Dasar-Dasar Listrik TKR
Dasar-Dasar Listrik TKR
BAB I
PENDAHULUAN
Menyikapi perkembangan IPTEK dewasa ini yang sangat maju dan perkembangan
terus berubah maka pada level tamatan SMK sangat dituntut peningkatan kompetensinya
yaitu salah satu strategi untuk mempercepat pencapaian kompetensi tersebut melalaui pola
pembelajaran Competency Based Training (CBT)
Pada modul ini penulis mengambil judul “DASAR-DASAR KELISTRIKAN” yang
diharapkan dapat dimanfaatkan dalam penggunaan proses pembelajaran, dan sebagai
pegangan dan penuntun bagi guru/siswa yang menekuni tentang dasar-dasar kelistrikan pada
mobil
A. Latar Belakang
Tuntutan kurikulum SMK mengharuskan peserta didik mendapatkan
pengetahuan keterampilan tentang perawatan berkala tentang melakukan
Service berkala mengenai sepeda motor, berdasarkan hal tersebut di atas perlu
ada informasi atau literatur sebagai dasar penggunaan Teknologi perawatan
berkala sangatlah penting sekali Karena dapat memperpanjang untuk kendaraan
lebih awet.
B. Deskripsi Judul Modul.
Sebagian besar peralatan kelistrikan digunakan pada mobil. Barang kali untuk pertama
kali sulit untuk melakukan servis peralatan kelistrikan, karena peralatan tersebut digerakkan
oleh listrik yang tidak dapat dilihat oleh mata manusia. Tetapi anda akan menemukan bahwa
kelistrikan bekerja sesuai dengan contoh tertetu didasarkan pada sifat-sifat dan kerjanya
kelistrikan. Kemudian sangat penting sekali untuk anda menguasai sepenuhnya tentang dasar-
dasar kelistrikan dengan tujuan untuk memahami konstruksi dan cara kerja peralatan-
peralatan kelistrikan yang digunakan pada mobil.
B Prasyarat
Sebelum mempelajari modul lain, modul ini harus diselesaikan secara keseluruhan,.
Sehingga dalam mempelajari modul lain, yaitu modul-modul kelistrikan maka akan lebih
memahami dan menguasai tentang dasar-dasar kelistrikan.
“Dasar – dasar Kelistrikan Kendaraan Ringan ….P4TK BBL Medan 2015 Drs. M. Anas , M.Pd 1
Diklat Teknis Kompetensi Dasar Kendaraan Ringan
Setelah selesai mempelajari modul ini peserta diklat dapat memahami penyebab dan
akibat yang ditimbulkan listrik
BAB. II
KELISTRIKAN
Suatu benda kita bagi sampai bagian yang terkecil tanpa meninggalkan sifat aslinya,
kita akan mendapatkan suatu partikel yang disebut molekul. Kemudian bila molekul itu kita
bagi lagi maka kita akan mendapatkan bahwa molekul terdiri dari beberapa atom.
Semua atom terdiri dari inti yang dikelilingi oleh partikel-partikel yang sangat tipis,
yang biasa disebut dengan elektron-elektron yang berputar mengeliligi inti dengan orbit yang
berbeda-beda. Inti sendiri terdiri dari proton dan neutron dalam jumlah yang sama (kecuali
atom hydrogen yang kekurangan jumlah neutron). Proton dan electron mempunyai suatu hal
yang sama yaitu muatan listrik (electrical charge). Muatan listrik pada proton diberi muatan
positif (+), sedangkan listrik pada letron diberi tanda negative (-), sedangkan neutron sendiri
tidak bermuatan (netral). Dinarnakan jumlah muatan listrik positif pada proton pada suatu
atom adalah sama dengan jumlah muatan listrik negative pada electron, maka atom akan
bermuatan netral.
Sesuai dengan hukum alam dari atom, dimana akan terjadi gaya tarik-menarik antara
electron dengan inti (jumlah electron dan proton sama) maka electron akan tetap berada dalam
orbitnya masing-masing.
“Dasar – dasar Kelistrikan Kendaraan Ringan ….P4TK BBL Medan 2015 Drs. M. Anas , M.Pd 2
Diklat Teknis Kompetensi Dasar Kendaraan Ringan
B. Elektron Bebas
Elektron-elektron yang orbitnya paling jauhdari inti disebut valence electron. Karana
elelktron yang memiliki orbit paling jauh dari inti gaya tariknya lemah, maka lektron ini
mempunyai gaya keluar dari orbitnya dan berpindah ke atom yang lain. Tembaga, perak atau
logam lainnya, valensi elelktronnya akan bergerak hampir bebas terhadap intinya, dengan
demikian electron ini disebut electron bebas. Berbagai karakteristik dan macam aksi
kelistrikan seperti loncatan listrik statis (static elektrisity spark), pembangkit panas, reaksi
kimia atau aksi magnet dapat terjadi karna adanya aliran listrik, hal ini disebabkan karna
adanya electron bebas.
C. Evaluasi
1. Apa yang di maksud dengan molekul ?
2. Sebutkan apa yang di maksud dengan atom ?
3. Sebutkan apa yang dimaksud dengan electron bebas dan jelaskan ?
“Dasar – dasar Kelistrikan Kendaraan Ringan ….P4TK BBL Medan 2015 Drs. M. Anas , M.Pd 3
Diklat Teknis Kompetensi Dasar Kendaraan Ringan
BAB III
TYPE KELISTRIKAN DAN SIFAT-SIFATNYA
Ada dua type listrik yaitu : listrik steatis dan listrik dinamis. Listrik dinamis dapat
dibagi menjadi arus searah (DC) dan arus bolak-balik (AC).
Listrik statis
(static electricity)
Kelistrikan
Arus
Listrik dinamis Searah (DC)
(Dynamic electricity)
Referensi
Bila anda keluar dari mobil, anda kadang-kadang menyentuh pintu atau
bagian lain dari mobil dan merasakan adanya kejutan listrik
Kejadian ini juga disebabkan oleh listrik statis yang dibangkitkan oleh
mobil dan badan manusia
“Dasar – dasar Kelistrikan Kendaraan Ringan ….P4TK BBL Medan 2015 Drs. M. Anas , M.Pd 4
Diklat Teknis Kompetensi Dasar Kendaraan Ringan
2. Listrik Dinamis
Listrik dinamis adalah suatu eadaan terjadinya aliran elektron-elektron ini berasal dari
elektron-elektron yang sudah terpisah dari atomnya masing-masing dan bergerak melalui
suatu benda yang sifatnya konduktor.
GERAKAN ELEKTRON
Bila elektron-elektron bergerak dengan arah yang tetap, maka listrik dinamis ini
disebut listrik arus searah (DC). Bila arah gerakan dan jumlah arus (besar arus) berpariasi
secara periodic terhadap waktu, maka listrik dinamis ini disebut listrik arus bolak balik (AC).
B. ARUS LISTRIK
Apakah arus listrik itu ?
Bila kita menghubungkan baterai dengan lampu dengan kabel tembaga seperti gambar
dibawah, maka lampu akan menyala, arus listrik akan mengalir dari positif (+) ke negative (-).
Referensi
Pada gambar terlihat bahwa arus listrik akan mengalir berlawanan
arah dengan aliran elektron pada pengantar (kabel). Bila kita
membicarakan aliran listrik, yang dimaksud adalah arus
“konversional” bukan aliran electron pada kenyataan.
“Dasar – dasar Kelistrikan Kendaraan Ringan ….P4TK BBL Medan 2015 Drs. M. Anas , M.Pd 5
Diklat Teknis Kompetensi Dasar Kendaraan Ringan
REFERENSI
1. 108 adalah penulisan sederhana (penyederhanaaan penulisan) dari angka 10 dengan diikuti oleh 18 buah angka nol
atau 1.000.000.000.000.000.000 jadi 6.25 x 1018 = 6.250.000.000.000.000.000.
2. 6.25x 1018 elktron disebut 1 Coulomb (disingkat C) muatan listrik. 1 ampere sama dengan 1 Coulomb setiap detik
1A = 6.25 x 1018 elektron /detik = 1 C/detik
Untuk satuan arus listrik yang sangat kecil ataupun yang sangat besar. Lihat tabel dibawah :
Satuan
Arus kecil Arus besar
dasar
Symbol A nA mA kA MA
Dibaca Ampere Micro Ampere Mili Ampere Kilo Ampere Mega Ampere
Perkalian 1 1 x 10-6 1 x 10-3 1 x 103 1 x 106
1/ 1.000.000 1/1.000 1/1. 0000 1/1.000.000
“Dasar – dasar Kelistrikan Kendaraan Ringan ….P4TK BBL Medan 2015 Drs. M. Anas , M.Pd 6
Diklat Teknis Kompetensi Dasar Kendaraan Ringan
Bila aksi kimia terjadi pada elektrolit (cairan yang dapat dilalui (dialiri) arus listrik)
akan menyebabkan arus listrik mengalir. Baterai bekerja berdadsarkan prinsip ini.
c. Aksi magnet
Bila arus listrik mengalir pada kabel atau kumparan akan menghasilkan medan
magnet disekitarnya. Prinsip ini digunakan pada ignition coil, altenator, motor stater
dan macam-macam solenoid.
Bila dua tangki air yang berbeda tingginya dihubungkan oleh pipa, seperti pada
gambar, air akan mengalir dari tangki yang lebih tinggi ketangki yang lebih rendah. Hal ini
disebabkan adanya perbedaan ketinggian permukaan , yang disebut head yang menyebabkan
terjadinya tekanan (perbedaan potensial) sehingga air mengalir dari tangki yang lebih tinggi
ketangki yang lebih rendah.
Hal yang sama, bila lampu dihubungkan dengan baterai oleh kabel seperti pada gambar
dibawah, arus listrik akan mengalir dari bateri kelampu dan lampu akan menyala.
“Dasar – dasar Kelistrikan Kendaraan Ringan ….P4TK BBL Medan 2015 Drs. M. Anas , M.Pd 7
Diklat Teknis Kompetensi Dasar Kendaraan Ringan
Hal ini disebabkan adanya kelebihan muatan negative (electron bebas) pada terminal negative
baterai dan kelebihan terminal positif baterai. Perbedaan ini menyebabkan terjadinya “tekanan
tegangan” seperti perbedaan potensial yang yang di hasilkan oleh perbedaan ketinggian
permukaan (head) air dari kedua tangki, dan “tegangan listrik” menyebabkan tegangan listrik
akan mengalir dan lampu akan menyala. Tegangan listrik ini disebut dengan perbedaan
potensial atau biasa disebut VOLTAGE (kadang-kadang juga disebut dengan electromotive
force atau EMF)
Contoh Korversi
12.000 mV = 12 V
24.0 = 24 kV
F. Tahanan Listrik Konduktor, Semi Konduktor Dan Non Konduktor
Gambar dibawah ini menunjukan tangki-tangki dengan ketinggian yang sama tetapi
dihubungkan dengan pipa-pipa dengan diameter yang berbeda. Meskipun ketinggianya sama,
tetapi air akan mengalir lebih muda bila tangki-tangki dihubungkan dengan pipa yang lebih
besar dibandigkan tangki yang dihubungkan dengan pipa yang lebih kecil.
“Dasar – dasar Kelistrikan Kendaraan Ringan ….P4TK BBL Medan 2015 Drs. M. Anas , M.Pd 8
Diklat Teknis Kompetensi Dasar Kendaraan Ringan
Kejadian ini juga berlaku untuk listrrik, dimana listrik akan lebih muda mengalir melalui
beberapa materiall (benda) dan akan lebih sulit mengalir melalui benda yang lain. Dalam hal
tahanan terhadap aliran listrik, maka benda-benda digolongkan kedalam tiga kategori.
1. Konduktor
material yang dapat dialiri arus listrik disebut dengan konduktor, misalnya: emas, perak,
tembaga, alumunium, dan besi.
a. Nonkonduktor / isolator
Material yang tidak dapat dialiri arus listrik dengan mudah lalu tidak dapat mengalir sama
sekali seperti kaca, karet, kertas, plastic, vinil atau porselen disebut dengan non konduktor
atau isolator.
b. Semi kondukor
material dimana arus listrik dapat mengalir tetapi tak semudah bila melewati konduktor
disebut dengan semi konduktor. Material yang termasuk kategori ini misalnya silicon dan
germanium.
Konduktor dan Non-konduktor keduanya digunakan pada komponen listrik pada mobil.
Seperti pada gambar dibawah
Aluminium (Conductor)
TUTUP DISTRIBUTOR
“Dasar – dasar Kelistrikan Kendaraan Ringan ….P4TK BBL Medan 2015 Drs. M. Anas , M.Pd 9
Diklat Teknis Kompetensi Dasar Kendaraan Ringan
G. Tahanan Listrik
Bila arus listrik mengalir melalui suatu benda, electron-elektron bebas tidak dapat
bergerak maju dengan lembut karena electron-elektron akan tertahan atom-atom yang
dibentuk oleh benda tersebut (yaitu derajat kesulitan dari arus listrik dapat mengalir melalui
material tersebut), disebut dengan tahanan listrik.
Satuan
Tegangan kecil Tegangan besar
dasar
Symbol n m k M
Dibaca Ohm Micro Ohm Mili Ohm Kilo Ohm Mega Ohm
Perkalian 1 1 x 10-6 1 x 10-3 1 x 103 1 x 106
Contoh Konversi
1.489 m = 1,48
14.000 = 14 k
200 = 0.2 k
b. Hubungan Antara Diameter dan Panjang Konduktor dengan Tahanan Listrik
Bila tahanan bebas bergerak didalam konduktor yang berpenampang lebih besar, maka
tahanan akan lebih rendah, ini berarti arus listrik akan tetap mengalir melalui konduktor yang
berdiameter lebih besar. Tetapi bila arus listrik harus mengalir pada jarak yang lebih jauh,
tahanan akan lebih besar, karena harus melewati atom lebih banyak jumlahnya.
Kesimpulannya, tahanan lisrtrik R dari konduktor akan berbanding lurus dengan panjang
konduktor dan berbanding terbalik terhadap luas penampang konduktor.
“Dasar – dasar Kelistrikan Kendaraan Ringan ….P4TK BBL Medan 2015 Drs. M. Anas , M.Pd 10
Diklat Teknis Kompetensi Dasar Kendaraan Ringan
R= P I
A
R = Tahanan listrik
P = Tahanan spesifik/jenis
L = panjang kondutor
A = Luas penampang konduktor
Apabila kita menerapkan rumus ini pada kabel-kabel yang digunakan pada mobil, maka
tahanannya akan menjadi lebih besar, kabel lebih kecil dan panjang.
Referensi :
Thermistor adalah salah satu type dari semi konduktor yang akan merubah tahananannya
dalam dua cara yang disebabkan oleh temperatur. Thermistor yang menambah tahanannya
bila temperatur meningkat (sama seperti halnya logam) disebut dengan positif temperatur
coeffiecient (PTC) Thermistor. Tipe thermistor yang lain, nilai tahananya berkurang bila
temperatur bertambah, disebut dengan negative temperatur coefficient (NTC) Thermistor.
“Dasar – dasar Kelistrikan Kendaraan Ringan ….P4TK BBL Medan 2015 Drs. M. Anas , M.Pd 11
Diklat Teknis Kompetensi Dasar Kendaraan Ringan
Dengan menggunakan hubungan antara temperatur dan tahanan, kita akan mengetahui
temperatur konduktor dengan mengukur tahanannya
d. Tahanan Sambungan (Contact Resistance)
Bila penyambungan kabel ke baterai atau kebadan keadaannya kurang baik, atau bila
terdapat karat pada switch yang menghubungkan dua komponen, maka arus listrik tidak
mudah mengalir. Tahanan terjadi disebabkan oleh hubungan yang kurang baik disebut
tahanan sambungan (contact resistance).
Bila arus listrik mengalir melewati bagian yang terdapat tahanan sambungan tersebut,
maka akan menimbulkan panas, panas ini akan mempercepat timbulnya karat dan tahanan
sambungan bertambah besar, tahanan sambungan dapat diperkecil dengan jalan
membersihkan daerah sambungan dan mengeraskan sambungan.
e. Tahanan Isolator
Seperti telah dijelaskan terdahulu bahwa karet, vinyl, mica, keramik dan yang lainnya
digunakan untuk mencegah/menghalangi mengalirnya arus listrik antara konduktor-kondukor,
sifat dari bahan-bahan ini disebut kemampuan tahanan isolator dan dinyatakan dengan nilai
tahanan (resistance values).
Fakta yang dapat kita bicarakan tentang tahanan isolator ditunjukan dengan dapat
mengalirinya arus listrik antara konduktor-konduktor melalui isolator pada kondisi tertentu.
Dalam kondisi tertentu misalnya terjadi keretakan pada isolator, kebocoran arus listrik akan
mengalir lemah melalui isolator tersebut dan terjadi percikan api yang akan menimbulkan
kotoran, menempelnya air atau kotoran lain pada permukaan isolator, dan nantinya akan
menjadikan bahan yang berfungsi sebagai konduktor kelistrikan.
H. Evaluasi
1. Sebutkan 2 type Listrik ?
2. Jelaskan konduKtor dan Non Konduktor ?
3. Apa yang dimaksud dengan Thermistor ?
“Dasar – dasar Kelistrikan Kendaraan Ringan ….P4TK BBL Medan 2015 Drs. M. Anas , M.Pd 12
Diklat Teknis Kompetensi Dasar Kendaraan Ringan
BAB IV
TEORI DASAR SIRKUIT KELISTRIKAN
a. Beban
Pada gambar dibawah ini, klakson (horn) ditempatkan pada lampu. Perlengkapan lain
(contoh lain : lampu, motor wiper, dsb) yang menggunakan kelistrikan disebut beban. Dalam
sirkuit kelistrikan semua beban dikategorikan sebagai tahanan.
“Dasar – dasar Kelistrikan Kendaraan Ringan ….P4TK BBL Medan 2015 Drs. M. Anas , M.Pd 13
Diklat Teknis Kompetensi Dasar Kendaraan Ringan
B. Hukum Ohm
Apakah hukum ohm itu ?
Bila tegangan diberikan pada sirkuit kelistrikan, maka arus akan mengalir kesirkuit.
Berikut ini hubungan kusus antara tegangan (voltage), arus dan tahanan dalam sirkuit. Ukuran
arus yang mengalir akan berbanding lurus dengan tegangan yang diberikan dan berbanding
terbalik terhadap tahanan. Hubungan ini disebut dengan hokum ohm dpat ditunjukan seperti
berikut :
I = V / R atau
Arus listrik = Tegangan : Tahanan
Dimana
I = Arus listrik yang mengalir pada sirkuit, dalam ampere (A)
V = Tegangan yang di berikan pada sirkuit dalam volt (V)
R = Tahanan pada sirkuit, dalam ohm
“Dasar – dasar Kelistrikan Kendaraan Ringan ….P4TK BBL Medan 2015 Drs. M. Anas , M.Pd 14
Diklat Teknis Kompetensi Dasar Kendaraan Ringan
I = V = 12V = 6A
R 2
b. Hukum ini juga dapat digunakan untuk menghitung tegangan V yang diperlukan agar arus
I mengalir melalui tahanan R.
V=IXR
Tegangan = Arus listrik x Tahanan
Dalam rumus ini diasumsikan bahwa tahanan R adalah 4 . Besarnya tegangan V yang
diperlukan agar arus I sebesar 3 A dapat mengalir melalui tahanan dapat dihitung sebagai
berikut :
V=IR
= 3 A X 4 = 12V
c. Contoh lain pemakaian hukum ohm digunakan untuk menghitung tahanan listrik R bila
tegangan V yang diberikan pada sirkuit dan arus listrik I yang mengalir pada siruit
diketahui :
R=V
I
“Dasar – dasar Kelistrikan Kendaraan Ringan ….P4TK BBL Medan 2015 Drs. M. Anas , M.Pd 15
Diklat Teknis Kompetensi Dasar Kendaraan Ringan
Dalam sirkuit ini di asumsikan bahwa tegangan V adalah 12 V diberika pada sirkuit dan arus
listrik I yang mengalir adalah 4 A. jadi harga tahanan listrik R atau beban dapat dihitung
sebagai berikut :
R=V
I
= 12 V = 3
4A
C. Tahanan Rangkaian
Pada suatu sirkuit kelistrikan biasanya digabungkan lebih dari satu tahanan listrik atau
beban. Beberapa tahanan listrik mungkin dirangkaikan dalam sirkuit dengan salah satu di
antaranya tiga metode penyambungan berikut ini:
a. rangkaian seri
b. rangkaian paralel
c. rangkaian seri-paralel
Harga jumlah tahanan dari seluruh tahanan yang dirangkaikan dalam satu sirkuit
disebut dengan tahanan total (combinet resistance), metode rangkaian seri-paralel sering
digunakan pada rangkaian mobil.
a. Rangkaian Seri
Bila dua atau lebih lampu (tahanan R1 dan R2 dst) dirangkaikan dalam sirkuit seperti
seperti pada gambar dibawah, hanya ada satu jalur dimana arus dapat mengalir. Type
penyambungan seperti ini, disebut rangkaian seri. Besar arus listrik selalu sama pada setiap
tempat/titik pada rangkaian seri.
“Dasar – dasar Kelistrikan Kendaraan Ringan ….P4TK BBL Medan 2015 Drs. M. Anas , M.Pd 16
Diklat Teknis Kompetensi Dasar Kendaraan Ringan
Tahanan kombinasi combined resistance) R0 pada sirkuit adalah sama dari jumlah masing-
masing tahanan R1 dan R2.
R0 = R1 +R2.
Selanjutnya, kuat arus I yang mengalir pada sirkuit dapat dihitung sebagai berikut :
I= V = V
R0 R1 + R 2
Tahanan R0 (jumlah tahanan R1 dan R2 yang dirangkaikan secara seri pada sirkuit seperti pada
gambar) dan arus listrik I yang mengalir pada sirkuit dapat dihitung sebagai berikut :
Tahanan total : R0 = R 1 + R 2
=2+4=6
Arus listrik I :I= V
Ro
= 12 V = 2 A
6
“Dasar – dasar Kelistrikan Kendaraan Ringan ….P4TK BBL Medan 2015 Drs. M. Anas , M.Pd 17
Diklat Teknis Kompetensi Dasar Kendaraan Ringan
Penjumlahan tegangan setelah melawati taahanan akan sama dengan tegangan sumbernya
(VT)
V1 + V2 = VT
Penurunan tegangan setelah melawati R1 dan R2 pada sirkuit di bawah dapat dihitung sebagai
berikut .
Penurunan tegangan V1 = R1 + I
Tahahan total
(combined resistance) R0 = R 1 + R 2 Pada R1 =2x2A=4V
b. Rangakain Paralel = 2 + 4 = 6
Pada rangkaian paralel, dua atau lebih tahanan ( R1, R2 , dst) dihubungkan di dalam
Arus I I = VT Penurunan tegangan V2 = R2 x I
sirkuit seperti pada gambar, salah
Ro satu dari setiap ujung resistance dihubugkan ke bagian yang
Pada R2 =4x2A=8V
= 12 V = 2 A
bertegangan tinggi (positif) dari sirkuit dan ujung lainnya dihubungkan kebagian yang lebih
6
rendah (negatif)
Tegangan baterai dialirkan keseluruh resistor di dalam sirkuit yang dihubungkan secara
paralel.
Tahanan Ro (kombinasi tahanan R1 dan R2 ) pada rangkaian paralel dapat dihitung sebagai
berikut :
1 R1 x R2
RO = =
1 1 R1 + R 2
“Dasar – dasar Kelistrikan Kendaraan Ringan ….P4TK BBL Medan 2015 Drs. M. Anas , M.Pd 18
Diklat Teknis Kompetensi Dasar Kendaraan Ringan
R1 + R 2
Dan perhitungan di atas, jumlah arus I yang mengalir pada sirkuit dapat dihitung berdasarkan
hukum Ohm sebagai berikut.
V V R1 + R 2
I= = =V
Ro 1 R1 R2
1 + 1
R1 R2
Jumlah arus I adalah sama dengan jumlah arus dan I2 yaitu arus yang mengalir melalui masing
–masing resistor R1 dan R2
I = I1 + I2
Karena tegangan baterai V adalah sama pada seluruh resistance, kuat arus I 1 dan I2 dapat
dihitung berdasarkan hukum Ohm sebagai berikut :
V V
I1= I2 =
R1 R2
Tahanan Ro (kombinasi dari tahanan R1 + dan R2 yang dihubungkan secara paralel pada
rangkaian seperti gambar dibawah), total arus I yang mengalir pada rangkaian, besar arus I 1
dan I2 yang mengalir ,masing-masing resistor R1 dan R2 dapat dihitung sebagai berikut:
Tahanan total R1 x R2
Ro =
R1 + R 2
6 x 3 18
= = = 2
6 + 3 9
Arus total I= V
RO
= 12 V = 6 A
2
ARUS I1 I1 = V
“Dasar – dasar Kelistrikan Kendaraan Ringan ….P4TK BBL Medan 2015 Drs. M. Anas , M.Pd 19
Diklat Teknis Kompetensi Dasar Kendaraan Ringan
(lewat R1) R1
= 12 V = 2 A
6
Arus I2 I2= V
R2
= 12 V = 4 A
3
Kombinasi tahanan R02 dalam rangkaian seri paralel ini dapat dihitung sebagai berikut :
a.Menghitung kombinasi tahanan R01, yaitu kombinasi tahanan R2 dan R3 yang dihubungkan
secara paralel.
b.Kemudian menghitung kombinasi tahanan R02 yaitu kombinasi tahanan dari R 1 dan R01
yang dihubugkan secara seri.
R2 x R3
R01 =
R2 + R 3
R2 x R3
R02 = R1 + R01 = R1 +
R2 + R 3
Besar arus I yang mengalir melalui ranglaian dapat dihitung bedasarkan hukum Ohm sebagai
berikut :
V V
I= =
R02 R1 + R2 x R3
R2 + R 3
“Dasar – dasar Kelistrikan Kendaraan Ringan ….P4TK BBL Medan 2015 Drs. M. Anas , M.Pd 20
Diklat Teknis Kompetensi Dasar Kendaraan Ringan
R2 x R3
V 1 = R01 x I = xI
R2 + R 3
Besar arus I1, I2 dan I yang mengalir melalui tahanan R1, R2 dan R3 pada rangkaian seri paralel
seperti pada gambar dibawah dapat dihitung sebagai berikut :
R2 x R3
Tahanan total R01 =
R2 + R 3
2x2
= =1
2 x2
Arus I2 = V 1 / R 3
=2V/2=1A
“Dasar – dasar Kelistrikan Kendaraan Ringan ….P4TK BBL Medan 2015 Drs. M. Anas , M.Pd 21
Diklat Teknis Kompetensi Dasar Kendaraan Ringan
untuk melakukan kerja tersebut. Tetapi bila kita memeprhitungkan beberapa lama kerja itu
berlangsung, maka kita menggunakan satuan kg – m/detik (kilogram meter perdetik ) . Bila
diperlukan waktu 1 detik untuk memindahkan benda 10 kg pada jarak 2 meter maka DAYA
(Power = P) yang diperlukan adalah 20 kg – m /detik
“Dasar – dasar Kelistrikan Kendaraan Ringan ….P4TK BBL Medan 2015 Drs. M. Anas , M.Pd 22
Diklat Teknis Kompetensi Dasar Kendaraan Ringan
P=VxI
= 12 V x 1 A = 12 W
Dengan mensubsitusikan hukum Ohm (V R x I ) kita dapat menentukan persamaan daya
listrik.
P=VxI
= R x I2 (Untuk menentukan tenaga kelistrikan dari nilai-nilai arus
dan tahanan yang diketahui )
Besarnya daya listrik yang digunakan dapat ditentukan sebagai berikut bila tahanan lampu
adalah 12 dan arus yang mengalir adalah 2 A.
P = R x I2
= 12 x 22 = 48 W
Besarnya daya listrik yang digunakan dapat ditetukan sebagai berikut bila tahanan lampu
adalah 3 dan besarnya tegangan yang bekerja pada lampu adalah 12 V
P = V2 / R
= 122 / 3 = 144 / 3 = 48 W
Untuk satuan daya listrik yang sangat kecil ataupun sangat besar, lihat tabel dibawah :
Satuan
Daya Kecil Daya Besar
Dasar
Symbol W mW kW MW
Dibaca Watt MilliWatt Kilowatt MegaWatt
Perkalian 1 1 x 10-3
1 x 10 3
1 x 106
Contoh konversi :
1.000 mW = 1 W
100 W = 0.1 kW
b. Kerja listrik
Jumlah kerja yang dilakukan oleh listrik disebut sebagai kerja listrik. Simbol W
(jangan diartikan sama dengan “W” singkatan dari “Watt” ) digunakan untuk menyatakan
“Dasar – dasar Kelistrikan Kendaraan Ringan ….P4TK BBL Medan 2015 Drs. M. Anas , M.Pd 23
Diklat Teknis Kompetensi Dasar Kendaraan Ringan
kerja listrik, yang dihitung dalam satuan watt detik (Ws). Jumlah energi listrik W yang
digunakan dapat ditentukan sebagai berikut bila tenaga listrik (P) dipergunakan untuk
beberapa waktu (t).
W=Pxt
Karena P = V x I maka rumus diatas dapat dinyatakan
W=VxIxt
Jumlah energi listrik yang digunakan bila lampu 12 W menyala selama 10 detik dapat
dihitung sebagai berikut :
W=Pxt
= 12 x 10 = 120 Ws
Bila tegangan 12 V diberikan pada lampu dan aliri arus 2 A , maka lampu akan menyala
selama 5 menit, energi listrik yang digunakan dapat dihitung
W=VxI xt
= 12 x 2 x x 60
= 7.200 Ws
Selain satuan watt detik (Ws) digunakan juga satuan
Wh = Watt jam
= Energi listrik yang digunakan bila daya listrik 1 W berlangsung selama 1 jam
BAB V
PENGARUH ARUS LISTRIK
Arus listrik mengalir pada sirkuit atau elektrolit, beberapa gejala akan terjadi :
“Dasar – dasar Kelistrikan Kendaraan Ringan ….P4TK BBL Medan 2015 Drs. M. Anas , M.Pd 24
Diklat Teknis Kompetensi Dasar Kendaraan Ringan
a. Pembangkitan panas
b. Aksi magnet
c. Aksi kimia
Besarnya energi yang diserap dihitung dengan satuan joule (disingkat J), dimana 1 Joule = 1
watt detik artinya : 1 Joule adalah jumlah energi listrik yang dihasilkan oleh arus listrik
sebesar 1 Ampere yang mengalir pada tahanan (resistor) 1 Ohm selama 1 detik. Atau dapat
juga dikatakan bahwa daya listrik dengan kapasitas sebesar 1 watt akan mengahasilkan 1
Joule bila bekerja selama 1 detik.
Jumlah energi listrik yang dihasilkan oleh 12 Volt dengan arus sebesar 6 A selama 20 detik
dapat dihitung sebagai berikut :
W=VxIxt
= 12 x 6 x 20 = 1.440 ws = 1.440
Dengan kata lain bila energi listrik 1 joule diubah sepenuhnya kedalam panas, akan
menghasilkan kira-kira 0,24 kalori dari panas. Oleh karena energi panas dijelaskan dengan
rumus berikut :
1 J = 0.24 cal
Dengan kata lain, bila energi listrik sebesar 1 J dapat dirubah menjadi energi panas sebesar
0,24 Kalori. Dari uraian tersebut di atas dapat disimpulkan
H = 0.24 W
“Dasar – dasar Kelistrikan Kendaraan Ringan ….P4TK BBL Medan 2015 Drs. M. Anas , M.Pd 25
Diklat Teknis Kompetensi Dasar Kendaraan Ringan
= 0.24 P x t
= 0.24 V x I x t
= 0.24 R x I2 x t
Rumus diatas disebut dengan hukum Joule dan panas yang dihasilkan bila arus listrik
mengalir melalui tahanan disebut panas joule
Energi listrik sebesar 1440 J yang dihasilkan oleh V dengan arus 6 A contoh diatas adalah :
H= 0.24 W
= 0.24 x 1.440 = 345.6 cal
Besar energi panas yang dihasilkan oleh lampu besar 55 W dengan tegangan baterai 12 V
yang menyala selama 30 menit adalah sebesar :
H = 0.24 W
= 0.24 x 55 x 30 x 60
= 23.760 cal
Magnet Alam
1. Magnet
Dari pengalaman, kita mengetahui bahwa akan terjadi kemagnetan diseliling magnet.
Magnet akan menarik metal (logam) karena mempunyai kemagnetan. Semua benda yang
mempunyai kemagnetan disebut magnet.
Bila magnet diletakkan pada serbuk besi, serbuk besi akan menempel pada ujung dari
magnet dan tidak ada yang menempel pada bagian tengah magnet yang mempunyai
kemagnetan yang kuat disebut dengan kutub magnet atau kutub (pole)
Magnet
Iron filings
Magnetic poles
“Dasar – dasar Kelistrikan Kendaraan Ringan ….P4TK BBL Medan 2015 Drs. M. Anas , M.Pd 26
Diklat Teknis Kompetensi Dasar Kendaraan Ringan
Bila magnet batang digantungkan dengan sebuah tali seperti pada gambar dibawah, maka
magnet akan menunjuk ke arah kutub selatan dan kutub utara bumi. Kutub yang menunjuk
kearah kutub utara bumi disebut kutub utara (U), dan kutub yang menunjuk kekutub selatan
disebut kutub Selatan (S). Magnet selalu mempunyai kutub U dab S.
String Utara
N pole
Selatan
Bila dua jarum yang bermagnet diletakkan berdekatan satu dengan yang lain, kutub yang
sama (Selatan misalnya) akan saling tolak –menolak, sedangkan kutub yang berbeda (kutub
U dan kutub S) akan saling tarik menarik satu sama lain. Gaya tarik menarik satu sama lain.
Gaya tarik – menarik dan tolak menolak disebut gaya magnet.
Serbuk besi nampaknya tersebar disepanjang garis-garis yang tidak terlihat. Garis-
garis ini sebut garis gaya magnet (magnetic line) dan secara keseluruhan disebut fluksi
magnet (magnetic flux) meskipun tidak terdapat serbuk membentuk garis gaya magnet,
dianggap seolah-olah ada disekeliling magnet bila kutub U suatu magnet dan dan kutub S
magnet lainnya didekatkan satu dengan yang lainnya dibawah sepotong kaca, dengan serbuk
besi tersebar diatasnya,dengan mudah dikatakan bahwa saling tertarik satu dengan yang
“Dasar – dasar Kelistrikan Kendaraan Ringan ….P4TK BBL Medan 2015 Drs. M. Anas , M.Pd 27
Diklat Teknis Kompetensi Dasar Kendaraan Ringan
lainnya, seperti pada gambar kiri atas halaman berikutnya. Fluksi magnet dapat digambarkan
seperti yang ditunjukkan disebelah kanannya.
Bila kutub-kutub yang polaritasnya sama (U dan U atau S dan S) saling didekatkan seperti
pada gambar kiri bawah, terjadi saling tolak menolak. Fluksi magnet penolakkan dapat
digambarkan seperti pada gambar kanan bawah.
Magnetic flux
Magnetic flux
d. saat yang sama, cenderung menolak garis gaya magnet lainnya yang searah, sehingga
juga cenderung membentuk busur keluar dari poros U-S.
C. ARUS LISTRIK DAN KEMAGNETAN
Andaikan suatu kabel diarahkam utara –selatan dialirkan arus seperti pada gambar.
Bila jarum magnet ditempatkan langsung dibawah kawat kutub jarum magnet berputar sampai
menunjukkan kearah barat, tegak lurus kawat. Hal ini karena medan magnet yang berbentuk
akibat arus listrik mengelilingi kawat dan mempengaruhi arah jarum
Sekarang bila sepotong kertas dan kawat disusun seperti pada gambar dibawah, kemudian
kawat dilairi arus listrik. serbuk besi yang disebarkan akan membentuk lingkaran – lingkaran.
“Dasar – dasar Kelistrikan Kendaraan Ringan ….P4TK BBL Medan 2015 Drs. M. Anas , M.Pd 28
Diklat Teknis Kompetensi Dasar Kendaraan Ringan
Kerapatan serbuk besi makin mendekati titik, makin padat. Yang menunjukkan bahwa medan
magnet makin kuat.
Sekarang letakkan beberapa jarum magnet kecil pada kertas. Jarum akan menunjuk seperti
pada gambar kita dapat menyatakan arah fluksi magnet dari arah fluksi magnet dari arah
dimana jarum menunjuk.
Arah arus dan arah fluksi magnet dapat dinyatakan dengan kaidah ampere dari sekrup ulir
kanan. Maka arus listrik searah dengan gerakkan sekrup ulir kanan saat diputar masuk, fluksi
magnet yang diarahkan searah dengan arah gerakkan memutar dari sekrup
Hubungan antara arah arus dan arah fluksi magnet ditunjukkan pada gambar dibawah.
“Penting”
Tanda “X” didalam lingkaran ( ) menunjukkan arah arus
menjauhi kita : tanda ( ) menunjukkan bahwa
arah arus mendekati kita.
Sekarang apa yang terjadi pada fluksi megnet bila konduktornya melingkar dan bukan kawat
lurus. Bila konduktor lurus – secara bertahap dibengkokkan akan membentuk lingkaran
(gambar A sampat D). Fluksi dari setiap titik lingkaran adalah sama arahnya (didalam hal ini,
searah jarum jam bila dilihat dari bawah), gabungan ini membentuk fluksi yang lebih besar
dan lebih kuat.
A B C D
“Dasar – dasar Kelistrikan Kendaraan Ringan ….P4TK BBL Medan 2015 Drs. M. Anas , M.Pd 29
Diklat Teknis Kompetensi Dasar Kendaraan Ringan
Dengan kata lain, bila arus mengalir didalam kumparan, arah fluksi magnet sedemikian rupa
sehingga kutub U dan S dihasilkan didalam koil seperti pada gambar dibawah.
Bial konduktor dililitkan membentuk kumparan dalam suatu tabung, seperti pada gambar C,
disebut solenoid.
Bila arus mengalir didalam solenoid seperti pada gambar dibawah, arah fluksi magnet
sedemikian rupa sehingga kutub S yang dihasilkan berada dibawah solenoid , sedangkan
kutub U berada diatas. Jumlah garis gaya magnet juga bertambah sebanding dengan jumlah
gulungan dari kumparan.
Bila arus mengalir didalam solenoid, jumlah garis gaya magnet bertambah sebanding dengan
besarnya arus. Prinsip solenoid yang diuraikan diatas dapat dipergunakan untuk relay. Bila
kita tempatkan logam yang dapat bergera, mudah terkena magnet (misalnya, plunger)
dibawah solenoid dan dengan mengalir arus melalui solenoid, logam akan bergerak kearah
solenoid. Hal ini karena medang magnet yang dihasilkan solenoid menyebabkan logam
Magnetic field
Current
“Dasar – dasar Kelistrikan Kendaraan Ringan ….P4TK BBL Medan 2015 Drs. M. Anas , M.Pd 30
Diklat Teknis Kompetensi Dasar Kendaraan Ringan
menjadi magnet sehingga tertarik. Akan tetapi bila medan magnet kurang kuat, logam tidak
akan tertarik.
Bila kita letakkan inti besi (iron core) didalam solenoid, garis gaya magnet yang dihasilkan
akan bertambah. Akibatnya solenoid dapat menarik logam dengan lebih kuat. Hal ini karena
disamping fluksi dari kumparan itu sendiri ditambah garis gaya magnet pada inti besi.
Gaya Elektromagnetic
Gaya elktromagnetic ialah gaya yang bekerja pada kondutor bila arus mengalir pada
konduktor dalam medan magnet. Gaya ini digunakan untuk menggerakan starter, motor
pengahapus kaca dan jarum penunjuk ammeter, volt meter, dan lain-lain.
Arah Gaya Electromagnetic
Kita umpamakan kutub U dan S magnet ditempatkan berdekatan satu dengan yang lainnya,
dan konduktor diletakkan ditengahnya, seperti pada gambar, kemudian arus listrik dialirkan
melalui konduktor.
Garis – garis gaya magnet diatas konduktor adalah lebih kecil karena fluksi magnet yang
dihasilkan oleh magnet arahnya berlawanan dengan arah fluksi yang dihasilkan arus listrik.
sebaliknya garis – garis gaya magnet dibawah konduktor adalah lebih besar karena arah-
arahnya sama (searah).
Karena garis gaya magnet bekerja serupa dengan sabuk karet, garis gaya magnet cenderung
menjadi lurus. Tendensi ini dibawah konduktor terdorong keatas. Gaya ini disebut Gaya
electromagnetic
N U
N U
Arah gaya electromagnetic dapat ditentukan dari kaidah lain yang disebut kaidah tangan kiri
Fleming. Untuk memahami kaidah ini, bukalah tangan kiri, jangan menunjukkan ibu jari
tegak lurus jari telunjuk, dan jari telunjuk tegak lurus jari tengah. Kemudian tunjukkan jari
“Dasar – dasar Kelistrikan Kendaraan Ringan ….P4TK BBL Medan 2015 Drs. M. Anas , M.Pd 31
Diklat Teknis Kompetensi Dasar Kendaraan Ringan
telunjuk searah dengan arah fluksi magnet, dan jari tengah searah dengan arus listrik. Maka
arah ibu jari akan menunjukkan arah gaya electromagnetic atau arah gerakkan konduktor
Pengisian baterai ialah dengan reaksi reaksi kimia seperti ini. Reaksi kimia tipe ini juga
digunakan di dalam electrolis untuk menghasilkan hydrogen dan oxygen electroplating dan
lain-lain.
E. Evaluasi
1. Sebutkan fungsi utama dari kelistrikan?
2. Sebutkan yang dimaksud dengan Gaya elktromagnetic?
3. Jelaskan yang di maksud dengan kaidah tangan kiri Fleming?
REFERENSI
Bila sejumlah electron membantu molekul-molekul atau atom-atom suatu zat untuk
bertambah atau berkurang karena suatu sebab, dan molekul atau atom menjadi bermuatan
positif atau negative secara keseluruhan, maka disebut ion. Garam ialah kombinasi
chiorine (Cl) dan sodium (Na).
“Dasar – dasar Kelistrikan Kendaraan Ringan ….P4TK BBL Medan 2015 Drs. M. Anas , M.Pd 32
Diklat Teknis Kompetensi Dasar Kendaraan Ringan
Bila garam dilarutkan kedalam air, akan terpisah menjadi ion sodium positif (Na + )
dan ion chiorine negative (Cl -) . Larutan yang mengandung ion positif dan negative
ini disebut elektrolit . Ion chiorien (Cl - ) tertarik keplat logam yang dihubungan
keterminal positif baterai (plat bermuatan positif ini disebut anoda), dan ion sodium
(Na+ ) tertarik ke pelat logam (katoda) yang dihubungkan ke terminal negative baterai
ion chiorine (Cl - ) pada anoda membebaskan electron (e-) dan mejadi gas chiorine.
Karena ion sodium (Na + ) pada katoda tidak menerima electron dengan mudah,
electron tertarik oleh ion hydrogen (H +) yang terpisah dari air karena air menjadi
busuk dekat katoda. Akibatnya, gas hydrogen terjadi disana. Karena electron-
elektron dilepaskan oleh satu pelat dan diterima oleh lainnya, proses ini
menunjukkan arus yang mengalir diantara pelat pelat. Selanjutnya, bila electron
diperlukan, terbentuk gas chiorine pada anoda, gas hydrogen pada katoda, dan
sodium hydrogen (Na OH) di dalam elektrolit. Proses ini disebut reaksi kimia. Hal ini
berarti bahwa kita mempnyai arus listrik yang menyebabkan terjadinya aktivitas
kimia.
Electrons e e Elekctrons
H2 Cl2
Baterry
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Semua atom terdiri dari inti yang dikelilingi oleh partikel-partikel yang sangat
tipis, yang biasa disebut dengan elektron-elektron yang berputar mengeliligi
inti dengan orbit yang berbeda-beda.
“Dasar – dasar Kelistrikan Kendaraan Ringan ….P4TK BBL Medan 2015 Drs. M. Anas , M.Pd 33
Diklat Teknis Kompetensi Dasar Kendaraan Ringan
2. Dalam rumus elektron bebas, listrik statis adalah suatu keadaan suatau
elektron bebas sudah terpisah dari atomnya masing-masing. Akan tetapi tidak
bergerak dan hanya berkumpul diatas permukaan benda tersebut.
3. Ukuran arus yang mengalir akan berbanding lurus dengan tegangan yang
diberikan dan berbanding terbalik terhadap tahanan. Hubungan ini disebut
dengan hokum ohm
4. Gaya elktromagnetic ialah gaya yang bekerja pada kondutor bila arus
mengalir pada konduktor dalam medan magnet. Gaya ini digunakan untuk
menggerakan starter, motor pengahapus kaca dan jarum penunjuk ammeter,
volt meter, dan lain-lain
B. Implikasi
Dimungkinkan setelah peserta diklat mengerjakan soal –soal latihan dalam
bahan ajar Dasar – dasar kelistrikan , baik soal soal Essay soal objektif ,dan
nilainyakurang 75 % , peserta diklat untuk kembali materi bahan ajar ini
diharapkan indicator hasil pembelajaran peserta diklat dapat
mengembangkan Belajar yang optimal.
C. Tindak Lanjut
Peserta diklat sebagai widyaiswara melalui Dasar – dasar kelistrikan mampu
mengembangkan kepada anak didik.
DAFTAR PUSTAKA
3. Van Harten, P. 1986. Instalasi Listrik Arus Kuat 2. Bina Cipta. Jakarta
“Dasar – dasar Kelistrikan Kendaraan Ringan ….P4TK BBL Medan 2015 Drs. M. Anas , M.Pd 34
Diklat Teknis Kompetensi Dasar Kendaraan Ringan
4. http://komponenelektronika.biz/rangkaian-listrik-paralel.html
“Dasar – dasar Kelistrikan Kendaraan Ringan ….P4TK BBL Medan 2015 Drs. M. Anas , M.Pd 35
Diklat Teknis Kompetensi Dasar Kendaraan Ringan
DAFTAR ISI
“Dasar – dasar Kelistrikan Kendaraan Ringan ….P4TK BBL Medan 2015 Drs. M. Anas , M.Pd 36
Diklat Teknis Kompetensi Dasar Kendaraan Ringan
KATA PENGANTAR..........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii
PENDAHULUAN
A. DISKRIPSI JUDUL MODUL.............................................................................1
B. PRASYARAT........................................................................................................1
C. TUJUAN AKHIR PEMBELAJARAN...............................................................1
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................44
KATA PENGANTAR
“Dasar – dasar Kelistrikan Kendaraan Ringan ….P4TK BBL Medan 2015 Drs. M. Anas , M.Pd 37
Diklat Teknis Kompetensi Dasar Kendaraan Ringan
Drs.M.Anas , M.Pd
“Dasar – dasar Kelistrikan Kendaraan Ringan ….P4TK BBL Medan 2015 Drs. M. Anas , M.Pd 38