Anda di halaman 1dari 18

METODE PENGUMPULAN DATA PENELITIAN KUANTITATIF

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat-syarat Tugas Mata Kuliah “Metode Penelitian
Kuantitatif”

DOSEN PENGAMPU:
Dra. Hj. Rahmaini, M. Pd

KELAS PBA-3/SEM VI
DISUSUN
OLEH KELOMPOK 6:

Dewi Uliyanda (0302203075)


Laila Syabrina (0302203029)
Mhd Syafi'i Saragih (0302193080)
Silvia Lisandri (0302203064)

PENDIDIKAN BAHASA ARAB


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
TA. 2023/2024
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikumWarahmatullahi Wabarakatuh.

Puji syukur Alhamdulillah penulis ucapkan ke hadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala.


Tuhan seluruh alam yang maha Rahman dan Rahim karena atas berkat rahmat dan kasih
Sayang-Nya kami dapat menyelesaikan Makalah ini dengan Judul “Metode Pengumpulan
Data Penelitian Kuantitatif”.

Dan terima kasih kami sampaikan kepada dosen pengampu mata kuliah Metode
Pengumpulan Data Penelitian Kuantitatif yaitu Ustadzah Dra. Hj. Rahmaini, M. Pd yang
telah mengarahkan dan membimbing pembelajaran dalam pembuatan makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan Makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan, walaupun kami telah berusaha menyajikan yang terbaik bagi pembaca. Oleh
karena itu, kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini dengan senang hati kami
terima. Semoga Makalah ini bermanfaat bagi pembaca. Aamiin.

Wassalamu’alaikumWarahmatullahi Wabarakatuh.

Medan, 30 Maret 2023

Kelompok 6

i
DAFTAR ISI

Hal
KATA PENGANTAR .......................................................................................................... i

DAFTAR ISI ....................................................................................................................... ii

I. PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................................................ 1

C. Tujuan Masalah ................................................................................................................ 1

II. METODE PENGUMPULAN DATA PENELITIAN KUANTITATIF ..................... 2

A. Pengertian Penelitian Kuantitatif .................................................................................... 2

B. Tujuan Penelitian Kuantitatif .......................................................................................... 3

C. Metode Pengumpulan Data Penelitian Kuantitatif ........................................................ 3

III. PENUTUP .................................................................................................................. 14

A. Kesimpulan..................................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 15

ii
I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada bagian metode penelitian harus diuraikan cara-cara tersebut secara operasional,
namun tetap didukung oleh teori yang ada. Artinya cara atau langkah yang ditempuh
mendapat dukungan atau pembenaran dari suatu teori atau pendapat pakar.

Secara umum bagian metode penelitian kuantitatif berisi subbab: (1) Pendekatan dan
jenis penelitian, (2) Populasi dan sampel, (3) Instrumen penelitian, (4) Teknik pengumpulan
data, dan (5) Analisis data, sedangkan untuk metode penelitian kualitatif berisi subbab: (1)
Pendekatan dan jenis penelitian, (2) Kehadiran peneliti, (3) Lokasi penelitian, (4) Sumber
data, (5) Teknik pengumpulan data, (6) Analisis data, dan (7) Pengecekan keabsahan temuan.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari pembuatan makalah ini yaitu sebagai berikut:

1. Apa itu penelitian kuantitatif?


2. Apa tujuan dilakukannya penelitian kuantitatif ini?
3. Apa saja metode yang dapat di gunakan dalam penelitian kuantitatif?

C. Tujuan Masalah
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui apa itu penelitian kuantitatif.


2. Untuk mengetahui apa saja tujuan dilakukannya penelitian kuantitatif ini.
3. Untuk mengetahui apa saja metode yang dapat di gunakan dalam penelitian
kuantitatif.

1
II
METODE PENGUMPULAN DATA PENELITIAN KUANTITATIF

A. Pengertian Penelitian Kuantitatif


Metode adalah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu. Selanjutnya, kata
research berasal dari kata "re" yang berarti kembali dan "search" berarti menyelidiki.
Menurut Nitisastro, definisi research itu berarti "penyelidikan atau investigasi secara ilmiah
dengan tujuan untuk memperoleh gambaran yang sebenarnya tentang keadaan".

Dari beberapa pengertian yang di kemukakan maka dapat disimpulkan bahwa


research adalah suatu usaha untuk menemukan sesuatu, baik dalam ilmu pengetahuan atau
kemasyarakatan dan mengembangkannya, menguji kebenaranya, di mana usaha tersebut
dilakukan dengan penelitian (metode) yang ilmiah.

Istilah lain penelitian adalah penyelidikan. Menurut Sumardi , penyelidikan adalah


bentuk khusus dari metodologi ilmiah. Beberapa sifatnya yang penting yaitu:

1) Penyelidikan adalah kegiatan ilmiah mengumpulkan pengetahuan baru dari sumber-


sumber primer, dengan tekanan tujuan pada penemuan prinsip-prinsip umum, serta
mengadakan ramalan generalisasi di luar sampel yang diselidiki.
2) Penyelidikan mempergunakan teknik-teknik yang teliti dan sistematik. Pemecahan
masalah khusus didasarkan atas pengetahuan yang sejauh ini telah dicapai oleh
penyelidikan yang terdahulu. Dengan bertolak pada pengetahuan itu, penyelidikan
disusun secermat mungkin, dengan teknik-teknik yang memiliki validitas setinggi
mungkin.
3) Penyelidikan mengumpulkan data secara obyektif, tidak berat sebelah dalam arti
mengumpulkan hanya data yang menyokong kebenaran sebuah hipotesa dan
mengabaikan data yang tidak sejalan dengan harapan-harapan pribadi penyelidik.
Tekanan pengumpulan data adalah menguji, bukan mutlak membuktikan, kebenaran atau
ketakbenaran hipotesa.
4) Penyelidikan mengolah data dan mengorganisasinya dalam ukuran-ukuran kuantitatif di
mana mungkin. Prosedurnya jelas dan dapat dicek secara empirik. Segala kesimpulan
didasar- kan atas sifat-sifat data yang diolah, dan segala penemuan dijelaskan dalam taraf
ketelitian tertentu.

2
5) Penyelidikan dilaporkan dalam bentuk yang logis,mengandung penjelasan masalah,
pelaksanaan dan kesimpulan, dengan terminologi yang dibatasi dengan jelas.

Menurut Punch, penelitian empiris itu melibatkan data, dan data ada dua jenis
utama, yaitu data kuantitatif yang berbentuk angka dan data kualitatif yang tidak berbentuk
angka.

B. Tujuan Penelitian Kuantitatif


Untuk menguraikan tentang tujuan research ini tentunya diarahkan kepada tujuan
dalam arti ilmiah (intelektual) maupun tujuan untuk keperluan praktis. Tujuan untuk
keperluan praktis di mana hasil penelitian dapat dimanfaatkan secara praktis dan segera. Ini
disebut "applied research", misalnya tentang perdagangan untuk menetapkan harga sesuatu
komoditi ekspor, atau seperti seorang peneliti suatu fakta tentang peningkatan taraf hidup
rakyat guna mencari jalan analisa menjadikan ukuran desa swasembada pangan dan
sebagainya.

Sesuai dengan tujuan dan fungsinya, research mempunyai dua arah yaitu:

a. Arah terhadap kemasyarakat, yaitu sebagai way of progress atau suatu cara ke arah
kemajuan, untuk mencapai suatu good life bagi manusia (masyarakat).
b. Arah di dalam bidang ilmu pengetahuan, research mempunyai tiga fungsi, yaitu:
 Menemukan, ialah mendapatkan sesuatu untuk mengisi kekosongan atau
kekurangan.
 Mengembangkan ilmu pengetahuan yang sudah ada dalam arti bahwa jika yang
sudah ada masih atau men- jadi diragukan kebenarannya.
 Mengembangkan ilmu pengetahuan ialah memperluas dan menggali lebih dalam
apa yang sudah ada.

C. Metode Pengumpulan Data Penelitian Kuantitatif


Pengumpulan data merupakan tahapan penelitian dimana peneliti melakukan
kegiatan untuk menemui responden penelitian dan meminta mereka untuk mengisi angket
penelitian (jika menggunakan angket sebagai instrumen penelitian); mengamati kegiatan (jika

3
menggunakan pedoman pengamatan semacam daftar cek); mencatat angka-angka atau kata-
kata yang berkaitan dengan topik penelitian (jika menggunakan pedoman dokumentasi); atau
aktivitas lainnya yang relevan. Untuk itu pada subbab ini yang perlu dikemukakan adalah
bagaimana cara yang akan dilakukan peneliti untuk mendapatkan data penelitian dan kapan
kegiatan pengumpulan data dilakukan.

Oleh karena pada pengumpulan data penelitian dalam pendekatan kuantitatif


berbeda dengan dalam pendekatan kualitatif, dimana dalam penelitian dengan pendekatan
kualitatif peneliti sebagai instrumen kunci (key instrument) penelitian artinya peneliti wajib
hadir di kancah penelitian bertemu langsung dengan para informan penelitian, sedangkan
dalam penelitian kuantitatif peneliti tidak wajib hadir dan bertemu langsung dengan
responden penelitian (peneliti dapat menggunakan/memanfaatkan orang lain untuk
mengumpulkan data).

Untuk memperoleh data, langkah-langkah dan teknik yang digunakan adalah sebagai
berikut:

(1) Untuk data faktor manajerial diperoleh dari pendapat manajer tentang tingkat
kepercayaannya terhadap adanya hubungan antara perencanaan dengan kinerja usaha,
dan tingkat kemampuan yang dimiliki yang dijaring melalui angket.
(2) Untuk data tingkat perencanaan diperoleh dari pendapat manajer tentang tingkat
perencanaan yang telah dibuat oleh pihak manajemen perusahaan yang dijaring dengan
menggunakan angket.
(3) Untuk data tentang tingkat ketidakpastian lingkungan juga diperoleh melalui persepsi
manajer tentang ketidakpastian lingkungan yang dihadapi oleh perusahaannya, yang
dijaring dengan menggunakan angket.
(4) Data tentang kinerja usaha juga diperoleh dari manajer dengan menggunakan angket.
Dengan demikian semua data penelitian diperoleh dengan menggunakan angket dan
bersumber dari manajer perusahaan.

Data merupakan persoalan yang penting dalam sebuah penelitian. Sebab data yang
salah apabila diolah akan menghasilkan kesimpulan yang salah atau bias. Adapun data yang
baik dan benar harus memenuhi dua unsur, yakni data tersebut harus tepat (valid) dan
konsisten (reliabel). Untuk mendapat data demikian dibutuhkan teknik pengumpulan data
yang tepat dengan cara menggunakan alat pengambil data (instrument) yang sesuai dengan
desain penelitian yang dibuat.

4
Dalam setiap penelitian dikenal adanya beberapa metode pengumpulan data, yaitu
cara-cara yang ditempuh oleh peneliti untuk mengumpulkan data secara objektif. Walaupun
dalam penelitian terdapat berbagai metode penelitian, namun pada dasarnya kesemua metode
tersebut mempunyai tujuan yang sama, yaitu untuk mengumpulkan data atau informasi yang
dapat menjelaskan atau menjawab permasalahan yang diteliti dengan objektif.

Hendaknya sejak awal munculnya keinginan untuk meneliti, si peneliti sudah


mempunyai gambaran mengenai variabel yang akan diteliti sekaligus memikirkan metode apa
saja yang akan dipakai untuk mengumpulkan data dalam penelitiannya. Dengan demikian,
pada waktu menyusun proposal penelitian ia sudah dapat menulis instrumen apa yang akan
dipakai dalam penelitian tersebut.

Dalam setiap penelitian memilih metode yang tepat merupakan hal yang sangat
penting, karena dengan data tersebutlah kita dapat menjawab problematika, mencapai tujuan
penelitian serta menguji hipotesis. Jadi kalau instrumen pengumpulan data tidak tepat atau
tidak disusun dengan baik,maka mustahil hasil penelitian akan baik.

Dalam suatu penelitian mungkin seseorang tidak cukup hanya memakai satu metode
atau teknik pengumpulan data. Adakalanya dipakai dua atau tiga metode yang dianggap tepat
oleh karena itu dalam memilih metode mana yang akan dipakai. diperlukan beberapa
pertimbangan yang matang, sehingga hasil penelitian betul-betul bermanfaat atau mencapai
tujuan yang diharapkan oleh di peneliti.

Pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai cara tergantung dari tujuan
penelitian, tersedianya waktu, tenaga dan biaya. Selain dari pada itu perlu pula
dipertimbangkan apakah data yang akan dikumpulkan itu berupa data kuantitatif. Kalau
tujuan penelitian untuk memperoleh data yang dapat diukur maka data yang dihimpun adalah
data kuantitatif.

Tahap pertama dalam penelitian, peneliti melakukan penelitian kuantitatif dengan


teknik pengumpulan data angket atau kuesioner. Angket atau kuesioner ini merupakan salah
satu teknik pengumpulan data utama dalam pendekatan kuantitatif yang berfungsi sebagai
bahan dalam melakukan analisis data, baik data statistik deskriptif maupun data statistik
inferensial. Dari hasil analisis tersebut, peneliti melakukan tahap kedua, yaitu berusaha
memberikan makna yang mendalam terhadap data statistik yang diperoleh melalui instrumen
wawancara terhadap informan yang mengetahui secara persis obyek penelitian.

5
Pengumpulan data dan cara memperolehnya harus dijelaskan secara eksplisit dan
formal oleh peneliti dalam jadwal dan prosedur pengumpulan data dalam usulan
penelitiannya. Penjelasan jadwal lengkap secara spesifik juga perlu diberikan apabila data
eksperimen yang ingin diperoleh menggunakan petugas pengumpul data, termasuk “man-
hours” nya. Penggunaan teknik dan alat pengumpul data yang tepat memungkinkan
diperolehnya data penelitian yang objektif. Untuk penelitian kuantitatif, beberapa ahli
menjelaskan bahwa jika suatu proyek penelitian sudah sampai pada tahap pengumpulan data,
maka sesungguhnya penelitian tersebut sudah 80 persen selesai. Bisa jadi pendapat itu benar
karena sampai dengan tahap pengumpulan data (tahap terberat dalam penelitian), tinggal dua
langkah lagi bagi seluruh proses penelitian sudah selesai.

Persoalan yang tidak kian penting lainnya adalah penggunaan waktu yang tepat di
lapangan, sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Hal ini menjadi perlu diperhatikan
karena menyangkut kebutuhan logistik dan jadwal penelitian yang sudah ditetapkan. Tidak
jarang pula jadwal pengumpulan data tidak dapat dipatuhi, menyebabkan jadwal pengolahan
data dan pembuatan laporan menjadi terganggu. Oleh karena itu, sejak field worker turun ke
lapangan, hal-hal yang dikerjakan hanyalah yang berhubungan dengan kegiatan penelitian.
Apabila semua data yang dibutuhkan sudah diperoleh dan sudah di cek kebenarannya,
sebaiknya field worker sudah harus meninggalkan lokasi penelitian. Tindakan seperti ini amat
membantu keberhasilan penelitian itu sendiri, terutama dari segi ketepatan waktu dan
finansial serta penghematan energi.

Beberapa teknik pengumpulan data dalam penelitian kuantitatif yang dapat ditempuh
oleh peneliti adalah sebagai berikut:

1. Teknik Angket atau Kuesioner

Teknik angket sering pula disebut dengan metode kuesioner (questionnaire/daftar


pertanyaan). Metode angket merupakan serangkaian atau daftar pertanyaan yang disusun
secara sistematis, kemudian dikirim untuk diisi oleh responden. Setelah diisi, angket dikirim
kembali atau dikembalikan ke petugas atau peneliti.

Angket terbentuk atas bagian pendahuluan yang berisi petunjuk pengisian angket,
bagian identitas yang berisi identitas responden seperti: nama, alamat, umur, pekerjaan, jenis
kelamin, status pribadi dan sebagainya, kemudian memasuki bagian isi angket. Dari bentuk

6
isi angket dibedakan menjadi angket langsung tertutup, angket langsung terbuka, angket tak
langsung tertutup, dan angket tak langsung terbuka.

a. Angket Langsung Tertutup


Angket langsung tertutup adalah angket yang dirancang sedemikian rupa
untuk merekam data tentang keadaan yang dialami oleh responden sendiri, kemudian
semua alternatif jawaban yang harus dijawab responden telah tertera dalam angket
tersebut. Misalnya, pertanyaan mengenai keikutsertaan responden dalam kegiatan
rapat anggota OSIS, pertanyaannya dapat diformulasikan sebagai berikut:
“Apakah Kamu hadir pada rapat pemilihan ketua OSIS, di sekolah Kamu?”
(………) 1) Ya
(………) 2) Tidak

b. Angket Langsung Terbuka


Angket langsung terbuka adalah daftar pertanyaan yang dibuat dengan
sepenuhnya memberikan kebebasan kepada responden untuk men-jawab tentang
keadaan yang dialami sendiri, tanpa ada alternatif jawaban dari peneliti. Contoh:
“Coba jelaskan secara singkat, bagaimana pendapat Anda tentang terlambatnya
bantuan dana BOS di sekolah-sekolah, beberapa hari yang lalu?”
...............................................................................................
...............................................................................................
...............................................................................................

c. Angket tak Langsung Tertutup


Angket tak langsung tertutup adalah angket yang dikonstruksi untuk
menggali atau merekam data mengenai apa yang diketahui responden perihal objek
dan subjek tertentu, serta data tersebut tidak dimaksud perihal mengenai diri reponden
bersangkutan. Di samping itu, alternatif jawaban telah disediakan sehingga responden
tinggal memilih jawaban mana yang sesuai untuk dipilih. Contoh:
“Menurut pengamatan Anda selaku salah satu karyawan di perusahaan, pimpinan
Anda memiliki ciri-ciri tertentu berikut ini: (jawaban boleh lebih dari satu, asal sesuai
dengan pengamatan Anda).
(….) 1) Memiliki sikap ramah dan edukatif terhadap bawahan.
(….) 2) Berwibawa terhadap sesama karyawan.

7
(….) 3) Bersikap jujur dan sportif.
(….) 4) Memiliki disiplin kerja yang tinggi.
(….) 5) Memiliki hubungan luas dengan sesama karyawan.
(….) 6) Bersikap bijaksana terhadap sesama karyawan.

d. Angket Tak Langsung Terbuka


Angket tak langsung terbuka adalah angket yang dikonstruksi dengan ciri-ciri
yang sama dengan angket langsung terbuka, serta disediakan kemungkinan atau
alternatif jawaban, sehingga responden harus memformulasikan sendiri jawaban yang
dipandang sesuai. Contoh:
“Sebutkan keistimewaan yang paling menonjol dari sifat-sifat yang dimiliki oleh
pemimpin Anda sehingga perusahaan Anda menjadi maju!
................................................................................................
................................................................................................
................................................................................................

Kelebihan Metode atau teknik Angket. Apabila digunakan dengan semestinya,


maka metode angket memiliki beberapa kelebihan, yaitu:

1) Membutuhkan biaya yang relatif lebih murah.


2) Pengumpulan data lebih mudah, terutama pada responden yang terpencar-pencar.
3) Pada penelitian dengan sampel di atas 1000, penggunaan angket sangatlah tepat.
4) Pelaksanaannya dapat berlangsung serempak.
5) Relatif membutuhkan waktu yang sedikit.
6) Jika dilakukan menggunakan jasa pos, relatif tidak membutuhkan atau tidak terikat
pada petugas pengumpul data.
7) Kalaupun menggunakan petugas lapangan pengumpul data, hanya terbatas pada
fungsi menyebarkan dan menghimpun angket yang telah diisi atau dijawab oleh
responden. Kemampuan teknis dalam menggali dan atau mencatat data dalam metode
ini tidak dibutuhkan di sini.

Kekurangan Metode atau teknik angket. Kekurangan atau keterbatasan metode


angket adalah sebagai berikut:

1) Hanya dapat digunakan pada responden yang dapat baca tulis saja, sedang pada
responden yang tidak mampu baca tulis, metode ini tidak berguna sama sekali.

8
2) Formulasi angket membutuhkan kecermatan tinggi, sehingga betul-betul mampu
mewakili peneliti dalam pengumpulan data. Karena tuntutan yang demikian,
menyusun formulasi angket membutuhkan waktu yang lama, termasuk kebutuhan uji
coba dan merevisi angket tersebut.
3) Penggunaan metode angket menyebabkan peneliti terlalu banyak bergantung atau
membutuhkan kerja sama dengan objek penelitian.
4) Kemungkinan pada kasus tertentu, akan terjadi salah menerjemahkan beberapa poin
pertanyaan, maka peneliti tidak dapat memperbaiki dengan cepat, akhirnya
memengaruhi jawaban responden.
5) Kadang kala orang lain di sekitar responden ikut memengaruhinya pada saat pengisian
angket, hal ini menyebabkan jawaban responden tidak objektif lagi.
6) Responden dapat menjawab seenaknya, atau kadang kala bersifat main-main serta
berdusta. Hal tersebut mungkin sekali terjadi, terutama kalau angket bersifat
anonymous (tanpa nama dan alamat responden di lembaran angket).

2. Teknik Observasi

Observasi atau pengamatan adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan


pengamatannya melalui hasil kerja pancaindra mata serta dibantu dengan pancaindra lainnya.
Seseorang yang sedang melakukan pengamatan, tidak selamanya menggunakan pancaindra
mata saja, tetapi selalu mengaitkan apa yang dilihatnya dengan apa yang dihasilkan oleh
pancaindra lainnya, seperti apa yang didengar, apa yang ia cicipi, atau apa yang ia rasakan
dari penciumannya bahkan apa yang ia rasakan dari sentuhan-sentuhan kulitnya. Dengan
demikian yang dimaksud dengan teknik atau metode observasi adalah metode pengumpulan
data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian, data-data penelitian tersebut dapat
diamati oleh peneliti. Dalam arti bahwa data tersebut dihimpun melalui pengamatan peneliti
melalui penggunaan pancaindra.

Suatu kegiatan pengamatan baru dikategorikan sebagai kegiatan pengumpulan data


penelitian apabila memiliki kriteria sebagai berikut:

a. Pengamatan digunakan dalam penelitian dan telah direncanakan secara sistematik.


b. Pengamatan harus berkaitan dengan tujuan penelitian yang telah ditetapkan.
c. Pengamatan dicatat secara sistematik dan dihubungkan dengan proposisi umum dan
bukan dipaparkan sebagai sesuatu yang hanya menarik perhatian.

9
d. Pengamatan dapat dicek dan dikontrol mengenai validitas dan reliabilitasnya.

3. Bentuk-bentuk Observasi

Observasi dilakukan dalam berbagai bentuk, baik bentuk yang kuno (primitif)
maupun yang lebih modern yang mencakup kegiatan di laboratorium. Ada beberapa bentuk
observasi umum yang kita kenal yang perlu bagi pengamat (peneliti) untuk mampu mencari
teknik mana yang cocok untuk rencana penelitiannya, yaitu:

a. Observasi Langsung
Observasi langsung adalah pengamatan yang dilakukan secara langsung pada
objek yang diobservasi, dalam arti bahwa pengamatan tidak menggunakan “media-media
transparan”. Hal ini dimaksudkan bahwa peneliti secara langsung melihat atau
mengamati apa yang terjadi pada objek penelitian. Observasi langsung dibagi menjadi
beberapa bentuk, yaitu:
1) Observasi Terstruktur
Pada observasi terstruktur, peneliti telah mengetahui aspek atau aktivitas
apa yang akan diamati, yang relevan dengan masalah dan tujuan penelitian karena
pada pengamatan, peneliti telah terlebih dahulu mempersiapkan materi pengamatan
dan instrumen yang akan digunakan. Pengamatan dapat langsung di laboratorium
atau di lapangan, baik terhadap manusia, hewan, atau tumbuh-tumbuhan.
Observasi ini biasanya disebut pula dengan pengamatan sistematik, di mana
peneliti secara lebih leluasa dapat menentukan perilaku apa yang akan diamati pada
awal kegiatan pengamatan, agar permasalahan dapat dipecahkan. Dikatakan
pengamatan sistematik karena isi pengamatan telah dipersiapkan oleh peneliti
pengamat. Oleh karena itu, menentukan isi pengamatan, pengamat dapat
menggunakan beberapa teknik, sesuai dengan materi yang akan diamati.
Pada observasi fenomena sosial, peneliti dapat menggunakan alat yang
disebut skala nilai (rating scale). Penggunaan skala nilai dalam pengamatan sebagai
instrumen, mengharuskan pengamat menetapkan subjek pada kategori atau
kontinum dengan memberi nomor atau angka pada kategori-kategori tersebut.
Penggunaan skala nilai dapat dilihat dari penelitian tentang profit dosen ideal
menurut persepsi mahasiswanya. Misalnya, kita melihat bagaimana dosen tersebut
menggunakan skala nilai untuk melihat tingkat kegemaran mahasiswa dalam

10
menerima kuliah berdasarkan metode pemberian kuliah dengan menggunakan
metode ceramah dan humor logika. Skala ratingnya adalah sebagai berikut:
a) Amat senang
b) Senang
c) Tidak senang
d) Amat tidak senang
Setiap kategori tersebut di atas diberi angka atau nomor 4,3,2,1 atau dapat
dibalik menjadi 1,2,3,dan 4 sebagai skala ratingnya.

2) Observasi tidak Terstruktur


Observasi tidak terstruktur adalah observasi yang dilakukan tanpa
menggunakan guide observasi. Pada observasi ini, pengamat harus mampu secara
pribadi mengembangkan daya pengamatannya dalam mengamati suatu objek. Pada
observasi ini, yang terpenting adalah pengamat harus menguasai “ilmu” tentang
objek secara umum dari apa yang hendak diamati. Karena hal ini akan banyak
membantu lebih banyak pekerjaannya dalam mengamati objek yang baru tersebut.

b. Observasi tidak Langsung


Dalam realitas penelitian ilmu-ilmu sosial, objek pengamatan dapat
dimodifikasi di laboratorium. Dalam pengertian bahwa laboratorium ilmu-ilmu sosial
adalah kelas, tempat praktikum, kelompok binaan, desa binaan, dan semacamnya.
Berdasarkan hal tersebut, maka kadang kala peneliti sosial ingin menentukan gejala
perbedaan di antara dua kelompok yang berbeda dalam menerima atau menolak suatu
gejala yang lain. Untuk membuktikan perbedaan-perbedaan itu kadang kala peneliti tidak
ingin terlibat dalamdinamika dan kompleksitas gejala atau situasi yang di selidiki.
Walaupun demikian, peneliti perlu untuk mengendalikan unsur-unsur penting
dalam situasi sedemikian rupa sehingga gejala tersebut dapat diatur sesuai dengan tujuan
penelitian, serta dikendalikan untuk menghindari atau mengurangi bahaya timbulnya
faktor-faktor yang tidak diharapkan memengaruhi situasi itu. Observasi yang dilakukan
dalam keadaan seperti itu disebut observasi eksperimental.

c. Observasi Partisipasi
Observasi partisipasi adalah pengumpulan data melalui observasi terhadap objek
pengamatan dengan langsung hidup bersama, merasakan serta berada dalam sirkulasi

11
kehidupan objek pengamatan. Dengan demikian, pengamat betul-betul menyelami
kehidupan objek pengamatan dan bahkan tidak jarang pengamat kemudian mengambil
bagian dalam kehidupan budaya mereka.
Observasi ini jika dilihat dari akurasi data yang diperoleh mungkin dapat
diandalkan. Namun, memerlukan waktu yang cukup banyak serta amat lama. Terutama
apabila objek pengamatan muncul dalam interval waktu lama serta berlangsung pada
alokasi waktu yang lama pula.

d. Observasi Kelompok
Observasi kelompok adalah observasi yang dilakukan secara berkelompok
terhadap suatu atau beberapa objek sekaligus. Misalnya, suatu tim peneliti yang sedang
mengamati gejolak perubahan harga pasar akibat kenaikan BBM, biasanya bekerja
dengan mengamati sekian banyak gejala lain yang berpengaruh terhadap perubahan
harga pasar tersebut.

4. Teknik Tes

Tes adalah seperangkat rangsangan (stimuli) yang diberikan kepada seseorang


dengan maksud untuk mendapat jawaban yang dapat dijadikan sebagai dasar bagi penetapan
skor angka. Ada empat jenis tes yang sering dipergunakan sebagai alat pengukur, yaitu:

a. Tes lisan, yaitu tes yang berupa sejumlah pertanyaan yang diajukan secara lisan
tentang aspek-aspek yang ingin diketahui keadaannya dan jawaban yang diberikan
secara lisan pula.
b. Tes tertulis, yaitu tes yang berupa sejumlah pertanyaan yang diajukan secara tertulis
tentang aspek-aspek yang ingin diketahui keadaannya dan jawaban yang diberikan
secara tertulis pula. Tes tertulis ini dibedakan menjadi dua, yaitu:
1) Tes esai, yaitu tes yang menghendaki agar testee memberikan jawaban dalam
bentuk uraian atau kalimat-kalimat yang disusun sendiri.
2) Tes objektif, yaitu tes yang disusun di mana setiap pertanyaan tes disediakan
alternatif jawaban yang dapat dipilih. Tes ini dapat menghasilkan skor yang
konstan, tidak tergantung kepada siapa pun yang memberi skor, karena pemberi
skor tidak dipengaruhi oleh sikap subjektivitas. Tes objektif dibedakan ke dalam
beberapa bentuk, yaitu:
1) Tes benar-salah (tru-false items)

12
2) Tes pilihan ganda (multiple-choise items)
3) Tes menjodohkan (matching items)
4) Tes melengkapi (completion items)
5) Tes jawaban singkat (short answer items)

13
III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Data merupakan persoalan yang penting dalam sebuah penelitian. Sebab data yang
salah apabila diolah akan menghasilkan kesimpulan yang salah atau bias. Adapun data yang
baik dan benar harus memenuhi dua unsur, yakni data tersebut harus tepat dan
konsisten . Untuk mendapat data demikian dibutuhkan teknik pengumpulan data yang tepat
dengan cara menggunakan alat pengambil data yang sesuai dengan desain penelitian yang
dibuat. Dalam setiap penelitian dikenal adanya beberapa metode pengumpulan data, yaitu
cara-cara yang ditempuh oleh peneliti untuk mengumpulkan data secara objektif. Walaupun
dalam penelitian terdapat berbagai metode penelitian, namun pada dasarnya kesemua metode
tersebut mempunyai tujuan yang sama, yaitu untuk mengumpulkan data atau informasi yang
dapat menjelaskan atau menjawab permasalahan yang diteliti dengan objektif.
Hendaknya sejak awal munculnya keinginan untuk meneliti, si peneliti sudah mempunyai
gambaran mengenai variabel yang akan diteliti sekaligus memikirkan metode apa saja yang
akan dipakai untuk mengumpulkan data dalam penelitiannya. Dengan demikian, pada waktu
menyusun proposal penelitian ia sudah dapat menulis instrumen apa yang akan dipakai dalam
penelitian tersebut.

Dalam setiap penelitian memilih metode yang tepat merupakan hal yang sangat
penting, karena dengan data tersebutlah kita dapat menjawab problematika, mencapai tujuan
penelitian serta menguji hipotesis. Jadi kalau instrumen pengumpulan data tidak tepat atau
tidak disusun dengan baik,maka mustahil hasil penelitian akan baik.
Dalam suatu penelitian mungkin seseorang tidak cukup hanya memakai satu metode atau
teknik pengumpulan data. Adakalanya dipakai dua atau tiga metode yang dianggap tepat oleh
karena itu dalam memilih metode mana yang akan dipakai. diperlukan beberapa
pertimbangan yang matang, sehingga hasil penelitian betul-betul bermanfaat atau mencapai
tujuan yang diharapkan oleh di peneliti.

14
DAFTAR PUSTAKA

Adlin. 1981. METODE PENELITIAN SOSIAL. Universitas Riau.

Mukhid, Abd. 2021. Metodologi Penelitian Pendekatan Kuantitatif. Surabaya: CV Jakad


Media Publishing.

Mulyadi, M. (2011). PENELITIAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF SERTA


PEMIKIRAN DASAR MENGGABUNGKANNYA. Jurnal Studi Komunikasi dan
Media. Vol 15. No. 1. Padjajaran.

Syahrum, Salim. 2012. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Bandung: Citapustaka Media.

Wahidmurni. (2017). Pemaparan Metode Penelitian Kuantitatif. Jurnal FITK UIN Maulana
Malik Ibrahim Malang.

15

Anda mungkin juga menyukai