Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PEMBAHASAN

A. Teori Pengaruh Globalisasi Terhadap Ketimpangan Sosial

Perkembangan teknologi dan informasi di era globalisasi yang semakin pesat turut
serta dalam merubah tatanan kehidupan sosial masyarakat Indonesia maupun secara
global. Salah satu perubahan yang seringkali terlihat akibat pengaruh globalisasi
tersebut adalah ketimpangan sosial.

Perubahan sosial dan globalisasi memiliki kaitan yang sangat erat dalam menciptakan
sebuah ketimpangan sosial di masyarakat luas. Di hampir semua sektor memiliki
masalah ini, tengok saja ketimpangan sosial dalam pendidikan, dimana dalam dunia
pendidikan ada penyetaraan fasilitas pendidikan yang baik dan memadai pasti akan
menghasilkan kualitas lulusan yang unggul. Namun karena adanya ketimpangan sosial
di era ini maka akan ada perbedaan pada hasil lulusan sekolah terkemuka dan sekolah
orang kurang mampu.

Faktor persaingan di era globalisasi ini juga berpengaruh sangat besar di berbagai
aspek seperti status sosial, pekerjaan, maupun perbedaan ekonomi. Akibat adanya
globalisasi budaya yang masuk juga tak lepas dalam mempengaruhi ketimpangan
sosial. Terdapat 7 teori yang membahas mengenai pengaruh globalisasi terhadap
ketimpangan sosial di masyarakat antara lain:

1. Teori Kolonialisme

Teori ini dikemukakan oleh Horrison, yang menyatakan bahwa negara kolonial
menanamkan sebagian keuntungannya ke dalam persenjataan tangguh dan kapal
cepat untuk menguasai negara yang lemah dan dapat dijadikan koloni baginya. Hal ini
akan mengakibatkan terjadinya ketimpangan sosial antara kaum terjajah dengan para
penjajahnya.

2. Teori Sistem Dunia

Teori ini dikemukakan oleh Iimmanuel Wallerstein yang menekankan pada konsep
industrialisasi dan menghasilkan 3 kelompok dunia yaitu :

 Negara inti, yaitu negara yang lebih dulu melakukan industrialisasi dan
mendominasi negara yang jauh lebih lemah.
 Negara semiperiferi, adalah negara yang hanya bergantung pada perdagangan
negara inti, sehingga negara semiperiferi tetap mengalami konsep
industrialisasi.
 Negara periferi, adalah negara pinggiran yang sudah tidak menerima dampak
industrialisasi dan hanya mengandalkan negara semiperiferi dan negara inti
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

3. Teori Ketergantungan

Teori ketergantungan atau teori dependensi merupakan teori yang menyatakan


bahwa keterbelakangan beberapa negara dunia ketiga diakibatkan oleh dominasi
negara yang besar atau negara kapitalis. Negara kapitalis menggunakan hak istimewa
mereka terhadap negara dunia ketiga, hingga pada akhirnya dunia ketiga akan
mengalami kesulitas untuk bisa berkembang.

4. Teori Pendekatan Struktural

Teori pendekatan struktural adalah teori yang merujuk kepada cara pandang dunia
dari segi kesejahteraan kekuasaan. Hal ini akan menunjukan bahwa ketergantungan
dan kemiskinan yang terjadi di negara dunia ketiga bukan diakibatkan oleh negara
dunia pertama melainkan struktur dan sistem perdagangan internasional yang
merugikan mereka.

5. Teori Fungsionalis

Teori ini dikemukakan oleh Kingsley Davis dan Wilbert E. Moore yang
menitikberatkan pada penghilangan ketidaksetaraan di masyarakat. Cara yang dapat
dilakukan guna menghilangkan ketidaksetaraan dengan mengisi beberapa posisi dan
fungsi penting di masyarakat. Pengisian posisi penting harus dilakukan dengan
sumber daya manusia yang berkualitas, sehingga nantinya dapat menanggulangi
ketimpangan yang terjadi.

6. Teori Konflik

Teori ini dikemukakan oleh Marx dan Lewis Coser yang menekankan bahwa
kapitalisme akan memperuncing perbedaan kelas antara individu dan antar golongan.
Teori ini juga menyatakan bahwa akhir dari perbedaan kelas adalah adanya
penindasan dan kondisi ketimpangan sosial di masyarakat.

7. Teori Pertumbuhan Neoklasik


Teori ini dikemukakan oleh Gouglas C. North yang beranggapan bahwa mobilitas
faktor produksi baik modal maupun tenaga kerja pada awal proses pembangunan
akan mengarah pada kesenjangan pembangunan dan berakibat pada ketimpangan
sosial. Contohnya, semakin meningkatnya angka urbanisasi akan mengakibatkan
munculnya kawasan kumuh di perkotaan berdampingan dengan kawasan elit yang
tidak terjangkau.

Bentuk-Bentuk Ketimpangan Sosial

1. Ketimpangan desa dan kota


2. Kesenjangan pembangunan diri manusia Indonesia
3. Ketimpangan antar golongan sosial ekonomi yang di perlihatkan dengan semakin
meningkatnya kesenjangan ekonomi antar golongan.
4. ketimpangfan antar sektor ekonomi dengan ciri sebagian sektor
5. ketimpangan antarwilayah dengan ciri konsentrasi terpusat pada wilayah perkotaan,
terutama ibu kota, sehingga daerah mendapat konsentrasi ekonomi sangat kecil

B. Permasalahan Sosial sebagai Akibat Globalisasi

Globalisasi yang terjadi saat ini sangat memengaruhi kehidupan manusia, baik secara
positif maupun negatif. Berkat globalisasi, teknologi mengalami perkembangan yang
signifikan. Kita dapat berkomunikasi jarak jauh hanya dengan gerakan jari
di smartphone. Informasi juga bukan lagi hal yang mahal atau sulit untuk didapatkan,
karena internet menyediakan semuanya.

Tapi di sisi lain, globalisasi memberikan pengaruh negatif terhadap masyarakat. Salah
satu yang paling kentara adalah perubahan nilai dan norma. Ketika bersentuhan
dengan budaya lain, tentu ada nilai-nilai luar yang kita adaptasi, walaupun itu secara
sadar atau tidak. Jika kita hanya mengambil yang baik saja, tentu tidak ada masalah.
Sayangnya, ada juga yang justru meniru nilai-nilai buruk sehingga meningkatkan
tingkat kejahatan di masyarakat.

Jika digolongkan, permasalahan sosial yang disebabkan oleh globalisasi bisa dibagi
menjadi dua, yaitu kenakalan remaja dan kriminalitas.

Kenakalan Remaja
Permasalah sosial pertama yang muncul sebagai akibat globalisasi adalah kenakalan
remaja. Kenakalan remaja bisa didefinisikan sebagai penyelewengan nilai dan norma
yang dilakukan oleh seorang remaja dalam aturan yang berlaku di masyarakat.
Beberapa faktornya bisa disebabkan baik oleh keadaan psikologis maupun lingkungan.

Masa remaja adalah proses mencari jati diri, sehingga tidak jarang anak muda merasa
perlu  untuk mencoba hal-hal baru. Lingkungan juga berperan dalam membentuk
pribadi. Jika orang-orang atau teman-teman di sekitar melakukan hal yang buruk,
bukannya tidak mungkin mereka bisa melakukan hal yang sama.

Beberapa contoh kenakalan yang umum dilakukan remaja adalah tawuran, seks bebas,
dan penyalahgunaan obat-obatan. Tawuran sering dilakukan antarsekolah dan
biasanya pelakunya hanya meniru senior-senior yang telah melakukan itu
sebelumnya. Sama seperti penyalahgunaan narkoba yang sering dipicu oleh orang-
orang di sekitar, termasuk teman sendiri.

Kriminalitas

Permasalahan sosial lainnya yang muncul sebagai akibat globalisasi adalah


kriminalitas. Kriminalitas sendiri memiliki arti sebagai kejahatan atau tindakan yang
melanggar nilai dan norma. Kriminalitas terbagi menjadi empat kategori, yaitu
kejahatan tanpa korban, kejahatan terorganisasi, kejahatan kerah putih, dan kejahatan
korporasi.

Kejahatan tanpa korban adalah pelanggaran hukum tanpa menimbulkan korban jiwa,
contohnya penipuan. Sementara itu, kejahatan terorganisasi adalah kejahatan yang
direncanakan secara matang dan menimbulkan korban jiwa, salah satu contohnya
adalah perampokan bersenjata.

Kejahatan kerah putih adalah pelanggaran oleh pejabat pemerintah, salah satunya
adalah tindak korupsi. Sementara kejahatan korporasi adalah kejahatan yang
dilakukan oleh orang berstatus sosial tinggi dan memanfaatkan jabatan, contohnya
adalah penggelapan pajak.

Beberapa faktor yang mendorong orang melakukan tindak kriminal adalah


kemiskinan. Pelaku tindak kriminal sering kali terpaksa melanggar hukum untuk
memenuhi kebutuhan. Selain itu, adanya kesempatan juga menjadi faktor orang
melakukan tindak kriminal.

C. Aspek Globalisasi di Berbagai Kehidupan

Globalisasi merupakan fenomena dunia, sehingga sangat memiliki pengaruh terhadap


setiap aspek kehidupan manusia. Utamanya di era Industri 4.0 saat ini, yang
memberikan perubahan secara ekstrim dan signifikan dalam berbagai bidang
kehidupan, sehingga perlu dihadapi dan diantisipasi dengan baik. Lalu, bagaimana
manusia mempersiapkan diri menghadari era ini?

Dalam berbagai aspek kehidupan, globalisasi akan menyebabkan setiap bangsa


menjadi bagian dan sistem nilai dunia. Dimana ciri khas dari era ini adalah semakin
kaburnya batas-batas geografis antar Negara. Selain itu, pertukaran informasi serta
arus barang maupun jasa tidak lagi hanya dilakukan dalam cakupan Negara (lokal dan
nasional) tetapi juga merambah kepada lintas Negara (global atau internasional).

Ada beberapa aspek globalisasi di berbagai kehidupan, baik di bidang budaya,


komunikasi, ekonomi, bidang Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi (IPTEK), maupun di
bidang transportasi. Apa saja?

 Bidang Budaya

Di bidang budaya, perilaku dan nilai-nilai dari Negara lain dapat mempengaruhi cara
berpikir sosial dan budaya setiap manusia. Salah satu ciri-cirinya adalah dengan
berkembangnya turisme dan pariwisata di suatu tempat.

 Bidang Komunikasi

Globalisasi bidang komunikasi merupakan suatu proses perubahan yang lebih baik
terhadap penyampaian atau informasi dari satu pihak ke pihak yang lainnya.

 Bidang Ekonomi

Globalisasi bidang ekonomi merupakan suatu aktivitas ekonomi dan perdagangan


yang dilakukan secara global dan terbuka. Dimana, semua Negara menjadi satu pasar
dan semakin terintegrasi tanpa mengenal batas wilayah atau kewilayahan antar
Negara.

 Bidang IPTEK

Globalisasi bidang IPTEK merupakan suatu proses perubahan secara mendunia


dibidang ilmu pengetahuan dan tekhnologi. Salah satu contohnya yaitu munculnya
video call dimana kita dapat bertatap muka dengan orang yang jaraknya jauh dengan
tempat kita berada.
 Bidang Transportasi

Globalisasi bidang transportasi merupakan suatu proses berkembangnya suatu


kendaraan yang digunakan untuk mengangkut barang atau memindahkan manusia
dari satu tempat ke tempat yang lain.

Anda mungkin juga menyukai