Pendarahan arakhnoid
Perfusi jaringan
cerebral tidak adekuat
Hematoma cerebral
Hemisfer kiri
TIK Vasospasme arteri
cerebral saraf cerebral
Hemiparese/
plegi kanan
Penurunan Penekanan
Iskemik
kesadaran Saluran
Pernafasan
Defisit neurologi
Defisit
Pengetahuan
Defisit
Perawatan Diri
Area grocca
Rusaknya fungsi
N VII dan N XII Resiko
kerusakan
Trombosis Vena
Vena tetap oklusi Rekanalasi Vena Vena mengalami obstruksi Trombi lepas
Pe sirkulasi Varises
arteri
Nadi perifer Gangren Vena
Ulkus Vena
Nyeri
Pucat Kurang
Inflamasi pengetahuan
Jika emboli cukup besar akan menempati bifurkasio pulmonal dan membentuk saddle embolus
Peningkatan tekanan ventikel kanan dengan kosekuensi diatas dan difusi ventrikel kanan
Gangguan pengisian ventrikel dan penurunan distensi dan penurunan distensi dan diastolik
PATOFISIOLOGI PENIMBUNAN PROTEIN
Protein
Protein adalah komponen penting atau utama bagi sel hewan atau manusia. Protein
adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang
merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu
sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein
mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor.
Protein merupakan salah satu dari biomolekul raksasa, selain polisakarida, lipid, dan
polinukleotida, yang merupakan penyusun utama makhluk hidup. Selain itu, protein
merupakan salah satu molekul yang paling banyak diteliti dalam biokimia. Protein
ditemukan oleh Jöns Jakob Berzelius pada tahun 1838. Sumber protein; makanan
yang mengandung protein atau merupakan sumber protein antara lain yaitu daging,
ikan, telur, susu, tumbuhan berbiji, kentang, kacang polongan. Protein memiliki peran
yang penting bagi tubuh manusia antara lain sebagai berikut :
1. Sumber energi
2. Pembentukan dan perbaikan sel dan jaringan
3. Sebagai sintesis hormon,enzim, dan antibody
4. Pengatur keseimbangan kadar asam basa dalam sel
2.1 Struktur Protein
Struktur protein dapat dilihat sebagai hirarki, yaitu berupa struktur primer (tingkat
satu), sekunder (tingkat dua), tersier (tingkat tiga), dan kuartener (tingkat empat).
1. Struktur Primer
Struktur primer protein merupakan urutan asam amino penyusun protein yang
dihubungkan melalui ikatan peptida (amida). Frederick Sanger merupakan
ilmuwan yang berjasa dengan temuan metode penentuan deret asam amino
pada protein, dengan penggunaan beberapa enzim protease yang mengiris
ikatan antara asam amino tertentu, menjadi fragmen peptida yang lebih pendek
untuk dipisahkan lebih lanjut dengan bantuan kertas kromatografik. Urutan
asam amino menentukan fungsi protein, pada tahun 1957, Vernon Ingram
menemukan bahwa translokasi asam amino akan mengubah fungsi protein,
dan lebih lanjut memicu mutasi genetik.
2. Struktur Sekunder
Struktur sekunder protein adalah struktur tiga dimensi lokal dari berbagai
rangkaian asam amino pada protein yang distabilkan oleh ikatan hidrogen.
Berbagai bent uk struktur sekunder misalnya ialah sebagai berikut:
alpha helix (α-helix, "puntiran-alfa"), berupa pilinan rantai asam-asam
amino berbentuk seperti spiral
beta-sheet (β-sheet, "lempeng-beta"), berupa lembaran-lembaran lebar
yang tersusun dari sejumlah rantai asam amino yang saling terikat
melalui ikatan hidrogen atau ikatan tiol (S-H)
beta-turn, (β-turn, "lekukan-beta"); dan
gamma-turn, (γ-turn, "lekukan-gamma")
Protein globular
Protein ini larut dalam larutan garam dan asam encer, mudah berubah di
bawah pengaruh suhu, konsentrasi garam serta mudah mengalami
denaturasi. Albumin terdapat dalam telur, susu, plasma, dan hemoglobin.
Globulin terdapat dalam otot, serum, kuning telur dan biji tumbuh-
tumbuhan. Histon terdapat dalam jaringan-jaringan kelenjar tertentu seperti
timus dan pangkreas. Protamin dihubungkan dengan asam nukleat.
Protein konjugasi
Protein konjugasi adalah protein sederhana yang terikat dengan bahan-
bahan nonaasam amino. Gugus ini dinamakan gugus prostetik.
Nukleoprotein adalah kombinasi protein dengan asam nukleat dan
mengandung 9-10% fosfat. Nukleoprotein adalah kombinasi antara protein
dengan karbohidrat dalam jumlah besar. Lipoprotein adalah protein larut
air yang berkonjugasi dengan lipida. Lipoprotein terdapat ddalam plasma
dan berfungsi sebagai pengangkut lipida dalam tubuh. Fosfoprotein adalah
protein yang terikat melalui ikatan ester dengan asam fosfat seperti pada
kasein dalam susu. Mettaloprotein adalah protein yang terikat dengan
mineral, seperti feritin dan hemosiderin dimana mineralnya adalah zat besi,
tembaga, dan seng.
PATOFISIOLOGI PENIMBUNAN LEMAK
Pengertian dan Struktur Lemak – Jika pada topik-topik sebelumnya kalian telah belajar
tentang polimer, karbohidrat, dan protein, pada topik kali ini kalian akan belajar tentang
lemak dan asam lemak. Tentu kalian sudah sering mendengar kata lemak. Bukankah teman-
temanmu yang berbadan gemuk seringkali dikatakan kelebihan lemak? Ya, itu memang
benar. Konsumsi lemak yang berlebihan dan tidak diiringi dengan aktivitas atau olahraga
yang cukup akan menyebabkan penimbunan lemak di dalam tubuh. Penimbunan lemak inilah
yang mengakibatkan kegemukan. Agar kalian lebih tahu tentang lemak, yuk simak topik ini
dengan baik.
◈◈◈ PENGERTIAN LEMAK ◈◈◈
Lemak (lipid) merupakan senyawa yang tidak dapat larut dalam air. Secara umum istilah
lemak merujuk pada lipid yang berwujud padat, sedangkan minyak merujuk pada lipid yang
berwujud cair pada suhu ruang. Jika ditinjau dari struktur molekulnya, lemak adalah suatu
trigliserida, yaitu ester dari gliserol dengan asam-asam karboksilat suku tinggi. Asam
karboksilat yang membentuk lemak ini disebut juga dengan asam lemak.
◈◈◈ STRUKTUR LEMAK ◈◈◈
R1, R2, R3 adalah gugus alkil. Jika ketiga alkilnya sama (R1 = R2 = R3), terbentuk trigliserida
sederhana, sedangkan jika alkilnya berbeda maka terbentuk trigliserida campuran.
Penamaan gliserida sederhana yaitu dengan menyebutkan gliseril tri diikuti asamnya.
Untuk penamaan secara trivial, yaitu dengan memberi awalan tri dan asamnya diberi
akhiranin.
Contoh:
Senyawa lemak di atas terdiri dari 3 asam lemak yang sama yaitu asam stearat, senyawa
tersebut dinamakan gliseril tristearat atau tristearin.
Atom-atom C pada gliserol diberi simbol-simbol α, β, γ. Jika ketiga asamnya berbeda, perlu
disebutkan masing-masing nama asam tersebut sesuai dengan tempatnya pada atom C dengan
penambahan akhiran –o pada gliserolnya, sedangkan untuk asam lemak terakhir diberi
akhiran –in seperti pada lemak sederhana.
Jika ada asam yang sama, maka penamaannya dengan menyebutkan radikal asam yang
tak sama terlebih dahulu dengan ditambah akhiran – o, sedang radikal asam lainnya
disebutkan dengan memberi awalan di-.
Contoh:
Senyawa lemak tersebut dinamakan gliseril palmito stearo oleat atau α-palmito β-stearo γ-
oleat.
a. Hidrolisis
Bila lemak atau minyak dihidrolisis, maka akan diperoleh gliserol dan asam lemak.
b. Oksidasi
Oksidasi pada senyawa lemak dapat mengakibatkan perubahan tertentu sehingga
menimbulkan bau dan rasa tak enak. Peristiwa oksidasi yang menghasilkan zat dengan bau
serta rasa tak enak yang bersifat spesifik ini disebut ransiditas/tengik.
c. Hidrogenasi
Minyak-minyak yang mengandung asam-asam lemak tak jenuh dapat dibuat menjadi padat
dengan cara hidrogenasi (membuat jenuh ikatan-ikatan rangkapnya).
d. Pembentukan Akrolein
Jika minyak atau lemak dipanaskan pada suhu sangat tinggi, maka dapat terjadi pelepasan
senyawa akrolein, yakni produk dehidrasi dari gliserol.
Metabolisme adalah keseluruhan proses kimiawi dalam tubuh organisme yang melibatkan
energi dan enzim, diawali dengan substrat awal dan diakhiri produk akhir. Metabolisme dapat
digolongkan menjadi dua, yakni proses penyusunan yang disebut anabolisme dan proses
Karbohidrat merupakan hasil sintesis CO2 dan H2O dengan bantuan sinar matahari dan zat
hijau daun (klorofil) melalui fotosintesis. Zat makanan ini merupakan sumber energi bagi
organisme heterotrof(makhluk hidup yang memperoleh energi dari sumber senyawa organik
1. Pembagian Karbohidrat
a. Monosakarida(C6H12O6)
gula.Monosakarida ini memiliki rasa manis dan sifatnya mudah larut dalam air.
b. Disakarida(C12H22O11)
Disakarida adalah karbohidrat yang terdiri dari dua gugus gula. Sama seperti
c. Polisakarida(C6H11O5)
pahit,dan sifatnyasukar larut dalam air. Contohnya dari polisakarida adalah amilum
yang terdiri dari 60-300gugus gula berupa glukosa,glikogen atau gula otot yang
2. Fungsi Karbohidrat
Jadi, pengertian metabolisme karbohidrat adalah suatu proses reaksi secara mekanis dan
Dalam darah vena perifer, kadar normal glukosa plasma saat puasa adalah 70-110
mg/dL(3,9-6,1 mmol/L). Dalam darah arteri, kadar glukosa plasma adalah 15-30 mg/dL
Begitu masuk kedalam sel, dalam keadaan normal glukosa difosforilasi menjadi
glukosa-6-fosfat. Enzim yang mengatalisis reaksi ini adalah heksokinae. Selain enzim
tersebut, didalam hati terdapat juga enzim yang disebut glukokinase, yang memiliki
spesifisitas yang lebih tinggi untuk glukosa dan, tidak seperti heksokinase, kadarnya
meningkat oleh insulin dan menurun pada keadaan kelaparan dan diabetes. Glukosa 6-
jaringan tubuh tetapi pasokan utamanya terdapat dalam hati dan otot rangka. Pemecahan
glukosa menjadi piruvat atau laktat (atau keduanya) disebut glikolisis. Katabolisme
glukosa berjalan melalui pemecahan fruktosa menjadi trosa atau melalui oksidasi dan
dekarbosilasi menjadi pentosa. Jalur menjadi piruvat melalui triosa adalah jalur Embden-
Meyerhof, dan yang melalui 6-fosfog-lukonat dan pentose adalah jalur oksidatif
( perubahan ) gliserol dari lemak menjadi dihidroksiaseton fosfat dan konversi sejumlah
asam amino, yang mempunyai kerangka karbon yang menyerupai zat-antara dalam jalur
Embden-Meyerhof dan siklus asam sitrat, menjadi zat-zat antara ini dengan aminasi.
Dengan cara ini, dan dengan konversi laktat menjadi glukosa,molekul nonglukosa dapat
melalui asetil-KoA, tetapi karena konversi piruvat menjadi asetil-KoA, reaksi ini menjadi
ireversibel tidak seperti kebanyakan reaksi dalam glikolisis karena itu, lemak tidak dapat
diubah menjadi glukosa melalui jalur ini. Maka, sangat sedikit konversi akhir lemak
menjadi karbohidrat di dalam tubuh karena tidak ada jalur untuk konversi kecuali
kebingungan.
dalam darah tinggi. Gangguan ini disebabkan oleh kurangnya salah satu enzim yang
penting untuk metabolisme galaktosa, yaitu gula yang terdapat pada laktosa.
Metabolit yang bersifat toksik untuk hati dan ginjal terakumulasi. Metabolit ini juga
Intoleransi Fruktosa Herediter. Gangguan ini disebabkan oleh kurangnya enzim yang
dalam gula tebu dan banyak buah-buahan. Akibatnya, produk sampingan fruktosa
glukosa untuk menghasilkan energi. Mengkonsumsi fruktosa lebih dari jumlah kecil
menyebabkan rendahnya kadar gula darah dan dapat menyebabkan kerusakan ginjal
dan hati.
diturunkan dimana molekul gula kompleks tidak dapat dipecahkan dan terakumulasi
dalam jumlah yang membahayakan pada jaringan tubuh. Hal ini disebabkan oleh
kurangnya enzim yang dibutuhkan untuk memecahkan dan menyimpan molekul gula
pengolahan karbohidrat dan protein, yang berfungsi sebagai sumber energi untuk sel-
sel tubuh. Gangguan metabolisme piruvat bisa membatasi kemampuan sel untuk