DESA WUMBULASA
KECAMATAN KABAENA UTARA
KABUPATEN BOMBANA
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan berkah dan
karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan naskah Rencana Kerja Pemerintah (RKP-Desa).
Melalui hasil kerja keras kami bersama-sama masyarakat untuk menyusun rencana perencanaan
pembangunan yang ada di Desa kami yakni yang dimulai dengan sosialisai tentang pentingnya
pembangunan yaitu pembangunan ekonomi, sarana prasarana penunjang ekonomi, pendidikan, kesehatan
dan penguatan kapasitas masyarakat melalui pelatihan, serta penguatan kelembagaan di tingkat Desa,
sehingga besar harapan kami naskah ini dapat menjadi acuan yang dipakai oleh aparat pemerintah Desa,
lembaga setingkat Desa, dan tokoh masyarakat dalam melaksanakan baik proses perencanaan maupun
hasil pelaksanaan pembangunan dapat dipakai dan bahkan di lestarikan untuk menjadi acuan pelaksanaan
pembangunan di tingkat Desa.
Terima kasih kami ucapkan kepada perangkat Desa, lembaga setingkat Desa dan elemen masyarakat,
dan Pendamping Desa yang telah banyak membimbing kami dalam penyelesaian Naskah Renstra, serta
pihak lain yang telah membantu dan mendukung dalam penyelesaian naskah ini. Dan dalam proses
perencanaan dan pelaksanaan pembuatan naskah ini masih banyak sekali kelemahan dan kekurangannya,
untuk itu saran dan masukan yang membangun akan dapat memperbaiki RKPDesa yang akan datang.
ASROMIN
DAFTAR ISI
SAMPUL DEPAN
KATA PENGANTAR Ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN
2.3. Pembiayaan
Xx
…………………………………………………………………………………..
LAMPIRAN :
1. Matriks Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP Desa).
2. Pagu Indikatif Desa.
3. Daftar Rencana Program dan Kegiatan Pembangunan Kabupaten yang masuk Ke Desa.
4. Berita Acara Musrenbang Desa tentang RKP Desa.
5. Surat Keputusan BPD.
6. Berita Acara Persetujuan BPD.
7. Berita Acara Hasil Penyusunan Rancangan RKP Desa.
8. Surat Keputusan Kades tentang Susunan Pelaksana Kegiatan.
9. Berita Acara MD Penyusunan RKP Desa.
10. Surat Keputusan Kades tentang Tim Penyusun RKP Desa.
11. Surat Keputusan Kepala Desa Tentang Tim Verivikasi RKP Desa
BAB I
PENDAHULUAN
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, Desa atau yang disebut nama
lain yang selanjutnya disebut Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah
yuridis, berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal
usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan/atau dibentuk dalam sistem Pemerintah Nasional dan
berada di Kabupaten/Kota, sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945. Landasan pemikiran dalam pengaturan mengenai Desa adalah keanekaragaman,
partisipasi, otonomi asli, demokratisasi dan pemberdayaan masyarakat.
Berdasarkan pola pikiran dimaksud, dimana bahwa Desa berwenang mengurus kepentingan
masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan /atau dibentuk
dalam sistem Pemerintah Nasional yang berada di Kabupaten/Kota, maka sebuah Desa diharuskan
mempunyai perencanaan yang matang berlandaskan partisipasi dan transparansi serta demokratisasi yang
berkembang di Desa.sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014
Pasal 90 dan Pasal 94, serta sesuai Keputusan Bupati Kabupaten Bombana Nomor 432 Tahun 2019
tentang Sumber Pendapatan Desa, maka Desa diwajibkan menyusun Dokumen Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Desa (RPJM Des) untuk jangka waktu 6 (enam) tahun dan Dokumen Rencana Kerja
PemerintahDesa (RKP-Desa) sebagai satu kesatuan sistem perencanaan pembangunan daerah/kabupaten
secara partisipasi dan transparan.
RKP Desa adalah Rencana Kerja Pemerintah Desa yang dibuat untuk jangka waktu 1 (satu) tahun
yang berdasarkan penjabaran dari RPJM Desa, hasil evaluasi pelaksanaan tahun sebelumnya, prioritas
kebijakan supra Desa dan atau hal-hal yang karena keadaan darurat / bencana alam. Sebagai Rencana
Strategis pembangunan tahunan Desa, RKP Desa merupakan dokumen perencanaan pembangunan yang
bersifat reguler yang pelaksanaannya dilakukan secara partisipatif oleh masyarakat. RKP Desa
merupakan satu-satunya pedoman dan acuan pelaksanan pembangunan bagi pemerintah Desa dalam
jangka waktu 1 (satu) tahun yang selanjutnya dimasukan dalam APB Desa tahun anggaran bersangkutan.
5. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang bersumber dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 168, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5558);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang- Undang Nomor 6 Tahun
2014 Tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 157,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5717);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 88, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5694);
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 111 Tahun 2014 Tentang Pedoman Teknis Peraturan di
Desa(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2091);
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Keuangan
Desa(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2093);
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan
Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2094);
11. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 1
Tahun 2015 Tentang Pedoman Kewenangan Berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenangan
Lokal Berskala Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 158);
12. Peraturan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 2 Tahun
2015 tentang Pedoman Tata Tertib dan Mekanisme Pengambilan Keputusan Musyawarah
Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 159);
13. Peraturan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 5
Tahun 2015 tentang Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa(Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 297);
14. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 93/PMK.07/2015 Tentang Tata Cara Pengalokasian,
Penyaluran, Penggunaan, Pemantauan, dan Evaluasi Dana Desa(Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 684);
15. Peraturan Gubernur Sulawesi Tenggara Nomor 16 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis
Operasional Program Bantuan Keuangan Desa, Kelurahan dan Kecamatan Se-Selawesi
Tenggara Tahun 2015;
16. Keputusan Gubernur Sulawesi Tenggara Nomor 216 Tahun 2015 tentang Penetapan dan
Alokasi Dana Bantuan Keuangan Desa, Kelurahan dan Kecamatan Se-Selawesi Tenggara
Tahun 2015;
17. Peraturan Daerah Kabupaten Bombana Nomor 6 Tahun 2008 Tentang Urusan Pemerintah
Yang Menjadi Kewenangan Kabupaten Bombana ( Lembaran Daerah Kabupaten Bombana
Tahun 2008 Nomor 6 ) ;
18. Peraturan Daerah Pemerintah Bombana Nomor 4 Tahun 2011 Tentang Tata Cara
Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Bombana
Tahun 2011 Nomor 4 ) ;
19. Peraturan Bupati Bombana Nomor 5 Tahun 2011 Tentang Pokok-pokok Pengelolaan
Keuangan Dearah Kabupaten Bombana (Lembaran Dearah Kabupaten Bombana Tahun
2011 Nomor 5 )
20. Peraturan Daerah Kabupaten Bombana Nomor 21 Tahun 2012 Tentang Keuangan Desa;
21. Peraturan Bupati Nomor 88 Tahun 2021 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa, Tata
Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Dana Desa Setiap Desa Yang Bersumber Dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara di Kabupaten Bombana Tahun Anggaran 2023 ;
22. Peraturan Bupati Bombana Nomor 02 Tahun 2022 tentang Prioritas Penggunaan dan
Penetapan Rincian Dana Desa Setiap Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara di Kabupaten Bombana Tahun Anggaran 2023.
Penyusunan Dokumen RKP Desa secara partisipatif memiliki tujuan dan manfaat sebagai berikut :
a. Tujuan
- Untuk menjabarkan prioritas masalah dalam RPJM Desa dalam perencanaan periode
waktu satu tahun.
- Agar Desa memiliki dokumen perencanan pembangunan tahunan yang berkekuatan
hukum tetap.
- Sebagai dasar / pedoman kegiatan atau pelaksanaan pembagunan diDesa.
- Sebagai dasar penyusunan Peraturan Desa tentang Rencana Anggaran Pendapatan dan
Balanja Desa (APB Desa).
b. Manfaat
- Lebih menjamin kesinambungan pembangunan di tingkat Desa.
- Sebagai Pedoman dan acuan pembangunan Desa.
- Pemberi arah kegiatan pembangunan tahunan Desa.
- Menampung aspirasi yang sesuai kebutuhan masyarakat dan dipadukan dengan program
pembangunan supra Desa.
- Dapat mendorong partisipasi dan swadaya dari masyarakat.
1.4. Visi dan Misi
1.4.1. Visi
1. Mewujudkan dan meningkatkan serta meluruskan tata kelola pemerintahan desa yang
lebih baik
2. Meningkatkan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat desa
3. Mewujudkan kepemimpinan yang baik, bijaksana, tegas dan berwibawah
4. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa, dengan mewujudkan badan usah milik
desa (BUMDES) dan program lain untuk membuka lapangan kerja bagi masyarakat desa
5. Meningkatkan sarana dan prasarana desa yang memadai diantaranya dibidang
pendidikan, kesehatan, olahraga, dan kebudayaan
6 Meningkatkan kehidupan sosial yang harmonis, toleran, saling menghormati dalam kehidupan
berbudaya berlandaskan keimanan dan ketakwaan di desa wumbulasa
7. Meningkatkan pembangunan infrastruktur diantaranya
pembangunan jalan usaha tani
Pembangunan/pembenahan jalan atau lorong yang sudah semakin sulit untuk
dilewati
Pembangunan drainase
Pembangunan deker
8. Dibidang pemberdayaan diantaranya
Pengadaan sumur bor secara bertahap
Membuka lahan pertanian secara bertahap
BAB II
KEBIJAKAN KEUANGAN DESA TAHUN 2023
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014 tentang Pedoman
Pembangunan Desa pada Pasal 35 ayat 2 bahwa, Data dan Informasi Pagu Indikatif Desa dan
Rencana program/kegiatan Pemerintah, pemerintah daerah provinsi, dan pemerintah daerah
kabupaten yang masuk ke Desa diterima Kepala Desa dari kabupaten paling lambat bulan Juli
setiap tahun berjalan.
Adapun asumsi pendapatan Desa Tahun Anggaran 2022 sebesar Rp. 1.224.632.837,--(Satu Milyar
Dua Ratus Dua Puluh Empat Juta Enam Ratus Tiga Puluh Dua Ribu Delapan Ratus Tiga Puluh
Tujuh Rupiah) yang berasal dari :
Belanja Desa sebagaimana dimaksud meliputi semua pengeluaran dari rekening Desa
yang merupakan kewajiban Desa dalam 1 (satu) tahun anggaran yang tidak akan diperoleh
pembayarannya kembali oleh Desa. Belanja sesuai dengan Permendagri Nomor 113 Tahun 2014
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa Pasal 13 yang terdiri dari Belanja :
2.3. Pembiayaan
Pembiayaan Desa sebagaimana dimaksud meliputi semua penerimaan yang perlu dibayar
kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang
bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya. (disesuaikan dengan pembiayaan
masing-masing Desa).
JUMLAH
NO URAIAN BIAYA KET.
(Rp)
1 2 3 4
1 Penerimaan Pembiayaan -
2 Pengeluaran Pembiayaan 0,-
Selisih Pembiayaan (1-2) 0,-
BAB III
RUMUSAN PRIORITAS MASALAH
1.3 Kegiatan keagamaan/ majelis taklim tidak berjalan sesuai yang diharapkan
karena terbatasnya anggaran yang dimiliki oleh Desa juga karena tidak kurang
nya ustad/Imam.
4. Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa
4.1. Pemerintah Desa belum sepenuhnya memahami proses perencanaan
sehingga masih perlu penguatan terkait proses perencanaan pembangunan
dan tata kelola pemrintaha Desa.
4.2. Kader Pemberdayaan Masyarakat (KPMD) belum mampu memfasilitasi proses
perencanaan pembangunan Desa disebabkan seringnya pergantian pelaku.
4.3 Kegiatan Karang Taruna terkesan tidak jalan sesuai fungsinya disebabkan
kurangnya fasilitas dan anggaran yang dimiliki cukup minim serta tidak adanya
fasilitasi baik ditingkat desa maupun diti gkat kecamatan.
11.3. Identifikasi Masalah berdasarkan Prioritas Kebijakan Pembangunan
RKP Desa sebagai satu kesatuan mekanisme perencanaan daerah dalam proses penyusunannya
harus juga memperhatikan prioritas kebijakan pembangunan daerah, mulai dari evaluasi Renja
Kecamatan dan ataupun hasil evaluasi pelaksanaan RKP Daerah tahun sebelumnya serta prioritas
kebijakan daerah tahun berikutnya. Masukan ini mutlak diperlukan agar RKP Desa benar-benar
mendorong terwujudnya visi-misi Desa secara menyeluruh.
Berdasarkan hasil paparan berkait dengan prioritas kebijakan pembangunan daerah, maka
penekanan masalah diprioritaskan bagaimana daerah secara efektif mampu mengurangi tingkat
kemiskinan dan meningkatkan pendapatan masyarakat melalui optimalisasi pengembangan sektor
ekonomi rakyat. Disamping itu untuk mendukung tercapainya prioritas tersebut perlu didukung
sumber daya manusia melalui peningkatan kapasitas masyarakat pada sektor pendidikan serta
peningkatan kualitas kesehatan masyarakat.
Analisa keadaan darurat dilakukan untuk mengantisipasi berbagai permasalahan yang muncul
secara tiba-tiba, baik disebabkan oleh bencana alam dan ataupun sebab lain yang apabila tidak
segera diatasi akan semakin menimbulkan masalah bagi masyarakat. Berdasarkan analisa
pemerintah Desa dan laporan yang disampaikan oleh masyarakat, ada beberapa masalah
mendesak yang harus secepatnya diatasi oleh pemerintah Desa.
BAB IV
RUMUSAN PRIORITAS KEBIJAKAN PROGRAM PEMBANGUNAN DESA
IV. RUMUSAN PRIORITAS KEBIJAKAN PROGRAM PEMBANGUNAN DESA
Prioritas kebijakan program pembangunan Desa Wumbulasa yang tersusun dalam RKP Desa
Tahun 2023 sepenuhnya didasarkan pada berbagai permasalahan sebagaimana tersebut dalam rumusan
masalah di atas. Sehingga diharapkan prioritas program pembangunan yang akan dilaksanakan pada
tahun 2023 nantinya benar-benar berjalan efektif untuk menanggulangi permasalahan di masyarakat,
terutama upaya meningkatkan keberpihakan pembangunan terhadap kebutuhan hak – hak dasar
masyarakat, seperti pendidikan, kesehatan, pendapatan, dll. Dengan demikian arah dan kebijakan
pembangunan Desa secara langsung dapat berperan aktif menanggulangi kemiskinan pada level Desa.
Rumusan prioritas kebijakan program pembangunan Desa Wumbulasa secara detail dikelompokkan,
sebagai berikut:
Prioritas program pembangunan skala Desa merupakan program pembangunan yang sepenuhnya
mampu dilaksanakan oleh Desa. Kemampuan tersebut dapat diukur dari ketersediaan anggaran
Desa, kewenangan Desa dan secara teknis di lapangan Desa mempunyai sumber daya.
1 Dari Pemerintah
Dari Pemerintah
2 Daerah Provinsi
Dari Pemerintah
3 Daerah Kabupaten
4 Dari Penjaringan
Aspirasi Masyarakat
oleh DPRD
Kabupaten/ Kota
Penetapan perkiraan anggaran pada masing-masing bidang dalam RKP Desa Tahun 2023 ini
dilakukan melalui kesepakatan saat pelaksanaan Forum Musrenbangdes RKP Desa. Hasil
kesepakatan tersebut sebagai berikut:
1. Belanja rutin sebesar 30% dari total belanja Desa setelah dikurangi belanja pegawai / gaji.
2. Belanja pembangunan sebesar 70% dari total belanja Desa, yang terbagi menjadi:(persentase
disesuaikan dengan realiasi kegiatan masing-masing Desa)
2.1. Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan sebesar 0,73% dari total belanja Desa;
2.2. Bidang Pembangunan Desa sebesar 72,23% dari total belanja Desa
2.3. Bidang Pembinaan kemasyarakatan sebesar3,41 % dari total belanja Desa.
2.4. Bidang Pemberdayaan masyarakat sebesar 1,7% dari total belanja Desa.
Dengan komposisi perkiraan anggaran tersebut, diharapkan visi-misi Desa terutama bagaimana
mempercepat upaya penanggulangan kemiskinan melalui pemenuhan hak-hak dasar masyarakat
dapat segera terwujud. Secara lebih rinci perkiraan anggaran belanja dalam RKP Desa Tahun 2023
tercantum pada Lampiran PeraturanDesa ini.
BAB V
PENUTUP
V. PENUTUP
Keberhasilan pelaksanaan pembangunan di tingkat Desa pada dasarnya ditentukan oleh sejauh
mana komitmen dan konsistensi pemerintahan dan masyarakat Desa saling bekerjasama membangun
Desa. Keberhasilan pembangunan yang dilakukan secara partisipatif mulai dari perencanaan, pelaksanaan
sampai pada monitoring evaluasi akan lebih menjamin keberlangsungan pembangunan di Desa.
Sebaliknya permasalahan dan ketidakpercayaan satu sama lain akan mudah muncul manakala seluruh
komunikasi dan ruang informasi bagi masyarakat tidak memadai. Diharapkan proses penyusunan RKP
Desa yang benar-benar partisipatif dan berorientasi pada kebutuhan riil masyarakat akan mendorong
percepatan pembangunan skala Desa menuju kemandirian Desa. Selain itu dengan akurasi kegiatan yang
dapat dengan mudah diakses masyarakat Desa, maka diharapkan dalam proses penyusunan APB Desa
seluruhnya bisa teranggarkan secara proporsional.
ASROMIN