2,40

m³/dt.

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 43
4. Saluran B1

, × , ,
Waktu Konsentrasi (tc) = ( ) = 0,225 jam
× ,

Data hujan yang merupakan data hujan maksimum harian rata-rata, sehingga

dalam perhitungan intensitas hujan menggunakan rumus dari Monobe yang mana lamanya

hujan diasumsikan sama dengan nilai waktu konsentrasi telah didapat pada perhitungan

sebelumnya. Perhitungan intensitas hujan untuk periode ulang 2 tahun dapat dilihat di

bawah ini:

𝑅 24 446,4306 24
Intensitas hujan (I) = .( ) = .( ) = 418,7916 𝑚𝑚⁄𝑗𝑎𝑚
24 𝑡𝑐 24 0,225

Hasil perhitungan pada periode ulang yang lainnya dapat dilihat pada Tabel sebagai

berikut:

Tabel 4.18 Hasil Perhitungan Intensitas Hujan pada Kawasan Drainase B1

Periode Ulang R (mm) tc (jam) I (mm/jam)


I2 446,431 0,225 418,792
I5 564,652 0,225 529,694
I10 642,925 0,225 603,121
I20 718,007 0,225 673,554
I50 815,191 0,225 764,722

Berikut perhitungan debit hujan dengan periode ulang 2 tahun :

𝑄𝐻 = 𝐶 × 𝐼 × 𝐴

𝑄𝐻 = 0,278 × 0,75 × 418,792 × 0,058704 = 5,125903 𝑚 ⁄𝑑𝑒𝑡

Perhitungan debit hujan dengan menggunakan periode ulang yang lainnya sebagai berikut:

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 44
Tabel 4.19 Hasil Perhitungan Debit Hujan Pada Kawasan Drainase B1

Periode Ulang I (mm/jam) C A QH


I2 348,067 0,75 0,0861 5,13
I5 440,241 0,75 0,0861 6,48
I10 501,268 0,75 0,0861 7,38
I20 559,806 0,75 0,0861 8,24
I50 635,578 0,75 0,0861 9,36

Sesuai dengan Tabel 4.19 periode ulang yang dipakai dengan luas kawasan perumnas Griya

Permai seluas ± 179.078 m² adalah 2 tahun, sehingga nilai debit hujan (𝑄 ) adalah 5,13

m³/dt.

5. Saluran D1

, × , ,
Waktu Konsentrasi (tc) = ( × ,
) = 0,818 jam

Data hujan yang merupakan data hujan maksimum harian rata-rata, sehingga dalam

perhitungan intensitas hujan menggunakan rumus dari Monobe yang mana lamanya hujan

diasumsikan sama dengan nilai waktu konsentrasi telah didapat pada perhitungan

sebelumnya. Perhitungan intensitas hujan untuk periode ulang 2 tahun dapat dilihat di

bawah ini:

𝑅 24 446,4306 24
Intensitas hujan (I) = .( ) = .( ) = 484,0171 𝑚𝑚⁄𝑗𝑎𝑚
24 𝑡𝑐 24 0,818

Hasil perhitungan pada periode ulang yang lainnya dapat dilihat pada Tabel sebagai

berikut:

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 45
Tabel 4.20 Hasil Perhitungan Intensitas Hujan pada Kawasan Drainase D1
Periode Ulang R (mm) tc (jam) I (mm/jam)
I2 446,431 0,181 484,017
I5 564,652 0,181 612,192
I10 642,925 0,181 697,055
I20 718,007 0,181 778,458
I50 815,191 0,181 883,825

Berikut perhitungan debit hujan dengan periode ulang 2 tahun :

𝑄𝐻 = 𝐶 × 𝐼 × 𝐴

𝑄𝐻 = 0,278 × 0,75 × 484,017 × 0,0045074 = 4,54871 𝑚 ⁄𝑑𝑒𝑡

Perhitungan debit hujan dengan menggunakan periode ulang yang lainnya sebagai berikut:

Tabel 4.21 Hasil Perhitungan Debit Hujan Pada Kawasan Drainase D1

Periode Ulang I (mm/jam) C A QH

I2 348,067 0,75 0,0861 4,55

I5 440,241 0,75 0,0861 5,75

I10 501,268 0,75 0,0861 6,55

I20 559,806 0,75 0,0861 7,32

I50 635,578 0,75 0,0861 8,31

Sesuai dengan Tabel 4.21 periode ulang yang dipakai dengan luas kawasan perumnas Griya

Permai seluas ± 179.078 m² adalah 2 tahun, sehingga nilai debit hujan (𝑄 ) adalah 4,55

m³/dt.

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 46
6. Saluran E1

, × , ,
Waktu Konsentrasi (tc) = ( ) = 0,177 jam
× ,

Data hujan yang merupakan data hujan maksimum harian rata-rata, sehingga

dalam perhitungan intensitas hujan menggunakan rumus dari Monobe yang mana lamanya

hujan diasumsikan sama dengan nilai waktu konsentrasi telah didapat pada perhitungan

sebelumnya. Perhitungan intensitas hujan untuk periode ulang 2 tahun dapat dilihat di

bawah ini:

𝑅 24 446,4306 24
Intensitas hujan (I) = .( ) = .( ) = 491,0284 𝑚𝑚⁄𝑗𝑎𝑚
24 𝑡𝑐 24 0,177
Hasil perhitungan pada periode ulang yang lainnya dapat dilihat pada Tabel sebagai

berikut:

Tabel 4.22 Hasil Perhitungan Intensitas Hujan pada Kawasan Drainase E1


Periode Ulang R (mm) tc (jam) I (mm/jam)
I2 446,431 0,177 491,028
I5 564,652 0,177 621,060
I10 642,925 0,177 707,153
I20 718,007 0,177 789,735
I50 815,191 0,177 896,628

Berikut perhitungan debit hujan dengan periode ulang 2 tahun :

𝑄𝐻 = 𝐶 × 𝐼 × 𝐴

𝑄𝐻 = 0,278 × 0,75 × 491,028 × 0,04794 = 4,90806 𝑚 ⁄𝑑𝑒𝑡

Perhitungan debit hujan dengan menggunakan periode ulang yang lainnya sebagai berikut:

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 47
Tabel 4.23 Hasil Perhitungan Debit Hujan Pada Kawasan Drainase E1

Periode Ulang I (mm/jam) C A QH


I2 348,067 0,75 0,0861 4,91
I5 440,241 0,75 0,0861 6,21
I10 501,268 0,75 0,0861 7,07
I20 559,806 0,75 0,0861 7,89
I50 635,578 0,75 0,0861 8,96

Sesuai dengan Tabel 4.23 periode ulang yang dipakai dengan luas kawasan perumnas Griya

Permai seluas ± 179.078 m² adalah 2 tahun, sehingga nilai debit hujan (𝑄 ) adalah 4,91

m³/dt.

4.3.5 Pembahasan

Dengan mengetahui debit aliran pada tiap potongan saluran drainase ( Utama I, II, A1, B1,

D1,E1 ) maka dapat direncanakan dimensi saluran yang ekonomis sebagai berikut (dengan

asumsi saluran berbentuk persegi).

Untuk Saluran Utama 1

Debit saluran = 6,24587 m³/dt

Kemiringan saluran 0,001

Koefisien kekasaran 0,015

𝐴 = 𝐵 × 𝐻 (𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑏 = 1 2 𝐻)

3 3
= 𝐻×𝐻 = ×𝐻
4 4
3 3
𝑃 = 2𝐻 + 𝐵 = 2𝐻 + 𝐻 = 2 𝐻
4 4

𝐴 3 4𝐻 3
𝑅 = = = 𝐻
𝑃 2 3 𝐻 11
4

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 48
Penyelesaian:

Q =𝐴×𝑉

, ,
=𝐵×𝐻× ×𝑅 ×𝑆

, ,
= 𝐻 × ×𝑅 ×𝑆

6,245877 = 0,75 𝐻 × × 0,27 𝐻 × 0,003


,

6,245877 = 0,75 𝐻 × 66,67 × 0,27 𝐻 × 0,059

6,245877 = 0,7917 𝐻
,
𝐻 = ,
= 7,8894

ℎ = 7,8894 = 2

𝑏 = 𝐻

= × 2 = 1,5

𝑎 =3

a) Menghitung penampang saluran (A)

𝐴 =𝐵 ×𝐻
= 1,5 × 2
= 3𝑚
b) Menghitung keliling basah saluran (P)
𝑃 = (2 × ℎ) + 𝐵
= 2 × 2 + 1,5
= 5,5 𝑚
c) Perhitungan jari-jari Hidrolis ( R )
𝑅 = 𝐴 ⁄𝑃
= 3/5,5
= 0,5455

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 49
d) Perhitungan kecepatan aliran ( V )
1
𝑉= ×𝑅 ×𝑆
𝑛
= × 0,545 × 0,0034
,

= 2,6099
e) Debit saluran rencana
𝑄 =𝑉 ×𝐴
= 2,6099 × 3
= 7,8298

Jadi,dimensi saluran ekonomis untuk saluran drainase utama 1 adalah dengan lebar dasar B

= 1,5 m dan tinggi air h = 2 m Dengan tinggi jagaan (w = 1m )

A = Luas Penampang
B = Lebar Dasar Saluran
P = Keliling Basah
h = Tinggi Air
w = Tinggi Jagaan

Gambar 4.1 Design Saluran Utama 1

Untuk Saluran Utama 2

Debit saluran = 6,788449 m³/dt

Kemiringan saluran 0,001

Koefisien kekasaran 0,015

𝐴 = 𝐵 × 𝐻 (𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑏 = 4 4 𝐻)

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 50
3 3
= 𝐻×𝐻 = ×𝐻
4 4
3 3
𝑃 = 2𝐻 + 𝐵 = 2𝐻 + 𝐻 = 2 𝐻
4 4

𝐴 3 4𝐻 3
𝑅 = = = 𝐻
𝑃 2 3 𝐻 11
4

Penyelesaian:

Q =𝐴×𝑉

, ,
=𝐵×𝐻× ×𝑅 ×𝑆

, ,
= 𝐻 × ×𝑅 ×𝑆

6,788449 = 0,75 𝐻 × × 0,27 𝐻 × 0,003


,

6,788449 = 0,75 𝐻 × 66,67 × 0,27 𝐻 × 0,059

6,788449 = 0,7946 𝐻

,
𝐻 = = 8,5433
,

ℎ = 8,5433 = 2

𝑏 = 𝐻

= × 2 = 1,5

𝑎 =3

a) Menghitung penampang saluran (A)


𝐴=𝐵 ×𝐻
= 1,5 × 2
= 3𝑚
b) Menghitung keliling basah saluran (P)

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 51
𝑃 = (2 × ℎ) + 𝐵
= 2 × 2 + 1,5 = 5,5 𝑚
c) Perhitungan jari-jari Hidrolis ( R )
𝑅 = 𝐴 ⁄𝑃
= 3/5,5
= 0,5455
d) Perhitungan kecepatan aliran ( V )
1
𝑉= ×𝑅 ×𝑆
𝑛
= × 0,545 × 0,0035
,

= 2,69551
e) Debit saluran rencana
𝑄 =𝑉 ×𝐴
= 2,9551 × 3
= 7,8587

Jadi,dimensi saluran ekonomis untuk saluran drainase utama 1 adalah dengan lebar dasar B

= 1,5 m dan tinggi air h = 2 m Dengan tinggi jagaan (w = 1m )

w= 0,5m A = Luas Penampang


B = Lebar Dasar Saluran
P = Keliling Basah
h = Tinggi Air
h= 2m w = Tinggi Jagaan

B = 1,5m

Gambar 4.1 Design Saluran Utama 2

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 52
Untuk Saluran A1

Debit saluran = 6,24587 m³/dt

Kemiringan saluran 0,001

Koefisien kekasaran 0,015

𝐴 = 𝐵 × 𝐻 (𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑏 = 3 4 𝐻)

3 3
= 𝐻×𝐻 = ×𝐻
4 4
3 3
𝑃 = 2𝐻 + 𝐵 = 2𝐻 + 𝐻 = 2 𝐻
4 4

𝐴 3 4𝐻 3
𝑅 = = = 𝐻
𝑃 2 3 𝐻 11
4

Penyelesaian:

Q =𝐴×𝑉

, ,
=𝐵×𝐻× ×𝑅 ×𝑆

, ,
= 𝐻 × ×𝑅 ×𝑆

1
2,402009 = 0,75 𝐻 × × 0,27 𝐻 × 0,003
0,015

2,402009 = 0,75 𝐻 × 66,67 × 0,27 𝐻 × 0,059

2,402009 = 0,7946 𝐻

,
𝐻 = = 3,0229
,

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 53
ℎ = 3,0229 = 1,5

𝑏 = 𝐻

= × 1,5 = 1,1

𝑎 =1,6875

a) Menghitung penampang saluran (A)


𝐴 =𝐵 ×𝐻
= 1,1 × 1,5
= 1,7𝑚
b) Menghitung keliling basah saluran (P)
𝑃 = (2 × ℎ) + 𝐵
= 2 × 1,5 + 1,1
= 4,1 𝑚
c) Perhitungan jari-jari Hidrolis ( R )
𝑅 = 𝐴 ⁄𝑃
= 1,7/4,1 = 0,409
d) Perhitungan kecepatan aliran ( V )
1
𝑉= ×𝑅 ×𝑆
𝑛
= ,
× 0,409 × 0,0035

= 2,1623
e) Debit saluran rencana
𝑄 =𝑉 ×𝐴
= 2,162 × 1,7
= 3,65

Jadi,dimensi saluran ekonomis untuk saluran drainase utama 1 adalah dengan lebar dasar B

= 1,1 m dan tinggi air h = 1,5 m Dengan tinggi jagaan (w = 0,86m )

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 54
A = Luas Penampang
w= 0,85m B = Lebar Dasar Saluran
P = Keliling Basah
h = Tinggi Air
w = Tinggi Jagaan
h= 1,5m

B = 1,1m

Gambar 4.1 Design Saluran A1

Untuk Saluran B1

Debit saluran = 5,125903 m³/dt

Kemiringan saluran 0,001

Koefisien kekasaran 0,015

𝐴 = 𝐵 × 𝐻 (𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑏 = 3 4 𝐻)

3 3
= 𝐻×𝐻 = ×𝐻
4 4
3 3
𝑃 = 2𝐻 + 𝐵 = 2𝐻 + 𝐻 = 2 𝐻
4 4

𝐴 3 4𝐻 3
𝑅 = = = 𝐻
𝑃 2 3 𝐻 11
4

Penyelesaian:

Q =𝐴×𝑉

, ,
=𝐵×𝐻× ×𝑅 ×𝑆

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 55
, ,
= 𝐻 × ×𝑅 ×𝑆

1
5,125903 = 0,75 𝐻 × × 0,27 𝐻 × 0,003
0,015

5,125903 = 0,75 𝐻 × 66,67 × 0,27 𝐻 × 0,059

5,125903 = 0,7946 𝐻

,
𝐻 = = 6,451
,

ℎ = 6,451 = 1,8

𝑏 = 𝐻

= × 1,8 = 1,4

𝑎 = 2,43

a) Menghitung penampang saluran (A)


𝐴 =𝐵 ×𝐻
= 1,4 × 1,8
= 2,4 𝑚
b) Menghitung keliling basah saluran (P)
𝑃 = (2 × ℎ) + 𝐵
= 2 × 1,8 + 1,4
= 4,95 𝑚
c) Perhitungan jari-jari Hidrolis ( R )
𝑅 = 𝐴 ⁄𝑃
= 2,4/4,95
= 0,4909
d) Perhitungan kecepatan aliran ( V )
1
𝑉= ×𝑅 ×𝑆
𝑛
= ,
× 0,491 × 0,0035

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 56
= 2,442
e) Debit saluran rencana
𝑄 =𝑉 ×𝐴
= 2,442 × 2,4
= 5,934

Jadi,dimensi saluran ekonomis untuk saluran drainase utama 1 adalah dengan lebar dasar B

= 1,4 m dan tinggi air h = 1,8 m Dengan tinggi jagaan (w = 0,95 m )

w= 0,95m A = Luas Penampang


B = Lebar Dasar Saluran
P = Keliling Basah
h = Tinggi Air
w = Tinggi Jagaan
h= 1,8m

B = 1,4m

Gambar 4.1 Design Saluran B1

Untuk Saluran D1

Debit saluran = 4,548714 m³/dt

Kemiringan saluran 0,001

Koefisien kekasaran 0,015

𝐴 = 𝐵 × 𝐻 (𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑏 = 3 4 𝐻)

3 3
= 𝐻×𝐻 = ×𝐻
4 4
3 3
𝑃 = 2𝐻 + 𝐵 = 2𝐻 + 𝐻 = 2 𝐻
4 4

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 57
𝐴 3 4𝐻 3
𝑅 = = = 𝐻
𝑃 2 3 𝐻 11
4

Penyelesaian:

Q =𝐴×𝑉

, ,
=𝐵×𝐻× ×𝑅 ×𝑆

, ,
= 𝐻 × ×𝑅 ×𝑆

1
4,548714 = 0,75 𝐻 × × 0,27 𝐻 × 0,004
0,015

4,548714 = 0,75 𝐻 × 66,67 × 0,27 𝐻 × 0,06

4,548714 = 0,8153 𝐻

,
𝐻 = = 5,5795
,

ℎ = 4,548714 = 1,8

𝑏 = 𝐻

= × 1,8 = 1,4

𝑎 = 2,43

a) Menghitung penampang saluran (A)


𝐴 =𝐵 ×𝐻
= 1,4 × 1,8
= 2,4 𝑚
b) Menghitung keliling basah saluran (P)
𝑃 = (2 × ℎ) + 𝐵
= 2 × 1,8 + 1,4
= 4,95 𝑚

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 58
c) Perhitungan jari-jari Hidrolis ( R )
𝑅 = 𝐴⁄𝑃
= 2,4/4,95
= 0,491
d) Perhitungan kecepatan aliran ( V )
1
𝑉= ×𝑅 ×𝑆
𝑛
= × 0,491 × 0,0036
,

= 2,5053
e) Debit saluran rencana
𝑄 =𝑉 ×𝐴
= 2,5053 × 2,4
= 6,0879

Jadi,dimensi saluran ekonomis untuk saluran drainase utama 1 adalah dengan lebar dasar B

= 1,4 m dan tinggi air h = 1,8 m Dengan tinggi jagaan (w = 0,95 m )

A = Luas Penampang
w= 0,95m B = Lebar Dasar Saluran
P = Keliling Basah
h = Tinggi Air
w = Tinggi Jagaan

h= 1,8m

B = 1,4m

Gambar 4.1 Design Saluran D1

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 59
Untuk Saluran E1

Debit saluran = 4,908056 m³/dt

Kemiringan saluran 0,001

Koefisien kekasaran 0,015

𝐴 = 𝐵 × 𝐻 (𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑏 = 3 4 𝐻)

3 3
= 𝐻×𝐻 = ×𝐻
4 4
3 3
𝑃 = 2𝐻 + 𝐵 = 2𝐻 + 𝐻 = 2 𝐻
4 4

𝐴 3 4𝐻 3
𝑅 = = = 𝐻
𝑃 2 3 𝐻 11
4

Penyelesaian:

Q =𝐴×𝑉

, ,
=𝐵×𝐻× ×𝑅 ×𝑆

, ,
= 𝐻 × ×𝑅 ×𝑆

1
4,908056 = 0,75 𝐻 × × 0,27 𝐻 × 0,004
0,015

4,908056 = 0,75 𝐻 × 66,67 × 0,27 𝐻 × 0,061

4,908056 = 0,8229 𝐻

,
𝐻 = = 5,9643
,

ℎ = 5,9643 = 1,8

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 60
𝑏 = 𝐻

= × 1,8 = 1,4

𝑎 = 2,43

a) Menghitung penampang saluran (A)


𝐴=𝐵 ×𝐻
= 1,4 × 1,8
= 2,4 𝑚
b) Menghitung keliling basah saluran (P)
𝑃 = (2 × ℎ) + 𝐵
= 2 × 1,8 + 1,4
= 4,95 𝑚
c) Perhitungan jari-jari Hidrolis ( R )
𝑅 = 𝐴⁄𝑃
= 2,4/4,95
= 2,4909
d) Perhitungan kecepatan aliran ( V )
1
𝑉= ×𝑅 ×𝑆
𝑛
= × 0,491 × 0,0037
,

= 2,528854
e) Debit saluran rencana
𝑄 =𝑉 ×𝐴
= 2,528854 × 2,43 = 6,145

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 61
Jadi,dimensi saluran ekonomis untuk saluran drainase utama 1 adalah dengan lebar dasar B

= 1,4 m dan tinggi air h = 1,8 m Dengan tinggi jagaan (w = 0,95 m )

A = Luas Penampang
w= 0,95m B = Lebar Dasar Saluran
P = Keliling Basah
h = Tinggi Air
w = Tinggi Jagaan

h= 1,8m

B = 1,4m

Gambar 4.1 Design Saluran E1

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 62
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari perhitungan pada bab sebelumnya data disimpulkan bahwa:

- Periode yang dipakai pada kawasan perumnas Griya Permai Namlea adalah 2

tahun.

- Besarnya debit pada saluran utama 1 adalah 6,245877 𝑚 ⁄𝑑𝑒𝑡

- Besarnya debit pada saluran utama 2 adalah 6,78845 𝑚 ⁄𝑑𝑒𝑡

- Besarnya debit pada saluran A1 adalah 2,402009 𝑚 ⁄𝑑𝑒𝑡

- Besarnya debit pada saluran utama B1 adalah 5,125903 𝑚 ⁄𝑑𝑒𝑡

- Besarnya debit pada saluran utama D1 adalah 4,54871 𝑚 ⁄𝑑𝑒𝑡

- Besarnya debit pada saluran utama E1 adalah 4,90806 𝑚 ⁄𝑑𝑒𝑡

- Dimensi saluran untuk Saluran Utama 1 adalah dengan lebar dasar b = 1,5 m dan

tinggi air h = 2 m

Dengan tinggi jagaan (w = 0,5 m)

- Dimensi saluran untuk Saluran Utama 2 adalah dengan lebar dasar b = 1,5 m dan

tinggi air h = 2 m

Dengan tinggi jagaan (w = 0,5 m)

- Dimensi saluran untuk Saluran A1 adalah dengan lebar dasar b = 1,1 m dan tinggi

air h = 1,5 m

Dengan tinggi jagaan (w = 0,86 m)

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 63
- Dimensi saluran ekonomis untuk Saluran B1 adalah dengan lebar dasar b = 1,5 m

dan tinggi air h = 2 m

Dengan tinggi jagaan (w = 1 m)

- Dimensi saluran ekonomis untuk Saluran D1 adalah dengan lebar dasar b = 1,4 m

dan tinggi air h = 1,8 m

Dengan tinggi jagaan (w = 0,95 m)

- Dimensi saluran ekonomis untuk Saluran E1 adalah dengan lebar dasar b = 1,4 m

dan tinggi air h = 1,8 m

Dengan tinggi jagaan (w = 0,95 m)

5.2. Saran

1. Untuk saluran penerima agar lebih teliti bisa dilakukan analisis masing – masing

bagian saluaran.

2. Perlu adanya pemeliharaan terhadap saluran drainase tersebut agar nantinya saluran

dapat bekerja secara maksimal dan tidak menimbulkan masalah kedepanya.

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 64
Daftar Pustaka

Qurniawan, “Perencanaan Sistem Drainase Kawasan Perumahan Green Mansion Recidence


Sioardjo” Surabaya, 2016.

Wahyu Indra Kusuma, “Perencanaan Sistem Drainase Perumahan Josroyo Permai” ,


Surakarta, 2009.

Soewarno, “Hidrologi Aplikasi Metode Statistik untuk Analisa Data”, Nova.

Suripin,”Sistem Drainase Perkotaan yang Berkelanjutan”, Andi, Yogyakarta, 2004.

Badan Standarisasi Nasional. 2006. Pedoman Perencanaan Drainase (Pd. T-02-2006-B).


Jakarta

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 65
LAMPIRAN

Lampiran 1. Data Curah Hujan Tahun 2008 – 2017

Jumlah Curah Hujan dan Hari Hujan di Kabupaten Buru tahun 2008

Bulan Curah Hujan Hari Hujan


Januari 115,7 24
Februari 398,4 19
Maret 163,9 13
April 130,1 15
Mei 92,6 15
Juni 199,5 19
Juli 134,8 22
Agustus 477,0 26
September 65,8 12
Oktober 60,7 14
November 38,8 11
Desember 265,4 22
Rata - rata 178,56 17,67

Jumlah Curah Hujan dan Hari Hujan di Kabupaten Buru tahun 2009

Bulan Curah Hujan Hari Hujan


Januari 198,3 22
Februari 306,7 21
Maret 219,3 19
April 22,4 9
Mei 61,5 11
Juni 30,8 7
Juli 108,1 14
Agustus 19,1 1
September 6,3 3
Oktober 11,8 3
November 67,6 5
Desember 173,4 16

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 1
Rata - rata 102,17 10,92

Jumlah Curah Hujan dan Hari Hujan di Kabupaten Buru tahun 2010

Bulan Curah Hujan Hari Hujan


Januari 319,0 28
Februari 243,8 17
Maret 328,0 20
April 160,1 17
Mei 210,2 11
Juni 248,6 16
Juli 153,0 18
Agustus 346,6 19
September 109,9 10
Oktober 100,3 14
November 126,3 15
Desember 239,3 24
Rata - rata 215,4 17,42

Jumlah Curah Hujan dan hari Hujan di Kabupaten Buru tahun 2011

Bulan Curah Hujan Hari Hujan


Januari 164,5 18
Februari 192,2 18
Maret 152,8 16
April 190,5 19
Mei 236,5 18
Juni 134,7 11
Juli 74,0 14
Agustus 16,6 9
September 51,1 19
Oktober 49,0 19
November 23,6 11
Desember 359,1 21
Rata - rata 137,1 16,08

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 2
Jumlah Curah Hujan dan Hari Hujan di Kabupaten Buru tahun 2012

Bulan Curah Hujan Hari Hujan


Januari 271,0 21
Februari 184,4 16
Maret 334,1 22
April 105,7 15
Mei 124,7 16
Juni 122,0 17
Juli 348,0 19
Agustus 22,2 4
September 25,0 6
Oktober 14,0 3
November 10,0 5
Desember 162,0 17
Rata - rata 146,6 13,4

Jumlah Cura Hujan dan Hari Hujan di Kabupaten Buru tahun 2013

Bulan Curah Hujan Hari Hujan


Januari 271,0 21
Februari 184,4 16
Maret 334,1 22
April 87,0 12
Mei 124,0 14
Juni 42,0 10
Juli 441,0 23
Agustus 90,0 13
September 39,0 5
Oktober 7,0 4
November 117,0 13
Desember 109,0 18
Rata - rata 153,8 14

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 3
Jumlah Curah Hujan dan Hari Hujan di Kabupaten Buru tahun 2014

Bulan Curah Hujan Hari Hujan


Januari 157 18
Februari 244 18
Maret 128 16
April 225 15
Mei 117 13
Juni 232 15
Jli 53 2
Agustus 65 8
September 2 2
Oktober 1 2
November 27 3
Desember 129 19
Rata - rata 115 11

Jumlah Curah Hujan dan Hari Hujan di Kabupaten Buru tahun 2015

Bulan Curah Hujan Hari Hujan


Januari 599,0 29
Februari 414,0 23
Maret 128,0 20
April 242,0 18
Mei 69,0 10
Juni 191,0 15
Juli - -
Agustus 0,0 1
September - -
Oktober 1,0 1
November 20,0 3
Desember 234,0 14
Rata - rata 120,0 134

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 4
Jumlah Curah Hujan dan Hari Hujan di Kabupaten Buru tahun 2016

Bulan Curah Hujan Hari Hujan


Januari 87,0 12
Februari 368,0 18
Maret 300,0 22
April 183,0 16
Mei 25,0 10
Juni 44,0 7
Juli 96,0 11
Agustus 8,0 5
September 39,0 14
Oktober 157,0 13
November 120,0 6
Desember 302,0 18
Rata-rata 144,1 152

Jumlah Curah Hujan dan Hari Hujan di Kabupaten Buru tahun 2017

Bulan Curah Hujan Hari Hujan


Januari 102,0 17
Februari 162,0 21
Maret 197,0 20
April 147,0 19
Mei 73,0 11
Juni 487,0 26
Juli 236,0 22
Agustus 57,0 10
September 149,0 9
Oktober 34,0 4
November 248,0 10
Desember 205,0 19
Rata - rata 174,8 188

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 5
Jumlah Curah Hujan dan Hari Hujan di Kota Ambon tahun 2008

Bulan Curah Hujan Hari Hujan


Januari 252,4 17
Februari 206,4 21
Maret 78,2 20
April 271,0 19
Mei 643,5 11
Juni 736,0 26
Juli 894,4 22
Agustus 1296,7 10
September 769,0 9
Oktober 214,0 4
November 119,6 10
Desember 229,4 19
Rata - rata 571,06 25,5

Jumlah Curah Hujan dan Hari Hujan di Kota Ambon tahun 2009

Bulan Curah Hujan Hari Hujan


Januari 191,1 18
Februari 89,0 18
Maret 980,0 13
April 114,9 15
Mei 358,6 24
Juni 228,8 21
Juli 332,6 28
Agustus 78,8 15
September 134,6 11
Oktober 191,9 10
November 79,5 11
Desember 24,0 11
Rata - rata 280,38 19,5

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 6
Jumlah Curah Hujan dan Hari Hujan di Kota Ambon tahun 2010

Bulan Curah Hujan Hari Hujan


Januari 165,6 19
Februari 30,8 7
Maret 109,0 16
April 113,0 17
Mei 353,1 21
Juni 814,7 27
Juli 735,5 24
Agustus 848,9 28
September 209,5 25
Oktober 105,8 17
November 159,3 15
Desember 262,2 22
Rata - rata 390,74 23,8

Jumlah Curah Hujan dan Hari Hujan di Kota Ambon tahun 2011

Bulan Curah Hujan Hari Hujan


Januari 228,1 22
Februari 202,4 21
Maret 126,6 17
April 239,9 23
Mei 1467,5 28
Juni 691,4 25
Juli 693,6 28
Agustus 323,1 25
September 303,8 22
Oktober 142,5 15
November 44,4 10
Desember 146,8 21
Rata - rata 461,01 25,7

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 7
Jumlah Curah Hujan dan Hari Hujan di Kota Ambon tahun 2012

Bulan Curah Hujan Hari Hujan


Januari 99,7 15
Februari 119,1 19
Maret 297,3 21
April 80,1 20
Mei 907,8 23
Juni 1252,1 26
Juli 1156,8 30
Agustus 638,7 28
September 254,1 16
Oktober 136,0 10
November 24,5 5
Desember 75,0 13
Rata - rata 504,12 22,6

Jumlah Curah Hujan dan Hari Hujan di Kota Ambon tahun 2013

Bulan Curah Hujan Hari Hujan


Januari - -
Februari - -
Maret - -
April - -
Mei - -
Juni - -
Juli - -
Agustus - -
September - -
Oktober - -
November - -
Desember - -
Rata - rata - -

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 8
Jumlah Curah Hujan dan Hari Hujan di Kota Ambon tahun 2014

Bulan Curah Hujan Hari Hujan


Januari 307,0 22
Februari 170,0 15
Maret 62,0 12
April 155,0 19
Mei 418,0 24
Juni 386,0 29
Juli 225,0 21
Agustus 448,0 30
September 117,0 12
Oktober 128,0 13
November 32,0 10
Desember 137,0 21
Rata - rata 258,50 22,8

Jumlah Curah Hujan dan Hari Hujan di Kota Ambon tahun 2015

Bulan Curah Hujan Hari Hujan


Januari 160,0 24
Februari 196,0 23
Maret 120,0 16
April 298,0 24
Mei 180,0 21
Juni 718,0 24
Juli 164,0 22
Agustus 70,0 22
September 3,0 5
Oktober 67,0 8
November 14,0 6
Desember 118,0 15
Rata - rata 210,80 21

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 9
Jumlah Curah Hujan dan Hari Hujan di Kota Ambon tahun 2016

Bulan Curah Hujan Hari Hujan


Januari 71,0 9
Februari 34,0 11
Maret 153,0 16
April 355,0 22
Mei 239,0 24
Juni 199,0 20
Juli 914,0 28
Agustus 347,0 21
September 342,0 12
Oktober 185,0 24
November 37,0 11
Desember 119,0 17
Rata - rata 299,50 21,5

Jumlah Curah Hujan dan Hari Hujan di Kota Ambon tahun 2017

Bulan Curah Hujan Hari Hujan


Januari 284,0 24
Februari 152,0 20
Maret 143,0 23
April 129,0 26
Mei 753,0 29
Juni 1430,0 29
Juli 1046,0 27
Agustus 452,0 29
September 501,0 25
Oktober 180,0 11
November 189,0 16
Desember 176,0 21
Rata - rata 543,50 23

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 10
Lampiran 2. Peta Kontur Lokasi Penelitian

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 11
Lampiran 3. Site Plan Lokasi Penelitian

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 12
Lampiran 4. Aliran Saluran Perumnas Griya Permai

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 13
Lampiran 5. Foto Lokasi Perumnas Griya Permai

Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia (Y.A.I) 14

Anda mungkin juga menyukai