babIV PDF
babIV PDF
Oleh :
Budi Ciputra
NIM. K1504017
BAB IV
HASIL PENELITIAN
18
15.491 14.974 15.491
16
14.199 14.456 14.199
14
11.187
12
% Sampel
10
0
1 2 3 4 5 6 7
Komponen CTL
Keterangan :
1. Konstruktivisme (constructivism)
2. Menemukan (inquiry)
3. Bertanya (questioning)
4. Masyarakat Belajar (learning community)
5. Pemodelan (modeling)
6. Refleksi (reflection)
7. Penilaian Sesungguhnya (autentic assessment)
2. Hasil Observasi
Observasi dilakukan terhadap 6 guru praktek konstruksi kayu SMK di
Surakarta, observasi dilakukan satu kali pertemuan sewaktu guru sedang mengajar
di kelas, dan hasilnya sebagai berikut :
6
4.724
5
4 3.149
3
2
1
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Indikator Aspek Proses Belajar Mengajar (Abdul Majid 2006 : 7 )
Menurut Depdiknas (2007: 19), ada beberapa langkah utama yang perlu
dipertimbangkan untuk dilakukan sekolah dalam upaya mengembangkan dan
menerapkan pembelajaran kontekstual di sekolah adalah sebagai berikut :
1. Penyiapan guru
2. Penyiapan perangkat pembelajaran kontekstual
3. Penyiapan media dan sumber belajar
4. Pelaksanaan pembelajaran
5. Monitoring dan evaluasi
Dari uraian diatas kesiapan guru menjadi faktor utama yang harus di
perhatikan daalm penerapan pembelajaran kontekstual.
Agar proses pembelajaran kontekstual dapat efektif, terdapat beberapa
tahap yang perlu dilakukan guru dalam pembelajaran. Tahap tersebut adalah :
perencanaan, pelaksanaan dan penilaian ( Depdiknas, 2007 : 11).
Dari teori yang dikemukakan diatas dan berdasarkan dari hasil penelitian
dan juga analisis yang ada untuk ragam penguasaan komponen CTL dan juga
pengelolaan pembelajaran oleh guru praktek konstruksi kayu yang dilakukan oleh
peneliti maka dapat diambil pengertian bahwa guru secara garis besar didalam
proses pembelajaran telah menerapkan prinsip – prinsip yang ada pada
pendekatan kontekstual, walau masih ada beberapa indikator paa beberapa
komponen CTL yang belum diterapkan guru.
Dari uraian diatas terutama pada poin pertama menyatakan bahwa Belajar
efektif itu di mulai dari lingkungan belajar yang berpusat pada siswa, hal ini
sesuai dengan prinsip – prinsip Pengembangan KTSP oleh Permendiknas no. 22
th 2006 yang mana disebutkan dalam E. Mulyasa (2007:150) salah satunya yaitu
kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki
posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya.
Dari teori yang dikemukakan diatasdan berdasarkan dari hasil penelitian
dan juga analisis yang ada untuk ragam penguasaan komponen CTL dan juga
pengelolaan pembelajaran oleh guru praktek konstruksi kayu yang dilakukan oleh
peneliti, dan juga dengan adanya capaian dari kesiapan guru dalam penguasaan
komponen – komponen yang ada pada CTL maka dapat diambil pengertian
bahwa dalam pengembangan dan penerapan pendekatan kontekstual perlu karena
sangat sesuai dan relevan untuk mendukung di dalam pengembangan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ).