Anda di halaman 1dari 3

Fakultas Hukum

Universitas Islam Nusantara (Uninus)


Bandung

Ujian Tengah Semester (UTS) Genap TA 2022-2023


Mata Kuliah : Hukum Ketenagakerjaan dan PHI
Hari Tanggal : Senin, 10 Mei 2023
Semester/kelas : 4/A3
Pukul/Waktu : 07.00-08.40 WIB
Dosen : Gunawan, S.H., M.H., CPM., CPCLE., CP.Arb.
NIP/NIDN : 200163 / 0412097205
Nomor Sertifikasi Pendidik : 21104100301403
Simaklah pernyataan-pernyataannya secara seksama,
kemudian jawablah pertanyaan-pertanyaannya secara benar !

1. Dalam kehidupan sehari-hari terdapat beberapa sebutan istilah yang beragam bagi orang yang
melakukan aktivitas kerja, seperti tenaga kerja, pekerja/buruh, karyawan. pegawai, pengusaha atau
majikan, dan perusahaan.
a. Apa yang dimaksud tenaga kerja, pekerja/buruh, karyawan. pegawai, pengusaha atau majikan,
dan perusahaan?
 Ketenagakerjaan adalah segala hal yang berhubungan dengan tenaga kerja
 Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan
barang dan/atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk
masyarakat.
 Pekerja/buruh/karyawan/pegawai adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima
upah atau imbalan dalam bentuk lain.
 Pengusaha adalah :
a. orang perseorangan, persekutuan, atau badan hukum yang
menjalankan suatu perusahaan milik sendiri;
b. orang perseorangan, persekutuan, atau badan hukum yang secara
berdiri sendiri menjalankan perusahaan bukan miliknya;
c. orang perseorangan, persekutuan, atau badan hukum yang berada
di Indonesia mewakili perusahaan sebagaimana dimaksud dalam
huruf a dan b yang berkedudukan di luar wilayah Indonesia.
 Perusahaan adalah :
 setiap bentuk usaha yang berbadan hukum atau tidak, milik orang perseorangan, milik
persekutuan, atau milik badan hukum, baik milik swasta maupun milik negara yang
mempekerjakan pekerja/buruh dengan membayar upah atau imbalan dalam bentuk lain;
 usaha-usaha sosial dan usaha-usaha lain yang mempunyai pengurus dan mempekerjakan
orang lain dengan membayar upah atau imbalan dalam bentuk lain.
b. Istilah-istilah yang mana saja yang pengertian otentiknya terdapat dalam Undang-Undang
Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan?
tenaga kerja, pekerja/buruh, karyawan. pegawai, pengusaha atau majikan, dan
perusahaan?
1. Uraikan dan jelaskan hal-hal berikut dibawah ini:
a. Apa yang dimaksud dengan Hukum Perburuhan atau Hukum Ketenagakerjaan ?
Hukum Ketenagakerjaan merupakan bagian dari Hukum yang dianut dalam suatu Negara, yang
bertujuan dan pada utamanya berfungsi sebagai pengatur hubungan antara buruh dengan buruh
serta antara penguasa atau pengusaha dengan buruh
b. Apa tujuan Hukum Perburuhan atau Hukum Ketenagakerjaan itu?
a. memberdayakan dan mendayagunakan tenaga kerja secara optimal
dan manusiawi;
b. mewujudkan pemerataan kesempatan kerja dan penyediaan tenaga
kerja yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan nasional dan
daerah;
c. memberikan perlindungan kepada tenaga kerja dalam
mewujudkan kesejahteraan; dan
d. meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja dan keluarganya.
2. Hubungan kerja sebagai bentuk hubungan hukum baru lahir atau tercipta setelah adanya perjanjian
kerja, baik waktu tidak tertentu atau waktu tertentu.
a. Apa yang dimaksud dengan hubungan kerja ?
Hubungan kerja adalah hubungan antara pengusaha dengan pekerja/buruh berdasarkan
perjanjian kerja, yang mempunyai unsur pekerjaan, upah, dan perintah.
b. Jelaskan apa saja unsur-unsur hubungan kerja?
(1) Perjanjian kerja dibuat secara tertulis atau lisan.
(2) Perjanjian kerja yang dipersyaratkan secara tertulis dilaksanakan sesuai dengan peraturan
perundang undangan yang berlaku.
(1)Perjanjian kerja dibuat atas dasar :
a. kesepakatan kedua belah pihak;
b. kemampuan atau kecakapan melakukan perbuatan hukum;
c. adanya pekerjaan yang diperjanjikan; dan
d. pekerjaan yang diperjanjikan tidak bertentangan dengan ketertiban
umum, kesusilaan, dan peraturan perundang undangan yang berlaku.
(2) Perjanjian kerja yang dibuat oleh para pihak yang bertentangan dengan ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf a dan b dapat dibatalkan.
(3) Perjanjian kerja yang dibuat oleh para pihak yang bertentangan dengan ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf c dan d batal demi hukum.
3. Dalam hubungan kerja terdapat perbedaan sosial ekonomis dan posisi tawar (bargaining position)
antara pengusaha dengan pekerja/buruh, maka oleh kerena itu, negara harus hadir untuk
memberikan perlindungan hukum kepada pekerja/buruh sebagai pihak yang lemah.
a. Apa tujuan perlindungan kepada pekerja/buruh tersebut?
(1) Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan Atas:
a. Keselamatan dan kesehatan kerja;
b. Moral dan kesusilaan; dan
c. Perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta
Nilai-nilai agama.

(2) Untuk melindungi keselamatan pekerja/buruh guna mewujudkan. Produktivitas kerja


yang optimal diselenggarakan upaya keselamatan dan Kesehatan kerja.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2) Dilaksanakan sesuai
dengan peraturan perundang- undangan yang Berlaku
b. Apa saja dasar hukum perlindungan kepada pekerja/buruh tersebut?
Dasar hukum untuk perlindungan terhadap pelerja/buruh ada pada Undang-Undang Nomor 13
2003 Tentang Ketenagakerjaan BAB X Perlindungan, Pengupahan, Dan Keselamatan dari
Pasal 67 sampai dengan pasal 101
4. Setiap tenaga kerja berhak untuk memperoleh dan/atau meningkatkan dan/atau mengembangkan
kompetensi kerja sesuai dengan bakat, minat dan kemampuannya melalui pelatihan kerja
a. Apa yang dimaksud dengan pelatihan kerja?
Pelatihan kerja adalah keseluruhan kegiatan untuk memberi, memperoleh, meningkatkan, serta
mengembangkan kompetensi kerja, produktivitas, disiplin, sikap, dan etos kerja pada tingkat
keterampilan dan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan kualifikasi jabatan atau pekerjaan.
b. Apa tujuan pelatihan kerja?
(1) Pelatihan kerja dilaksanakan dengan memperhatikan kebutuhan pasar kerja dan dunia usaha,
baik di da-lam maupun di luar hubungan kerja.
(2) Pelatihan kerja diselenggarakan berdasarkan program pelatihan yang mengacu pada standar
kompetensi kerja
(3) Pelatihan kerja dapat dilakukan secara berjenjang.
(4) Ketentuan mengenai tata cara penetapan standar kompetensi kerja sebagaimana dimaksud
dalam ayat (2) diatur dengan Keputusan Menteri.
+++Selamat Ujian, dan menjalankan ibadah puasa, bagi yang menjalankan+++

Anda mungkin juga menyukai