Anda di halaman 1dari 3

472 EIMED PAPDI Kegawatdaruratan Penyakit Dalam (Emergency in Internal Medicine)

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Gambar 1. Visual Analog Scale
TERAPI
NON-FARMAKOLOGIK
TERAPI FARMAKOLOGIK
Tabel 2 Anagesia yang dianjurkan untuk nyeri akut pada pasien dewasa berdasarkan VAS atau NRS
Skor nyeri
1-2
3-4
5-7
8-10
Analgesik yang dianjurkan
Parasetamol, PO, 2 tab
Parasetamol + kodein 8 mg (p.o.), 2 tab
Parasetamol + kodein 30 mg (p.o.), 2 tab
atau
Tramadol 50-100 mg (i.v.) Morfin (i.v.)
Responsterhadap nyeri bersifat unik untuk tiap individu. Sebagai pedoman dalam pemberian analgesia
yang adekuat, pasien yang mendapat sedasi sebaiknya masih dapat membuka mata apabila dipanggil.
Dalam evaluasi nyeri akut, perbedaan VAS <20 mm biasanya tidak bermakna secara klinis.
Pemantauan dan penilaian berat nyeri sebaiknya dilakukan tiap 2 jam (atau lebih sering apabila nyeri
merupakan gejala utama pada pasien), sebagai tambahan terhadap permintaan pasien untuk analgesia,
dan tiap 8 jam apabila nyeri telah ditangani.
Pasien yang datang ke unit gawat darurat dengan keluhan nyeri akan memasuki lingkungan yang asing
baginya. Membangun hubungan pasien- dokter dan memberi pasien keyakinan dapat mengurangi
kecemasan dan ketakutan, serta dapat meredakan reaksi pasien terhadap nyeri. Pertemuan pertama
dengan pasien akan menentukan arah interaksi dokter-pasien; membuat pasien merasa tenteram
(reassurance) serta sikap empati ter- hadap pasien sangat berguna dalam penanganan pasien.
Elevasi, kompres es pada daerah yang cedera, dan pembidaian merupa- kan teknik analgesia yang
efektif, khususnya pada cedera ekstremitas. Penggunaan teknik tersebut baik sendiri-sendiri maupun
bersamaan dapat mengurangi atau bahkan meniadakan kebutuhan pemberian terapi analgesi
farmakologi
PENGGUNAAN ANALGESIK DAN SEDATIF YANG RASIONAL
Terdapat banyak obat analgesik, yang masing-masing memiliki indikasi, kontraindikasi, cara kerja, dan
rute administrasi yang ber- beda. Untuk memilih obat yang tepat, seorang dokter harus memiliki
pemahaman mengenai prinsip yang menentukan penggunaan analgesik dan sedatif di unit gawat darurat.

Anda mungkin juga menyukai