Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

“ PENYULUHAN PENYAKIT SAKIT GIGI & OBATNYA”


Diajukan Sebagai
Tugas Mata Kuliah Dasar-Dasar farmasi Sosial dan Ekonomi

Disusun Oleh :
Kelompok 10
1. Anggy Indah P 066 118 191
2. Ratna Winarti 066 118 192
3. Risman Ramdani 066 118 193

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PAKUAN
BOGOR
2020
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta Hidayah-Nya terutama
nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga kami bisa menyelsaikan makalah mata kuliah
“Dasar-Dasar Farmasi Sosial Dan Ekonomi” Sholawat serta salam kita sampaikan kepada
Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni Al-Qur’an
dan Sunnah untuk keselamatan umat di dunia.

Mata kuliah ini salah satu tugas mata kuliah Dasar-Dasar Farmasi Sosial Dan Ekonomi di
Program Studi Farmasi Fakultas FMIPA pada Universitas Pakuan. Selanjutnya penulis
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada ibu Nhadira Nhestricia, S.Farm.,
MKM., Apt. Selaku dosen pembimbing mata kuliah Dasar-Dasar Farmasi Sosial Dan
Ekonomi dan pada segenap pihak yang telah memberikan bimbingan serta arahan selama
penulisan makalah ini.

Kami menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, maka dari
itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Bogor, 23 Februari 2020

Penyusun,
BAB I

PENDAHULUAN

Masalah kesehatan merupakan masalah yang di hadapi oleh masyarakat kita


sebelumnya Saat ini .Semakin maju Teknologi di Bidang kedokteran, Semakin Banyak pula
macam penyakit yang mendera masyarakat. Hal ini tentu saja hanya oleh faktor tingkah laku
manusia itu sendiri.

Masalah terbesar yang dihadapi penduduk indonesia seperti juga dinegara-negara


berkembang lainnya dibidang kesehatan gigi dan mulut adalah penyakit jaringan keras gigi
(caries dentin). Hal ini karena prevalensi karies di Indonesia mencapai 80%. Usaha untuk
mengatasinya belum memberikan hasil yang nyata bila diukur dengan indikator kesehatan
gigi masyarakat. Tingginya prevalensi karies gigi serta belum berhasilnya usaha untuk
mengatasinya mungkin dipengaruhi oleh faktor-faktor distribusi penduduk, faktor
lingkungan, faktor prilaku, dan faktor pelayanan kesehatan gigi yang berbeda-beda pada
masyarakat Indonesia.

Karies gigi adalah suatu proses kerusakan yang dimulai dari email terus ke dentin dan
merupakan suatu penyakit yang berhubungan dengan banyak faktor. Ada empat faktor utama
yang saling mempengaruhi untuk terjadinya karies yaitu faktor host yang meliputi gigi dan
saliva, faktor kedua ialah mikroorganisme, ketiga adalah substrat dan ke empat adalah waktu.

Selain faktor langsung yang ada di dalam mulut, terdapat faktor-faktor tidak langsung
yang disebut faktor resiko luar yang merupakan faktor predisposisi dan faktor penghambat
terjadinya karies. Faktor luar antara lain adalah usia, jenis kelamin, keadaan penduduk dan
lingkungan, pengetahuan, kesadaran dan prilaku yang berhubungan dengan kesehatan gigi,
misalnya pengetahuan mengenai jenis makanan dan minuman yang menyebabkan karies.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Penyuluhan Kesehatan


Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan cara
mengubah pesan, menanamkan keyakinan, membuat masyarakat tidak sadar, tahu dan
memahami, tetapi juga mau dan bisa melakukan anjuranyang ada dengan kesehatan.
Penyuluhan kesehatan merupakangabungan dari berbagai kegiatan dan peluang yang
berlandaskan prinsip- prinsipbelajar untuk mencapai suatu keadaan, dimana individu,
keluarga,Kelompok ATAU society Beroperasi keseluruhan Ingin Hidup Sehat, tahu
bagaimana bagaimana dan melakukan apa yang bisa dilakukan, secara perseorangan
juga secara kelompok dan meminta pertolongan (Effendy,1998).
Konsep kesehatan umum, penyuluhan kesehatan diartikan sebagaikegiatan
pendidikan kesehatan dilakukan dengan cara menyebarluaskan pesandan
menanamkan keyakinan, dengan demikian masyarakat tidak hanyasadar, tahu, dan
mengerti, tetapi juga mau melakukan anjuran yang berhubungan deng an kesehatan
(Azwar, 1983 dalam Maulana, 2009).

Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian dari kesehatan tubuh yang tidak
dapat dipisahkan satu dan lainnya karena akan mempengaruhi kesehatan tubuh
keseluruhan. Gigi merupakan salah satu bagian tubuh yang berfungsi untuk
mengunyah, berbicara dan mempertahankan bentuk muka, sehingga penting untuk
menjaga kesehatan gigi sedini mungkin agar dapat bertahan lama dalam rongga
mulut. Kelainan-kelainan yang bisa terjadi didalam mulut adalah gigi berlubang,
penyakit atau radang gusi dan gigi berjejal, karies gigi dan radang gusi (gingivitis)
merupakan penyakit gigi dan jaringan pendukung gigi yang banyak dijumpai pada
anak-anak sekolah dasar di indonesia, serta cenderung meningkat setiap dasawarsa.
B. Tujuan Penyuluhan

Tujuan penyuluhan adalah mengubah masyarakat ke arah yangberorientasi


pada perbaikan kesehatan masyarakat yang optimal, untukmewujudkannya,
perubahan yang diharapkan setelah menerima pendidikantidak bisa terjadi sekaligus.
Oleh karena itu, Penerimaan target penyuluhan dibagi menjaditujuan jangka pendek
yaitu tercapainya perubahan pengetahuan,tujuan jangka Sedang hasil yang diharapkan
adalah adanya peningkatanpengertian, sikap, dan keterampilan yang akan mengubah
perilakuke Arah perilaku sehat, dan tujuan jangka panjang adalah dapat
membantudalam kehidupan sehari-hari.Menurut WHO (1954) tujuan penyuluhan
kesehatan adalah untuk mengubah hubunganperseorangan dan masyarakat dalam
bidang kesehatan. Tujuan penyuluhankesehatan pada hakekatnya sama dengan tujuan
pendidikankesehatan, menurut Effendy (1998) tujuan penyuluhan kesehatan adalah:

1. Tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga dan masyarakat


dalamperlindungan lingkungan hidup, serta perbaikan lingkungan dalam
upaya mewujudkan derajat kesehatan yang baik.
2. Terbentuknya sehat pada individu, keluarga, kelompok danmasyarakat yang
sesuai dengan konsep hidup sehat baik fisik, mental dansosial sehingga dapat
menurunkan angka kesakitan dan kematian.

C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Penyuluhan


Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan terhadap sasaran dalam keberhasilan
penyuluhan :
1. Tingkat Pendidikan dapat mempengaruhi cara pandang seseorang terhadap
informasi baru yang diterima. Maka dapat diperoleh semakin tinggi tingkat
pendidikannya, semakin mudah seseorang menerima informasi yang
didapatnya.
2. Tingkat Sosial EkonomiSemakin tinggi tingkat sosial ekonomi seseorang,
semakin mudah pula dalam menerima informasi baru.
3. Adat Istiadat Pengaruh dari adat istiadat dalam menerima informasi baru
merupakan hal yang tidak dapat diabaikan, karena masyarakat kita masih
sangat menuntut dan mempertimbangkan sesuatu yang tidak boleh diabaikan.
4. Kepercayaan Masyarakat lebih memperhatikan informasi yang disampaikan
oleh orang-orang yang sudah mereka kenal, karena sudah timbul kepercayaan
masyarakat dengan penyampai informasi.
5. Ketersediaan Waktu di Masyarakat penyampaian informasi harus
memperhatikan tingkat aktivitas masyarakat untuk menjamin tingkat
penerimaan masyarakat dalam penyuluhan.

Dalam melakukan penyuluhan kesehatan, maka penyuluh yang baik harus


melakukan penyuluhan sesuai dengan langkah-langkah dalam penyuluhan
kesehatan masyarakat berikut: Mengkaji kebutuhan kesehatan masyarakat,
menetapkan masalah kesehatan masyarakat, memprioritaskan masalah yang
terlebih dahulu ditangani melalui penyuluhan kesehatan masyarakat,
menyusun perencanaan penyuluhan.

Anda mungkin juga menyukai