Anda di halaman 1dari 31

Laporan Praktikum Mekanika Fluida 2019

Bab 5 Aliran Dalam Pipa


Kelompok 3

BAB 5
ALIRAN DALAM PIPA

5.1 Tujuan
Tujuan dari praktikum aliran dalam pipa adalah:
1. Menentukan koefisien gesekan pipa dan faktor sambungan/percabangan.
2. Menunjukkan hubungan antara kehilangan energi akibat gesekan dengan
kecepatan aliran melalui pipa berdinding halus dan pipa kasar.
3. Menunjukkan hubungan antara kehilangan energi akibat perubahan
penampang pipa, sambungan/percabangan dan belokan dengan kecepatan
aliran.

5.2 Dasar Teori


5.2.1 Aliran dalam Pipa
Pada aliran fluida riil akan terjadi kehilangan energi yang harus diperhitungkan
dalam aplikasi persamaan Bernoulli. Kehilangan energi tersebut dinyatakan dalam
tinggi fluida.
Menurut Bambang Triatmojo (1993), dengan memperhitungkan kehilangan energi
akibat gesekan, maka persamaan Bernoulli antara dua tampang menjadi :
2 2
P v P v
Z 1 + 1 + 1 =Z 2 + 1 + 2 + ∑ hf
γ 2g γ 2g ................................................................(5.1)

Menurut Bambang Triatmojo (1993), kehilangan energi akibat gesekan


dinyatakan dalam bentuk persamaan Darcy- Weisbach sebagai berikut :
2
Lv
hf =f
D 2 g ......................................................................................................(5.2)
dengan :
hf = kehilangan energi (m)
f = koefisien gesekan pipa

64
Laporan Praktikum Mekanika Fluida 2019 65
Bab 5 Aliran Dalam Pipa
Kelompok 3

L = panjang ruas pipa (m)


D = diameter dalam pipa (m)
v = kecepatan aliran pipa (m/s)
g = percepatan gravitasi (9,81 m/s²)

Menurut Bambang Triatmojo (1993), bilangan Reynolds dihitung dengan rumus :


vD
Re=
υ ............................................................................................................(5.3)

μ
υ=
ρ
................................................................................................................(5.4)

Kategori aliran :
Re < 2000 → aliran laminer
Re > 4000 → aliran turbulen
Re = 2000 – 4000 → aliran transisi

Menurut Bambang Triatmojo (1993), hubungan antar koefisien gesek pipa dengan
angka Reynolds untuk pipa halus dapat dinyatakan dengan rumus empiris sebagai
berikut:

=2 log √
1 Re f
√f 2 , 51 ............................................................................................(5.5)
dengan :
Re = Bilangan Reynolds
f = koefisien gesek pipa

Menurut Bambang Triatmojo (1993), hubungan antara koefisien gesek pipa


dengan angka Reynolds untuk pipa kasar dapat dinyatakan dengan rumus empiris
sebagai berikut :
1 3,7 D
=2 log
√f k ..............................................................................................(5.6)
Laporan Praktikum Mekanika Fluida 2019 66
Bab 5 Aliran Dalam Pipa
Kelompok 3

dengan :
D = diameter pipa (m)
f = koefisien gesek pipa
k = kekasaran pipa

Menurut Bambang Triatmojo (1993), kehilangan energi yang terjadi akibat aliran
melalui sambungan dan percabangan standar adalah sebanding dengan kuadrat
dari kecepatan aliran sebagaimana berikut :

v2
he =α
2 g ..........................................................................................................(5.7)
dengan :
he = kehilangan energi (m)
α = faktor sambungan/percabangan
v = kecepatan aliran (m/dt)
g = percepatan gravitasi (9,81 m/dt2)

Menurut Bambang Triatmojo (1993), untuk mencari harga α pada kasus pelebaran
luas penampang pipa, digunakan rumus:

( )
2
A1
α= 1−
A2
…………………………….…………………………...………(5.8)
dengan :
α = faktor sambungan/percabangan
A = luas penampang (m2)

Tabel 5.1 Nilai α pada pengecilan mendadak

D1/D2 1,2 1,4 1,6 1,8 2,0 2,5 3,0 4,0 5,0
Α 0,08 0,17 0,26 0,34 0,37 0,41 0,43 0,45 0,46

(Sumber: Hidraulika II, Bambang Triatmojo, 1993)


Laporan Praktikum Mekanika Fluida 2019 67
Bab 5 Aliran Dalam Pipa
Kelompok 3

Tabel 5.2 Koefisien α sebagai fungsi sudut belokan

Sudu
20º 40º 60º 80º 90º
t
Α 0,05 0,14 0,36 0,74 0,98

(Sumber: Hidraulika II, Bambang Triatmojo, 1993)

Tabel 5.3 Nilai α sebagai fungsi R/D untuk sudut belokan 90º
R/D 1 2 4 6 10 16 20
Α 0,35 0,19 0,17 0,22 0,32 0,38 0,42

(Sumber: Hidraulika II, Bambang Triatmojo, 1993)

Tabel 5.4 Harga α pada sambungan


Jenis Kasus Α
Katub Globe 10
Katub Sudut 5
Katub Swag Check 2,5
Katub Gerbang 0,19
Belokan Balik 2,2
T Standar 1,8
Siku Standar 0,9
Siku Lekuk Menengah 0,75
Siku Lekuk Panjang 0,6

(Sumber: Victor, 1988)

5.2.2 Aplikasi dalam Bidang Teknik Sipil


Laporan Praktikum Mekanika Fluida 2019 68
Bab 5 Aliran Dalam Pipa
Kelompok 3

Aplikasi dari praktikum aliran dalam pipa dalam dunia teknik sipil adalah sebagai
berikut:
1. Konsep aliran dalam pipa dapat digunakan dalam sistem pendistribusian air
minum, minyak, maupun gas bumi.
2. Konsep aliran dalam pipa dapat digunakan dalam penyaluran air bersih
maupun sanitasi pada rumah tangga.
3. Konsep aliran dalam pipa dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi
melalui pemilihan pipa yang akan digunakan dalam pendistribusian fluida cair.

5.3 Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
5.3.1 Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum aliran dalam pipa adalah :
1. Satu set piranti Fluid Friction Measurement
2. Stopwatch

5.3.2 Bahan
Bahan yang digunakan adalah air

5.3.3 Gambar Alat dan Bahan


6 13 8
5 10 2 1 11 3 4 12 9
Laporan Praktikum Mekanika Fluida 2019 69
Bab 5 Aliran Dalam Pipa
Kelompok 3

19 20 18 17 7 15 14
21 16

21

23
22

Gambar 5.1 Fluid Friction Measurement

Keterangan :
1. 6 mm smooth bore test pipe 17. Venturimeter
2. 10 mm smooth bore test pipe 18. Orifice meter
3. Artificially roughened test pipe 19. Test pipe samples
4. 17,5 mm smooth bore test pipe 20. Dump valve
5. Sudden contraction
6. Sudden enlargement
7. Ball valve 21. Sight tube
8. 45o elbow 22. Sight gauge securing screw
9. 45o “Y” junction 23. 1 m mercury nanometer
10. Gate valve
11. Global valve
12. In-line strainer
13. 90o elbow
14. 90o bend
15. 90o “T” junction
16. Pitot statis tube
Laporan Praktikum Mekanika Fluida 2019 70
Bab 5 Aliran Dalam Pipa
Kelompok 3

Gambar 5.2 Stopwatch Gambar 5.3 Air sebagai bahan uji


Laporan Praktikum Mekanika Fluida 2019 71
Bab 5 Aliran Dalam Pipa
Kelompok 3

5.4 Prosedur Kerja

a
3

Alat: Fluid Friction Measurement

Gambar 5.4 Pelaksanaan praktikum aliran dalam pipa

Prosedur percobaan aliran melalui pipa adalah sebagai berikut :


1. Mengalirkan air ke dalam jaringan pipa pada rangkaian alat tersebut dengan
menyalakan pompa (nomor 1).

Gambar 5.5 Pengaliran Air ke Jaringan Pipa


2. Membiarkan hingga aliran stabil dan gelembung-gelembung udara hilang.
Laporan Praktikum Mekanika Fluida 2019 72
Bab 5 Aliran Dalam Pipa
Kelompok 3

Gambar 5.6 Penghilangan gelembung pada saluran

3. Mengatur posisi manometer Hg hingga bacaan manometer kiri dan kanan


adalah sama, dengan mengatur sekrup pengatur di atas manometer (nomor 2).

Gambar 5.7 Mengatur posisi manometer

4. Mengatur katup nomor 3 pengatur sesuai dengan jenis pengukuran yang akan
dilakukan, yaitu :

Gambar 5.8 Pengaturan Katup

a. Pipa halus
Laporan Praktikum Mekanika Fluida 2019 73
Bab 5 Aliran Dalam Pipa
Kelompok 3
1) Menutup V1, 10, V4 pada pengamatan 3
2) Membuka V2
3) Membuka V4 pada pengamatan 1, V4 pada pipa pengamatan 2 dan 7 pada
pipa pengamatan 4
b. Pipa kasar
1) Menutup V1, 10, V4 pada pipa pengamatan 1, V4 pada pipa pengamatan
1, V4 pada pipa pengamatan 2 dan 7 pada pipa pengamatan 4
2) Membuka V2
3) Membuka V4 pada pipa pengamatan 3 (pipa dengan dinding kasar)
c. Sambungan/Percabangan
1) Menutup/membuka katub yang sesuai untuk mendapatkan aliran melalui
sambungan atau percabangan.
2) Mengatur debit aliran dengan menggunakan katub pengontrol aliran V 6
(debit besar) atau V5 (debit kecil)
3) Menghubungkan pipa yang akan diukur kehilangan energinya dengan
manometer, dan membuka A dan B atau C dan D.
4) Melakukan pengukuran kehilangan energi dengan mengamati beda
tinggi manometer air raksa pada pipa 2 (untuk pipa halus) dan pada pipa
3 (untuk pipa kasar) serta pada sambungan atau percabangan yang
dikehendaki (untuk sambungan/percabangan).
5) Mengukur besar debit aliran yang terjadi.
6) Mengukur diameter masing-masing pipa dengan kaliper.
7) Menghitung besarnya koefisien gesek dengan menggunakan diagram
moody, lalu menghitung besarnya kehilangan energi akibat gesekan
dengan rumus yang ada.
8) Membandingkan hasil hitungan di atas dengan hasil pembacaan
manometer.
9) Membandingkan hasil antara keadaan pengaliran pada pipa berdinding
halus dengan pipa berdinding kasar.
10) Menghitung besarnya koefisien/faktor sambungan/percabangan.

5.5 Diagram Alir


Laporan Praktikum Mekanika Fluida 2019 74
Bab 5 Aliran Dalam Pipa
Kelompok 3

Mulai

Mempersiapkan alat.

Mengalirkan air ke dalam jaringan pipa.

Membiarkan hingga aliran stabil dan gelembung-gelembung udara hilang.

Mengatur posisi manometer Hg hingga bacaan manometer kiri dan kanan


adalah sama dengan mengatur sekrup pengatur diatas manometer.

Mengatur katup pengatur sesuai dengan jenis pengukuran yang akan


dilakukan.

Mengamati bacaan manometer Hg.

Mencatat hasil pengamatan.

Mengulangi percobaan pada semua jenis pipa.

Selesai

Gambar 5.9 Diagram alir percobaan aliran dalam pipa

5.6 Hasil Percobaan


Laporan Praktikum Mekanika Fluida 2019 75
Bab 5 Aliran Dalam Pipa
Kelompok 3
Tabel 5.5 Hasil percobaan aliran dalam pipa
Bacaan Manometer
Kasus/Jenis Diameter Volume Waktu
No Hg
Sambungan pipa (mm) (L) (detik)
Kiri Kanan
Pengecilan
1 17,5 – 10 5 6.2 44 168
(pipa halus)
Pembesaran
2 10 – 17,5 5 6 63 150
(pipa halus)
Lurus
3 6 5 6.4 50 160
(pipa halus)
Lurus
4 10 5 5.8 55 158
(pipa halus)
Lurus
5 17,5 5 6.7 58 153
(pipa kasar)
Belokan siku
6 17,5 5 6 68 143
(45o)
Lurus
7 17,5 5 6.1 55 157
(pipa halus)
8 90oElbow 17,5 5 6.1 80 130
9 90oBend 17,5 5 6.2 84 126
10 Gate Valve 17,5 5 6.1 67 140
11 Globe Valve 17,5 5 6.1 87 125

υ = 0,724×10-6
konversi Hg = 13,6
Laporan Praktikum Mekanika Fluida 2019 76
Bab 5 Aliran Dalam Pipa
Kelompok 3

5.7 Analisis Data


5.7.1 Pengecilan (Pipa Halus)
Diameter pipa (D1) = 17,5 mm = 0.0175 m
Diameter pipa (D2) = 10 mm = 0.01 m
Volume (V) = 5 liter = 0.005 m³
Waktu (t) = 6.2 dt
Bacaan manometer Hg kiri = 44 mmHg
Bacaan manometer Hg kanan = 168 mmHg
Luas (A1) = ¼ π D1² = ¼ π (0.0175)² = 2,4053×10-4 m²
Luas (A2) = ¼ π D2² = ¼ π (0.01)² = 7,8540×10-5 m²
Koefisien vena kontraka untuk pengecilan pipa halus adalah 0,6
Luas (Ac) = 0,6 × A2 = 0,6 × 7,8540×10-5 = 4,7124×10-5 m²
a. Menentukan debit aliran
3
V 0.005 −4 m
Q= = =0.8065 ∙10
t 6.2 dt

b. Menentukan nilai kecepatan


Q 0.8065 ∙10−4 m
v1 = = =3.3515
A 1 2.4053 ∙10−4
dt
−4
Q 0.8065 ∙10 m
v 2= = =10.2639
A 2 7.8540 ∙ 10−5 dt
Q 0.8065 ∙10−4 m
vc= = −5
=17.1065
A c 4.7124 ∙ 10 dt

c. Menentukan kehilangan energi aktual


Kehilangan energi he act = 168-44
= 124 mmHg = 0.124 mHg
Dikonversikan ke dalam hc H2O = 13.6 x 0.124 = 1.6964 m

d. Menentukan nilai α aktual


v c2 17.10652
= =14.9302
2g 2∙ 9.81
Laporan Praktikum Mekanika Fluida 2019 77
Bab 5 Aliran Dalam Pipa
Kelompok 3

v2
h e=α
2g
he 1.6964
α act = = =0 .113067
v2
14.9302
2g

e. Menentukan nilai α analitis


D 1 0.0175
= =1.75
D2 0.01
D1
=1.6 → α =0.23
D2
D1
=1.8 → α =0.34
D2
Dengan interpolasi, maka :
α −0.26 1.75−1.6
=
0.34−0.26 1.8−1.6
0.2 α −0.052=0.012
α =0.32

f. Membandingkan nilai α aktual dengan α analitis


α act 0. 113057
= =0. 35333
α analitis 0.32

g. Menentukan nilai Reynolds


v c × D 2 17.1065 ×0.01
ℜ= =
ʋ 0.724 ∙ 10
−6

ℜ=236278,3061
Karena Re > 4000 maka termasuk aliran turbulen.

5.7.2 Pembesaran (Pipa Halus)


Diameter pipa (D1) = 10 mm = 0.01 m
Diameter pipa (D2) = 17.5 mm = 0.0175 m
Volume (V) = 5 liter = 0.005 m³
Laporan Praktikum Mekanika Fluida 2019 78
Bab 5 Aliran Dalam Pipa
Kelompok 3
Waktu (t) = 6 dt
Bacaan manometer Hg kiri = 63 mmHg
Bacaan manometer Hg kanan = 150 mmHg
Luas (A1) = ¼ π D1² = ¼ π (0.01)² = 7.8571×10-5 m2
Luas (A2) = ¼ π D2² = ¼ π (0.0175)² = 2.4063×10-4 m²
a. Menentukan debit aliran
V 0.00 5 m3
Q= = =8.3333 ∙10−4
t 6 dt

b. Menentukan nilai kecepatan


Q 8.3333∙ 10−4 m
v1 = = =10. 6061
A 1 7.85 71∙ 10−5
dt
Q 8.3333 ∙10−4 m
v 2= = =3.46 32
A 2 2.40 6 3 ∙10−4 dt

c. Menentukan kehilangan energi aktual


Kehilangan energi he act = 150-63
= 87 mmHg = 0.087 mHg
Dikonversikan ke dalam hc H2O = 13.6 x 0.087 = 1.1832 m

d. Menentukan nilai α aktual


v 12 10.6 0612
= =5.73 92
2g 2∙ 9.81
2
v
h e=α
2g
he 1. 1832
α act = 2
= =0. 2064
v 5.73 92
2g

e. Menentukan nila α analitis

( ) (
A1 2
)
2
7.85 71 ∙10−5
α analitis= 1− = 1−
A2 2.40 6 3 ∙10−4
α analitis=0.4536
Laporan Praktikum Mekanika Fluida 2019 79
Bab 5 Aliran Dalam Pipa
Kelompok 3

f. Membandingkan nilai α aktual dengan α analitis


α act 0. 2064
= =0. 4550
α analitis 0. 4536

g. Menentukan nilai Reynolds


v 1 × D 1 10.6 061 ×0.01
ℜ= =
ʋ 0.724 ∙ 10
−6

ℜ=14 6492,5498
Karena Re > 4000 maka termasuk aliran turbulen.

5.7.3 Lurus (Pipa Halus)


Diameter pipa (D) = 6 mm = 0.006 m
Volume (V) = 5 liter = 0.005 m³
Waktu (t) = 6.4 dt
Bacaan manometer Hg kiri = 50 mmHg
Bacaan manometer Hg kanan = 160 mmHg
Luas (A) = ¼ π D² = ¼ π (0.006)² = 2.8274×10-5 m2
a. Menentukan debit aliran
V 0.00 5 m3
Q= = =7.813∙ 10−4
t 6.4 dt

b. Menentukan nilai kecepatan


Q 7.813 ∙ 10−4 m
v= = =27.6199
A 2.8274 ∙ 10−5
dt

c. Menentukan kehilangan energi aktual


Kehilangan energi he act = 160-50
= 110 mmHg = 0.11 mHg
Dikonversikan ke dalam hc H2O = 13.6 x 0.11 = 1.496 m

d. Menentukan nilai Reynolds


Laporan Praktikum Mekanika Fluida 2019 80
Bab 5 Aliran Dalam Pipa
Kelompok 3
v × D 27,6199× 0.006
ℜ= =
ʋ 0.724 ∙10
−6

ℜ=228894.6091
Karena Re > 4000 maka termasuk aliran turbulen.

e. Menentukan nilai f aktual


f ∙ L ∙ v2
hf =
D∙2g
hf ∙ D∙ 2 g 1. 496 ∙ 0.006 ∙ 2∙ 9.81
f act = =
L∙ v 2 1∙ 27.61992
f act =0.000 23

f. Menentukan f analitis
1 ℜ∙ √ f
=2 log
√f 2.51
1 228894.6091 ∙ √ f
=2 log
√f 2.51
Dengan cara trial didapatkan :
f analitis=0.012499782

g. Membandingkan nilai f aktual dengan f analitis


f act 0.000 2 3
= =0.0 18468586
f analitis 0.12499782

5.7.4 Lurus (Pipa Halus)


Diameter pipa (D) = 10 mm = 0.01 m
Volume (V) = 5 liter = 0.005 m³
Waktu (t) = 5.8 dt
Bacaan manometer Hg kiri = 55 mmHg
Bacaan manometer Hg kanan = 158 mmHg
Luas (A) = ¼ π D² = ¼ π (0.01)² = 7.8571 ×10-5 m2
a. Menentukan debit aliran
Laporan Praktikum Mekanika Fluida 2019 81
Bab 5 Aliran Dalam Pipa
Kelompok 3
3
V 0.00 5 −4 m
Q= = =8.621∙ 10
t 5.8 dt
b. Menentukan nilai kecepatan
Q 8.621∙ 10−4 m
v= = =10.9718
A 7.85 71 ∙10−5 dt

c. Menentukan kehilangan energi aktual


Kehilangan energi he act = 158-55
= 103 mmHg = 0.103 mHg
Dikonversikan ke dalam hc H2O = 13.6 x 0.103 = 1.4008 m

d. Menentukan nilai Reynolds


v × D 10.9718 × 0.01
ℜ= =
ʋ 0.724 ∙10
−6

ℜ=151544,017
Karena Re > 4000 maka termasuk aliran turbulen.

e. Menentukan nilai f aktual


f ∙ L ∙ v2
hf =
D∙2g
hf ∙ D∙ 2 g 1.4008 ∙ 0.01∙ 2 ∙9.81
f act = =
L∙ v 2 1 ∙10.9718 2
f act =0.00416

f. Menentukan f analitis
1 ℜ∙ √ f
=2 log
√f 2.51
1 151544.017 ∙ √ f
=2 log
√f 2.51
Dengan cara trial didapatkan :
f analitis=0.01238008

g. Membandingkan nilai f aktual dengan f analitis


Laporan Praktikum Mekanika Fluida 2019 82
Bab 5 Aliran Dalam Pipa
Kelompok 3
f act 0.00 228
= =0. 184415306
f analitis 0.01238008
5.7.5 Lurus (Pipa Kasar)
Diameter pipa (D) = 17.5 mm = 0.0175 m
Volume (V) = 5 liter = 0.005 m³
Waktu (t) = 6.7 dt
Bacaan manometer Hg kiri = 58 mmHg
Bacaan manometer Hg kanan = 153 mmHg
Luas (A) = ¼ π D² = ¼ π (0.0175)² = 2.4063 ×10-4 m2
a. Menentukan debit aliran
3
V 0.00 5 −4 m
Q= = =7.463∙ 10
t 6.7 dt

b. Menentukan nilai kecepatan


Q 7.463 ∙ 10−4 m
v= = =3.1014
A 2.40 6 3 ∙ 10−4
dt

c. Menentukan kehilangan energi aktual


Kehilangan energi he act = 153-58
= 95 mmHg = 0.095 mHg
Dikonversikan ke dalam hc H2O = 13.6 x 0.095 = 1.292 m

d. Menentukan nilai Reynolds


v × D 3.1014 ×0.0175
ℜ= =
ʋ 0.724 ∙ 10
−6

ℜ=74964,20459
Karena Re > 4000 maka termasuk aliran turbulen.

e. Menentukan nilai f aktual


f ∙ L ∙ v2
hf =
D∙2g
hf ∙ D∙ 2 g 1.292 ∙ 0.0175∙ 2 ∙9.81
f act = =
L∙ v 2 1 ∙3.1014 2
Laporan Praktikum Mekanika Fluida 2019 83
Bab 5 Aliran Dalam Pipa
Kelompok 3
f act =0 .04612

f. Menentukan f analitis
1 3.7 D
=2 log
√f k

( )( )
2 2
1 1
f analitis= =
3.7 D 3.7 ∙ 0.0175
2 log 2 log
k 1.3 ∙10
−4

f analitis =0.034362
g. Membandingkan nilai f aktual dengan f analitis
f act 0.0 4612
= =1.342171458
f analitis 0.034362

5.7.6 Belokan Siku 45°


Diameter pipa (D) = 17.5 mm = 0.0175 m
Volume (V) = 5 liter = 0.005 m³
Waktu (t) = 6 dt
Bacaan manometer Hg kiri = 68 mmHg
Bacaan manometer Hg kanan = 143 mmHg
Luas (A) = ¼ π D² = ¼ π (0.0175)² = 2.4063 ×10-4 m2
a. Menentukan debit aliran
3
V 0.00 5 −4 m
Q= = =8.33 ∙10
t 6 dt

b. Menentukan nilai kecepatan


Q 8.33 ∙ 10−4 m
v= = −4
=3.4632
A 2.40 6 3 ∙ 10 dt

c. Menentukan kehilangan energi aktual


Kehilangan energi he act = 143-68
= 75 mmHg = 0.075 mHg
Dikonversikan ke dalam hc H2O = 13.6 x 0.075 = 1.02 m
Laporan Praktikum Mekanika Fluida 2019 84
Bab 5 Aliran Dalam Pipa
Kelompok 3

d. Menentukan nilai α aktual


v 3,46322
= =0,6119
2 g 2∙ 9.81
v2
h e=α
2g
he 1.02
α act = = =1,66857
v
2
0. 6119
2g

e. Menentukan nilai α analitis


Menggunakan Tabel 5.2
45 °−40° α−0.14
=
60 °−40 ° 0.36−0.14
5 α −0.14
=
20 0.22
1.1=20 α−2.8
α =0.195

f. Membandingkan nilai α aktual dengan α analitis


α act 1.66857
= =8,5567
α analitis 0. 195

g. Menentukan nilai Reynolds


v × D 3. 4632× 0.0175
ℜ= =
ʋ 0.724 ∙10−6
ℜ=83710.02846
Karena Re > 4000 maka termasuk aliran turbulen.

5.7.7 Lurus (Pipa Halus)


Diameter pipa (D) = 17.5 mm = 0.0175 m
Volume (V) = 5 liter = 0.005 m³
Laporan Praktikum Mekanika Fluida 2019 85
Bab 5 Aliran Dalam Pipa
Kelompok 3
Waktu (t) = 6.1 dt
Bacaan manometer Hg kiri = 55 mmHg
Bacaan manometer Hg kanan = 157 mmHg
Luas (A) = ¼ π D² = ¼ π (0.0175)² = 2.4063 ×10-4 m2
a. Menentukan debit aliran
3
V 0.00 5 −4 m
Q= = =8.197 ∙10
t 6.1 dt

b. Menentukan nilai kecepatan


Q 8.197 ∙ 10−4 m
v= = =3,4064
A 2.40 6 3 ∙ 10−4
dt

c. Menentukan kehilangan energi aktual


Kehilangan energi he act = 157-55
= 102 mmHg = 0.102 mHg
Dikonversikan ke dalam hc H2O = 13.6 x 0.102 = 1.3872 m

d. Menentukan nilai Reynolds


v × D 3. 4064 ×0.0175
ℜ= =
ʋ 0.724 ∙ 10
−6

ℜ=82337 . 73291
Karena Re > 4000 maka termasuk aliran turbulen.

e. Menentukan nilai f aktual


f ∙ L ∙ v2
hf =
D∙2g
hf ∙ D∙ 2 g 1. 3872∙ 0.0175 ∙ 2∙ 9.81
f act = =
L∙ v 2 1∙ 3,4064 2
f act =0. 04105

f. Menentukan f analitis
1 ℜ∙ √ f
=2 log
√f 2.51
Laporan Praktikum Mekanika Fluida 2019 86
Bab 5 Aliran Dalam Pipa
Kelompok 3
1 82337.73291 ∙ √ f
=2 log
√f 2.51

Dengan cara trial didapatkan :


f analitis =0.014254367

g. Membandingkan nilai f aktual dengan f analitis


f act 0. 04105
= =2.879581341
f analitis 0.014254367

5.7.8 90° Elbow


Diameter pipa (D) = 17.5 mm = 0.0175 m
Volume (V) = 5 liter = 0.005 m³
Waktu (t) = 6.1 dt
Bacaan manometer Hg kiri = 80 mmHg
Bacaan manometer Hg kanan = 130 mmHg
Luas (A) = ¼ π D² = ¼ π (0.0175)² = 2.4063 ×10-4 m2
d. Menentukan debit aliran
V 0.00 5 m3
Q= = =8.197 ∙10−4
t 6.1 dt

e. Menentukan nilai kecepatan


−4
Q 8. 197 ∙ 10 m
v= = =3.4 064
A 2.40 6 3 ∙ 10−4 dt

f. Menentukan kehilangan energi aktual


Kehilangan energi he act = 130-80
= 50 mmHg = 0.05 mHg
Dikonversikan ke dalam hc H2O = 13.6 x 0.05 = 0.68 m

g. Menentukan nilai α aktual


Laporan Praktikum Mekanika Fluida 2019 87
Bab 5 Aliran Dalam Pipa
Kelompok 3

v 2 3.40642
= =0. 5920
2 g 2 ∙9.81
v2
h e=α
2g
he 0.68
α act = = =1.14976
v2
0 .5920
2g

h. Menentukan nila α analitis


Menggunakan Tabel 5.2
α =0.98
i. Membandingkan nilai α aktual dengan α analitis
α act 1.14976
= =1.17323
α analitis 0. 98

h. Menentukan nilai Reynolds


v × D 3.4064 ×0.0175
ℜ= =
ʋ 0.724 ∙ 10
−6

ℜ=82337.73291
Karena Re > 4000 maka termasuk aliran turbulen.

5.7.9 90° Bend


Diameter pipa (D) = 17.5 mm = 0.0175 m
Volume (V) = 5 liter = 0.005 m³
Waktu (t) = 6.1 dt
Bacaan manometer Hg kiri = 84 mmHg
Bacaan manometer Hg kanan = 126 mmHg
Luas (A) = ¼ π D² = ¼ π (0.0175)² = 2.4063 ×10-4 m2
a. Menentukan debit aliran
3
V 0.00 5 m
Q= = =8 .065∙ 10−4
t 6.1 dt

b. Menentukan nilai kecepatan


Laporan Praktikum Mekanika Fluida 2019 88
Bab 5 Aliran Dalam Pipa
Kelompok 3

Q 8 .065 ∙ 10−4 m
v= = −4
=3.3 515
A 2.40 6 3 ∙ 10 dt

c. Menentukan kehilangan energi aktual


Kehilangan energi he act = 126-84
= 42 mmHg = 0.042 mHg
Dikonversikan ke dalam hc H2O = 13.6 x 0.042 = 0.5712 m

d. Menentukan nilai α aktual


v 2 3,35152
= =0.5638
2 g 2∙ 9.81
2
v
h e=α
2g
he 0. 5712
α act = = =0.99773
v2
0.5638
2g

e. Menentukan nilai α analitis


Menggunakan Tabel 5.3
R= 3.5 cm = 35mm
R 35
= =2
D 17.5
α analitis=0.19

f. Membandingkan nilai α aktual dengan α analitis


α act 0. 99773
= =5.25120
α analitis 0.19

g. Menentukan nilai Reynolds


v × D 3,3515× 0.0175
ℜ= =
ʋ 0.724 ∙10
−6
Laporan Praktikum Mekanika Fluida 2019 89
Bab 5 Aliran Dalam Pipa
Kelompok 3
ℜ=8 1009.70496
Karena Re > 4000 maka termasuk aliran turbulen.

5.7.10 Gate Valve (Katub Gate)


Diameter pipa (D) = 17.5 mm = 0.0175 m
Volume (V) = 5 liter = 0.005 m³
Waktu (t) = 6.1 dt
Bacaan manometer Hg kiri = 67 mmHg
Bacaan manometer Hg kanan = 140 mmHg
Luas (A) = ¼ π D² = ¼ π (0.0175)² = 2.4063 ×10-4 m2
a. Menentukan debit aliran
V 0.00 5 m3
Q= = =8 .197 ∙10−4
t 6.1 dt

b. Menentukan nilai kecepatan


Q 8 .197 ∙ 10−4 m
v= = =3,4064
A 2.40 6 3 ∙ 10−4
dt

c. Menentukan kehilangan energi aktual


Kehilangan energi he act = 140-67
= 73 mmHg = 0.073 mHg
Dikonversikan ke dalam hc H2O = 13.6 x 0.073 = 0.9928 m

d. Menentukan nilai α aktual


2 2
v 3,4064
= =0.5 920
2 g 2 ∙9.81
v2
h e=α
2g
he 0. 9928
α act = = =1.6787
v2
0.5 920
2g

e. Menentukan nilai α analitis


Laporan Praktikum Mekanika Fluida 2019 90
Bab 5 Aliran Dalam Pipa
Kelompok 3
Menggunakan Tabel 5.4
R= 3.5 cm = 35mm
R 35
= =2
D 17.5
α analitis=0.19

f. Membandingkan nilai α aktual dengan α analitis


α act 1.6787
= =8. 8350
α analitis 0.19

g. Menentukan nilai Reynolds


v × D 3.4064 × 0.0175
ℜ= =
ʋ 0.724 ∙10
−6

ℜ=82337.73291
Karena Re > 4000 maka termasuk aliran turbulen.

5.7.11 Globe Valve (Katub Globe)


Diameter pipa (D) = 17.5 mm = 0.0175 m
Volume (V) = 5 liter = 0.005 m³
Waktu (t) = 6.1 dt
Bacaan manometer Hg kiri = 87 mmHg
Bacaan manometer Hg kanan = 125 mmHg
Luas (A) = ¼ π D² = ¼ π (0.0175)² = 2.4063 ×10-4 m2
a. Menentukan debit aliran
3
V 0.00 5 −4 m
Q= = =8 .197 ∙10
t 6.1 dt

b. Menentukan nilai kecepatan


Q 8 .197 ∙ 10−4 m
v= = =3.4064
A 2.40 6 3 ∙ 10−4
dt

c. Menentukan kehilangan energi aktual


Laporan Praktikum Mekanika Fluida 2019 91
Bab 5 Aliran Dalam Pipa
Kelompok 3
Kehilangan energi he act = 125-87
= 38 mmHg = 0.038 mHg
Dikonversikan ke dalam hc H2O = 13.6 x 0.038 = 0.5168 m

d. Menentukan nilai α aktual


2 2
v 3.4064
= =0.5 920
2 g 2 ∙9.81
v2
h e=α
2g
he 0. 5168
α act = = =0. 8738
v2
0.5 920
2g

e. Menentukan nila α analitis


Menggunakan Tabel 5.4
α analitis=10

f. Membandingkan nilai α aktual dengan α analitis


α act 0. 8738
= =0.0 8738
α analitis 10

h. Menentukan nilai Reynolds


v × D 3.4064 × 0.0175
ℜ= =
ʋ 0.724 ∙10−6
ℜ=82337.73291
Karena Re > 4000 maka termasuk aliran turbulen.

5.8 Pembahasan
Dari hasil analisa dan perhitungan data diatas maka didapatkan rekapitulasi aliran
dalam pipa sebagai berikut
Laporan Praktikum Mekanika Fluida 2019 92
Bab 5 Aliran Dalam Pipa
Kelompok 3

Tabel 5.7 Hasil analisis data


Kasus/Jenis Koefisien Gesekan Faktor Sambungan/
No
Sambungan Pipa (α) Percabangan (f)
Pengecilan
1 0.11307 -
(pipa halus)
Pembesaran
2 0.2064 -
(pipa halus)
Lurus
3 - 0.0002308533
(pipa halus)
Lurus
4 - 0.00228
(pipa halus)
Lurus
5 - 0.04612
(pipa kasar)
Belokan siku
6 1.66857 -
(45o)
Lurus
7 - 0.04105
(pipa halus)
8 90oElbow 1.14976 -
9 90oBend 0.99773 -
10 Gate Valve 1.6787 -
11 Globe Valve 0.8738 -
Laporan Praktikum Mekanika Fluida 2019 93
Bab 5 Aliran Dalam Pipa
Kelompok 3
1. Pada percabangan pipa lurus kasar dan halus menunjukkan bahwa semakin
halus pipa, kehilangan energi semakin kecil, sedangkan kecepatan semakin
besar.
2. Besarnya angka Reynolds pada seluruh percobaan lebih besar dari 4000 (Re >
4000) sehingga termasuk aliran turbulen.
3. Pada percobaan pengecilan dan pembesaran luas penampang pipa dapat dilihat
bahwa kecepatan aliran pada kasus pengecilan lebih besar daripada kasus
pembesaran pipa. Hal ini disebabkan karena pada pengecilan penampang yang
mendadak, garis aliran pada bagian hulu dari sambungan akan menguncup dan
mengecil pada vena kontrakta. Luas penampang vena kontrakta adalah 0,6 A 2.
Kehilangan tenaga pada kasus pengecilan lebih besar daripada kehilangan
tenaga pada kasus pembesaran. Hal ini disebabkan karena kecepatan pada
kasus pengecilan lebih besar daripada kecepatan pada kasus pembesaran.
4. Hampir pada semua kasus pipa/jenis sambungan mempunyai perbandingan
koefisien gesek/percabangan aktual dengan analitis yang terlalu besar, dan jauh
mendekati satu. Hal ini mungkin disebabkan karena kerja pompa yang terlalu
besar atau kecil, juga bisa disebabkan karena pembacaan manometer Hg yang
salah
5. Dari perbandingan hasil koefisien gesek (f) dan koefisien sambungan atau
percabangan (α) yang diperoleh di atas sedapat mungkin mendekati nilai satu.
Apabila tidak memenuhi maka percobaan dianggap kurang sempurna.
Hal tersebut diakibatkan beberapa faktor :
a. Adanya gelembung udara dalam pipa.
b. Kesalahan dalam membaca manometer Hg.
c. Kesalahan dalam perhitungan/pembacaan volume dan waktu.
d. Alat sudah tidak dapat berfungsi dengan baik.

5.9 Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat dari praktikum ini adalah :
1. Semakin kecil diameter pipa, semakin besar kehilangan energi (hf) dan
semakin kecil koefisien gesek pipa (f).
Laporan Praktikum Mekanika Fluida 2019 94
Bab 5 Aliran Dalam Pipa
Kelompok 3
2. Semakin kasar permukaan pipa, harga koefisien gesek pipa (f) akan semakin
besar.
3. Perubahan arah atau belokan menyebabkan terjadinya kehilangan energi.
4. Kehilangan energi akibat gesekan (hf) berbanding lurus dengan kuadrat
kecepatan (v²), sehingga semakin besar kecepatan aliran (v) maka kehilangan
energi (hf) semakin besar.
5. Kehilangan energi akibat perubahan penampang pipa sambungan percabangan
dan belokan (he) berbanding lurus dengan kuadrat kecepatan aliran (v²).
6. Semakin besar aliran maka kehilangan energi akibat perubahan penampang
pipa (he) semakin besar.
5.10 Saran
Dari percobaan di atas tim penyusun menyarankan :
1. Berhati-hati dalam percobaan menutup maupun membuka pipa percobaan
sehingga tidak terjadi kekeliruan.
2. Perhitungan waktu di stopwatch sebaiknya harus bersamaan dengan waktu
ditutupnya katub agar menghindari terjadinya kekeliruan pengambilan data
waktu.
3. Pembacaan barometer Hg sebaiknya harus diamati secermat mungkin agar
menghindari kesalah pembacaan rambu Hg.
4. Menggunankan alat percobaan yang memiliki kondisi baik dan tidak rusak

Anda mungkin juga menyukai