Anda di halaman 1dari 6
PEMERINTAH KOTA DEPOK DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS SUKMAJAYA 4 Avjuna Raya No t Kel, Mekayfaya Kes, Sukmalaya, Depok, Kade Pos:16411 Telp/Fax. (021) 77824908 - 20503579; E-mail (00 —— eee KERANGKA ACUAN INOVASI ‘SKRINING TERPADU BALITA STUNTING (RINDU LANTING) TAHUN 2023 A. Pendahuluan Dalam rangka meningkatkan derajat Kesehatan masyarakat diperlukan dukungan dari berbagai bidang. Puskesmas berperan penting dalam memberikan dukungan secara langsung maupun tidak langsung. Kebutuhan pelayanan Kesehatan yang dimaksud termasuk upaya kesehatan masyarakat yang dilaksanakan ditingkat Puskesmas. Pelayanan Gizi adalah salah satu upaya Kesehatan masyarakat esensial (UKM esensial) seperti tercantum dalam pasar 36 ayat (2) Permenkes 75/2014 tentang Puskesmas. Dalam strategi nasional, percepatan pencegahan stunting, disebutkan bahwa pelayanan gizi dilakukan didalam gedung dan di luar gedung meliputi pelayanan promotif, preventif, kuratif dan ‘ehabiltative dengn target intervensi Kelompok 1000 HPK(lbu Hamil, (bu Menyusui, bayi 0-23 bulan), balita dan remaja. Mengacu pada “The Concetual Framework of the Determinants of Child Undemutrititon’, “The Underlaying Drivers of Malnutrition’, dan *Faktor Penyebab Masalah Gizi Konleks Indonesia’ penyebab langsung masalah gizi pada anak termasuk stunting adalah rendahnya asupan gizi dan status Kesehatan. Penurunan stunting menitikberatkan pada penanganan penyebab masalah gizi, yaitu faktor yang berhubungan dengan ketahanan pangan khususnya akses terhadap pangan bergizi (makanan), lingkungan sosial yang terkait dengan praktik pemberian makanan bayi dan anak (pengasuhan), akses terhadap pelayanan kesehatan untuk pencegahan dan pengobatan (Kesehatan), serta Kesehatan lingkungan yang meliputi tersedianya ‘sarana air bersih dan sanitasi (ingkungan). Keempat faktor tersebut mempengaruhi ‘esupan gizi dan status Kesehatan ibu dan anak. intervensi terhadap keempat faktor tersebut diharapkan dapat mencegah masalah gizi balita di UPTD Puskesmas ‘Sukmajaya. ‘Selanjutnya untuk meningkatkan kinerja dalam pelayanan gizi sebagai upaya percepatan penurunan stunting perlu diterapkan juga visi, misi dan tata nilai UPTO Puskesmas Sukmajaya. Visi UPTD Puskesmas Sukmajaya yaitu mewujudkan Masyarakat Kelurahan Mekarjaya dan Kelurahan Tirtajaya Sehat, Maju, Berbudaya © Dipindai dengan CamScanner dan Sejahtera. Sedangkan Misi UPTD Puskesm: Sukmajaya yaity_ meningkatkan Pelayanan publik yang modern dan partisipatif, Mewujudkan Masyarakat Kelurahan Mekarjaya dan Tirtajaya yang Sehat, Aman, Tertib dan Nyaman Adapun tata nilai UPTO Puskesmas Sukmajaya yaitu TEPAT (Texjangkau, Efision, Profesional, Akurat, dan Terpadu). B. Latar Belakang ‘Stunting adalah Kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Kondisi gagal tumbuh Pada anak balita disebabkan kuragnya asupan gizi dalam waktu lama sorta terjadinya penyakit infeksi berulang, dan kedua faktor penyebab ini dipengaruhi oleh Pola asuh yang tidak memadai terutama dalam 1000 HPK. Anak tergolong stunting apabila panjang atau tinggi badan menurut umumya lebih rendah dari standar nasional yang berlaku. Standar dimaksud terdapat pada buku Kesehatan Ibu dan ‘Anak (KIA) dan beberapa dokumen lainnya. Penurunan stunting penting dilakukan sedini mungkin untuk menghindari dampak jangka panjang yang merugikan seperti terhambatnya tumbuh kembang anak. Stunting mempengaruhi perkembangan otak sehingga tingkat kecerdasan ‘anak tidak maksimal. Hal ini beresiko menurunkan produktivitas pada saat dewasa. ‘Stunting juga menjadikan anak lebih rentan terhadap penyakit. Anak stunting beresiko lebih tinggi menderita penyakit kronis di masa dewasanya. Upaya penurunan stunting dilakukan melalui dua intervensi yaitu intervensi gizi spesifik untuk mengatasi penyebab langsung dan intervensi gizi sensitif untuk mengatasi penyebab tidak langsung. Selain mengatasi penyebab langsung dan tidak langsung, diperiukan prasyarat pendukung yang mencakup komitmen politik dan kebijakan untuk pelaksanaan, keterlibatan pemerintah dan lintas sektor, serta kapasitas untuk melaksanakan. Penurunan stunting memerlukan pendekatan menyeluruh, yang harus dimulai dari pemenuhan prasyarat pendukung, Riset kesehatan dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan pada tahun 2018 menemukan 30,8% anak mengalar stunting. Walaupun prevalensi stunting menurun dari angka 37,2% pada tahun 2013, namun angka stunting tetap tinggi dan masin ada 2 provinsi dengan prevalensi diatas 40%. Prevalensi stunting Kota Depok yaitu sebesar 3.48%, Prevalensi stunting di wilayah kerja UPTO Puskesmas Sukmajaya yaitu sebesar 3.19%. Angka ini sudah jauh dibawah angka prevalensi stunting secara nasional. Namun, UPTD Puskesmas Sukmajaya terus berusaha ‘untuk melakukan upaya percepatan penurunan angka stunting terutama di wilayah kerja UPTD Puskesmas Sukmajaya Oleh sebab itu, UPTD Puskesmas Sukmajaya membuat inovasi secara terpadu dari berbagai tintas program guna melakukan upaya percepatan penurunan © Dipindai dengan CamScanner angka stunting serta berupaya tidak adanya kasus stunting baru (zero new stunting) di wilayah Kerja UPTD Puskesmas Sukmajaya melalui pendekatan intervensi gizi spesifik berupa kegiatan Skrining Terpadu Balita Stunting (RINDU LANTING). Kegiatan ini berupa pemeriksaan status gizi dan konseling balita stunting, stimulasi, deteksi, intervensi ini tumbuh kembang (SDIDTK), pemeriksaan Kesehatan balita stunting oleh dokter dan pemeriksaan test mantoux untuk ‘mengetahui adanya penyakit infeksi TB Paru pada balita stunting, ©. Tujuan a. Tyjuan Umum Mengetahui secara menyeluruh faktor penyebab terjadinya status gizi stunting pada balita untuk menentukan intervensi dan rencana tindak lanjut yang sesuai dengan kondisi balita stunting di wilayah kerja UPTD Puskesmas ‘Sukmajaya b. Tujuan Khusus 1. Memperoleh data identitas balita berdasarkan nama, tanggal lahir, umur, berat badan lahir, riwayat ASI Ekslusif sper D. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan ‘Memperoleh data mengenai riwayat asupan makan balita stunting Memperoleh data perkembangan balita stunting ‘Memperoleh data hasil pemeriksaan kesehatan balita stunting ‘Memperoieh hasil pemeriksaan skrining TB Paru melalui mantoux test ‘No Kegiatan Pokok 71 | Sktining Terpadu Balita Stunting [= Pengukuran Antropometri serta penentuan status gizi, recall asupan makan dan Konseling Gizi - _Kegiatan stimulasi, deteksi, intervensi dini tumbuh kembang (SDIDTK) = Kegiatan pemeriksaan kesehatan oleh Dokter ~ Kegiatan sk mantoux test E. Cara Melaksanakan Kegiatan | Wo | - Koma Pelaksanaan Lintas Program | oNN® | Keterangan [1 | Srining Persiepan - Dokter Kelurahan Terpadu | 1. Melakukan -PJSDIDTK } Zakat Balita pertomuan dengan | - PJ TB sukses | ‘Stunting kepala puskesmas | ~ Pd Promkes © Dipindai dengan CamScanner 2. Melakukan koordin; i dengan lintas program yang terlibat dalam kegiatan skrining terpadu balita stunting (RINDU LANTING) 3. Mempersiapkan data BNBA sasaran balita stunting 4, Mempersiapkan form skrining terpadu meliputi form skrining gizi, form SDIDTK, Form CPPT, Form skrining TB Paru 5. Membuat surat undangan untuk kelurahan mengenai kegiatan skrining terpadu balita stunting (RINDU LANTING) 6. Membuta surat permohonan peminjaman tempat untuk kegiatan skrining terpadu balita ‘stunting (RINDU LANTING) 7. Mempersiapkan Perlengkapan dan © Dipindai dengan CamScanner ‘Poralaian untuk kogiatan skaining terpadu 1, Potugas Gizi dan promkes ‘molakukan Pengukuran antropometri dan wawancara sorta konsultasi gizi 2, Petugas SDIDTK ‘melakukan pemeriksaan perkembangan balita stunting 3, Dokter melakukan Pemeriksaan kesehatan balita stunting 4. Petugas TB melakukan skrining TB Paru serta tes mantoux pada balita stunting F. Sasaran Seluruh balita stunting di wilayah kerja UPTD Puskesmas Sukmajaya G. Jadwal Kegiatan Bulan No Kegiatan TT2]5]4] >] 5]7] 8] 9] 0] 1] 1 [-T Sktining Terpadu Bata | 1. | Stunting (RINDU LANTING) @ Dipindai dengan CamScanner H. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilakukan pada akhir bulan Januari dan September dengan pelaporan hasil kegiatan Skrining Terpadu Balita Stunting (RINDU LANTING) pada bulan tersebut |. Pencatatan, Pelaporan, dan Evaluasi Kegiatan Pencatatan dengan menggunakan form skrining gizi, form SDIDTK, form CPPT dan form skrining TB Paru yang telah ditetapkan. Data tersebut akan di olah dan di analisa selanjutnya akan dibuat laporan hasil kegiatan Skrining Terpadu Balita Stunting (RINDU LANTING), serta diinput ke dalam aplikasi sigizi terpadu sebagai pelaporan hasil tindak lanjut balita stunting. Evaluasi kegiatan dilakukan pada bulan Februari dan’ Oktober setelah semua pencatatan dan pelaporan sudah selesai. Depok, Januari 2023 ‘Mengetahui, Pelaksana Program Gizi Kepala UPTD Puskesmas Sukmajaya dra. Anita Rachmawati sy AMA.Gizi NIP 197206222000122004 NIP. 199308042020122008 © Dipindai dengan CamScanner

Anda mungkin juga menyukai