A. Buku Fiksi
Unsur buku pertama tentu saja datang dari sampul atau cover buku. Di
sini, kamu akan menemukan berbagai informasi mengenai isi buku,
seperti judul, penulis, penerbit, tahun terbit, dan informasi-informasi
lainnya yang tentunya bermanfaat bagimu. Pada umumnya, kata-kata
yang terdapat pada sampul buku nonfiksi lebih santai dan menggunakan
gaya bahasa, bahkan bisa menggunakan bahasa tidak baku.
Contohnya pada judul buku berikut ini:
Unsur buku selanjutnya adalah pokok bab buku. Apakah itu pokok bab
buku? di dalam kata pengantar, biasanya penulis akan memberikan
gambaran mengenai isi buku dan ucapan terima kasih untuk semua
pihak yang telah membantu. Pada pokok bab buku fiksi, kata pengantar
dan ucapan terima kasih tersebut biasanya dibuat singkat dengan
penggunaan gaya bahasa.
Kamu bisa melihat isi keseluruhan bab dan sub-bab dalam buku dengan
melihat daftar isi. daftar isi tentu saja disusun secara urut, ada yang
mencantumkan halaman, ada juga yang tidak mencantumkan
halamannya di daftar isi.
4. Tema
Unsur buku ini sangat penting bagi jalannya cerita fiksi. Tema merupakan
gagasan pokok dalam sebuah karya tulis. Dari tema inilah bisa dijabarkan
sehingga isi cerita terstruktur dan tetap sesuai tema.
Alur maju memiliki jalan cerita yang peristiwanya dimulai dari awal
hingga akhir. Kemudian ada alur mundur, jalan ceritanya dimulai dari
akhir ke awal. Jadi, di alur mundur, penulis memulai cerita dengan
konflik, sehingga alur cerita mundur untuk melihat masa lalu/kilas balik
untuk mendapatkan penyelesaian. Sedangkan alur campuran merupakan
gabungan alur maju dan mundur. Pada alur campuran, penulis memulai
ceritanya di tengah, sehingga ada kilas balik dan masa depan.
B. Nonfiksi
1. Sampul Buku
Pada sampul atau cover buku nonfiksi, kurang lebih sama dengan buku
fiksi. Kamu akan menemukan informasi seperti judul buku, penulis,
penerbit, tahun terbit, ada juga yang menyertakan edisi bukunya. Pada
sampul buku nonfiksi, kamu akan menemukan judul buku yang
umumnya menggunakan kata baku sesuai dengan KBBI.
Contoh judul buku nonfiksi, yaitu:
Pada pokok bab buku nonfiksi, penulis akan menggunakan bahasa yang
cenderung formal dan baku. Selain terdapat kata pengantar, beberapa
karya tulis juga menjelaskan mengenai latar belakang, tujuan, dan
manfaat penulisan karya tersebut.
Unsur buku selanjutnya hampir sama dengan buku fiksi, yaitu daftar isi
disusun berurutan dan disertai halaman. Dengan begitu kamu akan lebih
mudah menemukan bagian yang ingin kamu tuju.
4. Isi
Kamu bisa mengenali bagian ini pada daftar pustaka atau referensi.
Dengan daftar pustaka, kamu bisa mengetahui dari mana saja penulis
mendapatkan sumber referensi bagi karya tulisnya. Sehingga, kamu juga
bisa mencari tau informasinya lebih lanjut pada referensi tersebut.
Sebelumnya kita sudah tau kalau bahasa yang digunakan dalam buku
nonfiksi adalah kata baku yang sesuai dengan KBBI. Apabila ada kata
serapan atau kata yang cukup asing didengar oleh masyarakat, maka
penulis mencantumkannya di glosarium. Dengan begitu, ketika pembaca
kesulitan mengetahui arti atau maksud dari kata tersebut bisa langsung
melihat glosarium.
Tapi buku nonfiksi juga tidak harus menggunakan bahasa baku yang
kaku. Bisa juga menggunakan bahasa seperti pada tulisan ilmiah populer.
7. Sistematika Penulisan
Buku yang kita baca kalau sistematikanya teratur tentu memudahkan kita
dalam memahami maksud isi bukunya, bukan? Terlebih jika buku itu
adalah nonfiksi, tulisannya harus sistematis. Setiap detail informasi
termasuk penyajian data harus disajikan secara terstruktur dan berurut
agar pembaca tidak bingung membaca karya tulismu.
Coba bayangkan kalau buku pelajaran yang kamu baca tidak terstruktur
dan acak-acakan, kira-kira kamu makin semangat belajar atau justru
malas membacanya? Tentu saja akan kurang diterima dengan baik,
bukan? Jadi, harus memperhatikan sistematika penulisan !