BAHASA INDONESIA
MKWU4108.555
FIR DIYANTORO
048326745
1. M.A.K. Halliday (1975, dalam Tompkins dan Hoskisson, 1995) secara khusus mengidentifikasi fungsi-
fungsi bahasa sebagai berikut :
A. Fungsi personal, yaitu penggunaan bahasa untuk mengungkapkan pendapat,pikiran,sikap atau
perasaan pemakainya.
Contoh : Indah sekali pemandangan ini.
B. Fungsi regulator, yaitu penggunaan bahasa untuk mempengaruhi sikap atau pikiran/pendapat orang
lain, seperti rujukan, rayuan, permohonan atau perintah.
Contoh : Seorag guru mengatakan pada muridnya, jika kamu tidak rajin belajar maka kamu tidak
akan naik kelas.
C. Fungsi interaksional, yaitu penggunaan bahasa untuk menjalin kontak dan menjaga hubungan sosial,
seperti sapaan, basa-basi, simpati atau penghiburan.
Contoh : Bagaimana pekerjaanmu hari ini?
D. Fungsi informatif, yaitu penggunaan bahasa untuk menyampaikan informasi, ilmu pengetahuan atau
budaya.
Contoh : Jika kamu ingin mengolah suatu data dapat menggunakan microsoft excel.
E. Fungsi imajinatif, yaitu penggunaan bahasa untuk memenuhi dan menyalurkan rasa estetis (indah),
seperti nyanyian dan karya sastra.
Contoh : Kemarin aku melihat Dinosaurus di Kebun Binatang.
F. Fungsi heuristik , yaitu penggunaan bahasa untuk belajar atau memperoleh informasi seperti
pertanyaan atau permintaan penjelasan atau sesuatu hal.
Contoh : Kenapa kita harus minum delapan gelas dalam satu hari?
G. Fungsi instrumental, yaitu penggunaan bahasa untuk mengungkapkan keinginan atau kebutuhan
pemakainya
Contoh : Jangan menyalakan kompor jika hendak bepergian.
2. Isi perkembangan (peningkatan) bahasa indonesia berdasarkan hasil kongres VII s.d.XI (26 Oktober 1998
s.d 31 Oktober 2018) dengan menggunakan peta konsep (mind mapping).
A. Kongres bahasa Indonesia VII di Jakarta (26-30 Oktober 1998), kesimpulan dari kongres ini,
menghasilkan usulan dibentuknya badan pertimbangan bahasa Indonesia.
B. Kongres bahasa Indonesia VIII di Jakarta (14-17 Oktober 2003), pada kongres ini,para pemerhati
dan pakar bahasa Indonesia menyimpulkan bahwa berdasarkan kongres sumpah pemuda pada
tanggal 28 Oktober 1928 yang menyatakan bahwa para pemuda memiliki satu bahasa, yakni
bahasa Indonesia dan bulan Oktober ditetapkan sebagai bulan bahasa.
C. Kongres bahasa Indonesia IX di Jakarta (28 Oktober - 1 November 2008), kongres ini dilaksanakan
dalam rangka memperingati 100 tahun kebangkitan nasional, 80 tahun sumpah pemuda dan
memperingati 60 tahun berdirinya pusat Bahasa.
D. Kongres bahasa Indonesia X di Jakarta (28 Oktober - 31 Oktober 2013), kongres ini dihadiri oleh
sekitar 1.168 peserta dari seluruh Indonesia dan luar negeri, seperti Malaysia, Brunei Darussalam,
Singapura, Timor Leste, Jepang, Pakistan, China,Jerman, Belgia, Rusia dan Italia.
E. Kongres bahasa Indonesia XI di Jakarta (28 Oktober - 31 Oktober 2018), kongres ini digelar di
Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta dengan mengusung tema "Menjayakan Bahasa dan Sastra
Indonesia".
Dalam kongres ini, diluncurkannya beberapa produk kebahasaan dan kesastraan seperti Kamus
Besar Bahasa Indonesia Braile, buku Bahasa dan Peta Bahasa, Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia
(UKBI) Daring, dan lainnya.
Menghasilkan usulan
Kongres ke-VII
dibentuknya Badan
Jakarta, 26-30 Pertimbangan Bahasa
Oktober 1998 Indonesia
3.
Judul Sisi Parenting Budaya Jepang
Nama Majalah (Sumber) https://www.kompasiana.com/tag/parenting
Bagian Pembuka Parenting menjadi isu yang hangat dewasa ini. Semakin tinggi kesadaran
masyarakat untuk lebih mempelajari bagaimana ilmu-ilmu parenting agar
dapat di implementasikan bagi putra-putrinya, atau sebagai bekal untuk
membina rumah tangga di kemudian hari. Terdapat 4 jenis gaya parenting,
yaitu gaya asuh otoriter, berwibawa, permisif, dan terlalu protektif
Sub Judul Hubungan antara orang tua dan anak yang sangat dekat, orang tua adalah
cerminan anak
Bagian Penutup Gaya asuh orang tua di Jepang merupakan perpaduan antara permisif dan
gaya authorative (beriwibawa)
Penulis Buyung Okita
Tahun Terbit 2020