Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PERANAN AGROKLIMATOLOGI TERHADAP


PERKEMBANGAN PERTANIAN
(Pengaruh Evaporasi Curah Hujan Terhadap Pertumbuhan Tanaman Semangka)

Disusun
Oleh :

ELVIA
NIM: 22130005

Pembimbing :
SARI WARDANI S,T.M,T

PRODI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN


UNIVERSITAS ABULYATAMA
ACEH BESAR
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya


sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar
makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan
dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Lampoh Keude, Mei 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................2
C. Tujuan.............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
A. Semangka........................................................................................................3
B. Klasifikasi Semangka.....................................................................................3
C. Morfologi Semangka......................................................................................4
D. Iklim................................................................................................................5
E. Pengertian Curah Hujan..................................................................................6
F. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Curah Hujan.........................................6
G. Pengaruh Curah Hujan Terhadap Produktivitas Tanaman Semangka.......7
BAB III PENUTUP.................................................................................................9
A. Kesimpulan.....................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Semua energi di alam raya termasuk yang digunakan dalam prose genesis
dan diferensiasi tanah bersumber dari energi panas matahari. Jumlah energi yang
sampai ke permukaan bumi tergantung pada kondisi bumi atau cuaca. Cuacalah
yang bertanggung jawab dalam mengubah energi matahari menjadi energi
mekanik atau panas, yang memicu prosse penguapan air melalui mekanisme
transpirasi tanaman dan evaporasi permukaan non-tanaman (evapotranspirasi). Di
antara komponen iklim yang paling berperan adalah curah hujan dan temperatur.
Hujan merupakan komponen masukan yang paling penting dalam proses
hidrologi, karena jumlah kedalaman hujan (rainfall depth) ini yang
dialihragamkan menjadi aliran di sungai, baik melalui limpasan permukaan
(surface runoff), aliran antara (interflow, sub surface flow) maupun sebagai aliran
air tanah (groundwater flow).
Untuk daerah tropika seperti Indonesia dengan prespitasi umumnya
ditafsirkan curah hujan. Adapun yang disebut curah hujan bulanan rata-rata adalah
rata-rata jumlah hujan yang tercatat selama panjang bukan yang bersangkutan
(Daldjoeni, 1986).
Curah hujan merupakan salah satu unsur iklim selain suhu, kelembapan,
radiasi matahari, evaporasi, tekanan udara dan kecepatan angin. Hujan adalah air
yang jatuh ke permukaan bumi sebagai akibat terjadinya kondensasi dari
partikelpartikel air di langit.
Hujan merupakan unsur iklim yang paling penting di Indonesia karena
keragamannnya sangat tinggi baik menurut waktu maupun menurut tempat. Selain
itu, Indonesia juga terletak pada iklim tropis dan iklim maritim. Oleh karena itu
kajian tentang iklim lebih banyak diarahkan pada hujan.

1
B. Rumusan Masalah
Untuk mengetahui pengaruh curah hujan terhadap produktivitas tanaman
Semangka

C. Tujuan
Sebagai salah satu syarat untuk memenuhi komponen penilaian mata
kuliah Agroklimatologi, Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian,
universitas Abulyatama , serta sebagai bahan informasi bagi pihak yang
membutuhkan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Semangka
Semangka merupakan tanaman merambat yang berasal dari daerah
setengah gurun bagian selatan yang ada di Afrika. Semangka memiliki nama latin
Citrullus lanatus, Citrulus vulgaris schard atau Citrulus canas ( THMB ) Manst.
Semangka juga dikenal dengan sebutan buah tembikai. Semangka masih satu
keluarga dengan labu-labuan (Cucurbitaceae), melon (Cucumis melo) serta
ketimun (Cucumis sativus).
Tanaman semangka merupakan tanaman yang berasal dari Afrika,dengan
Gurun Pasir Kalahari sebagai pusat penyebaran. Kemudian menyebar luas ke
daerah-daerah sekitarnya, yang meliputi: China, Taiwan, Amerika, Philipina,
sampai akhirnya masuk ke Indonesia dan hampir setiap daerah yang ada di
Indonesia mengenal semangka hingga membudidayakankannya.Telah banyak
petani Indonesia yang telah membudidayakan tanaman semangka. Hal ini
dikarenakan buah semangka merupakan buah yang digemari oleh seluruh
masyarakat karena memiliki kenikmatan serta kesegaran tersendiri, selain itu
semangka juga memiliki kandungan- kandungan gizi dan vitamin yang tentunya
membuat masyarakat tak segan untuk menggemarinya. Menurut penelitian, buah
semangka memiliki air ( 92% ) dan mengandung hanya ( 7% ) karbohidrat dalam
bentuk gula. Dikarenakan bayak masyarakat yang menyukai rasa semangka yang
khas mendorong para petani untuk membudidayakannya di karenakan konsumsi
masyarakat juga mendukung nilai ekomomi cukup tinggi sehingga dapat
menunjang kesejahteraan masyarakat.

B. Klasifikasi Semangka
Tanaman semangka (Citrullus vulgaris) adalah tanaman yang berasal dari
Afrika.15 Tanaman ini mulai dibudidayakan sekitar 4000 tahun SM sehingga tidak
mengherankan bila konsumsi buah semangka telah meluas ke semua belahan

3
dunia. Semangka termasuk dalam keluarga buah labu- labuan (Cucurbitaceae)
dan memiliki sekitar 750 jenis.
Tanaman ini merupakan tanaman semusim yang hidupnya merambat dan
memiliki anekaragam jenis seperti semangka merah, semangka kuning, semangka
biji dan semangka non biji.

Gambar II.1. Buah Semangka


Klasifikasi ilmiah semangka adalah sebagai berikut 16:
Divisio : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Violales
Familia : Cucurbitaceae
Genus : Citrullus
Spesies : Citrullus vulgaris

C. Morfologi Semangka
Tanaman semangka merupakan tanaman semusim, tumbuh merambat
hingga mencapai panjang 3-5 meter.17 Batangnya lunak, bersegi, berambut dan
panjangnya mencapai 1,5-5 meter. Daun semangka berseling, bertangkai, helaian
daunnya lebar dan berbulu, menjari, dengan ujungnya runcing. Panjang daun
sekitar 3-25 cm dengan lebar 1,5-5 cm. Bagian tepi daun bergelombang dan
pemukaan bawahnya berambut rapat pada tulangnya.

4
Bunga tanaman semangka muncul pada ketiak tangkai daun, berwarna
kuning cerah. Semangka memiliki tiga jenis bunga, yaitu bunga jantan
(staminate), bunga betina (pistillate), dan bunga sempurna (hermaphrodite). Pada
umumnya semangka memiliki bunga jantan dan bunga betina dengan proporsi
7:1.
Semangka memiliki bentuk yang beragam dengan panjang 20-40 cm,
diameter 15-20 cm, dengan berat mulai dari 4 kg sampai 20 kg. Menurut
bentuknya buahnya dibedakan menjadi tiga yaitu bulat, oval dan lonjong18 bahkan
sekarang ada yang berbentuk kotak.
Semangka mempunyai kulit buah yang tebal, berdaging dan licin. Daging
kulit semangka ini disebut dengan albedo. Warna albedo semangka putih. Bagian
kulit semangka memiliki banyak kandungan yang bermanfaat bagi kesehatan.
Kulit semangka kaya akan zat sitrulin.
Warna kulit buah bermacam-macam, seperti hijau tua, kuning agak putih,
atau hijau muda bergaris putih. Daging buahnya renyah, mengandung banyak air
dan rasanya manis dan sebagian besar berwarna merah, walaupun ada yang
berwarna jingga dan kuning. Bentuk biji pipih memanjang berwarna hitam, putih,
kuning atau cokelat kemerahan, bahkan ada semangka tanpa biji (seedless).19

Gambar II.2. Morfologi Semangka

D. Iklim
Semangka dapat tumbuh di dataran rendah sampai 1000 m dpl dengan
curah hujan 1000-2000 mm/tahun. Suhu udara yang dibutuhkan berkisar 22-26oC
dengan kelembaban udara sekitar 40%.

5
Angin diperlukan untuk penyerbukan bunga. Angin yang tidak terlalu
kencang sangat cocok bagi pertumbuhan tanaman, khususnya pada penyerbukan
tanaman Semangka.
Semangka tumbuh di dataran rendah yang tidak keras dan bersuhu tidak
terlalu dingin, hidup tidak lebih dari delapan tahun, di tempat terbuka dan
mendapat penyinaran matahari dengan suhu antara 15-35oC. Tersebar di
daerah tropis dan subtropis.

E. Pengertian Curah Hujan


Curah hujan merupakan ketinggian air hujan yang terkumpul dalam tempat
yang datar, tidak menguap, tidak meresap, dan tidak mengalir. Curah hujan 1
(satu) milimeter artinya dalam luasan satu meter persegi pada tempat yang datar
tertampung air setinggi satu milimeter atau tertampung air sebanyak satu liter.
Hujan adalah air yang jatuh ke permukaan bumi sebagai akibat terjadinya
kondensasi dari partikel-partikel air di langit. Jumlah curah hujan diukur sebagai
volume air yang jatuh di ataas permukaan bidang datar dalam periode waktu
tertentu, yaitu harian, mingguan, bulanan, atau tahunan. Tinggi air ini umumnya
dinyatakan dengan satuan milimeter (Endriyanto dan Ihsan, 2011).
Curah hujan dapat diartikan sebagai ketinggian air yang tekumpul
dalam tempat yang datar, dengan asumsi tidak meresap, tidak mengalir dan
tidak menguap ke atmosfer (Masruroh, 2013).

F. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Curah Hujan


Prespitasi dapat dimulai dengan proses koaliensi atau proses kristal es
dengan dukungan awan-awan yang relatif panas dengan kadar air tinggi. Setelah
partikel prespitasi terbentuk, partikel kemudian tumbuh terutama akibat
penambahan butiran awan (akresi) atau akibat penggabungan butiran awan yang
satu dengan awan yang lainnya. Pertumbuhan lanjutan menghasilkan tetes-tetes
hujan, keping-keping salju atau batu es hujan (Tjasyono, 2008).
Curah hujan mempunyai variabilitas yang besar dalam ruang dan
waktu. Dalam skala ruang, variabilitasnya sangat dipengaruhi oleh letak

6
geografis, topografi, arah angin dan letak lintang. Dalam skala waktu
keragaman curah hujan dibagi atas tipe harian, bulanan dan tahunan. Variasi
curah hujan harian lebih dipengaruhi oleh faktor lokal, variasi bulanan
dipengaruhi oleh angin moonson, aktivitas koneksi, arah aliran udara di
permukaan serta variasi sebaran daratan dan lautan. Variasi curah hujan
tahunan dipengaruhi oleh perilaku kondisi atmosfer lautan global, siklon tropis
dan lain-lain.
Faktor arah lereng medan merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi curah hujan pada suatu daerah. Faktor ini sebenarnya berkaitan
denngan faktor bentuk medan. Pada lereng pegunungan yang menghadap ke arah
angin akan banyak terjadi hujan, sebaliknya pada lereng pegunungan yang
membelakangi arah angin merupakan daerah bayang – bayang hujan .

G. Pengaruh Curah Hujan Terhadap Produktivitas Tanaman Semangka


Intensifikasi hujan adalah banyaknya curah hujan per satuan jangka waktu
tertentu. Apabila dikatakan intensitas besar, berarti hujan lebat dan ini kurang baik
pada tanaman dan peternakan, karena dapat menimbulkan erosi dan banjir.
Sistem produksi pertanian sangat dipengaruhi oleh iklim. Faktor iklim
yang paling terasa perubahannya akibat anomali iklim adalah curah hujan. Di
Indonesia kejadian anomali iklim mempengaruhi produksi pertanian dan
ketahanan pangan. Dampak anomali iklim diantaranya adalah terjadinya gangguan
secara langsung terhadap sistem pertanian.
Jika terjadi curah hujan tinggi penggenangan pada area Semangka,
hal tersebut jika tidak segera diatasi bisa menyebabkan busuk akar kemudian
layu dan bisa menyebabkan kematian. Semangka mudah sekali terkena
serangan penyakit diantaranya jamur, biasanya yang sering terjadi busuk akar,
terjadi plak berbintik kecoklatan pada daun, pembusukan pada buah
Semangka, dan berbagai gejala penyakit Semangka.
Pertumbuhan, ketegaran, serta pembuahan tanaman semangka sangat
tergantung pada pemenuhan ekologi tumbuh yang sesuai dan optimal. Pemenuhan
ini meliputi kebutuhan unsur iklim (cahaya, suhu, air, udara) dan kondisi lahan.

7
Semangka berasal dari Afrika, suatu daerah tropika dengan cahaya
matahari penuh, sedangkan suhu udara tinggi dan kering. Iklim yang kering dan
panas, sinar matahari dan air yang cukup merupakan kebutuhan tanaman yang
utama. Apabila cahaya matahari kurang penuh bersinar, maka tanaman akan
berbunga kurang baik, bunganya mudah gugur, dan akhimya pembuahannya pun
menjadi kurang baik.
Perkecambahan biji akan berlangsung dengan baik pada suhu 25-300 C.
Biji akan berkecambah setelah 5-6 hari. Suhu 18-200 C merupakan suhu
minimum untuk perkecambahan biji. Suhu udara yang tinggi di atas 200 C (suhu
siang antara 25-300 C dan suhu malam antara 12-180 C) merupakan suhu yang
paling cocok bagi pertumbuhan karena tanaman akan tumbuh dengan cepat dan
kuat. Cabang dan daun tumbuh merimbun, tegap dan sehat. Demikian pula
pembungaannya, bunga-bunga akan terbentuk dengan baik dan mekar pada
waktunya. Proses penyerbukan dan pembuahan akan berlangsung dengan
sempuma. Suhu yang lebih tinggi lagi masih diperlukan bila calon buah sudah
terbentuk. Proses pemasakan buah yang baik membutuhkan panas yang berkisar
pada suhu 300 C. Suhu total proses pemasakan buah semangka ini berkisar antara
800-1.0000 C. Suhu total adalah total suhu udara setiap hari selama proses
pemasakan buah, sejak bunga keluar sampai buah dipetik. Sebagai contoh: apabila
suhu udara setiap hari 300 C, sedangkan proses pemasakan buah memerlukan
waktu 30 hari, maka suhu totalnya adalah 30 x300 C = 9000C.
Apabila suhu udara di sekitar tanaman senantiasa tinggi dan kering, maka
air diperlukan untuk pertumbuhan tanaman. Kebutuhan air ini mutlak, terutama
pada awal pertumbuhan tanaman. Curah hujan yang baik bagi tanaman semangka
adalah 40-50 mm/ bulan. Sebaliknya, curah hujan yang berlebihanjustru akan
merusak tanaman, Faktor ikiim yang telah disebutkan sangat menentukan
keberhasilan pertanaman, pertumbiihan, dan kualitas buah. Jika kelembapan
cukup tinggi, tanaman mudah terserang penyakit daun. Produksi maupun kualitas
buah yang dihasilkannya pun menjadi rendah.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Curah hujan merupakan ketinggian air hujan yang terkumpul dalam tempat
yang datar, tidak menguap, tidak meresap, dan tidak mengalir.
2. Hujan adalah air yang jatuh ke permukaan bumi sebagai akibat terjadinya
kondensasi dari partikel-partikel air di langit.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi curah hujan adalah suhu udara, arah
lereng, kelembaban udara, dan jalur angin di atas permukaan.
4. Cara perhitungan curah hujan dapat dibagi tiga, yaitu cara rata-rata
aritmatik, cara isohet, dan cara poligon.
5. Pengaruh curah hujan terhadap produktivitas tanaman Semangka
yaitu apabila curah hujan terlalu tinggi, akan menyebabkan penggenangan,
sehingga akar akan mengalami busuk dan akhirnya mati. Hal ini dapat
menyebakan proses asimilasi dan daya produktivitas tanaman Semangka
menurun drastis bahkan tidak ada (kosong).

9
DAFTAR PUSTAKA

http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/54122/BAB%20II%20Tinj
auan%20Pustaka.pdf?sequence=4.

http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/57640/BAB%20II%20Tinj
auan%20Pustaka.pdf.

http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/63074/BAB%20II%20Tinj
auan%20Pustaka.pdf.

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19244/4/Chapter%20II.pd.

http://id.wikipedia.org/wiki/Semangka

http://alihamdan.id/budidaya-tanaman-Semangka

Mochd Baga Kalie, Bertanam Semangka, 1993, Depok.

10

Anda mungkin juga menyukai