ITP adalah suatu kondisi yang di dalamnya ditemukan penurunan jumlah
trombosit yang bersirkulasi dalam keadaan sumsum normal yang disebut trombositopenia. Trombositopenia terjadi akibat kerusakan trombosit yang diperantarai antibodi. Dalam kasus ITP kronis (dewasa), rasio perempuan berbanding laki-laki adalah 2.6 : 1. Lebih dari 72% dari pasien yang berusia lebih dari 10 tahun adalah perempuan. Dalam kasus ITP akut (anak), didapatkan distribusi yang hampir sama antara laki-laki (52%) dan perempuan (48%). Penyebab dari ITP tidak diketahui secara pasti. Penyakit ini diduga melibatkan reaksi autoimun, dimana tubuh menghasilkan antibodi yang menyerang trombositnya sendiri. ITP kemungkinan juga disebabkan oleh hipersplenisme, infeksi virus, intoksikasi makanan atau obat atau bahan kimia, pengaruh fisis (radiasi, panas), kekurangan faktor pematangan (misalnya malnutrisi), koagulasi intravaskular diseminata (KID), autoimun. Gejala utama yang tampak adalah memar dan ruam petekie menyeluruh terjadi 1-4 minggu setelah infeksi virus. Komplikasi paling serius adalah perdarahan intrakranial, yang terjadi kurang dari 1% kasus. Hati, limpa, dan kelenjar limfe tidak membesar. Dari hasil laboratorium trombosit sering tidak normal dan selalu naik turun biasanya di bawah 20.000/ul (trombosit normal: 150.000-450.000/ul) dan leukosit (WBC) tinggi diatas 10.000/ul (leukosit normal: 4000-10.000/ul). Penatalaksanaan bisa dilakukan secara medikamentosa maupun non- medikamentosa. Untuk medikamentosa, dapat diberikan obat Immunoglobilin intravena, Kortikosteroid, Anti R (D) Antibodi, 𝛼-interferon, Romiplostim, dan Promacta. Sementara untuk non-medikamentosa dapat dilakukan dengan tindakan- tindakan untuk mencegah terjadinya perdarahan. Prognosis pada anak-anak biasanya akan sembuh secara spontan atau cepat. Tetapi prognosis ITP menahun kurang baik, terutama pada stadium praleukemia akan berakibat fatal.