Anda di halaman 1dari 17

C.

7 PENELITIAN
1. Latar Belakang
Penentuan strategi pencapaian standar penelitian di UNIMA, dilatarbelakangi dan
mengacu pada ketentuan nasional yaitu SNPT. Untuk menterjemahkan arahan SNPT, dengan
memperhatikan ketentuan dalam dokumen Statuta dan OTK, UNIMA telah menetapkan
Dokumen Mutu, yang diantaranya berupa Dokumen Standar Mutu yang menetapkan standar
dan strategi pencapaian dalam bidang penelitian.
Sesuai dengan OTK, penanggungjawab penyelenggaraan penelitian di UNIMA ada pada
LPPM UNIMA, yang dengan mengacu pada Dokumen Standar Mutu yang ada, telah
merumuskan Renstra LPPM UNIMA yang memuat arahan untuk penyelenggaraan kegiatan
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di UNIMA.
Renstra LPPM UNIMA ini bersama-sama dengan Renstra UNIMA serta Renstra PPs
UNIMA, menjadi rujukan dasar dalam penyelenggaraan kegiatan penelitian oleh para dosen PS
S2 PBing.
Penentuan strategi pencapaian standar penelitian ini bertujuan untuk memotivasi
munculnya ide-ide baru, kreatif dan inovatif untuk kegiatan penelitian dan pengabdian;
meningkatkan kapasitas dan kualitas SDM penelitian dan pengabdian; memberikan arahan
berupa roadmap penelitian dan pengabdian,; terbentuknya peta sumber daya kepakaran;
terlaksananya terlaksananya kegiatan penelitian dan pengabdian berbasis IPTEKS yang
terarah, berkualitas, berdaya saing serta bermanfaat bagi masyarakat; serta terwujudnya
rumusan VMTS UNIMA.
Secara rasional, penetapan strategi pencapaian standar penelitian serta indikator
kinerjanya di UNIMA, PPs UNIM dan khususnya di PS S2 PBing pada gilirannya akan dapat
menjaga mutu kegiatan penelitian pada seluruh tahapan yang ada, sehingga dapat
memudahkan proses pelaksanaan, monitoring dan evaluasi serta peningkatan kualitas muti
kegiatan penelitian.
2. Kebijakan
Sebagaimana telah disinggung di atas UNIMA secara institusional telah memiliki sejumlah
dokumen formal kebijakan yang terkait dengan penyelenggaraan kegiatan penelitian yang
mencakup:
 Statuta dan OTK UNIMA
 Dokumen Mutu UNIMA (Kebijakan Mutu, Manual Mutu, Standar Mutu dan Formulir Mutu)
 Renstra UNIMA
 Renstra LPPM UNIMA
 Renstra PPs UNIMA
Khusus untuk bidang penelitian, melalui Dokumen Mutu yang ada, UNIMA telah menetapkan :
CATATAN : APA ITU KEPUTUSAN KANTOR UNIMA ATAU DARI KESELURUHAN ATAU
DARI PIHAK PPS SENDIRI
 Standar Hasil Penelitian
 Standar Isi Penelitian
 Standar Proses Penelitian
 Standar Penilaian Penelitian
 Standar Peneliti (Pelaksana Penelitian)
 Standar Pengelolaan Penelitian, dan
 Standar Pembiayaan Penelitian
3. Strategi Pencapaian Standar
Strategi Pencapaian Standar Hasil Penelitian
Pernyataan Isi Standar:
 Rektor menetapkan pedoman dan acuan standar hasil penelitian
 Hasil penelitian harus sesuai dengan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
peningkatan kesejahteraan masyarakat dan daya saing bangsa khususnya pengembangan
ilmu di lingkungan Unima.
 Peneliti wajib mempublikasikan hasil penelitian bersifat tidak rahasia, tidak mengganggu
dan/atau tidak membahayakan kepentingan umum atau nasional dengan cara/dalam.
 Target publikasi hasil penelitian bentuk :
 Dipublikasikan pada jurnal nasional terakreditasi, jurnal internasional atau jurnal
internasional bereputasi (JIB).
 Diseminarkan pada tingkat nasional atau internasional dengan luaran proseding.
 Dipatenkan.
 Teknologi tepat guna, rekayasa sosial, model, atau kebijakan.
 Produk yang dapat dimanfaatkan pemangku kepentingan dan masyarakat.
 Buku ajar atau bahan ajar.
 LPPM Unima wajib memfasilitasi diseminasi hasil penelitian minimal tiap tahun di tingkat
universitas dan diupayakan mendorong dan memfasilitasi para peneliti untuk memperoleh
hak cipta, hak paten, merek dan yang sejenisnya dari hasil penelitian.
 Dosen pembimbing skripsi/disertasi/tesis harus mengarahkan hasil penelitian mahasiswa
sesuai dengan standar yang telah ditetapkan serta diupayakan terpenuhinya syarat sebagai
lulusan perguruan tinggi di lingkungan Unima.
 Hasil penelitian skripsi, tesis dan disertai wajib dipublikasikan di jurnal terakreditasi.
Strategi Pencapaian:
 Rektor menetapkan standar hasil penelitian yang tertuang dalam standar penelitian Unima.
 Rektor Unima member kewenagan kepada LPPM Unima untuk melaksanakan sosialisasi
tentang standar hasil penelitian di Lingkungan Unima.
Strategi Pencapaian Standar Isi Penelitian
Pernyataan Isi Standar :
 Pengkajian kedalaman dan keluasan materi penelitian baik penelitian dasar maupun
penelitian terapan oleh LPPM melalui kegiatan review proposal penelitian
 Memastikan luaran penelitian dasar agar berupa penjelasan/penemuan untuk mengantisipasi
kaidah fenomena, gejala, model atau postulat baru yang dilakukan oleh LPPM.
 Memastikan luaran penelitian terapan berupa inovasi serta pengembangan IPTEK yang
bermanfaat bagi masyarakat, dunia usaha dan / atau industri dengan lingkup materi kajian
khusus untuk kepentingan nasional, kearifan lokal sesuai kebutuhan masa mendatang yang
berorientasi pada prinsip manfaat dan kemutahiran yang dilakukan oleh LPPM.
 Dilakukan pengembangan skema-skema hibah penelitian baik penelitian dasar dan
penelitian terapan oleh LPPM
Strategi Pencapaian:
 Sosialisasi standar isi penelitian kepada seluruh dosen dan mahasiswa
 Penyediaan dokumen-dokumen standar isi penelitian
 Penyediaan sarana dan prasarana diperlukan untuk memenuhi standar isi penelitian
 Penyediaan jaringan penelitian untuk pemenuhan standar isi enelitian
 Pengkajian masalah-masalah dalam pemenuhan standar isi penelitian
Strategi Pencapaian Standar Proses Penelitian
Pernyataan Isi Standar :
 Harus dilakukan perencanaan penelitian oleh Peneliti atau LPPM. Perencanaan mencakup
penetapan tujuan penelitian, topik unggulan penelitian setiap jurusan, roadmap penelitian,
jumlah judul penelitian, buku ajar, jurnal dan lain sebagainya.
 Hasil review perencanaan penelitian oleh peneliti harus dievaluasi oleh LPPM.
 Proses pelaksanaan penelitian harus di review oleh LPPM melalui review laporan kemajuan.
 Evaluasi pelaksanaan penelitian dengan mekanisme review laporan akhir penelitian oleh
LPPM
 Harus melaksanakan penelitian yang berdasarkan pada standar mutu, keselamatan kerja,
kesehatan, keamanan peneliti, kemanan masyarakat dan keamanan lingkungan
Strategi Pencapaian :
 Rektor menetapkan Standar Penilaian Penelitian.
 Sosialisasi Standar Penilaian Penelitian
 Penyediaan sumber daya manusia
 Monitoring dan evaluasi pelaksanaan standar penilaian
 Kajian dan analisis ketercapaian pelaksanaan standar penilaian penelitian
 Rencana tindak lanjut perbaikan pelaksanaan standar penilaian penelitian
Strategi Pencapaian Standar Penilaian Penelitian
Pernyataan Isi Standar :
 Rektor melalui Ketua LPPM melakukan penilaian proses penelitian juga hasil penelitian pada
setiap skim penelitian oleh LPPM.
 Menyediakan panduan dan instrumen penilaian proses dan hasil penelitian oleh LPPM.
 Melakukan penilaian proses dan hasil penelitian secara terintegrasi dengan memperhatikan
prinsip penilaian edukatif, objektif, akuntabel dan transparan serta mengikuti aturan yang
berlaku oleh LPPM.
 Memberikan hasil penilaian proses dan hasil penelitian kepada peneliti sesuai dengan
tahapan penelitian oleh LPPM.
 Melakukan penilaian proses penelitian dan hasil penelitian harus memperhatikan kesesuaian
dengan standar hasil, standar isi, dan standar proses penelitian oleh LPPM.
 Melakukan Penilaian Penelitian dengan metode dan instrumen yang relevan, akuntabel
untuk tercapainya kinerja proses dan pencapaian kinerja hasil penelitian oleh LPPM.
 Mengatur Penilaian Penelitian mahasiswa untuk penyusunan laporan tugas akhir, skripsi,
tesis, atau disertasi dalam pedoman akademik UNIMA
Strategi Pencapaian :
 Rektor menetapkan Standar Penilaian Penelitian.
 Sosialisasi Standar Penilaian Penelitian
 Penyediaan sumber daya manusia
 Monitoring dan evaluasi pelaksanaan standar penilaian
 Kajian dan analisis ketercapaian pelaksanaan standar penilaian penelitian
 Rencana tindak lanjut perbaikan pelaksanaan standar penilaian penelitian
Strategi Pencapaian Standar Peneliti
Pernyataan Isi Standar :
 Peneliti (ketua maupun anggota) minimal wajib menguasai kemampuan metodologi
penelitian berdasarkan bidang keilmuan, objek penelitian, tingkat kompleksitas serta tingkat
kedalaman isi penelitian.
 Peneliti (ketua maupun anggota) memiliki rekam jejak penelitian yang jelas serta relevan
dengan bidang keahlian yang dimliki.
 Peneliti wajib merealisasikan luaran penelitian sesuai yang disyaratkan oleh skim hibah
penelitian dan janji peneliti.
 Target publikasi hasil penelitian dalam bentuk:
 Dipublikasikan pada jurnal nasional terakreditasi dan terindeks pada data base yang
bereputasi, dan jurnal internasional bereputasi (JIB).
 Diseminarkan pada tingkat nasional atau internasional dengan luaran proseding ber-ISBN
serta terindeks.
 Dipatenkan.
 Teknologi tepat guna, rekayasa sosial, model, atau kebijakan.
 Produk yang dapat dimanfaatkan pemangku kepentingan dan masyarakat.
 Buku ajar atau bahan ajar.
Strategi Pencapaian:
 Rektor menetapkan kebijakan penelitian yang mengacu pada Statuta UNIMA dan Rencana
Strategis UNIMA.
CATATAN : BAGAIMANA DENGAN UPPS?
 LPPM Menyiapkan Garis besar peta jalan penelitian UNIMA
 LPPM melakukan workshop dan klinik proposal bagi peneliti untuk peningkatan kompetensi
dosen peneliti.
 LPPM menyosialisasikan bantuan atau hibah penelitian baik dari sumber dana internal
maupun eksternal UNIMA
 LPPM menjadi fasilitator untuk Kerjasama penelitian dengan mitra baik didalam maupun luar
negeri, serta melaksanakan monitoring dan evaluasi.
Strategi Pencapaian Standar Pengelolaan Penelitian
Pernyataan Isi Standar :
 Rektor menyusun Panduan Pengelolaan Penelitian yang terdiri dari perencanaan,
pelaksanaan, pengendalian, pemantauan dan evaluasi, serta pelaporan kegiatan penelitian.
 Pembantu Rektor bidang akademik memfasilitas pembelajaran terintegrasi dengan penelitian
 Ketua LPPM Menyusun Rencana Induk Penelitian (RIP) sebagai bagian dari rencana
strategis UNIMA yang mencakup:
 rumusan program bidang unggulan penelitian;
 tema penelitian yang diperlukan dalam setiap bidang unggulan;
 tema dan cakupan penelitian unggulan universitas;
 indikator capaian penelitian; dan
 perencanaan dana penelitian.
 Ketua LPPM menyususun dan menetapkan Pedoman Pengelolaan Penelitian yang
mencakup
 perencanaan,
 pelaksanaan
 pemantuan dan evaluasi
 pendanaan
 umpan balik
 rencana tindak lanjut
 Ketua LPPM Menyusun dan menetapkan rencana program penelitian yang sesuai dengan
rencana strategis penelitian perguruan tinggi.
 Disusunnya dan dikembangkannya peraturan, panduan, dan sistem penjaminan mutu
internal penelitian.
 Rektor melalui Ketua LPPM memfasilitasi pelaksanaan penelitian.
 Rektor melalui Ketua LPPM melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan
penelitian.
 Rektor menetapkan pedoman diseminasi hasil penelitian.
 Rektor memfasilitasi peningkatan kemampuan peneliti dalam melaksanakan penelitian,
penulisan artikel ilmiah, juga perolehan kekayaan intelektual (KI)
 Rektor menetapkan pedoman pemberian penghargaan pada peneliti yang berprestasi.
 Ketua LPPM mengkoordinir kegiatan penelitian yang dikelola dan melibatkan seluruh peer
group rumpun ilmu.
 UNIMA wajib:
 Membuat prosedur dan kriteria tentang penilaian penelitian minimum memuat aspek
penambahan jumlah publikasi ilmiah, inovasi bidang TIK, kapasitas dan mutu dari bahan
ajar;
 Menjaga dan meningkatkan mutu pengelolaan lembaga atau fungsi penelitian dalam
menjalankan program penelitian secara berkelanjutan
 melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap lembaga atau fungsi penelitian dalam
melaksanakan program penelitian;
 memiliki panduan tentang kriteria peneliti dengan mengacu pada standar hasil, standar isi,
dan standar proses penelitian;
 mendayagunakan sarana dan prasarana penelitian pada lembaga lain melalui program
kerja sama penelitian;
 melakukan analisis kebutuhan yang menyangkut jumlah, jenis, dan spesifikasi sarana dan
prasarana penelitian; dan
 menyampaikan laporan kinerja lembaga atau fungsi penelitian dalam menyelenggarakan
program penelitian paling sedikit melalui pangkalan data.
CATATAN : APA BUKAN DARI PIHAK PPS? TAPI PIHAK UNIMA?

Strategi Pencapaian:
 Penetapan pedoman pengelolaan penelitian
 Sosialisasi pelaksanaan standar penelitian
 Penetapan perangkat organisasi pengelolaan penelitian
 Penyediaan sarana dan perasarana pengelolaan penelitian
 Monitoring dan evaluasi pelaksanaan standar pengelolaan penelitian
 Analisis dan evaluasi capai kinerja standar pengelolana penelitian.
Strategi Pencapaian Standar Pembiayaan Penelitian
Standar Pembiayaan Penelitian
 UNIMA wajib menyediakan dana penelitian internal sesuai dengan peraturan dan ketentuan
yang berlaku. ( CATATAN : APA BUKAN DARI PIHAK PPS?)
 Mendapatkan sumber pendanaan lain baik dari pemerintah, kerjasama dalam dan luar
negeri, atau dana dari masyarakat.
 Diaturnya mekanisme mengenai pendanaan dan pembiyaan penelitian dalam wujud
peraturan Rektor.
 LPPM menggunakan sumber pendanaan internal untuk membiayai:
 perencanaan penelitian;
 pelaksanaan penelitian;
 pengendalian penelitian;
 pemantauan dan evaluasi penelitian;
 pelaporan hasil penelitian; dan
 diseminasi hasil penelitian.
 UNIMA wajib mengalokasikan dana untuk dikakuannya pengelolaan :
 pengaturan penelitian mulai dari seleksi proposal, pemantauan dan evaluasi, pelaporan
penelitian, sampai pada diseminasi hasil penelitian;
 meningkatkan kemampuan peneliti; dan
 bantuan untuk publikasi ilmiah dan kekayaan intelektual (KI).
Strategi Pencapaian
 Rektor mengalokasikan dana penelitian. ( APA BISA DI TUNJUKKAN BESARAN ATAU
JUMLAH BIAYA?)
 Rektor menunjuk LPPM dalam melakukan pengelola dana penelitian.
 Rektor menunjuk tim penilai penelitian
 Dekan mendukung pendanaan penelitian mandiri di Fakultas
DI sisi yang lain Renstra LPPM menetapkan bahwa tema Riset Unggulan UNIMA mengacu
pada Program Utama Nasional (PUNAS) Riset IPTEK dan prioritas pembangunan nasional
dalam RPJMN Tahun 2015 - 2019, sebagai berikut:
 Pangan dan Pertanian;
 Energi, Energi Baru dan Terbarukan;
 Kesehatan dan Obat;
 Telekomunikasi, Informasi dan Komunikasi;
 Maritim, Kelautan dan Lingkungan;
 Penanggulangan Bencana dan Pengurangan Risiko Bencana;
 Sosial Humaniora;
 Pendidikan
Dalam kaitan dengan spesifikasi bidang ilmu PS S2 PBing, maka tema unggulan yang
menjadi orientasi pelaksanaan penelitian para dosen adalah tema Pendidikan. Berikut ini
adalah arahan Renstra LPPM tentang program strategis yang terkait dengan tema unggulan
‘pendidikan’, yang dapat dipandang sebagai payung penelitian sekaligus peta jalan penelitian
yang dirujuk oleh para dosen PS S2 PBing.
Dalam pelaksanaan program-program strategis di bidang penelitian tersebut di atas, LPPM UNIMA
mengoptimalkan peran berbagai unit kerja termasuk, pusat-pusat penelitian yang ada di LPPM UNIMA,
dan unsur-unsur pelaksana akademik di UNIMA termasuk PPs UNIMA dan sejumlah Fakultas yang ada
di UNIMA dan semua program studi dan laboratorium yang ada.
Tabel II.11 Program Riset Bidang Pendidikan
Isu Sumber Dana
Program dan Tema /
Prioritas Permasalahan Prioritas Solusi Permasalahan Prioritas CS Pem Lainn
Topik Kegiatan Riset PT Dikti
SNPT R da ya
Standar 1.Kebijakan tentang penyusunan 1.Terdapat kebijakan, peraturan, dan 1.Pencapaian kurikulum √ √
Isi dan pengembangan kurikulum pedoman yang memfasilitasi program di ditingkat SP
2.Pelibatan stake- holders dalam studi /Satuan Pendidikan untuk 2.Relevansi kurikulum
penyusunan kurikulum melakukan perencanaan, dengan lapangan
3.implementasi Monitoring dan pengembangan, dan pemutakhiran kerja
keberkalaan evaluasi kurikulum secara berkala kurang atau 3.Relevansi kurikulum
pengembangan kurikulum setiap 4 tahun. dengan pendidikan
2.Penyusunan kurikulum oleh pimpinan lanjut
melibatkan dosen, alumni, asosiasi 4.Evaluasi program
profesi, pengguna lulusan, dan pelaksanaan
penentu kebijakan pendidikan. kurikulum
Standar 1.Keberadaan sistem dan mutu Terdapat unit khusus berfungsi untuk 1.Penggunaan model √ √
Proses pembelajaran yang mengkaji dan mengembangkan pembelajaran
mendorong siswa, mahasiswa pengkajian dan pengembangan sistem 2.Pengembangan model
untuk berpikir kritis, serta mutu pembelajaran yang hasilnya pembelajaran
bereksplorasi, berekspresi, dimanfaatkan oleh institusi di dalam dan 3.Evaluasi model
bereksperimen dengan luar negeri secara berkesi- nambungan. pembelajaran
memanfaatkan aneka sumber 4.Pengembangan
yang hasilnya dimanfaatkan instrumen
oleh institusi 5.Pembelajaran
2.Adanya pedoman
penyelenggaraan pendidikan
terintegrasi dengan Tri
Dharma perguruan tinggi
Isu Sumber Dana
Program dan Tema /
Prioritas Permasalahan Prioritas Solusi Permasalahan Prioritas CS Pem Lainn
Topik Kegiatan Riset PT Dikti
SNPT R da ya
Standar 1.Pelibatan pemangku Pemangku kepentingan pendidikan 1.Kualitas lulusan setiap √ √
Kompete kepentingan dalam terwakili, baik dari unsur internal (ketua Satuan Pendidikan
nsi penyusunan SKL pedagogik program studi, ahli pendidikan bidang Dasar dan Menengah
Lulusan 2.Pelibatan pemangku studi, unsur pimpinan fakultas, ahli 2.Kualitas lulusan yang
(SKL kepentingan dalam bidang studi) maupun eksternal (guru dapat melanjutkan
penyusunan SKL professional senior, dunia usaha, kepala sekolah, studi
3.Memantau kompetensi pengawas pendidikan, widyaiswara, 3.Kualitas lulusan yang
pedagogik lulusan (tracer organisasi profesi, guru muda, orang bekerja sesuai bidang
study) dalam hal kemampuan tua), dalam penyusunan SKL keahlian
merencanakan pembelajaran, pedagogik 4.Kualitas lulusan yang
melaksanakan pembelajaran, bekerja sesuai bidang
dan menilai hasil belajar keahlian dan berkarier
peserta didik serta tindak
lanjutnya
Standar 1.Kecukupan koleksi 1.Tersedia koleksi perpustakaan untuk 1.Perpustakaan dan √ √
Ketersedi perpustakaan, aksesibilitas setiap bahan pustaka meliputi: a) Mutu Pendidikan
aan termasuk ketersediaan dan Buku teks dan perlengkapannya, b) 2.Media Pendidkan dan
Sarana kemudahan akses e-library skripsi, Mutu Pendidikan
Prasaran untuk setiap bahan pustaka 2.Kemudahan mengakses bahan 3.Laboratorium dan
a yang meliputi buku teks, jurnal putaka secara manual untuk setiap mutu pendidikan
internasional, jurnal nasional bahan pustaka mencakup: a) buku
terakreditasi, dan prosiding.
2.Kemudahan akses setiap 3.teks dan perlengkapannya, b) skripsi, .
bahan pustaka yang meliputi tesis, disertrasi, c) Jurnal nasional
buku teks, jurnal internasional, belum terakreditasi, d) prosiding
jurnal nasional terakreditasi, nasional, e)Jurnal Nasional
dan prosiding terakreditasi, f) prosding international,
3.Kecukupan sarana yang dan g) jurnal internasional
dibutuhkan dalam proses
pembelajaran
Standar 1.Karakteristik kepemimpinan 1.Kepemimpinan program studi yang 1.Tentang menajemen √ √
Pengelola satuan pendidikan memotivasi, menjalin hubungan kerja kepemimpinan
an (SD,SMP/A/K), program studi sama, menampung aspirasi, 2.Tentang pengelolaan
yang efektif berprestasi, memiliki komitmen yang satuan pendidikan
2.Kejelasan sistem pengelolaan tinggi, mampu bekerja keras, dan
fungsional dapat menjadi teladan.
3.Kejelasan analisis jabatan,
deskripsi tugas, program
peningkatan kompetensi
manajerial
Standar 1.Keterlibatan program studi Riset yang dibutuhkan : √ √
Pembiaya dalam mekanisme penetapan 1.Transparansi
an biaya pendidikan mahasiswa. Pembiayaan
2.Kejelasan pedoman 2.Akuntabilitas
pertanggung jawaban Pengelolaan Dana
penggunaan dana sesuai Pendidikan
dengan peraturan yang
berlaku.
Isu Sumber Dana
Program dan Tema /
Prioritas Permasalahan Prioritas Solusi Permasalahan Prioritas CS Pem Lainn
Topik Kegiatan Riset PT Dikti
SNPT R da ya
Standar 1.Tahapan penilaian hasil 1.Penilaian awal, penilaian formatif, 1.Penerapan √ √
Penilaian belajar yang dilakukan oleh tugas tengah semester, ujian tengah Pengukuran hasil
guru / dosen semester, tugas akhir semester, dan belajar
2.Pedoman penilaian oleh dosen ujian akhir semester 2.Pengembangan
kepada mahasiswa 2.Memiliki pedoman penilaian instrument penilaian
3.Perencanaan penilaian mencakup teori dan praktek dalam hasil belajar
4.Penilaian berdasarkan bentuk penilaian (tes dan non tes), 3.Pengembangan
ketuntasan kompetensi acuan penilaian, kriteria penilaian, instrumen non tes
5.Pemanfaatan hasil penelitian pembobotan, rubrik penilaian dan 4.Pengembangan
untuk perbaikan pembelajaran teknik penskoran. pengujian validasi dan
3.Perencanaan penilaian meliputi reliabilitas tes
analisis materi, kisi-kisi, instrumen
penilaian, tehnik penskoran dan
format penilaian yang dilengkapi
dengan rubrik penilaian
4.Penilai an Ketercapaian Kompetensi
Minimal (KKM) diterapkan pada 91%-
100% mata kuliah
5.Hasil penilaian digunakan untuk
perbaikan: metode pengajaran,
penyempurnaan materi ajar,
pemberian tugas, penyusunan jenis
tes baru, penentuan sumber
referensi, penggunaan media
pembelajaran yang sesuai.
Standar 1.Jumlah penelitian yang sesuai 1.Penggalangan diskusi, seminar dan 1.Penelitian berbasis √ √
Penelitian dengan bidang keilmuan PS, lokakarya berbasis program studi keilmuan
yang dilakukan oleh dosen 2.Pengembangan penelitian kolaboratif 2.Penelitian Kolaboratif,
tetap yang bidang keahliannya 3.Pengembangan penelitian bertaraf dosen dan mahasiswa
sama dengan PS per tahun nasional dan internasional 3.Penelitian bertaraf
2.Keterlibatan Mahasiswa yang nasional
melakukan tugas akhir dalam
penelitian dosen
3.Penelitian yang berpotensi
menghasilkan Hak Kekayaan
Intelektual

LPPM UNIMA secara khusus bertanggung jawab untuk mengelola implementasi program
penelitian yang memanfaatkan sumber dana internal UNIMA (PNBP) yang mencakup berbagai skim, baik
berupa riset dasar, riset terapan maupun riset pengembangan. LPPM UNIMA juga bertugas untuk
mengkoordinasi dan mensurpervisi kegiatan-kegiatan penelitian yang memanfaatkan sumber dana dari
luar UNIMA, khususnya dari DIKTI yang dikelola melalui portal SIMLITABMAS. Secara institusional LPPM
UNIMA memiliki peran sebagai fasilitator, penguat, dan pemberdaya dalam mengawal penyelenggaran
penelitian di UNIMA secara keseluruhan. Dalam perannya tersebut, pengelolaan penelitian di UNIMA
diarahkan untuk: mewujudkan keunggulan penelitian di perguruan tinggi; meningkatkan daya saing
perguruan tinggi di bidang penelitian pada tingkat nasional dan internasional; angka partisipasi
dosen/peneliti dalam melaksanakan penelitian yang bermutu; dan meningkatkan kapasitas pengelolaan
penelitian perguruan tinggi.
Pelaksanaan program penelitian mengacu pada standar penjaminan mutu penelitian sesuai
dengan aturan yang telah ditetapkan. Secara umum, tahapan kegiatan penelitian yang dikelola LPPM
UNIMA meliputi pengumuman, pengusulan, penyeleksian/penunjukan, penetapan, pelaksanaan,
pengawasan, pelaporan, dan penilaian keluaran. Jadwal semua tahapan kegiatan diumumkan secara
daring melalui website LPPM UNIMA (https://lppm.unima.ac.id/). Dalam pelaksanaan tahapan kegiatan
ini, setiap dosen (dengan dukungan tim peneliti baik dosen dan mahasiswa) dapat mengusulkan proposal
penelitian melalui Portal Penelitian dan Pengabdian UNIMA (http://si.unima.ac.id/gtriset_portal/). Proposal
yang diajukan akan diperiksa oleh para reviewer yang ditunjuk LPPM UNIMA. Proposal yang diterima
untuk selanjutnya akan ditetapkan dan dilegalisasi melalui Surat Tugas serta Kontrak antara dosen
pengusul dan Ketua LPPM UNIMA sebagai dasar pelaksanaan kegiatan secara nyata, sekaligus dasar
untuk mengajukan pembiayaan yang disediakan secara bertahap. Peneliti / pelaksana penelitian
diwajibkan membuat Catatan Harian dalam melaksanakan penelitian. Catatan Harian berisi catatan
tentang pelaksanaan penelitian sesuai dengan tahapan proses penelitian. Catatan Harian dimasukan
pada laporan kemajuan dan laporan akhir sebagai bagian dari kelengkapan dokumen pelaksanaan
penelitian. Peneliti atau pelaksana penelitian yang tidak berhasil memenuhi luaran sesuai dengan target
skema dapat dikenai sanksi. LPPM UNIMA memonitor dan mengevaluasi seluruh pelaksanaan tahapan
kegiatan penelitian. Evaluasi kinerja pelaksanaan kegiatan penelitian ini akan menjadi pertimbangan
dalam pengajuan proposal penelitian dari dosen / kelompok dosen yang bersangkutan pada tahun
berikutnya.
Selain penyelenggaraan penelitian yang berada dalam koordinasi LPPM UNIMA juga PPs UNIMA
memiliki strategi untuk mencapai standar penelitian dengan melaksanakan kegiatan penelitian oleh
berbagai tim kerja yang terdiri dari dosen dan mahasiswa, melalui bentuk kerjasama dengan berbagai
institusi/lembaga eksternal tertentu yang menjadi sumber pembiayaan kegiatan.
4. Indikator Kinerja Utama
C.7.4.a) Relevansi Penelitian
Relevansi penelitian pada UPPS mencakup unsur-unsur sebagai berikut:
1) memiliki peta jalan yang memayungi tema penelitian dosen dan mahasiswa serta
pengembangan keilmuan program studi, 2) dosen dan mahasiswa melaksanakan penelitian
sesuai dengan agenda penelitian dosen yang merujuk kepada peta jalan penelitian, 3)
melakukan evaluasi kesesuaian penelitian dosen dan mahasiswa dengan peta jalan, dan 4)
menggunakan hasil evaluasi untuk perbaikan relevansi penelitian dan pengembangan keilmuan
program studi. UPPS tidak memiliki tea jalan penelitian. Dosen dan mahasiswa melaksanakan
penelitian sesuai agenda, Belum tergmabr evaluasi kesesuaian penelitian dosen mahasiswa
dengna ptea jalan. Belum tergambar menggunakan hasil evaluais untuk perbakiabn
Secara kuantitatif, penelitian DTPS yang ketika dicermati dalam 3 tahun terakhir adalah
sebanyak 21 penelitian, dengan distribusi masing-masing 7 penelitian setiap tahun sehingga 1
DTPS adalah 0,87 per tahun. Dilihat dari sumber pembiayaannya, dari 21 kegiatan penelitian
tersebut 6 penelitian merupakan penelitian yang dibiayai oleh lembaga dalam negeri di luar
institusi, khususnya melalui skim pembiayaan DIKTI. 15 penelitian yang lain merupakan
penelitian yang didanai oleh PNBP UNIMA. Data menunjukkan belum ada penelitian DTPS
yang memanfaatkan sumber dana dari lembaga eksternal luar negeri.
CATATAN ( PENELITIAN APA SAJA TERSEBUT? APA TIDAK PERLU DI SEBUTKAN?)
C.7.4.b) Penelitian Dosen dan Mahasiswa
Penelitian DTPS yang dalam pelaksanaannya melibatkan mahasiswa program studi dalam 3 tahun
terakhir.
Tabel 6.a LKPS
NPM = Jumlah judul penelitian DTPS yang dalam pelaksanaannya melibatkan mahasiswa
program studi dalam 3 tahun terakhir.
NPD = Jumlah judul penelitian DTPS dalam 3 tahun terakhir.
PPDM = (NPM / NPkMD) x 100%
Skor
Mengacu pada Tabel 6.a LKPS, Secara kuantitatif, jumlah penelitian yang terlaksana
oleh DTPS PS S2 PBing dalam 3 tahun terakhir adalah sebanyak 57 penelitian dari 8 DTPS
yang berarti 19 penelitian dalam 1 tahun dan yang kemudian dibagi 8 DTPS sehingga per
pengajar dalam 1 tahun menghasilkan 2.37 penelitian dengan mahasiswa atau 19 pengajar dan
19 mahasiswa (CATATAN: SEBUTKAN PENELITIAN DARI SIAPA SAJA TERSEBUT).
Dengan kata lain, dengan rasio yang ada, pada setiap tahun pelibatan mahasiswa dalam
kegiatan penelitian Jika dibandingkan dengan jumlah mahasiswa aktif yang sebesar 20
mahasiswa per tahun dalam 3 tahun akademik terakhir proporsi keterlibatan mahasiswa dalam
penelitian DTPS mencapai sekitar 95 % dari total mahasiswa yang aktif per tahun. Rasio ini
cukup signifikan merupakan rasio yang ideal karena pelibatan mahasiswa bisa mencapai
sekitar 95 % atau hampir seluruh mahasiswa aktif.
Penelitian DTPS yang menjadi rujukan tema tesis/disertasi mahasiswa program studi dalam 3
tahun terakhir.
Tabel 6.b LKPS
NPM = Jumlah judul penelitian DTPS yang dalam pelaksanaannya melibatkan
mahasiswa program studi dalam 3 tahun terakhir.
NPD = Jumlah judul penelitian DTPS dalam 3 tahun terakhir.
PPDM = (NPM / NPD) x 100%
Skor
Mengacu pada data LKPS Tabel 6.b, dapat dilihat bahwa dalam 3 tahun terakhir jumlah
kegiatan penelitian DTPS yang digunakan sebagai rujukan tema tesis mahasiswa adalah
sebanyak 23 kegiatan, dan semuanya terlaksana di tahun 2022. Kondisi ini terkait dengan
penetapan dokumen mutu UNIMA, khususnya standar mutu penelitian pada tahun 2020, yang
semakin mendorong nilai kemanfaatan penelitian dalam berbagai aspek, termasuk menjadi
referensi tematik bagi mahasiswa yang akan melaksanakan penyusunan thesis. Hal ini juga
didorong oleh agenda penelitian para dosen di PS S2 PBing yang mencoba menjabarkan dan
menindaklanjuti program strategis / peta jalan penelitian yang telah ditetapkan dalam Renstra
LPPM, khususnya program strategis penelitian di bidang unggulan ‘pendidikan’ sebagaimana
telah dijelaskan sebelumnya. Penelitian dosen yang menjadi rujukan tema tesis dan disertasi
Sesuai dengan data dalam Tabel 5.b LKPS, sejak tahun 2019 telah terlaksana 37
kegiatan penelitian dan PKM yang terintegrasi dalam kegiatan pembelajaran. Seluruh proses
kegiatan tersebut dikendalikan melalui sistem yang dikelola oleh LPPM UNIMA, mulai dari
perencanaaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi. Secara konkrit, sesuai data yang ada,
wujud integrasi kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat adalah dalam bentuk
materi pembelajaran (bahan ajar, naskah tutorial, dan sejenisnya) yang dikembangkan dari
hasil-hasil penelitian dan pengabdian yang dilakukan oleh para dosen. Dalam table ini terlihat
adanya 29 materi pembelajaran, 5 Buku Ajar dan 2 buku referensi. 29 materi pembelajaran
karena berasal dari hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, dipahami, bahwa
materi pembelajaran ini akan membawa mahasiswa pada pengenalan langsung masalah-
masalah yang nyata dalam setiap matakuliah namun masih perlu dan dapat ditingkatkan
sehingga akan dapat memberkan contoh-contoh permasalahan atau ‘case’ pada setiap
matakuliah.
Dalam pelaksanaan kegiatan penelitian, dosen dan mahasiswa PS S2 PBing senantiasa
merujuk pada peta jalan / payung penelitian sebagaimana telah ditetapkan dalam Renstra
LPPM UNIMA 2016-2020 yang mencakup 8 tema unggulan, yaitu:
 Pangan dan pertanian;
 Energi, energi baru dan terbarukan;
 Kesehatan dan obat;
 Telekomunikasi, informasi dan komunikasi;
 Maritim, Kelautan dan Lingkungan;
 Penanggulangan bencana dan pengurangan risiko bencana;
 Sosial humaniora;
 Pendidikan
Selain mengacu pada arahan Renstra, pelaksanaan penelitian para dosen juga mengacu pada
Rencana Induk Penelitian (RIP) dan Peta Jalan penelitian UNIMA tahun 2016-2021 yang
memayungi tema penelitian dosen dan mahasiswa dengan berorientasi pada tema 12 tema
unggulan yang mencakup:
 kependidikan,
 mitigasi bencana, kebumian, dan energi,
 matematika dan sains,
 teknologi informasi dan komunikasi (TIK),
 teknik dan rekayasa,
 bioteknologi,
 lingkungan,
 seni dan humaniora,
 gender dan kependudukan,
 politik, hukum, dan HAM,
 olahraga dan Kesehatan, dan
 ekonomi dan bisnis.
PS S2 PBing, secara berkala (setiap tahun) melaksanakan evaluasi kesesuaian topik penelitian
dosen dan mahasiswa dengan peta jalan yang ada dan menggunakan hasil evaluasi untuk
perbaikan relevansi penelitian dan pengembangan keilmuan program studi.
5. Indikator Kinerja Tambahan
Yang dapat dipertimbangkan sebagai indikator kinerja tambahan dalam standar kinerja
bidang penelitian ini mencakup:
 Rasio keterlibatan DTPS dalam kegiatan penelitian, yang diukur dari perbandingan jumlah
kegiatan penelitian dan jumlah DTPS.
 Rasio jumlah kegiatan penelitian DTPS yang melibatkan mahasiswa terhadap total jumlah
kegiatan penelitian
 Rasio keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan penelitian DTPS, yang diukur dari
perbandingan jumlah mahasiswa yang terlibat dalam penelitian DTPS dengan jumlah
mahasiswa aktif
 Rasio jumlah kegiatan penelitian DTPS yang menjadi rujukan tema bagi penyusunan tesis
mahasiswa
 Rasio jumlah kegiatan penelitian DTPS yang luarannya terintegrasi dengan kegiatan
pembelajaran
Secara kuantitatif, semakin tinggi nilai ke-lima rasio di atas akan semakin menunjukkan kinerja
penelitian yang semakin baik.
Dengan menggunakan data pada Tabel 3.b.2,Tabel 5.b, Tabel 6.a dan Tabel 6.b
dokumen LKPS, berikut ini dapat dilihat basis data kuantitatif yang dapat digunakan untuk
mengukur ketercapaian indikator kinerja tambahan yang di atas.
Tabel II.11 Indikator Kinerja Tambahan
Basis Data TS-2 TS-1 TS
Jumlah DTPS 8 8 8
Jumlah Mahasiswa Aktif 29 25 19
Jumlah Total Penelitian DTPS 58 110 169
Jumlah Penelitian DTPS Yang Melibatkan Mahasiswa 8 17 12
Jumlah Mahasiswa Yang Dilibatkan Dalam Penelitian DTPS 8 13 16
Jumlah Penelitian DTPS Yang Menjadi Rujukan Tema Tesis Mahasiswa 0 4 23
Jumlah Penelitian DTPS Yang Luaranya Terintegrasi Dalam Pembelajaran 11 9 5
INDIKATOR
1. Rasio Jumlah Penelitian / Jumlah DTPS 86 % 92,73 % 95,27%
2. Rasio Jumlah Penelitian Melibatkan Mahasiswa / Jumlah Penelitian 1,73 % 48,19 % 66.27 %
3. Rasio Jumlah Mahasiswa Terlibat Dalam Penelitian / Jumlah Mahasiswa Aktif 85 % 95 % 100%
4.. Rasio Jumlah Penelitian Rujukan Tesis / Jumlah Penelitian 46 % 24 % 10 %
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa untuk 2 indikator yang pertama, yaitu rasio jumlah
penelitian terhadap jumlah DTPS dan rasio jumlah penelitian adalah 91,33 merupakan
pencapaian yanga hampir sempurna dan selanjutnya untuk penelitian yang melibatkan
mahasiswa terhadap jumlah penelitian, nilainya telah mencapai 38,73 %, dan menunjukkan
pencapaian yang masih perlu diupayakan untuk dapat mendorong dan mengajak para pengajar
untuk dapat melibatkan dalam penelitian penelitiannya.
Dari tabel di atas (indikator ke-3) terlihat juga bahwa dalam 3 tahun terakhir rasio jumlah
mahasiswa yang terlibat dalam penelitian DTPS dibanding mahasiswa yang ada adalah 93,33
%. Nilai ini sebenarnya signifikan, namun sesungguhnya dapat lebih ditingkatkan lebih optimal
lagi. Pengaturan strategi untuk melibatkan semua mahasiswa masih tetap perlu diupayakan
untuk hasil yang optimal tersebut.
Pada indikator ke-4 terlihat bahwa rujukan tema tesis hanya terdata pada penelitian DTPS
tahun terakhir dengan proporsi 26,67 %. Dari angka ini dapat dipahami pula bahwa dari 26,67
% penelitian DTPS yang digunakan sebagai rujukan tema tesis mahasiswa. Yang lazim terjadi
adalah, mahasiswa yang terlibat dalam penelitian DTPS biasanya akan menggunakan topik
penelitian DTPS tersebut sebagai rujukan tema dari tesis yang akan disusunnya pada semester
akhir. Persoalan ini merupakan temuan yang akan ditindak lanjuti sebagai perbaikan untuk
mengarah pada kesempurnaan, sehingga manfaat perimbangan ini dapat membuat pencapaian
menjadi sempurna.
Indikator terakhir menunjukkan proporsi jumlah penelitian DTPS yang luarannya
terintegrasi dalam kegiatan pembelajaran. Dari perhitungan yang ada, terlihat bahwa dalam 3
tahun terakhir, kuantitas luaran penelitian sudah baik namun masih perlu selalu diupayakan,
didorong dan disosialisasikan baik kepada pengajar maupun mahasiswa sehingga proses
pembelajaran dari maksud ini akan memberikan manfaat terhadap pencapaian yang ideal baik
bagi dosen maupun bagi mahasiswa, dosen akan selalu memelihara kualitas dan mahasiswa
dapar dibantu dalam pemahaman ide, gagasan atau konsep-konsep yang diperoleh dari karya
dosen pengajarnya maupun pembimbing thesisnya.
6. Evaluasi Capaian Kinerja
Mengacu pada deskripsi terkait indikator-indikator kinerja di atas, baik indikator kinerja
utama dan tambahan, evaluasi terhadap kinerja pencapaian standar bidang penelitian dapat
dikemukakan sebagai berikut.
Secara kuantitatif produktifitas DTPS PS S2 PBing dalam melaksanakan kegiatan
penelitian sudah mencapai standar yang ideal. Publikasi ilmiah DTPS dalam 3 tahun yang
sudah mencapai 337, di mana setiap DTPS setiap tahun aktif melaksanakan kegiatan penelitian
dan penulisan rata rata per tahun 14 karya artikel dan penelitian. Dalam praktiknya, setiap
kegiatan penelitian lazim melibatkan lebih dari 1 dosen. Dengan demikian setiap DTPS PS S2
PBing lazim terlibat dalam lebih dari satu kegiatan penelitian, baik sebagai ketua atau anggota
tim peneliti. Pencapaian ini terutama didorong oleh ketersediaan sumberdaya dana penelitian
yang teralokasi di UNIMA yang bersumber dari dana PNBP yang teralokasi secara cukup setiap
tahun untuk mengakomodir kebutuhan anggaran pelaksanaan penelitian dosen. Selain
ketersediaan sumber dana penelitian dari institusi, pencapaian ini juga didorong oleh
ketersediaan dana penelitian di luar institusi khususnya dana penelitian DIKTI yang juga bisa
disasar oleh para dosen untuk dimanfaatkan melalui kompetisi pengajuan proposal. Faktor
pendorong utama dari pencapaian ini tentunya adalah daya saing DTPS dalam berkompetisi
untuk mendapatkan dukungan dana penelitian baik dari dalam maupun luar institusi yang relatif
signifikan, sedemikian hingga setiap DTPS PS S2 PBing mampu mendapatkan hibah kompetisi
dana penelitian melalui proses evaluasi proposal yang objektif yang dikelola oleh LPPM dan
DIKTI. Terlepas dari pencapaian yang baik secara kuantitatif ini, masih terdapat kekurangan
yang cukup signifikan secara kualitatif yang terkait dengan fakta bahwa dalam 3 tahun terakhir
ini kegiatan penelitian DTPS yang terlaksana, belum ada yang terdanai oleh sumber
pembiayaan institusi luar negeri. Hal ini mengindikasikan bahwa daya saing / daya kompetisi
DTPS untuk melaksanakan kegiatan penelitian berskala internasional masih harus terus
diupayakan dengan mendorong ataupun menyusun strategi untuk pencapaian sempurna yang
diinginkan..
Pelaksanaan semua kegiatan penelitian DTPS PS S2 PBing dalam tiga tahun terakhir
senantiasa melibatkan mahasiswa. Dengan jumlah penelitian per tahun sebanyak 14
artikel/penelitian per tahun per dosen. Untuk penelitian dosen yang melibatkan mahasiswa
mahasiswa aktif, dapat dihitung proporsi keterlibatan mahasiswa sekitar 28% dari total
mahasiswa aktif setiap tahunnya. Proporsi ini masih bisa dioptimalkan mendekati100% jika
jumlah keterlibatan mahasiswa per kegiatan mencapai 3 mahasiswa per kegiatan, dengan
jumlah penelitian per tahun yang tetap. Upaya edukasi maupun sosialisasi kepada mahasiswa
maupun dosen dalm bentuk dorongan, motivasi dan sosialisasi perlu tetap digencarkan, untuk
memanfaatkan peluang yang sudah ada tercapai dimana setiap DTPS dalam setiap tahun
dapat mengupayakan 14 artikel publikasi/penelitian.
Dalam konteks digunakannya penelitian DTPS sebagai rujukan tema tesis mahasiswa,
dapat dievaluasi bahwa perujukan ini hanya terjadi pada tahun terakhir (2022) dengan jumlah
penelitian sebanyak 14 artikel/penelitian penelitian. Pada dasarnya terkait dengan belum
digunakan karya dosen sebagai rujukan dalam penelitian thesis secara khusus secara
maksimal diduga disebabkan oleh kekurang-pahaman manfaat kuat dari relasi karya dosen dan
mahasiswa yang dapat secara sinergis dapat secara interaktif meningkatkan efektifitas
pencapaian yang diharapkan, dosen akn selalu ‘aware’ terhadap kemajuan kualitas karya
tulisnya dan mahasiswa akan semakin memahami konsep dan ide yang diajarkan padanya
melalui tulisan-tulisan para pengajar bahkan pembimbingnya, sehingga tetap hal ini perlu terus
diupayakan. Secara logis, jika tradisi ini terpelihara dengan baik, setiap topik dari penelitian
DTPS pasti akan ditindaklanjuti sebagai tema tesis dari mahasiswa yang terlibat dalam
penelitian tersebut.
Proporsi jumlah penelitian (dan pengabdian)DTPS yang luarannya terintegrasi dalam
kegiatan pembelajaran masih perlu ditingkatkan. Secara tidak langsung, fakta ini menunjukkan
bahwa produktifitas DTPS dalam memanfaatkan hasil penelitian sebagai materi pembelajaran
yang formal, baik dalam bentuk bahan ajar atau buku ajar, belum optimal terlaksana. Diduga,
dalam pelaksanaan penelitian, para dosen lebih terkonsentrasi pada upaya publikasi luaran
penelitian melalui jurnal atau prosiding, yang belakangan ini sesuai kebijakan nasional terkait
kriteria ketercapaian kinerja dan penjenjangan karir, menjadi kriteria yang sangat mendasar
(kewajiban khusus dosen sesuai jabatan fungsionalnya). Kebijakan nasional ini sedkit banyak
telah mengalihkan konsentrasi dosen dalam memproduksi materi pembelajaran yang
didasarkan pada hasil penelitiannya, dan lebih memilih untuk menulis artikel ilmiah untuk jurnal
dan prosiding.
Pelaksanaan penelitian DTPS pada dasarnya telah memperhatikan relevansinya dengan
peta jalan / payung penelitian yang teramanatkan dalam Renstra, RIP / Peta Jalan LPPM
UNIMA, yang mengedepankan sejumlah tema unggulan. Secara khusus, penelitian DTPS PS
S2 PBing memiliki relevansi dengan tema unggulan ‘pendidikan’ yang dielaborasi atas sejumlah
sub tema / topik riset sebagaimana diarahkan dalam dokumen-dokumen tersebut. Konsistensi
relevansi penelitian dosen dengan peta jalan penelitian yang digariskan ini senantiasa
dievaluasi secara komprehensif baik oleh pimpinan program studi, maupun oleh LPPM UNIMA
sebagai lembaga pengelola penelitian dan pengabdian di UNIMA secara institusional. Untuk
menjamin relevansi ini, LPPM secara ketat menggunakan aspek ini sebagai salah satu kriteria
seleksi dalam pengusulan proposal penelitian dosen untuk didanai.
7. Penjaminan Mutu Proses Penelitian
Pelaksanaan penjaminan mutu proses penelitian secara institusional bertumpu pada
peran LPPM UNIMA. Sesuai Dokumen Mutu UNIMA, LPPM bertanggung jawab untuk
penetapan sasaran penjaminan mutu proses penelitian tertuju pada aspek perencanaan
penelitian (tujuan, temap, peta jalan), aspek pelaksanaan dan justifikasi hasil penelitian. Dalam
hubungan koordinatif, LPMPT UNIMA bertanggungjawab untuk melakukan pendampingan
kepada LPPM dalam mengembangkan dokumen dan atau instrumen penjaminan mutu yang
terkait dengan pelaksanan proses penelitian.
Penjaminan mutu proses penelitian juga dilaksanakan di tingkat program studi (PS S2
PBing), yang tertuju pada pencapaian kinerja / produktifitas DTPS dalam melaksanakan
kegiatan penelitian yang relevan dengan peta jalan yang ditetapkan LPPM, juga tingkat
pelibatan mahasiswa dalam kegiatan penelitian,serta integrasi hasil penelitian dosen dalam
kegiatan pembelajaran, termasuk untuk menjadi rujukan tema tesis dari mahasiswa.
Penjaminan mutu di tingkat program studi ini dilaksanakan dalam koordinasi dengan organ
LPMPT di tingkat UPPS (PPs UNIMA) dan program studi, yaitu UPM dan GM.
Secara paripurna, penjaminan mutu penelitian dilakukan melaui pelaksanaan siklus AMI
secara periodik oleh LPPM dan organ-organ-nya (UPM dan GM), yang bertujuan untuk
melakukan asesmen terhadap kualitas mutu penyelenggaraan layanan tri dharma program
studi, di mana asesmen terhadap kinerja bidang penelitian merupakan salah satu aspek yang
dievaluasi untuk mendapatkan umpan balik demi perbaikan di masa depan. Dalam garis besar
asesmen kinerja bidang penelitian tertuju pada keterpenuhan standar penelitian yang
mencakup hasil penelitian, isi penelitian, proses penelitian, penilaian penelitian, peneliti, saran
prasarana penlitian, pengelolaan penelitian dan pendanaan penelitian.
Pelaksanaan penjaminan mutu terkait proses penelitian dilakukan dengan mengikuti
siklus PPEPP yang standar.
Tahap penetapan identik dengan tahap dimana standar penelitian dalam segenap
aspeknya ditetapkan dan dirumuskan strategi pencapaiannya. Hal ini sudah terlaksana melalui
penetapan Dokumen Mutu UNIMA, khususnya Dokumen Standar Mutu, yang memuat deskripsi
standar bidang penelitian secara lengkap dalam berbagai aspek, disertai dengan rumusan
strategi pencapaiannya. Tahap penetapan juga identik dengan penetapan beragam kebijakan
lain yang terkait dengan pelaksanaan kegiatan penelitian sebagai salah satu dharma
pendidikan tinggi, selain pendidikan / pembelajaran dan pengabdian kepada masyarakat. Hal ini
termanifestasi melalui keberadaan sejumlah dokumen formal seperti yang sudah dijelaskan
sebelumnya, termasuk dokumen formal yang stragis untuk pelaksanaan kegiatan penelitian di
UNIMA yaitu Renstra dan RIP LPPM UNIM, yang memuat peta jalan yang harus diacu dalam
pelaksanaan kegiatan penelitian dosen dan mahasiswa.
Tahap pelaksanaan identik dengan pelaksanaan kegiatan penelitian oleh para dosen dan
mahasiswa yang dibarengi dengan pengisian beragam formulir mutu yang terkait dengan
berbagai tahapan pelaksanaan penelitian termasuk dokumentasi hasil / luarannya. Hal ini untuk
menjamin adanya pencatatan rekam jejak pelaksanaan kegiatan penelitian yang nantinya akan
menjadi bahan evaluasi. Secara konkrit, pencatatan rekam jejak tahapan pelaksanaan
penelitian hingga luarannya akan terakumulasi pada LPPM UNIMA dengan tembusan arsip
atau akses bagi para dosen pelaksana pihak manajemen program studi (PPs UNIMA dan PS
S2 PBing).
Tahap evaluasi adalah tahap dimana asesmen dilakukan untuk melihat sejauh mana
pelaksanaan penelitian serta hasil telah sesuai dengan standar dan kebijakan yang ditetapkan.
Asesmen dilakukan dengan memanfaatkan catatan rekam jejak yang tersedia dan terakumulasi
di tingkat LPPM UNIMA, PPs UNIMA dan pada PS S2 PBing. Evaluasi secara mandiri
dilaksanakan oleh otoritas manajemen LPPM dan PPs UNIMA juga dan di tingkat prodi (PS S2
PBing). Secara komprehensif, kegiatan evaluasi (termasuk monitoring) ketercapaian standar
penelitian terintegrasi dalam pelaksanaan kegiatan AMI yang dikelola LPMPT melalui UPM dan
GM. Evaluasi mandiri oleh otoritas manajemen akan dbawa ke dalam forum rapat koordinasi
untuk dibahas dan merumuskan langkah-langkah tindak lanjut untuk pengendalian dan
peningkatan / perbaikan. Hasil evaluasi melalui kegiatan AMI secara formal akan dituangkan
dalam Laporan AMI yang selain terarsipkan sebagai dokumen bukti kinerja LPMPT, juga akan
diteruskan kepada otoritas manajemen UPPS dan program studi sebagai bahan pembahasan
untuk merumuskan langkah-langkah tindak lanjut untuk pengendalian dan peningkatan /
perbaikan.
Tahap pengendalian dan peningkatan pada dasarnya merupakan tahap di mana hasil-
hasil evaluasi yang telah dikemukakan di atas, dipelajari dan digunakan sebagai perumusan
tindak lanjut yang perlu dilakukan, sesuai dengan konteks permasalahan yang teridentifikasi.
Dalam konteks yang pertama, interpretasi terhadap hasil evaluasi akan bermuara pada
pelaksanaan langkah-langkah pengendalian pelaksanaan penelitian secara realtime saat
penelitian sedang berjalan. Sebagai contoh adalah pengambilan kebijakan damage control,
saat rencana penelitian tertentu tidak dapat dilaksanakan dengan optimal kerena berbagai
sebab. Kebijakan damage control bisa bervariasi sesuai konteks permasalahan yang
terevaluasi, misalnya penambahan atau pengurangan anggaran, penambahan durasi waktu
penelitian, penundaan terminasi anggaran, penggantian anggota tim peneliti, bahkan dalam
bentuk pembatalan / penghentian pelaksanaan penelitian. Dalam konteks yang kedua yang
lebih substansial, hasil evaluasi akan bermuara pada pemutakhiran kebijakan-kebijakan dasar
terkait bidang penelitian. Pemutakhiran kebijakan ini pada dasarnya dapat dliha sebagai tindak
lanjut untuk peningkatan kualitas atau mutu kinerja bidan penelitian secara institusional.
Pemutakhiran kebijakan bisa mencakup revisi Renstra dan RIP LPPM termasuk Peta Jalan
Penelitian, bahkan bisa berimplikasi para pemutakhiran standar penelitian dan strategi
pencapaiannya untuk periode penyelenggaraan penelitian yang berikutnya, yang juga diikuti
dengan pemutakhiran berbagai formulir mutu yang relevan dengan substansi perubahan
kebijakan yang ditetapkan. Tindak lanjut berupa pemutakhiran kebijakan ini pada dasarnya
akan menjadi titik awal yang baru dari siklus PPEPP berikutnya.
8. Kepuasan Pengguna
Dalam aspek penelitian ini, kepuasan pengguna yang ditelaah adalah kepuasan dari
pihak peneliti dan mitra dalam proses pelaksanaan penelitian. Peneliti dalam hal ini adalah para
dosen PS S2 PBing dan pihak mitra adalah pihak-pihak eksternal yang terkait dengan
pelaksanaan penelitian ini, baik dalam posisi sebagai objek penelitian, maupun sebagai mitra
pelaksanaan penelitian.
Sistem yang diterapkan untuk mengevaluasi kepuasan pengguna ini adalah dengan
teknik penyebaran kuesioner (google form) yang memuat daftar pertanyaan terhadap
responden terkait pokok-pokok persepsi mereka yang mengindikasikan tingkat kepuasan
terhadap penyelenggaraan proses penelitian. Pokok-pokok persepsi yang menjadi fokus
perhatian dalam survey kepuasan adalah:
 Persepsi peneliti terhadap penetapan standar penelitian
 Persepsi peneliti keberadaan peta jalan penelitian
 Persepsi peneliti terhadap kebijakan alokasi dana penelitian
 Persepsi peneliti terhadap objektivitas proses seleksi penerimaan proposal penelitian
 Persepsi peneliti terhadap kebijakan monev pelaksanaan penelitian, termasuk luaran dan
pertanggungjawaban keuangan
 Persepsi mitra terhadap kualitas peneliti
 Persepsi mitra terhadap kualitas pelaksanaan penelitian dan luarannya
Respon narasumber terhadap pokok-pokok persepsi yang dipertanyakan dalam kuesioner
diukur dengan skala Likert, dari kategori kurang (1) hingga baik sekali (4). Respon terhadap
kuesioner untuk selanjutnya diolah dan dianalisis dengan teknik statistik deskriptif sederhana
untuk mengidentifikasi kecenderungan pemusatan nilai persepsional pada setiap pokok
pertanyaan yang diajukan.
Dalam survey kepuasan terakhir kecenderungan nilai persepsional peneliti dan mitra pada
pokok-pokok pertanyaan di atas, secara umum berada pada kategori ‘baik’. Nilai persepsional
yang masih terindikasi belum optimal adalah pada aspek pelaksanaan monev yang terkait
dengan pertanggungjawaban keuangan, yang dianggap terlalu ‘berlebihan’ dan cenderung tidak
objektif dan membatasi fleksibilitas operasional pelaksanaan penelitian yang semestinya
berorientasi pada kualitas luaran.
Dalam pelaksanaannya, survey kepuasan terkait pelaksanaan penelitian ini secara
berkala dilaksanakan oleh LPPM, setiap tahun, sejalan dengan periode pelaksanaan kegiatan
penelitian yang periodisasinya berbasis tahun anggaran.
9. Simpulan Hasil Evaluasi serta Tindak Lanjut
.Dalam perspektif SWOT analysis, dengan mengacu pada segenap deskripsi di atas dapat
disimpulkan bahwa dalam hal standar penelitian, PPs UNIMA serta PS S2 PBing memiliki
kondisi internal (kekuatan & kelemahan) dan eksternal (peluang & tantangan / ancaman) yang
dapat digambarkan sebagai berikut:
Kekuatan:
 Telah tersedianya standar dan strategi pencapaian kinerja aspek penelitian yang terelaborasi
pada berbagai aspek penelitian, yang terdefinisi dengan lengkap, jelas dan terukur melalui
Dokumen Standar Mutu UNIMA
 Telah tersedianya rencana strategis (Renstra dan RIP serta Peta Jalan Penelitian oleh LPPM
UNIMA) untuk memberikan arah implementasi strategi pencapaian kinerja penelitian
 Pelaksanaan penelitian DTPS telah menunjukkan relevansi dengan peta jalan penelitian
yang ditetapkan oleh LPPM.
 Kuantitas pelaksanaan penelitian DTPS PS S2 PBing telah berada pada rasio yang ideal,
dimana setiap tahun DTPS PS S2 PBing terlibat melaksanakan setidaknya 1 kegiatan
penelitian.
 Pelaksanaan semua kegiatan penelitian DTPS telah melibatkan mahasiswa secara
konsisten, minimal 1 mahasiswa per kegiatan penelitian per tahun.
 Penelitian DTPS yang menjadi rujuan tema tesis mahasiswa sudah menunjukkan trend yang
positif, terutama terkait dengan pelibatan mahasiswa dalam penelitian DTPS yang bermuara
pada penindaklanjutan topik penelitian yang bersangkutan sebagai tema penyusunan tesis
mahasiswa yang dilibatkan.
 Pelaksanaan penelitian DTPS PS S2 PBing telah dibarengi dengan upaya penjaminan mutu
yang komprehensif dengan siklus PPEPP yang konsisten, melalui peran LPPM UNIMA,
LPMPT UNIMA serta otoritas manjemen PPs UNIMA dan PS S2 PBing sendiri
Kelemahan:
 Secara kualitatif, penelitian DTPS belum cukup kompetitif dalam lingkup internasional.
 Proporsi jumlah luaran penelitian yang terintegrasi dengan kegiatan pembelajaran yang
belum optimal / masih rendah.
 Proporsi jumlah mahasiswa terlibat penelitian DTPS dibanding jumlah mahasiswa aktif yang
belum optimal dan bisa ditingkatkan untuk menjangkau seluruh populasi mahasiswa aktif.
Peluang:
 Tersedianya anggaran penelitian dari berbagai lembaga eksternal dalam dan luar negeri
yang dapat diberdayakan oleh DTPS secara kompetitif.
Tantangan:
 Berkembangnya IPTEKS yang cepat, termasuk dalam ranah ilmu kependidikan yang perlu
diadaptasi dalam layanan pendidikan tinggi termasuk melalui dharma penelitian.
Mengacu pada poin-poin identifikasi aspek SWOT di atas, maka tindak lanjut yang
direkomendasikanuntuk peningkatan kualitas atau mutu aspek penelitian pada PS S2 UNIMA
adalah sebagai berikut :
 Peninjauan dan pemutakhiran penetapan standar dan strategi pencapaian kinerja bidang
penelitian secara periodik.
 Pemutakhiran substansi Renstra dan Peta Jalan Penelitian, termasuk dalam tema unggulan
kependidikan untuk mengakomodir perkembangan terkini IPTEKS secara global.
 Pengembangan kerjasama produktif dalam bidang penelitian dengan lembaga-lembaga
eksternal baik dalam dan luar negeri yang potensial sebagai sumber pembiayaan
 Mendorong dan memfasilitasi DTPS untuk bersaing dalam kompetisi penelitian dalam skala
internasional untuk peningkatan kualitas mutu penelitian.
 Meningkakan kuantitas peneltian secara keseluruhan serta kuantitas pelibatan mahasiswa
dalam setiap kegiatan penelitian DTPS sedemikian hingga bisa menjangkau seluruh populasi
mahasiswa aktif.
 Meningkatkan kuantitas integrasi luaran kegiatan penelitian dalam peningkatan mutu
pembelajaran, terutama produktifitas luaran penelitian berupa instrumen pembelajaran
(bahan ajar, buku ajar, modul praktikum, naskah tutorial, dll).

Anda mungkin juga menyukai