Dicki Dir
Dirmani
mania
a
Asep Rach
Rachm mat
Yohan
Yohanss yah
Tjetjep Koer
Koern
nia
Finang Advertising
PD/ PR
PRTT Karang
Karang Tarun
Taruna
PO KT Na
Nass ion
onal
al
PO KA
KARTA.b
RTA.bdg dg
KARANG TARUNA
KARANG TARUNA KO
KOTA
TA
BANDUNG
Rapat Kerja Karang Taruna Kota Bandung (Rakerkot) Tahun 2015 telah memberikan
amanat kepada
kepada Pengur
P engurus
us Karang
Karang Tar
T arununaa Kota Bandung
Bandung (PKTK)
(P KTK) untuk
untuk melaks
melaks anakan
anakan
hasil-hasil Temu Karya dan Rapat Kerja. Salah satu hasil Rapat Kerja Karang Taruna
Kota Bandun
Bandung g (Rakerk
(Rakerkot) adalah
adalah ditetapk
ditetapkann annya
ya Per
Pe ratur
aturan Orga
Organnisas
isa s i (PO)
( PO) s ebagai
s alah s atu landasan
landasan kinerja
erja dan
dan ek
ekss is tens
tens i Karan
Karang
g Taru
Taruna di s elu
eluruh tin
tingkatan.
gkatan.
Peratu
Peraturran Menter
enterii S osi
os ial Nom
Nomor 77/ HUK/ UK/ 2010 tentan
tentang g Pedoman
Pedoman Das Das ar Kar
Karang
ang
Tarun
Taruna a dan Peratur
Peraturan Menter
Menterii S osi
os ial Nomor 23 Tahun
Tahun 2013
20 13 tentan
tentang g Pemb
Pe mber
erday
dayaan
aan
Karang
Karang Tarun
Taruna a merup
merupakan
akan payun
payungg orga
organnisas
isa s i dan dis
dis iapkan
apkan dalam
dalam bentu
bentukk umum
umum,,
s erta
erta Hasi
as il Temu
Temu Karya
Karya Nasional
Nasional V tahu
tahun 2005
2 005 tentan
tentang g Pedoman RumahRumah Tangga
Tangg a
Karang
Karang Tarun
Taruna a belum
belum menyen
menyentutuh
h pers
pers oalan-per
oalan-perss oalan tekn
teknis operas
operasiional orga
organnis asi
as i.
Hal ini menjad
enjadii tugas
tugas Penguru
Pengurus Karan
Karang g Taru
Taruna Kota Bandu
Bandung Masa Bakti Bakti 2014-201
201 4-2019 9
untuk
tuk menyenyus un Buk Buku Pedom
Pedoman an UmuUmum Karan arangg TarTaruna, s ehiehingga dapatapat
memud
memudahk ahkanan pengur
pengurusus dalam
dalam melaksa
melaksan nakan tuga
tugass -tuga
-tugass orga
organnis asi.
as i.
Buku ini terbit dari evaluasi terhadap dinamika organisasi pada periode sebelumnya
dan melal
elalu
ui proses dis kus i s ecara
ecara inten
tens if oleh
oleh Bid
Bidang
ang Organi
ganis asi dan Anta Antarr
Penguru
Pengurus Hari arian,
an, s elan
elanju
jutn
tnya
ya dis
dis ahk
ahkan dalam
dalam Rapat Kerja
Kerja Karan
Karangg Taru
Taruna Kota Kota
Bandu
Bandunng, Pros
Proses
es ini memper
mempertitimb
mban
angkan
gkan berbagai
berbagai aspek
as pek yang
yang dipan
dipandan
dang g s angat
angat
penting terkait dengan gerak dan langkah Karang Taruna sebagai salah satu wadah
dan
dan s aran
arana a pen
pengemban
gembangangan gener
generasasii muda di bida
bidan
ng Kes
Kes ejah
ejahteraan
teraan S osi
os ial yang
ang
berbas
berbasiis kewi
ewilayahan
layahan dan dihar
diharapk
apkan
an dapat terc
terc ermi
ermin
n dalam
dalam kiner
inerja
ja orga
organnis asi
as i.
Tahun 1960– 1969 adalah s aat awal dimana Bangs a Indonesia mulai melaksanakan
pembangunan disegala bidang. Instansi-Instansi Sosial di DKI J akarta (J awatan
Pekerjaan Sosial/ Departemen Sosial) berupaya menumbuhkan Karang
Taruna– Karang Taruna baru di kelurahan melalui kegiatan penyuluhan sosial.
Pertumbuhan Karang Taruna saat itu terbilang sangat lambat, tahun 1969 baru
terbentuk 12 Karang Taruna, hal ini disebabkan peristiwa G 30 S/ PKI sehingga
pemerintah memprioritaskan berkonsentrasi untuk mewujudkan stabilitas nasional.
Salah satu pihak yang berjasa mengembangkan Karang Taruna adalah Gubernur DKI
J akarta H. Ali Sadikin (1966-1977). Pada saat menjabat Gubernur, Ali Sadikin
mengeluarkan kebijakan untuk memberikan subsidi bagi tiap Karang Taruna dan
membantu pembangunan Sasana Krida Karang Taruna (SKKT). Selain itu Ali Sadikin
juga menginstruksikan Walikota, Camat, Lurah dan Dinas Sosial untuk memfungs ikan
Karang Taruna.
Tahun 1970 Karang Taruna DKI membentuk Mimbar Pengembangan Karang Taruna
(MPKT) Kecamatan sebagai sarana komunikasi antar Karang Taruna Kelurahan.
Sejak itu perkembangan Karang Taruna mulai terlihat marak, pada Tahun 1975
dilangs ungkanlah Musyawarah Kerja Karang Taruna, dan pada moment tersebut
Lagu Mars Karang Taruna ciptaan Gunadi Said untuk pertama kalinya
dikumandangkan.
Tahun 1980 dilangsungkan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Karang Taruna
di Malang, J awa Timur. Dan sebagai tindak lanjutnya, pada tahun 1981 Menteri
Sosial mengeluarkan Keputusan tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Karang
Taruna dengan Surat Keputusan Nomor. 13/ HUK/ KEP/ I/ 1981 sehingga Karang
Taruna mempunyai landasan hukum yang kuat.
Tahun 1982 Lambang Karang Taruna ditetapkan dengan Keputusan Menteri Sosial
RI nomor.65/ HUK/ KEP/ XII/ 1982, sebagai tindak lanjut hasil Mukernas di Garut tahun
1981. Dalam lambang tercantum tulisan Aditya Karya Mahatva Yodha (artinya:
Pejuang yang berkepribadian, berpengetahuan dan terampil)
Pada tahun 1983 Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) mengeluarkan TAP MPR
Nomor II/ MPR/ 1983 tentang Garis Besar Haluan Negara (GBHN) yang didalamnya
menempatkan Karang Taruna sebagai wadah pengembangan generasi muda.
Anggota Aktif dapat pindah dan diterima oleh wilayah lain dengan menunjukkan
surat keterangan pindah dari pengurus asal dan/ atau melaporkan ke pengurus
wilayah lain tersebut.
1. Bukti Keanggotaan bagi Anggota Aktif adalah Kartu Tanda Anggota (KTA), Buku
Saku Keanggotaan (BSK), dan Surat Keputusan Keanggotaan (SKK);
2. Bentuk dan ukuran KTA dan BSK ditetapkan sebagaimana terdapat dalam
lampiran Buku Pedoman ini;
3. KTA dan BS K dikeluarkan oleh Pengurus Karang Taruna Kota Bandung untuk
mengarahkan dan membentuk pengelolaan keanggotaan yang bersifat Idenfikasi
Terpadu;
4. Format KTA dalam bentuk Kartu Pengenal yang berisi data Anggota Aktif yang
meliputi:
a. Tampak Depan: Nomor Induk Anggota, Nama, Tempat dan Tanggal Lahir,
Pekerjaan, Alamat, Golongan darah, Foto yang bersangkutan ukuran 2 x 3,
dan otoritas dari Pengurus Karang Taruna Kota Bandung;
b. Tampak Belakang: dapat dipergunakan untuk Kartu As uransi, Kartu Kredit;
Catatan Pengurus atau dapat dikosongkan.
5. Format BSK dalam bentuk buku kecil berisi data aktifitas Anggota Aktif dalam
Karang Taruna dan Kegiatan Sosial lainnya dilingkungan Desa/ Kelurahan atau
komunitas sosial sederajatnya, juga berisi ketentuan organisasi tentang
keanggotaan secara umum yang diambil dari PD/ PRT, PO-PO dan ketentuan
organisasi lainnya.
1. Keanggotaan organisasi terutama Anggota Aktif dikelola sebuah unit teknis
tersendiri yang bersifat independen tanpa mengenal batas masa bhakti;
2. Unit Teknis sebagaimana dimaksud ayat 1 pasal ini dibentuk oleh Pengurus
Karang Taruna Kota Bandung melalui sebuah surat Keputusan yang sebelumnya
dibahas, disetujui dalam RPP baik personalia maupun tata Kerjanya;
3. Dalam menjalankan tugas nya Unit Teknis sebagaimana ayat 1 pasal ini dibantu
oleh unsur sekretariat baik Tingkat Kota maupun hingga tingkatan Kelurahan;
4. Pengelolaan Keanggotaan (Aktif) oleh Unit Teknis meliputi aktivitas:
a. Penyusunan Rencana Kerja;
b. Pengumpulan Data;
c. Pengelolaan Data;
d. Pembuatan KTA dan BSK;
e. Distribusi KTA dan BSK hingga yang menerima yang bersangkutan
berdasarkan data yang masuk;
f. Updating Program.
Unsur
Unsur-un
-unss ur yang melakuk
melakukanan penilai
penilaian
an terdi
terdirri dari
dari pengurus
pengurus Karang
Karang Taruna
Taruna yang
yang
ber
bers angku
angkutan
tan,, Pembi
Pembina FunFungs ional
onal,, Pembi
Pembina Wilayah ayah,, Pakar
Pakar Pengemb
Pengemban angan
gan
Masyar
Mas yarakat,
akat, Orga
Organnis asi
as i Masyar
Mas yarakat,
akat, LSM,
LS M, dan unsuns ur mas
masyar
yarakat
akat langs
langs ung
ung melalu
melaluii
mekani
mekaniss me polli
polling dan peni
penilaian
laian s ecar
ec ara
a admin
adminiis trati
trative
ve s erta
erta kunju
unjun
ngan
ga n langs
langs ung
ung ke
lapangan.
Pengur
Pengurus adal
adalah
ah manda
andatar
tariis MWKT dandan TKKT
TKKT pada
pada wilayah
ayah organ
organiis asi
as i yang
ang
bersangkutan, yang selanjutnya disingkat PNKT untuk tingkat nasional, PKTP untuk
tingkat provinsi, PKTK untuk tingkat kota, PKTC untuk tingkat kecamatan, dan PKTL
untuk
untuk ting
tingkat kelur
kelurahan.
ahan.
Untu
Untuk
k menjabat
menjabat posi
pos is i/ kedudu
eduduk
kan dalam
dalam Kepengur
Kepengurusa
usan
n Karang
Karang Tarun
Taruna,
a, s eseor
es eorang
ang
harus
harus membu
membuat
at pern
pernyataan kesedi
es ediaan
aan yang
yang ditan
ditandatan
datanga
ganninya.
inya.
Untu
Untuk
k menjami
menjamin n dayag
dayagununaa dan hasil
has ilgun
gunaa denga
dengan
n s ebaik
ebaik-baik
-baiknya, kepengur
epengurusa
usan
n
Karang
Karang Tarun
Tarunaa dibagi
dibagi menjadi
menjadi Pen
Pe ngurus
gurus Hariarian dan Pen
Pe ngurus
gurus Pleno.
a. Pengur
Penguruus Pleno
Pleno adal
adalah
ah s emu
emua pen penguru
gurus yang
ang s ecara
ecara defi
defin
nitif
tif dik
dikukuhkan
dalam
dalam forum
forum terti
tertin
ngg
ggii orga
organnisas
isa s i Karang
Karang Tarun
Tarunaa masin
mas ing-mas
g-masiing wilayah;
layah;
b. Pen
Pe ngurus
gurus Harian
arian adalah
adalah pengur
pengurus us yang
yang hanya
hanya terdi
terdirri dari
dari uns
uns ur Ketua,
Ketua, para
para
Wakil Ketua, Sekretaris, para Wakil Sekretaris, serta Bendahara dan para Wakil
Bendahara.
Masa Bhak
Bhaktiti// peri
periodis
odis asi
as i kepengur
epenguru
us an untuk
tuk tin
tingkat nasi
as ional
onal hingg
gga
a kecamatan
lima
(5) tahun sedangkan untuk tingkat Kelurahan adalah tiga (3) tahun yang kemudian
haru
arus memi eminta rek ekom
omen end
dasi dari
ari pengu
engurrus s atu
atu tin
tingk
gkat
at diatasny
atasnyaa untuktuk
dis
dis yahk
yahkan/di
an/ dik kukuh
ukuhk
kan oleh S urat
urat Keputu
Keputuss an Kepala
Kepala Daerah
Daerah yang
yang bers
bers angkut
angkutan,
an,
berl
berlaku
aku s ejak pelak
pelakss anaan
anaan TKKT/
TKKT/ MWKT, buk
bukan tangg
tanggal
al dik
dikeluar
eluark
kann
annya S K ters
ters ebut.
ebut.
J umlah kepen
epengur
guruus an untuk
tuk masi
as ing-mas
g-masiing tin
tingkatan
gkatan pada
pada das
das arn
arnya diten
ditentu
tuk
kan
dal
dalam Temu
Temu Kar
Karya masi as ing-mas
g-masiing, namu
amun s etiap
etiap tin
tingkatan
gkatan memi
emiliki batasan
batasan
maxi
maximal atau s ebanyak
ebanyak-ban
-banyak
yakn
nya sebagai
s ebagai berik
berikut
ut::
- Kota : orang;
- Kecam
camatan : orang;
- Kelu
elurahan
ahan : orang;
Untu
Untukk s etiap
etiap kepengur
epengurusausan
n harus
harus terdapat
terdapat kuota
uota kepen
kepengur
gurusa
usann peremp
perempuan
uan s ekur
ekurang
-kur
-kurangn
angnyaya 20% (dua
(dua pulu
puluh
h pros
prosen)
en) dar
darii juml
jumlah
ah pengur
pengurus
us yang ditetapk
ditetapkan
an oleh TKKT
dimas
dimasin
ingg-masin
-mas ing
g ting
tingkatan dan MWKT
MWKT ditin
ditinggkat Kelur
Kelurahan.
Secara umum, untuk menjadi pengurus Karang Taruna seseorang harus memenuhi
kriteria sebagai berikut:
a. Bertaqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa;
b. Setia kepada Pancasila dan UUD 1945;
c. Berdomisili di wilayah tingkatannya yang dibuktikan dengan identitas resmi;
d. Memiliki kondisi jasmani dan rohani yang sehat;
e. Bertanggung jawab, berakhlak baik, dan mampu bekerja dengan timnya
maupun dengan berbagai pihak;
f. Berusia minimal 17 tahun dan maksimal 45 tahun;
g. Mengetahui dan memahami aspek keorganisasian serta mengetahui ke- Karang
Taruna-an;
h. Peduli terhadap lingkungan masyarakatnya;
i. Pernah duduk sebagai pengurus Karang Taruna minimal 2 (Dua) tingkat
dibawahnya;
j. Berpendidikan minimal SLTA/sederajat untuk kepengurusan tingkat
Kabupaten/ Kota hingga nasional, minimal S LTP/ sederajat untuk kepengurusan
tingkat kecamatan, dan minimal lulusan SD/ sederajat untuk tingkat
Desa/ Kelurahan atau komunitas sosial sederajat;
Pengurus pada seluruh tingkatan mempunyai tugas dan wewenang s ebagai berikut:
1. Melaksanakan segala ketentuan dan peraturan yang tercantum dalam PD/PRT,
Keputusan TKKT/ MWKT, Keputusan Raker, dan keputusan pengurus yang lebih
tinggi;
2. Mempersiapkan dan melaksanakan TKKT/ MWKT;
3. Menyampaikan pertanggungjawaban kepada forum TKKT/ MWKT;
4. Merekomendasikan susunan pengurus satu tingkat di bawahnya untuk
dikukuhkan oleh Pembina Umum;
5. Mewakili organisasi ke dalam dan ke luar yang dilaksanakan oleh Ketua dan
Sekretaris;
6. Mengeluarkan sikap dan pernyataan ke luar sesuai dengan lingkup wilayah
organisasinya yang tidak bertentangan dengan kebijakan organisasi dan
dilaporkan ke pengurus satu tingkat di atasnya;
7. Menetapkan kebijaksanaan organisasi satu tingkat wilayahnya kecuali untuk
tingkat Kelurahan apabila pengurus yang bersangkutan tidak dapat mengambil
keputusan dengan meminta saran dari MPKT;
Setiap Pengurus berhak:
a. Mendapatkan perlakuan yang sama dalam manajemen profesional organisasi;
b. Mendapatkan fasilitas yang sama baik berupa identitas, seragam maupun
kesempatan;
c. Menyampaikan pendapat, tanggapan, saran, kritik, dan pertanyaan dalam RPP;
d. Mempunyai hak suara dalam RPP;
Setiap Karang Taruna mulai dari tingkat kecamatan hingga nasional memiliki
kepengurusan dengan struktursekurang-kurangnya terdiri dari:
a. Ketua (Ketua Umum untuk tingkat nasional);
b. Wakil Ketua I (Ketua I untuk tingkat nasional);
c. Wakil Ketua II (Ketua II untuk tingkat nasional);
d. Sekretaris (Sekretaris Umum untuk tingkat nasional);
e. Wakil Sekretaris I (Sekretaris I untuk tingkat nasional);
f. Wakil Sekretaris II (Sekretaris II untuk tingkat nasional);
g. Bendahara (Bendahara Umum untuk tingkat nasional);
h. Wakil Bendahara I (Bendahara I untuk tingkat nasional);
1. PAW akiakibat ketidak
etidakak
akti
tifan
fan dan/
dan/ atau kek ekososonongan
gan pengur
penguru us diatu
diaturr s ebagai beriberikut:
a. Apabil
Apabila a s eorang
eorang pengurus
pengurus berhal
berhalangan
angan dan tidak tidak dapat
dapat menjal
menjalank ankan
an tugas
tugas dan
wewen
ewenan angny
gnya,
a, penan
penangg gguung jawab
jawab lan langs ung daridari yanyang bers
bers angku
angkutan
tan dapat
dapat
mengus
engusu ulkan
lkan agar pengur
penguru us yan
yang bers
bers angku
angkutantan diganti
digantik kan,
an, dalam
dalam foruforum RPP;
RPP ;
b. Memint
Meminta a pengganti
pengg antinynyaa kepada pihakpihak yang
yang mermerekomen
ekomendas dasikikann
annya;
ya;
c. Mengusul
engusulk kan s eseor
es eoranang g kepad
epada a pihpihak yang ang merek erekomomen enda
dass ikann
annya dan dan
kepada RPP pengurus yang bersangkutan;
d. Mens ens ahk
ahkan penggan
engganti tin
nya yangang tel telah dis etuetujui
jui melal
elaluui kepueputus
tus an RPP
pengurus yang bersangkutan;
e. Apabil
Apabila a RPP
RP P memut
memutuskanuskan untu
untuk k tidak
tidak mener
meneriima perga pergan ntian
tian ters
ters ebut,
ebut, maka
maka
pengur
penguru us yang
yang ber
berss angku
angkutantan masi as ih s ah s ebagai pengur
penguru us .
2. PAW akiakibat keti
ketidakak
dakaktitifan
fan dan/
dan/ atau kek kekos oson
ongan
gan jabatan
jabatan KetuKetua diatu
diaturr sebagai
s ebagai
berikut:
a. Para
Para Waki akil Ketu
Ketua/a/ S ek
ekrretar
etaris ber
bers amaama Waki akil S ekekrretar
etaris mengunengunda dan ng PH
untu
untuk k mengik
mengikututii RPH
RP H yang
yang menyep
menyepakat akatii s iapa
iapa di antar
antara a Wakil
akil Ketua yang yang
menj
enjadi
adi Pelak
Pelaksan
sana a Ketu etua yang ang bersam ersama- a-sam
sama a dengan
engan Sekr Sekretar
etariis
meng
mengundang
undang s eluruh
eluruh pengurus
pengurus untuk untuk mengmengikuti
ikuti RPP
RP P. Apabila
Apabila terjadi
terjadi dalam
masa
mas a bakti
bakti berjalan
berjalan,, RPP
RP P menge
mengelu luar
arkkan keputu
eputuss an untuuntuk k menun
menunju jukk atau
membe
emberri mandaandatt kepad
epada a s eoran
eorang g Pelak
Pelaks ana
ana KetuKetua a untuk tuk melan
elanju jutk
tkan
an
hin
hingg
ggaa habi
habis nya masa
mas a bakti
bakti kepengur
epengurusa usann yang
yang bers
bers angkut
angkutan; an;
b. Kepueputus
tus an RPP mengen engenai ai penuenunjuk jukan Pelak
Pelakss ana
ana Ketu
Ketua a s ebagai
ebagaim mana
ana
dimak
dimakss ud pada butirbutir a diatas
diatas harus
harus dis dis ampaik
ampaikan kepada s elur eluruh peng
pengurusurus
s atu tin
tingkat bawah
bawahn nya kecuali ting tingkat kelurahan;
elurahan;
c. Pelaks
Pelaks ana
ana Ketua
Ketua yang
yang diber
diberii mandat
mandat ters ters ebut
ebut mem
memiiliki tugas
tugas dan wewen ewenan ang g
yang
yang s ama dengan Ketua Ketua yang
yang telah diber diberhen
hentitik
kan;
3. S us unan pengur
penguru us s ebagai hasi has il dari
dari PAW
P AW diu dius ulkan kepada
kepada Pemb P embiina Umu Umum
untuk dikuku
dikukuhkan;
hkan;
4. Penguru
Pengurus s atu tin tingkat di atasn
atas nya dapat
dapat men menu unjuk
juk care taker (karena
(karena tidak
tidak dipi
dipili
lih
h
dalam
dalam Temu Karya/ Karya/Temu
Temu KaryaKarya Luar
Luar BiasBiasa a tetapi dituditunnjuk
juk untu
untuk k menghi
menghind ndararii
kek
ekoson
osongan
gan aktiaktiv
vitas
tas dan ek ekss is ten
tens i organ
organiis asi atauatau melu elurus kan fun fungsi
gs i
pengur
pengurus)us) bagi pengur
pengurusus yang
yang bers
bers angkut
angkutan an apabila:
apabila:
a. Masa jabatan
jabatan telah
telah berak
berakh hir s edangkan
edangkan TKKT/ TKKT/ MWKT belu belum dil dilaks
aks anak
anakan an;;
b. Pengur
Penguru us menyenyimpanpang dar dari PD/ PRT, Kepu Keputus tus an Temu
Temu Kary Karya, Kepu
Keputu tuss an
Raker,
Raker, dan keputu
eputuss an pengur
penguru us yang
yang lebilebih
h tin
tingg
ggii;
c. Terjad
Terjadii rangkap
angkap jabatan
jabatan (ran(ranjab
jab)) yang
yang dapat
dapat mengakiengakibatbatk kan menu enurunnya
kinerja pengurus.
Evaluas
Evalu asii kepengur
epengurusa
usan n merup
merupakan
akan dasar
das ar dari
dari peni
penilaian
laian terhad
terhadap
ap perlu
perlu tidak
tidakn
nya
dilakukan Pergantian Antarwaktu (PAW) terhadap seorang pengurus. Pada dasarnya
eval
evaluuasi
as i kepen
epengur
guruus an adal
adalah
ah pen pengkaji
gkajian
an organ
organiis asi
as i terh
terhadap
adap per
perlu tida
tidak
knya
s eseor
es eoran
ang g dil
dilaku
akukan PAW berdasar
berdasark kan :
a. Tin
Tingkgkat
at Keakti
eaktifa
fan
n dan Parti
Partiss ipasi;
b. Pelangg
Pelanggararan
an Eti
Etika dan
dan Pros
Prosed
eduur Organ
Organiis asi
as i;
c. Pelak
Pelakss anaan
anaan tugas
tugas dan
dan fun
fungsi
gs inya s ebagai
ebagai penguengurrus ;
Ting
Tingkat keaktifan
keaktifan dan partis
partisip
ipas
asii bagi
bagi pengurus
pengurus diuk
diukur ur berdas
berdasar
arkan
kan kriter
kriteria
ia apabila
apabila
dalam
dalam kurun
urun waktu
aktu s ekur
ekurang-kur
ang-kurangn
angnya
ya 6 (enam)
(enam) bulan
bulan yang
yang bers
bers angkut
angkutanan tidak
tidak
dapat
apat menja
enjallank
ankan kewajewajiibann
annya s ebagai
ebagai pengu
engurrus dan/an/ atau
atau tidtidak dapat
apat
menun
menunjuk
jukkan
kan kesun
kes ung gguhann
uhannyaya s ebagai
ebag ai pengurus
pengurus baik dalam meng
menghadir
hadiri rapat dan
kegiatan organi
organiss asi
as i lain
lainnya, dalam
dalam berk
berkomun
omunikasi
as i, maupu
maupun n dalam
dalam memberemberiikan
kontribusi, sebagaimana surat pernyataan kesediaan yang ditanda tangani pengurus
yang bersangkutan.
Evaluas
Evalu asii kepengur
epenguru us an untuktuk menen
enentutuk
kan perl
perlunya PAW atau tidak tidak dil
dilaku
akukan
s ekur
ekurang-kur
ang-kurangn
angnya
ya 1 (satu)
(s atu) tahun
tahun s ekali
ekali dis
dis etiap
etiap tin
tingkatan oleh Pengur
P engurusus Harian
arian
untu
untukk kemudi
emudianan diper
dipertan
tangg
ggun
ung-jawab
g-jawabk kan dalam
dalam forum
forum RPP.
RP P. S elain
elain melip
meliput
utii PAW
juga
juga menyenyangku
angkutt pem
pemutasian (pem (pemiindah
dahan)
an) pen
penguru
gurus dar
dari pos
pos is i s ebel
ebelu
umnya ke
posisi
posis i lain
lain (reposis
(reposisii) yang
yang dian
diangg
ggap
ap tepat
tepat s esu
es uai dengan
dengan pri
prins ip posisi yang tepat
untuk orang yang tepat .
untuk orang
Evaluas
Evalu asii kepengur
epenguru us an memun
emungkin
gkinkan adanya
adanya penam
penambah
bahan
an atau pengur
penguranangan
gan
jum
jumlah pengur
penguru us s epan
epanjan
jang
g dida
didass ari
ari oleh
oleh kepen
kepenti
tin
ngan efekti
efektifi
fitas
tas dan
dan efis
efis iens
ens i s erta
erta
tidak
tidak berten
bertentan
tangan
gan dengan
dengan ketentu
etentuan an kompos
omposiis i minimal yang
yang dis
dis yahk
yahkan oleh
S idang
ang Plen
Pleno
o dalam
alam forforum TK dimasing-m
asing-masin
asing g tin
tingk
gkat
atan
annnya dan MWKT di
kelurahan.
1. Setiap
Setiap penguengurrus hany anya boleh oleh memp empunyai satu satu jabat
abatan
an rangkangkap
ap padaada
kepengur
epenguru us an diwdiwilayah
layahnnya dengan
dengan kepengur
epenguru us an diti
ditin
ngkat atasn
atas nya atau
denga
dengan n kepengur
epengurusausan n diti
ditin
ngkat bawahn
bawahnya; ya;
2. S eoran
eorangg Ketu
Ketua Penguru
Pengurus KaranKarang g Taru
Taruna hanya
anya boleh mem mempu punnyai satu
s atu jabatan
jabatan
rangkap
angkap pada kepengur
kepengurusa usan n diw
diwilayah
ilayahn nya dan kepengur
epengurusa
usan n diti
ditin
ngkat atasn
atas nya;
3. S eoran
eorangg Ketu
Ketua Penguru
Pengurus Karan
Karang g Taru
Taruna tidak
tidak boleh
boleh meran
merangkap
gkap jabatan
jabatan juga
s ebagai Ketua
Ketua PenPe ngurus
gurus Karang
Karang TarunTaruna a diti
ditinngkat kepengur
epengurusausan n diatasn
diatas nya atau
dibawahnya;
4. Ketua/
Ketua/ pengur
pengurus us yang
yang masih
mas ih akti
aktiff dalam kepen
kepengurgurusa
usann diw
diwilayahn
layahnya ya tidak
tidak boleh
boleh
menjab
menjabat at rangkap
angkap s ebagai angg anggota/ota/ pengur
penguru us Majel
Majeliis Perti
Pertimmbangan
bangan KaranKarangg
Taru
Taruna diw diwilayah
layah tintingkat atasn
atas nya, guna
guna menju enjunnjun
jung tin
tingg
ggii obyek
obyektitiv
vitas dan
meng
menghilan
hilanggkan kesim
kes impangs
pangsiu iurran;
5. S etiap
etiap pengurus
pengurus Karang
Karang Tarun
Taruna a yang
yang mempu
mempun nyai jabatan
jabatan rangk
rangkap,ap, maka
maka yang
yang
bers
bers angkut
angkutan an wajib
ajib membu
membuat at s urat
urat pern
pernyataan bermater
bermateraiai tentan
tentang g kesanggupan
es anggupan
dan kesedi
kes ediaan
aan menjal
enjalan
ankkan tugas
tugas dan wewenwewenan angg organi
organiss asi
as i dengan
dengan batas
batasan
an
waktu
aktu 1 (satu
(s atu)) Bul
Bulan,
an, Apabi
Apabilla hal ters ters ebut
ebut tidak
tidak dil
dilaks
aks anak
anakan an,, maka
maka s ecara
ecara
otom
otomatatiis seoran
seorang g pengu
engurrus terseb ersebuut menj enjadi
adi gugu
gugurr pada ada jabat
abatan
an di
kepeng
kepengurus
urusanan yang
yang baru.
baru.
Majelis Pertimbangan Karang Taruna (MPKT) adalah wadah penghimpun mantan
pengurus Karang Taruna dan tokoh masyarakat lain yang berjasa dan bermanfaat
bagi kemajuan Karang Taruna, yang tidak memiliki hubungan struktural dengan
kepengurusan Karang Tarunanya yang selanjutnya disingkat MPKTK untuk tingkat
Kota, MPKTC untuk tingkat Kecamatan, dan MPKTL untuk tingkat Kelurahan yang
dikukuhkan oleh forum TKKT/ MWKT.
MPKT dipimpin oleh seorang Ketua merangkap anggota, beberapa orang Wakil Ketua
(sesuai kebutuhan) merangkap anggota, seorang sekretaris dan beberapa orang
Wakil Sekretaris (sesuai kebutuhan) merangkap anggota, dan para anggota yang
jumlahnya ditentukan sesuai dengan jumlah mantan aktivis Karang Taruna
diwilayahnya masing-masing ditambah beberapa tokoh yang dianggap layak, apabila
memungkinkan.
Masa bhakti MPKT disesuaikan dengan masa bhakti Kepengurusan Karang Taruna
pada tingkat yang bersangkutan.
Temu Karya Karang Taruna (TKKT) adalah forum pengambilan keputusan tertinggi
Pengurus Karang Taruna ditingkat Kecamatan s/ d tingkat Nasional yang
diselenggarakan setiap 5 (lima) tahun sekali.
J
Sekretariat: …………………………….
b. Tingkat Kecamatan
Sekretariat: …………………………….
c. Tingkat Kelurahan
Sekretariat: …………………………….
2. Contoh Stempel
3. Matriks Kode Wilayah, Nama Kota
1. S umber
umberday
dayaa Intern
ternal, yang
yang terdi
terdirri dari
dari
a. luran Angg
Anggota
ota Ak
Aktitif,
f,
b. Keun
Keuntun
tungan Usah
Us aha,
a, baik
baik usah
us aha a bentu
bentuk k koperas
operasii maupu
maupun n us aha
aha ek ekon
onom
omiis
produk
produktif
tif yang
yang dikelola
dikelola sendi
s endirri oleh pengurus
pengurus// anggota
angg ota Karang
Karang Tar T arun
una;
a;
c. S umban
bangan Pengur
Penguru us dan
dan/ atau angganggota
ota AkAkti
tiff Kar
Karang
ang Taru
Taruna bai baik yang
ang
bers
bers ifat teri
terikat maupu
maupun n tidak
tidak teri
terikat;
2. S umber
mberday
dayaa Ek
Eks temal
temal,, yang
yang terdi
terdirri dari
dari:
a. S umban
bangan dondonasi
as i pih
pihak luar baibaik yang
ang ber
bers ifat teri
terikat maupu
aupun n tida
tidakk teri
terikat;
b. Keu
Keuntun
tungan dardari hasias il kerjasama
erjasama atau atau us aha
aha den dengan mitra tra yang
ang teri
terikat
berdas
berdasararkan
kan perjanji
perjanjianan Kerjas
Kerjasamaama us
us aha tertentu
tertentu;;
c. Keun
Keuntun
tungan s pons
pons ors
ors hip dari
dari kegiatan
kegiatan terten
tertentu
tu yang
yang beker
bekerjasjasam
ama a dengan
dengan
pih
pihak s pons
pons or terten
tertentu tu,, dengan
dengan besaran
besaran jumjumlah yang
yang diatu
diaturr s endi
endirri;
d. Subsidi dari Pihak Pemerintah berdasarkan pos anggaran tertentu baik untuk
kegiatan kesejahteraan sosial, maupun untuk kegiatan kepemudaan umumnya.
1. luran Anggota Karang Taruna pada dasarnya adalah bagi Anggota Aktif,
termasuk didalamnya Pengurus Karang Taruna;
2. luran Anggota Aktif merupakan kontribusi tetap bagi organisasi Karang Taruna di
tingkat Kelurahan termasuk pengurusnya, karena pembinaan keanggotaan aktif
berbasis di tingkat Kelurahan, dan dikelola oleh Wakil Bendahara Pengurus
Kelurahan Karang Taruna mas ing-masing;
3. luran Anggota Aktif bagi Pengurus Karang Taruna di tingkat Kecamatan hingga
Kota dikelola oleh Bendahara/ Wakil Bendahara Pengurus Karang Taruna masing-
masing yang ditunjuk untuk itu;
4. Besamya luran Anggota Aktif ditetapkan sekurang-kurangnya sebesar Rp. 2.000,-
(Dua Ribu Rupiah) perorang setiap bulannya.
1. Setiap penerimaan iuran dilakukan melalui Kartu luran yang telah disiapkan oleh
Pengurus Karang Taruna yang bersangkutan dengan bentuk dan format Kartu
luran yang sama diseluruh Indonesia (model Kartu terlampir);
2. Pembayaran iuran dilakukan oleh yang bersangkutan atau dapat diwakili dengan
bukti paraf yang dibubuhkan pada Kartu luran yang bersangkutan;
3. Pada setiap kali pembayaran iuran, pejabat bendahara yang memiliki otoritas
mengelola iuran juga membutuhkan parafnya di Kartu Iuran Pengurus/ Anggota
Aktif yang bersangkutan;
4. Pada prinsipnya pembayaran iuran dilakukan sebulan sekali pada minggu
pertama namun pembayaran dapat pula dilakukan dalam jangka selambat-
lambatnya 3 (tiga) bulan untuk 3 (tiga) kali pembayaran berturut-turut;
5. Pada prinsipnya penerimaan organisasi dari iuran Pengurus/ Anggota Aktif
diperuntukkan bagi pembelanjaan biaya rutin organisasi yang meliputi
sekretariat, hubungan masyarakat, komunikasi dan transportasi;
6. Apabila Penerimaan organisasi dari iuran diperuntukkan bukan untuk pembelanjaan
seperti dimaksud ayat 5 pasal ini, maka harus mendapat persetujuan dari pemegang
otoritas keuangan yakni Ketua, Sekretaris dan Bendahara.
1. Pengurus/ Anggota Aktif yang memberikan iuran melebihi jumiah yang telah
ditentukan, maka kelebihan jumlah iuran tersebut diperlakukan sebagai sumbangan
sukarela yang pencatatannya tetap dilakukan di Kartu luran yang bersangkutan;
2. Penerimaan organisasi diluar iuran Anggota Aktif tetapi masih berasal dari
Pengurus/ Anggota Aktif selain diperlakukan sebagai sumbangan s ukarela yang
tidak mengikat juga dapat diperlakukan sebagai sumbangan sukarela yang
bersifat mengikat dengan ketentuan:
a. Pengurus/ Anggota Aktif yang bersangkutan harus mengisi formulir
kesediaan menjadi Donatur Tetap;
b. Donasi yang diberikan dapat bersifat bulanan, 3 (tiga) bulanan, 6 (enam)
bulanan, atau tahunan;
c. Pengelolaan Donasi dari donatur tetap harus dilakukan oleh Bendahara yang
memiliki fungs i pengelolaan Akuntansi keuangan organisasi Karang Taruna;
d. Pengelolaan Donasi dimaksud dilakukan dalam pembukuan/ pencatatan
khusus tentang penerimaan keuangan organisasi dari donasi, termasuk
donasi eksternal;
e. Pengurus/ Anggota Aktif yang menjadi donatur tetap organisasi Karang
Taruna berhak menerima laporan penggunaan keuangan setiap 3 (tiga) bulan
sekali (bagi mereka yang memberikan donasi bulanan), dan laporan
keuangan setiap 6 (enam) bulan sekali;
3. Ketentuan-ketentuan seperti tertuang dalam ayat 2 juga berlaku bagi donatur
tetap organisasi Karang Taruna diluar Pengurus/ Anggota Aktif;
4. Penerimaan bukan iuran juga dapat diperoleh organisasi Karang Taruna dari:
a. J asa Organisasi (Institutional Fee ) yang berasal dari keuntungan yang diperoleh
dari Badan Usaha Milik Karang Taruna dengan ketentuan sebagai berikut :
1). Besarnya Institutional Fee ditentukan minimal sebesar 10 % dari nilai
keuntungan yang diperoleh;
2). Institutional Fee adalah murni bagian untuk organisasi yang disisihkan
diluar dari jasa perseorangan pengurus organisasi atau jasa yang
ditimbulkan karena jabatan seseorang dalam organisasi;
3). Institutional Fee yang diberikan harus diserahkan langs ung kepada
Bendahara Organisasi dengan sepengetahuan Ketua dan Sekretaris;
4). Pada dasarnya Institutional Fee yang masuk ke kas organisasi
pembelanjaannya diperuntukkan bagi modal Kerja organisasi terhadap
kegiatan proyek tertentu;
b. J asa Organisasi (Institutional Fee ) yang berasal dari keuntungan bagi hasil
atas dasar kesepakatan Kerjasama dalam pengelolaan/ pengerjaan
proyek/ program tertentu dengan pihak lain, dengan ketentuan yang pada
dasamya sama dengan butir a ayat ini;
c. J asa Organisasi (Institutional Fee ) yang berasal dari keuntungan atas dasar
kerjasama sponsorship kegiatan/program tertentu, dengan ketentuan yang
pada dasanya sama dengan butir a ayat ini.
1. Pengelolaan Keuangan Organisasi diselenggarakan oleh seorang Bendahara
organisasi yang bertindak selaku akuntan dan kasir organisasi;
2. Pengelolaan Keuangan Organisasi Karang Taruna diselenggarakan dalam
sebuah pembukuan yang s ederhana dan standar yang terdiri dari:
a. Buku J urnal yang memuat pencatatan penerimaan dan pengeluaran
Keuangan yang diselenggarakan secara harian;
b. Neraca Keuangan yang memuat kondisi keuangan berimbang antara
penerimaan dan pengeluaran Keuangan Organisasi dan dibuat setiap bulan
sekali;
c. Kas, yang memuat pencatatan tentang kondisi kas organisasi baik yang
tunai ditangan (Petty Cash ) maupun yang tersimpan dalam Tabungan
dan/ atau Deposito;
3. Pada prinsipnya setiap peneriman (pemasukan) dan pengeluaran Keuangan
Organisasi Karang Taruna adalah suatu transaksi yang harus dibuktikan dengan
bukti penerimaan/pengeluaran dalam bentuk kuitansi;
4. Kuitansi s eperti dimaksud dalam ayat 3 pasal ini selain diketahui oleh pembuat
transaksi juga harus diketahui oleh Bendaharawan organisasi dalam bentuk
pembubuhan paraf dan stempel organisasi;
5. Setiap transaksi peneriman dan pengeluaran Keuangan Organisasi harus
dibukukan dalam buku jumal Keuangan Organisasi oleh Bendaharawan
organisasi sesuai dengan tanggal dan tempat transaksi;
6. Bendaharawan organisasi dapat memenuhi permintaan pengeluaran Keuangan
Organisas i untuk kepertuan rutin organisasi maupun keperluan pelaksanaan
program Kerja organisasi, setelah mendapat persetujuan dari Ketua sebagai
pemegang otoritas keuangan organisasi tertinggi;
7. Setiap permintaan pengeluaran Keuangan Organisasi Karang Taruna harus
disertai persyaratan sebagai berikut:
a. Proposal kegiatan yang bersangkutan, untuk permintaan pengeluaran
Keuangan Organisasi bagi pelaksanaan program kegiatan tertentu;
b. Uraian perkiraan anggaran yang dibutuhkan;
c. Mengisi Formulir permintaan pengeluaran Keuangan Organisasi ( Cash
Advance ).
Sanksi Organisasi Karang Taruna Kota Bandung merupakan suatu tindakan berupa
hukuman yang diambil Organisasi baik langs ung maupun tidak langs ung yang
dijatuhkan kepada personil Pengurus Karang Taruna Kota Bandung yang dengan
itikad tidak baik telah sengaja melanggar Disiplin Organisasi dalam rangka
meningkatkan kinerja Pengurus demi kemajuan dan nama baik Organisasi;
Pembelaan Diri Pengurus Karang Taruna Kota Bandung adalah suatu kesempatan
yang diberikan kepada Pengurus untuk melakukan pembelaan atas adanya Sanksi
Organisasi yang dijatuhkan kepadanya.
1. Pengantaroleh MC;
2. Menyanyikan Lagu Indonesia Raya;
3. Menyanyikan Mars Karang Taruna;
4. Pembacaan Hasil Keputusan Acara;
5. Laporan dari Ketua Panitia;
6. Sambutan Ketua Karang Taruna (Sekaligus Menutup Acara);
7. Sambutan dari Pemerintah setempat (Kalau Ada);
8. Do’a Penutup;
9. Ramah Tamah.
SURAT
MASUK/ SEKRETARIS DAN
KEGIATAN WK KETUA
INTERNAL SEKRETARIS
(Penanggung J awab)
J ADWAL
KEGIATAN
J ADWAL
PENDELELEGASIAN KEGIATA
PENGURUS YANG N
MEWAKILI KETUA KETUA
(Surat Tugas / Kartu
Penerus-Disposisi Yang
Ditandantangani Oleh
Ketua Dan Terlebih
Dahulu Di Paraf Oleh
Sekretaris)
ARSIP
1. SURAT
2. DOKUMENTA
SI
3. OUTPUT
KEGIATAN
(SEKRETARIS DAN WK
SEKRETARIS)
Prosesi Pelantikan/ Pengukuhan PKTK/ PKTC/ PKTL agar dilaksanakan dengan
waktu tersendiri sehingga memiliki nilai politis dan s trategis bagi organisas i
terhadap Pengurus, Instansi terkait serta masyarakat luas.
Menetapkan :
Mengukuhka
PERTAMA : n dan Mengesahkan Pengurus Karang Taruna
Kelurahan ……………………. Kecamatan ……………………. Kota
Bandung dengan susunan keanggotaan sebagaimana
tercantum
dalam lampiran keputusan ini;
Ditetapkan di : BANDUNG
Pada Tanggal :
………………………….