PROPOSAL SKRIPSI
AI ROSTIKA
F422373
Judul Tugas Akhir : Hubungan kurang energi kronik pada ibu hamil
trimester III dengan kejadian bayi berat lahir
rendah di Puskesmas Cibaregbeg tahun 2022
Nama Mahasiswa : Ai Rostika
NPM : F422373
Program Studi : Sarjana Kebidanan
Menyetujui :
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan proposal yang berjudul “hubungan
kurang energi kronik pada ibu hamil trimester III dengan kejadian bayi berat lahir
rendah di Puskesmas Cibaregbeg tahun 2022". Adapun tujuan pembuatan
proposal ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan pendidikan
akhir Sarjana Kebidanan di Institut Kesehatan Rajawali Bandung.
Penulis menyadari selama pembuatan skripsi ini banyak menemukan
hambatan dan kesulitan. Namun atas segala bantuan, bimbingan dan arahan dari
berbagai pihak, penulis mampu menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu,
penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Tonika Tohri, S.Kp., M.Kes. selaku Rektor Institut Kesehatan Rajawali
Bandung ;
2. Erni Hernawati, S.S.T., Bd., M.M., M.Keb, selaku Dekan Fakultas Kebidanan
Institut Kesehatan Rajawali Bandung;
3. Lia Kamila, S.S.T., Bd., M.Keb, selaku Penanggung Jawab Program Studi
Sarjana Kebidanan Institut Kesehatan Rajawali Bandung;
4. Mira Miraturrofi’ah, S.S.T., M.Kes, selaku dosen pembimbing utama yang
telah memberikan bimbingan serta masukan dan arahan pada penulis;
5. Wulan Nurasyriani, S.S.T., M.Tr.Keb, selaku dosen pembimbing pendamping
yang telah memberikan bimbingan serta masukan dan arahan pada penulis;
6. Seluruh dosen Institut Kesehatan Rajawali Bandung yang telah membekali
ilmu;
7. Rekan-rekan mahasiswa Sarjana Kebidanan Institut Kesehatan Rajawali
Bandung yang senantiasa memberikan doa, dukungan dan semangatnya.
ii
DAFTAR ISI
iii
2.2.4 Deteksi Dini Kekurangan Energi Kronik (KEK)...........................18
2.2.5 Pencegahan KEK pada ibu hamil...................................................18
2.2.6 Penyabab Kekurangan Energi Kronik............................................19
2.2.7 Komplikasi KEK............................................................................23
2.3 Kehamilan....................................................................................................... 24
2.3.1 Pengertian.......................................................................................24
2.3.2 Gizi ibu hamil.................................................................................25
2.4 Kerangka Teori............................................................................................... 29
BAB III METODOLOGI PENELITIAN...........................................................30
3.1 Rancangan Penelitian...................................................................................... 30
3.2 Kerangka Penelitian........................................................................................ 30
3.3 Variabel Penelitian.......................................................................................... 30
3.3.1 Variabel Bebas (Independen).........................................................30
3.3.2 Variabel Tergantung (Dependen)...................................................31
3.4 Definisi Operasional....................................................................................... 31
3.5 Populasi dan sampel....................................................................................... 31
3.5.1 Populasi..........................................................................................31
3.5.2 Sampel............................................................................................31
3.5.3 Tekhnik Pengambilan Sampel........................................................32
3.6 Tehnik Pengumpulan Data.............................................................................. 33
3.6.1 Pengumpulan data..........................................................................33
3.6.2 Prosedur Penelitian.........................................................................33
3.7 Pengolahan Data dan Analisis Data................................................................34
3.7.1 Pengolahan Data (proccesing)........................................................34
3.7.2 Analisa Data...................................................................................35
3.8 Lokasi dan Waktu Penelitian..........................................................................36
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 37
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
BBLR dengan lebih dari 15,5% dari semua kelahiran setiap tahun.
Berdasarkan Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI, 2017) angka
kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di Indonesia mencapai 6,2%.
Kejadian BBLR berdasarkan provinsi bervariasi dengan rentang 2%-15,1%.
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat tahun 2021 didapatkan bahwa
jumlah BBLR di Jawa Barat sebanyak 20.588 dan jumlah kasus di
Kabupaten Cianjur sebanyak 996 (2,39%)%. Jumlah BBLR di Puskesmas
Cibaregbeg sendiri sebanyak 38 kasus dari 793 ibu hamil atau sebesar 5%.
Dampak BBLR adalah anak berisiko sangat besar mengalami berbagai
masalah saat ia tumbuh besar hingga dewasa. Risiko paling besar adalah
stunting atau perawakan pendek. “Kasus stunting di ASEAN cukup tinggi
sekitar 8,9 juta. Dan Indonesia termasuk berkontribusi terbesar di antara
negara ASEAN lainnya. Dampak jangka panjang dari BBLR adalah risiko
penyakit kronis seperti obesitas, diabetes, atau penyakit jantung saat anak
dewasa Maryunani, 2013).
BBLR dapat disebabkan dari beberapa faktor, diantaranya adalah
faktor lingkungan internal yaitu meliputi umur, jarak kehamilan, paritas,
kadar hemoglobin, status gizi ibu hamil, penyakit. Selain itu ada faktor
lingkungan eksternal yaitu meliputi kondisi lingkungan, asupan zat gizi dan
tingkat social ekonomi ibu hamil. Serta faktor penggunaan sarana kesehatan
yang berhubungan frekuensi pemeriksaan kehamilan atau ANC (Silitonga H
N, 2011). Namun faktor yang lebih dominan salah satunya adalah faktor
status gizi ibu hamil.
Status gizi ibu hamil dapat dinilai dari penambahan berat badan ibu
selama kehamilan dan lingkar lengan atas ibu hamil (LLA) (Fatimah, 2017).
Penambahan berat badan ibu yang normal selama kehamilan untuk ibu
dengan indeks masa tubuh yang normal adalah 11,5-16,0 kg (Fatimah,
2017). Status gizi ibu hamil bisa diketahui dengan mengukur ukuran lingkar
lengan atas, bila kurang dari 23,5 cm maka ibu hamil tersebut termasuk
Kurang Energi Kronis (KEK), ini berarti ibu sudah mengalami keadaan
kurang gizi dalam jangka waktu yang telah lama, bila ini terjadi maka
3
1.5 Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah mengetahui hubungan kurang
energi kronik pada ibu hamil trimester III dengan kejadian bayi berat lahir
rendah di Puskesmas Cibaregbeg tahun 2022.
1.6.2 Praktis
1. Bagi Puskesmas
Penelitian ini dijadikan sebagai tambahan informasi tentang
gambaran kejadian Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada ibu
hamil dan berat badan lahir rendah di wilayah kerja Puskesmas,
sehingga dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dalam
membuat rencana program penanggulangan kejadian KEK dan
berat badan lahir rendah.
2. Bagi Peneliti
Diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah wawasan
peneliti mengenai riset kesehatan khususnya pengetahuan Kurang
Energi kronik pada ibu hamil dan bayi berat lahir rendah.
3. Bagi Responden
Penelitian ini dijadikan sebagai tambahan informasi untuk
menjaga asupan gizi, menambah pengetahuan, dan menjaga jarak
kehamilan agar terhindar dari Kekurangan Energi Kronis (KEK)
dan berat badan lahir rendah.
4. Bagi Tempat Penelitian
Menjadi bahan masukkan untuk meningkatkan pelayanan
kesehatan di Puskesmas Cibaregbeg Kabupaten Cianjur.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
8
9
c. Kehamilan Gemelli
Berat badan bayi pada kehamilan gemelli lebih ringan daripada
berat badan bayi kehamilan tunggal pada umur kehamilan yang sama.
Berat badan bayi pada kehamilan kembar rata-rata 1000 gram lebih
ringan daripada bayi kehamilan tunggal. Pada kehamilan gemelli terjadi
distensi uterus berlebihan, sehingga melewati batas toleransi dan sering
terjadi partus prematus. Kebutuhan ibu akan zat makanan pada
kehamilan ganda bertambah yang dapat menyebabkan anemia dan
penyakit defisiensi lain, sehingga bayi lahir kecil. (Rohan, 2013).
d. Komplikasi BBLR
1) Komplikasi BBLR pada bayi premature :
a) Asfiksia
Asfiksia disebabkan karena kurangnya surfaktan (ratio lesitin
atau sfingomielin kurang dari 2). Pertumbuhan dan
pengembangan yang belum sempurna, otot pernafasan yang
masih lemah, dan tulang iga yang mudah melengkung atau
pliable thorax. (Momeni, 2017).
b) Masalah pemberian ASI
Hal tersebut dikarenakan ukuran tubuh BBLR yang kecil,
kurang energi, lemah, lambungnya kecil, dan tidak dapat
menghisap dengan kuat. (Momeni, 2017).
c) Hiperbilirubinemia
Hiperbilirubinemia dapat terjadi akibat adanya peningkatan
kadar bilirubin pada tubuh. Hal tersebut dapat ditemukan
dalam keadaan dimana terjadi peningkatan penghancuran sel
darah merah (eritrosit) yang berkisar 80-90 hari, dan kadar zat
besi yang tinggi dalam eritrosit. (Radis, Glover, 2012).
2) Komplikasi BBLR pada bayi dismatur
a) Sindrom aspirasi mekonium
Keadaan hipoksia intrauterineakan mengakibatkan janin
mengadakan “gasping” dalam uterus. Selain itu, mekonuim akan
10
yang termasuk bayi kecil masa kehamilan (KMK) yaitu KMK lebih bulan,
KMK cukup bulan, dan KMK kurang bulan. Bayi yang cukup bulan
kebanyakkan mampu bernafas dan menghisap dengan baik. Sedangkan bayi
KMK kurang bulan kadang kemampuan bernafas dan menghisapnya lemah
(Proverawati dan Ismawati, 2012).
Pengukuran LILA adalah suatu cara untuk deteksi dini yang mudah
dapat dilaksanakan oleh masyarakat, untuk mengetahui kelompok berisiko
KEK. Dengan risiko KEK di Indonesia sendiri adalah 23,5 cm. Apabila
hasil dari pengukuran LILA tersebut kurang dari 23,5 cm artinya
mempunyai risiko kekurangan energi kronik.
Penghitungan IMT ibu hamil dapat menjadi indikator pertumbuhan
janin. Bahwa kenaikan 1 kg berat badan maternal pada trimester 1
berkorelasi dengan kenaikan berat badan bayi baru lahir sebesar 31 gram.
Setiap 1 kg berat badan pada trimester 2, berkolerasi dengan kenaikan berat
badan bayi baru lahir sebesar 26 gram. Sedangkan kenaikan berat badan
maternal pada trimester 3 tidak berkolerasi dengan kenaikan berat badan
bayi baru lahir (Husin, 2015).
2.2.3 Cara Mengetahui Resiko dengan Pengukuran LILA
Pengukuran LILA adalah suatu cara untuk mengetahui risiko KEK Ibu
hamil, wanita usia subur termasuk remaja putri. Pengukuran LILA tidak
dapat digunakan memantau perubahan status gizi dalam jangka pendek.
Pengukuran dilakukan dengan pita LILA dan ditandai dengan sentimeter,
dengan batas 23,5 cm (batas antara merah dan putih di pita LILA). Apabila
tidak tersedia pita LILA dapat digukan pita sentimeter atau metlin yang
biasa digunakan penjahit pakaian. Ukuran LILA kurang dari 23,5 cm artinya
mengalami resiko KEK. Ibu hamil yang mempunyai resiko KEK, segera
20
juga amat diperlukan agar ibu hamil dapat mengatur makanan, terutama
untuk menangani berbagai keluhan kehamilan pada setiap trimesternya.
Pada trimester awal kehamilan, seorang ibu hamil biasanya akan
mengalami berbagai keluhan, seperti mual atau muntah. Kondisi inilah
yang akan membuat selera makan dariibu hamil berkurang banyak.
Selera makan yang berkurang akan berdampak pada asupan makanan ibu
hamil. Dengan pengetahuan yang memadai, ibu hamil juga bisa
menyiasati dengan makan sedikit-sedikit tapi intensitasnya lebih sering.
Ibu hamil juga dianjurkan untuk mengonsumsi menu seimbang
(Paramashanti, 2019).
h. Latar belakang adat dan kebudayaan
Hal ini juga amat berpengaruh terhadap status gizi ibu hamil. Berbagai
pantangan makanan karena adanya kepercayaan terhadap adat dan
budaya, amat dapat memengaruhi asupan makan pada ibu hamil.
Contohnya, kepercayaan antara ibu hamil bahwa ketika hamil seorang
perempuan dilarang makan ikan. Dengan memakan ikan, beberapa adat
mempercayai bahwa si bayi akan cacingan dan berbau amis. Padahal
konsumsi ikan terutama ikan laut, justru sangat dianjurkan karena
mengandung omega 3 dan omega 6. Dua zat ini adalah zat-zat yang
sangat diperlukan untuk pertumbuhan otak janin dalam kandungan
(Sukarni, 2013).
2.2.7 Komplikasi KEK
Menurut Waryono (2010), komlikasi KEK dibagi 3 yaitu :
1. Terhadap Ibu
Hal ini dapat menyebabkan risiko dan komplikasi antara lain : anemia,
pendarahan, berat badan tidak bertambah secara normal dan terkena
penyakit infeksi.
2. Terhadap Persalilnan
Pada persalinan akan mengakibatkan persalinan sulit dan lama,
persalinan sebelum waktunya (premature), dan pendarahan
3. Terhadap janin
26
Hal ini akan mengakibatkan keguguran atau abortus, bayi lahir mati,
kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, bayi dengan berat
badan lahir rendah (BBLR)
2.3 Kehamilan
2.3.1 Pengertian
Kehamilan adalah serangkaian proses berawal dari konsepsi,
kemudian fertilisasi, nidasi, dan implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi
hingga lahirnya bayi, kehamilan normal berlangsung selama 38-40 minggu
atau sekitar 280 hari. Sedangkan menurut kalender kira-kira 9 bulan 7 hari
dihitung dari Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT). Adapun rentang waktu
kehamilan dibagi menjadi tiga, trimester pertama (1-3 bualn), trimester
kedua (4-6 bulan), dan trimester ketiga (7-9 bulan) (Mardalena I, 2017).
Seorang wanita baru dapat dipastikan hamil jika terbukti dari adanya
tanda pasti hamil. Tanda pasti hamil tersebut yaitu gerakan janin dalam
rahim dan denyut jantung. Gerakan janin bisa dideteksi melalui rabaan,
dimana nantinya akan terlihat/ teraba gerakan janin ataupun teraba
bagian-bagian dari janin. Edangkan detak jantung dapat didengar
menggunakan stetoskop Laenec, alat Kardiotografi, Doppler, dan dengan
menggunakan ultrasonografi (USG) (Mardalena I, 2017).
Kehamilan pertumbuhan dan perkembangan janin intra uteri mulai
sejak konsepsi dan berakhir pada saat permulaan persalinan (Sarwono,
2007 dalam Siagian L, 2010). Menurut Sylviati (2008) dalam Siagian L
(2010) lama kehamilan berlangsung sampai persalinan aterm adalah 259-
293 hari dengan perhitungan sebagai berikut:
a. Bayi kurang bulan jika dilahirkan dengan masa gestasi < 37
minggu (< 259 hari).
b. Bayi cukup bulan jika dilahirkan dengan masa gestasi 37- 42
minggu.
c. Bayi lebih bulan jika bayi dilahirkan dengan masa gestasi > 42
minggu (> 294 hari) (Siagian L, 2010).
27
I
Energi 2250 2150 1 300 300 kkal
8
0
Protein 56 57 2 20 20 Gr
0
Vitamin A 500 500 3 300 350 Re
0
0
Vitamin D 15 15 0 0 0 µg
Vitamin E 15 15 0 0 0 mg
Vitamin K 55 55 0 0 0 µg
Thiamin 1,1 1,1 0 0,3 0,3 mg
,
3
Riboflavin 1,4 1,3 0 0,3 0,3 mg
,
3
Niacin 12 12 4 4 4 mg
Asam folat 400 400 2 200 200 µg
0
0
Piridoksin 1,3 1,3 0 0,4 0,4 mg
,
4
29
Faktor Ibu
Umur ibu hamil
Paritas
Penyakit
BBLR
Pekerjaan
Pendidikan rendah
Gambar 2.1
Kerangka Teori
METODOLOGI PENELITIAN
33
34
3.5.2 Sampel
Sampel adalah bagian populasi yang terjangkau yang dapat
digunakan sebagai subjek penelitian melalui sampling (Nursalam 2017).
Besaran Sampel dalam penelitian ini adalah ibu bersalin
berdasarkan hasil rekam medis di Puskesmas Cibaregbeg pada bulan Januari
– Desember tahun 2022. Besar sampel dalam penelitian ini diambil
berdasarkan rumus slovin yaitu sebagai berikut :
35
N
n=
1+( N x e 2)
Keterangan :
n = Jumlah Sampel
N = Jumlah seluruh populasi
E = toleransi error 5%
734
n= 2
1+(734 x 0.1 )
734
n= ❑
1+(734 x 0.01 )
734
n=
1+(7.34)
734
n=
8.34
n=88.0
Berdasarkan hasli penghitungan dengan total populasi 734 dan toleransi
kesalahan = 10%. Maka di dapat sampel dalam penelitian ini adalah 88
orang. Pemilihan sampel penelitian didasarkan atas kriteria sebagai berikut:
a. Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah kriteria atau ciri-ciri yang perlu dipenuhi oleh
setiap anggota populasi yang dapat diambil sebagai sampel. (Sugiyono,
2017):
1. Ibu bersalin di Puskesmas Cibaregbeg
2. Ibu bersalin yang bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas
Cibaregbeg
b. Kriteria Ekslusi
Kriteria ekslusi adalah Ciri-ciri anggota populasi yang tidak dapat
diambil sebagai sampel. (Sugiyono, 2017). Kriteria inklusi dalam
penelitian ini adalah :
1. Ibu bersalin yang memiliki catatan rekam medis tidak terbaca/tidak
lengkap.
2. Ibu bersalin dengan komplikasi yang disebabkan KEK :
preeklampsi, anemia, perdarahan
36
40
41
Ngoma, et al, 2016, Young Adolescent Girls are at High Risk for Adverse
Pregnancy Outcomes in Sub-Sahara Africa, British Medical
Jurnal, diunduh pada tanggal 11 April 2023 di
http://bmjopen.bmj.com/content/6/6e011783.full
Notoatmodjo S. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta; 2018
Prawirohardjo S. Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo. Edisi Ke-4. Jakarta:
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2016
Pramono dan Astridya. Pola Kejadian dan Determinan Bayi Dengan Berat Badan
Lahir Rendah (Bblr) Di Indonesia Tahun 2013. 2014 Agust.
Buletin Penelitian Sistem Kesehatan – Vol. 18 No. 1 Januari
2015: 1–10
Proverawati, Isnawati. BBLR (Berat Badan Lahir Rendah). Nuha medika.
Yogyakarta; 2012
Rohan, H & Siyoto, S, Buku Ajar Kesehatan Reproduksi, Yogyakarta: Nuha
Medika; 2013
Sulistyawati. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin.Jakarta: Salemba Medika;
2013
Siagian L. Hubungan lingkar lengan atas ibu hamil dengan berat bayi lahir di
Puskesmas Sigumpar Kabupaten Tobasamosir. KTI. Medan:
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara; 2010.
Silitonga HN. Celana antara lingkar lengan atas ibu hamil dengan berat badan
bayi lahir di Medan. RSUP Haji Adam Malik – RS DR
Piringadi. KTI. Medan: Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara; 2011.
Tando NM. Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi dan Anak Balita. Karyuni PE,
editor. Jakarta: EGC; 2016.
Lampiran 1 Lembar Bimbingan Tugas Akhir
NAMA : AI ROSTIKA
NPM : F422373
PEMBIMBING : Mira Miraturrofi’ah, S.S.T., M.Kes
JUDUL SKRIPSI : Hubungan kurang energi kronik pada ibu hamil
trimester III dengan kejadian bayi berat lahir rendah
di Puskesmas Cibaregbeg tahun 2022
NAMA : AI ROSTIKA
NPM : F422373
PEMBIMBING : Wulan Nurasyiriani Saputra, S.S.T., M.Keb., AIFO
JUDUL SKRIPSI : Hubungan kurang energi kronik pada ibu hamil
trimester III dengan kejadian bayi berat lahir rendah
di Puskesmas Cibaregbeg tahun 2022
Lembar Observasi
Identitas Responden
Inisial : ………………………………..
No Responden : ………………………………..
Umur : ………………………tahun
Pendidikan : ………………………………..
Pekerjaan : ………………………………..
Anak Ke : ………………………………..