TENTANG
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
BAB II
PEMBENTUKAN, CAKUPAN WILAYAH, BATAS WILAYAH, DAN IBUKOTA
Bagian Kesatu
Pembentukan
Pasal 2
Bagian Kedua
Cakupan Wilayah
Pasal 3
(1) Kecamatan Marga Sakti Sebelat berasal dari sebagian wilayah Kecamatan
Putri Hijau yang terdiri atas cakupan wilayah :
a. desa Air Putih;
b. desa Suka Makmur;
c. desa Karya Pelita;
d. desa Suka Maju;
e. desa Suka Baru;
f. desa Suka Merindu;
g. desa Suka Medan;
h. desa Karya Bakti;
i. desa Karya Jaya; dan
j. desa Suka Negara;
(2) Cakupan wilayah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digambarkan
dalam peta wilayah yang tercantum dalam lampiran dan merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
(3) Cakupan Wilayah Kecamatan Putri Hijau setelah dibentuknya Kecamatan
Marga Sakti Sebelat terdiri atas :
a. desa Karang Tengah;
b. desa Talang Arah;
c. desa Pasar Sebelat;
d. desa Kota Bani;
e. desa Air Muring;
f. desa Karang Pulau;
g. desa Air Petai;
h. desa Cipta Mulya; dan
i. desa Air Pandan.
Bagian Ketiga
Batas Wilayah
Pasal 4
Bagian Keempat
Ibukota
Pasal 5
BAB III
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 6
BAB IV
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 7
Pasal 8
ttd
ttd
ZULKARNAIN
Pembina Tingkat I (IV/b)
Nip.196407051988031010
TENTANG
PEMBENTUKAN KECAMATAN MARGA SAKTI SEBELAT
KABUPATEN BENGKULU UTARA
I. UMUM
Sebagai perangkat daerah, Camat mendapatkan pelimpahan
kewenangan yang bermakna urusan pelayanan masyarakat. Selain itu
kecamatan juga akan mengemban penyelenggaraan tugas-tugas umum
pemerintah. Camat dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh perangkat
kacamatan dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah
Kabupaten Bengkulu Utara.
Pertanggungjawaban Camat kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah
adalah pertanggungjawaban administratif. Pengertian melalui bukan berarti
Camat bawahan langsung Sekretaris Daerah, karena secara Struktual Camat
berada langsung dibawah Bupati.
Camat juga berperan sebagai kepala wilayah (wilayah kerja, namun
tidak memiliki daerah dalam arti daerah kewenangan), karena melaksanakan
tugas umum pemerintahan di wilayah kecamatan, khususnya tugas-tugas
atribut dalam bidang koordinasi pemerintahan terhadap seluruh instansi
pemerintah di wilayah kecamatan, penyelenggaraan ketenteraman dan
ketertiban, penegakan aturan perundang-undangan, pembinaan
penyelenggaraan pemerintahan desa dan/atau kelurahan, serta pelaksanaan
tugas pemerintahan lainnya yang belum dilaksanakan pemerintahan desa
atau kelurahan dan atau instansi pemerintah lainnya di wilayah kecamatan.
Oleh karena itu kedudukan camat berbeda dengan kepala instansi
pemerintahan lainnya di kecamatan harus berada dalam koordinasi Camat.
Camat sebagai perangkat daerah juga mempunyai kekhususan
dibandingkan dengan perangkat daerah lainnya dalam pelaksanaan tugas
pokok dan fungsinya untuk mendukung pelaksanaan azaz desentralisasi.
Kekhususan tersebut yaitu adanya suatu kewajiban mengintegrasikan nilai-
nilai sosio kultural, menciptakan stabilitas dalam dinamika politik, ekonomi
dan budaya, mengupayakan terwujudnya ketenteraman dan ketertiban
wilayah sebagai perwujudan kesejahteraan rakyat serta masyarakat dalam
kerangka membangun integritas kesatuan wilayah. Dalam hal ini, fungsi
utama Camat selain memberikan pelayanan kepada masyarakat, juga
melakukan tugas-tugas pembinaan kewilayahan.
Secara filosofis, kecamatan yang dipimpin oleh Camat perlu diperkuat
dari aspek sarana prasarana, sistem administrasi, keuangan dan kewenangan
bidang pemerintahan dalam upaya penyelenggaraan pemerintahan di
kecamatan sebagai ciri pemerintahan kewilayahan yang memegang posisi
strategis dalam hubungan dengan pelaksanaan kegiatan pemerintahan
Kabupaten yang dipimpin oleh Bupati. Sehubungan dengan itu, Camat
melaksanakan kewenangan pemerintahan dari 2 (dua) sumber yakni :
pertama, bidang kewenangan dalam lingkup tugas umum pemerintahan; dan
kedua, kewenangan bidang pemerintahan yang dilimpahkan oleh Bupati
dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah.
Dengan demikian, peran Camat dalam penyelenggaraan pemerintahan
lebih sebagai pemberi makna pemerintahan di wilayah kecamatan, atas dasar
pertimbangan demikian, maka Camat secara filosofis pemerintahan dipandang
masih relevan untuk menggunakan tanda jabatan khusus sebagai
perpanjangan tangan dari Bupati di wilayah kerjanya.
Pasal 1
Cukup jelas
Pasal 2
Cukup jelas
Pasal 3
Ayat (1)
Wilayah Kecamatan Marga Sakti Sebelat adalah meliputi 10 desa, yang luas
wilayahnya setelah pengurangan dari wilayah Kecamatan Putri Hijau.
Ayat (2)
Peta wilayah administrasi kecamatan memuat batas wilayah dan titik
koordinat batas wilayah kecamatan.
Ayat (3)
Wilayah Kecamatan Putri Hijau sebelum pemekaran adalah terdiri dari 20
desa, sedangkan wilayah Kecamatan Putri Hijau setelah dimekarkan adalah
meliputi 10 desa yang luas wilayahnya setelah dikurangi wilayah Kecamatan
Marga Sakti Sebelat.
Pasal 4
Ayat (1)
Untuk kepastian wilayah administrasi dalam penyelenggaraan
pemerintahan kecamatan, maka batas wilayah administrasi pemerintahan
kecamatan Marga Sakti Sebelat dengan kecamatan induk dan kecamatan
sekitarnya dilengkapi dengan berita acara kesepakatan batas wilayah dan
akan diatur lebih lanjut dalam Keputusan Bupati tentang batas wilayah
kecamatan.
Untuk batas wilayah dengan Kabupaten lain dan suatu kawasan
tertentu berpedoman dengan peraturan perundang-undangan dan peta
wilayah administrasi yang dibuat oleh instansi berwenang.
Ayat (2)
Cukup Jelas
Ayat (3)
Untuk penetapan batas wilayah Kecamatan Marga Sakti Sebelat dengan
kecamatan induk dan kecamatan tetangga secara pasti di lapangan oleh
Bupati, didasarkan atas peta wilayah administrasi desa yang ada selama ini,
kesepakatan batas secara tertulis dan dokumen penyelenggaraan
pemerintahan yang ada, serta penegasan batas wilayah kecamatan
berpedoman dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 5
Cukup Jelas
Pasal 6
Cukup jelas
Pasal 7
Cukup jelas
Pasal 8
Cukup jelas
ttd