Anda di halaman 1dari 5

Pentingnya Musik Terapi dalam Konseling

Debora Grace Sara

Bimbingan dan Konseling


Fakultas Pendidikan dan Bahasa
Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Jakarta
Email: deboraaagraceee@gmail.com

Abstrak. Musik merupakan alunan yang mampu memperkuat kreativitas, intelektual,


emosi dan estetika dalam dunia seni. Musik dikenal sebagai pendamping indera
pendengaran individu, ketika ingin menyelaraskan dengan suasana hati yang disebut
lagu. Musik sangatlah berarti dan penting dalam dunia konseling. Salah satunya sebagai
media terapi atau teknik dalam proses konseling. Penjabaran mengenai pentingnya
terapi musik dalam dunia konseling akan penulis bahas pada bab ini.

Kata Kunci: Terapi Musik, Konseling Seni, Bimbingan Konseling.

PENDAHULUAN
Dunia konseling tidak lepas dari namanya musik. Musik sebagai dongkrak
pertama yang digunakan konselor sebagai intervensi atau teknik untuk membantu
konseli/klien menggali perasaan dan pikirannya. Mengeksplorasi perasaan dan pikiran
klien bukanlah hal yang mudah digali, jika tidak memakai taktik yang tepat. Pentingnya
musik sebagai salah satu teknik yang digunakan konselor untuk menggali perasaan dan
pikiran agar menemukan akar permasalahan. Banyak jenis musik yang dipakai dalam
pengkondisian suasana hati klien. Terapi musik berperan sebagai salah satu teknik
relaksasi untuk memperbaiki, memelihara, mengembangkan mental, fisik, dan
kesehatan emosi (Djohan, 2006). Kemper dan Danhauer (2005) juga menjelaskan
bahwa musik penting dalam konseling seperti menggali perasaan-perasaan dan pikiran
yang kurang menyenangkan serta membantu untuk mengurangi rasa cemas.

Electronic copy available at: https://ssrn.com/abstract=3936617


PEMBAHASAN
Musik
Campbell (2001) menjelaskan bahwa musik dapat menyeimbangkan gelombang
otak. Dalam proses konseling, menyeimbangkan otak ini dapat dijadikan sebagai
penenang hati dan emosi klien yang sedang naik turun. Musik merupakan salah seni
kreatif yang mempunyai intensitas tinggi bersinggungan dengan manusia. Dengan
maksud, musik tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Musik juga dijadikan
sebagai karya individu yang memiliki beragam fungsi dan tidak hanya untuk
kepentingan seni semata.
Campbell (2001) juga menerangkan bahwa musik memiliki manfaat yang
berkaitan dengan konseling diantaranya: musik mampu membuka perasaan yang
kurang menyenangkan, musik mampu mempengaruhi pernapasan klien/konseli, musik
mampu mempengaruhi denyut jantung, musik mampu memperbaiki gerak dan
koordinasi tubuh, musik mampu mempengaruhi suhu badan, musik mampu mengatur
hormon‐hormon yang berkaitan dengan stres, musik mampu memperkuat ingatan dan
pelajaran, musik mampu mengubah persepsi, musik dapat memperkuat ingatan, musik
mampu meningkatkan produktivitas, musik mampu meningkatkan penerimaan tak
sadar terhadap simbolisme, serta musik mampu menimbulkan rasa aman dan sejahtera.
Secara keseluruhan, musik dijadikan terapi dalam proses konseling karena mampu
memperbaiki kualitas aspek fisik, perilaku dan psikologis.

Terapi Musik
Kata terapi berkaitan dengan serangkaian upaya yang dirancang untuk
membantu atau menolong orang (Djohan, 2006). Terapi musik dapat digunakan dalam
lingkup klinis, pendidikan, serta sosial bagi klien atau pasien yang membutuhkan
pengobatan, pendidikan atau intervensi pada aspek sosial dan psikologis (Wigram
dalam Djohan, 2006). Gladding (2016) menyatakan bahwa seni kreatif sangat
berpotensi untuk menunjang pelaksanaan layanan konseling. Hal ini dilaksanakan
dengan tujuan agar pelaksanaan layanan konseling lebih bermakna bagi konseli.
Sehingga, konseli lebih dapat mengambil makna dari pelaksanaan layanan konseling
dan meningkatkan keefektifan layanan konseling.

Electronic copy available at: https://ssrn.com/abstract=3936617


Pentingnya Musik Terapi dalam Konseling
Beberapa faktor pendukung pentingnya musik dalam konseling diantaranya:
a. meningkatkan interaksi dua individu
Dua individu yang dimaksud ialah konselor dengan konseli/klien.
Konselor menggunakan terapi musik sebagai langkah menggali perasaan
dan pikiran konseli/klien selama proses konseling. Melalui terapi musik
dalam eksplorasi pada konseli/klien ini, konselor akan lebih mudah untuk
mendalami dan menemukan akar permasalahan yang konseli/klien alami.
Dengan begitu, konselor juga akan terbantu untuk berkontribusi memberi
pilihan cara untuk menyelesaikan permasalahan konseli/klien.
b. memberikan kesempatan untuk sosialisasi
Hal ini juga sebagai salah satu kategori pentingnya musik terapi bagi
konselor. Memberikan kesempatan sosialisasi memperdalam perasaan dan
pikiran konseli. Selain itu, sosialisasi dalam musik terapi ini mampu
membawa konselor untuk memberi kebebasan dalam memilih musik pada
konseli/klien pasif. Contohnya: konselor memberi pilihan lagu untuk
dimainkan kepada konseli/klien, supaya konseli/klien mampu memberi
keputusan dari keinginan musik yang sesuai dengan suasana hatinya.
c. menciptakan suasana baru
Musik terapi mampu membawa suasana baru. Sebagai contoh, seorang
konselor memainkan musik yang santai, membawa kenyamanan kepada
konselor yang awalnya campur aduk perasaannya hingga konselor merasa
damai. Dari sini penulis dapat menyimpulkan bahwa musik terapi sangat
penting untuk menjembatani suasana hati konseli/klien. Gladding (2016)
mengatakan bahwa sebagian besar individu mudah terbawa perasaan
melalui indera pendengaran seperti musik. Tidak heran jika konseli/klien
yang berhadapan dengan konselor mampu terbawa suasana baru. Tak
hanya dalam konseling individual, dalam perkumpulan beberapa individu
yang mendengarkan alunan yang membawa rasa sedih hingga
membayangkan hal-hal yang membuat menangis, itu adalah salah satu

Electronic copy available at: https://ssrn.com/abstract=3936617


terapi musik yang digunakan dan sudah tak asing lagi diterapkan beberapa
tempat yang biasa disebut renungan.
d. melayani berbagai tujuan dalam membantu individu menjadi lebih sadar,
mampu, dan percaya diri
Terapi musik semakin unggul menjadi perbincangan terlebih diera
milenial sekarang. Terapi musik semakin banyak digunakan sebagai media
untuk meditasi, meningkatkan motivasi siswa, hingga sebagai jembatan
regulasi diri. Terapi musik tidak mengharuskan harus ada campur tangan
orang lain jika mampu melakukannya sendiri, namun terapi musik juga
tidak mudah digunakan sebagai meditasi maupun regulasi diri. Karena, bisa
saja musik terapi yang kita gunakan tidak mampu menjembatani akan
pikiran dan perasaan individu. Dengan begitu, ada kala baiknya melalui
konselor melayani konseli/klien untuk sebagai pijakan pertama melatih diri.
Beralih ke dunia pendidikan, terapi musik sangat relevan digunakan sebagai
media membangkitkan motivasi siswa baik dalam belajar, disiplin waktu,
moral, dll pada siswa.

PENUTUP
Kesimpulan
Penulis menyimpulkan bahwa, terapi musik sangat penting untuk proses
konseling dalam dunia konseling. Melalui terapi musik, konseli/klien akan mudah
terbawa suasana dan memungkinkan untuk digali lebih dalam mengenai perasaan dan
pikirannya. Berawal dari eksplorasi pikiran dan perasaan konseli/klien, pentingnya
terapi musik ini juga mampu sebagai intervensi yang dapat konselor berikan sebagai
jembatan untuk menyelesaikan setiap permasalahan konseli/klien.

Electronic copy available at: https://ssrn.com/abstract=3936617


DAFTAR PUSTAKA
Gladding, S. T. (2016). The Creative Arts in Counseling. Alexandria: American
Counseling Association.
Kemper, K. J., & Danhauer, S. C. (2005). Music as therapy. South Med J, 98(3), 282-8.
Situmorang, D. D. B. (2019). MUSIC THERAPY UNTUK MENGATASI
ACADEMIC ANXIETY GENERASI MILLENNIALS PENULIS SKRIPSI.
Psiko Edukasi, 17(1), 15-30.

Electronic copy available at: https://ssrn.com/abstract=3936617

Anda mungkin juga menyukai