Anda di halaman 1dari 4

PRESSURE CONTROL, HIGH LOW PRESSURE CONTROL (HP/LP)

Suatu sistem pengontrolan yang digunakan harus mampu memberikan fungsi


proteksi dan pengaman untuk mencegah mesin (sedini mungkin) terhadap bahaya
kerusakan yang fatal. Dalam hal ini sistem kontrol dalam sistem refrigerasi harus
mampu mencegah terjadinya suhu tinggi, beban berlebih, dan tekanan berlebih.
Sebagai contoh High - Low Pressure Control, Oil pressure control, Suction
pressure regulator, limit switch, dan motor overload protection.
Pengontrolan motor listrik untuk keperluan proteksi dengan indikator tekanan
refrigerant dalam suatu unit pendingin dibedakan menjadi dua, yaitu:

1.    Low Pressure Control (LPC), untuk memberi perlindungan terhadap adanya


tekanan yang terlalu rendah di dalam sistem;
2.    High Pressure Control (HPC), untuk memberi perlindungan terhadap adanya
tekanan yang terlalu tinggi di dalam sistem.

Kedua jenis alat kontrol ini berfungsi mirip seperti thermostat yaitu menjalankan
dan menghentikan kerja kompresor pada saat kondisi normal atau pada saat terjadi
kondisi yang tidak normal. Hanya saja cara kerjanya berbeda berdasarkan kondisi
yang berbeda. Kalau pada thermostat alat sensornya bekerja berdasarkan suhu
sedang pada pressure control bekerjanya berdasarkan tekanan. Pada thermostat
pergerakan diafragma diakibatkan oleh tekanan gas dari sensing bulb (sensor
suhu), sedangkan pada pressure control pergerakan diafragma diakibatkan oleh
tekanan dari saluran hisap dan saluran tekan dari kompresor.

Baca Juga

 Faulty Air Conditioner Thermistor, Flashing Timer Light


 Kelebihan Kekurangan Sambungan Pipa Brazing Dan Tanpa Brazing
 Fungsi Tombol Remot AC
Low Pressure Control (LPC)
Low Pressure Control digunakan sebagai pengontrol kompresor sekaligus pula
sebagai alat pengaman dari tekanan yang terlalu rendah. Bila digunakan sebagai
pengaman, LPC ini akan memutuskan rangkaian dan menghentikan kompresor
pada saat tekanan hisap (suction pressure) dari sistem menjadi terlalu rendah atau
terlalu tinggi. Hal ini bisa disebabkan unit pendingin dengan jumlah refrigerant
yang terlalu sedikit karena adanya kebocoran dalam sistem pemipaan ataupun
karena adanya ice block pada evaporator. Bila tekanan dari saluran hisap ini
kembali normal, kontak LPC akan menutup dan kompresor akan bekerja kembali.

Low Pressure Control dapat pula digunakan sebagai alat pengontrol kompresor
pada saat tekanan refrigerant meningkat, yaitu dengan menghentikan kompresor
pada saat tekanan hisap terlalu tinggi. Low Pressure Control jenis ini disebut
dengan Reverse Acting Low Pressure Control.

High Pressure Control (HPC)


HPC biasanya digunakan sebagai alat pengaman kompresor dengan menghentikan
kerja kompresor pada saat terjadi gangguan tekanan yang terlalu tinggi pada
saluran tekan. Hal ini dilakukan untuk melindungi rusaknya katup-katup
kompresor dan juga untuk melindungi kerja motor listrik dari beban yang berlebih.
Bila tekanan pada saluran tekan (discharge) meningkat melebihi tekanan yang
diizinkan, kontak HPC akan terbuka dan memutuskan rangkaian sehingga motor
kompresor berhenti. Bila tekanan turun kembali ke nilai normal, kontak HPC
tertutup dan kompresor bekerja kembali.
Beberapa jenis dari HPC dilengkapi dengan tombol reset sehingga kompresor tidak
dapat bekerja kembali sebelum tombol reset ditekan secara manual. Hal ini
digunakan sebagai pengaman agar kompresor tidak bekerja lagi jika terjadi tekanan
yang berlebih pada saluran tekan.

HPC umumnya digunakan pada sistem refrigerasi komersial dan juga industri.
Karena suhu kondensing dan tekanan kondensing untuk bermacam-macam
refrigerant berlainan, maka cut in dan cut out pressure tergantung dari refrigerant
yang digunakan, jenis kondensor, dan ambient temperatur dari sistem.

Disamping untuk mengontrol kompresor, HPC dapat juga digunakan sebagai


pengontrol Fan Condensor, pompa air condensor dan selenoid valve. Kontak
Reverse acting HPC akan menutup pada saat tekanan meningkat dan  kontak HPC
juga akan membuka pada saat tekanan meningkat. Kondisi reverse acting HPC
digunakan untuk menjaga agar suhu condensing stabil. Sistem pengontrolan ini
biasanya diterapkan pada area dimana ambient temperatur di bawah condensing
temperatur.
Dual Pressure Control (DPC)
Dual Pressure Control atau ada juga yang menyebutnya dengan High Low Pressure
Control adalah kombinasi antara LPC dan HPC yang diletakkan dalam suatu unit.
Jadi pada piranti kontrol ini terdapat dua set kontak, masing-masing untuk LPC
dan HPC. Pada operasinya, kontak LPC yang normally closed akan terbuka bila
terjadi penurunan tekanan pada saluran suction melebihi batas bawah nilai
settingnya. Sedangkan kontak HPC yang juga normally closed akan terbuka bila
terjadi kenaikan tekanan pada saluran discharge jika melebihi batas atas harga
settingnya.

Pada piranti dual pressure control ini terdapat dua buah bellow (diafragma) yang
masing-masing terhubung ke sisi tekanan rendah dan sisi tekanan tinggi.
Diafragma untuk LPC dan diafragma untuk HPC tersebut terhubung secara
mekanik untuk menggerakkan satu set kontak switch.

Kombinasi dari Low Pressure Control dan High Pressure Control sering pula
digunakan pada suatu sistem pengontrolan yang digunakan sebagai pengaman.
Tetapi Dual Pressure Control dapat pula difungsikan sebagai alat pengontrol
kompresor (Operating Switch)

Anda mungkin juga menyukai