Anda di halaman 1dari 45

Sistem Neraca

Nasional
Kuliah 1
Pengenalan Official Statistics
Official Statistics

Dalam berita
Definisi:
• Terminologi yang digunakan untuk menyebut ukuran
Official Statistics statistik standar internasional yang sering digunakan
dalam ruang lingkup pemerintah.
(Statistik Resmi) • Statistik tersebut dikeluarkan oleh Kantor Statistik
Pemerintah setiap negara.
Who Kantor Statistik
Pemerintah
3 question about OS

What Program statistik dan prioritas


menurut standar sektor publik

How Sesuai metodologi statistik dan


standar internasional
tahunan,
When triwulanan,
bulanan

Paradigma Negara,
statistik provinsi,
kabupaten/kota
Where

nasional
Populasinya
Whom residen, rumah
tangga, bisnis
Epistemological Basics

REALITY MODEL THEORY

DATA KNOWLEDGE
Realita: Pengumpulan data
Merupakan komplemen Konsep teoritis
empiris
teori dan fakta empiris
Data
Pengukuran
Fenomena alam

data tidak memberitahu kita bagaimana


cara menafsirkannya, dan ketika ada
lebih dari satu interpretasi, teori yang
diadopsi itulah yang membuat
perbedaan
Pengurangan kompleksitas
Piramida Role: support decision making and policy
informasi Audience: Government officials, policy
analysts, managers, stakeholders
• Di tingkatan mikro Properties: Large set of indicators
merupakan statistic dasar
• Di tingkatan makro menjadi
suatu indikator
Role: support analysis and in-depth studies

Audience: Policy analysts, researchers,


statisticians

Properties: Detailed and/or comprehensive


statistical basis, multipurpose
Kualitas data
=
multidimensi
• Model merupakan bentuk
penyederhanaan (simplifications)
• Statistics adalah produk manufaktur yang
pada dasarnya terdiri dari 3 proses dalam
siklus produksinya, yaitu
• Design/development
• Production
• Communication/dissemination
DNA of Official • Kualitas Statistics tergantung pada
• Ketepatan model (kualitas design)
Statistics • Kualitas proses produksi (no errors, no simpangan
dari model)
• Komunikasi tanpa salah paham dan
misinterpretasi.
• Kondisi (anggaran, skills, waktu etc.)
• Statistik memiliki fungsi bahasa
• Kualitas adalah kesesuaian dengan tujuan
• Produk merupakan elemen portofolio yang
lebih besar
Kegunaan Official
Statistik

• Perencanaan
• Evaluasi
• Membuat Keputusan
• Formulasi kebijakan agar tepat sasaran
• Alat konfirmasi dan legitimasi
• Membuat model pembangunan
1. Statistik resmi bersifat praktis. Statistik resmi menyediakan elemen yang sangat
diperlukan dalam sistem informasi masyarakat demokratis, melayani Pemerintah,
ekonomi dan publik dengan data tentang situasi ekonomi, demografis, sosial dan
lingkungan. Untuk tujuan ini, statistik resmi yang memenuhi uji kegunaan praktis harus
dikumpulkan dan disediakan secara independen oleh badan statistik resmi untuk
menghormati hak warga negara atas informasi publik.
2. Statistik resmi menerapkan prinsip ilmiah dan etika profesional. Untuk
mempertahankan kepercayaan pada statistik resmi, badan statistik perlu memutuskan
berdasarkan pertimbangan profesional yang ketat, termasuk prinsip ilmiah dan etika
profesional, tentang metode dan prosedur pengumpulan, pemrosesan, penyimpanan,
dan penyajian data statistik.
3. Informasi disajikan sesuai dengan standar ilmiah. Agar interpretasi data benar, badan
statistik menyajikan informasi sesuai dengan standar ilmiah tentang sumber, metode
10 fundamental dan prosedur statistik.
4. BPS berhak mengomentari interpretasi statistik resmi yang tidak tepat. Badan

principles of
statistik berhak mengomentari interpretasi yang salah dan penyalahgunaan statistik.
5. Sumber data yang baik. Data untuk tujuan statistik dapat diambil dari semua jenis
sumber, baik itu survei statistik atau catatan administrasi. Badan statistik harus memilih

official statistics sumber yang berkaitan dengan kualitas, ketepatan waktu, biaya dan beban responden.
6. Kerahasiaan data individu. Data individu yang dikumpulkan oleh badan statistik untuk
kompilasi statistik, baik yang merujuk pada perorangan atau badan hukum, harus
sangat dirahasiakan dan digunakan secara eksklusif untuk tujuan statistik.
7. Payung hukum. Undang-undang, peraturan, dan langkah-langkah di mana sistem
statistik beroperasi harus dipublikasikan.
8. Koordinasi antar lembaga negara. Koordinasi antar badan statistik di dalam negara
sangat penting untuk mencapai konsistensi dan efisiensi dalam sistem statistik.
9. Konsep dan definisi internasional. Penggunaan konsep, klasifikasi, dan metode
internasional oleh lembaga statistik di setiap negara mendorong konsistensi dan
efisiensi sistem statistik di semua tingkat resmi.
10. Kerjasama statistik. Kerja sama bilateral dan multilateral di bidang statistik
berkontribusi pada peningkatan sistem statistik resmi di semua negara.
SISTEM STATISTIK
NASIONAL (SSN)
Sistem Statistik Nasional (SSN)
adalah suatu tatanan yang terdiri atas unsur-unsur kebutuhan data statistik, sumber daya, metode, sarana dan
SSN prasarana, ilmu pengetahuan dan teknologi, perangkat hukum, dan masukan dari Forum Masyarakat Statistik yang
secara teratur saling berkaitan, sehingga membentuk totalitas dalam penyelenggaraan statistik.
PENYELENGGARAAN STATISTIK

PP 51 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Statistik menyebutkan bahwa setiap penyelenggara survei
statistik sektoral wajib:
1. memberitahukan rencana penyelenggaraan survei kepada BPS
2. mengikuti rekomendasi yang diberikan BPS
3. menyerahkan hasil penyelenggaraan survei yang dilakukannya kepada BPS

Hal ini bertujuan:

Menghindari terjadinya duplikasi dalam


penyelenggaraan kegiatan statistik 01 02 Mewujudkan Sistem Statistik Nasional (SSN)
yang andal, efektif, dan efisien

Mendorong diperolehnya hasil penyelenggaraan


Menyediakan metadata rancangan kegiatan
statistik yang menjadi pusat rujukan statistik di
Indonesia
03 04 kegiatan statistik yang secara teknis dapat
dipertanggungjawabkan
Apa itu Saran yang diberikan oleh BPS kepada penyelenggara kegiatan statistik
“Rekomendasi berdasarkan hasil penelitian dan evaluasi BPS terhadap suatu rancangan
Kegiatan Statistik”? kegiatan statistik

Memberikan Rekomendasi Statistik dalam Proses Perencanaan Pengumpulan Data merupakan salah satu TUGAS BPS
sebagai Pembina Data Statistik dalam skema Satu Data Indonesia

Peranan Rekomendasi Kegiatan Statistik


Penyelenggara Penyelenggara
memeriksa mengajukan
01 SISTEM STATISTIK NASIONAL
Rekomendasi kegiatan statistik adalah salah satu bentuk aspek
apakah ada
kegiatan
rekomendasi
menggunakan
statistik yang FS3 elektronik
koordinasi antara BPS dengan K/L/I/D penyelenggara statistik
sama

02 SATU DATA INDONESIA


Memberikan rekomendasi dalam proses perencanaan BPS
memeriksa
pengumpulan data merupakan tugas BPS sebagai pembina
Penyelenggara dokumen
data statistik dalam SDI FS3
memantau
perkembangan elektronik

03 PENYELENGGARAAN STATISTIK rekomendasi

Rekomendasi kegiatan statistik sebagai bentuk layanan BPS dalam BPS menerbitkan surat
merespon kewajiban K/L/D/I dalam pemberitahuan rancangan Webinar Sosialisasi Rekomendasi Kegiatan Statistik, 17 Juni 2021
rekomendasi
survei sektoral
Alur Pengajuan Rekomendasi
1 DATA
INDONESIA
Peraturan Presiden Nomor 39 tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia

Adalah kebijakan tata kelola data pemerintah untuk menghasilkan Data yang akurat, mutakhir,
terpadu, dan dapat dipertanggungjawabkan, serta mudah diakses dan dibagipakaikan antar
Instansi Pusat dan Instansi Daerah melalui pemenuhan Standar Data, Metadata, Interoperabilitas
Data, dan menggunakan Kode Referensi dan Data Induk.

21
Tujuan Satu Data Indonesia
Perpres 39/2019 tentang SDI Pasal 2 ayat 2

Tujuan Pertama Tujuan Ketiga


Memberikan acuan pelaksanaan Mendorong keterbukaan dan
dan pedoman bagi Instansi Pusat transparansi Data sehingga tercipta
dan instansi Daerah dalam rangka perencanaan dan perumusan
penyelenggaraan tata kelola Data kebijakan pembangunan yang
berbasis pada Data

Tujuan Kedua
Tujuan Keempat
Mewujudkan ketersediaan data
yang akurat, mutakhir, terpadu,
Mendukung Sistem Statistik Nasional
dapat dipertanggungjawabkan,
(SSN) sesuai peraturan
serta mudah diakses dan
perundang-undangan
dibagipakaikan antar instansi pusat
dan daerah

SDI SSN
PRINSIP SATU DATA
INDONESIA
Data yang dihasilkan oleh produsen Data yang dihasilkan oleh produsen
data harus memenuhi Standar Data data harus memiliki metadata
Standar Data Metadata

Data yang dihasilkan oleh produsen Kode Data yang dihasilkan oleh
data harus memenuhi kaidah Referensi dan produsen data harus
Interoperabilitas
interoperabilitas data menggunakan kode referensi
Data Induk dan data induk.
1. STANDAR DATA
Data yang dihasilkan oleh produsen Data harus Standar Data yang berlaku lintas Instansi Pusat dan/atau Instansi
memenuhi Standar Data Daerah ditetapkan oleh Pembina Data tingkat pusat

Konsep

Satuan Definisi
STANDAR
DATA

Peraturan BPS Peraturan BPS


Ukura Klasifikasi Nomor 4 Tahun 2020 Nomor 4 Tahun 2021
n
tentang Petunjuk Teknis Tentang Standar Data Statistik
Standar Data Statistik Nasional 24
2. METADATA
[JUDUL SLIDE SATU BARIS]

Metadata adalah informasi dalam bentuk struktur


dan format yang baku untuk menggambarkan
Data, menjelaskan Data, serta memudahkan
pencarian, penggunaan, dan pengelolaan
informasi Data

• Data yang dihasilkan oleh produsen data


harus dilengkapi dengan metadata
• Informasi dalam metadata harus mengikuti
struktur dan format yang baku
• Struktur dan Format Metadata baku yang
berlaku lintas instansi pusat dan daerah
ditetapkan oleh pembina data tingkat pusat Peraturan BPS Nomor 5 Tahun 2020 tentang
Petunjuk Teknis Metadata Statistik

25
3. INTEROPERABILITAS DATA
Data yang dihasilkan oleh Produsen Data harus memenuhi kaidah Interoperabilitas Data.

Ketentuan lebih lanjut mengenai Interoperabilitas Data diatur dengan


Peraturan Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
komunikasi dan informatika. (Perpres SDI pasal 9 ayat 3)

Contoh Implementasi Interoperabilitas


✔ Penyediaan webservice (API) untuk akses data BPS melalui website BPS. Selama tahun 2020,
ada 650 aplikasi yg menggunakan webservice (API) website BPS
✔ Penyediaan webservice (API) untuk akses data spasial tematik melalui portal Sistem Informasi
Geografis BPS https://sig.bps.go.id
4. KODE REFERENSI DAN/ATAU
DATA INDUK
Kode referensi dibahas dalam Forum Satu Data Indonesia tingkat pusat, yang menyepakati:
1. Kode referensi dan atau data induk
2. Instansi pusat yang unit kerjanya menjadi walidata atas kode referensi dan atau data induk tersebut
Walidata Tk.Pusat dari
Pembina Data Tk.Pusat Kode Referensi dan/atau Walidata Produsen Data
Data Induk
• Pembina Data menetapkan • Mempublikasikan Kode • Pemeriksaan Kesesuaian • Produksi Data berpedoman
Kode Referensi dan/atau Data Referensi/Data Induk yang Kode Referensi pada Data pada kode referensi yang
Induk beserta Instansi Pusat sudah disepakati dalam dipublikasikan oleh
yang unit kerjanya menjadi Portal SDI Walidata
walidata atas kode referensi
dan/atau data induk

Kode Referensi yang telah dilakukan pembahasan di Forum SDI antara lain:

Referensi Penduduk Referensi Kewilayahan Referensi Fasyankes


• NIK menjadi referensi tunggal • Bridging/relasi antar Kode Wilayah • Forum SDI tematik 2021 melakukan
penduduk Indonesia sesuai dengan Kerja Statistik BPS dengan Kode pemanduan kode referensi fasilitas
UU No.23 Tahun 2006 dan Wilayah Administrasi Kementerian pelayanan kesehatan bersama
diperkuat dengan kesepakatan Dalam Negeri dapat dilihat pada Kementerian Kesehatan dan BPJS
Forum SDI 2021 serta arahan sig.bps.go.id Kesehatan dalam proses drafting
Dewan Pengarah pada Rapat Dewan Kepmenkes tentang Kode Referensi
Pengarah 2021. Fasyankes
Menetapkan Standar Data yang berlaku lintas Instansi
1 Pusat dan/atau Instansi Daerah

TUGAS BPS Menetapkan struktur yang baku dan format yang baku
SEBAGAI 2 dari Metadata yang berlaku lintas Instansi Pusat dan/atau
PEMBINA Instansi Daerah
DATA
STATISTIK Memberikan rekomendasi dalam proses perencanaan
TK. PUSAT 3 pengumpulan Data

Pasal 13
Perpres 39 Tahun 2019
4 Melakukan pemeriksaan ulang terhadap Data Prioritas

Melakukan pembinaan penyelenggaraan Satu Data


5 Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
28
Penyelenggara SDI Tingkat Pusat
Penyelenggara SDI Tingkat Daerah
GENERIC
STATISTICAL
BUSINESS PROCESS
MODEL (GSBPM)
GSBPM ▪ Suatu kerangka kerja standar yang selaras dengan proses bisnis statistik yang umum
(generic)
Generic Statistical Business
Process Model
▪ Menjadi rujukan National Statistical Office (NSO) di dunia
▪ Merupakan standard framework dan terminologi proses statistik yang harmonis

Mengapa perlu diterapkan?


1. Statistik yang dihasilkan berkualitas
2. Mengelola kegiatan statistik menjadi lebih mudah
3. Dapat mengintegrasikan data dan metadata pada proses dokumentasi
4. Mengefisienkan biaya dan sumber daya lainnya
5. Tersedianya suatu kerangka yang dapat digunakan dalam proses quality assessment dan
perbaikan
Proses Bisnis Penyelenggaraan Statistik
PENJAMINAN KUALITAS (QUALITY ASSURANCE)

Quality Management / Standard & Methods Management / Data & Metadata Management
Proses
Fase

Sub-proses
[JUDUL SLIDE
KARAKTERISTIK SATU
GSBPM BARIS]

Tidak bersifat linier

Alur sub-proses tidak harus


berurutan dan dimungkinkan
adanya iterasi

Merupakan sebuah matriks


sehingga terdapat banyak
kemungkinan urutan sub-proses
Sistem Neraca Nasional
Manual yang
digunakan untuk •UN 🡪 SNA 2008
membuat official •Publikasi OECD
statistic di bidang •Publikasi UNSTAT
ekonomi
Sistem Neraca Nasional Dihitung dengan 3
pendekatan:
1. Produksi
2. Konsumsi/Pengeluaran/
Expenditure
Official 3. Pendapatan/income

Statistics Produk
Ekonomi Domestik Bruto

Pertumbuhan Menggunakan SNA


2008 dalam
Ekonomi penyusunannya
SNA dan
ekonomi
Interaksi Penawaran
dan Permintaan
Agregat
• Official statistics bidang
ekonomi didasari pada teori
makro ekonomi yaitu agregat
demand dan agregat supply.
• Makro ekonomi sendiri
membahas 4 hal utama yaitu
produksi, tenaga kerja, harga
dan perdagangan
internasional.
Hubungan
kegiatan
manusia
dengan SNN
• Seperangkat standar internasional yang
disepakati untuk mengukur aktivitas
ekonomi, yang menerapkan kesepakatan
akuntansi yang ketat berdasarkan
prinsip-prinsip ekonomi
SNA adalah • SNA terdiri dari seperangkat neraca yang
komprehensif, konsisten, dan terintegrasi
yang mencatat aktivitas ekonomi pada suatu
periode dan level dari aset dan kewajiban
ekonomi pada suatu periode waktu.
• Komprehensif – mencakup seluruh aktivitas
ekonomi dan informasi rinci yang terkandung di
dalamnya;
• Konsisten - nilai yang sama digunakan untuk
mencatat semua sisi dari sebuah tindakan
Prinsip-prinsip (single action);

Dasar SNA • Terintegrasi, karena semua konsekuensi dari


sebuah tindakan ditangkap didalam neraca dan
balance sheets, sedemikian rupa secara
bersama-sama membentuk sistem yang
tertutup
Sejarah SNN
USA, Canada dan Inggris
mendiskusikan masalah
perbandingan internasional.
Sub-Komite untuk statistik
pendapatan nasional dari ahli
UNSO menerbitkan statistik SNN 1968
Statistik L.N dibentuk untuk
pendapatan nasional tahun
membantu mengembangkan
1938-1948 dari 41 negara Komisi Statistik PBB menyetujui
konsep dan perbandingan
Terbentuk OECD revisi SNN
internasional yang standar

Ada sektor institusi


1947 1953 1993

1944-1945 1950 1968


Rekomendasi dari Report yang disusun SNN 1953 SNN 1993
oleh Sir Richard Stone adalah
● 9 bentuk tabel dalam penyajian Komisi Statistik PBB (UN) SNN 1968 juga telah direvisi
statistik pendapatan nasional dibentuk pada 1993 berdasarkan bantuan
● 5 sektor dalam penyajian Report ‘Sistem Neraca Nasional dari ISWGNA (Inter-secretariat
pendapatan nasional yaitu: dan Tabel pendukungnya’ atau working group on National
usaha/perusahaan (enterprise) disebut SNN 1953 Accounts), yang terdiri dari:
produktif, perantara keuangan, Terdapat 6 Neraca Eurostat, IMF, OECD, UN, World
agensi asuransi dan sosial Bank
sekuriti, konsumen akhir dan
luar negeri
Kontribusi Penerima Nobel untuk SNN
Jan Tinbergen (1969, Belanda)
Pelopor pekerjaan ekonometrik untuk Liga Bangsa-Bangsa
Simon Kuznets (1971, USA)
Membuat konsep estimasi dam masalah data berkaitan dengan
pendapatan nasional secara keseluruhan dan komponen utamanya
Wassily Leontief (1973, USA)
Statistik dan analisis Input-Output
Sir Richard Stone (1984, Inggris)
Arsitek utama dari revisi SNN 1968 dan mengintegrasikan Input-Output ke
dalam SNN
Thank you

Anda mungkin juga menyukai