Anda di halaman 1dari 9

Kepribadian

Muhammadiyah
KE L OMPOK 3
- W I NA PE R MATA SAR I
- NUR AFI SAH
Latar belakang yang mewarnai dilahirkannya

Latar belakang Kepribadian Muhammadiyyah adalah


masuknya pemikiran dan cara-cara politik
dalam mengelolah dan menggerakkan

muhammadiyyah setelah Masyumi (Majelis


Syuro Muslimin Indonesian) dibubarkan dan
orang orang Muhammadiyyah yang
berkecipung di Partai Politik Islam tersebut
kembali ke Muhammadiyyah.
Hakikat kepribadian Muhammadiyah
Kepribadian Muhammadiyah merupakan ungkapan dari kepribadian yang
memang sudah ada pada Muhammadiyah sejak lama berdiri. Kepribadian
Muhammadiyah merupakan penegasan diri bahwa Muhammadiyah bukan
berdakwah melalui partai politik, bukan pula dengan jalan
ketatanegaraan, melainkan dengan pembentukan masyarakat, tanpa
memperdulikan bagaimana struktur politik yang menguasai sejak zaman
Belanda, Jepang sampai kemerdekaan sekarang ini.
Sejarah perumusan
Perumusan Kepribadian Muhammadiyah berawal dari pidato
yang disampaikan oleh KH. Faqih Usman pada acara Kursus c. Tanggal 17 Agustus 1960, Soekarno membubarkan Masyumi dengan Keppres
Kepemimpinan Muhammadiyah pada bulan Ramadhan 1831 H, No. 200 tahun 1960. Tanggal 13 September 1960 Masyumi membubarkan diri.
yang diikuti oleh seluruh utusan Pimpinan Daerah d. Sebelum Masyumi bubar, banyak tokoh Muhammadiyah yang akif dalam partai
Muhammadiyah seluruh Indonesia yang berjudul:"Apakah tersebut, seperti KH.Fakih Usman sebagai wakil ketua DPP Masyumi.
Muhammadiyah itu?". Dari sinilah muncul kesadaran akan e. Tahun 1961, pimpinan pusat Muhammadiyyah menyelenggarakan kursus
pentingnya sebuah pedoman perjuangan bagi Muhammadiyah dan kepemimpinan di Yogyakarta yang dihadiri oleh seluruh pimpinan
akhirnya dibentuklah tim perumus yang terdiri dari: KH.Faqih Muhammadiyyah seluruh indonesia.
Usman, KH.Farid Ma'ruf, Djarnawi Hadikusomo. M. Djindar f. Adanya spirit untuk menegakkan ajaran Islam melalui jalur dakwah, tidak
Tamimy, Dr.HAMKA, KH. Wardan dan M. Saleh Ibrahim. berpolitik praktis.
Alasan disusunnya Kepribadian Muhammadiyah sebagai berikut: Fungsi kepribadian Muhammadiyyah adalah sebagai landasan, pedoman dan
a. Munculnya zaman demokrasi terpimpin (zaman pegangan bagi gerak muhammadiyyah menuju cita-cita terwujudnya masyarakat
nasakom/pemerintah nasakom) tgl 5juli 1959 (Dekrit Presiden utama, adil makmur yang diridhai Allah swt.
Soekarno)-Supersemar 1966.
b. Partai Masyumi dan PSI (Partai Sosialis Indonesia) menolak
sistem demokrasi terpimpin dan menolak masuk kabinet karena
bersanding dengan PKI.
Rumusan matan kepribadian Muhammadiyah
1. Apakah Muhammadiyyah itu?
Muhammadiyyah adalah persyarikatan yang merupakan gerakan islam, dakwah amar ma’ruf
nahi munkar yang bersumber pada al-Qur’an dan Hadist dakwahnya ditujukan pada dua bidang,
yaitu perorangan dan masyarakat. Dakwah dan amar ma’ruf nahi munkar pada bidang pertama
(perorangan) terbagi dua golongan, yaitu:
a. Kepada yang telah memeluk islam bersifat pembaharuan/tajdid, yakni pemurniandengan
mengembalikan pada ajaran-ajaran islam asli.
b. Kepada yang belum islam, bersifat seruan dan ajakan untuk memeluk agama islam dengan
memberikan contoh tauladan yang baik.
2. Dasar Amal Usaha Muhammadiyyah
Dalam perjuangan melaksanakan tujuannya menuju terwujudnya masyarakat utama adil dan
makmur yang yang di ridhoi Allah swt, muhammadiyyah mendasari gerak dan amal usahanya
atas prinsip-prinsip yang tersimpul dalam Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyyah, yaitu:
a. Hidup manusia berdasarkan tauhid, ibada dan taat kepada Allah
b. Hidup manusia bermasyarakat
c. Mematuhi ajaran agama islam dengan keyakinan bahwa ajaran islam satu-satunya
landasan kepribadian dan ketertiban bersama untuk kebahagiaan hidup dan akhirat.
d. Menegakkan dan menjungjung tinggi agama islam ditengah-tengah masyarakat adalah
kewajiban sebagai ibadah kepada Allah dan ihsan kepada sesama manusia.
e. Ittiba’ kepada langkah perjuangan Nabi Muhammad Saw
f. Melancarkan amal usaha dan perjuangan dengan ketertiban organisasi.
3. Pedoman perjuangan dan Amal Usaha Muhammadiyyah
Berdasarkan prinsip tersebut diatas, maka apapun yang diusahakan dan bagaimanapun
cara perjuangan Muhammadiyyah harus berpedoman; “Berpegang teguh pada ajaran
Allah dan Rasull-Nya bergerak membagun disegala bidang dan lapangan dengan
menggunakan cara serta menempuh jalan yang diridhoi Allahswt.”
4. Sifat Muhammadiyyah.
Memperhatikan uraian tentang; (a) Apakah Muhammadiyyah itu? (b) Dasar Amal Usaha
Muhammadiyyah dan (c) Pedoman Amal Usaha dan Perjuangan Muhammadiyyah, wajib
memiliki dan memelihara sifat-sifat berikut:
1. Beramal dan berjuang untuk perdamaian dan kesejahteraan
2.Memperbanyak kawan dan memelihara ukhuwah Islamiyyah
3. Lapang dada, luas pandangan, dengan memegang perdamateguh ajaran islam
4. Bersifat keagamaan dan kemasyarakatan
5. Mengindahkan segala hukum, Undang-Ungang, Peraturan serta dasar dan falsafah
Negara yang sah
6. Amar ma’ruf nahi munkar dalam segala lapangan serta menjadi contoh tauladan yang
baik
7. Aktif dalam perkembangan masyarakat dengan maksud islah dan pembangunan sesuai
dengan ajaran islam
8. Kerja sama dengan golongan islam maupun dalam usaha menyiarkan dan mengamalkan
ajaran agama islam serta membela kepentingannya
9. Membantu pemerintah serta bekerja sama dengan golongan lain dalam memelihara dan
membangun Negara untuk mencapai masyarakat adil dan makmur yang diridhoi Allah swt.
10. Bersifat adil serta korektif kedalam dan keluar organisasi dengan bijak.
Kesimpulan
Kepribadian muhammadiyyah merupakan penegasan diri bahwa muhammadiyyah bukan berdakwah melalui
partai politik, bukan pula dengan jalan ketatanegaraan, melaikan dengan pembentukan masyarakat, tampa
memperdulikan bagaimana struktur politik yang menguasai sejak zaman belanda, jepang sampai kemerdekaan
sekarang ini.
Muhammadiyyah hadir dengan kepribadiaannya yaitu gerakan islam, dakwah amar ma’ruf nahi munkar, dan
gerakan tajdid. Inilah yang menjadi Kepribadian Muhammmadiyyah. Dengan melaksanakan Dakwah Islam dan
Amar Ma’ruf Nahi Munkar dengan caranya masing-masing yang sesuai, Muhammadiyyah menggerakkan
masyarakat menuju tujuannya, yaitu; :Terwujudnya Masyarakat Islam yang Sebenar-benarnya”.
Bagaimanapun cara perjuangan muhammadiyyah untuk mencapai tujuan tunggalnya, harus berpedoman:
“Berpegang akan ajaran Allah dan Rasul-Nya, bergerak membangun di segenap bidang dan lapangan dengan
menggunakan cara serrta menempuh jalan yang diridhai Allah”.
Thanks

Anda mungkin juga menyukai