Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-ISSN: 2548-964X

Vol. 6, No. 10, Oktober 2022, hlm. 4795-4804 http://j-ptiik.ub.ac.id

Analisis Kinerja Protokol Routing Destination Sequenced Distanced Vector


(DSDV) terhadap Serangan Blackhole dan Grayhole pada Mobile Ad Hoc
Network (MANET)
Made Ayu Gayatri Widhiastuti1, Dany Primanita Kartikasari2, Adhitya Bhawiyuga3

Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Email: 1gayatrimade@student.ub.ac.id, 2dany.jalin@ub.ac.id, 3bhawiyuga@ub.ac.id

Abstrak
Kemajuan teknologi membuat infrastruktur jaringan juga semakin berkembang. Salah satu contoh
perkembangan infrastruktur jaringan adalah dengan adanya teknologi jaringan nirkabel atau jaringan
Ad-Hoc. MANET adalah salah satu jenis jaringan Ad-Hoc yang memiliki topologi jaringan yang
fleksibel dan node pada MANET bisa bebas berpindah tempat. Node pada MANET yang dapat
berpindah-pindah, menjadi faktor MANET rentan terkena security attack yang dapat mengancam
kinerja jaringan pada MANET. Serangan blackhole dan grayhole merupakan serangan yang ada pada
MANET. Pada penelitian ini menggunakan protokol routing Destination Sequenced Distanced Vector
(DSDV) yang bersifat proaktif dengan mobilitas random waypoint untuk mengetahui kinerja protokol
terhadap serangan blackhole dan grayhole. Penelitian dilakukan dengan menggunakan simulasi NS2.35
dan skenario berupa variasi penambahan jumlah node normal dan node penyerang. Pengujian dilakukan
dengan menggunakan parameter QoS yaitu packet delivery ratio, average end-to-end delay, throughput
dan normalized routing load. Hasil pengujian didapatkan bahwa terjadi penurunan kinerja protokol
DSDV sebelum dan sesudah serangan blackhole dan grayhole berdasarkan nilai parameter QoS tertentu.
Kata kunci: DSDV, Mobile Ad-Hoc Network, Blackhole, Grayhole
Abstract
Technological advances make network infrastructure also increasingly developed. One example of the
development of network infrastructure is the existence of wireless network technology or Ad-Hoc
network. MANET is one type of Ad-Hoc network that has a flexible network topology and nodes on
MANET can freely move places. Nodes in MANET that can move around, become vulnerable to security
attacks that can threaten network performance in MANET. Blackhole and grayhole attacks are attacks
on MANET. In this study using Destination Sequenced Distanced Vector (DSDV) routing protocol that
is proactive with random waypoint mobility to determine the performance of the protocol against
blackhole and grayhole attacks. The study was conducted using NS2.35 simulation and scenarios in the
form of variations in the number of normal nodes and attacker nodes. Testing is done by using QoS
parameters such as packet delivery ratio, average end-to-end delay, throughput and normalized routing
load. The test results showed that there was a decrease in the performance of the DSDV protocol before
and already Blackhole and grayhole attacks based on certain QoS parameter values.
Keywords: DSDV, Mobile Ad-Hoc Network, Blackhole, Grayhole

tanpa tergantung oleh infrastruktur yang


1. PENDAHULUAN digunakan. Salah satu teknologi jaringan
Kemajuan teknologi membuat infrastruktur nirkabel adalah jaringan Ad-Hoc. Jaringan Ad-
jaringan juga semakin berkembang. Salah satu Hoc dibagi lagi menjadi beberapa jenis salah
contoh perkembangan infrastruktur jaringan satunya adalah Mobile Ad Hoc Network
adalah dengan adanya teknologi jaringan (MANET). Protokol routing pada MANET
nirkabel. Teknologi jaringan nirkabel dapat dibagi menjadi 3 jenis yaitu, protokol
memudahkan pengguna untuk dapat routing proaktif (table driven), protokol routing
berkomunikasi secara berpindah-pindah tempat, reactive (on demand) dan protokol routing

Fakultas Ilmu Komputer


Universitas Brawijaya 4795
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 4796

hybrid (Kaur and Singh, 2020). Salah satu jenis serangan blackhole. Hasil dari peneltian tersebut
dari protokol routing proaktif adalah protokol adalah terjadi penurunan kualitas protokol
routing Destination Sequenced Distance Vector routing DSDV terhadap kedua jenis mobilitas
(DSDV). DSDV merupakan protokol proaktif random tersebut (Arifianto, 2019).
yang bersifat table-driven artinya adalah Berdasarkan permasalahan diatas peneliti
masing-masing node akan memiliki tabel mencoba untuk mengetahui bagaimana kinerja
routing yang mengandung informasi next hop protokol routing proaktif DSDV dengan
dan juga sequence number tetangganya dan juga terhadap serangan Blackhole dan Grayhole pada
node itu sendiri (Sureshbhai, Mahajan and Rai, MANET. Peneltian ini memiliki tujuan untuk
2018). mengetahui bagaimana kinerja protokol routing
Node pada MANET yang dapat berpindah- DSDV yang berjenis proaktif terhadap serangan
pindah, menjadi faktor MANET rentan terkena blackhole dan grayhole. Protokol DSDV dipilih
security attack. Penyerang dapat melakukan hal- karena protokol DSDV berjenis proaktif dan
hal yang dapat membahayakan aktivitas jaringan berbeda dengan protokol routing dengan jenis
di MANET salah satunya yaitu dengan reaktif yang biasa dilakukan dalam penelitian.
menyerang bagian network layer.(Sharma and Penelitian ini mencoba membandingan protokol
Kumar, 2016).Blackhole dan Grayhole adalah DSDV sebelum dan sesudah terkena serangan
contoh serangan pada MANET. Blackhole blackhole dan grayhole dimana setiap serangan
adalah jenis serangan yang melakukan akan diuji secara terpisah. Pengukuran kinerja
perubahan pada jaringan, mekanisme serangan protokol akan dilakukan dengan melakukan
blackhole adalah dengan melakukan drop semua pengujian Quality of Service (QoS) yaitu packet
paket yang melewati-nya sebelum paket tersebut delivery ratio, average end-to-end delay,
sampai ke node tujuan (Dharmawat, 2018). throughput dan normalized routing load.
Grayhole memiliki mekanisme serangan yang
hampir mirip dengan blackhole, hanya saja 2. DASAR TEORI
grayhole akan memilih paket secara random dan 2.1 Destination Sequence Distance Vector
kemudian melakukan drop paket (Mandal and (DSDV)
Hassan, 2015). DSDV merupakan protokol proaktif dan
Dari penjelasan diatas, salah satu masalah memiliki sifat table-driven. Memiliki sifat table
yang ada pada MANET adalah masalah driven artinya adalah masing-masing node
keamanan protokol routing-nya. Terdapat memiliki routing table yang lengkap, tiap node
penelitian terdahulu yang membahas tentang memiliki informasi atau mengetahui semua rute
keamanan pada MANET dan pengaruhnya pada ke node tetangganya atau node lain yang berada
protokol routing. Pada penelitian sebelumnya dalam jaringan tersebut. Tiap node akan
dengan judul “Analysis of Black Hole and Gray melakukan update routing table yang dimilkinya
Hole Attack in MANET based on Simulation secara berkala, sehingga jika ada node yang
through NS2” dijelaskan bahwa penulis meniliti berpindah atau topologi jaringan-nya berubah
bagaimana pengaruh serangan blackhole dan maka bisa diketahui tiap interval waktu tertentu.
grayhole terhadap protokol routing reactive Ad Sedangkan memiliki sifat proaktif artinya adalah
Hoc On-demand Distance Vector (AODV) protokol DSDV selalu melakukan update pada
(Mandal and Hassan, 2015). Penelitian tabel routing yang dimilikinya (Aditya, 2013).
selanjutnya dengan judul “Analisis Kinerja
Routing Protocol ZRP terhadap Serangan Black
Hole dan Gray Hole pada Vehicular Ad hoc
Network” menjelaskan tentang pengaruh
serangan blackhole dan grayhole terhadap
kinerja Zone Routing Protocol (ZRP) (Ilham,
2019).
Kemudian penelitian “Dampak Serangan
Black Hole Terhadap Protokol Routing
Destination Sequenced Distance Vector (DSDV)
Dengan Model Mobilitas Random Pada
MANET” meneliti tentang pengaruh pengaruh
protokol routing DSDV pada jenis mobilitas Gambar 1. DSDV
random waypoint dan random direction terhadap Sumber: (Al-Absi et al., 2021)

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 4797

Pada setiap node dalam protokol DSDV, Grayhole attack memiliki mekanisme yang
akan menghasilkan sequence number. Looping hampir mirip dengan blackhole attack. Grayhole
pada DSDV dapat dihindari dengan sequence attack adalah versi lain dari blackhole attack
number, nilai sequence number yang makin dimana pada grayhole attack, paket akan di-drop
besar menandakan sequence number tersebut secara acak. Pada grayhole, node grayhole dapat
makin baru. Nilai sequence number yang lebih mengabaikan paket dari satu sumber atau alamat
kecil berarti kejadian tersebut tidak up to date IP atau range alamat IP tertentu dan meneruskan
dan akan diganti. Sequence number akan paket data yang tersisa (Dixit, Joshi and Joshi,
dihasilkan apabila terjadi perubahan dalam 2015).
jaringan misalnya setiap kali pengiriman pesan
(Aditya, 2013). 2.4 Random Waypoint Model

2.2 Blackhole Attack

Gambar 4. Model Random Waypoint


Sumber : (R and E, 2010)

Gambar 2. Blackhole Attack Random waypoint adalah tipe mobilitas


Sumber : (Zandiyan, Fotohi and Koravand, dimana node-nya bergerak secara acak. Pada
2016) Random Waypoint, node bergerak secara acak ke
Serangan blackhole adalah serangan yang tujuan dan dengan kecepatan yang tidak terduga.
akan menjatuhkan paket yang dilewatinya, Awalnya sebuah mobile node, akan diam di satu
sehingga paket tidak akan sampai ke node lokasi dalam jangka waktu tertentu, kemudian
tujuan. (Dorri and Kamel, 2015). Dalam pindah ke lokasi lain dengan memilih tujuan
serangan blackhole, node blackhole akan secara acak dari interval dan kecepatan
melakukan advertise dirinya sebagai jalur yang terdistribusi yang merata antara kecepatan
terpendek dan juga menarik seluruh lalu lintas minimun dan kecepatan maksimun yaitu dari
data ke arahnya sendiri atau menyerap semua interval [Speedmin, .., Speedmax]. Setelah tiba,
paket sehingga tidak sampai ke node tujuan. jika mobile node akan berhenti dalam jangka waktu
node sumber menerima RREP palsu maka node tertentu untuk kemudian memulai proses lagi
sumber akan meneruskan paket ke node (Laqtib et al., 2016).
blackhole, kemudian node blackhole akan
melakukan drop paket tersebut sehingga paket 3. PERANCANGAN
tidak sampai ke node tujuan (Dixit, Joshi and Pada perancangan, protokol routing yang
Joshi, 2015). digunakan adalah DSDV. Contoh parameter
simulasi dalam penelitian ini dapat dilihat pada
2.3 Grayhole Attack tabel 1.

Tabel 1. Parameter Simulasi


Parameter Atribut
Destination Sequenced
Routing Protocol
Distance Vector (DSDV)
Transport Protocol UDP
MAC 802.11
Tipe Kanal Wireless Channel
Traffic Constant Bit Rate (CBR)
Luas Area 1000x1000m
Ukuran Paket 512 Bytes
Gambar 3. Grayhole Attack Kecepatan Node 1-10m/s
Waktu Simulasi 1000 s
Sumber : (Kaur and Ragiri, 2014)

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 4798

Model Pergerakan Random Way Point


50 node, 75 node, 100
Kepadatan Jumlah Node
node dan, 125 node
Blackhole Attack dan
Tipe Serangan
Grayhole Attack
1 node, 2 node, dan 3
Jumlah Node Attacker
Node
Network Simulator 2.35
Simulator
(NS-2.35)

3.1. Perancangan Topologi Jaringan


Perancangan topologi jaringan pada
penelitian ini ada 2 yaitu topologi tanpa serangan
dan topologi tanpa serangan. Topologi dibuat
berdasarkan variasi jumlah node yaitu sebanyak
50 node, 75 node, 100 node, dan 125 node. Tipe
pergerakan node dalam topologi jaringan ini
adalah random waypoint. Untuk setiap skenario
Gambar 5. Diagram Alir Blackhole
topologi, memiliki 1 node sumber dan 1 node
tujuan. Pada gambar 5 adalah contoh rancangan 3.1. Perancangan Serangan Grayhole
topologi sebanyak 50 node.
Pada perancangan serangan grayhole,
diperlukan untuk mengetahui alur serangan
dalam sistem sehingga implementasi serangan
grayhole akan mudah dilakukan nantinya. Tipe
serangan grayhole yang digunakan dalam
peneltian ini adalah internal grayhole, artinya
node grayhole memiliki perilaku seperti node
biasa ketika proses pembentukan routing. Saat
paket melewati node grayhole, maka node
grayhole akan membuang paket tersebut secara
acak sebesar 50%, sehingga paket yang dibuang
secara acak sebesar 50% tersebut tidak sampai
Gambar 5. Topologi Jaringan 50 node ke node tujuan.

3.1. Perancangan Serangan Blackhole


Perancangan serangan blackhole diperlukan
untuk mengetahui alur serangan dalam sistem
sehingga implementasi serangan blackhole akan
mudah dilakukan nantinya. Tipe serangan
blackhole yang digunakan dalam peneltian ini
adalah internal blackhole, artinya node
blackhole memiliki perilaku seperti node biasa
ketika proses pembentukan routing. Saat paket
melewati node blackhole, maka node blackhole
akan membuang paket tersebut sehingga paket
tersebut tidak sampai ke node tujuan.

Gambar 7. Diagram alir Grayhole

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 4799

4. PENGUJIAN DAN ANALISIS 2 24.7525 19.8020 1.20 164,520

3 44.8980 20.4082 2.17 92,068

4.1 Hasil Pengujian


4.1.3 Hasil penngujian protokol routing
4.1.1 Hasil pengujian protokol DSDV dalam DSDV dalam kondisi terdapat serangan
kondisi normal Grayhole
Dari hasil pengujian sesuai dengan skenario Pada tabel 4 menampilkan hasil pengujian
pertama yaitu variasi jumlah node normal, maka sesuai dengan skenario kedua yaitu variasi
didapatkan hasil sesuai dengan tabel 2. Hasil jumlah node penyerang Grayhole, maka
pengujian menggunakan empat parameter QoS. didapatkan hasil sesuai tabel 4. Data didapatkan
dengan skenario menambahkan node Grayhole
Tabel 2. Hasil Pengujian Protokol Routing tiap simulasi sebanyak 1 node untuk setiap
DSDV dalam Kondisi Normal jumlah node (50 node, 75 node, 100 node dan
Average 125 node).Hasil pengujian meliputi empat
end-to- Normalized parameter QoS.
Throughput
Node PDR (%) end Routing
(kbps) Tabel 4. Hasil Pengujian Protokol Routing
delay Load
(ms) DSDV dalam kondisi terdapat serangan
50 73.1183 0.000 3.17 19.529
Grayhole
75 89.8990 10.101 4.10 25.719 Jumlah Average
Node node PDR end-to-end Throughput NRL
100 10.6383 10.6383 1.11 336.400 penyerang delay
1 81.6327 0.0000 3.72 16.738
125 23.4694 10.2041 1.15 185.913
50 2 64.6465 0.0000 3.01 21.625

4.1.2 Hasil pengujian protokol routing DSDV 3 79.7980 10.1010 3.72 17.190

dalam kondisi terdapat serangan Blackhole 1 89.4737 10.5263 3.96 25.929


Pada tabel 3 menampilkan hasil pengujian 75 2 89.6907 10.3093 4.00 25.667
sesuai dengan skenario kedua yaitu variasi
3 89.1304 21.7391 3.77 27.622
jumlah node penyerang Blackhole, maka
didapatkan hasil sesuai tabel 3. Data didapatkan 1 16.1290 10.7527 0.82 222.000
dengan skenario menambahkan node blackhole 100 2 15.8416 9.90099 0.99 207.625
tiap simulasi sebanyak 1 node untuk setiap
3 9.78261 10.8696 1.00 372.778
jumlah node (50 node, 75 node, 100 node dan
125 node). Hasil pengujian meliputi empat 1 8.16327 10.2041 0.66 523.375

parameter QoS. 125 2 15.9574 10.6383 0.72 288.467

Tabel 3. Hasil Pengujian Protokol Routing 3 7.52688 21.5054 0.35 603.286

DSDV dalam kondisi terdapat serangan


Blackhole 4.2 Analisis Hasil Pengujian
Jumlah
Average end-to- Throughput
Node node PDR (%) NRL
penyerang
end delay (ms) (kbps) 4.2.1 Analisis Hasil Pengujian Protokol
1 81.6327 0.0000 3.72 16.500 Routing DSDV dalam Kondisi Normal
50 2 75.0000 0.0000 3.35 18.389
4.2.1.1 Packet Delivery Ratio Tanpa Serangan
3 54.0816 0.0000 2.47 24.698 Dari hasil pada gambar 8 dapat dilihat
1 89.1304 21.7391 3.77 26.634 bahwa terjadi penurunan nilai yang signifikan
75 2 89.4737 10.5263 3.91 26.471
pada penambahan node yaitu dari 75 node ke 100
node. Hal tersebut dapat terjadi karena node
3 89.4737 10.5263 3.91 25.953
yang bertambah banyak akan semakin padat pula
1 13.0000 10.0000 0.82 255.923 node tersebut dan mengakibatkan penambahan
100 2 14.8515 9.90099 0.85 224.333 jumlah hop yang terbentuk, maka akan semakin
terjadi perubahan rute pada node tersebut dan
3 11.9565 32.6087 0.64 299.273
mengakibatkan kualitas PDR menurun.
125 1 29.1667 20.8333 1.33 151,607 Peningkatan nilai PDR juga terjadi pada
penambahan 50 node ke 75 node, dan
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 4800

penambahan 100 node ke 125 meskipun tidak se-


signifikan ketika nilai PDR mengalami
penurunan. Semakin banyak jumlah node maka
nilai PDR akan mengalami penurunan.

Gambar 10. Throughput Tanpa Serangan

4.2.1.4 Normalized Routing Load Tanpa


Serangan
Pada gambar 11 menunjukkan bahwa
terdapat kenaikan nilai normalized routing load
Gambar 8. Packet Delivery Ratio Tanpa yang signifikan pada penambahan node dari 75
Serangan node ke 100 node. Peningkatan ini disebabkan
karena pada proses route discovery pada DSDV
4.2.1.2 Average end-to-end delay Tanpa mengalami peningkatan (nilai normalized
Serangan routing attack menjadi meningkat dan kurang
Pada hasil pada gambar 9, dapat dilihat efisien). Penurunan yang tidak terlalu signifikan
bahwa terjadi peningkatan nilai yang signifikan terjadi pada penambahan node dari 100 node ke
pada penambahan node yaitu dari 50 node ke 75 125 node.
node. Hal tersebut dapat terjadi karena DSDV
adalah protokol yang bersifat proaktif, memiliki
informasi routing tabel antar tetangganya dan
informasi yang dimiliki tersebut akan dilakukan
update secara berkala. Semakin banyak jumlah
node maka nilai average end-to-end delay akan
mengalami peningkatan.

Gambar 11. Normalized Routing Load Tanpa


Serangan

4.2.2 Analisis Hasil Pengujian Protokol


Routing DSDV dalam Kondisi Terdapat
Serangan Blackhole
Gambar 9. Average end-to-end delay Tanpa
Serangan 4.2.2.1 Packet Delivery Ratio Ketika Serangan
Blackhole
4.2.1.3 Throughput Tanpa Serangan Pada gambar 12 menunjukkan bahwa
Pada gambar 10 dapat dilihat bahwa terjadi terdapat penurunan dan juga peningkatan nilai
penurunan nilai yang signifikan pada packet delivery ratio. Penurunan disebabkan
penambahan node yaitu dari 75 node ke 100 karena adanya Blackhole attack yang melakukan
node. Hal tersebut dapat terjadi karena DSDV drop paket untuk paket yang dilewatinya
adalah protokol yang bersifat proaktif, memiliki sehingga membuat paket tidak sampai ke node
informasi routing tabel antar tetangganya dan tujuan dan mengakibatkan kualitas packet
informasi yang dimiliki tersebut akan dilakukan delivery ratio menurun.
update secara berkala. Semakin banyak jumlah
node maka nilai throughput akan mengalami
penurunan. Peningkatan ang tidak terlalu
signifikan terjadi pada penambahan node dari 50
node ke 75 node dan dari 100 node ke 125 node.

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 4801

Gambar 14. Throughput ketika serangan


Gambar 12. Packet Delivery Ratio ketika Blackhole
Serangan Blackhole
4.2.1.4 Normalized Routing Load Ketika
4.2.1.2 Average end-to-end delay Ketika Serangan Blackhole
Serangan Blackhole Pada gambar 15 menunjukkan bahwa
Pada gambar 13 menunjukkan bahwa terdapat penurunan dan peningkatan nilai
terdapat penurunan dan peningkatan nilai normalized routing load. Peningkatan
average end-to-end delay. Peningkatan disebabkan karena adanya Blackhole attack yang
disebabkan karena adanya Blackhole attack yang melakukan drop paket untuk paket yang
melakukan drop paket untuk paket yang dilewatinya sehingga membuat paket tidak
dilewatinya sehingga membuat paket tidak sampai ke node tujuan dan mengakibatkan nilai
sampai ke node tujuan dan mengakibatkan nilai normalized routing attack meningkat.
average end-to-end delay meningkat.

Gambar 13. Average End-to-end Delay Ketika


Serangan Blackhole

4.2.1.3 Throughput Ketika Serangan Gambar 15. Normalized Routing Load ketika
Blackhole serangan Blackhole
Pada gambar 14 menunjukkan bahwa
terdapat penurunan nilai throughput. Penurunan 4.2.3 Analisis Hasil Pengujian Protokol
disebabkan karena adanya Blackhole attack yang Routing DSDV dalam Kondisi Terdapat
melakukan drop paket untuk paket yang Serangan Grayhole
dilewatinya sehingga membuat paket tidak
sampai ke node tujuan dan mengakibatkan nilai 4.2.3.1 Packet Delivery Ratio Ketika Serangan
throughput menurun. Grayhole
Pada gambar 16 menunjukkan bahwa
terdapat penurunan dan juga peningkatan nilai
packet delivery ratio. Penurunan disebabkan
karena adanya Grayhole attack yang melakukan
drop paket secara acak dengan presentase
sebesar 50% di-drop dan 50% tidak di-drop
untuk paket yang dilewatinya sehingga membuat
paket yang di-drop tidak sampai ke node tujuan

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 4802

dan mengakibatkan kualitas packet delivery


ratio menurun.

Gambar 18. Throughput ketika Serangan


Gambar 16. Packet Delivery Ratio ketika Grayhole
Serangan Grayhole
4.2.3.4 Normalized Routing Load Ketika
4.2.3.2 Average end-to-end delay Ketika Serangan Grayhole
Serangan Grayhole Pada gambar 19 menunjukkan bahwa
Pada gambar 17 menunjukkan bahwa terdapat penurunan dan peningkatan nilai
terdapat peningkatan nilai average end-to-end normalized routing load. Peningkatan
delay. Peningkatan disebabkan karena adanya disebabkan karena adanya Grayhole attack yang
Grayhole attack yang melakukan drop paket melakukan drop paket secara acak dengan
secara acak dengan presentase sebesar 50% di- presentase sebesar 50% di-drop dan 50% tidak
drop dan 50% tidak di-drop untuk paket yang di-drop untuk paket yang dilewatinya sehingga
dilewatinya sehingga membuat paket yang di- membuat paket tidak sampai ke node tujuan dan
drop tidak sampai ke node tujuan dan mengakibatkan nilai normalized routing attack
mengakibatkan kualitas average end-to-end meningkat (nilai normalized routing attack
delay meningkat. menjadi meingkat dan kurang efisien).

Gambar 17. Average end-to-end delay ketika


Serangan Grayhole

4.2.3.3 Throughput Ketika Serangan Grayhole Gambar 19. Normalized Routing Load ketika
Pada gambar 18 menunjukkan bahwa Serangan Grayhole
terdapat penurunan nilai throughput. Penurunan
disebabkan karena adanya Grayhole attack yang 5. PENUTUP
melakukan drop paket secara acak dengan
presentase sebesar 50% di-drop dan 50% tidak
1. Setelah mendapatkan hasil dari penelitian
di-drop untuk paket yang dilewatinya sehingga
yang telah dilakukan, berikut merupakan
membuat paket yang di-drop tidak sampai ke
kesimpulan yang dapat diambil:
node tujuan dan mengakibatkan kualitas
throughput menurun.
a. Pada pengujian berdasarkan parameter
pengujian Packet Delivery Ratio (PDR),
didapatkan bahwa terdapat peningkatan dan juga

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 4803

penurunan nilai PDR dengan serangan blackhole 125.


dan dengan serangan grayhole. Protokol DSDV
merupakan protokol yang bersifat proaktif d. Pada pengujian Normalized Routing Load
sehingga kemungkinan rendahnya paket sampai (NRL), didapatkan bahwa terdapat peningkatan
ke destination dapat terjadi, hal tersebut ditandai dan juga penurunan nilai NRL dengan serangan
dengan cukup rendahnya nilai PDR dalam blackhole dan dengan serangan grayhole. Nilai
penelitian ini. Berdasarkan hasil penelitian, NRL dengan serangan blackhole mengalami
serangan blackhole dan serangan grayhole peningkatan dan juga penurunan dibandingkan
dengan variasi jumlah penyerang terbukti sebelum serangan. Nilai dari NRL dengan
mempengaruhi kuliatas PDR dari protokol serangan grayhole mengalami peningkatan yang
DSDV. Nilai PDR mengalami penurunan yang cukup signifikan pada beberapa skenario dengan
cukup signifikan pada serangan blackhole jumlah node tertentu dibandingkan dengan nilai
dengan jumlah node 50. NRL tanpa serangan. Secara umum nilai NRL
dengan serangan grayhole memiliki peningkatan
b. Pengujian berdasarkan parameter pengujian yang lebih tinggi dibandingkan dengan serangan
average end-to-end delay, didapatkan blackhole. Pada pengujian ini terbukti bahwa
mengalami peningkatan baik saat terkena serangan blackhole dan serangan grayhole
serangan blackhole ataupun saat terkena memiliki pengaruh pada kualitas protokol
serangan grayhole. Peningkatan nilai average DSDV.
end-to-end delay menandakan penurunan
kulaitas jaringan. Nilai average end-to-end delay 2. Dengan mengacu pada hasil pengujian,
sebelum terkena serangan mengalami kinerja protokol routing DSDV mengalami
peningkatan seiring dengan pertambahan jumlah penurunan di beberapa parameter QoS jika
node. Nilai average end-to-end delay juga terkena serangan. Baik serangan blackhole
mengalami peningkatan dibandingkan tanpa maupun grayhole, keduanya memberikan
serangan. Pada skenario dengan serangan dampak bagi penurunan kualitas kinerja protokol
blackhole, nilai average end-to-end delay routing DSDV. Beberapa nilai parameter
mengalami peningkatan seiring pertambahan pengujian memberikan nilai yang tidak stabil
jumlah node dan jumlah node penyerang. Nilai atau naik turun hal ini disebabkan karena
average end-to-end delay dengan serangan protokol routing yang digunakan dalam
grayhole mengalami peningkatan tetapi masih peneltian ini adalah protokol routing DSDV
lebih rendah dibandingkan dengan serangan yang bersifat proaktif.
blackhole. Pada pengujian ini terbukti bahwa
serangan blackhole dan serangan grayhole
terbukti memberikan dampak pada kualitas 6. DAFTAR PUSTAKA
jaringan protokol DSDV. Aditya, I., 2013. PERBANDINGAN
KONSUMSI ENERGI PROTOKOL
c. Pengujian berdasarkan pengujian throughput, DESTINATION SEQUENCED
didapatkan terjadi penurunan nilai throughput DISTANCE VEKTOR DENGAN
baik saat terkena serangan blackhole ataupun OPTIMIZED LINK STATED ROUTING
saat terkena serangan grayhole. Peningkatan PADA MOBILE AD HOC NETWORK.
nilai throughput juga terjadi namun hanya pada
skenario dengan serangan blackhole pada Arifianto, A.K., 2019. Dampak Serangan Black
banyak node 125. Nilai throughput yang tidak Hole Terhadap Protokol Routing
stabil dapat terjadi karena node pada protokol Destination-Sequenced Distance Vector
DSDV memiliki routing table yang menyimpan (DSDV) Dengan Model Mobilitas
informasi ke node tetangga dan melakukan Random Pada MANET.
update routing table dalam waktu tertentu. Das, I., Lobiyal, D.K. and Katti, C.P., 2014.
Berdasarkan penelitian tebukti bahwa serangan Effect Of Node Mobility Onaomdv
blackhole dan serangan grayhole memiliki Protocol in Manet. International Journal
pengaruh dalam kulaitas protokol DSDV dalam of Wireless & Mobile Networks, 6(3),
hal ini adalah nilai throughput yang mengalami pp.91–99.
penurunan. Nilai troughput mengalami https://doi.org/10.5121/ijwmn.2014.6307
penurunan yang cukup signifikan pada skenario .
dengan serangan grayhole pada node sebanyak

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 4804

Dharmawat, A., 2018. Security Issues in Innovation and Challenges in Cyber


MANET: A Review of Black Hole Security (ICICCS-INBUSH). [online]
Attacks in MNET. 9(3), p.4. 2016 International Conference on
Innovation and Challenges in Cyber
Dixit, S., Joshi, K.K. and Joshi, N., 2015. A
Security (ICICCS-INBUSH). Greater
Review: Black Hole and Gray Hole
Noida, India: IEEE. pp.336–341.
Attack in MANET. International Journal
https://doi.org/10.1109/ICICCS.2016.754
of Future Generation Communication and
2314.
Networking, 8(4), pp.287–294.
https://doi.org/10.14257/ijfgcn.2015.8.4. Sureshbhai, T.H., Mahajan, M. and Rai, M.K.,
28. 2018. An Investigational Analysis of
DSDV, AODV and DSR Routing
Dorri, A. and Kamel, S.R., 2015. Security
Protocols in Mobile Ad Hoc Networks. In:
Challenges in Mobile Ad Hoc Networks:
2018 International Conference on
A Survey. International Journal of
Intelligent Circuits and Systems (ICICS).
Computer Science & Engineering Survey,
[online] 2018 International Conference on
6(1), pp.15–29.
Intelligent Circuits and Systems (ICICS).
https://doi.org/10.5121/ijcses.2015.6102.
Phagwara: IEEE. pp.281–285.
Gurung, S. and Chauhan, S., 2018. A novel https://doi.org/10.1109/ICICS.2018.0006
approach for mitigating gray hole attack in 4.
MANET. Wireless Networks, 24(2),
Yanuar, G.C., 2016. ANALISIS
pp.565–579.
PERBANDINGAN UNJUK KERJA
https://doi.org/10.1007/s11276-016-
PROTOKOL ROUTING PROAKTIF
1353-5.
B.A.T.M.A.N. TERHADAP ROUTING
Ilham, M., 2019. ANALISIS KINERJA PROTOKOL PROAKTIF OLSR PADA
ROUTING PROTOCOL ZRP JARINGAN MANET.
TERHADAP SERANGAN BLACK
HOLR DAN GRAY HOLE PADA
VEHICULAR AD-HOC NETWORK.
Kaur, J. and Singh, A., 2020. A Review Study on
the Use of MANET for Wireless Devices.
SSRN Electronic Journal. [online]
https://doi.org/10.2139/ssrn.3572817.
Laqtib, S., El Yassini, K., Houmer, M., El
Ouadghiri, M.D. and Hasnaoui, M.L.,
2016. Impact of mobility models on
Optimized Link State Routing Protocol in
MANET. In: 2016 International
Conference on Wireless Networks and
Mobile Communications (WINCOM).
[online] 2016 International Conference on
Wireless Networks and Mobile
Communications (WINCOM). Fez,
Morocco: IEEE. pp.104–109.
https://doi.org/10.1109/WINCOM.2016.7
777199.
Mandal, J.K. and Hassan, K.L., 2015. Analysis
of Black Hole and Gray Hole Attack in
MANET based on Simulation through
NS2. p.12.
Sharma, D. and Kumar, R., 2016. Reviewing the
impact of wormhole attack in MANET.
In: 2016 International Conference on

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Anda mungkin juga menyukai