Anda di halaman 1dari 17

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Suspensi adalah kumpulan komponen tertentu yang berfungsi meredam
kejutan, getaran yang terjadi pada kendaraan akibat permukaan jalan yang tidak rata
yang dapat meningkatkan kenyamanan berkendara dan pengendalian kendaraan.
Fungsi suspensi pada kendaraan terletak di antara bodi (kerangka) dengan roda.
Sistem suspensi terletak diantara body kendaraan dan roda-roda, dan dirancang untuk
menyerap kejutan dari permukaan jalan sehingga menambah kenikmatan dan stabilitas
berkendaraan serta memperbaiki kemampuan cengkram roda terhadap jalan. Suspensi
terdiri dari pegas, shock absorber, stabilizer dan sebagainya. Pada umumnya suspensi
dapat digolongkan menjadi suspensi tipe rigid (rigid axle suspension) dan tipe bebas
(independent suspension). Fungsi suspensi menghubungkan body kendaraan dengan
roda-roda sebagai berikut :
1. Menyerap getaran, kejutan dari permukaan jalan, sehingga menambah kenyamanan
bagi penumpangnya..
2. Memindahkan gaya pengereman dan gaya gerak ke body melalui gesekan antara
jalan dengan roda-roda.
3. Menopang body pada axle dan memelihara letak geometris antara body dan roda-
roda.
Jika terdapat masalah pada sistem suspensi dapat berakibat kurang nyamannya
berkendara bahkan dapat mengakibatkan kecelakaan. Lakukan pemeriksaan sistem
suspensi saat service berkala rutin. Lakukan perawatan berkala setiap 6 bulan atau
10.000 km sekali agar kendaraan selalu dalam kondisi yang prima hanya di bengkel
yang terpercaya

1.2. Tujuan Pemilihan Projek


Sistem suspensi adalah salah satu sistem pada kendaraan yang menunjang
kenyamanan dan keamanan dalam berkendara. Sistem suspensi perlu dirawat secara
berkala agar keamanan dan kenyamanan berkendara tetap terjaga. sistem suspensi ada
di semua kendaraan yang beredar di Indonesia saat ini, baik itu kendaraan berbahan
bakar minyak maupun kendaraan berpenggerak listrik.

1.3. Analisis Peluang dan Tantangan


Kekuatan :
Memiliki mekanik yang handal
Menawarkan biaya servis kendaraan yang terjangkau
Memiliki sikap keterbukaan kepada Pelanggan
Hasil pekerjaan bagus
Reputasi yang cukup baik dalam pelayanan bengkel

Kelemahan :
Letak bengkel yang sedikit masuk dari jalan raya
Tempat service yang berukuran kecil
Kurang lengkap dalam pengadaan sparepart
Jumlah mekanik yang masih sedikit
Fasilitas untuk konsumen menunggu tidak ada

Peluang :
Memiliki pelanggan setia dan loyal
Semakin bertambah industri otomotif
Pasar semakin luas
Perkembangan teknologi sebagai alat untuk melakukan kegiatan pemasaran
Pekerjaan sistem suspensi biasanya dikerjakan oleh bengkel spesialis

Ancaman :
Perkembangan Teknologi
Kurangnya media promosi
Persaingan tarif bengkel (service rate)
Aktifitas Promosi Kompetitor.

BAB II Teoritis & Rencana Projek


1.1 Teori Singkat
Saat berkendara di jalan, kita akan menemui beragam karakteristik permukaan jalan,
mulai dari permukaan rata atau datar hingga bergelombang dan atau berlubang. Permukaan
jalan yang tidak rata atau bergelombang akan berakibat getaran/ goncangan pada kendaraan,
yang membuat kendaraan menjadi kurang nyaman dikendarai. Demikian juga saat mengubah
kecepatan kendaraan secara mendadak, baik percepatan maupun perlambatan, akan
menimbulkan efek kejutan pada kendaraan. Sistem suspensi diperlukan untuk meminimalkan
ketidaknyamanan berkendaran tersebut di atas. Secara sistem, sebagaimana diilustrasikan
pada gambar di atas, terdapat beberapa bagian kendaraan yang dapat meredam getaran/
goncangan dan kejutan akibat dampak berkendara, antara lain ban, suspensi dan bracket/
rubber mounting.
Dalam berbagai kajian tentang gaya yang bekerja pada sebuah mobil yang bergerak,
ada 2 persfektif umum terkait dinamika pada mobil yang bergerak, yaitu riding dan handling.
Riding dimaknai sebagai kemampuan mobil untuk tetap dalam kondisi stabil saat melalui
jalan bergelombang/ tidak rata. Sedangkan Handling dimaknai sebagai kemampuan mobil
untuk akselarasi, mengerem dan menikung dengan aman. Kedua kondisi tersebut sangat
dipengaruhi oleh kerja sistem suspensi.
Berdasar persfektif riding dan handling, sedikitnya ada 3 faktor penting yang menjadi
syarat kenyamanan dan kemanan kendaraan, yaitu road isolation, road holding, dan cornering.
Road isolation merupakan kemampuan kendaraan untuk menyerap dan mengisolasi kejutan
tanpa menimbulkan osilasi yang berlebihan. Road holding adalah kemampuan mobil untuk
menjaga gaya gesekan antara ban dan permukaan jalan saat terjadi perubahan kecepatan dan
arah. Sedangkan cornering merupakan kemampuan mobil untuk melalui jalan menikung,
yaitu meminimalkan body roll yang diakibatkan oleh gaya sentrifugal saat melalui jalan
menikung. Ketiga kemampuan tersebut dapat dilakukan oleh sebuah kendaraan karena
didukung oleh sistem suspensi.
Dari uraian di atas, jelas bahwa sistem suspensi memiliki fungsi dan peran penting
dalam sebuah kendaraan, yaitu menjaga kestabilan kendaraan saat mengalami kejutan,
getaran dan goncangan. Dalam prinsip meredam getaran dan efek pemegasan sistem suspensi,
dikenal adanya sprung weight dan unsprung weight. Sprung weight adalah berat kendaraan
yang ditopang oleh pegas suspensi. Sedangkan unsprung wight adalah berat bagian lain yang
tidak ditumpu oleh pegas suspensi, misalnya axle dan bagian-bagian lain yang terletak di
antara roda-roda dan pegas suspensi. Pada umumnya semakin besar sprung weight semakin
baik pula kenyamanan mengendarai, karena suspensi mendapat beban besar yang berdampak
pada besarnya serapan guncangan/ kejutan.
1.2 Ruangan/Tempat yang Dibutuhkan
Bengkel spesialis suspensi mobil ini memerlukan ruangan / Tempat yang dibutuhkan
pada awal membuka bengkel bodi ini tidak terlalu luas dan juga tidak terlalu sempit,
yakni 30 m x 40 m.

1.3 Peralatan yang dibutuhkan


Setiap pekerjaan yang akan dilaksanakan dalam perbaikan sistem suspensi
memerlukan peralatan tangan (hand tools) dan peralatan bertenaga (power tools)
dalam proses pengerjaannya. Selain kedua jenis peralatan tersebut jasa perbaikan
sistem suspensi juga memerlukan peralatan khusus (special service tools) pada
bagian-bagian tertentu. Karena itu ketiga jenis peralatan bengkel ini tidak
terpisahkan satu sama-lainnya. Malahan jika dapat terpenuhi secara lengkap akan
mempermudah mekanik dalam pekerjaannya.
Harga dari peralatan yang diperlukan dalam bengkel jasa perbaikan sistem
suspensi ini relatif berbeda antara satu daerah dengan daerah lainnya. Selain itu,
faktor lokasi juga bisa membedakan harga beli sebuah peralatan bengkel. Karena itu,
harga yang kami cantumkan dibawah ini tidak mengikat (kaku), bisa saja kisaran
harganya lebih kecil atau malahan lebih besar.
Tabel peralatan yang dibutuhkan dalam jasa perbaikan sistem suspensi bisa
dilihat dibawah ini.
Nama Jumlah Harga Satuan Harga

Kompressor 54 liter (10 pk, 3phase) 1 Set Rp 20.000.000 Rp 20.000.000


Selang Kompressor high quality +
200 m Rp 30.000 Rp 6.000.000
instalasi
Kunci Soket set Facom 5 set Rp 1.000.000 Rp 5.000.000
Impact wrench Heavy duty 2 set Rp 5.000.000 Rp 10.000.000
Kuci Pas set Facom 6-38 6 set Rp 1.500.000 Rp 9.000.000
obeng ketok mata 4 3 set Rp 500.000 Rp 1.500.000
Kunci L set panjang 3 set Rp 200.000 Rp 600.000
Kunci bintang set panjang 3 set Rp 250.000 Rp 750.000
Tang kombinasi 20 buah Rp 55.000 Rp 1.100.000
Tang circlip open 20 buah Rp 55.000 Rp 1.100.000
Tang circlip close 20 buah Rp 55.000 Rp 1.100.000
dongkrak botol 10 ton 8 buah Rp 1.000.000 Rp 8.000.000
Jack stand 3 ton 4 psg Rp 670.000 Rp 2.680.000
Jack stand 6 ton 4 psg Rp 890.000 Rp 3.560.000
Obeng minus (-) tekiro set 3 set Rp 650.000 Rp 1.950.000
Obeng plus (+) tekiro set 3 set Rp 650.000 Rp 1.950.000
Palu plastik 20 buah Rp 120.000 Rp 2.400.000
Palu Karet 3 buah Rp 65.000 Rp 195.000
Car lift 4 post 1 set Rp 60.000.000 Rp 60.000.000
Tracker 3 inch 3 set Rp 150.000 Rp 450.000
Tracker 6 inch 3 set Rp 210.000 Rp 630.000
Spring compressor 8 buah Rp 200.000 Rp 1.600.000
Meja kerja bangku 1 buah Rp 2.500.000 Rp 2.500.000
Ragum 4 inch 3 buah Rp 450.000 Rp 1.350.000
Ragum 6 inch 2 buah Rp 520.000 Rp 1.040.000
Gergaji tangan besi 3 buah Rp 130.000 Rp 390.000
Lain-lain 1 Rp 3.500.000 Rp 3.500.000
Jumlah Rp148.345.000
Tabel 1.0 Daftar alat bengkel jasa perbaikan sistem suspensi

1.4 Faktor Kesehatan dan Keselamatan Kerja


Pemahaman tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah hak dan
tanggung jawab kita semua dan perusahaan/ workshop atau tempat kita bekerja,
dalam menjaga kondisi keselamatan dan kesehatan kerja serta meminimalkan risiko
terjadinya kecelakaan kerja yang dapat menyebabkan kematian, catat atau cidera
yang serius.

1. Keselamatan dan Kesehatan Pekerja


Sasaran dari Kesehatan dan Keselamatan Kerja, adalah:
1. Untuk menjaga keselamatan, kesehatan, dan kesejahteraan pekerja di tempat
kerja atau workshop;
2. Untuk melindungi orang yang berada di tempat kerja (selain pekerja itu
sendiri) terhadap risiko pada keselamatan atau kesehatan yang timbul dari
seluruh aktivitas yang berada di tempat kerja;
3. Untuk memperkenalkan lingkungan kerja pada calon tenaga kerja atau orang di
tempat kerja yang sesuai dengan kebutuhan tempat, jenis pekerjaan, alat kerja,
dan lingkungan kerja mereka; dan
4. Sebagai sarana untuk menyediakan cara kerja atau SOP sebuah pekerjaan yang
memungkinkan untuk mengupgrade sistem yang disesuaikan dengan teknologi
terbaru yang dipakai.

2. Leader atau Pimpinan Tempat Kerja/ Workshop/ Perusahaan


a. Setiap leader atau pimpinan harus memastikan keselamatan dan kesehatan
seluruh pekerjanya;
b. Tidak melanggar ketentuan umum dari tiap bagian peraturan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja.
c. Pimpinan dianggap melanggar jika mengabaikan hal-hal berikut ini:
d. Mengadakan atau mengkondisikan workshop atau tempat kerja dan sistem
kerja yang aman dan tanpa risiko terhadap keselamatan dan kesehatan kerja;
e. Membuat plan atau rencana untuk memastikan keselamatan dan kesehatan
serta meniadakan risiko terhadap keselamatan dan kesehatan kerja yang dengan
penggunaan, penanganan, penyimpanan atau transportasi, dan bahan-bahan
yang dapat membahayakan pekerja;
f. Menyediakan informasi, petunjuk, pelatihan dan pengawasan yang diperlukan
untuk meyakinkan kesehatan, dan keselamatan di tempat kerja dari
pegawainya.
g. Memperhatikan tiap tempat kerja di bawah pengawasan pimpinan/leader:
h. Merawatnya pada keadaan aman tanpa risiko terhadap keselamatan dan
kesehatan;
i. Menyediakan dan menjaga jalan masuk dan keluar dari tempat kerja yang
aman dan tanpa risiko tertentu;
j. Menyediakan atau merawat lingkungan kerja bagi para pekerja karyawannya
yang aman dan tanpa risiko terhadap kesehatan dan mencukupi fasilitas bagi
kesejahteraan pekerja di tempat kerja.
k. Mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk ketersediaan informasi
yang cukup dalam penggunaan fasilitas dan zat kimia di tempat kerja seperti:
Bagaimana fasilitas tersebut dibuat dan digunakan sesuai dengan
kebutuhan dan fungsinya, sehingga saat digunakan, fasilitas tersebut akan aman dan
tanpa risiko terhadap kesehatan. Hasil penelitian atau hasil tes yang relevan yang
diperoleh, pada atau dalam hubungannya dengan zat kimia dan tentang kondisi yang
penting untuk meyakinkan bahwa bahan tersebut akan aman dan tanpa risiko bahaya
ketika digunakan dengan benar.
a. Pimpinan dan pekerja harus meyakinkan keselamatan dan kesehatan dari orang
lain yang sedang berada di tempat kerjanya.
b. Setiap pimpinan harus meyakinkan bahwa orang yang bukan karyawan tidak
mendapat risiko terhadap kesehatan dan keselamatan mereka, yang timbul dari
aktifitas kerja karyawan pada saat berada di tempat kerjanya.
c. Setiap karyawan harus meyakinkan bahwa orang yang bukan karyawan tidak
mendapat risiko terhadap kesehatan dan keselamatan mereka, yang timbul dari
aktifitas kerja karyawan pada saat berada di tempat kerjanya.
d. Orang yang bertanggung jawab terhadap tempat kerja, fasilitas kerja dan bahan
kimia yang digunakan selain karyawan harus memastikan faktor kesehatan dan
keselamatan.
e. Setiap orang, pada semua tingkatan, wajib mengontrol:
f. Lingkungan luar bengkel yang telah dibuat tersedia bagi karyawan (juga yang
bukan karyawan) sebagai tempat kerja, atau alat akses keluar masuk.
g. Setiap fasilitas hingga bahan kimia di lingkungan luar bengkel yang disediakan
untuk digunakan atau dioperasikan oleh karyawan di tempat kerja (juga yang
bukan karyawan), harus memastikan bahwa lingkungan bengkel, alat akses
keluar masuk atau bengkel atau zat kimia, ada pada kondisi aman dan tanpa
risiko terhadap kesehatan.

3. Karyawan
Para karyawan di tempat kerja harus saling memperhatikan dan bekerja sama dengan
pimpinan. Setiap pekerja ketika di tempat kerja:
a. Harus peduli pada kesehatan dan keselamatan orang di tempat kerjanya dan
yang mungkin terimbas dari tindakan atau kelalaiannya di tempat kerja.
b. Harus, berdasar pada peraturan yang berlaku tentang kesehatan, keselamatan
dan kesejahteraan yang dikeluarkan oleh pimpinan atau pihak lain berdasarkan
Tindakan K3 atau organisasi perundanganundangan kesehatan dan keselamatan
kerja, bekerja sama dengan pimpinan seperlunya untuk memungkinkan agar
kebutuhan akan K3 dapat terpenuhi dan dipatuhi.
c. Semua orang tidak boleh mengganggu atau menyalahgunakan benda-benda
yang disediakan untuk kesehatan, keselamatan dan kesejahteraan kerja.
Seseorang tidak boleh dengan sengaja atau dengan sembrono mengganggu atau
menyalahgunakan apapun yang disediakan yang berhubungan dengan
kesehatan, keselamatan dan kesejahteraan sesuai dengan Tindakan K3 atau
Undang Undang dari asosiasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja.

4. Alat pelindung diri


Alat pelindung diri untuk pekerja atau biasa disebut Personal Protective
Equipment (PPE) adalah bagian yang sangat efektif dan sangat penting dari
program pencegahan terhadap kecelakaan kerja. Peralatan pelindung dapat
mencegah atau mengurangi berbagai potensi cidera dan sakit. Kita harus
mengetahui, bahwa PPE harus diandalkan hanya jika kita tidak mampu
menghilangkan atau mengatasi penyebab bahaya yang terjadi. Menghilangkan
potensi bahaya harus selalu menjadi target utama kita dalam mencegah terjadinya
kecelakaan, Berikut beberapa Alat Pelindung diri:

a. Topi Keras (Hard hat)


Dibutuhkan oleh semua pekerja yang memasuki daerah konstruksi yang masih
dalam pengawasan kontraktor.

Dibutuhkan pada tempat yang diawasi ketika pekerja konstruksi dan


pemeliharaan sedang bekerja pada ketinggian. Dibutuhkan untuk para pekerja
konstruksi atau pemeliharaan yang berpotensi mendapatkan cidera pada bagian
kepala.

b. Helm Safety (Safety Helmet)


Helm Safety dan perlengkapan peralatan pelindung harus selalu digunakan di
tempat kerja selama jam kerja yang ditentukan.

c. Pelindung mata
Kacamata Safety industri adalah standar minimal yang dibutuhkan oleh
semua pekerja, kecuali sedang berada dalam lingkungan kantor dimana tidak
diperlukan peralatan pelindung (tergantung peraturan perusahaan). Kacamata
Safety dengan pelindung sisi dipakai untuk pekerjaan chipping, dry grinding,
bekerja dengan hembusan udara bertekanan, dan/ atau kerja yang menghasilkan
terpapar potensi bahaya selain dari depan.
Pelindung wajah dibutuhkan untuk tempat kerja yang berpotensi terkena
percikan bahan kimia berbahaya atau potensi bahaya lain terhadap wajah dan
mata. Google dapat menggantikan face shield atau Safety glasses dengan
pelindung sisi pada sitiasi dimana dapat berakibat bahaya langsung ke mata saja.
Kacamata berwarna mengurangi cahaya yang masuk melewati lensa.
Pekerjaan yang memerlukan perlindungan dari cahaya yang berlebihan (seperti
pengelasan, pembakaran, penuangan logam) mengharuskan pekerja mengenakan
kacamata berwarna yang diakui. Kacamata berwarna hanya dikenakan bila
diperlukan dan diijinkan.

Gambar 1. Alat Pelindung diri

d. Pelindung kaki
Pelindung keseluruhan kaki atau pelindung tulang kaki selain sepatu
Safety diperlukan untuk pekerjaan yang berisiko tinggi terhadap kecelakaan kaki
dan/ atau pekerja yang berulang-ulang bekerja mengangkat potongan bagian
yang berat. Normalnya, pekerja harus menggunakan sepatu yang menutupi
seluruh kaki dan memiliki pelindung benturan, terutama di sekitar jari-jari kaki.
Semua sepatu yang dipakai harus berkonstruksi kokoh dengan sol tahan
tembus dan anti slip, untuk memberikan tingkat pelindung minimum. Sepatu
yang cocok harus terbuat dari kulit atau bahan sintetik yang kuat. Kain kanvas
atau bahan vinyl yang ringan tidak diperbolehkan digunakan di lingkungan
Workshop. Sepatu harus melindungi seluruh kaki, sepatu dengan jari kaki
terbuka atau tumit yang tinggi tidak diperbolehkan. Sepatu tennis atau jogging
juga tidak diperbolehkan.

e. Pelindung pendengaran
Pada pekerjaan yang bising, semua pekerja dianjurkan untuk memakai
pelindung pendengaran bila bekerja pada level suara maksimum 85 dB selama 8
jam sehari. Selain pada tempat yang semestinya, pelindung telinga juga harus
ditempatkan di semua tempat kerja. Sebaiknya suara bising yang berlebihan
dihilangkan dari sumbernya dengan rancangan teknik yang tepat. Namun hal ini
tidak selalu memungkinkan.
Berada terlalu lama pada tempat dengan tingkat kebisingan tinggi dapat
merusak pendengaran. Jika Anda perlu untuk berteriak agar didengar, dan terlalu
bising. Anda harus mengenakan pelindung telinga. ear muff dan ear plug yang
sesuai harus selalu tersedia dan digunakan.

f. Pelindung tangan
Pelindung tangan harus disediakan ketika diperlukan untuk mencegah
cidera. Pelindung yang tepat untuk pekerjaan khusus tergantung pada jenis
pekerjaan tersebut dan adanya potensi bahaya. Penggunaan pelindung tangan
tidak diperbolehkan jika bekerja di sekitar atau di dekat peralatan yang bergerak
átau kemungkinan terjadinya bahaya terjerat. Hanya jika peralatan yang
bergerak atau potensi bahaya terjerat telah dilindungi dengan baik, pelindung
tangan boleh digunakan.

g. Sarung tangan
Sarung tangan yang tepat perlu digunakan ketika menangani bahan yang kasar,
seperti kayu dan beton.

h. Pelindung rambut
Pelindung rambut (jaring atau topi) harus digunakan jika penggunaannya
diperlukan untuk mencegah potensi terjadinya cidera. Pelindung yang tepat
untuk pekerjaan tertentu tergantung dari jenis pekerjaan dan adanya potensi
bahaya. Ada dua faktor yang harus dipertimbangkan dalam menentukan kapan
memakai pelindung rambut:
Panjang rambut. Rambut yang panjang memberikan potensi bahaya yang
jelas jika bekerja di dekat peralatan yang berputar dan pelindung harus
digunakan. Jarak dengan potensi bahaya. Seberapa dekat pekerja dengan potensi
bahaya benda yang berputar harus dipertimbangkan. Jika pekerja dengan rambut
agak panjang dan panjang bekerja di dekat benda berputar yang tidak
terlindungi, pelindung rambut diperlukan.

i. Pelindung tubuh
Pelindung tubuh, termasuk apron karet, pakaian tahan asam, sepatu boot karet,
sarung tangan dan peralatan pelindung lainnya dibutuhkan ketika diperlukan
untuk mencegah cidera yang dapat disebabkan oleh terpapar bahan yang
berbahaya

j. Pakaian
Pakaian kerja yang cocok dan aman harus selalu digunakan setiap saat pada
tempat kerja. Pakaian harus tetap dalam keadaan bersih dan rapi. Pakaian
longgar atau robek adalah potensi bahaya dan tidak boleh dipakai. Hindari
pakaian lengan panjang yang dibuka dan berdasi.

k. Cincin
Pemakaian cincin adalah tindakan yang tidak aman pada tempat kerja.
Kecelakaan dan cidera yang disebabkan oleh cincin jarang terjadi tetapi jika
terjadi, biasanya sangat serius.
Untuk mencegah terjadinya luka serius tersebut:
1) Pemakaian cincin harus dilarang jika bekerja di luar kantor.
2) Sekurang-kurangnya, cincin harus dilepas untuk menghindari cidera yang
serius.

l. Safety belt/ Harness


Dimana diharuskan untuk bekerja di luar area dengan pengangan tangga
(handrail) atau yang mengharuskan untuk membuka pagar pengaman atau
penghalang, Safety Harness yang dialui harus digunakan, disangkutkan dengan
benar pada tali penyandang atau inertial reel line. Safety belt/ Harness harus
digunakan ketika ketinggian tempat bekerja di atas 2 meter dan peralatan
keamanan lain, seperti pagar pengaman atau penghalang tidak berada di
tempatnya.

m. Respirator (Half Mask) dan respirators khusus


Alat pernafasan adalah Masker yang terbuat dari karet yang didesain agar pas
pada hidung dan mulut pemakai. Masker tersebut tersedia dalam satu atau dua
elemen filter. Penggunaan Masker yang baik sangat penting untuk melindungi
dari debu, asap dan bahan kimia. Berikut ini hal-hal yang perlu diperhatikan:

n. Pemilihan alat pernapasan


Untuk alasan kebersihan, alat pernapasan TIDAK BOLEH digunakan untuk
beberapa orang. Kenali pekerjaan yang membutuhkan pelindung utama
pernapasan. Pilih Masker yang paling tepat untuk pekerjaan tersebut dan
pemakaian Masker setelah melalui pelatihan, instruksi dan pemeliharaan yang
benar kepada orang yang akan memakainya. Setelah Masker digunakan
sebaiknya dibersihkan dan disimpan dalam bungkus tas plastik.

o. Perawatan alat pernapasan


Alat pernapasan dibutuhkan sedikit perawatan jika setelah pemakaian
dibersihkan dan diperiksa dengan baik.

5. Pengendalian Kontaminasi Bengkel


Berikut adalah hal-hal yang dapat dilakukan untuk mengendalikan
kontaminasi pada (di) bengkel otomotif.

a. Limbah cair pada bengkel otomotif


Limbah cair pada bengkel otomotif dapat berupa oli, minyak rem, alkohol, dan
solvent (bahan pelarut). Limbah cair ini sebaiknya ditampung dalam kaleng, botol,
atau drum tertutup dan ditempatkan jauh dari sumber kebakaran. Selain itu, perlu
dilakukan pengolahan lebih lanjut sebelum dialirkan ke sungai. Pengisian baterai
basah (aki), sebaiknya dilakukan di ruang khusus dan jauh dari bahan mudah
terbakar ataupun tegangan listrik yang dapat menimbulkan percikan api.

Hal ini karena baterai basah mengandung asam sulfat (H2SO4) dan gas hidrogen
(H2) yang jika tersulut api akan menimbulkan ledakan atau kebakaran. Selain itu,
bau dari asam sulfat cukup menyengat dan mengganggu kesehatan.

b. Limbah gas pada bengkel otomotif


Limbah gas pada bengkel otomotif dapat berupa karbon dioksida (CO2), karbon
monoksida (CO), sulfur dioksida (SO2), dan hidrogen klorida (HCI). Limbah gas
ini sebaiknya difilter sehingga gas yang keluar ke lingkungan tidak lagi berbahaya.

c. Limbah padat nonlogam pada bengkel otomotif


Limbah padat nonlogam yang ada pada bengkel dapat berupa kertas, plastik, karet,
kain, kampas rem, kampas kopling, kaca, mika, dan fiber. Limbah padat nonlogam
dan mudah terbakar ini dapat dikumpulkan dan diikat, kemudian ditempatkan di
tempat khusus yang jauh dari potensi kebakaran. Selain itu, limbah ini juga dapat
didaur ulang menjadi barang lain.

d. Limbah padat logam dari bengkel


Limbah padat logam bersumber dari bengkel dapat berupa potongan kawat,
tembaga besi, aluminium, dan kuningan. Limbah padat logam ini sebaiknya
dikumpulkan dalam tong atau drum tertutup. Limbah padat logam dapat dijual
untuk didaur ulang oleh bengkel pengolahan limbah logam.

1.5 Langkah Pengerjaan Projek


Setiap pelanggan yang datang ke bengkel suspensi harus dilayani dengan
baik dan konsisten kepada semuanya. Berdasarkan hasil penelitian tentang Standart
Operating Procedure (SOP) Pelayanan Perawatan kendaraan roda empat pada
Bengkel Jasa service suspensi maka dapat diambil kesimpulan yaitu sebagai berikut.
Standart Operating Procedure (SOP) pelayanan perawatan kendaraan
pada PT. Nusantara Berlian Motor Pekanbaru terbagi atas 7 langkah yaitu sebagai
berikut:

1. Pelayanan Pelanggan
a. Perjanjian
Aktivitas: Petugas Customer Service melakukan undangan perbaikan kendaraan
pelanggan sesuai data service terakhir dan menerima telpon booking dari pelanggan
yang berniat melakukan service di waktu yang disepakati.

b. Persiapan
Aktivitas: Petugas Customer Service mengupdate informasi pada papan control
booking. Berkoordinasi dengan tim mekanik (kepala bengkel) terkait informasi stall,
mekanik dan part. Informasikan list pelanggan (booking) yang akan datang hari ini
pada petugas di front gate.

c. Penerimaan
(Pintu masuk dealer)
Aktivitas: Petugas Keamanan (Security) menyambut pelanggan yang masuk dan
menanyakan keperluan pelanggan sehingga dapat membantu untuk mengarahkan
pelanggan ke area parker atau ke arah bengkel. Ketika pelanggan memasuki area
tempat parker, penting untuk mengetahui nama pelanggan yang datang karena pada
saat tersebut akan memberikan kesan terhadap pelayanan Bengkel Suspensi.

(Check In Stall)
Aktivitas: Menyambut pelanggan dan melakukan pemeriksaan di check in stall
(pemeriksaan awal) serta mengkonfirmasi kebutuhan pemeliharaan dan perbaikan
yang diperlukan pelanggan.

(Meja/Counter penerimaan)
Aktivitas: Menyambut pelanggan dan melakukan proses Work Order untuk
pekerjaan yang akan dilakukan serta mengkonfirmasi kebutuhan pemeliharaan dan
perbaikan yang diperlukan.

d. Perbaikan
(Di Workshop/Bengkel)
Aktivitas: Proses perbaikan kendaraan merupakan hal yang penting dilakukan oleh
mekanik. Untuk itu diperlukan kesesuaian pekerjaan antara waktu actual pekerjaan
dengan estimasi yang berpedoman pada work order yang telah dibuat.

(Di Ruang Tunggu)


Aktivitas: Proses perbaikan kendaraan merupakan hal yang penting dilakukan oleh
mekanik. Jangan izinkan customer datang ke Workshop dan melihat proses service,
karena akan mengganggu pekerjaan mekanik yang ada.

e. Sebelum penyerahan
Aktivitas: Penjelasan kondisi kendaraan yang diperbaiki, part yang diganti, ketetapan
waktu service dan rincian biaya service.

f. Penyerahan
Aktivitas: Service Advisor mengantarkan pelanggan menuju parking stall,
memeriksa kondisi kendaraan dan meminta pelanggan memeriksa kelengkapan
(terutama barang berharga) semua sesuai dengan kondisi semula serta mengantarkan
kepergian pelanggan.

g. Setelah penyerahan
Aktivitas: Customer Service menghubungi pelanggan 3-7 hari setelah perbaikan
dilaksanakan. Gunanya untuk mengetahui kondisi kendaraan setelah diperbaiki dan
mendapatkan informasi, pengalaman, kesan dan masukkan pelanggan terhadap
pelaksanaan perbaikan dibengkel.

2. Teknis Kerja
Berikut ini langkah pengerjaan projek mengganti pegas suspensi toyot Avanza 2011
bagian shock absorber depan, antara lain:

PERLENGKAPAN
 Kunci momen
 Dial indicator dengan magnetic base
 Tire pressure gauge
 Alignment Tester
 Toe-in gauge
 Angle gauge
 Camber-caster-kingpin gauge
 Bor
 Set, Kunci Hexagon (SST)
 Socket Hexagon 6mm (SST)

A. Pelepasan Shock Absorber Depan


1. LEPAS FRONT WHEEL
2. PISAHKAN FRONT STABILIZER
LINK ASSEMBLY
Lepas mur dan pisahkan front
stabilizer link assembly dari front
shock absorber.

PETUNJUK:
Jika ball joint berputar bersama murnya,
gunakan kunci soket hexagonal 6 untuk
menahan stud-nya.
3. PISAHKAN FRONT FLEXIBLE
HOSE
 Lepas baut dan pisahkan front
flexible hose.

4. PISAHKAN FRONT SPEED


SENSOR
 Lepas baut dan pisahkan front
speed sensor bracket.
 Lepas hubungan klem front speed
sensor wire harness dari front
shock absorber.
5. LEPAS BEARING DUST COVER
6. LEPAS FRONT SHOCK
ABSORBER WITH COIL SPRING
Bila front shock absorber perlu di
bongkar, kendorkan penumpu
depan pada mur front shock
absorber.

PERHATIAN:
Jangan melepas mur.
Lepas 2 mur dan 2 baut dari sisi
bawah dari front shock absorber
with coil spring.

PERHATIAN:
Tahan baut agar tak berputar dan
putar murnya.

Lepas 3 mur dari sisi atas dari


front shock absorber with coil
spring.

Lepas front shock absorber with coil


spring.
1. LEPAS FRONT SUSPENSION
SUPPORT SUB-ASSEMBLY
Seperti ditunjukkan dalam
gambar, jepit front shock absorber
with coil spring dalam ragum di
antara aluminum plate dengan
menjepit pada baut ulir ganda
yang ditambahkan ke braket pada
bagian bawah shock absorber.

Menggunakan SST, tekan front


coil spring.

PERHATIAN:
Jangan menggunakan kunci
impact. Kunci tersebut akan
merusak SST.
Lepas front support pada mur front shock
absorber dan front suspension support
sub-assembly.
2. LEPAS BUSH
3. LEPAS FRONT SPRING SEAT SUB-
ASSEMBLY NO. 1.
4. LEPAS FRONT COIL SPRING
UPPER INSULATOR
5. LEPAS FRONT COIL SPRING
6. LEPAS FRONT SPRING BUMPER
NO. 1
1. PERIKSA SHOCK ABSORBER
DEPAN
Tekan dan panjangkan front shock
absorber rod dan periksa apakah tidak
terdapat tahanan atau suara abnormal saat
bekerja.
Bila ada sesuatu yang abnormal, ganti
front shock absorber dengan yang baru.

B. Pemasangan Kembali

1. PASANG FRONT SPRING BUMPER NO. 1


2. PASANG FRONT COIL SPRING LH

a. Menggunakan SST, tekan front coil spring LH.

SST

09727-30021 (09727-00010, 09727-00021, 09727-00031)

PERHATIAN:

Jangan menggunakan kunci impact. Kunci tersebut akan merusak SST.

b. Pasang front coil spring pada shock absorber.

Teks dalam gambar

Batas
*a
Bawah

c. PETUNJUK:
d. Paskan ujung bawah front coil spring ke dalam celah front shock absorber.

3. PASANG FRONT COIL SPRING UPPER INSULATOR


a. Pasang front coil spring upper insulator sehingga tanda panah pada front coil spring
upper insulator dalam area knuckle bracket.

Teks dalam gambar

Tandap
*a
panah

Knuckl
e
*b
bracket
area

4. PASANG FRONT SPRING SEAT SUB-ASSEMBLY NO. 1

a. Pasang spring seat sub-assembly No.1 depan sehingga tanda panah pada spring
seat sub-assembly No. 1 depan dalam area knuckle bracket.

Teks dalam gambar

Tandap
*a
panah

Knuckl
e
*b
bracket
area

5. PASANG BUSH
6. PASANG FRONT SUSPENSION SUPPORT SUB-ASSEMBLY

7. SEMENTARA KENCANGKAN FRONT SUPPORT TO FRONT SHOCK


ABSORBER NUT

a. Untuk sementara kencangkan mur yang baru.

1.6 Target Pelanggan & Rencana Promosi


Penentuan target pelanggan dapat membantu dalam mengarahkan kegiatan
pemasaran kepada kelompok konsumen dengan karakter konsumen tertentu. Dengan
demikian, target pemasaran merupakan bagian penting dalam mengukur,
meningkatkan dan menentukan potensi keberhasilan dalam membangun bisnis.
2.6.1. Target Pelanggan
Data Badan Pusat Statistik menunjukkan, populasi kendaraan, motor
dan mobil tahun 2019 di Indonesia mencapai 137 juta unit. Sebanyak 20 juta
mobil dan sisanya motor. Adapun jumlah bengkel di Indonesia sekitar
400.000 unit usaha. Namun untuk data lengkap segmentasi pasar domisili
usaha bisa diakses dari badan pemerintah setempat.
Dengan melihat jumlah populasi mobil yang sangat besar tentu saja
menjadi peluang besar dalam menjalankan usaha jasa perbaikan sistem
suspensi. Sehingga target pelanggan bengkel spesialis sistem suspensi yang
akan dibangun adalah:
1. Pengguna kendaraan mobil
2. Pengguna yang sangat memperhatikan kenyamanan suspensi mobil
3. Pengguna mobil dari pedalaman

Untuk menyebarkanluaskan informasi suatu produk kepada calon konsumen


yang potensial. Untuk mendapatkan konsumen baru dan untuk menjaga loyalitas
konsumen tersebut. Untuk menaikkan penjualan serta laba/keuntungan maka perlu
dilakukan promosi dengan konsisten.

2.6.2. Rencana Promosi


Ketika memulai bisnis bengkel jasa service sistem suspensi, tim
marketing harus menyebarkan informasi dan berita kepada masyarakat umum
bahwa bengkel suspensi telah resmi beroperasi melalui kartu nama dan
brosur. Jika saat ini bengkel suspensi Anda telah memiliki basis pelanggan
setia. Pelanggan tetap datang kapan pun mereka membutuhkan perbaikan,
dan mereka mungkin juga merekomendasikan bengkel suspensi Anda kepada
teman dan keluarga mereka. Pemasaran dari mulut ke mulut (word of mouth)
sangat efektif dan murah.
Disisi lain, efek dari media sosial seperti Instagram, Facebook, Tiktok
hingga Google Review telah mendorong pertumbuhan pelanggan potensial.
Melihat fenomena ini, harus dapat menjangkau orang-orang di berbagai
saluran. Untuk menjaring lebih luas dan menjangkau lebih banyak pelanggan
potensial dengan menggabungkan pemasaran dari mulut ke mulut dengan
strategi pemasaran lainnya. Inilah cara menemukan perpaduan strategi
pemasaran yang tepat untuk memaksimalkan jumlah pelanggan yang akan
datang ke bengkel dan menghasilkan lebih banyak penjualan.
Ada beberapa strategi pemasaran bengkel suspensi hari ini, strategi ini
tetap membutuhkan perencanaan untuk mencapai keberhasilannya. Mari kita
mulai dengan apa yang mungkin bisa kita lakukan sekarang.

1. Media Sosial untuk Berkomunikasi


Strategi pemasaran yang selanjutnya adalah menggunakan pemasaran secara
online yaitu melalui media sosial. Anda bisa membuat akun mulai dari
facebokk, Instagram maupun wa bisnis terkait nama bengkel suspensi Anda.
Mengingat jangkauan media sosial ini sangatlah luas sehingga prosentase
tercapai target lebih besar.

2. Insentif kepada Customer


Dalam mengembangkan usaha sangat utama mengutamakan kepuasan
customer. Anda bisa memberikan insentif kepada customer baik yang pemula
maupun yang sudah berlangganan di bengkel suspensi Anda. Hal ini akan
membuat kesan positif untuk Anda maupun customer.

3. Pelayanan Terbaik
Pelayanan dalam membangun usaha adalah nomor utama. Artinya jika
pelayanan di bengkel suspensi Anda sangat bagus maka customer juga tidak
kecewa. Akhirnya customer akan terus berlangganan menggunakan jasa
bengkel suspensi Anda. Akibatnya omset Anda bisa naik.

4. Mempunyai Mekanik yang Profesional


Strategi pemasaran bengkel suspensi lainnya bisa Anda lakukan dengan
mempunyai montir yang ahli dan professional. Hal ini dikarenakan mekanik
sendiri mampu membuat customer lebih mempercayai bengkel dari skill
mekanik. Jika mekanik yang Anda miliki memiliki skill bagus tentu customer
akan sering berlangganan.

5. Supplier Sparepart yang Tepat


Sparepart tentu Anda perlu mempertimbangkan pula karena Anda sendiri
juga perlu stok beberapa sparepart. Tentunya Anda mencari supplier yang
tepat.

6. Jadilah "Ahli"
Strategi selanjutnya adalah Anda harus menjadi ahli menguasai teknik
mekanik. Dengan begitu, customer Anda akan lebih percaya dengan bengkel
Anda karena kualitasnya bagus.

7. Konsep Bengkel yang Menarik


Dalam membangun usaha tentu tidak lepas dengan yang namanya konsep
termasuk konsep bengkel. Anda bisa membuat konsep bengkel yang menarik
agar customer juga senang, nyaman datang ke bengkel suspensi. Seperti
menyediakan Kopi Gratis, atau tempat menunggu yang dilengkapi dengan
TV dan Wifi Gratis.

8. After Service Terbaik


After service atau garansi tentu sangat dicari oleh para customer. Karena
dengan adanya after service tentu jika masih ada kendala di komponen yang
sama maka customer bisa kembali lagi.

9. Membuat Komunitas
Terakhir, cara agar bengkel suspensi ramai adalah membangun komunitas.
Tentu sangat penting pula dalam marketing. Hal ini dikarenakan dengan
memiliki komunitas yang sama sama visi misi tentu akan lebih mudah
berkembang dan Anda bisa share satu sama lain.
1.7 Rencana Pemasaran
1.8 Rencana Anggaran Biaya

BAB III PERENCANAAN ORGANISASI


1.1. Struktur Organisasi
1.2. Job Description

BAB IV Penutup

LAMPIRAN-LAMPIRAN
Denah dan sistematika Bengkel

Anda mungkin juga menyukai