Makalah Kemuhammadiyahan Kelompok 4
Makalah Kemuhammadiyahan Kelompok 4
KELOMPOK 4:
Suci Rahmadani
2022/2023
KATA PENGATAR
ِبسْ ِم هّللا ِ الرَّ حْ َم ِن الرَّ ِحيْم
Alhamduliah, puji syukur kehadirat allah swt yang telah memberikan rahmat dan inayah-nya
Hingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul (struktur organisasi
muhammadiyah).
Terimakasi saya ucapkan kepada ibu dosen Dr. Amirah Mawardi,S.Ag.,M.Si yang telah
membantu kami baik secara moral maupun materi. Terimakasi juga saya ucapkan kepada
teman-teman seperjuangan yang telah mendukung kami sehingga kami bisa menyelesaikan
tugas ini tetap waktu.Kami menyadari, bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari
kata sempurna baik dari segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya.
Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan keritik dan saran yang membangun dari
semua pembaca guna menjadi acun agar penulisan bisa menjadi lebih baik lagi di
pertemuan berikutnya. Semoga makalah ini bisa menambah wawasan para pembaca dan
bisa bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.
Gowa,januari 2023
Penulis
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Struktur Organisasi Muhammadiyah………………..…………………….…… 4-5
2.2 Majelis dan Lembaga ….…………………………………………….….……....5-8
2.3 Ortom-Ortom Muhammadiyah ……………………………………......……….8-11
2.4 Amal Usaha Muhammadiyah ………………… ………………….……....……11-13
Muhammadiyah sebagai organisasi Islam yang memiliki cita-cita ideal yang dengan sungguh-
sungguh ingin diraih, yaitu mewujudkan “masyarakat Islam yang sebenar-benarnya”. Dengan
cita-cita yang ingin diwujudkan itu, Muhammadiyah memiliki arah yang jelas dalam
gerakannya,
1.2 Tujuan
Nama organisasi ini diambil dari nama Nabi Muhammad SAW, yang berarti
bahwa Warga Muhammadiyah menjadikan segala bentuk tindakan, pemikiran dan
prilakunya didasarkan pada sosok seorang Rasulullah, Nabi Muhammad SAW. Nabi
dijadikannya model (uswah al hasanah), yang sebenarnya tidak hanya bagi warga
Muhammadiyah tetapi juga seluruh umat Islam bahkan bagi warga non-muslim—
kaum yang tidak mempercayainya sebagai rasul—sekalipun.
5. Ikatan Pelajar Muhammadiyah
Definisi Ikatan Pelajar Muhammadiyah adalah gerakan Islam amar ma’ruf nahi munkar di
kalangan pelajar yang ditujukan kepada dua bidang :
1) Kepada perorangan yang terbagi kepada dua golongan :
Kepada yang telah Islam, bersifat pembaharuan (tajdid) berdasarkan pada nilai-nilai ajaran
Islam.
Kepada yang belum Islam, bersifat seruan dan ajakan untuk mengikuti nilai-nilai ajaran
Islam.
2) Kepada masyarakat, bersifat perbaikan, bimbingan, dan peringatan.
Kesemuanya itu dilaksanakan bersama dengan bermusyawarah atas dasar taqwa dan
mengharap keridhaan Allah semata. Dengan ini diharapkan dapat membentuk pelajar muslim
yang berilmu, berakhlak mulia, dan terampil sehingga terwujud masyarakat Islam yang
sebenar-benarnya di kalangan pelajar.
6. Tapak Suci
Tujuan organisasi ini adalah mendidik serta membina ketangkasan dan keterampilan pencak
silat sebagai seni beladiri Indonesia, memelihara kemurnian pencak silat sebagai seni beladiri
Indonesia yang sesuai dan tidak menyimpang dari ajaran Islam sebagai budaya bangsa yang luhur
dan bermoral, serta mendidik dan membina anggota untuk menjadi kader Muhammadiyah.
Melalui seni beladiri, tapak suci mengamalkan dakwah amar ma'ruf nahi munkar dalam usaha
mempertinggi ketahanan nasional.
7. Hizbul Wathon
Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan berasaskan Islam. Sedangkan maksud dan tujuannya
adalah menyiapkan dan membina anak, remaja, dann pemuda menjadi manumur muslim yang
sebenar-benarnya dan siap menjadi kader Persyarikatan, Umat, dan Bangsa.Kepanduan Hizbul
Wathan adalah sistem pendidikan di luar keluarga dan sekolah untuk anak, remaja dan
pemuda.Dilakukan di alam terbuka dengan metode yang menarik, menyenangkan dan menantang,
dalam rangka membentuk warga negara yang berguna dan mandiri.
Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan adalah Kepanduan Islami, artinya dalam upaya
menanamkan aqidah Islamiyah dan membentuk akhlaq mulia kepada peserta didik dilakukan
dengan metode kepanduan.
2.4 Amal Usaha
Untuk mencapai maksud dan tujuannya, Muhmmadiyah melaksanakan Dakwah Amar
Ma’ruf Nahi Mungkar dan Tajdid yang diwujudkan dalam usaha di segala bidang
kehidupan.Usaha Muhammadiyah diwujudkan dalam bentuk amal usaha , program, dan
kegiatan yang macam dan penyelenggaraannya diatur dalam Anggaran Rumah Tangga”
Sesuai dengan Pasal 7 ayat 1 dan 2 Anggaran Dasar Muhammadiyah.
Jenis Amal Usaha Muhammadiyah jika diklasifikasikan terdiri dari 5 bidang :
1. Bidang Agama Islam
Program gerakan :
Menamkan keyakinan, memperdalam dan memperluas pemahaman, meningkatkan
pengamalan serta menyebarluaskan ajaran Islam dalam berbagai aspek kehidupan.
Memperdalam dan mengembangkan pengkajian ajaran Islam dalam berbagai aspek
kehidupan untuk mendapatkan kemurnian dan kebenarannya.
Wujud aksi amal usahanya :
Memurnikan ajaran tauhid dalam keseharian.
Memurnikan dan meluruskan amaliah ibadah.
Memelopori pembentukan Departemen Agama pada tahun 1946 dan menteri Agama
pertama adalah H.M. Rosyidi, seorang tokoh Muhammadiyah
Membentuk Majelis-majelis yang mengelola bidang keagamaan Islam, yaitu : Majelis
Tarjih dan Tajdid, Majelis Tabligh, Majelis Wakaf dan Kehartabendaan.
2. Bidang Pendidikan
Pendidikan yang dirintis Muhammadiyah adalah pendidikan yang berorientasi kepada dua
hal, yaitu perpaduan antara sistem sekolah umum dan madrasah/pesantren
Untuk mewujudkan rintisan pendidikannya itu, maka Muhammadiyah mendirikan amal
usaha berupa :
Sekolah-sekolah umum modern yang mengajarkan keagamaan
Mendirikan madrasah yang mengajarakan ilmu pengetahuan modern
Mendirikan perguruan tinggi
Untuk menjalankan dan mengelola amal usaha tersebut, maka dibentuk :
Majelis Pendidikan Sekolah, Madrasah dan pesantren
Majelis Pendidikan Tinggi
Lembaga Penelitian dan Pengembangan
Majelis Pendidikan kader
3. Bidang Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat
Sejak awal berdirinya Muhammadiyah menaruh perhatian besar terhadap kesejahteraan
masyarakat, khususnya masyarakat kelas dhu’afa. Amal usaha Muhammadiyah dalam Bidang
Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat diwujudkan dalam :
Penyaluran dan pembagian zakat fitrah dan maal kepada fakir miskin.
Pendirian panti asuhan, panti miskin, panti jompo
Pendirian, Balai kesehatan, poliklinik, Rumah sakit Ibu dan Anak dan Rumah Sakit
Umum
Pendampingan terhadap masyarakat kelas dhu’afa agar dapat mandiri
3.1 Kesimpulan
13