Anda di halaman 1dari 14

PATOFISIOLOGI ISKEMIK

Stroke hemoragik Stroke non hemoragik

Peningkatan Trombus emboli


tekanan sitemik di cerebral

Aneurisme Suplai darah ke


jaringan cerebral

Pendarahan arakhnoid
Perfusi jaringan
cerebral tidak adekuat
Hematoma cerebral

Hemisfer kiri
TIK Vasospasme arteri
cerebral saraf cerebral
Hemiparese/
plegi kanan
Penurunan Penekanan
Iskemik
kesadaran Saluran
Pernafasan
Defisit neurologi

Hemisfer kanan Gang.


Pola nafas tidak Mobilitas fisik
efektif
Hemiparese/
plegi kiri

Defisit
Pengetahuan

Defisit
Perawatan Diri
Area grocca

Rusaknya fungsi
N VII dan N XII Resiko
kerusakan

Kerusakan komunikasi verbal

Resiko aspirasi Resiko trauma Resiko jatuh


PATOFISIOLOGI TROMBISIS
Gangguan
Statis darah
Cedera dinding pembekuan darah
pepmbuluh darah

Trombosis Vena

Vena tetap oklusi Rekanalasi Vena Vena mengalami obstruksi Trombi lepas

Katup rusak Trombi lepas

Insufisiensi Vena kronis Trombi lepas

Tekanan vena distal


Oedema Trombi lepas

Pe sirkulasi Varises
arteri
Nadi perifer Gangren Vena
Ulkus Vena
Nyeri

Pucat Kurang
Inflamasi pengetahuan

Ggn perfusi jaringan


PATOFISIOLOGI EMBOLISME

FAKTOR PREDISPOSISI ETIOLOGI


1. Pembedahan 1. Pembekuan darah vena tungkai
2. Imobilisasi dan pinggul
3. Umur 2. Gelembung udara
4. Stroke 3. Lemak
5. Penyakit jantung 4. Cairan ketuban
6. Obesitas 5. Gumpalan parasit atau sel tumor
7. Patah tulang tungkai
8. Kehamilan dan nifas
9. Neoplasma
10. Obat-obatan
11. Penyakit hematologi
12. Trauma berat
13. Penyakit metabolisme

Kerusakan endotel vaskuler

Bila terlepas akan mengikuti aliran darah

Jika emboli cukup besar akan menempati bifurkasio pulmonal dan membentuk saddle embolus

Peningkatan tekanan arteri pulmonalis

Peningkatan tekanan ventikel kanan dengan kosekuensi diatas dan difusi ventrikel kanan

Septum intreventrikel tertekan kesisi kiri

Gangguan pengisian ventrikel dan penurunan distensi dan penurunan distensi dan diastolik
PATOFISIOLOGI PENIMBUNAN PROTEIN

Protein
Protein adalah komponen penting atau utama bagi sel hewan atau manusia. Protein
adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang 
merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu
sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein
mengandung  karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor.
Protein merupakan salah satu dari biomolekul raksasa, selain polisakarida, lipid,  dan
polinukleotida, yang merupakan penyusun utama makhluk hidup. Selain itu, protein
merupakan salah satu molekul yang paling banyak diteliti dalam biokimia. Protein
ditemukan oleh  Jöns Jakob Berzelius pada tahun 1838.  Sumber protein; makanan
yang mengandung protein atau merupakan sumber protein antara lain yaitu daging,
ikan, telur, susu, tumbuhan berbiji, kentang, kacang polongan. Protein memiliki peran
yang penting bagi tubuh manusia antara lain sebagai berikut :
 
1. Sumber energi
2. Pembentukan dan perbaikan sel dan jaringan
3. Sebagai sintesis hormon,enzim, dan antibody
4. Pengatur keseimbangan kadar asam basa dalam sel
2.1 Struktur Protein

Struktur protein dapat dilihat sebagai hirarki, yaitu berupa struktur primer (tingkat
satu), sekunder (tingkat dua), tersier (tingkat tiga), dan kuartener (tingkat empat).

1. Struktur Primer
Struktur primer protein merupakan urutan asam amino penyusun protein yang
dihubungkan melalui ikatan peptida (amida). Frederick Sanger merupakan
ilmuwan yang berjasa dengan temuan metode penentuan deret asam amino
pada protein, dengan penggunaan beberapa enzim protease yang mengiris
ikatan antara asam amino tertentu, menjadi fragmen peptida yang lebih pendek
untuk dipisahkan lebih lanjut dengan bantuan kertas kromatografik. Urutan
asam amino menentukan fungsi protein, pada tahun 1957, Vernon Ingram
menemukan bahwa translokasi asam amino akan mengubah fungsi protein,
dan lebih lanjut memicu mutasi genetik.
2. Struktur Sekunder
Struktur sekunder protein adalah struktur tiga dimensi lokal dari berbagai
rangkaian asam amino pada protein yang distabilkan oleh ikatan hidrogen.
Berbagai bent uk struktur sekunder misalnya ialah sebagai berikut:
 alpha helix (α-helix, "puntiran-alfa"), berupa pilinan rantai asam-asam
amino berbentuk seperti spiral
 beta-sheet (β-sheet, "lempeng-beta"), berupa lembaran-lembaran lebar
yang tersusun dari sejumlah rantai asam amino yang saling terikat
melalui ikatan hidrogen atau ikatan tiol (S-H)
 beta-turn, (β-turn, "lekukan-beta"); dan
 gamma-turn, (γ-turn, "lekukan-gamma")

3. Struktur Tersier ·        


Struktur tersier yang merupakan gabungan dari aneka ragam dari struktur sekunder.
Struktur tersier biasanya berupa gumpalan. Beberapa molekul protein dapat
berinteraksi secara fisik tanpa ikatan kovalen membentuk oligomer yang stabil
(misalnya dimer, trimer, atau kuartomer) dan membentuk struktur kuartener.

Sumber dan Klasifikasi Protein


Bahan makanan hewani merupakan sumber protein yang baik, dalam jumlah maupun
mutu, seperti telur, susu, daging unggas, ikan dan kerang. Sumber protein nabati
adalah kacang kedelai dan hasilnya seperti tempe dan tahu serta kacang-kacangan
yang lainnya. Klasifikasi protein diantaranya yaitu:
1. Protein terdapat dalam bentuk serabut, globular, dan konjugasi.
 Protein bentuk serabut
Protein bentuk serrabut terdiri atas beberapa rantai peptida berbentuk spiral
yang terjalin satu sama lain sehingga menyerupai batang yang kaku.
Karakteristik protein serabut adalah rendahnya daya larut, mempunyai
kekuatan mekanis yang tinggi dan tahan terhadap enzim pencernaan.
Protein ini terdapat dalam unsur-unsur struktur tubuh. Kalogen merupakan
protein utama jaringan ikat. Kalogen tidak larut air, mudah berubahmenjadi
gelatin bila direbus dalam air, asam encer atau alkali. Kalogen tidak
mengandung triptofan tapi banyak mengandung hidroksiprolin. Sebanyak
30% protein total manusia adalah kalogen. Elastin terdapat dalam urat,
otot, arteri dan jaringan elastis lain. Elastin tidak dapat diubah menjadi
gelatin. Keratin adalah protein rambut dan kuku. Protein ini banyak
mengandung sulfur dalam bentuk sistein. Rambut manusia mengandung
14% sistein. Miosin merupakan protein utama serat otot.

 Protein globular
Protein ini larut dalam larutan garam dan asam encer, mudah berubah di
bawah pengaruh suhu, konsentrasi garam serta mudah mengalami
denaturasi. Albumin terdapat dalam telur, susu, plasma, dan hemoglobin.
Globulin terdapat dalam otot, serum, kuning telur dan biji tumbuh-
tumbuhan. Histon terdapat dalam jaringan-jaringan kelenjar tertentu seperti
timus dan pangkreas. Protamin dihubungkan dengan asam nukleat.

 Protein konjugasi
Protein konjugasi adalah protein sederhana yang terikat dengan bahan-
bahan nonaasam amino. Gugus ini dinamakan gugus prostetik.
Nukleoprotein adalah kombinasi protein dengan asam nukleat dan
mengandung 9-10% fosfat. Nukleoprotein adalah kombinasi antara protein
dengan karbohidrat dalam jumlah besar. Lipoprotein adalah protein larut
air yang berkonjugasi dengan lipida. Lipoprotein terdapat ddalam plasma
dan berfungsi sebagai pengangkut lipida dalam tubuh. Fosfoprotein adalah
protein yang terikat melalui ikatan ester dengan asam fosfat seperti pada
kasein dalam susu. Mettaloprotein adalah protein yang terikat dengan
mineral, seperti feritin dan hemosiderin dimana mineralnya adalah zat besi,
tembaga, dan seng.
PATOFISIOLOGI PENIMBUNAN LEMAK

Pengertian dan Struktur Lemak – Jika pada topik-topik sebelumnya kalian telah belajar
tentang polimer, karbohidrat, dan protein, pada topik kali ini kalian akan belajar tentang
lemak dan asam lemak. Tentu kalian sudah sering mendengar kata lemak. Bukankah teman-
temanmu yang berbadan gemuk seringkali dikatakan kelebihan lemak? Ya, itu memang
benar. Konsumsi lemak yang berlebihan dan tidak diiringi dengan aktivitas atau olahraga
yang cukup akan menyebabkan penimbunan lemak di dalam tubuh. Penimbunan lemak inilah
yang mengakibatkan kegemukan. Agar kalian lebih tahu tentang lemak, yuk simak topik ini
dengan baik.

Pengertian dan Struktur Lemak

                                      ◈◈◈ PENGERTIAN LEMAK ◈◈◈

Lemak (lipid) merupakan senyawa yang tidak dapat larut dalam air. Secara umum istilah
lemak merujuk pada lipid yang berwujud padat, sedangkan minyak merujuk pada lipid yang
berwujud cair pada suhu ruang. Jika ditinjau dari struktur molekulnya, lemak adalah suatu
trigliserida, yaitu ester dari gliserol dengan asam-asam karboksilat suku tinggi. Asam
karboksilat yang membentuk lemak ini disebut juga dengan asam lemak.

                                      ◈◈◈ STRUKTUR LEMAK ◈◈◈

Secara umum, lemak mempunyai struktur seperti berikut.

R1, R2, R3 adalah gugus alkil. Jika ketiga alkilnya sama (R1 = R2 = R3), terbentuk trigliserida
sederhana, sedangkan jika alkilnya berbeda maka terbentuk trigliserida campuran.

                               ◈◈◈ TATA NAMA SENYAWA LEMAK ◈◈◈

Pengertian dan Struktur Lemak

✮ Tata Nama Trigliserida Sederhana ✮

Penamaan gliserida sederhana yaitu dengan menyebutkan gliseril tri diikuti asamnya.

Untuk penamaan secara trivial, yaitu dengan memberi awalan tri dan asamnya diberi
akhiranin.

Contoh:
Senyawa lemak di atas terdiri dari 3 asam lemak yang sama yaitu asam stearat, senyawa
tersebut dinamakan gliseril tristearat atau tristearin.

✮ Tata Nama Trigliserida Campuran ✮

Atom-atom C pada gliserol diberi simbol-simbol α, β, γ. Jika ketiga asamnya berbeda, perlu
disebutkan masing-masing nama asam tersebut sesuai dengan tempatnya pada atom C dengan
penambahan akhiran –o pada gliserolnya, sedangkan untuk asam lemak terakhir diberi
akhiran –in seperti pada lemak sederhana.

        Jika ada asam yang sama, maka penamaannya dengan menyebutkan radikal asam yang
tak sama terlebih dahulu dengan ditambah akhiran – o, sedang radikal asam lainnya
disebutkan dengan memberi awalan di-.

Contoh:

Senyawa lemak tersebut dinamakan gliseril palmito stearo oleat atau α-palmito β-stearo γ-
oleat.

                           ◈◈◈ SIFAT FISIKA MINYAK DAN LEMAK  ◈◈◈

Beberapa sifat minyak dan lemak adalah sebagai berikut:


 Perbedaan utama antara minyak dan lemak adalah pada konsistensi masing-masing
zat pada temperatur kamar.
 Dalam keadaan murni, baik minyak maupun lemak berwarna kuning pucat, kecuali
minyak nabati kadang berwarna hijau karena mengandung klorofil.
 Massa jenis lebih kecil dari air serta tidak larut di dalamnya.
 Lemak maupun minyak larut dalam eter, bensin, karbon disulfida, karbon tetraklorida,
dan sedikit larut dalam alkohol.

                           ◈◈◈ SIFAT KIMIA MINYAK DAN LEMAK  ◈◈◈

a. Hidrolisis
Bila lemak atau minyak dihidrolisis, maka akan diperoleh gliserol dan asam lemak.

b. Oksidasi
Oksidasi pada senyawa lemak dapat mengakibatkan perubahan tertentu sehingga
menimbulkan bau dan rasa tak enak. Peristiwa oksidasi yang menghasilkan zat dengan bau
serta rasa tak enak yang bersifat spesifik ini disebut ransiditas/tengik.

c. Hidrogenasi
Minyak-minyak yang mengandung asam-asam lemak tak jenuh dapat dibuat menjadi padat
dengan cara hidrogenasi (membuat jenuh ikatan-ikatan rangkapnya).

d. Pembentukan Akrolein
Jika minyak atau lemak dipanaskan pada suhu sangat tinggi, maka dapat terjadi pelepasan
senyawa akrolein, yakni produk dehidrasi dari gliserol.

PATOFISIOLOGI KETIDAKSEIMBANGAN METABOLISME KARBOHIDRAT


A. Pengertian Metabolisme Karbohidrat

Metabolisme adalah keseluruhan proses kimiawi dalam tubuh organisme yang melibatkan

energi dan enzim, diawali dengan substrat awal dan diakhiri produk akhir. Metabolisme dapat

digolongkan menjadi dua, yakni proses penyusunan yang disebut anabolisme dan proses

pembongkaran yang disebut katabolisme.

Karbohidrat merupakan hasil sintesis CO2 dan H2O dengan bantuan sinar matahari dan zat

hijau daun (klorofil) melalui fotosintesis. Zat makanan ini merupakan sumber energi bagi

organisme heterotrof(makhluk hidup yang memperoleh energi dari sumber senyawa organik

di lingkungannya). Pada proses pencernaan makanan, karbohidrat mengalami proses

hidrolisis(penguraian dengan menggunakan molekul air). Proses pencernaan karbohidrat

terjadi dengan menguraikan polisakarida menjadi monosakarida.

1. Pembagian Karbohidrat

Berdasarkan gugus gula penyusunnya, karbohidrat terbagi atas:

a. Monosakarida(C6H12O6)

Monosakarida adalah karbohidrat yang terdiri dari satu gugus

gula.Monosakarida ini memiliki rasa manis dan sifatnya mudah larut dalam air.

Contoh dari monosakarida adalah heksosa,  glukosa, fruktosa, galaktosa, monosa,

ribose (penyusun RNA) dan deoksiribosa(penyusun DNA).

b. Disakarida(C12H22O11)
Disakarida adalah karbohidrat yang terdiri dari dua gugus gula. Sama seperti

monosakarrida,Disakarida juga memiliki rasa manis, dan sifatnyapun mudah larut

dalam air.Contoh dari Disakarida adalah laktosa(gabungan antara glukosa dan

galaktosa),sukrosa(gabungan antara glukosa dan fruktosa) dan maltosa(gabungan

antara dua glukosa)

c. Polisakarida(C6H11O5)

Polisakarida adalah karbohidrat yang terdiri dari banyak gugus gula,dan rata-

rata terdiridari lebih 10 gugus gula.Pada umumnya polisakarida tidak berasa atau

pahit,dan sifatnyasukar larut dalam air. Contohnya dari polisakarida adalah amilum

yang terdiri dari 60-300gugus gula berupa glukosa,glikogen atau gula otot yang

tersusun dari 12-16 gugus gula,danselulosa,pektin,lignin,serta kitin yang tersusun dari

ratusan bahkan ribuan gugus guladengan tambahan senyawa lainnya

2. Fungsi Karbohidrat

a. Sebagai sumber energi utama.

b. Berperan penting dalam proses metabolisme,menjaga keseimbangan asam dan

basa dalam tubuh, dan pembentuk struktur sel,jaringan,serta organ tubuh,

c. Membantu proses pencernaan makanan dalam prose pencernaan,

Jadi, pengertian metabolisme karbohidrat adalah suatu proses reaksi secara mekanis dan

kimiawi karbohidrat di dalam tubuh makhluk hidup.(Reece-Mitchell, 2002:90).

B. Mekanisme Metabolisme Karbohidrat


Produk utama pencernaan karbohidrat dan gula sirkulasi utama adalah glukosa.

Dalam darah vena perifer, kadar normal glukosa plasma saat puasa adalah 70-110

mg/dL(3,9-6,1 mmol/L). Dalam darah arteri, kadar glukosa plasma adalah 15-30 mg/dL

lebih tinggi dibanding kadar glukosa darah vena.

Begitu masuk kedalam sel, dalam keadaan normal glukosa difosforilasi menjadi

glukosa-6-fosfat. Enzim yang mengatalisis reaksi ini adalah heksokinae. Selain enzim

tersebut, didalam hati terdapat juga enzim yang disebut glukokinase, yang memiliki

spesifisitas yang lebih tinggi untuk glukosa dan, tidak seperti heksokinase, kadarnya

meningkat oleh insulin dan menurun pada keadaan kelaparan dan diabetes. Glukosa 6-

fosfat kemudian dipolimerisasi. Langkah-langkah yang berperan dijelaskan secara garis

besar dalam gambar 3-1.

Proses pembentukan glikogen disebut glikogenesis, dan pemecahan glikogen

disebut glikogenolisis. Glikogen, bentuk simpanan glukosa, terdapat di dalam kebanyakan

jaringan tubuh tetapi pasokan utamanya terdapat dalam hati dan otot rangka. Pemecahan
glukosa menjadi piruvat atau laktat (atau keduanya) disebut glikolisis. Katabolisme

glukosa berjalan melalui pemecahan fruktosa menjadi trosa atau melalui oksidasi dan

dekarbosilasi menjadi pentosa. Jalur menjadi piruvat melalui triosa adalah jalur Embden-

Meyerhof, dan yang melalui 6-fosfog-lukonat dan pentose adalah jalur oksidatif

langsung(pirau heksosa monofosfat) ( gambar 17-8). Piruvat diubah menjadi asetil-

KoA. Interkonversi antara karbohidrat, lemak, dan protein mencakup konversi

( perubahan ) gliserol dari lemak menjadi dihidroksiaseton fosfat dan konversi sejumlah

asam amino, yang mempunyai kerangka karbon yang menyerupai zat-antara dalam jalur

Embden-Meyerhof dan siklus asam sitrat, menjadi zat-zat antara ini dengan aminasi.

Dengan cara ini, dan dengan konversi laktat menjadi glukosa,molekul nonglukosa dapat

diubah menjadi glukosa ( gluconeogenesis). Glukosa dapat diubah menjadi lemak

melalui asetil-KoA, tetapi karena konversi piruvat menjadi asetil-KoA, reaksi ini menjadi

ireversibel tidak seperti kebanyakan reaksi dalam glikolisis karena itu, lemak tidak dapat

diubah menjadi glukosa melalui jalur ini. Maka, sangat sedikit konversi akhir lemak

menjadi karbohidrat di dalam tubuh karena tidak ada jalur untuk konversi kecuali

produksi dari gliserol yang secara kuantitatif tidak berarti.

C. Kelainan Akibat Kegagalan Metabolisme Karbohidrat

 Penyakit Penimbunan Glikogen (Glycogen Storage Disease). Penyakit ini terjadi

akibat kelainan enzim yang berperan dalam metabolisme glikogen, sehingga

menyebabkan berbagai gangguan, seperti hambatan pertumbuhan, kelemahan, dan

kebingungan.

 Galaktosemia. Galaktosemia merupakan suatu keadaan dimana kadar galaktosa di

dalam darah tinggi. Gangguan ini disebabkan oleh kurangnya salah satu enzim yang

penting untuk metabolisme galaktosa, yaitu gula yang terdapat pada laktosa.
Metabolit yang bersifat toksik untuk hati dan ginjal terakumulasi. Metabolit ini juga

merusak lensa mata, sehingga menyebabkan katarak.

 Intoleransi Fruktosa Herediter. Gangguan ini disebabkan oleh kurangnya enzim yang

diperlukan untuk metabolisme fruktosa. Fruktosa merupakan gula yang terdapat di

dalam gula tebu dan banyak buah-buahan. Akibatnya, produk sampingan fruktosa

terakumulasi di dalam tubuh, menghambat pembentukan glikogen dan perubahan

glukosa untuk menghasilkan energi. Mengkonsumsi fruktosa lebih dari jumlah kecil

menyebabkan rendahnya kadar gula darah dan dapat menyebabkan kerusakan ginjal

dan hati.

 Mukopolisakaridosis. Mukopolisakaridosis merupakan sekelompok gangguan yang

diturunkan dimana molekul gula kompleks tidak dapat dipecahkan dan terakumulasi

dalam jumlah yang membahayakan pada jaringan tubuh. Hal ini disebabkan oleh

kurangnya enzim yang dibutuhkan untuk memecahkan dan menyimpan molekul gula

kompleks (mukopolisakarida). Akibatnya terjadi berbagai kelainan pada tulang, mata,

hati, dan limpa, terkadang disertai dengan gangguan intelektual.

 Gangguan Metabolisme Piruvat. Piruvat merupakan zat yang terbentuk dalam

pengolahan karbohidrat dan protein, yang berfungsi sebagai sumber energi untuk sel-

sel tubuh. Gangguan metabolisme piruvat bisa membatasi kemampuan sel untuk

menghasilkan energi dan menyebabkan penimbunan asam laktat. 

 Diabetes Mellitus, kekurangan hormone insulin akibat sintesa yang kurang.

Anda mungkin juga menyukai