Anda di halaman 1dari 4

KASUS 6

PT PERKASA (BAGIAN VI)

Kasus ini menggunakan ilustrasi sebagaimana dijelaskan pada skenario 2 dari Kasus 2, yaitu
pada 2 Januari 2016, PT Perkasa membeli 80% saham PT Cemara dengan harga pembelian
sebesar Rp 5.500.000.000.
Berikut ini disajikan neraca saldo PT Perkasa dan PT Cemara per tanggal 31 Desember 2016
(dalam ribuan rupiah).

Selisih antara nilai pembelian dan nilai buku yang timbul pada tanggal 2 januari 2016
tersebut diatribusikan terhadap hal – hal berikut ini.
 Selisih nilai pasar bangunan (nilai buku bangunan sebesar Rp 3.000.000.000 dan nilai
wajar bangunan sebesar Rp 3.750.000.000)
 Selisih nilai pasar tanah (nilai buku tanah sebesar Rp 800.000.000 dan nilai wajar
tanah sebesar Rp 1.200.000.000)
 Goodwill diakui untuk sisanya.
Pada umumnya, mesin disusutkan selama 5 tahun, bangunan disusutkan selama 10 tahun,
sedangkan goodwill tidak diamortisasikan, sesuai PSAK 15.
Pada 1 April 2016, PT Cemara membeli secara tunai sebuah mesin baru, yaitu EX-1 dengan
nilai Rp 325.000.000 dari PT Beringin. Pada 2 April 2016, Mesin Ex-1 tersebut dijual secara
kredit kepada PT Perkasa pada harga Rp400.000.000. piutang tersebut akan dibayar setiap 6
bulan sekali selama 30 bulan mendatang tanpa bunga. Pada 1 Oktober 2016, PT Perkasa
melakukan cicilan pembayaran kredit Mesin EX-1 sebesar Rp 80.000.000. Mesin EX-1
tersebut diperkirakan dapat digunakan selama 5 tahun tanpa nilai sisa.
Selama 2016, PT Cemara mengumumkan laba bersih sebesar Rp 1.600.000.000 dan dividen
tunai yang totalnya Rp 400.000.000. PT Perkasa sendiri membagikan dividen tunai sebesar
Rp 500.000.000 selama tahun 2016.
Soal:
1. Membuat jurnal yang terkait dengan transaksi jual-beli Mesin EX-1 dari sisi PT
Perkasa dan PT Cemara.
2. Membuat jurnal eliminasi konsolidasi yang diperlukan
3. Melengkapi perhitungan jurna; eliminasi pada tabel yang disediakan
4. Mengisi kertas kerja konsolidasi yang telah disediakan
5. Menyusun laporan laba rugi konsolidasi, laporan saldo laba konsolidasi, dan laporan
posisi keuangan (neraca) konsolidasi PT Perkasa untuk periode yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2016
S6-35 (Kertas Kerja Konsolidasi di Tahun Terjadinya Transfer Antarperusahaan
PT Prima memiliki 80% saham PT Lana pada tanggal 1 Januari 20X2 seharga
Rp160.000.000. Pada tanggal akuisisi, PT Lana melaporkan saldo laba sebesar Rp50.000.000
dan mempunyai saham biasa beredar sebesar Rp100.000.000. PT Prima menggunakan
metode ekuitas dasr untuk akuntansi investasi pada PT Lana.
Data neraca saldo untuk kedua perusahaan pada tanggal 31 Desember 20X6 adalah sebagai
berikut

Informasi Tambahan
1. Pada tanggal kombinasi bisnis, nilai buku dari aset dapat diidentifikasi terpisah PT
Lana sama dengan nilai wajarnya. Jumlah timbul dari goodwill diamortisasi selama
lima tahun.
2. Pada tanggal 1 Januari 20X5, PT Lana menjual tanah dengan biaya perolehan
Rp8.000.000 ke PT Prima seharga Rp18.000.000
3. Pada tanggal 1 Januari 20X6, PT Prima menjual peralatan ke PT Lana yang dulunya
dibeli seharga Rp 75.000.000, pada tanggal 1 Januari 20X1. Peralatan tersebut
mempunyai total umur ekonomis 15 Tahun dan dijual ke PT Lana dengan harga
Rp70.000.000. Kedua perusahaan menggunakan penyusutan garis lurus.
4. Terdapat piutang dan utang antarperusahaan sebesar Rp7.000.000 pada tanggal 31
Desember 20X6.
Soal
a. Membuat semua ayat jurnal eliminasi yang diperlukan untuk menyusun kertas kerja
konsolidasi untuk tahun 20X6
b. Membuat kertas kerja tiga bagian tahun 20X6
c. Membuat laporan posisi keuangan, laporan laba rugi, dan laporan saldo laba
konsolidasian untuk tahun 20X6
K6-1 (Koreksi Prosedur Eliminasi)
PT Puma membeli 60% saham biasa PT Cindera kurang lebih 10 tahun lalu. Pada tanggal 1
Januari 20X2. PT Cindera menjual peralatan ke PT Puma seharga Rp850.000.000 dan
mencatat kerugian sebesar Rp150.000.000 dari penjualan tersebut. PT Cindera dulu membeli
peralatan tersebut dengan harga Rp1.200.000.000 pada tanggal 1 Januari 20X0 dan
menyusutkan peralatan tersebut dengan metode garis lurus selama 12 tahun tanpa nilai sisa.
Dalam penyusutan laporan keuangan konsolidasi tahun 20X2, kepala akuntan perusahaan
menaikkan jumlah peralatan sebesar Rp150.000.000 dan mengeliminasi kerugian penjualan
peralatan yang dicatat oleh PT Cindera. Tidak ada eliminasi atau penyesuaian lain atas
peralatan.
Soal:
Sebagai anggota KAP (Kantor Akuntan Publik) Gina dan Gina, setelah melakukan review
laporan laba rugi konsolidasian PT Puma, Anda diminta mempersiapkan memo untuk
kontroler PT Puma untuk menjelaskan detail dari perosedur eliminasi yang seharusnya
dilakukan atas transfer peralatan antara anak perusahaan dan induk perusahaan. sertakan
dalam memo Anda kutipan dari literatur standar yang berlaku untuk mendukung rekomendasi
Anda. Memo Anda juga harus memasukkan ayat jurnal eliminasi yang benar dan
menjelaskan setiap debit dan kredit yang ada.

Anda mungkin juga menyukai