Kendali semi otomastis adalah jenis pengendali yang menggunakan alat kendali
semi otomatis berupa kontak magnetik (bimetal) dan tombol pengaturan dilengkapi
dengan pengaman untuk menghubungkan atau memutuskan aliran arus listrik dengan
motor listrik/komprsor. sedangkan Kendali otomatis adalah jenis kendali yang
menggunakan alat otomatis, yaitu suatu piranti yang dikendalikan oleh sensor-sensor.
Sehingga motor listrik atau kompresor dapat berhenti atau bekerja secara otomatis.
B. Termostat
Termostat adalah suatu perangkat yang dapat memutuskan dan menyambungkan arus
listrik pada saat mendeteksi perubahan suhu di lingkungan sekitarnya sesuai dengan
pengaturan suhu yang ditentukan.
Pada umumnya, Termostat yang digunakan saat ini dapat kita bedakan menjadi dua jenis
utama yaitu: Termostat Mekanikal dan Termostat Elektronik
1. Termostat Mekanikal --> jenis Sensor suhu Kontak (Contact Temperature Sensor)
yang menggunakan prinsip Electro-Mechanical
Sebuah Termostat mekanikal terdiri dari dua jenis logam yang berbeda dan
ditempel bersama sehingga menjadi bentuk yang disebut dengan Bi-Metallic strip (atau
Bi-Metal Strip). Dua Strip tersebut akan berfungsi menjadi jembatan untuk
menghantarkan atau memutuskan arus listrik ke rangkaian sistem pemanas atau
pendinginnya.
Pada saat Normal, Strip yang berfungsi sebagai jembatan tersebut akan selalu
dalam kondisi terhubung dan mengaliri arus listrik, rangkaian yang terhubungnya akan
dalam kondisi ON juga. Ketika Strip tersebut menjadi panas, salah satu logam diantaranya
akan mengembang dan merubah bentuk menjadi sedikit melekuk dan akan semakin
melekuk seiring dengan semakin panasnya strip tersebut yang pada akhirnya akan
memisahkan hubungan strip dengan rangkaiannya sehingga aliran listrik ke rangkaian
sistem pemanas atau pendingin juga menjadi terputus atau menjadi kondisi OFF.
Termostat kemudian berubah menjadi kondisi OFF (Switch OFF) atau terjadi pemutusan
arus listrik ke sistem pemanas atau pendingin yang terhubung ke Termostat tersebut.
Pada saat kondisi OFF, tidak ada arus listrik yang mengalir melewat strip Bimetal
tersebut. Secara bertahap Strip Bimetal tersebut akan kembali menjadi dingin. Logam
yang melekuk tadi akan mulai berubah bentuk menjadi bentuk semula sehingga
terhubung kembali dan arus listrik mulai mengalir melewati strip bimetal lagi. Kondisi
Termostat menjadi ON kembali dan rangkaian sistem pemanas ataupun pendingin
menjadi ON lagi.
CARA SETTING / SETEL THERMOSTAT KULKAS
Demikian cara setting pengatur suhu (thermostat) yang bisa diterapkan pada thermostat
kulkas, freezer, atau showcase.
Prinsip Kerja Termostat Elektronik ini sedikit berbeda dengan Prinsip Kerja
Termostat Bi-Metal yang menggunakan konsep Elektro-Mekanikal . Termostat Elektronik
pada dasarnya berbentuk rangkaian elektronika yang terdiri dari berbagai komponen-
komponen elektronika. Komponen utama untuk mendeteksi perubahan suhu adalah
Thermistor yaitu resistor yang nilai hambatannya dapat dipengaruhi oleh suhu
(Temperature) sekitarnya. Thermistor terbagi menjadi dua jenis yaitu Thermistor PTC
dan Thermistor NTC.
Pada saat Thermistor mendeteksi adanya suhu tinggi, resistansi atau hambatan
Thermistor juga akan berubah sehingga rangkaian elektronikanya akan memutuskan
hubungan listrik ke sistem pemanas ataupun pendingin yang terhubung tersebut. Pada
saat Thermistor menjadi dingin kembali, resistansi pada thermistor tersebut juga akan
berubah menjadi normal kembali sehingga rangkaian elektronika yang berfungsi sebagai
pengendali tersebut akan kembali menyambung aliran arus listrik ke sistem pemanas dan
pendingin sehingga menjadi ON kembali.
Kelebihan dari Termostat Digital atau Elektronik ini adalah lebih hemat energi dan
mencegah pemborosan pada penggunaan listrik. Termostat jenis ini dapat diprogram
sehingga kita dapat melakukan pengaturan suhu sesuai dengan periode yang kita
inginkan.
Pengontrolan motor listrik untuk keperluan proteksi dengan indikator tekanan refrigerant
dalam suatu unit pendingin dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Low Pressure Control (LPC), untuk memberi perlindungan terhadap adanya
tekanan yang terlalu rendah di dalam sistem;
2. High Pressure Control (HPC), untuk memberi perlindungan terhadap adanya
tekanan yang terlalu tinggi di dalam sistem.
Kedua jenis alat kontrol ini berfungsi mirip seperti thermostat yaitu menjalankan
dan menghentikan kerja kompresor pada saat kondisi normal atau pada saat terjadi
kondisi yang tidak normal. Hanya saja cara kerjanya berbeda berdasarkan kondisi yang
berbeda. Kalau pada thermostat alat sensornya bekerja berdasarkan suhu sedang pada
pressure control bekerjanya berdasarkan tekanan. Pada thermostat pergerakan
diafragma diakibatkan oleh tekanan gas dari sensing bulb (sensor suhu), sedangkan pada
pressure control pergerakan diafragma diakibatkan oleh tekanan dari saluran hisap dan
saluran tekan dari kompresor.
Low Pressure Control dapat pula digunakan sebagai alat pengontrol kompresor
pada saat tekanan refrigerant meningkat, yaitu dengan menghentikan kompresor pada
saat tekanan hisap terlalu tinggi. Low Pressure Control jenis ini disebut dengan Reverse
Acting Low Pressure Control.
Beberapa jenis dari HPC dilengkapi dengan tombol reset sehingga kompresor tidak
dapat bekerja kembali sebelum tombol reset ditekan secara manual. Hal ini digunakan
sebagai pengaman agar kompresor tidak bekerja lagi jika terjadi tekanan yang berlebih
pada saluran tekan.
HPC umumnya digunakan pada sistem refrigerasi komersial dan juga industri.
Karena suhu kondensing dan tekanan kondensing untuk bermacam-macam refrigerant
berlainan, maka cut in dan cut out pressure tergantung dari refrigerant yang digunakan,
jenis kondensor, dan ambient temperatur dari sistem.
Pada piranti dual pressure control ini terdapat dua buah bellow (diafragma) yang
masing-masing terhubung ke sisi tekanan rendah dan sisi tekanan tinggi. Diafragma
untuk LPC dan diafragma untuk HPC tersebut terhubung secara mekanik untuk
menggerakkan satu set kontak switch.
Kombinasi dari Low Pressure Control dan High Pressure Control sering pula
digunakan pada suatu sistem pengontrolan yang digunakan sebagai pengaman. Tetapi
Dual Pressure Control dapat pula difungsikan sebagai alat pengontrol kompresor
(Operating Switch).