Anda di halaman 1dari 10

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
JL. Veteran No.8, Malang, 65145, Indonesia
Telp. : +62-341-577911 ; Fax : +62-341-577911
http://filkom.ub.ac.id E-mail : filkom@ub.ac.id

DOKUMEN PRAPROPOSAL SKRIPSI SA2 - 01A

Nama Mahasiswa : Muhammad Aldian Faizun Irsyad


NIM : 175150209111005
Jurusan : Teknik Informatika
Program Studi : Teknik Informatika
Keminatan : Komputasi Berbasis Jaringan
Bidang Skripsi : Komputasi Berbasis Jaringan
Jenis Penelitian : Implementatif / Non-Implementatif *)
Tipe Penelitian : Implementatif – Perancangan (Development)
Asal Judul Skripsi : Usulan Sendiri / Usulan Pembimbing *)
Judul : Modifikasi Update Routing Table Protokol Distance
Sequenced Distance Vector (DSDV) di Jaringan Mobile
Ad-Hoc Network (MANET) Berdasarkan Konsumsi
Energi Menggunakan Network Simulator 3.
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
JL. Veteran No.8, Malang, 65145, Indonesia
Telp. : +62-341-577911 ; Fax : +62-341-577911
http://filkom.ub.ac.id E-mail : filkom@ub.ac.id

Latar Belakang Dunia teknologi informasi semakin menunjukkan


(Maksimal 500 Kata dan perkembangannya dalam hal media untuk komunikasi satu sama lain
Sitasi Penelitian atau yang bermula menggunakan kabel (wired) menjadi nirkabel atau
fakta lapangan yang tanpa kabel (wireless). Penggunaan komunikasi secara nirkabel
menjadi salah satu perhatian yang besar dalam bidang telekomunikasi
ada)
dan informasi (Djanali, et al., 2017). Banyak kelebihan yang diperoleh
menggunakan media nirkabel seperti mobilitas yang tinggi dan tidak
bergantung dengan koneksi yang tetap seperti media kabel.
Mobile Ad-Hoc Network (MANET) merupakan salah satu
perkembangan teknologi berbasis nirkabel yang terdiri dari
sekumpulan node yang saling berkomunikasi tanpa menggunakan
infrastruktur tetap yang bergerak secara dinamis (Kukreja & Kambhra,
2014). Salah satu tantangan pada MANET yaitu terletak pada
keterbatasan energi dan mobilitas dinamis yang dimiliki oleh masing-
masing node. Pemilihan mekanisme protokol routing sangatlah
penting agar dapat bekerja secara efektif serta menjamin stabilitas
rute pengiriman suatu paket data dari sumber hingga mencapai
tujuan. Protokol routing pada MANET pada dasarnya dibedakan
menjadi tiga karakteristik yaitu protokol routing proaktif, reaktif, dan
hybrid.
Protokol routing proaktif menggunakan mekanisme yang
secara berkala melakukan update routing table untuk
mempertahankan stabilisasi dan konsistensi sebuah rute komunikasi.
Reaktif merupakan routing protocol yang hanya akan mencari dan
membuat sebuah jalur komunikasi ketika terdapat permintaan (on-
demand). Sedangkan hybrid routing protocol adalah kombinasi antara
routing protocol proaktif dan reaktif (Djanali, et al., 2017). Tujuan
utama routing protocol pada MANET yaitu untuk memaksimalkan
throughput, network lifetime, dan rendah delay (Windianto, et al.,
2015).
Destination Sequenced Distance Vector (DSDV) adalah salah
satu protokol routing proaktif. DSDV merupakan perkembangan dari
algoritma bellman-ford. Pada DSDV, setiap mobile node menyimpan
routing table untuk menyimpan beberapa informasi seperti hop
(loncatan), cost, dan destination sequence number (Akbar, et al.,
2018). Sequence number berfungsi untuk menghindari terjadinya
looping. DSDV membutuhkan konsumsi energi yang besar karena
harus selalu memperbarui routing table secara periodik (Assidiq,
2018).
Pada penelitian yang telah dilakukan oleh Aloysius Tri Sulistyo
Putranto mengenai perbandingan konsumsi energi pada protokol
routing ADOV dan DSDV memberikan hasil bahwa pada protokol
routing DSDV kurang baik jika diterapkan pada jaringan dengan
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
JL. Veteran No.8, Malang, 65145, Indonesia
Telp. : +62-341-577911 ; Fax : +62-341-577911
http://filkom.ub.ac.id E-mail : filkom@ub.ac.id

jumlah node yang besar dan dengan mobilitas yang tinggi karena
protokol routing DSDV selalu memperbarui routing table secara
berkala (Putranto, 2016).
Pada jaringan MANET harus memperhitungkan pemakaian
energi dengan penggunaan yang sedikit sehingga dapat
meningkatkan network lifetime pada suatu jaringan. Keterbatasan
energi yang dimiliki node pada MANET menjadi perhatian khusus
terutama pada protokol routing proaktif seperti DSDV yang
membutuhkan konsumsi energi yang besar karena harus
memperbarui routing table secara periodik. Maka dari itu pada
penelitian ini fokus pada modifikasi protokol routing DSDV terhadap
update routing table berdasarkan konsumsi energi yang dimiliki oleh
sebuah node sehingga komunikasi antar node-node dapat bertahan
lebih lama.

Landasan Kepustakaan 1. MANET


(Maksimal 250 Kata)
Moble Ad-Hoc Network berasal dari kata “ad hoc” yang
memiliki arti yaitu hanya untuk keperluan atau jika terdapat
keperluan. Jaringan ad hoc memiliki sifat yang sementara dan bekerja
secara independent atau dengan nama lain yaitu tidak bergantung
pada infratstruktur yang ada (Widyaningrum & Salman, 2014).
Jaringan ad hoc didirikan pertama kali oleh lembaga riset militer milik
Amerika Serikat bernama DARPA pada tahun 1972. DARPA memiliki
sebuah proyek berbasis jaringan nirkabel agar dapat berkomunikasi
pada saat kondisi di medan perang. Proyek tersebut dikembangkan
oleh IETF hingga masuk pada jaman generasi ketiga dengan
diperkenalkan menjadi teknologi bernama Mobile Ad-Hoc Network
(MANET).
Mobile Ad-Hoc Network (MANET) adalah kumpulan dari
beberapa node yang saling berkomunikasi tanpa harus memerlukan
infrastruktur atau adminstrasi terpusat (Assidiq, 2018). Teknologi ini
dapat diterapkan pada lingkungan dalam kondisi darurat, bencana
alam, operasi militer, dan sebagainya (Windianto, et al., 2015). Node
dapat berperan multi fungsi yaitu sebagai host yang terhubung ke
jaringan serta memiliki kemampuan untuk mengirim dan menerima
data. Selain itu node dapat menjadi penghubung atau sebagai
jembatan antara node satu dengan node lainnya.
MANET merupakan teknologi yang berbasis adhoc yang bekerja
menggunakan media transmisi wireless dan bergerak secara dinamis.
Broadcasting adalah salah satu dasar yang digunakan untuk
pengiriman data pada jaringan MANET serta routing yang tidak
memiliki subnet work sehingga tidak memiliki router secara eksplisit
karena setiap node dapat berperan menjadi router (Widyaningrum &
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
JL. Veteran No.8, Malang, 65145, Indonesia
Telp. : +62-341-577911 ; Fax : +62-341-577911
http://filkom.ub.ac.id E-mail : filkom@ub.ac.id

Salman, 2014). MANET memiliki komponen utama dalam proses


penentuan rute yang biasa disebut dengan proses routing.
Penggunaan routing protocol pada MANET berguna untuk membantu
untuk komunikasi antar node mulai dari pengiriman paket dari source
node menuju destination node.
Berikut beberapa karakteristik pada jaringan MANET:
a. Tanpa infrastruktur dan otonomi, jaringan MANET tidak
bergantung pada infrastruktur atau administrasi terpusat dan
setiap node melakukan komunikasi secara distribusi peer-to-
peer.
b. Topologi dinamis, setiap node bergerak bebas dan acak
sehingga tidak dapat diprediksi.
c. Sumber daya terbatas, pada masing-masing node memiliki
baterai dengan daya yang terbatas sehingga kemampuan
processing juga terbatas yang berakhir dengan membatasi
layanan dan aplikasi.

2. Protokol Routing
Routing merupakan sebuah fungsi untuk menentukan rute
informasi yang terletak pada lapisan network.Routing adalah
algoritma untuk perpindahan informasi di seluruh jaringan dari soure
node hingga mencapai ke destination node dengan syarat terdapat
satu node berperan sebagai perantara atau intermediate node
(Putranto, 2016). Terdapat fungsi lain dari routing protocol pada
MANET yaitu untuk proses adaptasi terhadap perubahan topologi dan
trafik yang disebabkan oleh pergerakan acak dari sebuah node. Pada
Gambar 2.2 adalah klasifikasi routing protocol pada MANET.

a. Proaktif atau table-driven protocol


Proaktif adalah jenis routing protocol yang selalu
berusaha menjaga informasi routing untuk terus update
routing table secara berkala pada setiap node (Assidiq,
2018). Distribusi routing table bersifat broadcast ke
seluruh node agar dapat merespon jika terjadi perubahan
topologi dan segera diperbarui demi konsitensi routing
table. Selama topologi jaringan tidak berubah dengan
cepat maka routing table akan menghasilkan tingkat
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
JL. Veteran No.8, Malang, 65145, Indonesia
Telp. : +62-341-577911 ; Fax : +62-341-577911
http://filkom.ub.ac.id E-mail : filkom@ub.ac.id

presisi yang tinggi terhadap kondisi topologi suatu


jaringan.
Kelebihan dari routing protocol ini yaitu menjamin
terkait quality of service seperti latency dan kebutuhan
koneksi yang bersifat real time (Alfinanto, 2016). Salah satu
kelemahan protokol proaktif yaitu tingginya nilai overhead
yang harus dibebankan pada jaringan. Overhead
disebabkan oleh pembaruan yang terus menerus pada
tabel routing sehingga menghasilkan lalu lintas paket
control yang tidak diperlukan dan mengkonsumsi baterai
perangkat mobile. Berikut beberapa contoh routing
protocol proaktif yaitu:
 Destination Sequenced Distance Vector (DSDV)
 Optimized Link State Routing (OLSR)
 Fisheye State Routing (FSR)
 Intrazone Routing Protocol (IARP)
 Witness Aided Routing (WAR)

b. Reaktif atau on-demand routing protocol

Reakif adalah jenis routing protocol yang


bersifat on-demand atau sesuai permintaan yang
artinya proses pencarian rute hanya akan dilakukan
jika terdapat permintaan komunikasi antara node
sumber dengan node tujuan, jadi routing table hanya
berisi informasi rute ke tujuan saja (Putranto, 2016).
Pada protokol ini menggunakan 2 mekanisme
berbeda untuk menemukan dan mempertahankan
suatu rute yaitu route discovery dan route
maintenance. Pada proses route discovery memiliki
pesan Route Request (RREQ) dan Route Reply (RREP)
serta pada proses route maintenance hanya terdapat
pesan Route ErrorRouting protocol reaktif
menghasilkan nilai overhead yang rendah
(Pamungkas & Djanali, 2012). Berikut beberapa
contoh routing protocol reaktif yaitu:

 Adhoc On-Demand Distance Vector (AODV)


KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
JL. Veteran No.8, Malang, 65145, Indonesia
Telp. : +62-341-577911 ; Fax : +62-341-577911
http://filkom.ub.ac.id E-mail : filkom@ub.ac.id

 Dynamic Source Routing (DSR)


 Associativity Based Routing (ABR)
 Dynamic Manet on Demand (DYMO)
 Temporally-Ordered Routing Algorithm
(TORA)

3. Destination Sequenced Distance Vector


Destination Sequenced Distance Vector (DSDV) merupakan
routing protocol yang bersifat proaktif atau table-driven. DSDV adalah
hasil pengembangan dari algoritma bellman-ford. Routing table pada
DSDV menyimpan beberapa informasi seperti hop (loncatan) node
selajutnya, cost dari node sumber ke node tujuan, dan destination
sequence number yang berasal dari node tujuan (Putranto, 2016).
Setiap node menyampaikan pesan informasi routing dengan cara
broadcast secara berkala (Anand & Prakash, 2012). Pembaruan secara
berkala akan menghasilkan kontrol lalu lintas yang banyak dijaringan
sehingga menjadi tidak efisien, maka permasalahan itu dapat
diselesaikan dengan cara full dump dan incremental packet (Khokhar,
et al., 2013). Kelebihan yang dimiliki oleh routing protocol DSDV yaitu
memiliki destination sequence number untuk menghindari terjadinya
looping ketika proses routing. Salah satu fungsi lain dari destination
sequence number yaitu untuk menjaga informasi routing table untuk
selalu up to date dengan memperbarui rute yang lama menjadi rute
yang baru. Namun DSDV juga memiliki kelemahan yaitu konsumsi
energi yang cukup besar karena sifatnya yang proaktif sehingga harus
memperbarui routing table secara periodik (Assidiq, 2018).
Proses update rute pada suatu jaringan maka DSDV
menggunakan 2 teknik yaitu time-driven dan event-driven. Time-
driven suatu node akan saling bertukar informasi dengan node lainnya
untuk mendapatkan informasi yang terbaru secara periodik atau
kurun waktu tertentu. Sedangkan pada event-driven terjadi ketika
terdapat pembaruan yang penting (Putranto, 2016). Setiap node
memiliki routing table yang berisi beberapa rute untuk menuju node
lain yang dapat dijangkau dalam suatu jaringan dan jumlah hop untuk
setiap node tujuannya (Widasari, et al., 2018). Setiap entri tabel
mempunyai sequence number yang akan bertambah setiap kali
sebuah node mengirimkan pesan pembaruan. Ketika topologi
mengalami perubahan maka node akan mendeteksi dan mengirimkan
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
JL. Veteran No.8, Malang, 65145, Indonesia
Telp. : +62-341-577911 ; Fax : +62-341-577911
http://filkom.ub.ac.id E-mail : filkom@ub.ac.id

informasi pembaruan rute menuju node tetangganya. Ketika node


menerima paket pembaruan maka node mengekstrak informasi dari
paket sehingga routing table dapat diperbarui (Widasari, et al., 2018).

4. Network Simulator 3
Network Simulator 3 muncul pertama kali pada tahun 2008.
NS-3 adalah aplikasi untuk simulasi jaringan computer yang bersifat
open source (Assidiq, 2018). Karena NS-3 yang sifatnya open source
maka dapat menambahkan fungsi-fungsi baru core dalam NS-3. Core
pada NS-3 menggunakan Bahasa pemrograman C++ dan Python. Core
berfungsi untuk implementasi design pattern seperti templates,
callbacks, pointers, dan copy-on-write (Atmojo, 2016). NS-3 bukan
merupakan perkembangan dari NS-2. Tujuan dari dibangunnya NS-3
yaitu untuk simulasi dan pengembangan untuk penelitian dalam
bidang networking. NS-3 dapat diintegrasikan dengan eksperimen
secara testbed sehingga jika terdapat protokol jaringan yang baru
dapat diuji kinerjanya. NS-3 juga dapat terintegrasi dengan software
wireshark agar dapat melihat trace output.Hasil simulasi pada NS-3
dapat ditampilkan berupa grafik sehingga memudahkan saat
melakukan analisis (Irawan & Roestam, 2011).

Network Simulator 3 sebagai alat bantu untuk simulasi jaringan


memiliki model-model untuk semua elemen jaringan yang terdapat
pada jaringan real. Berikut adalah elemen-elemen tersebut:

a. Node, adalah gambaran abstraksi suatu perangkat komputasi


dasar atau biasa disebut dengan computer. Abstraksi ini
diwakili oleh kelas Node dalam Bahasa pemrograman C++.
b. Aplikasi, adalah untuk menciptakan beberapa kegiatan untuk
disimulasikan
c. Channel, adalah media untuk aliran data dalam jaringan untuk
saluran komunikasi.
d. Net device, adalah gambaran perangkat keras yang disebut
dengan peripheral card. Peripheral card dapat menjalankan
beberap fungsi sehigga biasa disebut Network Interface Cards
(NICs). Sebuah NIC tidak dapat menjalankan fungsinya tanpa
sebuah software driver untuk mengkontrol perangkat keras
tersebut. NIC dapat dikontrol dengan network device driver
yaitu net device. Net device digambarkan dengan sebuah kelas
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
JL. Veteran No.8, Malang, 65145, Indonesia
Telp. : +62-341-577911 ; Fax : +62-341-577911
http://filkom.ub.ac.id E-mail : filkom@ub.ac.id

NetDevice untuk mengatur koneksi ke objek Node dan


Channel.
e. Topology Helpers, adalah untuk membantu sebuah jaringan
agar dapat menjalankan simulasi.

Rumusan Masalah 1. Bagaimana implementasi dari modifikasi protokol routing Distance


(Diisi dalam bentuk Sequenced Distance Vector terhadap update routing table
numbering) berdasarkan konsumsi energi Node pada jaringan MANET?
2. Bagaimana pengaruh dari modifikasi protokol routing Distance
Sequenced Distance Vector terhadap update routing table
berdasarkan konsumsi energi Node pada jaringan MANET?

Metode yang digunakan Pada penelitian ini melakukan modifikasi routing protocol
untuk menyelesaikan Distance Sequenced Distance Vector pada jaringan MANET.
permasalahan Modifikasi terletak pada update routing table dengan merubah
(Maks 250 kata dan 1 interval waktu berdasarkan konsumsi energi sebuah node.
Gambar Metode)
Daftar Pustaka Akbar, H., Jatmika, A. H. & Albar, M. A., 2018. Analisis Pengaruh
Metode LET pada Protokol Routing Proaktif dan Reaktif di
Jaringan MANET. J-COSINE, 2(2), pp. 120-126.
Alfinanto, A., 2016. Analisis Perbandingan Unjuk Kerja Protokol
Routing Reaktif (DYMO) Terhadap Routing Reaktif (AODV) pada
Jaringan MANET.
Anand, D. & Prakash, S., 2012. Energy Efficient DSDV (EEDSDV)
Routing Protocol for Mobile Ad Hoc Wireless Network.
International Journal of Advanced Research in Computer Science
and Electronics Engineering, 1(3), pp. 103-107.
Assidiq, N. F., 2018. Analisis Pengaruh Kinerja Routing Protocol
AODV (AD HOC-DEMAND VECTOR) dan DSDV (DESTINATION
DISTANCE VECTOR) Terhadap Konsumsi Energi Node pada
Jaringan MANET.
Atmojo, Y. P., 2016. Perbandingan Konsumsi Energi Model
Mobilitas Gauss-Markov dan Randow Walk pada Protokol
Routing AODV.
F., Widasari, E. R. & Bhawiyuga, A., 2018. Analisis Perbandingan
Kinerja Protokol AOMDV, DSDV, ZRP Sebagai Protokol Routing
Pada Mobile Ad-Hoc Network (MANET). Jurnal Pengembangan
Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer, 1(10), p. 3671.
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
JL. Veteran No.8, Malang, 65145, Indonesia
Telp. : +62-341-577911 ; Fax : +62-341-577911
http://filkom.ub.ac.id E-mail : filkom@ub.ac.id

Irawan, D. & Roestam, R., 2011. Simulasi Model Jaringan Mobile


Ad-Hoc (MANET) dengan NS-3. Badan Pengkajian dan
Penerapan Teknologi,, pp. 335-339.
Khokhar, K., Pandya, V. & Mehta, N. D., 2013. Perfomance
Analysis Based on Energy Consumption of AODV and DSDV
Routing Protocol. International Journal of Engineering Research
& Technology (IJERT), 2(4), pp. 2429-2434.
Kukreja, B. & Kambhra, S., 2014. Performance Comparison of
Routing Protocols in MANET. IJCSNS International Journal of
Computer Science and Network Security, 14(8), pp. 108-113.
Pamungkas, K. N. P. & Djanali, S., 2012. Perbaikan Protokol
Dynamic Manet on Demand Berdasarkan Bobot Kehandalan
Rute. jurnal simantec, 2(3), pp. 378-388.
Putranto, A. T. S., 2016. Analisis Penggunaan Energy AODV dan
DSDV pada Mobile Ad Hoc Network.
R., Djanali, S. & Anggoro, R., 2017. Modifikasi Protokol AODV-BR
Menggunakan Link Expiration Time (LET) Untuk Meningkatkan
Stabilitas Link dilingkungan MOBILE Ad-Hoc NETWORK
(MANET). JUTI: Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi, 15(2), pp.
129-139.
Widyaningrum, S. & Salman, M., 2014. Analisis Kinerja Routing
Protocol AODV OLSR dan TORA Terhadap Stabilitas Jaringan
pada Mobile Ad Hoc Network (MANET) Berbasis IPv6.
Windianto, W., Djanalo, S. & Husni, M., 2015. Optimasi Routing
pada Protokol AODV_EXT dengan Menggunakan Link Expiration
Time (LET). JUTI: Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi, 13(2), pp.
143-151.

Status Usulan Diteruskan Menjadi Proposal / Ditolak *)

Keterangan: (apabila ditolak)


KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
JL. Veteran No.8, Malang, 65145, Indonesia
Telp. : +62-341-577911 ; Fax : +62-341-577911
http://filkom.ub.ac.id E-mail : filkom@ub.ac.id

Masukan pembimbing
untuk penulisan
proposal:

Tanda Tangan Malang, 23 Januari 2020


Mahasiswa

Muhammad Aldian Faizun Irsyad


175150209111005
Tanda Tangan Calon Malang, ...........
Dosen Pembimbing

*) Coret yang tidak perlu

**) Keminatan pada JTIF sesuai dengan bidang skripsi yang diambil

Anda mungkin juga menyukai