akibat adanya formasi es dan dinginkan juga beroperssinya defrost heater untuk
mempercepat pencairan formasi es di eveporator maka harus digunakan single-pole,
double-throw (SPDT) control.
Sistem kontrol ini berlaku untuk unit refrijerasi dan tata udara. Gambar 4.5
memeperlihatkan diagram skematik sistem pengontrolan defrost tanpa defrost heater
sedang Gambar 4.6 memperlihatkan sistem pengontrolan defrost menggunakan defrost
heater
Gambar 4.15 Tipikal Pressure Motor Control dengan Cut-out dan Cut-in
Gambar 4.15 memperlihatkan tipikal pressure motor control yang dilengkapi
dengan pengaturan cut-out dan cut-in. Cut-out dan cut-in control diperlukan untuk
pengontrolan tekanan berdasarkan pengaturan range dan pengaturan differential.
Pengaturan range dilakukan melalui range adjustment. Jika baut range
adjustment diputar berlawanan arah jarum jam maka akan menurunkan titik cut-in dan
titik cut-out pada jarak yang sama. Sebaliknya jika baut range adjustment diputar
searah jarum jam maka akan menaikkan titik cut-in dan titik cut-out pada jarak yang
sama.
3. Piranti Pengaman
Seperti diketahui, salah satu jenis beban listrik pada mesin refrigerasi adalah
deforst heater. Defrost heater adalah komponen listrik pada mesin refrigerasi untuk
mengendalikan jumlah lapisan bunga es pada permukaan evaporator. Bila lapisan
bunga es yang terakumulasi pada permukaan evaporator tidak dihilangkan maka akan
mengganggu proses pendinginan. Oleh karena itu pada unit refrigrigerasi baik untuk
keperluan domestic maupun komersial telah dilengkapi dengan system defrost
otomatik, yakni dengan menggunakan defrost timer. Defrost timer merupakan salah
satu piranti pengaman yang dipasang pada unit refrigerator. Gambar 4.21
memperlihatkan tipikal defrost timer, yang beroperasi secara elektromekanik.
.
Gambar 4.21 Tipikal Defrost Timer mekanik
Sistem pencairan bunga es (defrost) otomatik yang diterapkan pada unit
refrigerator menggunakan timer untuk mengaktifkan siklus defrost. Pada sistem defrost
otomatik, ditambahkan heater (elemen pemenas) dan thermostat pada koil evaporator.
Defrost timer mengatur siklus pencairan bunga es di evaporator, lazimnya setiap 8 jam.
Bila saat pencairan bunga es tiba, maka kompresor akan berhenti bekerja, dan defrost
heater akan aktif. Defrost heater akan memanaskan evaporator sehingga bunga es
mencair.
Air kondesat ditampung oleh sejenis baki yang diletakkan di bagian dasar
evaporator di mana udara panas dari kompresor dan condenser mengalir melewatinya
sehingga mempercepat proses penguapannya.
Beberapa system siklus pencairan bunga es dilaksanakan berbasis hitungan waktu.
Besaran waktu dipilih berdasarkan interval antar defrost. Jika timer menghitung waktu
yang telah dipilih telah tercapai, maka system defrost akan mulai bekerja, tanpa
memperhitungkan kebutuhan pendinginan di dalam system. Konfigurasi ini lazim
disebut sebagai continuous run. Tipe perhitungan waktu yang lebih efektif adalah
sistem yang memperhitungkan jumlah waktu kompresor bekerja. Bila timer mendeteksi
akumulasi waktu kerja kompresor sesuai dengan pengaturan waktu yang diinginkan
maka system defrost akan bekerja. Sistem seperti ini lazim disebut sebagai cumulative
run-time defrost.