Anda di halaman 1dari 2

Hafid Gisen Parastra (22081019)

Statistik Multivariat

1. In what ways is a measurement theory different from a structural theory? What


implications do these differences have for the way a SEM model is tested? How does the
visual diagram for a measurement model differ from that of a SEM model?
Jawab:
Teori pengukuran dan teori struktural adalah dua pendekatan yang berbeda untuk
memodelkan hubungan antar variabel dalam SEM. Sementara teori pengukuran berfokus
pada hubungan antara variabel yang diamati dan variabel laten, teori struktural berfokus
pada hubungan antara variabel laten. Perbedaan ini memiliki implikasi untuk cara model
SEM diuji dan untuk diagram visual yang digunakan untuk mewakili model.

2. How can a measured variable represented with a single item be incorporated into a SEM
model?
Jawab:
Memasukkan variabel terukur yang diwakili dengan satu item ke dalam model SEM dapat
dilakukan dengan memperlakukannya sebagai indikator reflektif dari variabel laten. Hal
ini dilakukan dengan mengasumsikan bahwa item tunggal mengukur variabel laten sampai
batas tertentu, dan bahwa setiap kesalahan dalam pengukuran item tunggal disebabkan
oleh kesalahan pengukuran acak.

3. What is the distinguishing characteristic of a nonrecursive SEM model?


Jawab:
Dalam model SEM nonrekursif, panah yang mewakili hubungan antara variabel laten
dapat menunjuk ke dua arah, menunjukkan pengaruh dua arah atau loop umpan balik. Ini
berbeda dengan model SEM rekursif, di mana panah yang mewakili hubungan antara
variabel laten hanya dapat menunjuk ke satu arah, menunjukkan hubungan searah atau
kausal.

4. How is the validity of a SEM model estimated?


Jawab:
Validitas model SEM dinilai dengan mengevaluasi kesesuaian model dengan data yang
diamati, menguji hipotesis spesifik, dan memeriksa validitas konstruk dari variabel laten.

5. Why is it important to examine the results of a measurement model before proceeding to


test a structural model?
Jawab:
Dengan memeriksa hasil model pengukuran terlebih dahulu, peneliti dapat memastikan
bahwa variabel laten diukur dengan benar, dan dapat mengidentifikasi masalah apa pun
dengan model pengukuran sebelum melanjutkan untuk menguji model struktural. Ini dapat
membantu memastikan bahwa model struktural secara akurat mewakili hubungan antara
variabel laten dan memberikan perkiraan parameter model yang valid dan andal.

6. Comment on the difference in orientation between testing “a theory” versus testing


“hypotheses.”
Jawab:
Pengujian teori biasanya melibatkan memeriksa kerangka keseluruhan atau model
konseptual yang menjelaskan fenomena tertentu atau serangkaian hubungan antara
variabel dengan melibatkan pengujian validitas dan generalisasi teori secara keseluruhan,
dan sering melibatkan beberapa hipotesis yang saling terkait.

Menguji hipotesis melibatkan fokus pada prediksi atau pernyataan spesifik tentang
hubungan antar variabel melibatkan penilaian apakah data yang diamati mendukung atau
membantah setiap hipotesis.

7. Can single items be used in SEM? Explain your answer.


Jawab:
Ya, item tunggal dapat digunakan dalam SEM, meskipun umumnya kurang disukai
daripada timbangan multi-item. Menggunakan item tunggal dalam SEM dapat menjadi
masalah karena lebih sulit untuk memastikan bahwa item tunggal adalah ukuran yang
andal dan valid dari variabel laten yang menarik.

8. Using the HBAT6SEM data set, test a structural model that adds the single item SP1 as an
additional
work environment variable to represent supervisor characteristics (in addition to AC and
EP) in trying to explain why employees continue to work at HBAT.
Jawab:
Untuk menguji model struktural dengan item tunggal SP1, kita perlu menentukan
hubungan antara variabel laten dan variabel yang diamati, serta hubungan antara variabel
laten.
Pertama, kita perlu membuat variabel laten untuk konstruk baru "Karakteristik Supervisor"
dengan menggabungkan SP1 dengan dua variabel lingkungan kerja lainnya, AC dan EP.
Kita akan menyebut variabel laten ini sebagai SC.

Selanjutnya, kita perlu menentukan jalur antara variabel laten dan variabel yang diamati,
sebagai berikut:
SC -> SP2
SC -> SP3
SC -> SP4
SC -> SP5
AC -> SP6
EP -> SP6

Akhirnya, kita perlu menentukan jalur antara variabel laten, sebagai berikut:
SC -> CWB
SC -> CJS
CWB -> CJS

Model ini dapat diuji menggunakan program perangkat lunak pemodelan persamaan
struktural seperti Mplus atau lavaan. Output dari model akan memberikan informasi
tentang goodness-of-fit model dan kekuatan dan signifikansi hubungan antara variabel.

Anda mungkin juga menyukai