Anda di halaman 1dari 24

BAB II

PERCOBAAN I
TIPE DATA DAN VARIABEL DALAM PYTHON

2.1 Tujuan
1. Praktikan dapat mengetahui macam-macam tipe dan dan variabel dalam
Python.
2. Praktikan dapat membedakan setiap jenis dari tipe data dan variabel dalam
Python.
3. Praktikan dapat mempraktikan secara langsung macam-macam tipe data
dan variabel dalam Python.
4. Praktikan dapat mengetahui karakteristik dari setiap tipe data dan variabel
dalam Python.

2.2 Dasar Teori


2.2.1 Tipe Data Python
Tipe data adalah suatu media atau memori pada komputer yang digunakan
untuk menampung informasi. Python memiliki tipe – tipe data yang cukup unik
jika dibandingkan dengan bahasa pemrograman yang lain.

Tabel 2.1 Tipe Data pada Python


Tipe Data Contoh Penjelasan
Boolean True atau False Menyatakan benar (true) yang
bernilai 1, atau salah (false)
yang bernilai 0
String "Aku anak BEM Undip" Menyatakan karakter/kalimat
bisa berupa huruf angka, dll
(diapit tanda " atau ')
Integer 50 atau -21 Menyatakan bilangan bulat
Float 21.3 atau 0.25 Menyatakan bilangan yang
mempunyai koma
Hexadecimal 0x32 Menyatakan bilangan dalam
format heksa (bilangan
berbasis 16)
Complex 3+1j Menyatakan pasangan angka
real dan imajiner
List ['ungu', 20, 3.14] Data untaian yang menyimpan
berbagai tipe data dan isinya
bisa diubah-ubah
Tuple ('kuning', 20, 3.14) Data untaian yang menyimpan
berbagai tipe data tapi isinya
tidak bisa diubah
Dictionary {'nama':'panjul','tinggi':173} Data untaian yang menyimpan
berbagai tipe data berupa
pasangan penunjuk dan nilai

Ada 3 jenis tipe numerik dalam Python :


1. Integer
Integer atau Int adalah seluruh angka atau bilangan positif / negatif, tanpa
decimal dari panjang angka yang tidak terbatas.
2. Float
Float atau "floating point number" adalah sebuah angka / bilangan, positif
atau negatif, yang membuat satu atau lebih bilangan dibelakang koma atau
desimal.
3. Complex
Bilangan kompleks (Complex) ditulis dengan sebuah huruf “j” sebagai
bagian dari bagian imajiner.
2.2.2 Konversi Tipe
Konversi ini bertujuan untuk mendapatkan tipe data yang sesuai,
biasanya kaitannya dengan operasi numerik dari tipe data. Misalnya kita ingin
mendapatkan tipe data float dengan tujuan ketelitian, sedangkan data tersedia
adalah bertipe integer. Maka kita harus mengkonversikan terlebih dahulu data
tersebut ke dalam float. Didalam Python sudah tersedia beberapa fungsi untuk
melakukan konversi tipe data numerik. Tipe data bisa di konversi dari satu tipe
ke tipe yang lain serpeti contohnya tipe data float tipe data jenis ini bisa kita
konversi ke beberapa macam tipe data. Seperti : integer, float, complex dengan
menggunakan fungsi int( ), float( ), dan complex( ).

2.2.3 Random
Fungsi random() digunakan untuk menghasilkan angka acak di Python.
Tidak benar-benar acak, melainkan ini digunakan untuk menghasilkan angka
pseudo-acak. Itu menyiratkan bahwa angka-angka yang dihasilkan secara acak
ini dapat ditentukan. Fungsi random() menghasilkan angka untuk beberapa
nilai. Random dapat digunakan untuk berbagai macam hal. Salah satunya
adalah untuk memecahkan kasus Monte Carlo. Nilai random kadang
dibutuhkan juga untuk menentukan suatu pilihan atau digunakan juga untuk
membuat id yang ditambahi dari string asal. Randomisasi juga dapat digunakan
untuk mengacak suatu tampilan produk, atau digunakan saat proses pelatihan
sebuah mesin cerdas. Python tidak memiliki fungsi random() untuk membuat
sebuah angka random, tapi Python memiliki modul built-in yang disebut
random yang dapat digunakan untuk membuat angka random.

2.2.4 Variabel dalam Python


• Variabel Python
Variabel adalah lokasi memori yang disediakan untuk menyimpan nilai. Ini
berarti Anda memesan memori saat membuat variabel. Variabel menyimpan
data yang dijalankan saat program sedang berjalan. variabel dapat menyimpan
berbagai jenis data. Dalam pemrograman Python, variabel bersifat dinamis.
variabel Python sendiri memiliki aturan tertentu, seperti:
1) Karakter pertama harus karakter atau garis bawah / garis bawah_
2) Karakter selanjutnya dapat berupa huruf, garis bawah_, atau angka
3) Karakter dalam nama variable peka huruf besar/kecil. Ini berarti peka
huruf besar/kecil. Misalnya, variable FirstName dan FirstName adalah
variable yang berbeda.

a. Variable Global
Variabel-variabel yang dibuat di luar sebuah fungsi dikenal sebagai variabel
global. Variabel global dapat digunakan oleh siapapun diluar maupun
didalam fungsi. Jika membuat sebuah variabel yang sama didalam fungsi,
variabel ini akan menjadi variabel local, yang hanya digunakan didalam
fungsi tersebut. Variabel global dengan nama yang sama akan tetap bisa
digunakan secara global dengan nilai awal yang telah dibuat.

b. Keywoard Global
Normalnya, ketika sebuah variabel dibuat didalam sebuah fungsi maka
varibel tersebut menjadi variabel lokal yang hanya bisa digunakan didalam
fungsi. Untuk membuat variabel local tersebut bisa menjadi variabel global
maka bisa digunakan keyword ‘global’.

c. Menentukan Nilai untuk Variabel Ganda


Python bisa menentukan nilai ganda variabelnya dalam satu baris.
penentuan nilai variabelnya dilakukan hanya dalam satu baris, yaitu dengan
menuliskan beberapa variabel lalu memberikan tanda sama dengan ‘=’ dan
tentukan data yang akan dimasukkan ke dalam variabel.
2.2.3 Operator
Operator adalah konstruksi yang dapat memanipulasi nilai dari operand.
Sebagai contoh operasi 3 + 2 = 5. Disini 3 dan 2 adalah operand dan + adalah
operator.

Bahasa pemrograman Pyhton mendukung berbagai macam operator,


diantaranya:
a) Operator Aritmatika
b) Operator Perbandingan
c) Operator Penugasan
d) Operator Logika
e) Operator Bitwise
f) Operator Keanggotaan
g) Operator Identitas

a. Operator Aritmatika
Tabel 2.2 Operator aritmatika
Operator1 Contoh Penjelasan
Penjumlahan+ 1 + 5 = 6 Menjumlahkan nilai dari masing-masing
operan atau bilangan
Pengurangan- 3–2=6 Mengurangi nilai operan di sebelah kiri
menggunakan operan di sebelah kanan
Perkalian * 2*5 = 10 Mengalikan operan/bilangan
Pembagian / 6/3=2 Untuk membagi operan di sebelah kiri
menggunakan operan di sebelah kanan
Sisa Bagi% 11 % 2 = 1 Mendapatkan sisa pembagian dari operan di
sebelah kiri operator ketika dibagi oleh
operan di sebelah kanan
Pangkat ** 2**5 = 32 Memangkatkan operan disebelah kiri operator
dengan operan di sebelah kanan operator
Pembagian 10 // 3 = 3 Sama seperti pembagian. Hanya saja angka
Bulat // dibelakang koma dihilangkan

b. Comparison Operator
Operator perbandingan (comparison operators) digunakan untuk
membandingkan suatu nilai dari masing-masing operan.
Tabel 2.3 operator perbandingan
Operator Contoh Penjelasan
Sama dengan 6 == 6 bernilai True Jika masing-masing operan memiliki
== nilai yang sama, maka kondisi
bernilai benar atau True.
Tidak sama 4 != 4 bernilai False Akan menghasilkan nilai kebalikan
dengan != dari kondisi sebenarnya.
Lebih besar 4 > 3 bernilai True Jika nilai operan kiri lebih besar dari
dari > nilai operan kanan, maka kondisi
menjadi benar.
Tidak sama 6 <> 6 bernilai False Akan menghasilkan nilai kebalikan
dengan <> dari kondisi sebenarnya.
Lebih kecil 4 < 3 bernilai False Jika nilai operan kiri lebih kecil dari
dari< nilai operan kanan, maka kondisi
menjadi benar
Lebih besar 5 >= 3 bernilai True Jika nilai operan kiri lebih besar dari
atau sama nilai operan kanan, atau sama, maka
dengan >= kondisi menjadi benar.
Lebih kecil 5 <= 3 bernilai True Jika nilai operan kiri lebih kecil dari
atau sama nilai operan kanan, atau sama, maka
dengan <= kondisi menjadi benar.

c. Assignment Operator
Operator penugasan digunakan untuk memberikan atau memodifikasi nilai ke
dalam sebuah variabel.
Tabel 2.4 Operator Penugasan
Operator3 Contoh Penjelasan
Sama dengan x=6 Memberikan nilai di kanan ke dalam variabel
= yang berada di sebelah kiri.
Tambah sama x += 8 Memberikan nilai variabel dengan nilai
dengan += variabel itu sendiri ditambah dengan nilai di
sebelah kanan.
Kurang sama x -= 8 Memberikan nilai variabel dengan nilai
dengan-= variabel itu sendiri dikurangi dengan nilai di
sebelah kanan.
Kali sama x *=4 Memberikan nilai variabel dengan nilai
dengan *= variabel itu sendiri dikali dengan nilai di
sebelah kanan.
Bagi sama x /= 8 Memberikan nilai variabel dengan nilai
dengan /= variabel itu sendiri dibagi dengan nilai di
sebelah kanan.
Sisa bagi x %= 8 Memberikan nilai variabel dengan nilai
sama dengan variabel
%= itu sendiri dibagi dengan nilai di sebelah kanan.
Yang diambil nantinya adalah sisa baginya.
Pangkat sama x**=2 Memberikan nilai variabel dengan nilai
dengan **= variabel itu sendiri dipangkatkan dengan nilai
di sebelah kanan.
Pembagian a//= 2 Membagi bulat operan sebelah kiri operator
bulat sama dengan operan sebelah kanan operator
dengan //= kemudian hasilnya diisikan ke operan sebelah
kiri.

d. Logical Operator
Tabel 2.5 Operator Logika
Operator4 Contoh Penjelasan
and a, b = False, True # Jika kedua operan bernilai True,
hasil akan False print a maka kondisi
and b akan bernilai True. Selain kondisi
tadi maka akan bernilai False.
or a, b = True, False # Jika salah satu atau kedua operan
hasil akan True print a bernilai True maka kondisi akan
or b print b or aprint a bernilai True. Jika keduanya
or a False maka kondisi akan bernilai
# hasil akan False print False.
b or b
not a, b = True, False # Membalikkan nilai kebeneran
hasil akan True print pada operan misal jika asalnya
not a print not b True akan menjadi False dan
begitupun sebaliknya.

e. Bitwise Operator
Tabel 2.6 Bitwise operator
Operator5 Contoh Penjelasan
& a, b = 13, 37 Operator biner AND,
# a akan bernilai '0000 1101' memeriksa apakah
# b akan bernilai '0010 0101' c = a & b operan di sebelah kiri
# c akan bernilai 5 = '0000 0101' print dan operan sebelah
c kanan mempunyai
angka biner 1 di setiap
bit. Jika keduanya
bernilai 1 maka bit
hasil operasi akan
bernilai 1.
| a, b = 13, 37 Operator biner OR,
# a akan bernilai '0000 1101' memeriksa apakah
# b akan bernilai '0010 0101' c = a | b operan di sebelah kiri
# c akan bernilai 45 = '0010 1101' dan operan sebelah
print c kanan mempunyai
angka biner 1 di setiap
bit. Jika salah satunya
bernilai 1 maka bit
hasil operasi akan
bernilai 1.
^ a, b = 13, 37 Operator biner XOR,
# a akan bernilai '0000 1101' memeriksa apakah
# b akan bernilai '0010 0101' c = a operan di sebelah kiri
^ b # c akan bernilai 40 = '0010 1000' dan operan sebelah
print c kanan mempunyai
angka biner 1 di setiap
bit. Jika keduanya
bernilai 1 maka bit
hasil operasi akan
bernilai 0.
Kali sama a *= 4 Operator biner
dengan *= Negative, membalik
nilai bit. Misal dari 1
menjadi 0, dari 0
menjadi 1.
~ a, b = 13, 37 Memberikan nilai
# a akan bernilai '0000 1101' variabel dengan
# b akan bernilai '0010 0101' nilai variabel itu
sendiri dibagi dengan
nilai di sebelah kanan.
<< a, b = 13, 37 Memberikan nilai
# a akan bernilai '0000 1101' variabel dengan nilai
# b akan bernilai '0010 0101' variabel itu sendiri
# hasil bernilai 52 = ''0011 0100' print dibagi dengan nilai di
a << 2 sebelah kanan.
# hasil bernilai 148 = '1001 0100' print Yang diambil
b << 2 nantinya adalah sisa
baginya.
>> a, b = 13, 37 Operator penggeser
# a akan bernilai '0000 1101' biner ke kiri, deret bit
# b akan bernilai '0010 0101' akan digeser ke kiri
# hasil bernilai 3 = '0000 0011' print a sebanyak n kali.
>> 2
# hasil bernilai 9 = '0000 1001' print b
>> 2

f. Membership Operator
Tabel 2.7 Operator Membership
Operator6 Contoh Penjelasan
In sebuah_list = [1, 2, 3,4 Memeriksa apakah nilai yang
,5] print 5 in dicari berada pada list atau
sebuah_list struktur data python lainnya. Jika
nilai tersebut ada maka kondisi
akan bernilai True.
not in sebuah_list = [1, 2, 3,4 Memeriksa apakah nilai yang
,5] print 10 not in dicari tidak ada pada list atau
sebuah_list struktur data python lainnya. Jika
nilai tersebut tidak ada maka
kondisi akan bernilai
True.

g. Identity Operator
Tabel 2.8 Operator Identitas
Operator7 Contoh Penjelasan
Is a, b = 10, 8 Memeriksa apakah nilai di
# hasil akan False print sebelah kiri operan memiliki
a is b identitas memori yang sama
dengan nilai di sebelah kanan
operan. Jika sama maka kondisi
bernilai True.
is not a, b = 10, 5 Memeriksa apakah nilai di
# hasil akan True print sebelah kiri operan memiliki
a is not b identitas memori yang berbeda
dengan nilai di sebelah kanan
operan. Jika berbeda maka
kondisi bernilai True.

2.3 Penugasan Praktikum


2.3.1 Percobaan Tipe Data

Gambar 2.1 Tipe data bool, str, int, dan float


Berdasarkan gambar 2.1, ada 4 tipe data yaitu string, integer, boolean,
dan float. String merupakan tipe data yang dapat menampung karakter/kalimat
berupa huruf, angka, dan simbol, serta diapit oleh tanda “ dan ‘. Lalu, tipe data
integer memiliki fungsi menampung bilangan bulat. Sedangkan tipe data
boolean berfungsi benar(True) atau salah (false). Kemudian tipe data float
menampung fungsi bilangan desimal. Fungsi print(type(variabel)) berfungsi
melihat tipe data yang ada di dalam variabel tersebut.
Gambar 2.2 Tipe data complex, list, tuple, dan dict
Berdasarkan gambar 2.2, terdapat 4 tipe data yaitu complex, list, tuple,
dan dict. Data complex menyatakan pasangan angka real dan imajiner. Tipe
data list berfungsi menyimpan beberapa karakter ataupun angka dan isinya
dapat diubah-ubah, serta diapit tanda ‘(‘ dan ‘)’. Lalu tipe data tuple memiliki
fungsi yang sedikit serupa dengan tipe data list, tetapi data tersebut tidak dapat
diubah dan diapit ‘[‘ dan ‘]’. Kemudian, tipe data dictionary merupakan tipe
data yang berfungsi menyimimpan kumpulan data, penggunaannya dengan cara
tipe data string lalu tanda titik dua (:) dan string lagi seperti pada gambar.
Fungsi print(type(variabel)) berfungsi melihat tipe data yang ada di dalam
variabel tersebut.
Gambar 2.3 Tipe data hexadecimal
Berdasarkan Gambar 2.3, x merupakan variabel yang berisi tipe data
hex. Hex(40) artinya adalah angka empat puluh yang akan diubah ke dalam
bilangan hexadesimal. Print(x) adalah perintah dalam Python yang berfungsi
untuk menampilkan hasil keluaran x. Seperti pada Gambar 2.3, keluaran dari
variabel x adalah 0x28. “0x” merupakan indikator yang menunjukkan bahwa
tipe bilangan tersebut adalah heksadesimal sedangkan “28” merupakan bentuk
heksadesimal dari angka 40.

2.3.2 Percobaan Konversi Tipe

Gambar 2.4 Percobaan konversi tipe


Pada gambar 2.4, dapat dilihat adanya konversi tipe data. Konversi
dilakukan dengan menggunakan fungsi float(variabel), int(variabel),
complex(variabel). Seperti contoh pada gambar, untuk konversi float ke integer,
gunakan (c = int(y)), angka dalam variabel y akan diubah menjadi tipe data
integer.

2.3.3 Percobaan variable dan keyword lokal maupun global

Gambar 2.5 Contoh variable global dan lokal


Pada gambar 2.5, dapat dilihat bahwa pemanggilan variabel lokal
dilakukan di dalam fungsi dengan cara “def start():”. Sedangkan, pemanggilan
variabel global dilakukan di luar fungsi. Variable “a” adalah variabel global
karena berada di luar fungsi “def”.

2.3.4 Membuat banyak variable dalam suatu baris

Gambar 2.6 percobaan banyak variabel


Pada gambar 2.6, dapat dilihat bahwa penentuan nilai variabelnya
dilakukan hanya dalam satu baris, yaitu dengan menuliskan beberapa variabel
lalu memberikan tanda sama dengan ‘=’ dan tentukan data yang akan
dimasukkan ke ingin dalam variabel. Dalam gambar 2.6, tiga variabel yaitu
a,b,c, ditambahkan tanda sama dengan (=), lalu tentukan isi dari variabel
tersebut satu per satu dan dipisahkan oleh tanda koma (,), seperti pada contoh
yaitu (“wibu”, “apatis”, “ambis”).

2.3.5 Operator aritmatika

Gambar 2.7 Contoh penerapan operasi aritmatika


Pada gambar 2.7 dapat dilihat bahwa penjumlahan (+) berfungsi untuk
menjumlahkan bilangan atau bilangan dalam variabel. Pengurangan (-)
berfungsi untuk mengurangkan bilangan atau bilangan dalam variabel.
Perkalian (*) berfungsi untuk mengalikan bilangan atau bilangan dalam
variabel. Kemudian gunakan print() untuk menghasilkan outputnya. Contohnya
pada gambar 2.7, variabel apel dijumlahkan dengan variabel anggur dengan
fungsi “apel + anggur”.
Gambar 2.8 Contoh penerapan aritmatika 2
Pada gambar 2.8 dapat dilihat bahwa pembagian (/) berfungsi untuk
membagi bilangan atau bilangan dalam variabel. Sisa bagi (%) berfungsi untuk
menunjukkan sisa pembagian dari hasil pembagian kedua bilangan. Kemudian
gunakan print() untuk menghasilkan outputnya. Contohnya pada gambar 2.8,
variabel harga belanja telur dibagi dengan variabel jumlah telur dengan fungsi
“harga belanja telur/jumlah telur”.

Gambar 2.9 Contoh penerapan aritmatika 3


Pada gambar 2.9 dapat dilihat bahwa pangkat (**) berfungsi untuk
mempangkatkan nilai sebelum tanda (**) dengan pangkat nilai setelah (**).
Pembagian bulat (//) berfungsi untuk menunjukkan hasil pembagian dengan
bilangan bulat. Contohnya pada gambar 2.9, variable nilai 1 dipangkatkan
dengan variabel nilai 2 dengan fungsi “nilai 1**nilai 2”

2.3.6 Operator perbandingan

Gambar 2.10 Contoh penerapan operator perbandingan


Pada gambar 2.10 dapat dilihat bahwa (==) berfungsi untuk memastikan
bahwa bilangan yang satu sama dengan bilangan setelahnya. Lalu, (!=) berfungsi
untuk memastikan bahwa bilangan yang satu tidak sama dengan bilangan
setelahnya. Kemudian, (>) berfungsi untuk memastika bahwa bilangan yang satu
lebih besar dari bilangan setelahnya. Sedangkan, (<) berfungsi untuk memastika
bahwa bilangan yang satu lebih kecil dari bilangan setelahnya. Lalu, tanda (>=)
berfungsi untuk memastikan bahwa bilangan yang satu lebih besar atau sama
dengan bilangan setelahnya. Sedangkan tanda (<=) berfungsi untuk memastikan
bahwa bilangan yang satu lebih kecil atau sama dengan bilangan setelahnya.
2.3.7 Operator penugasan

Gambar 2.11 Contoh penerapan operator penugasan


Assignment operator merupakan operator untuk meberikan tugas pada
variabel. Biasanya untuk mengisi nilai. Pada gambar 2.11, variabel P kita isi ulang
dengan operator penugasan. Tambah sama dengan (+=) berfungi untuk
memberikan nilai variabel dengan nilai variabel itu sendiri ditambah dengan nilai
di sebelah kanan menggunakan tanda (+=). Lalu, kurang sama dengan (-=)
berfungsi untuk memberikan nilai variabel dengan nilai variabel itu sendiri
dikurangi dengan nilai di sebelah kanan menggunakan tanda (-=). Kemudian, kali
sama dengan (*=) berfungsi untuk memberikan nilai variabel dengan nilai
variabel itu sendiri dikali dengan nilai di sebelah kanan menggunakan tanda (*=).
Sedangkan, bagi sama dengan (/=) berfungsi untuk memberikan nilai variabel
dengan nilai variabel itu sendiri dibagi dengan nilai di sebelah kanan
menggunakan tanda (/=).
2.3.8 Operasi logika

Gambar 2.12 Contoh penerapan operator logika


Pada gambar 2.12, dapat dilihat bahwa terdapat 2 tipe operator logika, yaitu
or dan and. Lalu, akan menampilkan output berupa nilai benar(True) atau
salah(False). Pada percobaan operator logika and jika kedua operan bernilai
True, maka kondisi akan bernilai True. Selain kondisi tadi maka akan bernilai
False. Sedangkan percobaan operator and jika salah satu atau kedua operan
bernilai True maka kondisi akan bernilai True. Jika keduanya False maka kondisi
akan bernilai False.

2.3.9 Operator Bitwise

Gambar 2.13 Contoh penerapan operator bitwise


Pada gambar 2.13 menunjukkan bahwa bitwise operator dalam
pemrograman dapat digunakan untuk menangani proses logika untuk bilangan
biner. Penerapan fungsi bin() seperti pada gambar berfungsi untuk menampilkan
angka biner dari suatu data dalam variabel. Bilangan biner sendiri merupakan
jenis bilangan yang hanya terdiri dari 2 jenis angka, yakni 0 dan 1. Jika nilai asal
yang dipakai bukan bilangan biner, akan dikonversi secara otomatis menjadi
bilangan biner. Misalnya a=25 desimal, ketika diubah menjadi biner
menggunakan perintah bin(a) maka nilainya akan menjadi ‘0b11001’ biner. Lalu,
b = 31 desimal, ketika diubah menjadi biner menggunakan perintah bin(b) maka
nilainya akan menjadi ‘0b11111’ biner. Operator bitwise and (&) berfungsi untuk
memeriksa apakah operan di sebelah kiri dan operan sebelah kanan mempunyai
angka biner 1 di setiap bit. Jika keduanya bernilai 1 maka bit hasil operasi akan
bernilai 1. Pada percobaan operator bitwise and diberi perintah print(a&b),a=25
dan b=31 maka hasilnya adalah 25 desimal. Lalu, Operator bitwise or (|)
berfungsi untuk memeriksa apakah operan di sebelah kiri dan operan sebelah
kanan mempunyai angka biner 1 di setiap bit. Jika salah satunya bernilai 1 maka
bit hasil operasi akan bernilai 1. Pada percobaan operator bitwise or diberi
perintah print(a|b), a = 25 dan b = 31 maka hasilnya adalah 31 desmial.
Kemudian, operator bitwise XOR(^) berfungsi untuk memeriksa apakah operan
di sebelah kiri dan operan sebelah kanan mempunyai angka biner 1 di setiap bit.
Jika keduanya bernilai 1 maka bit hasil operasi akan bernilai 0. Pada percobaan
operator bitwise XOR diberi perintah print (a^b) a=25 dan b=31 maka hasilnya
adalah 6 desimal. Lalu, operator bitwise (~) berfungsi untuk memberikan nilai
variabel dengan nilai variabel itu sendiri dibagi dengan nilai di sebelah kanan.
Pada percobaan operator bitwise (~) diberi perintah print(~a), a=25 dan b = 31
maka hasilnya adalah -26 desimal. Kemudian, operator bitwise (<<) berfungsi
untuk memberikan nilai variabel dengan nilai variabel itu sendiri dibagi dengan
nilai di sebelah kanan. Yang diambil nantinya adalah sisa baginya. Pada
percobaan operator bitwise (<<) diberi perintah print(a<<1), a = 25 dan b = 31
maka hasilnya adalah 50. Lalu terakhir, operator bitwise (>>) berfungsi untuk
penggeser biner ke kiri, deret bit akan digeser ke kiri sebanyak n kali. Pada
percobaan operator bitwise( >>) diberi perintah print(a>>1) maka hasilnya adalah
12

2.3.10 Membership operator

Gambar 2.14 Percobaan operator membership


Berdasarkan gambar 2.14, dapat dilihat bahwa operator ini berfungsi untuk
melakukan pengecekan apakah nomor yang kita tanyakan terdapat dalam suatu
list. Hasil dari operator ini berupa nilai benar (True) atau salah (false).
Penggunaan operator not in berguna untuk mengecek apakah bilangan tersebut
tidak terdapat dalam suatu list, caranya adalah dengan print(“angka” not in “nama
variabel yang isinya terdapat list angka”). Contohnya untuk mengecek apakah
angka 90 ada di dalam variabel nilai, maka gunakan fungsi print(90 in nilai).
2.3.11 Operator Identitas

Gambar 2.15 Percobaan operator identitas


Pada gambar 2.15, dapat dilihat bahwa operasi ini berfungsi untuk
memeriksa apakah nilai sebuah variabel ada di tempat yang sama (di memori)
atau tidak. Cara penggunaannya adalah dengan menggunakan print(“variabel” is
“variabel”). Contohnya pada gambar 2.16, fungsi “p is r” berfungsi mengecek
apakah data di variabel p ada di variabel r.

2.4 Kesimpulan
1. Tipe data adalah suatu media atau memori pada komputer yang
digunakan untuk menampung informasi.
2. Tipe data dibagi menjadi beberapa macam, diantaranya Boolean, String,
Integer, Float, Complex, List, Tuple, dan Dictionary.
3. Konversi tipe adalah mengubah bentuk sebuah nilai ke dalam bentuk
lain tanpa mengubah nilai yang sebenarnya (hanya mengubah
bentuknya).
4. Variabel merupakan tempat menyimpan data, sedangkan tipe data
adalah jenis data yang terseimpan dalam variabel.
5. Penulisan Variabel memiliki ketentuan tertentu, yakni 1) Karakter
pertama harus berupa huruf atau garis bawah, 2) Karakter selanjutnya
dapat berupa huruf, garis bawah atau angka, 3) Karakter pada nama
variabel bersifat sensitif (case-sensitif).
6. Variabel global dideklarasikan di luar semua fungsi yang ada dalam
program. Tidak seperti variabel lokal, variabel global dapat diakses oleh
fungsi apa pun yang ada dalam program
7. Operator dibagi menjadi beberapa jenis, diantaranya Operator
Aritmatika, Operator Perbandingan, Operator Penugasan, Operator
Logika, Operator Bitwise, Operator Keanggotaan, dan Operator
Identitas.
8. Operator Aritmetika memiliki beberapa subbab, antara lain,
penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, perpangkatan, sisa
hasil bagi, dan pembagian bulat.
9. Yang paling mudah dikenal dari Operasi Bitwise adalah karena kode
binernya.
10. Operasi penugasan memiliki beberapa subbab, diantaranya tambah
sama dengan, kurang sama dengan, kali sama dengan, bagi sama
dengan, dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai