Anda di halaman 1dari 6

RESUME MATERI BAHAN KULIAH PKN

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 3:

1. NI PUTU DIVA MAHASANTHI 2207311026


2. KADE SHERIL ZEVANYA LINGGA 2207311037

PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

2022/2023
ISI

I. PKN Sebagai MPK


a. Latar Belakang dan Tujuan Pembelajaran PKN di Perguruan Tinggi

Pendidikan adalah usaha sadar untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan negara. (UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 1);

Tujuan pendidikan kewarganegaraan diciptakan untuk membentuk warga


negara yang baik. Dikatakan bahwa mata kuliah kewarganegaraan adalah
pendidikan yang mencakup Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhinneka
Tunggal Ika untuk membentuk mahasiswa menjadi warga negara yang memiliki
rasa kebangsaan dan cinta tanah air.

b. Nilai-nilai Pancasila Sebagai Orientasi

Pancasila sebagai dasar negara bangsa Indonesia menjadi nilai-nilai penting


sebagai orientasi pembelajaran PKn di PT, seperti nilai ketuhanan, nilai kemanusian
yang adil dan beradab, nilai persatuan, nilai kerakyatan dan nilai keadilan. Kelima
nilai dasar tersebut sebagai pedoman dan sumber orientasi dalam penyusunan dan
pengembangan substansi kajian Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi.

II. Identitas Nasional


a. Sejarah Kelahiran Faham Nasionalisme Indonesia

Tonggak sejarah yang terpenting dalam proses nasionalisme di Indonesia adalah


ketika lahirnya Budi Utomo pada tahun 1908, diikuti ikrar Sumpah Pemuda pada
tahun 1928, yang mengilhami lahirnya konsep bertanah air Indonesia, berbangsa
Indonesia dan berbahasa Indonesia. Proses nasionalisme tersebut berlanjut dan
melandasi perjuangan-perjuangan berikutnya hingga lahirlah Negara Kesatuan
Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 setelah melalui proses yang
sangat panjang dan berat. Keberhasilan bangsa Indonesia lepas dari penjajahan
melalui perjuangannya sendiri juga melahirkan pengakuan dunia bahwa

2
nasionalisme Indonesia termasuk salah satu yang terkuat karena hanya sedikit
negara dari dunia ketiga yang mampu merdeka melalui proses revolusi (Hara,
2000).

b. Karakter Bangsa Sebagai Identitas Nasional

Menurut Buku Prof. DR. H. Kaelan, M.S. bahwa Pancasila digali dari
pandangan hidup bangsa, maka Pancasila dapat dikatakan sebagai karakter
sesungguhnya bangsa Indonesia.

Lima nilai dasar yaitu ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan


keadilan adalah realitas yang hidup di Indonesia. Sebagai contoh masyarakat Bali
setiap saat orang melakukan upacara sebagai bentuk persembahan kepada Tuhan
Yang Maha Kuasa, suasana sakralitas religius amatlah terasa.

III. Integrasi Nasional


a. Integrasi dalam Masyarakat

Di dalam integrasi sosial terkandung makna adanya proses saling


mempengaruhi antara dua individu atau kelompok masyarakat melalui berbagai
aktivitas di dalam situasi sosial tertentu. Proses integrasi yang dinamis melalui
aktivitas sosialekonomi-budaya antar kelompok masyarakat menentukan jalannya
proses integrasi sosial.

b. Strategi Integrasi

Masalah integrasi nasional merupakan persoalan yang dialami oleh semua


negara, terutama adalah negara-negara berkembang. Dalam rangka mengupayakan
terwujudnya integrasi nasional, ada beberapa strategi yang mungkin ditempuh,
yaitu: Asimilasi, Akulturasi, dan Pluralisme.

c. Integrasi di Indonesia

Integrasi di Indonesia sudah terlihat pada waktu sebelum abad ke-20. Dengan
semangat perjuangan, seluruh rakyat saat itu bersatu dan berjuang untuk berperang
melawan penjajah. Perlawanan dan persatuan ini didasari dengan adanya rasa
senasib sepenanggungan antara satu sama lain.

3
IV. Negara dan Konstitusi

Menurut Prof. Farid S., negara merupakan sebuah wilayah merdeka yang
sudah mendapatkan pengakuan dari negara lain serta memiliki sebuah kedaulatan.
Selajutnya konstitusi merupakan sebuah norma sistem politik dan hukum bentukan
pada pemerintahan negara yang biasanya dikodifikasikan sebagai dokumen
tertulis.
Suatu hubungan tercipta di antara negara dan konstitusi yaitu negara
membutuhkan konstitusi sebagai sistem untuk membentuk, memenuhi, dan
mengatur suatu negara.
a. UUD Sebagai Konstitusi Negara Indonesia
UUD 1945 disahkan sebagai konstitusi negara pada 18 Agustus 1945.
Sebagai konstitusi negara Indonesia, UUD 1945 memiliki sifat yang mengikat.
Selanjutnya, UUD 1945 berisi norma-norma, kaidah, aturan, atau ketentuan yang
harus dilakukan dan ditaati oleh semua komponen negara. Sebagai konstitusi
negara, UUD 1945 berfungsi sebagai hukum tertinggi sehingga dijadikan pedoman
hukum bagi setiap peraturan perundangan di bawahnya. Maka dari itu, setiap
tindakan dan kebijakan pemerintah harus sesuai dan berpedoman pada UUD 1945.
b. Perilaku Konstitusional
Perilaku-perilaku yang senantiasa berdasar dan hanya berpijak pada aturan-
aturan penyelengaraan bernegara yang tertuang dalam UUD 1945.
V. Hubungan Antar Negara & Warga Negara
a. Pengertian Negara dan Warga Negara
Menurut Prof. Miriam Budihardjo, negara merupakan organisasi yang ada
di dalam suatu wilayah yang dapat memaksakan kekuasaannya yang sah terhadap
semua golongan kekuasaan yang berada di dalamnya dan dapat menetapkan
berbagai tujuan dari kehidupan tersebut.
Selanjutnya, Pasal 26, ayat (1) menyebutkan bahwa yang menjadi warga
negara adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang
disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara. Menurut Koerniatmanto S.,
mengartikan warga negara sebagai anggota dari sebuah negara, yang merupakan
seseorang yang memiliki kedudukan khusus di dalam negara tersebut.

4
b. Hubungan Antara Negara dan Warga Negara
Hubungan antara warga negara dengan negara, menurut Kuncoro Purbopranoto
(Cholisin, 1999:21) dapat dilihat dari perspektif hukum, politik, kebudayaan dan
kesusilaan. Namun perspektif yang aktual dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara adalah perspektif hukum dan politik.
Hubungan hukum yang cocok antara warga negara dan negara, dan negara
dengan pemerintah yang berasaskan kekeluargaan adalah sederajat dan timbal
balik. Sedangkan dari perspektif politik, seorang warga negara adalah seorang
individu yang bebas serta merupakan anggota suatu masyarakat politik jika bentuk
pemerintahan menganut sistem demokrasi.
C. Pelaksanaaan Hak dan Kewajiban Warga Negara
Dalam konteks pelaksanaan hak dan kewajiban, maka tiga hal penting yaitu
perlu mengerti prinsip-prinsip dasar hak dan kewajiban negara dan warga negara,
terdapat pedoman pelaksanaannya yang ditulis oleh Lembaga Pengkajian dan
Pengembangan Kehidupan Bernegara (2005: 93-94):
1. Manusia adalah makhluk Tuhan yang Maha Esa
2. Pancasila memandang bahwa hak asasi dan kewajiban asasi manusia
bersumber dari ajaran agama
3. Hak asasi manusia meliputi hak hidup, berkeluarga, mengembangkan
diri, keadilan, kemerdekaan, berkomunikasi, keamanan dan
kesejahteraan
4. Perumusan hak asasi manusia berdasarkan Pancasila
5. Bangsa Indonesia menyadari, mengakui, menghormati dan menjamin
hak asasi orang lain
6. Negara Kesatuan Republik Indonesia mempunyai hak asasi
7. Bangsa dan negara Indonesia sebagai anggota Perserikatan Bangsa-
bangsa

5
DAFTAR PUSTAKA

Ali N. 2010. PERBUATAN PIDANA YANG DILAKUKAN OLEH POLISI


DALAM MENJALANKAN TUGASNYA DAN MENGGUNAKAN
WEWENANGNYA SEBAGAI PENYELIDIK DAN PENYIDIK

Kaelan. 2016. Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi.


Yogyakarta: Paradigma

Kogoya, Willius. 2013. Pendidikan Kewarganegaraan Bagi Mahasiswa (Suatu


Kompilasi).Bandung: Widina Bhakti Persada.

Anda mungkin juga menyukai