SMPN 1 SANROBONE
DRAFT SKRIPSI
Oleh:
H A ER A N I
029.01.01.2017
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
STAI YAPIS TAKALAR
2021
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah swt. Penentu segalanya, atas limpahan
Rahmat, taufik hidayahNya jualah sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan
Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad saw. Beserta
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan oleh sebab
itu kritik dan saran yang sifatnya konstruktif, senantiasa penulis harapkan dari semua
Tersusunnya skripsi ini adalah berkat adanya partisipasi dari berbagai pihak
sehingga penulis berhutang budi oleh karena itu disampaikan penghargaan yang setinggi tingginya
kepada :
3. Bapak/ Ibu Dosen yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan tuntunan kepada penulis
selama perkuliahan.
4. Kedua orang tua yang selalu mendidik, membesarkan, medukung dan membantu baik
moral maupun material di setiap aktivitas hidup penulis semoga Allah swt.
Takalar, , 2021
Penulis
H A ER A N I
NIM: 029.01.01.2017
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Fokus Penelitian dan Deskripsi Fokus 4
C. Rumusan Masalah 5
D. Tinjauan Pustaka 5
E. Tujuan dan kegunaan penelitian 6
BAB II TINJAUAN TEORETIS
A. Pengertian Manajemen 6
B. Pengertian Manajemen Kelas 7
C. Tujuan Manajemen Kelas 9
D. Prinsip-prinsip Manajemen Kelas 12
E. Kegiatan utama dalam Manajemen Kelas 14
F. Hambatan-hambatan dalam Manajemen Kelas 21
G. Pengelolaan Kelas 23
H. Pembelajaran Efektif 24
I. Pengerian Pendidikan Agama Islam 27
J. Definisi Pandemi 30
BAB III Metodologi Penelitian
A. Jenis dan Lokasi Penelitian
B. Pendekatan Penelitian 31
C. Sumber Data 32
D. Metode Pengumpulan data 32
E. Instrumen Penelitian 33
F. Tekhnik Pengolahan Data dan Analisis Data 34
G. Tujuan Penelitian 34
DAFTAR PUSTAKA 36
KOMPOSISI BAB 38
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latarbelakangmasalah
mulia. Dan bermartabat sehingga dapat dijunjung tinggi oleh negara lain. Adapun patokan yang
bisa dijadikan tolak ukur dalam melihat keberhasilan pendidikan tersebut yaitu dengan
melihat keberhasilan- keberhasilan yang telah dicapai dan kemajuan-kemajuan yang telah
diaplikasikan.
dasar dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di dalam kelas. Oleh karena itu guru bukan
sekedar hanya mentransfer ilmu pengetahuan tetapi juga mampu mengetahui sejumlah perilaku
yang dimiliki oleh peserta didik serta bagaimana guru memanajemenkan kelas agar peserta didik
Keberhasilan dari usaha mencerdaskan siswan itu sendiri harus didukung dengan
keberadaan seorang guru di dalam pendidikan sangatlah penting sebab tanpa guru pendidikan
tidak bisa berjalan sebagaimana mestinya begitupun sebaliknya tanpa kehadiran siswa, guru pun
tidak dapat menjalankan proses pendidikan serta siswa dan guru memiliki keterkaitan yang
kuat dan tidak bisa dipisahkan antara satu dengan yang lainnya.
Manajemen dikelas perlu dilaksanakan, tidak hanya peraturan belajar tetapi juga
memperhatikan kondisi kelas dan lingkungan sekolah agar menciptakan lingkungan belajar yang
efektif. Oleh karena itu seorang guru harus memiliki kemampuan atau keahlian untuk
menciptakan suasana kelas yang mendukung efektivitas pembelajaran agar tercipta suasana
pembelajar yang nyaman, kondusif, komunikatif, serta dinamis agar menghasilkan hasil belajar
mengenai bagaimana proses belajar mengajar itu terjadi, serta Langkah-langkah apa yang
diperlukan sehingga tugas-tugas keguruan dapat dilaksanakan dengan baik dan memperoleh
yang menciptakan kondisi kelas yang optimal pada proses belajar. Tindakan yang dilakukan guru
dalam melakukan pengelolaan kelas bukan tindakan yang semata-mata, akan tetapi memerlukan
Dalam proses pembelajaran keefektifan peserta didik tergantung pada tingkat kesadaran
peserta didik dalam proses tersebut, peserta didik harus menyadari bahwa dalam
proses pembelajaran ada tujuan yang akan di capai yaitu tujuan belajar, kesadaran peserta
didik akan memicu semangat belajar dan berperan aktif dalam proses pembelajaran.
memberikan fasilitas bagi siswa untuk mencapai tujuan belajar,guru memiliki tanggung jawab
dalam segala sesuatu yang terjadi di dalam kelas untuk membantu proses pembelajaran
seperti menentukan pokok pembahasan dan kegiatan kelas serta membuat rencana
dan persiapan belajar mengggunakan waktu dan ruangan yang efisien , agar dapat
Dalam pelaksanaan pengelolaan kelas sangat diperlukan karena semakin hari bahkan dari
waktu ke waktu tingkah laku peserta didik dan perbuatan peserta didik selalu berubah. Misalnya
hari ini peserta didik belajar dengan baik dan tenang tetapi besok belum tentu. Pengelolaan kelas
setiap hari guru harus rajin dan selalu sibuk membuat persiapan bahan ajar yang mau di ajarkan.
apalagi selama pandemi yang mengakibatkan peserta didik belajar di rumah bukan di dalam kelas,
guru harus mempersiapkan sebaik mungkin tentang pengelolaan kelas yang baik bagi peserta
Dari penjelasan di atas, berdasarkan hasil observasi pada tanggal 5 Maret 2020 di
sekolah SMPN 1 Sanrobone setelah angka covid menurun sekolah tersebut melakukan
pembelajaran tatap muka yang dilaksanakan pada dua kali dalam seminggu. Dalam observasi
tersebut peneliti melihat bahwa guru tidak terlalu memperhatikan manajemen kelasnya sehingga
pada proses pembelajaran tidak berjalan dengan kondusif terkhusus pada pembelajaran
pendidikan agama Islam yang pada umumnya menggunakan metode ceramah yang
menyebabkan peserta didik merasa jenuh karena tidak adanya pengelolaan kelas yang baik
sehingga dalam kelas peserta didik merasa tidak semangat dalam mengikuti proses
pembelajaran. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk meneliti tentang “Implementasi Manajemen
Kelas Dalam Mengefektifkan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Setelah Pandemi kelas VII di
SMPN 1 Sanrobone”.
B. FokusPenelitiandanDeskripsiFokus
1. Fokus Penelitian
Berdasarkan latar belakang di atas maka perlu adanya fokus penelitian. Fokus penelitian
ini adalah seorang guru, karena peneliti harus mengetahui cara seorang guru
menerapkan
Manejemen Kelas dalam mengefektifkan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam setelah Pandemi
2. Deskripsi Fokus
a. Manajemen kelas merupakan kegiatan-kegiatan yang di upayakan oleh seorang guru untuk
menciptakan situasi kelas yang kondusif dalam rangka pencapaian tujuan pembelajaran yang
maksimal.
b. Pembelajaran efektif dapat didefinisikan sebagai pembelajaran yang berhasil mencapai tujuan
c. Pendidikan agama islam adalah pendidikan yang dilaksanakan berdasarkan ajaran islam.
Pendidikan dengan melalui ajaran-ajaran islam, yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap
anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan ia dapat memahami, menghayati,
C. RumusanMasalah
pembelajaran pendidikan agama islam setelah pandemi kelas VII di SMPN 1 Sanrobone ?
D. KajianPustaka
Pertama Yuli Pratiwi skripsinya yang berjudul “Pengaruh Manajemen Kelas Terhadap Hasil
Belajar Siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Pedamaran Ogan Komering Ilir” skripsi ini
menyimpulkan bahwa suatu kondisi belajar yang optimal dapat tercapai jika guru mampu
mengatur anak didik dan saran pengajaran serta mengendalikannya dalam suasana yang
menyenangkan untuk mencapai tujuan pengajaran. Juga hubungan interpersonal yang baik antara
guru dan anak didik dan anak didik dengan anak didik, merupakan syarat mutlak bagi terjadinya
proses belajar mengajar. Siswa yang berhasil dalam belajar maka akalnya akan berkembang
Kedua Suharian Amiril Akbar skripsinya yang berjudul “ Penerapan Manajemen Kelas
Skripsi ini menyimpulkan bahwa Penerapan manajemen kelas merupakan suatu proses
menciptakan dan mempertahankan suasana kelas agar kegiatan belajar mengajar dapat
berlangsung secara efektif dan efisien. Dalam penerapannya tentu juga di butuhkan berbagai
opsi pendekatan yang tepat dalam kegiatan manajemen kelas dan setiap guru sebagai seorang
manajer kelas dituntut untuk dapat memahami serta menguasai berbagai pendekatan tersebut
sehingga kegiatan pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien dan juga tentunya akan
1
Yuli pratiwi pengaruhmanajemenkelasterhadaphasilbelajarsiswadisekolahmenengahpertamanegeri1
pedamaran ogan komering ilir, skripsi ( fakultas ilmu tarbiyah dan keguruan, universitas islam negeri raden fatah
Palembang 2017)
2
Suharian Amiril Akbar PenerapanManajemenKelasDalamMeningkatkanMotivasiBelajarSiswadi SMA It Al
Fityan School Aceh, skripsi ( fakultas tarbiyah dan keguruan universitas islam negeri ar-raniry Darussalam-banda
aceh 2018)
Dari kedua kajian pustaka di atas pertama membahas tentang Pengaruh Manajemen
Kelas Terhadap Hasil Belajar Siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Pedamaran Ogan
Komering Ilir, kedua membahas tentang Penerapan Manajemen Kelas Dalam Meningkatkan
Motivasi Belajar Siswa di SMA IT AL FITYAN SCHOOL ACEH, Sedangkan peneliti sendiri
Pendidikan Agama Islam Setelah Pandemi Kelas VII di SMPN 1 Sanrobone. disimpulkan bahwa
dalam penerapan manajemen kelas sangat penting dilakukan sebelum memasuki pembelajaran
dalam hal ini guru sangat berperan penting dalam mengelola kelas agar peserta didik dapat
E. TujuandanKegunaan
a. Secara teoritis
Dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi guru baik secara teoritis
dan praktis. Secara teoritis, hasil penelitian ini dapat bermanfaat untuk menambah ilmu
pendidikan agama
islam setelah pandemi.
b. Secara praktis
agama islam.
islam.
BAB II
TINJAUAN TEORETIS
A. PengertianManajemen
bahasa Indonesia kata manajemen berarti, pemanfaatan sumber daya secara efektif untuk
mencapai
3
Salman rusydie, prinsip-prinsipmanajemenkelas, (jogjakarta: Diva prees, 2011),
h.24
tujuan atau sasaran yang dimaksudkan.4 Manajemen juga berasal dari bahasa latin, yaitu dari
asal kata manusyang berarti tangan dan ageteyang berarti melakukan. Kata-kata tersebut
dalam bahasa inggris dalam bentuk kerja to manage, dengan kata benda management,
B. PengertianManajemenKelas
Penciptaan kelas yang nyaman merupakan kajian dari manajemen kelas, sebab
manajemen kelas merupakan serangkaian perilaku guru dalam upayanya menciptakan dan
memelihara kondisi kelas yang memungkinkan peserta didik untuk belajar dengan baik,
berbagai aspek pelaksanaannya, aspek sifat kelas, situasi kelas, dan tindakan efektif efektif
kreatif dari guru sangat menentukan apakah manajemen kelas yang dilakukannya dapat
dilaksanakan sesuai dengan apa yang diharapkan atau tidak. Sifat dan situasi kelas perlu
diperhatikan dan hasilnya dapat digunakan untuk menentukan bentuk dan metode
pendekatan dalam pembelajaran yang akan dilaksanakan, selanjutnya guru juga harus paham
dengan apa yang menjadi tujuan dari manajemen kelas yang dilakukannya, sehingga apa yang
dikerjakan mengarah pada satu titik tujuan yang hendak di capai dengan batasan-batasan
yang sudah ditentukan. Sehingga setiap apa yang dilakukannya dapat diukur dalam
pengelolaan menjadi satu aktivitas di dalamnya.5 Adapun ayat Al- Quran yang menejelaskan
(٥٢١)
ﺃﻋﻠ ﺑﻤﻦ ﺿﻞ ﻋﻦ ﺳﺒﻴﻠﻪۦ) ﻭ ﻮ ﺃﻋﻠ ﺑﭑﻟ ﻬﺘﺪﻳﻦ
Terjemahnya:“serulah(manusia)kepadajalantuhan-Mudenganhikmahdanpelajaran
yangbaikdanbantahlahmerekadengancarayangbaik.SesungguhnyaTuhanmu,Dialah
yanglebihmengetahuitentangsiapayangtersesatdarijalan-NyadanDialahyanglebih
mengetahuiorang-orangyangmendapatkanpetunjuk”.
Ayat di atas menjelaskan tentang manajemen kelas yang mengajarkan dalam pendekatan
pengelolaan kelas untuk selalu berbuat baik di jalan yang benar dan apabila ada yang salah maka
Manajemen kelas merupakan salah satu keterampilan yang harus dimiliki pleh guru dalam
kelas yang dinamis.6 untuk itu seorang guru harus andil dan memiliki peran terhadap
Menurut Dzamarah dan Zain manajemen kelas merupakan masalah tingkah laku
kondisi kelas sedemikian rupa sehingga anak didik dapat mencapai tujuan pengajaran
Didalam kelas guru memiliki dua pokok tugas yaitu kegiatan mengajar dan mengelola
kelas. Kegiatan belajar mengajar pada hakikatnya adalah proses mengatur, mengorganisasi
lingkungan
6
Mulyadi. Classroommanajemen
mewujudkansuasanamenyenangkanbagisiswa, malang: Aditya media
2009 .h.4
7
Djamarah dan Zain. Strategibelajarmengajar, jakarta: Rineka cipta,2010 h.173
yang ada disekitar siswa , sedangkan dalam kegiatan mengelola kelas berupa pengaturan dalam
kelas, fasilitas fisik dan rutinitas .maksud dari kegiatan mengelola kelas yaitu untuk menciptakan
dan memepertahankan suasana dan kondisi kelas. Sehingga proses pembelajaran dapat
C. TujuanManajemenKelas
Tujuan manajemen kelas adalah penyedia fasilitas bagi berbagai macam kegiatan belajar
siswa dalam lingkungan sosial, emosional, dan intelektual dalam kelas, fasilitas yang disediakan
itumemungkinkan siswa belajar dan bekerja, terciptanya suasana sosial yang memberikan
kepuasan, suasana disiplin, perkembangan intelektual, emosional, dan sikap apresiasi pada
siswa.. arikunto berpendapat bahwa tujuan manajemen kelas adalah agar setiap anak
dikelas dapat bekerja dengan tertib sehingga segera tercapai tujuan pengajar secara efektif dan
efisien.
Jika mengacu pada pengertian manajemen kelas, maka tujuan manajemen kelas adalah
menciptakan suasana atau kondisi kelas yang menungkinkan siswa dalam kelas tersebut dapat
belajar dengan efektif. Beberapa pemgertian manajemen kelas seperti yang telah di uraikan
modern dan berdasarkan pandangan pendekatan operasional tertentu. Manajemen kelas menurut
konsepsi lama diartikan sebagai upaya mempertahankan ketertiban kelas. Guru menurut konsepsi
lama bertugas menciptakan, memperbaiki, dan memelihara sistem organisasi kelas sehingga
individual. Sedangkan manajemen kelas menurut konsepsi modern adalah proses seleksi yang
menggunakan alat yang tepat terhadap problem dan situasi manajemen kelas. Manajemen kelas
d) Seperangkat kegiatan guru menciptakan suasana kelas dengan cara mengikuti petunjuk atau
e) Seperangkat kegiatan guru untuk menciptakan suasana kelas yang efektif melalui
instruksional).
dengan mengurangi tingkah laku yang tidak diinginkan (Pendekatan perubahan perilaku).
g) Seperangkat kegiatan guru untuk mengembangkan hubungan interpersonal yang baik dan iklim
h) Seperangkat kegiatan guru untuk menumbuhkan dan mempertahankan organisasi sosial yang
Berdasarkan paparan di atas dapat diketahui bahwa tujuan manajemen kelas adalah
untuk mewujudkan suasana belajar mengajar yang efektif dan menyenangkan serta dapat
memotivasi siswa utnuk belajar dengan baik sesuai dengan kemampuannya. Manajemen
kelas merupakan usaha sadar yang bertujuan untuk mengatur kegiatan proses belajar mengajar
secara sistematis. Usaha sadar itu mengarah pada penyiapan bahan ajar, penyiapan
sarana dan alat peraga, pengaturan ruang belajar, mewujudkan situasi dan kondisi
proses belajar mengajar, dan pengaturan waktu sehingga pembelajaran berjalan dengan baik
optimal bagi terjadinya proses belajar siswa, seperti membina hubungan baik antara siswa
a) Mewujudkan situasi dan kondisi kelas, baik sebagai lingkungan belajar maupun
dan memungkinkan siswa belajar sesuai dengan lingkungan sosial, emosional, dan
d) Membina dan membimbing siswa dengan latar belakang sosial, ekonomi, budaya, serta
D. Prinsip-prinsipManajemenKelas
Manajemen kelas merupakan aspek pendidikan yang sering dijadikan perhatian utama
oleh para calon guru, guru baru, dan bahkan guru senior yang telah berpengalaman
sekalipun. Alasannya ialah karena calon guru, guru baru, dan guru senior yang telah
berpengalaman memiliki keinginan agar para peserta didik dapat belajar dengan optimal. Hal ini
dalam arti bahwa guru mampu menyampaikan bahan pelajaran dan dapat diserap oleh para
peserta didik dengan baik. Penciptaan harapan seperti itu merupakan kajian dari manajemen
kelas. Sebab manajemen kelas merupakan serangkaian perilaku guru dalam upayanya
8
Gunawan imam manajemenkelas:teoridanaplikasinyacetakan ke-1; Depok:PT RajaGrafindo 2019.h. 11
yang memungkinkan peserta didik mencapai tujuan-tujuan belajarnya secara efisien,
Manajemen kelas adalah proses seleksi dan penggunaan alat-alat yang tepat terhadap
problem dan situasi kelas, hal ini berarti guru bertugas menciptrakan, memperbaiki, dan
memelihara sistem/ organisasi kelas, sehingga anak didik dapat memanfaatkan kemampuannya,
bakatnya, dan energinya pada tugas-tugas individual. Manajemen kelas adalah suatu
upaya memberdayagunakan potensi kelas yang ada seoptimal mungkin untuk mendukung
kegiatanyang dilakukan oleh guru yang erat hubungannya dengan pengajaran dan salah satu
segala kemampuannya, siswa dengan segala latar belakang dan potensinya, kurikulum dengan
perangkatnya, materi dengan segala sumber belajarnya bertemu dan berinteraksi di dalam kelas.
Lebih lanjut hasil pembelajaran di tentukan pula oleh apa yang terjadi di kelas. Oleh karena itu,
selayaknyalah kelas harus dikelola secara baik, profesional, terus-menerus, dan berkelanjutan.
Untuk sampai pada tujuan yang dimaksud, diperlukan pemahamanakan hal-hal umum dan
prinsip-prinsip manajemen kelas terlebih dahulu sebelum sampai kepada pemahaman yang lebih
khusus. Pemahaman guru dalam hal ini yang krusial dalam meningkatkan keefektifan
pembelajaran.
Prinsip adalah asas atau kebenaran yang menjadi pokok dasar berpikir dan bertindak.
Prinsip-prinsip manajemen adalah hal yang dapat dijadikan pedoman atau pegangan guru di dalam
mengelola, agar menjadi terarah dan efisien. Manajemen kelas sebagai proses mengelola kelas
agar tercapai tujuan juga harus memerhatikan beberapa prinsip manajemen kelas, agar dalam
dalam implementasinya sesuai dengan yang di rencanakan, prinsip-prinsip tersebut hal yang yang
b. Tantangan
c. Bervariasi
d. Keluwesan
E. KegiatanUtamaDalamManajemenKelas
Manajemen kelas merupakan kegiatan utama proses pemberdayaan sumber daya yang
ada di dalam kelas, sehingga memberikan kontribusi dalam pencapaian efektivitas pembelajaran.
Sebagai sebuah proses, maka dalam pelaksanaan manajemen kelas memiliki berbagai kegiatan
yang harus dilakukan, dalam manajemen kelas, guru melakukan sebuah proses atau
apa yang dilakukannya merupakan satu kesatuan yang utuh dan saling terkait.10 Kegiatan
9
Gunawan imam manajemenkelas:teoridanaplikasinyacetakan ke-1; Depok:PT RajaGrafindo 2019.h.
15
10
Euis Karwati dan Donni Junni Priansa. Manajemenkelas. Bandung ;
alfabeta.2014. h.23
a. Pengaturan peserta didik
Peserta didik adalah orang yang melakukan aktivitas dan kegiatan dikelas
yang ditempatkan sebagai objek dan arena perkembangan ilmu pengetahuan dan
kesadaran manusia, maka peserta didik bergerak kemudian menduduki fungsi sebagai
subjek. Artinya peserta didik bukan barang atau objek yang hanya dikenai akan tetapi
juga merupakan objek yang memiliki potensi dan pilihan untuk bergerak.
b. Pengaturan fasilitas
Aktivitas yang dilakukan oleh guru maupun peserta didik didalam kelas
sangat mempengaruhi oleh kondisi dan situasi fisik lingkungan kelas. Oleh karena itu,
lingkungan fisik kelas merupakan interaksi yang terjadi di ruang kelas, sehingga harmonisasi
kehidupan kelas dapat berlangsung dengan baik, dari permulaan masa kegiatan belajar
mengajar sampai akhir masa belajar mengajar, pengaturan fisik kelas di arahkan untuk
meningkatkan efektivitas belajar peserta didik sehingga peserta didik merasa senang,
nyaman, aman, dan belajar dengan baik.Pengaturan peserta didik dan fasilitas kelas dapat
Kegiatan dalam
manajemen
kelas
1. Tingkah laku
Pengaturan
fasilitas
(kondisi
fisik)
1. Ventilasi
Berbagai aktivitas yang dilakukan guru didalam ruang antara lain ;
siswa di lihat dari keberadaannya satu persatu terutama di arahkan untuk melihat
kesiapannya dalam mengikuti proses belajar mengajar, kesiapan secara fisik terutama
mental karena dengan perhatian dari awal akan memberikan dorongan kepada mereka untuk
hendaknya dengan cepat dikumpul dan diberikan komentar sehingga rasa penghargaan yang
Alat dan bahan yang digunakan dalam proses pembelajaan harus didistribusikan
secara adil dan professional kepada setiap peserta didik, sehingga semua peserta didik
memperoleh
kesempatan untuk melakukan praktik atau menggunakan alat dan bahan dalam
proses pembelajaran.
e) Mencatat data
yang menyangkut individu maupun pekerjaan penting untuk di catat karena akan
mendukung guru dalam memberikan evaluasi akhir terhadap pencapaian hasil pekerjaan
peserta didik.
f) Pemeliharaan arsip
Arsip tentang kegiatan dalam kelas disimpan dan ditata dengan rapi dan dipelihara
sebagai tanggung jawab bersama sehingga dapat memberikan informasi baik bagi
didik dengan teratur dan dapat menggunakan berbagai media dan informasi yang ada di
dalam kelas.
h) memberikan tugas/PR
untuk melakukan kegiatan secara mandiri dan dapat mengevaluasi kemampuan secara
sendiri.
Dalam kegiatan belajar mengajar siswa memerlukan tempat duduk yang tidak
mengganggu siswa karena kurang aman atau tidak nyaman dipakai jika siswa duduk
berjam-jam di tempat
duduk dengan keadaan tidak cukup aman dan tidak nyaman mereka tidak akan dapat berpikir
tentang pelajaran tersebut dan terus-menerus kan siksaan sebagai akibat dari tempat duduk
tidak nyaman.
Pada prinsipnya kriteria tempat duduk yang memadai adalah tempat duduk yang
bisa menunjang kegiatan belajar-mengajar yaitu aman dan nyaman dipergunakan titik diantara
aspek yang perlu diperhatikan mengenai tempat duduk di antaranya adalah sebagai berikut:
1) Segi Keamanan
Guru dan murid yang menempati tempat duduk tersebut benar-benar merasa
aman sehingga tidak perlu khawatir akan jatuh atau celaka titik Dengan demikian
mereka dapat berkonsentrasi terhadap kegiatan belajar mengajar yang sedang berlangsung.
2) Segi Kenyamanan
kenyamanan disini bukan berarti tempat duduk itu harus tempuh tetapi jika mampu demikian
tidak masalah dilihat dari alas yang diduduki harus datar dan jangan sampai miring mempunyai
sandaran, tidak terlalu ke depan atau ke belakang titik perbedaan tinggi antara tempat duduk
3) Segi Ukuran
Agar merasa aman dan nyaman sebaiknya diperhatikan kondisi tempat duduk yang
a. Tempat duduk guru lebih tinggi dari tempat duduk siswa, agar guru mudah mengawasi
Pada umumnya, tempat duduk siswa diatur menurut tinggi pendeknya siswa, serta diatur
secara berderet, namun pada situasi dan kondisi tertentu hal tersebut tidak berlaku
membuat guru mempunyai otoritas mutlak dan membuat siswa tergantung pada guru dan
pada tipe tempat duduk ini Siswa lebih mudah berkomunikasi tanpa terbatas, sehingga
interaksi dan tolong-menolong antara anggota, dua unsur penting tipe ini, yaitu: kepemimpinan
dan kerjasama. Hal yang diperhatikan guru adalah anggota tiap keluarga tidak lebih dari 6
siswa, dengan seorang pemimpin dan posisi guru adalah sebagai pembina kelompok.11
Tipe tempat duduk Tapal Kuda menggambarkan otoritas guru dan memisahkan guru dari
semua kelompok, namun tetap memberikan pengawasan pada setiap anggota kelompok. Tipe
ini mempermudah konsultasi dan komunikasi antara guru dan siswa, namun Farmasi ini akan
memakan banyak waktu ketika setiap anggota kelompok harus mempersentasikan tugas pada
anggota kelompok lain atau memerlukan adanya diskusi antar anggota, karena harus
Tipe Meja Bundar dan persegi dapat digunakan untuk format pembelajaran diskusi, pada
tipe ini tidak terdapat pemimpin kelompok, dan tipe ini sangat sesuai untuk pembelajaran yang
11
Mardianto. TeknikPengelompokkanSiswa. medan: perdana mulys sarana.
2013. h.16-17
memerlukan ingatan atau praktek langsung.
F. Hambatan-hambatandalammanajemenkelas
Ada beberapa faktor penyebab timbulnya masalah dalam manajemen kelas yaitu:
d) Adanya keharusan bagi siswa untuk tenang dan bekerja selama jam pelajaran sehingga akan
Timbulnya masalah dalam manajemen kelas dapat disebabkan oleh beberapa faktor antara
lain:
1. Faktor Guru
Beberapa faktor penyebab timbulnya masalah dalam manajemen kelas yang berasal dari
guru diantaranya :
a) Tipe kepemimpinan guru dan otoriter tipe kepemimpinan guru dalam mengelola proses
belajar mengajar yang otoriter dan kurang demokratis akan menumbuhkan sikap agresif
atau pasif dari murid-murid. Kedua sikap murid ini merupakan sumber masalah manajemen
kelas.
b) Format pembelajaran yang menonton. Format belajar yang menonton akan menimbulkan
kebosanan bagi siswa. Format belajar yang tidak bervariasi dapat menyebabkan para siswa
bosan, kecewa, frustasi dan hal ini merupakan pelanggaran disiplin titik
c) Kepribadian guru titik seorang guru yang berhasil dituntut untuk bersikap adil,
hangat, objektif dan fleksibel sehingga terbina suasana emosional yang menyenangkan
d) Terbatasnya kesempatan guru untuk memahami tingkah laku siswa dan latar belakangnya.
2. Faktor Siswa.
Kekurangan kesadaran siswa dalam memenuhi tugas dan haknya sebagai anggota kelas dapat
3. Faktor Keluarga
kebiasaan yang kurang baik di lingkungan keluarga seperti tidak patuh pada disiplin, tidak
4. Faktor Fasilitas
5. Ruang Kelas
Ruang kelas yang kecil dibanding dengan jumlah siswa dan kebutuhan siswa untuk
bergerak dalam kelas merupakan salah satu problema yang ada pada manajemen kelas.13
G. PengelolaanKelas.
12
Donni Juni Priansa. KinerjadanProfesionalismeGuru. Bandung: Albeta Cv. 2014. h.254-255
13
Afriza. Manajemenkelas. pekanbaru: kreasi edukasi publishing and consulting company. 2014. h. 103-
105
Kontrol atau pengendalian perilaku orang lain hanyalah merupakan salah satu segi
pengelolaan kelas. Setiap hari guru sekolah dasar guru sekolah rajin selalu sibuk membuat
persiapan mengajar, memilih pokok bahasan atau tugas-tugas yang akan diberikan kepada murid,
bergerak keliling guna mengawasi kelasnya, mengorganisir kegiatan yang dilakukan murid-
pembelajaran yang efisien dan efektif, semua ini adalah aspek-aspek pengelolaan kelas.
Kontrol atau pengendalian perilaku orang lain hanyalah merupakan salah satu segi pengelolaan
kelas. Setiap hari guru sekolah dasar guru sekolah rajin selalu sibuk membuat persiapan
mengajar, memilih pokok bahasan atau tugas-tugas yang akan diberikan kepada murid,
bergerak keliling guna mengawasi kelasnya, mengorganisir kegiatan yang dilakukan murid-
pembelajaran yang efisien dan efektif, semua ini adalah aspek-aspek pengelolaan kelas.
Dalam menciptakan situasi belajar mengajar yang baik di kelas, ada lima elemen yang
harus diperhatikan oleh guru atau sekolah yang bertindak sebagai penyelenggara belajar di sekolah
atau kelas yaitu : kurikulum, bangunan, dan fasilitas yang mendukung, guru, peserta didik, dan
dinamika kelas.
penting dalam berbagai jabatan titik dalam pembelajaran, kemampuan menggunakan waktu
secara efisien dan menggunakan sarana dan prasarana yang serba kurang yang secara efektif
merupakan inti kemampuan profesional. Demikian juga halnya dengan penggunaan waktu
untuk memperbaiki pengelolaan kelas. Berdasarkan uraian di atas ada dua prinsip yang dapat
dikemukakan :
a) Pengelolaan kelas adalah segala sesuatu yang dilakukan guru agar anak-anak berpartisipasi
aktif dalam kegiatan belajar mengajar, bagaimanapun cara dan bentuknya.
b) Ada berbagai cara untuk menciptakan keadaan dimana anak-anak berpartisipasi aktif dalam
kegiatan belajar.14
H. PembelajaranEfektif
Efektif yang berarti ada efeknya atau ada pengaruhnya. Istilah pembelajaran
berhubungan erat dengan pengertian belajar dan mengajar titik belajar mengajar dan
pembelajaran terjadi bersama-sama. Belajar dapat terjadi tanpa guru atau tanpa kegiatan
mengajar dan pembelajaran formal lain. Mengajar meliputi segala hal yang guru lakukan di dalam
kelas.
Definisi belajar dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia atau (KBBI), belajar adalah berusaha
memperoleh kepandaian atau ilmu. Berikut ini adalah definisi belajar menurut para ahli :
a) Pembelajaran menurut gagne belajar adalah proses dimana suatu organisasi berubah
b) Pembelajaran menurut skinner belajar adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah
c) Pembelajaran menurut Robert m gagne belajar adalah suatu proses yang kompleks dan hasil
belajar berupa kapabilitas timbulnya kapabilitas disebabkan stimulasi yang berasal dari
hakekatnya pembelajaran yang efektif adalah proses belajar mengajar yang bukan saja terfokus
kepada hasil
14
Salman Rusydie. Prinsip-prinsipManajemenKelas. Jogjakarta: Diva Press. 2015.
h. 47-48
15
Ngalimun. KapitaSelektaPendidikan. Yogyakarta: Parama Ilmu. 2017. h. 32
yang dicapai peserta didik, namun berbagai proses pembelajaran yang efektif mampu
memberikan pemahaman yang baik, kecerdasan ketekunan kesempatan dan mutu serta dapat
Pembelajaran efektif juga akan melatih dan menanamkan sikap demokratis bagi siswa.
sehingga memberikan kreativitas siswa untuk mampu belajar dengan potensi yang sudah mereka
miliki yaitu dengan memberikan kebebasan dalam melaksanakan pembelajaran dengan cara
belajarnya sendiri titik di dalam menempuh dan mewujudkan tujuan pembelajaran yang efektif
maka perlu dilakukan sebuah cara agar proses pembelajaran yang diinginkan tercapai yaitu dengan
cara belajar efektif. Untuk meningkatkan cara belajar yang efektif perlu adanya pembimbingan
guru.16
Pembelajaran yang efektif dan bermakna membawa pengaruh dan makna tertentu bagi
peserta didik, Oleh karena itu, perencanaan pembelajaran yang telah dirancang guru
harus dilaksanakan dengan tepat dan mencapai hasil belajar dan kompetensi yang ditetapkan titik
artinya pembelajaran yang efektif dan bermakna menunjukkan bahwa selama pembelajaran
berlangsung dapat mewujudkan keterampilan yang diharapkan di kelas tidak harus selalu
belajarnya.17 Bahkan pembelajaran efektif juga harus efisien dan menyenangkan agar tercapai
I. PengertianPendidikanAgamaIslam
Pendidikan agama islam adalah pendidikan yang dilaksanakan berdasarkan ajaran islam.
16
Khadijah. BelajardanPembelajaran. Medan: Cipta Pustaka. 2013. h. 51
17
Syaiful Sagala. SupervisiPembelajarandalamProfesiPendidikan. bandung: Alfabetha. 2010. h. 60
18
Syafaruddin dkk. IlmuPendidikanIslam. Medan: Hujri Pustaka Utama. 2006.h. 120
Pendidikan dengan melalui ajaran-ajaran islam, yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak
didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan ia dapat memahami, menghayati, dan
Pendidikan agama islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta
didik untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga mengimani, bertaqwa dan berakhlak mulia
dalam mengamalkan ajaran agama islam dari sumber utamanya yaitu kitab suci Al-Quran dan Al-
disertai dengan tuntunan untuk menghormati penganut agama lain sehingga menciptakan
hubungan kerukunan antar umat agama dan masyarakat hingga terwujud kesatuan dan
persatuan bangsa.
Pelaksanaan pendidikan agama islam mempunya dasar yang kuat.dasar tersebut menurut
1) Dasar yuridis/hukum
Dasar yuridis, yakni dasar pelaksanaan pendidikan agama yang berasal dari perundang
-undangan yang secara tidak langsung dapat menjadi pegangan dalam melaksanakan
pendidikan agama disekolah secara formal. Dasar yudiris formal tersebut terdiri dari tiga
maca, yaitu :
a) Dasar ideal, yaitu dasar falsafah negara pancasila, sila pertama; Ketuhanan yang Maha Esa.
b) Dasar Struktural/ Konstitusional, yaitu UUD 45 dalam Bab XI Pasal 29 Ayat 1 dan 2, yang
19
Iwirna perananpendidikanagamaislamdalammengatasidampaknegativeperkembanganteknologidiSMP
negeri4takalarkecamatanpolongbangkengselatankabupatentakalar. Skripsi ( jurusan pendidikan Agama Islam ) h.
12
berbunyi : negara berdasarkan atas Ketuhanan yang Maha Esa, Negara
3 Pendidikan Keagamaan dapat diselenggarakan pada jalur pendidikan formal, non formla,
dan informal. Dan terdapat pada pasal 12 No 1/A setiap peserta didik pada setiap
satuan pendidikan berhak mendapatkan pendidikan gama sesuai dengan agama yang
2) Dasar Religius
Dasar religius adalah dasar yang bersumber dari ajaran islam. Menurut ajaran islam,
pendidikan agama adalah perintah dari tuhan dan merupakan perwujudan ibadah kepadanya.
1) Pengembangan
yaitu meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik kepada Allah swt. Yang
telah ditanamkan dari lingkungan keluarga. Pada dasarnya setiap orangtua dan
keluarga memiliki kewajiban untuk menanamkan keimanan dan ketaqwaan bagi anaknya.
2) Penanaman nilai
yaitu sebagai pedoman hidup untuk mencari kebahagiaan hidup didunia dan akhirat.
3) Penyesuaian mental
yaitu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya, baik lingkungan fisik maupun
20
UU RI Nomor 20 Tahun 2003 SISDIKNAS (Sistem Pendidikan Nasional)
lingkungan sosial dan dapat mengubah lingkungannya sesuai dengan ajaran islam.
4) Perbaikan
yaitu untuk memperbaiki kesalahan, kekurangan, dan kelemahan peserta didik dalam
5) Pencegahan
yaitu untuk menangkal hal-hal negatif dari lingkungannya atau dari budaya lain yang
indonesia seutuhnya.
serta pengamalan peserta didik tentang agama islam sehingga menjadi manusia muslim
Tujuan pendidikan agama islam diatas merupakan turunan dari tujuan pendidikan
nasional, suatu rumusan dalam UUSPN (UU No.20 tahun 2003) berbunyi :’’pendidikan
manusia yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang maha esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
J. DefinisiPandemi
Pandemi merupakan salah satu level penyakit yang berdasarkan pada penyebarannya.
21
Abdul Majid. Belajardanpembelajaran(cet:II, bandung, Ptremaja rosdakarya 2014) h. 11-16
Pada umumnya ada tiga level penyakit yang dikenal dalam dunia epidemiologi, yaitu endemi,
epidemi, serta pandemi. Ketiga level penyakit tersebut masing-masing definisinya diberikan
oleh center for Disease control and prevention (CDC). Sedangkan endemi
merupakan kehadiran konstan suatu penyakit yang dapat menular dalam suatu populasi
cakupan wilayah tertentu. Epidemi merupakan pertambahan angka kasus penyakit dan
biasanya secara tiba- tiba, diatas batas normal yang dapat diprediksi pada suatu
populasi dalam suatu area. Pandemi merupakan epidemic yang sudah menyebar ke
22
Khoirunnisa, pembelajaranonlinepadamasapandemicovid-19sebagaistrategipembelajarandancapaian
hasilbelajarpadasiswakelasIIIBMIAL-ittihaadCitrosonokecamatangrabagkabupatenMagelang, Skripsi ( fakultas
Tarbiyah dan ilmu keguruan institut islam salatiga 2020). h. 33
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. JenisdanLokasiPenelitian
waktu dan situasi yang bersangkutan, dilakukan secara wajar dan alami sesuai
dengan kondisi di lapangan tanpa adanya manipulasi, serta jenis data yang
dikumpulkan terutama data kualitatif23. Proses penelitian yang dimaksud antara lain
sasaran peneliti.
Adapun lokasi penelitian yang peneliti lakukan ini berada di SMPN 1 Sanrobone
lokasi ini di pilih karena ingin mengetahui manajemen kelas guru apakah sudah kondusif dan
nyaman bagi peserta didik. Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah guru
B. Pendekatan penelitian
Penelitian ini penulis menggunakan penelitian kualitatif yang di mana sumber data
yang di peroleh dari beberapa informasi dan keterangan dari sebuah objek
penelitian. penelitian ini di upayakan mendasar, mendalam, berorientasi, pada proses serta
C. SumberData
23
Zainal Arifin. Penelitianpendidikan(Cet.1, Bandung: Remaja Rosdakarya. 2011).
h. 29
a) Sumber Data Primer
Sumber data primer yaitu sumber data yang diperoleh secara langsung
dari informan. Yang dimaksud informan adalah seseorang yang memberikan informasi
kepada peneliti, baik dari guru pendidikan agama islam dan peserta didik.
Sumber data sekunder yaitu data yang di dapat dari catatan, buku, majalah
D. MetodePengumpulanData
Adapun metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Observasi
Yaitu salah satu Teknik pengumpulan data dalam penelitian kualitatif. Observasi
adalah Teknik pengumpulan data dengan cara mengamati secara langsung berbagai kondisi
yang terjadi pada objek penelitian. Peneliti melakukan penelitian dengan cara mengamati
b. Wawancara
Salah satu metode pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, yaitu suatu
c. Dokumentasi
E. InstrumenPenelitian
Penelitian ini menggunakan instrument penelitian sebagai alat bantu agar kegiatan
penelitian berjalan dengan secara sistematis dan terstruktur, yaitu berupa observasi, interview
a. Pedoman Observasi digunakan dalam rangka untuk mengumpulkan data dalam suatu
penelitian yang merupakan hasil perbuatan siswa sendiri secara aktif dan penuh untuk
yang bertujuan memperoleh informasi dan komunikasi tersebut yang dilakukan secara
berhadapan.
c. Dokumen yaitu peninggalan tertulis dalam berbagai kegitan atau kejadian yang dari segi waktu
relative belum terlalu lama. Dan juga Dokumen merupakan tekhnik pengumpulan data dengan
cara hal-hal tau variabel yang berupa catatan transkrip, buku, surat keluar, majalah,
Setelah peneliti mengumpulkan data baik dalam bentuk observasi dan wawancara, maka
peneliti mengolah dan menganalisis data yang menggunakan analisis deskriptif kualitatif
a) Reduksi Data
b) Penyajian Data
Penyajian data adalah kegiatan ketika sekumpulan informasi disusun sehingga
c) Penarikan kesimpulan
Penarikan kesimpulan adalah hasil analisis yang dapat digunakan untuk mengambil tindakan.
24
24
Sugiono, metodepenelitiankualitatif, ( Bandung : Alfabeta, 2014 ), h. 338
DAFTAR PUSTAKA
Euis Karwati dan Donni Junni Priansa. 2014. Manajemenkelas. Bandung ; alfabeta.
Gunawan imam manajemen kelas : teori dan aplikasinya cetakan ke-1; Depok:PT
RajaGrafindo 2019.h. 15
Iwirna perananpendidikanagamaislamdalammengatasidampaknegativeperkembangan
teknologidiSMPnegeri4takalarkecamatanpolongbangkengselatankabupatentakalar. Skripsi
( jurusan pendidikan Agama Islam ).
BAB I PENDAHULUAN
A. latar belakang masalah
B. fokus penelitian dan deskripsi fokus
C. rumusan masalah
D. kajian pustaka
E. tujuan penelitian dan kegunaan
penelitian. BAB II TINJAUAN TEORETIS
A. Pengertian Manajemen
B. Pengertian Manajemen Kelas
C. Tujuan manajemen kelas
D. Prinsip-prinsip Manajemen Kelas
E. Kegiatan Utama Dalam Manajemen Kelas
F. Hambatan-hambatan Dalam Manajemen Kelas
G. Pengelolaan Kelas
H. Pembelajaran Efektif
I. Pengertian Pendidikan Agama Islam
J. Definisi Pandemi
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan lokasi penelitian
B. pendekatan Penelitian
C. sumber data
D. metode pengumpulan data
E. instrument penelitian
F. tekhnik pengolahan data
G. analisis data
BAB IV HASIL PENELITIAN
BAB V PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA