Anda di halaman 1dari 2

466 EIMED PAPDI Kegawatdaruratan Penyakit Dalam (Emergency in Internal Medicine)

Nyeri akut, yaitu nyeri yang timbul segera setelah rangsangan dan hilang setelah penyembuhan.
Nyeri kronik, yaitu nyeri yang menetap selama lebih dari 3 bulan walau- pun proses penyembuhan sudah
selesai.
KLASIFIKASI NYERI
Nyeri
Nyeri somatik
Nyeri nosiseptif
Nyeri viseral
Nyeri neuropatik
Nyeri non-nosiseptif
Nyeri psikogenik
Nyeri nosiseptif, adalah nyeri yang timbul sebagai akibat perangsangan pada nosiseptor (serabut a-delta
dan serabut-c) oleh rangsang mekanik, termal atau kemikal.
Nyeri somatik adalah nyeri yang timbul pada organ non viseral, misal nyeri pasca bedah, nyeri metastatik,
nyeri tulang, nyeri artritik. Nyeri somatik biasanya terbatas pada satu area tubuh tertentu dan memberi-
kan respons dengan parasetamol, kompres dingin, kortikosteroid, anes- tesi lokal (topikal atau infiltrasi),
obat anti-inflamasi nonsteroid (OAINS), opioid, dan stimulasi taktil.
Nyeri viseral adalah nyeri yang berasal dari organ viseral, biasanya akibat distensi organ yang berongga,
misalnya usus, kandung empedu, pankreas, jantung. Nyeri viseral seringkali diikuti referred pain dan
sensasi otonom, seperti mual dan muntah.
Nyeri neuropatik, timbul akibat iritasi atau trauma pada saraf. Nyeri seringkali persisten, walaupun
penyebabnya sudah tidak ada. Biasanya penderita merasakan rasa seperti terbakar, seperti tersengat
listrik atau alodinia dan disestesia. Nyeri neuropatik mungkin saja tidak memberikan respons terhadap
OAINS maupun opioid, sehingga perlu dipertimbangkan pemberian terapi ajuvan seperti antidepresan
trisiklik dan antikejang
Nyeri psikogenik, yaitu nyeri yang tidak memenuhi kriteria nyeri somatik dan nyeri neuropatik, dan
memenuhi kriteria untuk depresi atau kelainan psikosomatik.

Anda mungkin juga menyukai