Anda di halaman 1dari 8

NEGARA PANCASILA SEBAGAI DAR AL-AHDI WA AL-

SYAHADAH (KEPUTUSAN MUKTAMAR 47 DI UNISMUH


MAKASSAR)

KELOMPOK 4
WINA PERMATASARI
RAHMANIA
A. PEMBENTUKAN NEGARA REPUBLIK
INDONESIA

Negara Kesatuan Republik Indonesia atau sering disingkat NKRI adalah


negara kesatuan dengan bentuk pemerintahan republik, dengan nama
negara Indonesia. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 1945,
merupakan awal berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sejarah Terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
ditandai dengan dibacakannya teks proklamasi oleh Ir. Soekarno tanggal
17 Agustus 1945.
Berikut adalah sejarah terbentuknya negara Republik Indonesia:
1. Penjajahan Belanda: Indonesia telah lama dijajah oleh Belanda sejak
abad ke-17. Penjajahan ini mencakup wilayah-wilayah yang sekarang
menjadi Indonesia.
2. Pergerakan Kemerdekaan: Sejak awal abad ke-20, pergerakan
kemerdekaan mulai muncul dengan tokoh-tokoh seperti Sukarno dan
Hatta memimpin perjuangan politik melalui organisasi-organisasi seperti
Budi Utomo dan Sarekat Islam.
3. Perang Dunia II: Selama Perang Dunia II, Jepang menduduki Indonesia dan
menggantikan Belanda sebagai penjajah. Ini menciptakan situasi di mana
perjuangan kemerdekaan bisa berkembang lebih lanjut.
4. Proklamasi Kemerdekaan: Pada 17 Agustus 1945, Sukarno dan Hatta
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia setelah Jepang menyerah kepada
Sekutu. Proklamasi ini menjadi dasar terbentuknya Republik Indonesia.
5. Perang Kemerdekaan: Setelah proklamasi, terjadi perang kemerdekaan melawan
Belanda yang mencoba mengembalikan kendali kolonialnya. Perang ini
berlangsung dari 1945 hingga 1949..
B. PERAN STRATEGIS MUHAMMADIYAH DALAM
MEMPERSIAPKAN DAN MENGISI KEMERDEKAAN
RI

Muhammadiyah memiliki peran strategis dalam persiapan dan pengisian


kemerdekaan Republik Indonesia (RI). Beberapa peran utama
Muhammadiyah dalam hal ini meliputi:

1. Pendidikan
2. Organisasi sosial
3. Kebijakan pemerintah
4. Pemikiran Islam dan kebangsaan
5. keikutsertaan dalam perjuangan
C. KEDUDUKAN NEGARA PANCASILA SEBAGAI
DAR AL-AHDI WA AL-SYAHADAH

Kedudukan Negara Pancasila sebagai “dar al-ahdi wa al-syahadah” dalam


konteks pemikiran Islam adalah suatu konsep yang dibicarakan dalam
kerangka hubungan antara negara Pancasila dan komunitas Muslim di
Indonesia.
Dalam konteks Indonesia, Pancasila adalah dasar negara yang menganut
prinsip-prinsip dasar keadilan, kemanusiaan, demokrasi, dan kebebasan
beragama. Oleh karena itu, konsep “dar al-ahdi wa al-syahadah”
mencerminkan prinsip-prinsip keadilan dan perlindungan hak-hak individu,
termasuk hak untuk menjalankan agama dan keyakinan tanpa tekanan atau
diskriminasi.
KESIMPULAN

“Negara Pancasila sebagai dar al-ahdi wa al-syahadah” adalah bahwa


Indonesia sebagai negara dengan ideologi Pancasila mengakui dan
menerima beragam keyakinan dan agama, sambil memastikan bahwa
nilai-nilai Pancasila menjadi dasar bersama untuk menyatukan semua
warganya. Ini mencerminkan semangat toleransi, pluralisme, dan keadilan
sosial dalam konteks beragam agama dan kepercayaan yang ada di
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai