Anda di halaman 1dari 19

PROSEDUR PEMBELAJARAN DAN PEMILIHAN METODE MENGAJAR

TUGAS KELOMPOK 1

PDGK4105
STRATEGI PEMBELAJARAN DI SD

TUTOR : BASRON, M.Si

ANGGOTA
1. AYU PUTU ASTUTI
2. DELAWATI
3. RYQINA DWI KHAMIDAH
4. SATRIYANTI

PRODI : PGSD-S1
UPBJJ : PALEMBANG

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS TERBUKA
2023.1
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-
Nya, maka pada makalah kami yang berjudul “PROSEDUR PEMBELAJARAN” dapat
diselesaikan. Secara garis besar, makalah ini berisi tentang hal yang behubungan dengan proses
pembelajaran yang menggunakan metode-metode mengajar kepada siswa. Kami mengucapkan
terima kasih kepada Bapak Basroh, M.Si yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini
selaku dosen pembimbing mata kuliah.
Semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi pihak yang memerlukan sehingga tujuan yang
diharapkan dapat tercapai. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kesalahan
didalam tugas ini. Untuk itu kami berharap adanya kritik dan saran yang membangun guna
keberhasilan penulisan yang akan datang.

Pelembang, Mei 2023


DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI 2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 3
B. Rumusan Masalah 3
C. Tujuan Masalah 3
BAB II PEMBAHASAN
A. MODUL 4 PROSEDUR PEMBELAJARAN 4
1. Kegiatan Pra dan Awal Pembelajaran 4
2. Kegiatan Inti Dalam Pembelajaran 5
3. Kegiatan Akhir dan Tindak Lanjut Pembelajaran 8
B. MODUL 5 PEMILIHAN METODE PEMBELAJARAN 10
1. Hakikat, Faktor Pemilihan Metode Mengajar 10
2. Jenis-jenis Metode Mengajar 14
3. Pengalaman Belajar dengan Metode Mengajar 24
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN 36
B. SARAN 36

DAFTAR PUSTAKA 37
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar
pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik
agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaaan kemahiran dan
tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan ada peserta didik.
Proses pembelajaran misalnya, pengembangan suasana kesetaraan melalui komunikasi
dialogis yang transparan, toleran, dan tidak arogan seharusnya terwujud didalam aktivitas
pembelajaran. Suasana yang memberi kesempatan luas bagi setiap peserta didik untuk
berdialog dan mempertanyakan berbagai hal yang berkaitan dengan pengembangan diri dan
potensinya. Hal ini menjadi sangat penting karena para pendidik juga adalah pemimpin yang
harus mengakomodasikan berbagai pertanyaan dan kebutuhan peserta didik secara
transparan, toleran dan tidak arogan, dengan membuka seluas-luasnya.
Strategi pembelajaran yang baik adalah strategi yang dapat menumbuhkan kegiatan
belajar siswa. Untuk itu guru harus memahami sepenuhnya materi yang akan disampaikan
dan memilih strategi pembelajaran yang tepat untuk menyampaikan materi sehingga dapat
menciptakan proses belajar mengajar dengan baik.

B. Rumusan Masalah
1. Apa hakikat pembelajaran?
2. Bagaimana prosedur dalam pembelajaran?
3. Bagaimana kegiatan awal?
4. Bagaimana kegiatan inti?
5. Bagaimana kegiatan akhir dan tindak lanjut?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui hakikat pembelajaran
2. Untuk mengetahui prosedur dalam pembelajaran
3. Untuk mengetahui kegiatan awal
4. Untuk mengetahui kegiatan inti
5. Untuk mengetahui kegiatan akhir dan tindak lanjut
BAB II
PEMBAHASAN

MODUL 4 PROSEDUR PEMBELAJARAN


Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Pra dan Awal Pembelajaran
A. KEGIATAN PRA PEMBELAJARAN

Proses pembelajaran akan berhasil dengan baik apabila guru dapat mengkondisikan
kegiatan belajar secara efektif. Kondisi belajar tersebut harus dimulai dari tahap prapembelajaran.
Kegiatan prapembelajaran atau disebut juga kesiapan prainstruksional adalah kegiatan
pendahuluan pembelajaran yang diarahkan untuk menyiapakan siswa mengikuti pelajaran.

Upaya yang dapat dilakukan guru pada tahap prapembelajaran di antaranya adalah
sebagai berikut :
1. Menciptakan Sikap dan Suasana Kelas yang Menarik
Guru harus memperhatikan sikap yang menyenangkan supaya siswa tidak merasa tegang,
kaku, bahkan takut mengikuti pembelajaran. Kondisi yang menyenangkan ini harus diciptakan
mulai dari awal pembelajaran sehingga siswa akan mampu melakukan aktivitas belajar dengan
penuh percaya diri tanpa ada tekanan yang dapat menghambat kreaktivitasnya.
2. Memeriksa Kehadiran Siswa
Untuk menghemat waktu dalam mengecek kehadiran siswa, guru dapat mengajukan
pertanyaan kepada siswa yang hadir tentang siswa yang tidak hadir dan alasan
ketidakhadirannya.
3. Menciptakan Kesiapan Belajar Siswa
Guru perlu membantu mengembangkan kesiapan belajar dan menumbuhkan semangat
siswa dalam belajarnya.
Ada beberapa alternatif yang dapat dilakukan guru dalam menciptakan kesiapan dan
semangat siswa dalam belajar, di antarannya adalah sebagai berikut :
a. Menciptakan kondisi belajar untuk meningkatkan perhatian siswa dalam belajar
b. Menunjukkan minat dan penuh semangat yang tinggi dalam mengajar
c. Mengontrol seluruh aktivitas siswa mulai dari awal sampai akhir pembelajaran
4. Menciptakan Suasana Belajar yang Demokratis
Untuk menciptakan suasana belajar yang demokratis harus membimbing siswa agar
berani menjawab, berani bertanya, berani berpendapat atau berani mengeluarkan ide-ide, dan
berani memperhatikan untuk kerja. Kegiatan yang dapat dilakukan guru pada kegiatan
prapembelajaran guru harus selalu memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan
kreaktivitas.
B. KEGIATAN AWAL PEMBELAJARAN

Kegiatan awal dilaksanakan untuk membangkitkan motivasi dan perhatian siswa dalam
mengikuti pembelajaran memberikan gambaran yang jelas tentang batas-batas tugas atau
kegiatan yang akan dilaksanakan, dan menunjukkan hubungan antara pengalaman anak dengan
materi yang akan di pelajari. Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan guru dalam tahap kegiatan
awal pembelajaran yaitu :
1. Menimbulkan Motivasi dan Perhatian
Membangkitkan motivasi dan perhatian siswa merupakan kegiatan yang perlu
dilaksanakan pada setiap tahapan kegiatan pembelajaran. Khususnya pada tahap awal
pembelajaran, siswa perlu di fokuskan perhatiannya pada meteri yang akan di bahas. Untuk
itu, guru hendaknya melakukan kegiatan yang dapat menarik perhatian siswa.
2. Memberi Acuan
Dalam kaitan dengan kegiatan awal pembelajaran, memberi acuan diartikan sebagai
upaya guru dalam menyampaikan secara spesifik dan singkat gambaran umum tentang hal-hal
yang akan dipelajari dan kegiatan yang akan di tempuh selama pembelajaran berlangsung.
Kegiatan yang dapat dilakukan guru dalam memberi acuan, diantarannya adalah sebagai
berikut.
a. Memberitahukan tujuan (kemampuan) yang dapat diharapkan atau garis besar materi
yang akan dipelajari.
b. Menyampikan alternatif kegiatan belajar yang akan ditempuh siswa.
3. Membuat Kaitan

Kegiatan membuat kaitan pada awal pembelajaran biasanya dikenal dengan melakukan
apersepsi. Kegiatan apa yang dapat dilakukan guru untuk membuat kaitan berikut ini
beberapa cara diantarannya dapat dilakukan guru dalam membuat kaitan.
a. Mengajukan pertanyaan tentang bahan pelajaran yang sudah dipelajari sebelumnya
b. Menunjukkan manfaat materi yang dipelajari
c. Meminta siswa mengemukkan pengalaman yang berkaitan dengan materi yang akan
dibahas.
4. Melaksanakan Tes Awal

Tes awal atau pre-test dilaksanakan untuk mengukur dan mengetahui sejauh mana materi
atau bahan pelajaran yang akan dipelajari sudah dikuasi oleh siswa. Informasi ini akan
digunakan oleh guru untuk menentukan darimana pembehasan materi baru akan dimulai. Tes
awal dapat dilakukan dengan cara lisan yang ditunjukkan pada beberapa siswa yang dianggap
representative seluruh siswa.
Kegiatan Belajar 2 Kegiatan Inti dalam pembelajaran
A. PEMBAHASAN MATERI PELAJARAN DALAM PEMBELAJARAN KLASIKAL
Kegiatan inti pembelajaran memegang peranan penting dalam rangka mencapai tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Kegiatan inti pembelajaran diarahkan pada
proses pembentukan pengalaman belajar dan kemampuan siswa. Kegiatan inti pembelajaran
hendaknya melibatkan siswa sebanyak mungkin , memberikan kesempatan kepada siswa untuk
berbuat langsung , dan memenuhi kebutuhan siswa baik individual maupun kelompok. Untuk itu,
kegiatan inti pembelajaran hendaknya merupakan kegiatan yang bervariasi.
1. Prinsip-prinsip Pembelajaran Klasikal
 Sistematis
Dalam pembelajaran klasikal, bahan pelajaran harus disajikan secara berurutan dan
selalu berorientasi pada tujuan yang telah ditetapkan.
 Perhatian dan Aktivitas
Prinsip ini menuntut bahwa dalam pembelajaran klasikal guru halus selalu memberikan
perhatian terhadap aktivitas siswa secara menyeluruh dalam kelas.
 Media Pembelajaran
Salah satu keunggulan penggunaan media pembelajaran adalah dapat mengurangi
verbalisme siswa terhadap informasi yang diberikan oleh guru.
 Latihan dan Penugasan
Latihan dan penugasan perlu diberikan pada siswa tetapi tidak boleh berlebihan.
Latihan dan tugas yang tidak sesuai dengan kemampuan siswa akan menjadi beban
siswa dan siswa akan frustasi.
2. Kegiatan Inti dalam Pembelajaran Klasikal
Tahapan yang perlu di tempuh dalam kegiatan inti pembelajaran klasikal
 Menyajikan ( presentasi ) bahan pelajaran dengan ceramah bervariasi.
 Melakukan asosiasi dan memberikan ilustrasi untuk meningkatkan pemahaman siswa
terhadap bahan pelajaran dengan cara menghubungkan materi yang sedang dipelajari
dengan situasi nyata.

B. PEMBAHASAN MATERI PELAJARAN DALAM PEMBELAJARAN


KELOMPOK
Pembelajaran kelompok merupakan suatu proses pembelajaran yang didesain dalam
bentuk kelompok dengan jumlah siswa antara 4 sampai 6 orang sesuai dengan kebutuhan dan
tujuan belajar . Pembelajaran kelompok sering disebut dengan pembelajaran kooperatif, dengan
belajar kelompok siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep-konsep yang
dianggap sulit sebelumnya melalui belajar secara kelompok dan memahami konsep.
1. Prinsip-prinsip Pembelajaran Kelompok
 Adanya topik dan permasalahan
 Pembentukan kelompok
 Kerja sama
 Perhatian
 Motivasi
 Sumber belajar dan fasilitas
 Latihan dan tugas
2. Kegiatan Inti dalam Pembelajaran Kelompok
 Merumuskan masalah berdasarkan topik pembahasan dan tujuan pembelajaran.
 Mengidentifikasi masalah atau sub masalah berdasarkan permasalahan yang
dirumuskan.
 Analisis masalah berdasarkan sub masalah.
 Menyusun laporan oleh masing-masing kelompok.
 Presentasi kelompok atau melaporkan hasil diskusi kelompok kecil seluruh kelompok.
C. PEMBAHASAN MATERI PELAJARAN DALAM PEMBELAJARAN
PERSEORANGAN
1. Menjelaskan secara singkat tentang materi pelajaran yang akan ditugaskan atau yang
akan dilatihkan pada siswa.
2. Memberikan lembaran kerja atau tugas
3. Memantau dan menilai kegiatan siswa.

Kegiatan Belajar 3 Kegiatan Akhir dan Tindak Lanjut Pembelajaran


A. KEGIATAN AKHIR PEMBELAJARAN
Kegiatan akhir dalam pembelajaran tidak hanya di artikan sebagai kegiatan untuk
menutup pelajaran. Yang lebih penting adalah untuk mengetahui penguasaan siswa terhadap
kompetensi yang diharapkan. Dengan melakukan kegiatan akhir pembelajaran, guru akan
mengetahui kompetensi yang sudah dan yang belum dikuasai oleh siswa.
Kegiatan-kegiatan yang dapat dilaksanakan dalam kegiatan akhir pembelajaran adalah
sebagai berikut.
1. Meninjau Kembali Penguasaan Siswa
Untuk meninjau kembali penguasaan siswa terhadap materi yang telah di pelajari
siswa, guru dapat melakukan dua cara yaitu merangkum (menyimpulkan) pokok materi
atau membuat ringkasan materi pelajaran. Dalam melaksanakan kegiatan membuat
rangkuman/kesimpulan/ringkasan, hendaknya memperhatikan kriteria berikut.
 Berorientasi pada acuan hasil belajar Dan kompetensi dasar.
 Singkat, jelas, dan bahasa (tulis/lisan) mudah dipahami.
 Kesimpulan/rangkuman/ringkasan tidak keluar topik yang telah dibahas.
 Dapat menggunakan waktu sesingkat mungkin.

2. Melaksanakan penilaian
Kegiatan penilaian dalam proses pembelajaran merupakan kegiatan mutlak yang
harus dilaksanakan oleh guru dalam pembelajaran. Dan memberikan tes merupakan salah
satu kegiatan akhir yang sering di lakukan guru. Waktu yang tersedia untuk kegiatan akhir
dan tindak lanjut relatif singkat, maka guruvperlu mengidentifikasi kegiatan teknik yang
di anggap tepat untuk menilai penguasaan siswa.
B. MELAKSANAKAN KEGIATAN TINDAK LANJUT PEMBELAJARAN
Berdasarkan hasil kegiatan akhir (meninjau kembali penguasaan siswa dan/atau
melaksanakan penilaian), guru dapat mengetahui tingkat keberhasilan pembelajaran yang telah
di laksanakan. Dari hadil tes, guru akan mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran oleh
siswa baik secara indovidual maupun kelas. Pada prinsipnya, kegiatan tindak lanjut
pembelajaran dilaksanakan untuk mengoptimalkan hasil belajar siswa. Berikut ini beberapa
kegiatan tindak lanjut yang dapat anda lakukan untuk mengoptimalkan penguasaan siswa
terhadap kemampuan yang diharapkan siswa.
1. Memberikan tugas atau latihan yang harus di kerjakan dirumah
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan guru dalam memberikan tugas kepada
siswa. Pertama, guru hendaknya menentukan dan menjelaskan secara singkat tentang
topik tugas yang dikerjakan oleh siswa. Kedua, guru perlu menjelaskan tentang
tahapan tugas-tugas yang harus dikerjakan berdasarkan lembaran tugas tersebut.
Ketiga, guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang tugas yang
belum di pahaminya.
2. Membahas Kembali Pelajaran yang Belum Dikuasai oleh Siswa
Ada dua kemungkinan kegiatan yang dapat dilakukan guru untuk membantu siswa
menguasai kompetensi yang belum dikuasainya. Pertama, membahas kembali materi
yang belum di kuasai siswa pada saat itu juga, apabila waktunya tersedia. Kedua,
membahas kembali materi tersebut pada pertemuan berikutnya apabila membutuhkan
waktu yang relatif lama.
3. Membaca Materi Pelajaran Tertentu
Kegiatan membaca ini dapat ditugaskan kepada siswa yang belum maupun yang
sudah menguasai kompetensi yang di tetapkan. Siswa yang belum menguasai materi
pelajaran dapat dibtugaskan untuk membaca buku lain agar dapar memahami materi
yang dibahas.
4. Memberikan Motivasi atau Bimbingan Belajar
Memberikan balikan terhadap pekerjaan siswa merupakan kegiatan yang harus
dilakukan guru. Untuk dapat memperbaiki atau meningkatkan penguasaan, siswa
perlu mendapat bimbingan dan guru.
5. Mengemukakan Tentang Topik yang Akan Dibahas pada Waktu yang Akan
Datang
Setelah guru menganggap kegiatan akhir dan tindak lanjut pembelajaran
dilaksanakan secara optimal dan sesuai dengan waktu yang direncanakan maka
langkah guru harus menutup pelajaran. Kegiatan akhir dan tindak lanjut harus
penyesuaian tetap perlu dilakukan oleh guru sesuai dengan situasi dan kondisi yang
terjadi di dalam pembelajaran. Oleh karena itu guru perlu merencanakan serta
melaksanakan kegiatan akhir dan tindak lanjut pemebalajaran secara efektif, efisien,
fleksibel dan sistematis sehingga siswa yang memperoleh hasil belajar yang optimal.
MODUL 5 PEMILIHAN METODE MENGAJAR
Kegiatan Belajar 1 Hakikat dan faktor-faktor dalam pemilihan Metode Mengajar
A. HAKIKAT METODE MENGAJAR DALAM PEMBELAJARAN
Dalam memilih dan menerapkan metode mengajar guru harus mengutamakan untuk
melakukan Tindakan bagaimana caranya membelajarkan siswa supaya efektif dan maksimal
dalam melakukan proses pembelajaran maupun memperoleh hasil belajar.
Ada beberapa prinsip yang perlu anda perhatikan dalam penggunaan metode mengajar ini,
prinsip tersebut terutama berkaitan dengan faktor perkembangan kemampuan siswa, diantarannya
berikut ini
 Metode mengajar harus memungkinkan siswa belajar melalui pemecahan masalah
 Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk ingin menguji kebenaran sesuatu
 Metode mengajar harus memungkinkan siswa untuk belajar secara mandiri

Pengunaan metode mengajar dalam pembelajaran ditinjau dari segi prosesnya memiliki
fungsi-fungsi sebagi berikut :

 Sebagai alat atau cara untuk mencapai tujuan pembelajaran atau membentuk kompetensi
siswa.
 Sebagai gambaran aktivitas yang harus ditempuh oleh siswa dan guru dalam kegiatan
pembelajaran.
 Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan alat penilaian pembelajaran
 Sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan bimbingan dalam kegiatan pembelajaran,
apakah dalam kegiatan pembelajaran tersebut perlu diberikan bimbingan secara individua
tau kelompok.

B. FAKTOR-FAKTOR YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PEMILIHAN


METODE MENGAJAR
Penentuan atau pemilihan metode mengajar dalam pembelajaran harus
mempertimbangkan beberapa faktor yang mempengaruhi pembelajaran. Faktor-faktor tersebut
adalah sebagai berikut :
1. Tujuan pembelajaran atau kompetensi siswa
Tujuan pembelajaran atau kompetensi yang akan dicapai siswa merupakan faktor
utama yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan metode mengajar. Tujuan
pembelajaran atau kompetensi dasar merupakan pernyataan yang diharapkan dapat
diketahui, sikapi dan atau dilaksanakan siswa setelah mengikuti proses pembelajaran.
Rumusan tersebut sebagai dasar acuan dalam melakukan pembelajaran. Oleh karena
itu, pemilihan metode mengajar harus berdasarkan pada tujuan pembelajaran atau
kompetensi yang akan dicapai siswa.
2. Karakteristik Bahan Pelajaran/Materi Pelajaran
Salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih metode mengajar
adalah karakteristik bahan pelajaran. Ada beberapa aspek yang terdapat dalam materi
pelajaran, aspek tersebut terdiri dari aspek konsep, prinsip, proses, nilai, fakta,
intelektual, dan aspek pisikomotor.

3. Waktu yang digunakan


Pemilihan metode mengajar juga harus memperhatikan alokasi waktu yang
tersedia dalam jam pelajaran, ada beberapa metode mengajar yang dianggap relative
banyak menggunakan waktu, seperti metode pemecahan masalah dan inkuiri.
Pengunaan metode ini kurang tepat jika digunakan pada jam pelajaran yang alokasi
waktunya relative singkat sehingga penguasaan materi tidak akan optimal demikian
pula dengan pembentukan kemampuan siswa.
4. Faktor siswa
Guru harus bisa mengelola pembelajaran berdasarkan jumlah siswa dan harus
mengatur tempat duduk supaya sesuai dengan kondisi siswa dalam belajar. Posisi
tempat duduk tidak harus seperti kelas formal regular, tetapi bersifat fleksibel dan
mendukung terhadap proses pembelajaran. Umumnya pada proses pembelajaran, guru
akan menggunakan metode eksperimen atau pemecahan masalah maka siswa akan
bersangkutan harus sudah memahami tentang cara belajar eksperimen atau yang
lainnya.
5. Fasilitas, Media, dan Sumber Belajar
Guru tidak akan memilih metode mengajar yang memungkinkan menggunakan
fasilitas atau alat belajar yang beragam jika disekolahnya tidak memiliki fasilitas dan
alat belajar yang lengkap. Dalam hal ini perlu diupayakan, apabila guru dan siswa
akan menggunakan fasilitas maka guru bersangkutan sebelum pembelajaran harus
mempersiapkan terlebih dahulu.

C. PENTINGNYA METODE MENGAJAR DALAM MENCAPAI TUJUAN


PEMBELAJARAN MAUPUN MEMBENTUK KEMAMPUAN SISWA
Rumusan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar diatas dapat dicapai melalui
altenartif kegiatan berikut ini :
1. Siswa tersebut mendengar penjelasan guru tentang aturan-aturan disekolah dan
dirumah dan
2. Siswa tersebut melaksanakan kegiatan tanya jawab tentang aturan-aturan di sekolah
dan di rumah.

Dalam kurikulum 2004, motode pengajaran tidak disajikan secara khusus, artinya guru
dapat memilih sendiri metode mengajar mana yang dianggap sesuai dengan efektif untuk
mencapai tujuan pembelajaran maupun pembentukan kemampuan siswa. Untuk memudahkan
pemilihan metode mengajar, guru harus memahami tujuan pembelajaran maupun kompetensi
yang akan ditempuh siswa. Disamping itu juga, guru juga harus memahami karakteristik metode
mengajar yang akan dipilih sekaligus memahami dampak kemampuan dari metode tersebut.
Kegagalan belajar 2 Jenis-jenis Metode Mengajar
A. METODE CERAMAH (LECTURE)
1. Karakteristik Metode Ceramah
Metode ceramah digunakan apabila proses pembelajaran yang dilakukan lebih
bersifat pemberian informasi berupa fakta atau konsep-konsep sederhana .Proses
pembelajarannya dilakukan secara klasikal dengan jumlah siswa yang relatif banyak.
2. Prasyarat untuk Mengoptimalkan Pembelajaran Ceramah
 Menguasai teknik ceramah yang memungkinkan dapat membangkitkan minat
dan motivasi siswa.
 Mampu memberikan ilustrasi yang sesuai dengan pelajaran
 Menguasai materi pelajaran
 Menjelaskan pokok-pokok bahan pelajaran secara sistematik
 Menguasai aktivitas siswa dalam kelas.
3. Keunggulan
 Metode ini dianggap ekonomis waktu dan baiya
 Target siswa akan lebih banyak apalagi menggunakan sound system.
 Bahan pelajaran sudah dipersiapkan sehingga lebih mudah
 Apabila ada siswa yang belum mengerti dengan pelajaran guru akan lebih
mudah memberi tugas sesuai dengan rambu yang bersangkutan.
4. Kelemahan
 Sulit bagi yang kurang memiliki kemampuan menyimak dan mencatat yang
baik.
 Kemungkinan menimbulkan verbalisme
 Sangat kurang memberikan kesempatan pada siswa untuk berpartisipasi secara
total
 Peran guru lebih banyak sebagai sumber pelajaran.
 Materi pelajaran cenderung pada ingatan

B. METODE DISKUSI
1. Karakteristik
Dalam metode diskusi , bahan pelajaran harus dikemukakan dengan topik permasalahan
yang akan menstimulus siswa menyelesaikan masalah. Untuk menjawab masalah perlu
dibentuk kelompok dan kelancaran diskusi ditentukan oleh moderator.
2. Prasyarat untuk Mengoptimalkan Pembelajaran Diskusi
 Mampu merumuskan masalah sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
 Mampu membimbing siswa untuk merumuskan masalah dan menarik kesimpulan.
 Menguasai permasalahan yang di diskusikan.
3. Keunggulan
 Bertukar pikiran
 Menghayati permasalahan
 Merangsang siswa untuk berpendapat
 Mengembangkan rasa tanggung jawab
 Membina kemampuan bicara
 Belajar memahami pendapat orang lain
4. Kelemahan
 Memerlukan waktu yang cukup lama
 Apabila siswa tidak memahami konsep dasar permasalahan maka diskusi tidak
efektif
 Materi pelajaran dapat menjadi lebih luas
 Yang aktif siswa tertentu saja.

C. METODE SIMULASI (SIMULATION)


1. Karakteristik
Metode mengajar Simulasi lebih banyak menuntut aktivitas siswa sehingga metode
simulasi sebagai metode berlandaskan pada pendekatan CBSA dan keterampilan proses .
2. Keunggulan
 Siswa dapat melakukan interaksi sosial dan komunikasi
 Aktivitas siswa cukup tinggi dalam pembelajaran
 Membiasakan siswa memahami masalah social
 Membina hubungan personal yang positif
 Dapat membangkitkan imajinasi
 Membina hubungan komunikatif dan bekerja sama dalam kelompok.
3. Kelemahan
 Memerlukan waktu yang cukup banyak
 Sangat bergantung pada aktivitas siswa
 Cenderung memerlukan pemanfaatan sumber belajar
 Simulasi tidak efektif karena banyak siswa yang tidak menyukai.

D. METODE DEMONSTRASI
1. Karaktaristik
Metode demonstrasi hakikatnya untuk menyampaikan pembelajaran pada siswa dalam
penguasaan proses objek tertentu. Metode mengajar demonstrasi identik dengan metode
mengajar modeling .
2. Keunggulan
 Siswa dapat memahami bahan pelajaran sesuai dengan objek yang sebenarnya
 Dapat mengembangkan rasa ingin tahu siswa
 Dapat melakukan pekerjaan berdasarkan proses sistematis
 Dapat melakukan perbandingan dari beberapa objek
3. Kelemahan
 Hanya dapat menimbulkan cara berpikir konkret saja
 Jika siswa banyak demonstrasi tidak efektif
 Bergantung pada alat bantu

E. METODE EKSPERIMEN
1. Karaktaristik
Selalu menuntut penggunaan alat bantu yang sebenarnya karena esensi pembelajaran ini
adalah mencobakan sesuatu objek .
2. Keunggulan
 Membangkitkan rasa ingin tahu siswa
 Membangkitkan sikap ilmiah siswa
 Membuat pembelajaran bersifat aktual
 Membina kebiasaan belajar kelompok maupun individu
3. Kelemahan
 Memerlukan alat dan biaya
 Memerlukan waktu relatif lama
 Sangat sedikit siswa yang memiliki fasilitas eksperimen
 Guru dan siswa belum terbiasa melakukan eksperimen

F. METODE KARYAWISATA
1. Karaktaristik
Menemukan sumber bahan pelajaran sesuai dengan perkembangan masyarakat,
dilaksanakan di luar sekolah, memiliki perencanaan , aktivitas siswa lebih muncul dari
pada guru, aspek pembelajaran merupakan implementasi dari pembelajaran berbasis
kontekstual.
2. Keunggulan
 Memberikan kesempatan pada siswa untuk memperoleh pengalaman nyata
 Dapat menumbuhkan rasa senang
 Memberikan masukan terhadap program sekolah
 Mendekatkan siswa dengan lingkungan
3. Kelemahan
 Memerlukan waktu yang banyak
 Memerlukan pengawasan dan bimbingan ekstra ketat terhadap aktivitas siswa
 Banyak menggunakan biaya
 Siswa terlena dengan bermain

G. METODE PEMECAHAN MASALAH


1. Karakteristik
Metode pemecahan masalah merupakan suatu metode ilmiah yang digunakan dalam
proses pembelajaran. Metode ini sesuai untuk siswa kelas tinggi .
2. Keunggulan
 Mengembangkan kemampuan berpikir ilmiah
 Mengembangkan kemampuan berpikir kritis
 Mempelajari bahan pelajaran yang aktual dengan kebutuhan
 Dapat mengembangkan kemampuan sosial
 Mengoptimalkan kemampuan siswa.

3. Kelemahan
 Waktu yang digunakan lama
 Bahan pelajaran yang bersifat logis dan sistematis
 Memerlukan bimbingan guru.

Kegiatan Belajar 3 Hubungan Pengalaman Belajar dengan Metode Mengajar


Belajar pada hakekatnya merupakan suatu proses atau aktivitas, siswa dikatakan belajar
kalau terdapat aktivitas pada dirinya, baik secara fisik, intelektual (pikiran/mental), maupun
sosial-emosional, bahwa hasil belajar yang diharapkan berupa perubahan-perubahan perilaku
siswa (behavioral changes), baik aspek pengetahuan, sikap maupun keterampilan. Proses
perubahan tersebut terjadi karena adanya interaksi antara siswa dengan lingkungan sehingga akan
membentuk pengalaman belajar.
Pengalaman yang diperoleh siswa dalam pembelajaran dapat berupa :
 Pengalaman intelektual.
 emosional.
 Sosial.
 Fisik-motorik.
Perkembangan itu sendiri dicapai melalui serentetan pengalaman berpikir seperti :
 Mengingat.
 Berfantasi.
 Mengkhayal.
 Menghubungkan.
 Membedakan.
 Memadukan.
 Menafsirkan dan,
 Berinteraksi, bekerja sama
Pengalaman emosional, seperti :
 Menyenangi
 Membenci
 Disenangi
 Dihargai
 Dikagumi, dicintai.
Pengalaman-pengalaman tersebut dapat direncanakan ataupun tidak direncanalan, tetapi
dapat dicapai dalam pembelajaran.
Setiap pemilihan dan penggunaan metode mengajar akan berdampak terhadap
pengalaman siswa dalam pembelajaran. hubungan pengalaman dengan metode mengajar dapat
dilihat dari gambaran karakteristik metode mengajar itu sendiri. Ada beberapa metode mengajar
seperti :
1. Metode Ceramah

Pengalaman menyimak merupakan pengalaman yang banyak diperoleh dari metode


ceramah. Disamping itu, dengan ceramah siswa akan terbentuk Pemahaman konsep, fakta, dan
prinsip-prinsip lebih jauh siswa akan mampu menjelaskan kembali, mampu mengasosiasikan
informasi dari guru, bahkan dikondisikan untuk mengalami proses menyimpulkan dan menilai
materi yang dijelaskan guru.

2. Metode Diskusi

Dalam metode diskusi siswa akan memperoleh pengalaman yang berkaitan dengan proses
penyelesaian masalah secara bersama (kelompok) pengalaman yang diperoleh diantaranya. a.
bekerja sama dalam menyelesaikan persoalan, pekerjaan atau tugas.

 Menjadi pemimpin atau sebagai anggota kelompok.


 Memperoleh pengelaman mengeluatkan ide atau pendapat.
 Berkomunikasi dalam kelompok.
 Pengalaman dalam menyimpulkan hasil penyeselesaian masalah.

3. Metode Simulasi

Pembelajaran simulasi secara langsung maupun tidak langsung akan berdampak terhadap
pengalaman belajar siswa diantaranya pengalaman berinteraksi berkomunikasi dalam kelompok,
bermain peran, bekerjasama , dan menilai proses kegiatan simulasi.

4. Metode Demonstrasi

Pengalaman yang cenderung banyak di Peroleu dalam demonstrasi adalah memperhatikan


proses atau prosedur yang sistematis, mempraktikkan keterampilan secara proses, dengan
menggunakan alat atau bahan yang sebenarnya.

5. Metode Eksperimen

Dalam pembelajaran secara langsung maupun tidak langsung dalam pengalaman yang
diperoleh siswa dari eksperimen ini hampir sama dengan yang diperoleh dalam demonstrasi,
tetapi dalam eksperimen selain dari pengalaman demonstrasi juga akan diperoleh pengalaman
membanding-bandingkan dengan hasil eksperimen yang lain, mendiskusikan bila ada perbedaan
dan kekeliruan, menemukan sesuatu konsep, dan membuktikan sesuatu secara proses.
6. Metode Karyawisata

Dampak pengalaman yang akan diperoleh dari karyawisata maupun outdoor adalah
bersosialisasi, bekerja sama, berinteraksi, mengamati dan menilai objek, memberikan kesempatan
pada siswa untuk memperoleh pengalaman nyata, praktis, dan konkret , belajar dengan rasa
senang, mencoba memberikan masukan untuk program sekolah, dekat dengan lingkungan.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pengalaman proses pembelajaran merupakan aktivitas mengingat, menyimpan, dan
memproduksi informasi, gagasan-gagasan yang memperkaya kemampuan dan karakter peserta
didik. Dalam prosedur pembelajaran terdapat dari 3 unsur yang terdiri dari kegiatan awal,
kegiatan inti, dan kegiatan akhir.
Setiap pembelajaran yang berhasil tentu membutuhkan sebuah proses yang tidak mudah.
Penggunaan metode-metode pembelajaran juga perlu di sesuaikan dengan situasi dan kondisi
siswa yang bersangkutan, hal ini dikarenakan setiap siswa memiliki karakter yang berbeda-beda
sehingga seorang guru harus pintar dalam menarik perhatian siswa saat proses belajar mengajar
berlangsung.
B. SARAN
Semakin banyak membaca maka kamu akan semakin banyak tahu, maka dari itu
perbanyaklah membaca agar semakin menambah pengetahuan dan wawasan kita.
DAFTAR PUSTAKA

Anitah, Sri, W, dkk. 2022. Strategi Pembelajaran Di SD. Tanggerang Selatan: Universitas
Terbuka.

Anda mungkin juga menyukai