Anda di halaman 1dari 17

NASKAH

RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA (RKPDESA)


TAHUN 2023

DESA WUMBULASA
KECAMATAN KABAENA UTARA
KABUPATEN BOMBANA
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan berkah dan
karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan naskah Rencana Kerja Pemerintah (RKP-Desa).
Melalui hasil kerja keras kami bersama-sama masyarakat untuk menyusun rencana perencanaan
pembangunan yang ada di Desa kami yakni yang dimulai dengan sosialisai tentang pentingnya
pembangunan yaitu pembangunan ekonomi, sarana prasarana penunjang ekonomi, pendidikan, kesehatan
dan penguatan kapasitas masyarakat melalui pelatihan, serta penguatan kelembagaan di tingkat Desa,
sehingga besar harapan kami naskah ini dapat menjadi acuan yang dipakai oleh aparat pemerintah Desa,
lembaga setingkat Desa, dan tokoh masyarakat dalam melaksanakan baik proses perencanaan maupun
hasil pelaksanaan pembangunan dapat dipakai dan bahkan di lestarikan untuk menjadi acuan pelaksanaan
pembangunan di tingkat Desa.
Terima kasih kami ucapkan kepada perangkat Desa, lembaga setingkat Desa dan elemen masyarakat,
dan Pendamping Desa yang telah banyak membimbing kami dalam penyelesaian Naskah Renstra, serta
pihak lain yang telah membantu dan mendukung dalam penyelesaian naskah ini. Dan dalam proses
perencanaan dan pelaksanaan pembuatan naskah ini masih banyak sekali kelemahan dan kekurangannya,
untuk itu saran dan masukan yang membangun akan dapat memperbaiki RKPDesa yang akan datang.

Wumbulasa, 30 Januari 2023

Tim Penyusun RKP Desa


Ketua

ASROMIN

DAFTAR ISI
SAMPUL DEPAN
KATA PENGANTAR Ii
DAFTAR ISI iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


1
……………………………………………………………………………….

1.2. Landasan Hukum


2
………………………………………………………………………….

1.3. Tujuan dan Manfaat


3
……………………………………………………………………..

1.4. Visi dan Misi


4
………………………………………………………………………………….

BAB II KEBIJAKAN KEUNGAN DESA TAHUN 2022

2. 1. Kebijakan Pendapatan Desa


Xx
………………………………………………………….

2.2. Kebijakan Belanja Desa


Xx
………………………………………………………………….

2.3. Pembiayaan
Xx
…………………………………………………………………………………..

BAB III RUMUSAN PRIORITAS MASALAH

3.1. Identifikasi Masalah Tahun sebelumnya ..................................................... 1

3.2. Identifikasi Masalah Berdasarkan RPJM Desa .......................................... 2

3.3. Identifikasi Masalah berdasarkan Prioritas Kebijakan Pembangunan .. Xx

3.4. Identifikasi Masalah berdasarkan Analisa Keadaan Darurat ............... Xx

BAB IV RUMUSAN PRIORITAS KEBIJAKAN PROGRAM PEMBANGUNAN DESA

4. 1. Prioritas Program dan Kegiatan Skala Desa …………………………………. 1

4. 2. Prioritas Program dan Kegiatan Skala Kabupaten/Kota ……………….. 2

4. 3. Pagu Anggaran masing-masing Bidang ............................. Xx


BAB V PENUTUP

LAMPIRAN :
1. Matriks Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP Desa).
2. Pagu Indikatif Desa.
3. Daftar Rencana Program dan Kegiatan Pembangunan Kabupaten yang masuk Ke Desa.
4. Berita Acara Musrenbang Desa tentang RKP Desa.
5. Surat Keputusan BPD.
6. Berita Acara Persetujuan BPD.
7. Berita Acara Hasil Penyusunan Rancangan RKP Desa.
8. Surat Keputusan Kades tentang Susunan Pelaksana Kegiatan.
9. Berita Acara MD Penyusunan RKP Desa.
10. Surat Keputusan Kades tentang Tim Penyusun RKP Desa.
11. Surat Keputusan Kepala Desa Tentang Tim Verivikasi RKP Desa
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, Desa atau yang disebut nama
lain yang selanjutnya disebut Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah
yuridis, berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal
usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan/atau dibentuk dalam sistem Pemerintah Nasional dan
berada di Kabupaten/Kota, sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945. Landasan pemikiran dalam pengaturan mengenai Desa adalah keanekaragaman,
partisipasi, otonomi asli, demokratisasi dan pemberdayaan masyarakat.
Berdasarkan pola pikiran dimaksud, dimana bahwa Desa berwenang mengurus kepentingan
masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan /atau dibentuk
dalam sistem Pemerintah Nasional yang berada di Kabupaten/Kota, maka sebuah Desa diharuskan
mempunyai perencanaan yang matang berlandaskan partisipasi dan transparansi serta demokratisasi yang
berkembang di Desa.sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014
Pasal 90 dan Pasal 94, serta sesuai Keputusan Bupati Kabupaten Bombana Nomor 432 Tahun 2019
tentang Sumber Pendapatan Desa, maka Desa diwajibkan menyusun Dokumen Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Desa (RPJM Des) untuk jangka waktu 6 (enam) tahun dan Dokumen Rencana Kerja
PemerintahDesa (RKP-Desa) sebagai satu kesatuan sistem perencanaan pembangunan daerah/kabupaten
secara partisipasi dan transparan.
RKP Desa adalah Rencana Kerja Pemerintah Desa yang dibuat untuk jangka waktu 1 (satu) tahun
yang berdasarkan penjabaran dari RPJM Desa, hasil evaluasi pelaksanaan tahun sebelumnya, prioritas
kebijakan supra Desa dan atau hal-hal yang karena keadaan darurat / bencana alam. Sebagai Rencana
Strategis pembangunan tahunan Desa, RKP Desa merupakan dokumen perencanaan pembangunan yang
bersifat reguler yang pelaksanaannya dilakukan secara partisipatif oleh masyarakat. RKP Desa
merupakan satu-satunya pedoman dan acuan pelaksanan pembangunan bagi pemerintah Desa dalam
jangka waktu 1 (satu) tahun yang selanjutnya dimasukan dalam APB Desa tahun anggaran bersangkutan.

1.2. Landasan Hukum

1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 4421);

2. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah


Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa ( Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 7 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495 );

4. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang


Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 213, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang bersumber dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 168, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5558);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang- Undang Nomor 6 Tahun
2014 Tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 157,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5717);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 88, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5694);

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 111 Tahun 2014 Tentang Pedoman Teknis Peraturan di
Desa(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2091);

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Keuangan
Desa(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2093);

10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan
Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2094);

11. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 1
Tahun 2015 Tentang Pedoman Kewenangan Berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenangan
Lokal Berskala Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 158);

12. Peraturan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 2 Tahun
2015 tentang Pedoman Tata Tertib dan Mekanisme Pengambilan Keputusan Musyawarah
Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 159);

13. Peraturan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 5
Tahun 2015 tentang Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa(Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 297);

14. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 93/PMK.07/2015 Tentang Tata Cara Pengalokasian,
Penyaluran, Penggunaan, Pemantauan, dan Evaluasi Dana Desa(Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 684);
15. Peraturan Gubernur Sulawesi Tenggara Nomor 16 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis
Operasional Program Bantuan Keuangan Desa, Kelurahan dan Kecamatan Se-Selawesi
Tenggara Tahun 2015;
16. Keputusan Gubernur Sulawesi Tenggara Nomor 216 Tahun 2015 tentang Penetapan dan
Alokasi Dana Bantuan Keuangan Desa, Kelurahan dan Kecamatan Se-Selawesi Tenggara
Tahun 2015;

17. Peraturan Daerah Kabupaten Bombana Nomor 6 Tahun 2008 Tentang Urusan Pemerintah
Yang Menjadi Kewenangan Kabupaten Bombana ( Lembaran Daerah Kabupaten Bombana
Tahun 2008 Nomor 6 ) ;

18. Peraturan Daerah Pemerintah Bombana Nomor 4 Tahun 2011 Tentang Tata Cara
Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Bombana
Tahun 2011 Nomor 4 ) ;

19. Peraturan Bupati Bombana Nomor 5 Tahun 2011 Tentang Pokok-pokok Pengelolaan
Keuangan Dearah Kabupaten Bombana (Lembaran Dearah Kabupaten Bombana Tahun
2011 Nomor 5 )

20. Peraturan Daerah Kabupaten Bombana Nomor 21 Tahun 2012 Tentang Keuangan Desa;

21. Peraturan Bupati Nomor 88 Tahun 2021 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa, Tata
Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Dana Desa Setiap Desa Yang Bersumber Dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara di Kabupaten Bombana Tahun Anggaran 2023 ;

22. Peraturan Bupati Bombana Nomor 02 Tahun 2022 tentang Prioritas Penggunaan dan
Penetapan Rincian Dana Desa Setiap Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara di Kabupaten Bombana Tahun Anggaran 2023.

1.3. Tujuan dan Manfaat

Penyusunan Dokumen RKP Desa secara partisipatif memiliki tujuan dan manfaat sebagai berikut :

a. Tujuan
- Untuk menjabarkan prioritas masalah dalam RPJM Desa dalam perencanaan periode
waktu satu tahun.
- Agar Desa memiliki dokumen perencanan pembangunan tahunan yang berkekuatan
hukum tetap.
- Sebagai dasar / pedoman kegiatan atau pelaksanaan pembagunan diDesa.
- Sebagai dasar penyusunan Peraturan Desa tentang Rencana Anggaran Pendapatan dan
Balanja Desa (APB Desa).

b. Manfaat
- Lebih menjamin kesinambungan pembangunan di tingkat Desa.
- Sebagai Pedoman dan acuan pembangunan Desa.
- Pemberi arah kegiatan pembangunan tahunan Desa.
- Menampung aspirasi yang sesuai kebutuhan masyarakat dan dipadukan dengan program
pembangunan supra Desa.
- Dapat mendorong partisipasi dan swadaya dari masyarakat.
1.4. Visi dan Misi
1.4.1. Visi

Sebagai dokumen perencanaan yang menjabarkan prioritas masalah dalam


dokumen RPJM Des, maka seluruh rencana program dan kegiatan pembangunan yang
akan dilaksanakan oleh Desa secara bertahap dan berkesinambungan harus dapat
menghantarkan tercapainya Visi-Misi Kepala Desa.Visi-Misi Kepala Desa Wumbulasa
disamping merupakan Visi-Misi dalam janji politik, juga di integrasikan dengan keinginan
bersama masyarakat Desa dimana proses penyusunannya dilakukan secara partisipatif
mulai dari tingkat dusun sampai tingkat Desa.
“Bekerja melayani desa wumbulasa yang dilandasi dengan niat ibadah demi tercapainya masyarakat
desa wumbulasa yang maju, tumbuh, sejahtera, dan berakhlak mulia”.
4.1.2 Misi
Selain penyusunan Visi juga telah ditetapkan misi-misi yang memuat suatu pernyataan
yang harus dilaksanakan oleh Desa agar tercapainya visi Desa tersebut. Visi berada diatas
Misi. Pernyataan Visi kemudian dijabarkan kedalam misi agar dapat
dioperasionalkan/dikerjakan. Sebagaimana penyusunan visi, misi pun dalam
penyusunannya menggunakan pendekatan partisipatif dan pertimbangan potensi dan
kebutuhan Desa, sebagaimana proses yang dilakukan, maka misi Kepala Desa
Wumbulasa untuk mencapai visi diatas adalah :

1. Mewujudkan dan meningkatkan serta meluruskan tata kelola pemerintahan desa yang
lebih baik
2. Meningkatkan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat desa
3. Mewujudkan kepemimpinan yang baik, bijaksana, tegas dan berwibawah
4. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa, dengan mewujudkan badan usah milik
desa (BUMDES) dan program lain untuk membuka lapangan kerja bagi masyarakat desa
5. Meningkatkan sarana dan prasarana desa yang memadai diantaranya dibidang
pendidikan, kesehatan, olahraga, dan kebudayaan
6 Meningkatkan kehidupan sosial yang harmonis, toleran, saling menghormati dalam kehidupan
berbudaya berlandaskan keimanan dan ketakwaan di desa wumbulasa
7. Meningkatkan pembangunan infrastruktur diantaranya
 pembangunan jalan usaha tani
 Pembangunan/pembenahan jalan atau lorong yang sudah semakin sulit untuk
dilewati
 Pembangunan drainase
 Pembangunan deker
8. Dibidang pemberdayaan diantaranya
 Pengadaan sumur bor secara bertahap
 Membuka lahan pertanian secara bertahap

BAB II
KEBIJAKAN KEUANGAN DESA TAHUN 2023

II. KEBIJAKAN KEUANGAN DESA TAHUN 2023


Keuangan Desa adalah semua hak dan kewajiban dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan
Desa yang dapat dinilai dengan uang termasuk didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan
dengan hak dan kewajiban Desa tersebut. Pengelolaan keuangan Desa merupakan keseluruhan kegiatan
yang meliputi perencanaan, penganggaran, penatausahaan, pelaporan, pertanggung jawaban dan
pengawasan keuangan Desa. Agar pengelolaan keuangan Desa lebih mencerminkan keberpihakan kepada
kebutuhan masyarakat dan sesuai peraturan perundangan, maka harus dikelola secara transparan,
akuntabel, partisipatif, serta dilakukan dengan tertib dan disiplin anggaran.
Agar kebijakan pengelolaan keuangan Desa sesuai amanah peraturan perundangan yang berlaku,
salah satu Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 113 tahun 2014 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Desa dan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 93 tahun 2015
tentang Tata Cara Pengalokasian, Penyaluran, Penggunaan, Pemantauan, dan Evaluasi Dana Desa,
dimana peraturan menteri tersebut mencerminkan keberpihakan terhadap kebutuhan riil masyarakat dan
setiap tahunnya pemerintah Desa bersama Badan Permusyawaratan Desa (BPD) menetapkan Peraturan
Desa tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APB Desa) secara partisipatif dan transparan yang
proses penyusunannya dimulai dengan lokakarya Desa, konsultasi publik dan rapat umum BPD untuk
penetapannya. RAPB Desa didalamnya memuat Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan yang
pengelolaanya dimulai 1 Januari sampai dengan 31 Desember. Kebijakan pengelolaan keuangan Desa
untuk tahun angaran 2023 merupakan sistem pengelolaan keuangan yang baru di Desa, sehingga masih
harus banyak dilakukan penyesuaian-penyesuaian secara menyeluruh sampai pada tehnis
inplementasinya.
2.1. Kebijakan Pendapatan Desa

Pendapatan Desa sebangaimana dimaksud meliputi semua penerimaan uang melalui


rekening Desa yang merupakan hak Desa dalam 1 ( satu ) tahun anggaran yang tidak perlu dibayar
kembali oleh Desa.
Perkiraan pendapatan Desa berdasarkan asumsi realisasi pendapatan Desa tahun sebelumnya
dengan perkiraan peningkatan berdasarkan potensi yang menjadi sumber pendapatan yang asli
Desa, Dana Trasfer, Pembagian hasil pajak dan retribusi kabupaten, Bagian Dana perimbangan
(ADD), Bantuan keuangan dari pemerintah, pemerintah provinsi dan pemerintahan Kabupaten,
Hibah dan sumbangan pihak ketiga. Khusus pendapatan Dana Desa, Bagian Dana perimbangan
(ADD) dan pemerintah provinsi dimana pagu indikatif untuk Desa belum diterima sampai
penysunan rancangan RKP Desa ini.

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014 tentang Pedoman
Pembangunan Desa pada Pasal 35 ayat 2 bahwa, Data dan Informasi Pagu Indikatif Desa dan
Rencana program/kegiatan Pemerintah, pemerintah daerah provinsi, dan pemerintah daerah
kabupaten yang masuk ke Desa diterima Kepala Desa dari kabupaten paling lambat bulan Juli
setiap tahun berjalan.

Adapun asumsi pendapatan Desa Tahun Anggaran 2022 sebesar Rp. 1.224.632.837,--(Satu Milyar
Dua Ratus Dua Puluh Empat Juta Enam Ratus Tiga Puluh Dua Ribu Delapan Ratus Tiga Puluh
Tujuh Rupiah) yang berasal dari :

NO URAIAN PENDAPATAN DESA JUMLAH(Rp) KET.


A Pendapatan Asli Desa (PA-Desa)
1 Hasil Usaha Desa 0,-
2 Hasil Kekayaan Desa 0,-
3 Hasil Swadaya dan Partisipasi Masyarakat 0,-
4 Lain-Lain Pendapatan Desa yang sah 0,-
Sub Total A 0,-
B Pendapatan Transfer
1 Dana Desa dari APBN 693.604.000,-
2 Bagian dari hasil pajak &retribusi daerah Kab. 0,-
3 Alokasi Dana Desa (ADD) 531.028.837,-
4. Bantuan Keuangan dari Provinsi 0,-
5 Bantuan Keuangan dari Kabupaten. 0,-
Sub Total B 1.224.632.837,-
C Pendapatan Pendapatan Lain-Lain
1 Hibah dan Sumbangan dari pihak ke-3 yang tidak mengikat
2 Lain-lain Pendapatan Desa yang sah
Sub Total C
Total Perkiraan Pendapatan A+B+C+D 1.224.632.837,-

2.2. Perkiraan Belanja Desa

Belanja Desa sebagaimana dimaksud meliputi semua pengeluaran dari rekening Desa
yang merupakan kewajiban Desa dalam 1 (satu) tahun anggaran yang tidak akan diperoleh
pembayarannya kembali oleh Desa. Belanja sesuai dengan Permendagri Nomor 113 Tahun 2014
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa Pasal 13 yang terdiri dari Belanja :

NO URAIAN BELANJA JUMLAH KET.


(Rp)
1 2 3 4
1 Bidang Penyelenggaran Pemerintahan Desa 447.522.596,-
2 Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa 419.816.000,-
3 Bidang Pembinaan Kemasyarakatan Desa 90.332.000,-
4 Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa 189.962.241,-
Bidang Penanggulangan Bencana, Darurat dan 77.000.000,-
5
Mendesak Desa
Jumlah Perkiraan Belanja 1.224.632.837,-
Surplus / Defisit 0,-

2.3. Pembiayaan

Pembiayaan Desa sebagaimana dimaksud meliputi semua penerimaan yang perlu dibayar
kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang
bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya. (disesuaikan dengan pembiayaan
masing-masing Desa).
JUMLAH
NO URAIAN BIAYA KET.
(Rp)
1 2 3 4
1 Penerimaan Pembiayaan -
2 Pengeluaran Pembiayaan 0,-
Selisih Pembiayaan (1-2) 0,-

BAB III
RUMUSAN PRIORITAS MASALAH

III. KEBIJAKAN KEUANGAN DESA TAHUN 2023


Permasalahan yang cukup besar di tingkat Desa, bukan semata-mata disebabkan oleh internal
Desa, melainkan juga disebabkan permasalahan makro baik di tingkat kecamatan, kabupaten, propinsi
maupun pemerintah. Permasalahan yang terjadi akan semakin besar manakala tidak pernah dilakukan
identifikasi permasalahan sesuai sumber penyebab masalah beserta tingkat signifikasinya secara
partisipatif. Ketidakcermatan mengidentifikasi permasalahan sesuai suara masyarakat secara tidak
langsung menghambat efektifitas dan efisiensi perencanaan program pembangunan yang pada akhirnya
inefiesiensi anggaran.
Dalam menyusun RKP Desa tahun 2023 berdasarkan 4 aspek pembahasan, sebagai berikut :

11.1. Identifikasi Masalah Tahun Sebelumnya.


Berdasarkan evaluasi hasil pembangunan tahun sebelumnya dilakukan melalui analisa terhadap
kesesuaian antara program dan kegiatan yang terdapat dalam RKP Desa dan APB Desa tahun
2019 dengan implementasi pelaksanaan pembangunan tahun 2019. Dari hasil analisa tersebut
diperoleh beberapa catatan masalah sebagai berikut:

11.2. Identifikasi Masalah Berdasarkan RPJM Desa


Berdasarkan Peraturan Desa Wumbulasa Nomor 05 Tahun 2022 tentang RPJM Desa
Wumbulasa pada tahun 2023 prioritas masalah yang harus diselesaikan meliputi :masalah
penyelenggaraan pemerintahan, masalah pembangunan Desa, masalah pembinaan
kemasyarakatan Desa dan masalah pemberdayaan masyarakat Desa.

Secara rinci permasalahan tersebut adalah:

1. Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan Desa


1.1 Pelayanan masyarakat belum berjalan maksimal karena belum adanya fasilitas
komputer.
1.2 Pihak Pemerintah Desa belum memaksilmalkan system informasi desa sebagai
sarana transparansi dan akutabilitas pelaporan keuangan Desa.
1.3 Masih banyak aparatur desa yang tidak mampu melaksankan kewajiban nya
disebakan terbatasnya sumber daya manusia yang dimilik serta kurang nya
fasilitas yang dimiliki.
1.4 Pekerjaan penyelenggaraan desa bertumpuk pada pucuk pimpinan dalam hal
ini kepala Desa
2. Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa
Pembangunan Talud penahan tebing dan drainase belum di kerjakan ini sangat
berbahaya bagi rumah warga
1.1 Jalan pemukiman atau jalan Desa di kondisinya licin dan digenangi air pada
musim hujan kerena belum adanya perkerasan.
1.2 Kegiatan pemuda terutama dalam pengembangan minat dan potensi tidak
berjalan karena belum adanya fasilitas pendukung.
3. Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
1.1 Kegiatan PKK tidak berjalan sesuai dengan harapan dan terkesan tidak berbuat
apa-apa.

1.3 Kegiatan keagamaan/ majelis taklim tidak berjalan sesuai yang diharapkan
karena terbatasnya anggaran yang dimiliki oleh Desa juga karena tidak kurang
nya ustad/Imam.
4. Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa
4.1. Pemerintah Desa belum sepenuhnya memahami proses perencanaan
sehingga masih perlu penguatan terkait proses perencanaan pembangunan
dan tata kelola pemrintaha Desa.
4.2. Kader Pemberdayaan Masyarakat (KPMD) belum mampu memfasilitasi proses
perencanaan pembangunan Desa disebabkan seringnya pergantian pelaku.
4.3 Kegiatan Karang Taruna terkesan tidak jalan sesuai fungsinya disebabkan
kurangnya fasilitas dan anggaran yang dimiliki cukup minim serta tidak adanya
fasilitasi baik ditingkat desa maupun diti gkat kecamatan.
11.3. Identifikasi Masalah berdasarkan Prioritas Kebijakan Pembangunan

RKP Desa sebagai satu kesatuan mekanisme perencanaan daerah dalam proses penyusunannya
harus juga memperhatikan prioritas kebijakan pembangunan daerah, mulai dari evaluasi Renja
Kecamatan dan ataupun hasil evaluasi pelaksanaan RKP Daerah tahun sebelumnya serta prioritas
kebijakan daerah tahun berikutnya. Masukan ini mutlak diperlukan agar RKP Desa benar-benar
mendorong terwujudnya visi-misi Desa secara menyeluruh.
Berdasarkan hasil paparan berkait dengan prioritas kebijakan pembangunan daerah, maka
penekanan masalah diprioritaskan bagaimana daerah secara efektif mampu mengurangi tingkat
kemiskinan dan meningkatkan pendapatan masyarakat melalui optimalisasi pengembangan sektor
ekonomi rakyat. Disamping itu untuk mendukung tercapainya prioritas tersebut perlu didukung
sumber daya manusia melalui peningkatan kapasitas masyarakat pada sektor pendidikan serta
peningkatan kualitas kesehatan masyarakat.

11.4. Identifikasi Masalah Berdasarkan Analisa Keadaan Darurat

Analisa keadaan darurat dilakukan untuk mengantisipasi berbagai permasalahan yang muncul
secara tiba-tiba, baik disebabkan oleh bencana alam dan ataupun sebab lain yang apabila tidak
segera diatasi akan semakin menimbulkan masalah bagi masyarakat. Berdasarkan analisa
pemerintah Desa dan laporan yang disampaikan oleh masyarakat, ada beberapa masalah
mendesak yang harus secepatnya diatasi oleh pemerintah Desa.

Masalah tersebut meliputi :


 Aparatur Desa Wumbulasa belum memahami tugas dan tanggung jawabnya.
 Desa Wumbulasa berada di wilayah pegunungan yang pada musim barat selalu terjadi
pengikisan atau abrasi pantai sehingga dapat berdampak pada keamanan penduduk.

BAB IV
RUMUSAN PRIORITAS KEBIJAKAN PROGRAM PEMBANGUNAN DESA
IV. RUMUSAN PRIORITAS KEBIJAKAN PROGRAM PEMBANGUNAN DESA

Prioritas kebijakan program pembangunan Desa Wumbulasa yang tersusun dalam RKP Desa
Tahun 2023 sepenuhnya didasarkan pada berbagai permasalahan sebagaimana tersebut dalam rumusan
masalah di atas. Sehingga diharapkan prioritas program pembangunan yang akan dilaksanakan pada
tahun 2023 nantinya benar-benar berjalan efektif untuk menanggulangi permasalahan di masyarakat,
terutama upaya meningkatkan keberpihakan pembangunan terhadap kebutuhan hak – hak dasar
masyarakat, seperti pendidikan, kesehatan, pendapatan, dll. Dengan demikian arah dan kebijakan
pembangunan Desa secara langsung dapat berperan aktif menanggulangi kemiskinan pada level Desa.
Rumusan prioritas kebijakan program pembangunan Desa Wumbulasa secara detail dikelompokkan,
sebagai berikut:

1.1. Prioritas Program Pembangunan Skala Desa

Prioritas program pembangunan skala Desa merupakan program pembangunan yang sepenuhnya
mampu dilaksanakan oleh Desa. Kemampuan tersebut dapat diukur dari ketersediaan anggaran
Desa, kewenangan Desa dan secara teknis di lapangan Desa mempunyai sumber daya.

Adapun program dan kegiatan pembangunan tersebut meliputi :

NO BIDANG DAN KEGIATAN TUJUAN LOKASI


1 2 3 4
A BIDANG PENYELENGGARAN PEMERINTAHAN DESA
Untuk memberikan tanggung jawab
1 Kegiatan Musyawarah Desa Kantor Desa
yang lebih kepada penyelenggara desa
Penyediaan Sarana (Aset Untuk menunjang kegiatan Pelayanan
2 Dusun 3
Kantor Desa) Kemasyarakatan
Untuk memudahkan pelayanan serta
Pengadaan Alat – alat kantor memberi kenyamanan penyelenggara
3 Kantor Desa
desa Desa dalam menjalankan Fungsi
pemerintahan
4 Pengadaan ATK Menunjang kegiatan Desa
B BIDANG PEMBANGUNAN DESA
1 Pendidikan
1.1 Pemb. Pagar TK Untuk menujang keamanan sekolah Dusun II
Pembuatan Pagar SD Untuk Melindungi Sekolah Dari Binatang
1.2 Dusun I
Wumbulasa Ternak dan Anak-anak berkeliaran
2. Kesehatan
Pengadaan Alat Pengukur Meningkatkan Pola Hidup Sehat
2.1 Dusun I,II,III
Tinggi Badan Masyarakat
3. Sarana prasarana Umum
3.1. Pembangunan Talud Deker Untuk Meningkatkan Kwalitas jalan Dusun I
Pengadaan KWH Gedung
3.2. Meningkatkan Kwalitas Pelayanan Dusun II
Serba Guna
Pengadaan Pagar Gedung
3.3.
Psyandu, PKK, dan Polindes
3.4 Pembanguan Jamban Keluarga Sanitasi Pemukiman Masyarakat Dusun I,II,III
Untuk kelancaran akses pemukiman
3.5. Pembangunan Drainase Dusun II
dan mencegah genangan air..
C. BIDANG PEMBINAAN KEMASYARAKATAN
Penunjang kegiatan keagamaan Untuk meningkatkan kesejahteraan
2. Desa
& lembaga adat perangkat Mesjid dan perangkat adat.
3. Pembinaan Gerak PKK Menunjang kegiatan PKK Desa
D BIDANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Meningkatkan Pengetahuan Anggota
1 Bintek PKK Desa
PKK
Peningkatan Kapasitas Apartur Untuk meningkatkan kemampuan
2. Desa
Desa Aparat Desa Dalam MAnjalankan Tgas
Untuk meningkatkan Penatausahaan
3 Pelatihan Siskeudes Desa
Keuangan

1.2. Prioritas Program Pembangunan Skala Kecamatan/Kabupaten

Prioritas program pembangunan skala kecamatan/kabupaten merupakan program dan kegiatan


pembangunan yang merupakan kebutuhan riil masyarakat Desa Wumbulasa tetapi pemerintah
Desa tidak mampu melaksanakan. Hal ini disebabkan pertama kegiatan tersebut secara peraturan
perundangan bukan kewenangan Desa.
Kedua, secara pembiayaan Desa tidak mampu membiayai karena jumlahnya terlalu besar dan
yang ketiga, secara sumber daya di Desa tidak tersedia secara mencukupi, baik SDM maupun
prasarana pendukung lainnya.
Berdasarkan pertimbangan di atas, maka prioritas pembangunan tersebut akan dibawa melalui
forum musyawarah perencanaan pembangunan di tingkat kecamatan (Musrenbangcam) oleh
delegasi Desa Wumbulasa yang dipilih secara partisipatif pada forum musrenbangdes dan
ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala Desa.

DAFTAR RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN KABUPATEN/KOTA


YANG MASUK KE DESA
Asal Program/ Nama Program/ Prakiraan Pagu Dana Prakiraan
No
Kegiatan Kegiatan (Rp.) Pelaksana

1 Dari Pemerintah

Dari Pemerintah
2 Daerah Provinsi

Dari Pemerintah
3 Daerah Kabupaten

4 Dari Penjaringan
Aspirasi Masyarakat
oleh DPRD
Kabupaten/ Kota

1.3. Pagu Anggaran Sementara

Perkiraan anggaran yang dipergunakan untuk membiayai program dan kegiatan


pembangunan skala Desa adalah perkiraan pendapatan Desa yang bersumber dari Pendapatan
Asli Desa, Dana Desa dari APBN dan ADD Tahun 2023.
Untuk Desa Wumbulasa belanja pembangunan dibiayai melalui sumber pendapatan Desa yang
berasal dari :
1. Hasil Usaha Desa
2. Hasil Kekayaan Desa
3. Hasil Swadaya dan Partisipasi Masyarakat
4. Bagian 70 % dari ADD dan Dana Desa dari APBN.

Penetapan perkiraan anggaran pada masing-masing bidang dalam RKP Desa Tahun 2023 ini
dilakukan melalui kesepakatan saat pelaksanaan Forum Musrenbangdes RKP Desa. Hasil
kesepakatan tersebut sebagai berikut:
1. Belanja rutin sebesar 30% dari total belanja Desa setelah dikurangi belanja pegawai / gaji.
2. Belanja pembangunan sebesar 70% dari total belanja Desa, yang terbagi menjadi:(persentase
disesuaikan dengan realiasi kegiatan masing-masing Desa)
2.1. Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan sebesar 0,73% dari total belanja Desa;
2.2. Bidang Pembangunan Desa sebesar 72,23% dari total belanja Desa
2.3. Bidang Pembinaan kemasyarakatan sebesar3,41 % dari total belanja Desa.
2.4. Bidang Pemberdayaan masyarakat sebesar 1,7% dari total belanja Desa.
Dengan komposisi perkiraan anggaran tersebut, diharapkan visi-misi Desa terutama bagaimana
mempercepat upaya penanggulangan kemiskinan melalui pemenuhan hak-hak dasar masyarakat
dapat segera terwujud. Secara lebih rinci perkiraan anggaran belanja dalam RKP Desa Tahun 2023
tercantum pada Lampiran PeraturanDesa ini.

BAB V
PENUTUP

V. PENUTUP

Keberhasilan pelaksanaan pembangunan di tingkat Desa pada dasarnya ditentukan oleh sejauh
mana komitmen dan konsistensi pemerintahan dan masyarakat Desa saling bekerjasama membangun
Desa. Keberhasilan pembangunan yang dilakukan secara partisipatif mulai dari perencanaan, pelaksanaan
sampai pada monitoring evaluasi akan lebih menjamin keberlangsungan pembangunan di Desa.
Sebaliknya permasalahan dan ketidakpercayaan satu sama lain akan mudah muncul manakala seluruh
komunikasi dan ruang informasi bagi masyarakat tidak memadai. Diharapkan proses penyusunan RKP
Desa yang benar-benar partisipatif dan berorientasi pada kebutuhan riil masyarakat akan mendorong
percepatan pembangunan skala Desa menuju kemandirian Desa. Selain itu dengan akurasi kegiatan yang
dapat dengan mudah diakses masyarakat Desa, maka diharapkan dalam proses penyusunan APB Desa
seluruhnya bisa teranggarkan secara proporsional.

Wumbulasa, 30 Januari 2023


Tim Penyusun RKP Desa
Ketua

ASROMIN

Anda mungkin juga menyukai