Makalah Kel 6 - Met. Pen. Kuantitatif
Makalah Kel 6 - Met. Pen. Kuantitatif
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat-syarat Tugas Mata Kuliah “Metode Penelitian
Kuantitatif”
DOSEN PENGAMPU:
Dra. Hj. Rahmaini, M. Pd
KELAS PBA-3/SEM VI
DISUSUN
OLEH KELOMPOK 6:
Assalamu’alaikumWarahmatullahi Wabarakatuh.
Dan terima kasih kami sampaikan kepada dosen pengampu mata kuliah Metode
Pengumpulan Data Penelitian Kuantitatif yaitu Ustadzah Dra. Hj. Rahmaini, M. Pd yang
telah mengarahkan dan membimbing pembelajaran dalam pembuatan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan Makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan, walaupun kami telah berusaha menyajikan yang terbaik bagi pembaca. Oleh
karena itu, kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini dengan senang hati kami
terima. Semoga Makalah ini bermanfaat bagi pembaca. Aamiin.
Wassalamu’alaikumWarahmatullahi Wabarakatuh.
Kelompok 6
i
DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR .......................................................................................................... i
I. PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
A. Kesimpulan..................................................................................................................... 14
ii
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada bagian metode penelitian harus diuraikan cara-cara tersebut secara operasional,
namun tetap didukung oleh teori yang ada. Artinya cara atau langkah yang ditempuh
mendapat dukungan atau pembenaran dari suatu teori atau pendapat pakar.
Secara umum bagian metode penelitian kuantitatif berisi subbab: (1) Pendekatan dan
jenis penelitian, (2) Populasi dan sampel, (3) Instrumen penelitian, (4) Teknik pengumpulan
data, dan (5) Analisis data, sedangkan untuk metode penelitian kualitatif berisi subbab: (1)
Pendekatan dan jenis penelitian, (2) Kehadiran peneliti, (3) Lokasi penelitian, (4) Sumber
data, (5) Teknik pengumpulan data, (6) Analisis data, dan (7) Pengecekan keabsahan temuan.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari pembuatan makalah ini yaitu sebagai berikut:
C. Tujuan Masalah
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu sebagai berikut:
1
II
METODE PENGUMPULAN DATA PENELITIAN KUANTITATIF
2
5) Penyelidikan dilaporkan dalam bentuk yang logis,mengandung penjelasan masalah,
pelaksanaan dan kesimpulan, dengan terminologi yang dibatasi dengan jelas.
Menurut Punch, penelitian empiris itu melibatkan data, dan data ada dua jenis
utama, yaitu data kuantitatif yang berbentuk angka dan data kualitatif yang tidak berbentuk
angka.
Sesuai dengan tujuan dan fungsinya, research mempunyai dua arah yaitu:
a. Arah terhadap kemasyarakat, yaitu sebagai way of progress atau suatu cara ke arah
kemajuan, untuk mencapai suatu good life bagi manusia (masyarakat).
b. Arah di dalam bidang ilmu pengetahuan, research mempunyai tiga fungsi, yaitu:
Menemukan, ialah mendapatkan sesuatu untuk mengisi kekosongan atau
kekurangan.
Mengembangkan ilmu pengetahuan yang sudah ada dalam arti bahwa jika yang
sudah ada masih atau men- jadi diragukan kebenarannya.
Mengembangkan ilmu pengetahuan ialah memperluas dan menggali lebih dalam
apa yang sudah ada.
3
menggunakan pedoman pengamatan semacam daftar cek); mencatat angka-angka atau kata-
kata yang berkaitan dengan topik penelitian (jika menggunakan pedoman dokumentasi); atau
aktivitas lainnya yang relevan. Untuk itu pada subbab ini yang perlu dikemukakan adalah
bagaimana cara yang akan dilakukan peneliti untuk mendapatkan data penelitian dan kapan
kegiatan pengumpulan data dilakukan.
Untuk memperoleh data, langkah-langkah dan teknik yang digunakan adalah sebagai
berikut:
(1) Untuk data faktor manajerial diperoleh dari pendapat manajer tentang tingkat
kepercayaannya terhadap adanya hubungan antara perencanaan dengan kinerja usaha,
dan tingkat kemampuan yang dimiliki yang dijaring melalui angket.
(2) Untuk data tingkat perencanaan diperoleh dari pendapat manajer tentang tingkat
perencanaan yang telah dibuat oleh pihak manajemen perusahaan yang dijaring dengan
menggunakan angket.
(3) Untuk data tentang tingkat ketidakpastian lingkungan juga diperoleh melalui persepsi
manajer tentang ketidakpastian lingkungan yang dihadapi oleh perusahaannya, yang
dijaring dengan menggunakan angket.
(4) Data tentang kinerja usaha juga diperoleh dari manajer dengan menggunakan angket.
Dengan demikian semua data penelitian diperoleh dengan menggunakan angket dan
bersumber dari manajer perusahaan.
Data merupakan persoalan yang penting dalam sebuah penelitian. Sebab data yang
salah apabila diolah akan menghasilkan kesimpulan yang salah atau bias. Adapun data yang
baik dan benar harus memenuhi dua unsur, yakni data tersebut harus tepat (valid) dan
konsisten (reliabel). Untuk mendapat data demikian dibutuhkan teknik pengumpulan data
yang tepat dengan cara menggunakan alat pengambil data (instrument) yang sesuai dengan
desain penelitian yang dibuat.
4
Dalam setiap penelitian dikenal adanya beberapa metode pengumpulan data, yaitu
cara-cara yang ditempuh oleh peneliti untuk mengumpulkan data secara objektif. Walaupun
dalam penelitian terdapat berbagai metode penelitian, namun pada dasarnya kesemua metode
tersebut mempunyai tujuan yang sama, yaitu untuk mengumpulkan data atau informasi yang
dapat menjelaskan atau menjawab permasalahan yang diteliti dengan objektif.
Dalam setiap penelitian memilih metode yang tepat merupakan hal yang sangat
penting, karena dengan data tersebutlah kita dapat menjawab problematika, mencapai tujuan
penelitian serta menguji hipotesis. Jadi kalau instrumen pengumpulan data tidak tepat atau
tidak disusun dengan baik,maka mustahil hasil penelitian akan baik.
Dalam suatu penelitian mungkin seseorang tidak cukup hanya memakai satu metode
atau teknik pengumpulan data. Adakalanya dipakai dua atau tiga metode yang dianggap tepat
oleh karena itu dalam memilih metode mana yang akan dipakai. diperlukan beberapa
pertimbangan yang matang, sehingga hasil penelitian betul-betul bermanfaat atau mencapai
tujuan yang diharapkan oleh di peneliti.
Pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai cara tergantung dari tujuan
penelitian, tersedianya waktu, tenaga dan biaya. Selain dari pada itu perlu pula
dipertimbangkan apakah data yang akan dikumpulkan itu berupa data kuantitatif. Kalau
tujuan penelitian untuk memperoleh data yang dapat diukur maka data yang dihimpun adalah
data kuantitatif.
5
Pengumpulan data dan cara memperolehnya harus dijelaskan secara eksplisit dan
formal oleh peneliti dalam jadwal dan prosedur pengumpulan data dalam usulan
penelitiannya. Penjelasan jadwal lengkap secara spesifik juga perlu diberikan apabila data
eksperimen yang ingin diperoleh menggunakan petugas pengumpul data, termasuk “man-
hours” nya. Penggunaan teknik dan alat pengumpul data yang tepat memungkinkan
diperolehnya data penelitian yang objektif. Untuk penelitian kuantitatif, beberapa ahli
menjelaskan bahwa jika suatu proyek penelitian sudah sampai pada tahap pengumpulan data,
maka sesungguhnya penelitian tersebut sudah 80 persen selesai. Bisa jadi pendapat itu benar
karena sampai dengan tahap pengumpulan data (tahap terberat dalam penelitian), tinggal dua
langkah lagi bagi seluruh proses penelitian sudah selesai.
Persoalan yang tidak kian penting lainnya adalah penggunaan waktu yang tepat di
lapangan, sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Hal ini menjadi perlu diperhatikan
karena menyangkut kebutuhan logistik dan jadwal penelitian yang sudah ditetapkan. Tidak
jarang pula jadwal pengumpulan data tidak dapat dipatuhi, menyebabkan jadwal pengolahan
data dan pembuatan laporan menjadi terganggu. Oleh karena itu, sejak field worker turun ke
lapangan, hal-hal yang dikerjakan hanyalah yang berhubungan dengan kegiatan penelitian.
Apabila semua data yang dibutuhkan sudah diperoleh dan sudah di cek kebenarannya,
sebaiknya field worker sudah harus meninggalkan lokasi penelitian. Tindakan seperti ini amat
membantu keberhasilan penelitian itu sendiri, terutama dari segi ketepatan waktu dan
finansial serta penghematan energi.
Beberapa teknik pengumpulan data dalam penelitian kuantitatif yang dapat ditempuh
oleh peneliti adalah sebagai berikut:
Angket terbentuk atas bagian pendahuluan yang berisi petunjuk pengisian angket,
bagian identitas yang berisi identitas responden seperti: nama, alamat, umur, pekerjaan, jenis
kelamin, status pribadi dan sebagainya, kemudian memasuki bagian isi angket. Dari bentuk
6
isi angket dibedakan menjadi angket langsung tertutup, angket langsung terbuka, angket tak
langsung tertutup, dan angket tak langsung terbuka.
7
(….) 3) Bersikap jujur dan sportif.
(….) 4) Memiliki disiplin kerja yang tinggi.
(….) 5) Memiliki hubungan luas dengan sesama karyawan.
(….) 6) Bersikap bijaksana terhadap sesama karyawan.
1) Hanya dapat digunakan pada responden yang dapat baca tulis saja, sedang pada
responden yang tidak mampu baca tulis, metode ini tidak berguna sama sekali.
8
2) Formulasi angket membutuhkan kecermatan tinggi, sehingga betul-betul mampu
mewakili peneliti dalam pengumpulan data. Karena tuntutan yang demikian,
menyusun formulasi angket membutuhkan waktu yang lama, termasuk kebutuhan uji
coba dan merevisi angket tersebut.
3) Penggunaan metode angket menyebabkan peneliti terlalu banyak bergantung atau
membutuhkan kerja sama dengan objek penelitian.
4) Kemungkinan pada kasus tertentu, akan terjadi salah menerjemahkan beberapa poin
pertanyaan, maka peneliti tidak dapat memperbaiki dengan cepat, akhirnya
memengaruhi jawaban responden.
5) Kadang kala orang lain di sekitar responden ikut memengaruhinya pada saat pengisian
angket, hal ini menyebabkan jawaban responden tidak objektif lagi.
6) Responden dapat menjawab seenaknya, atau kadang kala bersifat main-main serta
berdusta. Hal tersebut mungkin sekali terjadi, terutama kalau angket bersifat
anonymous (tanpa nama dan alamat responden di lembaran angket).
2. Teknik Observasi
9
d. Pengamatan dapat dicek dan dikontrol mengenai validitas dan reliabilitasnya.
3. Bentuk-bentuk Observasi
Observasi dilakukan dalam berbagai bentuk, baik bentuk yang kuno (primitif)
maupun yang lebih modern yang mencakup kegiatan di laboratorium. Ada beberapa bentuk
observasi umum yang kita kenal yang perlu bagi pengamat (peneliti) untuk mampu mencari
teknik mana yang cocok untuk rencana penelitiannya, yaitu:
a. Observasi Langsung
Observasi langsung adalah pengamatan yang dilakukan secara langsung pada
objek yang diobservasi, dalam arti bahwa pengamatan tidak menggunakan “media-media
transparan”. Hal ini dimaksudkan bahwa peneliti secara langsung melihat atau
mengamati apa yang terjadi pada objek penelitian. Observasi langsung dibagi menjadi
beberapa bentuk, yaitu:
1) Observasi Terstruktur
Pada observasi terstruktur, peneliti telah mengetahui aspek atau aktivitas
apa yang akan diamati, yang relevan dengan masalah dan tujuan penelitian karena
pada pengamatan, peneliti telah terlebih dahulu mempersiapkan materi pengamatan
dan instrumen yang akan digunakan. Pengamatan dapat langsung di laboratorium
atau di lapangan, baik terhadap manusia, hewan, atau tumbuh-tumbuhan.
Observasi ini biasanya disebut pula dengan pengamatan sistematik, di mana
peneliti secara lebih leluasa dapat menentukan perilaku apa yang akan diamati pada
awal kegiatan pengamatan, agar permasalahan dapat dipecahkan. Dikatakan
pengamatan sistematik karena isi pengamatan telah dipersiapkan oleh peneliti
pengamat. Oleh karena itu, menentukan isi pengamatan, pengamat dapat
menggunakan beberapa teknik, sesuai dengan materi yang akan diamati.
Pada observasi fenomena sosial, peneliti dapat menggunakan alat yang
disebut skala nilai (rating scale). Penggunaan skala nilai dalam pengamatan sebagai
instrumen, mengharuskan pengamat menetapkan subjek pada kategori atau
kontinum dengan memberi nomor atau angka pada kategori-kategori tersebut.
Penggunaan skala nilai dapat dilihat dari penelitian tentang profit dosen ideal
menurut persepsi mahasiswanya. Misalnya, kita melihat bagaimana dosen tersebut
menggunakan skala nilai untuk melihat tingkat kegemaran mahasiswa dalam
10
menerima kuliah berdasarkan metode pemberian kuliah dengan menggunakan
metode ceramah dan humor logika. Skala ratingnya adalah sebagai berikut:
a) Amat senang
b) Senang
c) Tidak senang
d) Amat tidak senang
Setiap kategori tersebut di atas diberi angka atau nomor 4,3,2,1 atau dapat
dibalik menjadi 1,2,3,dan 4 sebagai skala ratingnya.
c. Observasi Partisipasi
Observasi partisipasi adalah pengumpulan data melalui observasi terhadap objek
pengamatan dengan langsung hidup bersama, merasakan serta berada dalam sirkulasi
11
kehidupan objek pengamatan. Dengan demikian, pengamat betul-betul menyelami
kehidupan objek pengamatan dan bahkan tidak jarang pengamat kemudian mengambil
bagian dalam kehidupan budaya mereka.
Observasi ini jika dilihat dari akurasi data yang diperoleh mungkin dapat
diandalkan. Namun, memerlukan waktu yang cukup banyak serta amat lama. Terutama
apabila objek pengamatan muncul dalam interval waktu lama serta berlangsung pada
alokasi waktu yang lama pula.
d. Observasi Kelompok
Observasi kelompok adalah observasi yang dilakukan secara berkelompok
terhadap suatu atau beberapa objek sekaligus. Misalnya, suatu tim peneliti yang sedang
mengamati gejolak perubahan harga pasar akibat kenaikan BBM, biasanya bekerja
dengan mengamati sekian banyak gejala lain yang berpengaruh terhadap perubahan
harga pasar tersebut.
4. Teknik Tes
a. Tes lisan, yaitu tes yang berupa sejumlah pertanyaan yang diajukan secara lisan
tentang aspek-aspek yang ingin diketahui keadaannya dan jawaban yang diberikan
secara lisan pula.
b. Tes tertulis, yaitu tes yang berupa sejumlah pertanyaan yang diajukan secara tertulis
tentang aspek-aspek yang ingin diketahui keadaannya dan jawaban yang diberikan
secara tertulis pula. Tes tertulis ini dibedakan menjadi dua, yaitu:
1) Tes esai, yaitu tes yang menghendaki agar testee memberikan jawaban dalam
bentuk uraian atau kalimat-kalimat yang disusun sendiri.
2) Tes objektif, yaitu tes yang disusun di mana setiap pertanyaan tes disediakan
alternatif jawaban yang dapat dipilih. Tes ini dapat menghasilkan skor yang
konstan, tidak tergantung kepada siapa pun yang memberi skor, karena pemberi
skor tidak dipengaruhi oleh sikap subjektivitas. Tes objektif dibedakan ke dalam
beberapa bentuk, yaitu:
1) Tes benar-salah (tru-false items)
12
2) Tes pilihan ganda (multiple-choise items)
3) Tes menjodohkan (matching items)
4) Tes melengkapi (completion items)
5) Tes jawaban singkat (short answer items)
13
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Data merupakan persoalan yang penting dalam sebuah penelitian. Sebab data yang
salah apabila diolah akan menghasilkan kesimpulan yang salah atau bias. Adapun data yang
baik dan benar harus memenuhi dua unsur, yakni data tersebut harus tepat dan
konsisten . Untuk mendapat data demikian dibutuhkan teknik pengumpulan data yang tepat
dengan cara menggunakan alat pengambil data yang sesuai dengan desain penelitian yang
dibuat. Dalam setiap penelitian dikenal adanya beberapa metode pengumpulan data, yaitu
cara-cara yang ditempuh oleh peneliti untuk mengumpulkan data secara objektif. Walaupun
dalam penelitian terdapat berbagai metode penelitian, namun pada dasarnya kesemua metode
tersebut mempunyai tujuan yang sama, yaitu untuk mengumpulkan data atau informasi yang
dapat menjelaskan atau menjawab permasalahan yang diteliti dengan objektif.
Hendaknya sejak awal munculnya keinginan untuk meneliti, si peneliti sudah mempunyai
gambaran mengenai variabel yang akan diteliti sekaligus memikirkan metode apa saja yang
akan dipakai untuk mengumpulkan data dalam penelitiannya. Dengan demikian, pada waktu
menyusun proposal penelitian ia sudah dapat menulis instrumen apa yang akan dipakai dalam
penelitian tersebut.
Dalam setiap penelitian memilih metode yang tepat merupakan hal yang sangat
penting, karena dengan data tersebutlah kita dapat menjawab problematika, mencapai tujuan
penelitian serta menguji hipotesis. Jadi kalau instrumen pengumpulan data tidak tepat atau
tidak disusun dengan baik,maka mustahil hasil penelitian akan baik.
Dalam suatu penelitian mungkin seseorang tidak cukup hanya memakai satu metode atau
teknik pengumpulan data. Adakalanya dipakai dua atau tiga metode yang dianggap tepat oleh
karena itu dalam memilih metode mana yang akan dipakai. diperlukan beberapa
pertimbangan yang matang, sehingga hasil penelitian betul-betul bermanfaat atau mencapai
tujuan yang diharapkan oleh di peneliti.
14
DAFTAR PUSTAKA
Wahidmurni. (2017). Pemaparan Metode Penelitian Kuantitatif. Jurnal FITK UIN Maulana
Malik Ibrahim Malang.
15