Jepang sedang memerlukan banyak tenaga kerja terampil di berbagai bidang. Prediksinya dalam
beberapa tahun ke depan kekurangan lebih dari 1 juta tenaga kerja. Selama ini kekurangan tersebut
dipenuhi dengan tenaga kerja pemagang (kenshusei dan jisshuusei) yang telah dimulai sejak tahun
1992. Tetapi program ini banyak dikritik oleh negara-negara lain karena dianggap mempekerjakan
orang asing di Jepang dengan kedok pemagang agar bisa membayar dengan gaji murah. Maka, sejak
tahun 2019 dirilis visa baru “tokutei ginou/ SSW” tetapi keburu COVID dan sempat tidak bisa
berjalan sesuai rencana. Target dalam 5 tahun sejak dirilis April 2019, Jepang akan menerima SSW
sebanyak 345.150 orang dari beberapa negara mitra, termasuk Indonesia. Kondisi terkini per
Desember 2022 baru mencapai 130,195 orang di mana kebanyakan adalah perpindahan dari visa
jisshuusei (Vietnam 58.9%, Indonesia 12.5% dan Filipina 10.1%). Bidang kerja yang terbanyak adalah
industri makanan-minuman (32,5%), industri komponen mesin-elektronika (21,2%) dan pertanian
(12,6%).
Gambar 1. Jumlah SSW per negara dan per bidang di Jepang (per 31 Desember 2022)
1
Program ini sempat terhenti selama COVID kemarin, dan sekarang sudah dibuka kembali. Beberapa
klien IJBNet meminta membantu karena kita dinilai mampu menggandeng mitra-mitra terkait untuk
eksekusi program ini. Targetnya, dalam setahun kita akan mengirim SDM beberapa ribu orang.
Bekerjasama dengan LPK mitra, kampus, pemda dan lainnya, IJBNet akan membantu perekrutan/
pendidikan dan pengiriman SDM untuk bekerja ke Jepang dengan 2 visa berikut ini:
Ada juga visa Engineer/ Specialist in Humanities/ International Services, yang bisa diberikan kepada
lulusan S1 di bidang yang sesuai. Tetapi persyaratannya lebih ketat, terutama di dalam melihat
kesesuaian tempat dan materi kerjanya, apakah benar-benar perlu seorang sarjana atau bisa
dilakukan oleh tenaga kerja lainnya. Sementara kita tidak fokus di sini, tetapi apabila ada yang
mendaftar dengan segala resikonya tetap akan kita bantu.
IJBNet memiliki mitra LPK di seluruh Indonesia yang bisa mendidik Bahasa Jepang sampai level JLPT
N4 atau JFT-Basic A2, dan LPK untuk mendidik bidang-bidang SSW sesuai keperluan.
(1) Keperawatan
(2) Pembersihan gedung
(3) Industri konstruksi
(4) Industri pembuatan kapal dan mesin kapal
(5) Perbaikan dan perawatan mobil
(6) Industri penerbangan
(7) Industri perhotelan
(8) Pertanian
(9) Perikanan dan budidaya perairan
(10)Produksi makanan dan minuman
(11)Industri layanan makanan
(12)Industri komponen mesin dan elektronika
(1) Usia minimal 18 tahun , pendidikan minimal lulusan SMA dan sederajat.
(2) Lulus JLPT N4 atau JFT-Basic A2.
(3) Lulus Skill Test/Tes Bidang.
(4) Lulus Interview Perusahaan/User Jepang atau perwakilannya.
(5) Lulus Medical Check-Up.
IJBNet akan mengadakan interview secara periodik, dan hanya peserta yang sudah diterima User
Jepang saja yang akan dididik selanjutnya. Jadi ada kepastian diterima di Jepang setelahnya.
2
2. Internship (Pemagang Universitas)
Syarat utamanya yaitu prodi yang diambil harus sesuai dengan bidang pekerjaan tempat magang.
Pendaftaran dilakukan kolektif melalui kampus masing-masing yang telah menandatangani MOU
dengan perusahaan penerima. Lama magang yang kami terima 6 bulan atau 1 tahun (biasanya
dimulai bulan Juli atau Januari, pada saat mulai semester di kampus masing-masing), tergantung ijin
yang diberikan oleh kampus. Dianjurkan mahasiswa/I yang ikut program “Kampus Merdeka” dan
selama magang bisa mendapatkan SKS sesuai aturan yang berlaku. Tidak ada syarat kemampuan
Bahasa Jepang, tetapi sebaiknya memiliki minimal kemampuan percakapan ringan (belajar intensif
selama 2 minggu sampai 1 bulan, rincian biaya menyusul).
(1) Prodi Bahasa Jepang bisa dimasukkan ke semua bidang apabila ada perusahaan Jepang yang
menerima.
(2) Peserta magang yang telah wisuda S1 atau D3, ada kesempatan untuk bisa mendapatkan
Visa Engineer, Specialist in Humanities & International Services, tetapi harus mengulang
permohonan visa lagi dan akan dilihat kesesuaian dengan tempat kerjanya. Sebaiknya juga
melampirkan kemampuan Bahasa Jepang minimal JLPT-N4.
3
Dokumen yang diperlukan untuk mengurus Visa Internship
(1) Kepastian siswa diterima bekerja di Jepang sebelum atau ditengah-tengah proses
pendidikan.
(2) Biaya jelas relatif murah dan materi pendidikan yang sudah teruji untuk mendapatkan ijazah
N4 dan sertifikat SSW (rata-rata 5-6 bulan, rincian biaya menyusul).
(3) Biaya pendidikan/ persiapan bisa meminjam ke bank, koperasi atau lainnya (dikembalikan
dari angsuran gaji di Jepang)
(4) Dikelola oleh orang yang profesional, amanah dan mementingkan kenyamanan bekerja para
SSW bekerja di Jepang.
(5) IJBNet memiliki jaringan di Jepang (diaspora Indonesia dan sahabat Jepang pecinta
Indonesia) yang siap membantu apabila ada kesulitan dan masalah lainnya di Jepang
(masing-masing perusahaan penerima akan diberikan kontak person terdekat di daerah
masing-masing).
(1) Mahasiswa/i memiliki pengalaman riil dengan bekerja magang di lapangan, mendapatkan
gaji lumayan (sekitar 15-20 juta/ bulan) dan SKS melalui program kampus merdeka.
(2) Alumni yang belum bekerja bisa mendapatkan kesempatan kerja di Jepang, cukup dengan
bekal ijazah S1 dan bekal Bahasa Jepang percakapan ringan.
(3) Kampus bisa MOU dengan perusahaan Jepang untuk meningkatkan nama dan akreditasi
kampus.
(4) Ada biaya pendidikan dan persiapan ke Jepang tambahan yang bisa diminta dari anak didik
atau mendapatkan subsidi dari pemerintah/ instansi terkait.
(1) Program Kemenaker/ Disnaker, Kementan dan lain-lain pasti akan sangat terbantu karena
banyak anak-anak daerah yang bisa bekerja.
4
(2) Perekonomian daerah juga bisa terangkat pelan-pelan karena akan ada Yen yang ditransfer
ke masing-masing daerahnya.
(3) Anak-anak daerah bisa jadi promotor daerah masing-masing di Jepang yang bisa ditindak-
lanjuti dengan Kerjasama Sister City/ Province dan lainnya.
(4) Para pekerja yang pulag nanti bisa diharap akan menjadi penyambung kerjasama Indonesia-
Jepang di berbagai bidang bisnis, sosial dan lainnya.
Asistensi & Konsultasi di Jepang: Prof. Dr. Bambang Rudyanto/ Ketua IJBNet Jepang
Email: info@ijb-net.org