Ayat Al Quran Dan Alam Semesta
Ayat Al Quran Dan Alam Semesta
Allah menurunkan Al Quran kepada manusia empat belas abad yang lalu. Beberapa fakta
yang baru dapat diungkapkan dengan teknologi abad ke-21 ternyata telah dinyatakan
Allah dalam Al Quran empat belas abad yang lalu. Hal ini menunjukkan bahwa Al Quran
adalah salah satu bukti terpenting yang memungkinkan kita mengetahui keberadaan
Allah.
Allah menurunkan Al Quran kepada manusia empat belas abad yang lalu. Beberapa fakta
yang baru dapat diungkapkan dengan teknologi abad ke-21 ternyata telah dinyatakan
Allah dalam Al Quran empat belas abad yang lalu. Hal ini menunjukkan bahwa Al Quran
adalah salah satu bukti terpenting yang memungkinkan kita mengetahui keberadaan
Allah.
Dalam Al Quran, terdapat banyak bukti bahwa Al Quran berasal dari Allah, bahwa umat
manusia tidak akan pernah mampu membuat sesuatu yang menyerupainya. Salah satu
bukti ini adalah ayat-ayat (tanda-tanda) Al Quran yang terdapat di alam semesta.
“Dia yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada
ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-
ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang? Kemudian pandanglah sekali lagi,
niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu dengan tidak menemukan sesuatu cacat
dan penglihatanmu itu pun dalam keadaan payah.” (Surat Al Mulk: 3-4)
“Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada
ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-
ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang? Kemudian pandanglah sekali lagi
niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu dengan tidak menemukan sesuatu cacat
dan penglihatanmu itu pun dalam keadaan payah.” (QS. Al Mulk: 3-4)
Di alam semesta, miliaran bintang dan galaksi yang tak terhitung jumlahnya bergerak
dalam orbit yang terpisah. Meskipun demikian, semuanya berada dalam keserasian.
Bintang, planet, dan bulan beredar pada sumbunya masing-masing dan dalam sistem
yang ditempatinya masing-masing. Terkadang galaksi yang terdiri atas 200-300 miliar
bintang bergerak melalui satu sama lain. Selama masa peralihan dalam beberapa contoh
yang sangat terkenal yang diamati oleh para astronom, tidak terjadi tabrakan yang
menyebabkan kekacauan pada keteraturan alam semesta.
Di seluruh alam semesta, besarnya kecepatan benda-benda langit ini sangat sulit
dipahami bila dibandingkan dengan standar bumi. Jarak di ruang angkasa sangatlah
besar bila bandingkan dengan pengukuran yang dilakukan di bumi. Dengan ukuran
raksasa yang hanya mampu digambarkan dalam angka saja oleh ahli matematika, bintang
dan planet yang bermassa miliaran atau triliunan ton, galaksi, dan gugus galaksi bergerak
di ruang angkasa dengan kecepatan yang sangat tinggi.
Kecepatan orbital bumi mengitari matahari kurang-lebih enam kali lebih cepat dari
peluru, yakni 108.000 km/jam. (Andaikan kita mampu membuat kendaraan yang dapat
bergerak secepat ini, kendaraan ini dapat mengitari bumi dalam waktu 22 menit.)
Namun, angka-angka ini baru mengenai bumi saja. Tata surya bahkan lebih menakjubkan
lagi. Kecepatan tata surya mencapai tingkat di luar batas logika manusia. Di alam
semesta, meningkatnya ukuran suatu tata surya diikuti oleh meningkatnya kecepatan.
Tata surya beredar mengitari pusat galaksi dengan kecepatan 720.000 km/jam.
Kecepatan Bima Sakti sendiri, yang terdiri atas 200 miliar bintang, adalah 950.000 km/jam
di ruang angkasa.
Kecepatan yang luar biasa ini menunjukkan bahwa hidup kita berada di ujung tanduk.
Biasanya, pada suatu sistem yang sangat rumit, kecelakaan besar sangat sering terjadi.
Namun, seperti diungkapkan Allah dalam ayat di atas, sistem ini tidak memiliki “cacat”
atau “tidak seimbang”. Alam semesta, seperti juga segala sesuatu yang ada di dalamnya,
tidak dibiarkan “sendiri” dan sistem ini bekerja sesuai dengan keseimbangan yang telah
ditentukan Allah.
“Dia Pencipta langit dan bumi. Bagaimana Dia mempunyai anak padahal Dia tidak
mempunyai isteri. Dia menciptakan segala sesuatu; dan Dia mengetahui segala sesuatu.
(Yang memiliki sifat-sifat yang) demikian itu ialah Allah Tuhan kamu; tidak ada Tuhan selain
Dia; Pencipta segala sesuatu, maka sembahlah Dia; dan Dia adalah Pemelihara segala
sesuatu. Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala
yang kelihatan; dan Dialah Yang Maha Halus lagi Maha Mengetahui. Sesungguhnya telah
datang dari Tuhanmu bukti-bukti yang terang; maka barangsiapa melihat (kebenaran itu),
maka (manfaatnya) bagi dirinya sendiri; dan barangsiapa buta (tidak melihat kebenaran
itu), maka kemudharatannya kembali kepadanya.” (QS. AlAn’am: 101-104)
Informasi yang diperoleh melalui penelitian geologi tentang gunung sangatlah sesuai
dengan ayat Al Quran. Salah satu sifat gunung yang paling signifikan adalah
kemunculannya pada titik pertemuan lempengan-lempengan bumi, yang saling menekan
saat saling mendekat, dan gunung ini “mengikat” lempengan-lempengan tersebut.
Dengan sifat tersebut, pegunungan dapat disamakan seperti paku yang menyatukan
kayu. Selain itu, tekanan pegunungan pada kerak bumi ternyata mencegah pengaruh
aktivitas magma di pusat bumi agar tidak mencapai permukaan bumi, sehingga
mencegah magma menghancurkan kerak bumi.
2.2 Menganalisis hukum-hukum yang berhubungan dengan fluida statick dan dinamik
serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
Fluida statik
Fluida dinamik • Menerapkan konsep tekanan hidrostatis, prinsip hukum Archimedes
dan hukum Pascall melalui percobaan
• Melakukan percobaan tentang tegangan permukaan, kapilaritas, dan gesekan fluida
• Mendiskusikan penerapan kosep dan prisip fluida statis dalam pemecahan masalah
• Membuat alat peraga atau demonstrasi penerapan hukum Archimedes dan/atau
hukum Pascall secara berkelompok
• Mendiskusikan karakteristik fluida ideal, asas kontinuitas, dan asas Bernoulli dan
penerapannya secara klasikal dalam memecahkan masalah
• Membuat alat peraga atau demonstrasi penerapan asas Bernoulli secara berkelompok
• Memformulasikan hukum dasar fluida statik
• Menerapkan hukum dasar fluida statik pada masalah fisika sehari-hari
• Memformulasikan hukum dasar fluida dinamik
• Menerapkan hukum dasar fluida dinamik pada masalah fisika sehari-hari
• Menunjukan Ayat Al Qur’an : Al Furqon 2, Al Mujaadalah 11, Al Fathir 12, An Nahl 79, Al
Hasr 21
3.1 Mendeskripsikan sifat-sifat gas ideal monoatomik
Teori kinetik gas
• Persamaan umum gas
• Tekanan dan energi kinetik gas
• Merumuskan hubungan antara tekanan, volume, suhu, kecepatan, dan energi kinetik
dalam diskusi kelas
• Menerapkan konsep tekanan, volume, suhu, kecepatan, dan energi kinetik dalam
diskusi pemecahan masalah • Mendeskripsikan persamaan umum gas ideal pada
persoalan fisika sehari-hari
• Menerapkan persamaan umum gas ideal pada proses isotermik, isokhorik, dan isobarik
• Menunjukan Ayat Al Qur’an : Yunus 101, Ar Rum 48
3.2 Menganalisis perubahan keadaan gas ideal dengan menerapkan hukum
termodinamika
Termodinamika
• Hukum utama termodinamika
• Mesin Carnot • Menghitung usaha, kalor, dan/atau energi dalam dengan menggunakan
prinsip hukum utama termodinamika dalam diskusi kelas
• Menganalisis karakteristik proses isobarik, isokhorik, isotermik, dan adiabatik dalam
diskusi kelas
• Menghitung efisiensi mesin kalor dan koefiseien performans mesin pendingin Carnot
dalam diskusi pemecahan masalah
• Mendeskripsikan usaha, kalor, dan energi dalam berdasarkan hukum utama
termodinamika
• Menganalisis proses gas ideal berdasarkan grafik tekanan-volume (P-V)
• Mendeskripsikan prinsip kerja mesin Carnot
• Menunjukan Ayat Al Qur’an : An Nisaa 162, Alam Nasrah 7, Al Hujurat 7