Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL

BUDIDAYA JAMUR TIRAM

Nama : Lidwina uruk sole

Nim : 2023812057

Kelas: PH A

JURUSAN KEHUTANAN

POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI KUPANG

2023
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Budidaya jamur tiram putih yang bernama latin Pleurotus ostreatus ini masih tergolong baru.
Budidaya jamur tiram sangat cocok untuk daerah beriklim tropis seperti Indonesia. Inventasi yang
dibutuhkan untuk memulai usaha budidaya jamur tiram cukup murah dan bisa dilakukan bertahap.
Jamur tiram adalah termasuk dalam kelompok Basidiomycota,disebut jamur tiram karena bentuk
tajuknya menyerupai kulit tiram, berwarna putih berbentuk setengah lingkaran. Dialam bebas jamur
tiram putih biasa ditemukan pada batang-batang kayu yang sudah lapuk. Mungkin karena itu jamur
tiram sering disebut jamur kayu.
Jamur tiram akhir-akhir ini juga menjadi salah satu makanan yang disukai oleh masyarakat
dimana peminatnya kalangan menengah ke atas. Hal tersebut tentunya tak terlepas karena rasanya
yang cukup nikmat dan kandungan gizinya. Selain itu kini jamur tiram bisa diolah menjadi berbagai
jenis masakan hingga olahan makanan ringan.
Peluang bisnis budidaya jamur tiram ini sangat menjanjikan bagi kita yang ingin membangun
bisnis UKM rumahan. Mengingkat kebutuhan pasar dan peminat jamur tiram yang saat ini semakin
meningkat.
Pemilihan bentuk usaha budidaya jamur tiram ini dilatar belakangi oleh:
1. Budidaya jamur tiram memiliki prospek ekonomi yang baik. Pasar jamur tiram yang telah jelas
serta permintaan pasar yang selalu tinggi memudahkan para pembudidaya memasarkan hasil
produksi jamur tiram.
2. Jamur tiram merupakan salah satu produk komersial dan dapat dikembangkan dengan teknik
yang sederhana.

1.2 Tujuan

Jamur tiram adalah salah satu jenis tanaman yang diminati oleh banyak orang untuk dikomsumsi,
budidaya jamur tiram merupakan usaha yang menjanjikan karena mempunyai konsumen yang
tergolonng banyak. Sehingga peluang usaha terbuka lebar, terlepas dari itu budidaya ini
membutuhkan modal usaha , sehingga dengan pembuatan proposal ini bermaksud untuk
mengajukan pembiayaan modal sebesar Rp.
BAB II
METODE PELAKSANAAN

2.1 Waktu dan Tempat

2.2 Alat dan Bahan

Kebutuhan saranan

1. Bambu besar
2. Bambu sedang( bawahnya rak)
3. Bilik bambu
4. Bambu kecil( rak)
5. Genteng / seng
6. Keset sepet
7. Paku
8. Kunci gembok
9. Tali kawat
10. Termometer ruangan

Aliran listrik
1. Lampu
2. Mangkok lampu
3. Saklar
4. Kabel

Instalasi air
1. Sprayer
2. Selang

Alat-alat panen
1. Timbangan
2. Keranjang panen
3. Pisau cutter
4. Gunting potong
2.3 Prosedur kerja

Ada dua kegiatan utama dalam budidaya jamur tiram:

1.Tahap pertama adalah membuat media tanam dan menginokulasikan bibit jamur ke dalam

Media tamam tersebut. Sehingga media ditumbuhi miselium berwarna putih seperti kapas.

2.Tahap kedua adalah menumbuhkan miselium tersebut menjadi bahan buah.

Langkah-langkah yang harus dipersiapkan :

1.Menentukan jenis jamur tiram yang akan dibudidayakan

salah satu hal penting dalam membudidayakan jamur ini perlu memahami dan mengetahui jenis

jenis jamur tiram yang bisa dibudidayakan yaitu jamur tiram merah,kuning,cokelat. Dan disini

kita akan menggunakan bibit jamur tiram putih yang memang baik dan sering dibudidayakan.

2.Memilih bibit jamur

Membudidayakan jamur tiram ini tergantung pada bibit jamur yang akan dibudidayakan.

Dengan demikian, perlu memilih bibit jamur yang berkualitas. Jadi dalam memilih bibit jamur

Ini nanti saya akan beli pada petani jamur.

3.Menyiapkan ruang budidaya/ kumbang/ rumah jamur

Rumah jamur merupakan tempat untuk merawat baglog dan menumbuhkan jamur. Kumbung

berupa bangunan yang berisi rak-rak untuk meletakkan baglog. Kumbung jamur harus memilik

kemampuan untuk menjaga suhu dan kelembaban. Untuk menjaga kelembapan dan menjaga

suhu kumbung nanti akan dibuat dari bambu untuk dindingnya dibuat dari gedek/ anyaman

bambu, untuk atap nanti akan menggunakan genteng atau seng, sedamgkan untuk lantainya

nanti tetap dengan lantai tanah.

Didalam kumbung nanti akan ada rak yang dibuat bertingkat ,dimana rak tersebut berfungsi

Untuk menyusun baglog dan rak tersebut nanti akan dibuat dari bambu, antar rak nanti akan di

Pisahkan oleh lorong tempat untuk perawatan. Untuk ukuran ketinggian ruang antar rak 50 cm

rak akan dibuat 2-3 tingkat,lebar rak 50cm dan panjang setiap rak 1 meter. Setiap rak nanti akan
bisa menampung 90-100baglog.

4.Sterilisasi bahan

Semua bahan dan alat disterilisasi agar tidak terkontaminasi mikroorganisme perusak. Untuk

Baglog disterilisasi menggunakan auticlaf dan untuk bahan lain dioven. Kalau tidak memiliki

alat lebih baik dijemur tetapi hasilnya tidak maksimal.

5.Memperrhatikan temperatur/ suhu kumbung

Pada saat pembibitan atau pertumbuhan spora suhunya antara 23-28 derajat. Jika suhu

temperature dibawa 23 derajat jamur masih bisa tumbuh subur walaupun pertumbuhannya

lambat. Saat mulai tumbuh buahnya agar pertumbuhannya berbentuk cangkang tiram, harus

diperlukan temperature suhu dengan kisaran 13-15 derajat celsius dalam jangka waktu 2-3 hari.

6.Memperhatikan faktor kelembapan

Cara yang terbaik untuk memberikan kandungan air di subtract jamur tiram adalah dengan

cara menyiram. Penyiraman disesuaikan dengan kelembapan ruangan, apabila ruangan

suhunya agak meningkat maka penyiraman dilakukan pagi dan sore hari, akan tetapi apabila

suhu kumbung dingin maka penyiraman cukup dilakukan sekali disore hari, seperti yang kita

tau bahwa jamur akan cepat berkembang dan tumbuh jika kondisi tempat tersebut dalam

keadaan lembab, namun juga air tersebut tidak berlebihan.

7.Memperhatikan sinar/ pencahayaan

Agar pertumbuhan jamur tiram ini tumbuh maka baglog jamur tidak boleh terkena sinar

matahari dan sekitar kumbung harus dalam keadaan remang-remang, karena itu cahaya bisa

didapat dari cela-cela dinding kumbung yang terbuat dari anyaman bambu.

8.Memperhatikan udara

Dengan srikulasi udara yang lancar akan dengan muda menerima pasokan oksigen dengan baik.

Jadi dari dinding kumbung paling baik menggunakan anyaman bambu selain dapat menjaga

kelembapan dinding anyaman bambu juga dapat memberikan sirkulasi oksigen dari luar
kumbung lancar.

9.Memperhatikan keasaman(pH)

PH media yang diperlukan untuk perkembangan jamur tiram sedikit asam yakni antara 5,0-

6,5 disini miselium jamur tiram putih akan tumbuh subur dengan maksimal.

10.Menyiapkan media tanam jamur/ baglog

Baglog merupakan media tanam tempat meletakan bibit jamur tiram. Bahan utama baglog

Serbuk gergaji, dedak halus, tepung kanji/ aci/ sagu, kapur (CaC03) atau dolomite atau kalsit

atau kalsium, pupuk NPK,air dan bibit jamur. Biasanya penyedia baglog sudah tau takaran

yang disediakan dalam satu media tumbuh jamur. Baglog dibungkus plastik berbentuk

silindris, dimana salah satu ujungnya diberi lubang. Pada lubang tersebut jamur tiram akan

tumbuh menyembul keluar.

11.Pengendalian hama penyakit jamur tiram

Hama yang sering menyerang jamur tiram yaitu ulat dan semut. Ulat akan muncul jika

kebersihan saat penanaman kurang bersih. Untuk mencegah hama ulat maka bisa dilakukan

dengan pembersihan kumbung dengan penyemprotan fungisida dan untuk semut bisa di

bersihkan secara teratur.

Cara budidaya jamur:

Sebelum baglog dimasukkan kedalam kumbung, kita melakukan persiapan terlebuh dahulu yakni

1. Bersihkan lumbung dan rak-rak yang digunakan untuk menyimpan baglog dari kotoran
2. Lakukan penyemprotan pada kumbung dan rak dengan fungisida dan diamkan sementara 2 hari
sebelum baglog dimasukkan kedalam kumbung.
3. Setelah bau obat fungisida hilang, baru masukkan baglog kedalam kumbung.

Cara merawat baglog:


1. Terdapat dua cara menyusun baglog dalam rak, yakni diletakkan secara vertikal dimana lubang
baglog menghadap ke atas. Dan secara horizontal , lubang menghadap ke samping.
2. Kedua cara ini memiliki kelebihan masing- masing. Baglog yang disusun
BAB III

PENDATAAN

3.1 Biaya

N Alat dan bahan jumlah satuan


0
1 Bambu besar 4
2 Bambu sedang 8
3 Bilik bambu 4
4 Bambu kecil 6
5 Genteng/ seng 1
6 Paku 1
7 Kunci gembok 1
8 Tali kawat 1
9 Thermometer 1
ruangan
10 Lampu 1
11 Mangkok lampu 1
12 Scalar 1
13 kabel 1
14 Sprayer 1
15 Selang 1
16 Timbangan 1
17 Keranjang panen 2
18 Pisau cutter 1
19 Gunting potong 1
20 Bibit jamur 1
21 Plastik 1
JUMLAH
3.4 Jadwal kegiatan dan target penjualan

No. kelompok Tanggal


1. Persiapan Masuk

Pembuatan 1/1
kumbung
Persiapan 15/1
budidaya
Pembelian 28/1
baglog
2. Pelaksanaan

Perawatan 29/1
baglog
Masa
pertumbuhan
panen 9/2

Anda mungkin juga menyukai