Anda di halaman 1dari 5

Skenario Demonstrasi Kontekstual Alur TIRTA – Take 3

Kelompok M
Pengamat : Yoesnilliah, S.Pd.I., Gr
Coach : Udi Mashudi, S.Pd
Coachee : Novitasari, S.Pd.

PRA OBSERVASI
Percakapan antara pengamat dan coach
Coach : Assalamualaikum Bu Yoes
Pengamat : Walaikumsalam, ya Pak Udi apa kabarnya hari ini Pak?
Coach : Alhamdulillah baik, Bu, Ibu sendiri bagaimana?
Pengamat : Alhamdulillah baik juga, kira ada apa Pak? Ada yang bisa saya bantu
Pak?
Cocah : Saya mau minta tolong Bu Yoes , untuk menjadi pengamat praktik
coaching saya
Pengamat : Wah dengan senang hati pak, kebetulan saya sedang ada waktu luang dan
saya juga mau belajar bersama mengenai praktik coaching. Bagian mana
nih pak yang perlu saya amati?
Coach : Pada bagian kompetensi coaching Bu saya mau melihat perkembangan
hasil belajar saya dalam meningkatkan kemampuan mengajukan
pertanyaan berbobot
Pengamat : Baik pak, jadi bapak ingin melihat perkembangan kemampuan
mengajukan pertanyaan berbobot ya pak?
Coach : Betul sekali Bu
Pengamat : Baik, menurut bapak apa indikasi kemampaun mengajukan pertanyaan
berbobot bapak sudah meningkat?
Coach : Mungkin, saya lebih banyak memberikan pertanyaan yang mampu
membuka pemikiran coachee saya, maksudnya coachee akan menjawab
dengan terbuka tanpa ada hal yang disembunyikan mengenai masalah
yang ia cerita
Pengamat : Ehmm, jdi bapak ingin pertanyaan yang bapak ajukan dapat lebih
menggali informasi diri coachee sehingga bapak lebih mudah dalam
mengidentifikasikan masalahnya betul begitu ya pak?
Coach : Betul Bu
Pengamat : Baik pak, kapan kita lakukan praktik coaching pak?
Coach : Sehabis istirahat saja Bu, kebetulan sudah janji dengan Bu Novita
sebagai coachee
Pengamat : Boleh pak
Coach : Terimakasih pak atas kesediaanya, saya tunggu diruang saya ya Bu?
Asalamualaikum?
Pengamat : Sama-sama pak, walaikumsalam
OBSERVASI
Percakapan coach dan coachee
Skenario Kasus
Bu Novita merasa kewalahan terhadap Tanggung jawab penumpukan tugas yang
diamanatkan kepadanya, mulai dari Tugas Wajibnya mengajar 24 jam, menjadi Wakil Bidang
Kesiswaan yang belum diakui jam nya, menjadi Koordinator Bidang Ekstrakurikuler bahkan
sampai menjadi Pelatih untuk salah satu Kegiatan Ekstrakurikuler NAMUN terkadang ada
kendala dalam melakukan pekerjaan tersebut secara bersamaan waktunya sehingga merasa
ada yang terabaikan. pertanyaan bagaimana Melaksanakan semua aktivitas tersesbut tanpa
ada yang terabaikan, jika pelaksanaannya diwaktu yang bersamaan ?

Tujuan Umum
Coach : Assalamualaikum Bu Novita, apa kabarnya hari ini?
Coachee : Walaikumsalam, Alhamdulillah baik Pak Udi, bapak sendiri gimana?
Coach : Alhamdulillah baik juga Bu, terimakasih ya bu sudah meluangkan
waktunya untuk praktik coaching bersama saya saat ini?
Coachee : Sama-sama pak, kebetulan juga ada yang ingin saya ceritakan. Saya perlu
teman diskusi pak
Coach : Wahhh kebetulan sekali ya bu, apa nih ceritanya bu,kira-kira apa yang
menjadi problem ibu mudah-mudahan saya bisa menjadi teman coaching
yang baik baik ya bu?
Coachee : Begini pak udi, Saya merasa kewalahan terhadap Tanggung jawab
penumpukan tugas yang diamanatkan kepadanya, mulai dari Tugas
Wajibnya mengajar 24 jam, menjadi Wakil Bidang Kesiswaan yang
belum diakui jam nya, menjadi Koordinator Bidang Ekstrakurikuler
bahkan sampai menjadi Pelatih untuk salah satu Kegiatan Ekstrakurikuler
NAMUN terkadang ada kendala dalam melakukan pekerjaan tersebut
secara bersamaan waktunya sehingga merasa ada yang terabaikan.
pertanyaan bagaimana Melaksanakan semua aktivitas tersesbut tanpa ada
yang terabaikan, jika pelaksanaannya diwaktu yang bersamaan ?

Coach : Ooh begitu…. Baik Bu Novi, kalau boleh saya simpulkan tenyata Bu
Novi memiliki masalah yang boleh dikatakan lumyan Complicated ya
Bu?
Pertama : Tanggung Jawab terhadap Tugas Wajib mengajar
Kedua : Tugas sebagai Wakil bidang kesiswaan (belum diakui jam
nya)
Ketiga : Tugas sebagai Koordinator bidang eksrtrakurikuler
Keempat : Tugas menjadi salah satu pelatih kegiatan ekstrakurikuler
Yang kesmua tugas tersebut terkadanga dilakukan secara bersamaan yang
menurut Bu Novita sama pentingnya ya?
Coachee : Betul sekali Pak Udi, sehingga saya merasa tidak dapat melaksanakan
secara sempurna bahkan merasa ada yang teabaikan, walaupun sudah
saya lakukan .
Coach : Jadi ibu merasa tidak bisa maksimal nantinya, ya bu? Dalam
melaksanakan kewajibannya?
Coachee : Betul pak
Coach : Baik bu, apa harapan ibu setelah kita melakukan sesi coaching ini?
Coachee : Harapannya IDEALNYA saya dapat lebih dapat melaksanakan
Tanggung jawab semua tugas saya dengan maksimal tanpa harus ada
yang terabaikan pak udi
Coach : Bagus sekali bu harapannya, pada intinya agar dapat melaksanakan
tanggung jawab dengan baik ya bu?
Coachee : Betul pak

Identifikasi
Coach : Menurut ibu, dari skala 1 sampai 10 Tanggung jawab Ibu pada seluruh
kegiatan ibu yang selama ini sudah dilakukan ada pada nomor berapa?
Coachee : Mungkin 7 ya pak
Coach : Apa saja yang sudah ibu lakukan sehingga bisa berada dalam skala 7 ini?
Coachee : Saya merasa sudah maksimal pak dalam melaksanakan seluruh rangkaian
tanggung jawab saya pak, bekerja dengan sepenuh hati, menyelesaikan
dengan baik NAMUN itu tadi Pak Udi saya merasa ketika saya memilih
mana yang harus saya dahulukan, disitulah letak rasa bersalah saya pada
tugas yang saya abaikan, walaupun tetap saya urusi, namun kurang
maksimal.
Coach : Baik Ibu Novi. Menurut ibu apa hambatan yang ibu alami selama
menjalankan semua tanggung jawab ini ?
Coachee : Sepertinya yang menjadi hambatan saya adalah ketika schedule kegiatan
dilakukan secara bersamaan .
Coach Bisa ibu ceritakan satu contoh nih… tugas dan tanggung jawab yang
jarus dilakukan secara bersamaan
Coachee Begini Pak Udi, Saya sedang mengajar nihhh, kemudian saya juga ada
jadwal kunjungan ke rumah beberapa siswa yang bermasalah (yang
masalah tersebut sudah melalui beberapa fase, mulai dari penyelesaian
dari Guru Mapel, Guru Wali Kelas, Guru BK dan Pada akhirnya
bermuara ke saya selaku Wakil bidnag kesiswaan, Maka saya harus
meninggalkan pekerjaan mengajar saya membersamai murid-murid saya
di kelas dengan meninggalkan tugas yang sudah saya berikan dan pergi
melakukan kunjungan tadi. bersama wali kelas ataupun guru BK.
Pada posisi inilah saya merasa kurang maksimal melaksanakan salah satu
tugas saya.
Coach Baik bu Novi, dapat saya simpulkan Ibu merasa Dilema ya kira-kira?
Karena mengingat harus memilih
Coachee Betul sekali Pak Udi
Coach : Harapannya mau dinaikan ke skala berapa bu agar ibu dapat
melaksanaknn seluruh rangkaian kegiatan tugas dan tanggung jawab
ibu ?
Coachee : Skala 9 pak agar dapat melaksanakan dengan tangung jawab tanpa ada
yang terabaikan

Rencana Aksi
Coach : Tadi ibu sudah menceritakan bahwa ibu sudah sudah maksimal
melakukan tugas dan tanggung jawab ibu. Kira-kira apakah ada cara agar
ibu bisa merasa ini adalah bukan beban bagi ibu?
Coachee : Apa ya pak? Mungkin Saya akan melakukan komunikasi dengan Rekan
sejawat dulu pak misalnya berkolaborasi dengan Wakil Kurikulum
ataupun Guru BK bahkan Pembina Osis
Coach : Setuju sekali bu, dengan duduk bersama tentunya kita bisa saling
bertukar pemahaman dengan lebih optimal ya bu.
Coachee : Betul pak
Coach : Baik bu, tadi ibu juga bilang bahwa akan duduk bersama mencari solusi.
Menurut ibu sendiri bagaimana caranya agar permasalahan ini dapat
terselesaikan dengan baik?
Coachee : Mungkin saya bisa membuat Sherdule pertemuan dengan .rekan secara
bergantian tergantung situasi dan kondisi Pak dan juga akan ditindak
lanjuti dengan melakukan komunikasi dengan Kepala sekolah
Coach : Wah saya setuju sekali dengan pendapat ibu. Tadi ibu berpendapat,
pertama harus duduk bersama dengan rekan sejawat. Dan Kepala sekolah
Kira-kira yang mana nih yang bisa dilakukan dalam waktu dekat bu?
Coachee : Sepertinya semua Pak, namun terlebih dahuku saya akan membuat
schedule pertemuan dengan rekan sejawat dahulu baru kemudia kami
akan duduk bersama dengan kepala sekolah .

Tanggung Jawab
Coach : Setuju sekali dengan ide Bu Novi. Jadi kira-kira kapan Bu bisa
dilaksanakan?
Coachee : Mungkin pekan depan ya pak, mengingat kita akan menyambut bulan
puasa setelah libur awal puasa saya akan segera melakukan pertemuan
dengan rekan sejawat lanjut dengan kepala sekolah.
Coach : Bagus sekali bu karena makin cepat makin baik ya bu, mengingat kalau
menunda-nunda pekerjaan nanti kita sendiri takutnya yang kelupaan.
Coachee : Terimakasih sekali sudah mencerahkan saya ya pak, dari awalnya saya
bingung harus bagaimana permasalaahan saya dan sekarang saya mulai
terbuka pikiran serta mulai terasa hilang beban . karena pada dasarnya
kita harus bekerja dengan hati, dilaksnakan dengan maksimal dan saya
yakin setiap masalah pasti ada solusinya.
Coach : Luar biasa bu, nanti obrolan kita sambung lagi ya bu setelah ibu sudah
melaksanakan rencana kegiatannya. Saya mau dengar hasilnya bu.
Coachee : Baik pak
Coach : Terimakasih juga ya bu sudah meluangkan waktunya., nanti kita ketemu
lagi. Wassalamualaikum
Coachee : Walaikumsalam

Pasca Observasi
Percakapan antara pengamat dan coach
Coach : Assalamualaikum Bu Yoes
Pengamat : Walaikumsalam Pak Udi
Coach : Bagaimana pak hasil pengamatan Ibu terhadap coaching yang saya
lakukan tadi?
Pengamat : Sudah baik pak, saya mengamati dari awal sampai akhir bapak sudah
menerapkan alur TIRTA dengan sangat baik, dimulai dengan tujuan
umum, identifikasi, rencana aksi, dan tanggung jawab semua sudah bapak
lakukan. Bapak berhasil mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang
menggali potensi coachee sehingga menemukan solusi sendiri atas
masalah yang dihadapi. Saya rasa usaha Pak Udi meningkatkan
kompetensi mengajukan pertanyaan berbobot sudha berhasil. Namun
tentu kita perlu selalu membiasakan terus prinsip coaching ini pak agar
komampuan komunikasi kita juga menjadi lancar sehingga dapat
membangun kemitraan dan memberdayakan potensi
Coach : Terimakasih kasih Bu atas waktunya menjadi pengamat praktik coaching
saya, terimakasih juga umpan balik yang diberikan, mudah-mudah saya
dapat berlatih terus agar menjadi terbiasa menerapkan praktik coaching
ini.
Pengamat : Sama-sama pak, saya juga banyak belajar dari apa yang sudah Pak Udi
praktikan tadi.
Coach : Baiklah pak, sampai ketemu lagi ya pak. Assalamualaikum
Pengamat : Walaikumsalam Warohmatullahi Wabarokatuh

Anda mungkin juga menyukai